Ketentuan Akuntansi
Harga Peroleha meliputi semua biaya yang dikeluarkan sampai asset
tersebut siap digunakan meliputi :
a. Material dan tenaga Kerja
b. Overhead, meliputi Biaya Variabel dan bagian Fixed Overhead yang
terkait langsung dengan pembangunan asset
c. Biaya bunga yang di kapitalisasi selama proses pembangunan
Kapitalisasi Biaya Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Jumlah biaya bunga pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya
pinjaman actual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi
Penghasilan investasi dari investasi sementara pinjaman bila ada
ASET YANG DIBANGUN SENDIRI
KETENTUAN PAJAK :
Harga Perolehan asset tetap yang di bangun sendiri mencakup biaya bunga
dari pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan tersebut
Kapitalisasi biaya bunga ke Harga Perolehan asset tetap harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Biaya pembangunan asset tersebut dapat diakumulasikan secara
terpisah
b. Diperlukan jangka waktu lebih dari satu tahun untuk pembangunan
asset tersebut, sehingga melibatkan wajib pajak dengan biaya bunga
yang tinggi
(Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE22/PJ.42/1999)
Contoh 1 : Perhitungan Kapitalisasi Bunga
Total Biaya bunga yang dikapitalsiasi menjadi perolehan gedung Pabrik adalah
:
= 1.700.000.000. x 8,19% x 6/12
= 69.615.000
Penghentian Aset Tetap Karena Penjualan
KETENTUAN AKUNTANSI :
Penghentian asset tetap bisa terjadi karena sebab-sebab seperti di
jual, ditukar tambah, atau mengalami kerusakan
• Penghentian dapat terjadi pada saat suatu asset tetap belum habis
masa manfaatnya ata pada saat manfaat telah habis
• Aset tetao yang habis masa manfaatnya pada saat penghentian
berarti asset tetap tersebut telah disusutkan secara penuh
• Laba rugi dari penjualan asset tetap diperoleh dengan cara
membandingkan harga jual dengan nilai buku (book value) asset
tetap saat dijual
Penghentian Aset Tetap Karena Penjualan
KETENTUAN PAJAK :
Berdasarkan ketentuan pasal 16D UU PPN, Penjualan asset tetao berupa barang kena
Pajak (BKP) seperti mesin, perabotan, peralatan atau BKP lainnya yang semula tidak
untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan objek
Pertambahan nilai (PPN).
Ketentuan pasal16D ini tidak berlaku untuk penjualan aktiva yang pajak masukkannya
tidak dikreditkan karena berupa station wagon dan sedan (yang bukan merupakan
barang dagangan/disewakan) serta aktiva yang tidak memiliki kegiatan langsung
dengan kegiatan usaha
Terhadap penyerahan aktiva bekas yang terutang PPN pasal 16D, PKP harus membuat
Faktur Pajak dengan kode faktur 09.
Tarif PPN nya 10% sedangkan dasar pengenaan pajaknya (DPP) PPN pasal 16D
menggunakan DPP Nilai lain, yaitu sebesar harga pasar dari aktiva yang diserahkan.
(Peraturan Menteri Keuangan No. 38 /PMK.011/2013)
Contoh : Penghentian Aset Tetap Karena
Penjualan
Aset Tetap berupa sepeda motor dengan HP Rp. 12.500.000,- dan telah
disusutkan Rp. 7.500.000. pada tanggal 1 Juni 2020, motor tersebut dijual
dengan harga Rp. 6.000.000. Diketahui harga pasar sepeda motor tersebut
sebesar Rp. 6.300.000
Perhitungan :
Harga Jual Rp. 6.000.000
HP Sepeda Motor Rp. 12.500.000
Akum Depresiai (Rp. 7.500.000)
Nilai Buku Rp. 5.000.000
Laba Penjualan Aset Tetap Rp. 1.000.000
PPN 10% x Harga Pasar Aset Tetao = 10% x Rp. 6.300.000 = Rp. 630.000,-
Contoh : Penghentian Aset Tetap Karena
Penjualan
Jurnal Penjualan Jika Pembeli Membayar PPN
Kas 6.630.000
Akum Dep. Kendaraan 7.500.000
Kendaraan 12.500.000
PPN Out 630.000
Laba Penjualan Aset Tetap 1.000.000
Jurnal Penjualan Jika Pembeli TIDAK Membayar PPN
Kas 6.000.000
Akum Dep. Kendaraan 7.500.000
Beban Pajak (PPN) 630.000
Kendaraan 12.500.000
PPN Out 6.630.000
Laba Penjualan Aset Tetap 1.000.000
PERTUKARAN ASET TETAP
KETENTUAN AKUNTANSI :
Pertukaran asset tetap dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Pertukaran asset tetap sejenis
Pertukaran yang dilakukan Antara asset tetap yang sejenis dan berfungsi
sama. Pertukaran asset sejenis apabila terjadi Laba maka tidak akan
diakui.namun sebaliknya jika terjadi rugi maka harus di akui dalam laporan
laba rugi
2. Pertukaran Aset Tetap Tidak Sejenis
Pertukaran asset tetap tidak sejenis adalah pertukaran asset tetap yang
memilki fungsi berbeda. Apabila terjadi laba/rugi pertukaran harus di akui dan
di catat dalam laporan laba rugi
PERTUKARAN ASET TETAP
Perolehan Aset tetao dari suatu pertukaran diukur sebagai Nilai Wajar.
Kecuali jika tidak memiliki substansi komersial atau nilai wajar asset yang
diterima dan diserahkan tidak dapar diukur secara andal, maka biaya
perolehan diukur dengan jumlah tercatat dari asset yang diserahkan (Nilai
Buku)
Dalam melakukan pertukaran asset memungkinkan timbulnya laba atau
rugi pertukaran asset tersebut
Apabila asset yang ditukar dengan asset yang sejenis, maka laba atas
pertukaran tidak diakui
Sedangkan jika asset yang ditukar mengalami kerugian atas pertukaran
dengan asset tetap lain yang tidak sejenis, maka laba atau rugi atas
pertukaran tersebut dapat diakui.
PERTUKARAN ASET TETAP
KETENTUAN PAJAK :
Ketentuan Pasal 10 ayat 2 UU PPH mengatur bahwa nilai perolehan atau nilai
penjualan dalam hal terjadi tukar menukar harta adalah jumlah yang seharusnya
dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
Bila asset yang dipertukarkan adalah tanah dan /atau bangunan, maka atas pihak
yang memperileh hak atas tanah dan atau bangunan dikenakan bea perolehan Hak
atas Tanah dan/atau bangunan (BPHTB). Sedangkan bagi pihak menyerahkan hak
atas tanah dan/atau bangunan dikenakan PPh Pasal 4 auat (2) dengan tariff 5%
daru bruto dan bersifat final
Bila asset yang dipertukarkan selain tanah/bangunan, seperti mesin, peralatan,
perabotan atau barang kena pajak lain yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, tidak termasuk kendaraan bermotor berupa sedan dan station
wagon, maka merupakan objek PPN pasal 16D UU PPN tariff 10% dari harga pasar.
Contoh : PERTUKARAN ASET TETAP
PT Citra mempunyai Aset Tetap “A” dengan Nilai Buku Rp 50.000.000, asset tetap tersebut ditukar dengan asset tetap “Z” milik PT Catur dengan
nilai buku Rp. 100.000.000
Kedua Aset Tetap (A dan Z) mempunyai nilai Pasar Rp. 150.000.000. kedua perusahaan akan mencatat nilai perolehan Aset Tetap sebesar Rp.
150.000.000 (Nilai Pasar)
PT Catur PT Citra
Nilai Buku Barang 100.000.000 50.000.000
Harga Pasar 150.000.000 150.000.000
Laba Pertukaran Aset 50.000.000 100.000.000
Jurnal PT Catur : Jurnal PT Citra :
Aset Tetap (Baru) 150.000.000 Aset Tetap(Baru) 150.000.000
PPN In 15.000.000 PPN In 15.000.000
Aset Tetap(Lama) 100.000.000 Aset Tetap (Lama) 50.000.000
PPN Keluaran 15.000.000 PPN Keluaran 15.000.000
Laba Pertukaran 50.000.000 Laba Pertukaran 100.000.000
PENURUNAN NILAI
KETENTUAN AKUNTANSI :
Penurunan Nilai asset di perkenankan – PSAK 48
KETENTUAN PAJAK :
Penurunan Nilai asset tidak di perkenankan
Contoh : PENURUNAN NILAI
KETENTUAN AKUNTANSI :
Definisi Penyusutan :
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount)
dari suatu asset selama umur manfaatnya (useful life)
Masa Penyusutan :
Penyusutan asset dimulai pada saat asset tersebut siap digunakan.
Penyusutan Aset dihentikan lebih awal ketika :
• Diklasifikasikan sebagai asset untuk dijual, dan
• Aset dihentikan pengakuannya
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai asset terpisah walaupun diperoleh sekaligus
METODE PENYUSUTAN
1. Metode Garis Lurus
Metode ini menghasilkan pembebanan yang tetao sepanjang umur manfaat selagi
nilai residu tidak berubah
Penyusutan dan Amortisasi untuk bidang usaha tertentu dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran atau pada bulan produksi komersial. Yang dimaksud
dengan bulan produksi komersial yaitu bulan dimana penjualan mulai dilakukan,
Bidang usaha tertentu tersebut yaitu :
Bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan
setelah ditanam lebih dari 1tahun
Bidang usaha perkebunan tanaman keras, yaitu bidang usaha perkebunan yang
tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah
ditanam lebih dari 1tahun
Bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat
berproduksi berkali-kali dan baru dapat dijual setelah diperlihara sekurang-
kurangnya 1tahun
PENYUSUTAN PERALATAN LUNAK (SOFTWARE)
KOMPUTER (Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-316/PJ./2002)
• PT Karya memiliki asset tetap berwujud yang diperolehnya awal tahun 2019 sebagai berikut
No Jenis Harta Bulan/Th Masa Manfaat Harga Kelompok
Perolehan Perolehan
Sebuah Mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Janauri 2019 dengan harga
perolehan sebesar Rp. 150.000.000, masa manfaat 4th, tariff penyusutan 50%
Tahun Tarif Penyusutan Niai Buku
Jan 2019 150.000.000
31 Des 19 50% 75.000.000 75.000.000
31 Des 20 50% 37.500,000 37.500.000
31 Des 21 50% 18.750.000 18.750.000
31 Des 22 50% 18.750.000 0
Jurnal 31 Des 20 :
Beban Penyusutan 37.500.000
Akum Penyusutan Mesin 37.500.000
Tugas