Anda di halaman 1dari 31

AKUNTANSI PAJAK UNTUK ASET

TETAP & PENYUSUTAN (PART-2)


TRINIK SUSMONOWATI
ASET YANG DI BANGUN SENDIRI

Ketentuan Akuntansi
Harga Peroleha meliputi semua biaya yang dikeluarkan sampai asset
tersebut siap digunakan meliputi :
a. Material dan tenaga Kerja
b. Overhead, meliputi Biaya Variabel dan bagian Fixed Overhead yang
terkait langsung dengan pembangunan asset
c. Biaya bunga yang di kapitalisasi selama proses pembangunan
Kapitalisasi Biaya Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Jumlah biaya bunga pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya
pinjaman actual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi
Penghasilan investasi dari investasi sementara pinjaman bila ada
ASET YANG DIBANGUN SENDIRI

KETENTUAN PAJAK :
Harga Perolehan asset tetap yang di bangun sendiri mencakup biaya bunga
dari pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan tersebut
Kapitalisasi biaya bunga ke Harga Perolehan asset tetap harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Biaya pembangunan asset tersebut dapat diakumulasikan secara
terpisah
b. Diperlukan jangka waktu lebih dari satu tahun untuk pembangunan
asset tersebut, sehingga melibatkan wajib pajak dengan biaya bunga
yang tinggi
(Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE22/PJ.42/1999)
Contoh 1 : Perhitungan Kapitalisasi Bunga

PT ABC meminjam ke bank sejumlah Rp. 10.000.000.000 untuk


membangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan
secara bertahap selama proses pembangunan sehingga sebagian dana
pinjaman yang belum digunakan di investasikan
Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari
pinjaman yang belum dipakai sebesar Rp. 300.000.000
Perhitungan kapitalisasi bunga :
Total biaya bunga yang terjadi adalah Rp. 10.000.000.000 x 8% = Rp.
800.000.000
Total biaya bunga yang didapatkan dikapitalisasi menjadi perolehan
gedung adalah :
Rp. 800.000.000 – Rp. 300.000.000 = Rp.500.000.000
Contoh 2 : Perhitungan Kapitalisasi Bunga

PT XYZ memiliki beberapa utang pinjaman pada tanggal 1 Jan 2020


Utang 1 Rp. 1.600.000.000 Bunga 9%
Utang 2 Rp. 4.000.000.000 Bunga 8%
Utang 3 Rp. 800.000.000 Bunga 7,5%
Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya Rp. 1.700.000.000, waktu
untuk membangun selama 6bulan. Tidak ada utang khusus yang ditarik untuk
mendanai pembangunan pabrik tersebut
Perhitungan Kapitalisasi Bunga :
Biaya bunga rata-rata Pinjaman =
(1.600.000.000 x 9%) + (4.000.000.000 x 8%) + (800.000.000 x 7,5%)
(1.600.000.000 + 4.000.000.000 + 800.000.000)
Contoh 2 : Perhitungan Kapitalisasi Bunga

= 144.000.000 + 320.000.000 + 60.000.000


6.400.000.000
= 0,081875 x100% = 8,19%

Total Biaya bunga yang dikapitalsiasi menjadi perolehan gedung Pabrik adalah
:
= 1.700.000.000. x 8,19% x 6/12
= 69.615.000
Penghentian Aset Tetap Karena Penjualan

KETENTUAN AKUNTANSI :
Penghentian asset tetap bisa terjadi karena sebab-sebab seperti di
jual, ditukar tambah, atau mengalami kerusakan
• Penghentian dapat terjadi pada saat suatu asset tetap belum habis
masa manfaatnya ata pada saat manfaat telah habis
• Aset tetao yang habis masa manfaatnya pada saat penghentian
berarti asset tetap tersebut telah disusutkan secara penuh
• Laba rugi dari penjualan asset tetap diperoleh dengan cara
membandingkan harga jual dengan nilai buku (book value) asset
tetap saat dijual
Penghentian Aset Tetap Karena Penjualan

KETENTUAN PAJAK :
Berdasarkan ketentuan pasal 16D UU PPN, Penjualan asset tetao berupa barang kena
Pajak (BKP) seperti mesin, perabotan, peralatan atau BKP lainnya yang semula tidak
untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan objek
Pertambahan nilai (PPN).
Ketentuan pasal16D ini tidak berlaku untuk penjualan aktiva yang pajak masukkannya
tidak dikreditkan karena berupa station wagon dan sedan (yang bukan merupakan
barang dagangan/disewakan) serta aktiva yang tidak memiliki kegiatan langsung
dengan kegiatan usaha
Terhadap penyerahan aktiva bekas yang terutang PPN pasal 16D, PKP harus membuat
Faktur Pajak dengan kode faktur 09.
Tarif PPN nya 10% sedangkan dasar pengenaan pajaknya (DPP) PPN pasal 16D
menggunakan DPP Nilai lain, yaitu sebesar harga pasar dari aktiva yang diserahkan.
(Peraturan Menteri Keuangan No. 38 /PMK.011/2013)
Contoh : Penghentian Aset Tetap Karena
Penjualan
Aset Tetap berupa sepeda motor dengan HP Rp. 12.500.000,- dan telah
disusutkan Rp. 7.500.000. pada tanggal 1 Juni 2020, motor tersebut dijual
dengan harga Rp. 6.000.000. Diketahui harga pasar sepeda motor tersebut
sebesar Rp. 6.300.000
Perhitungan :
Harga Jual Rp. 6.000.000
HP Sepeda Motor Rp. 12.500.000
Akum Depresiai (Rp. 7.500.000)
Nilai Buku Rp. 5.000.000
Laba Penjualan Aset Tetap Rp. 1.000.000
PPN 10% x Harga Pasar Aset Tetao = 10% x Rp. 6.300.000 = Rp. 630.000,-
Contoh : Penghentian Aset Tetap Karena
Penjualan
Jurnal Penjualan Jika Pembeli Membayar PPN
Kas 6.630.000
Akum Dep. Kendaraan 7.500.000
Kendaraan 12.500.000
PPN Out 630.000
Laba Penjualan Aset Tetap 1.000.000
Jurnal Penjualan Jika Pembeli TIDAK Membayar PPN
Kas 6.000.000
Akum Dep. Kendaraan 7.500.000
Beban Pajak (PPN) 630.000
Kendaraan 12.500.000
PPN Out 6.630.000
Laba Penjualan Aset Tetap 1.000.000
PERTUKARAN ASET TETAP

KETENTUAN AKUNTANSI :
Pertukaran asset tetap dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Pertukaran asset tetap sejenis
Pertukaran yang dilakukan Antara asset tetap yang sejenis dan berfungsi
sama. Pertukaran asset sejenis apabila terjadi Laba maka tidak akan
diakui.namun sebaliknya jika terjadi rugi maka harus di akui dalam laporan
laba rugi
2. Pertukaran Aset Tetap Tidak Sejenis
Pertukaran asset tetap tidak sejenis adalah pertukaran asset tetap yang
memilki fungsi berbeda. Apabila terjadi laba/rugi pertukaran harus di akui dan
di catat dalam laporan laba rugi
PERTUKARAN ASET TETAP

Perolehan Aset tetao dari suatu pertukaran diukur sebagai Nilai Wajar.
Kecuali jika tidak memiliki substansi komersial atau nilai wajar asset yang
diterima dan diserahkan tidak dapar diukur secara andal, maka biaya
perolehan diukur dengan jumlah tercatat dari asset yang diserahkan (Nilai
Buku)
Dalam melakukan pertukaran asset memungkinkan timbulnya laba atau
rugi pertukaran asset tersebut
Apabila asset yang ditukar dengan asset yang sejenis, maka laba atas
pertukaran tidak diakui
Sedangkan jika asset yang ditukar mengalami kerugian atas pertukaran
dengan asset tetap lain yang tidak sejenis, maka laba atau rugi atas
pertukaran tersebut dapat diakui.
PERTUKARAN ASET TETAP

KETENTUAN PAJAK :
Ketentuan Pasal 10 ayat 2 UU PPH mengatur bahwa nilai perolehan atau nilai
penjualan dalam hal terjadi tukar menukar harta adalah jumlah yang seharusnya
dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
Bila asset yang dipertukarkan adalah tanah dan /atau bangunan, maka atas pihak
yang memperileh hak atas tanah dan atau bangunan dikenakan bea perolehan Hak
atas Tanah dan/atau bangunan (BPHTB). Sedangkan bagi pihak menyerahkan hak
atas tanah dan/atau bangunan dikenakan PPh Pasal 4 auat (2) dengan tariff 5%
daru bruto dan bersifat final
Bila asset yang dipertukarkan selain tanah/bangunan, seperti mesin, peralatan,
perabotan atau barang kena pajak lain yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, tidak termasuk kendaraan bermotor berupa sedan dan station
wagon, maka merupakan objek PPN pasal 16D UU PPN tariff 10% dari harga pasar.
Contoh : PERTUKARAN ASET TETAP

PT Citra mempunyai Aset Tetap “A” dengan Nilai Buku Rp 50.000.000, asset tetap tersebut ditukar dengan asset tetap “Z” milik PT Catur dengan
nilai buku Rp. 100.000.000
Kedua Aset Tetap (A dan Z) mempunyai nilai Pasar Rp. 150.000.000. kedua perusahaan akan mencatat nilai perolehan Aset Tetap sebesar Rp.
150.000.000 (Nilai Pasar)
PT Catur PT Citra
Nilai Buku Barang 100.000.000 50.000.000
Harga Pasar 150.000.000 150.000.000
Laba Pertukaran Aset 50.000.000 100.000.000
Jurnal PT Catur : Jurnal PT Citra :
Aset Tetap (Baru) 150.000.000 Aset Tetap(Baru) 150.000.000
PPN In 15.000.000 PPN In 15.000.000
Aset Tetap(Lama) 100.000.000 Aset Tetap (Lama) 50.000.000
PPN Keluaran 15.000.000 PPN Keluaran 15.000.000
Laba Pertukaran 50.000.000 Laba Pertukaran 100.000.000
PENURUNAN NILAI

PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset membahan bagaimana entitas melakukan


review atas nilai tercatat asset (carrying amount), bagaimana menentukan nilai
terpulihkan (recoverable amount) suatu asset, dan kapan mengakui atau
membalik rugi penurunan nilai (impairment)
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat asset (carrying amount) lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Nilai terpulihkan adalah nilai tertinggi Antara nilai wajar dikurangi biaya
penjualan (fair value less cost to sell) dengan nilai kini penggunaan asset (value
in use)
• Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji apakah terdapat indikasi
penuruan nilai
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Penuruan boleh dapat dibalikkan sebesar yang terjadi
PENURUNAN NILAI

KETENTUAN AKUNTANSI :
Penurunan Nilai asset di perkenankan – PSAK 48
KETENTUAN PAJAK :
Penurunan Nilai asset tidak di perkenankan
Contoh : PENURUNAN NILAI

Pada akhir periode perusahaan


Carrying
menguji apakah terdapat indikasi Amount Rp.
penuruan nilai peralatan : 200.000

1. Nilai tercatat Peralatan Rp. Compared To


Fair Value les
200.000, Nilai wajar setelah Cost to Sell
Recoverable Rp. 180.000
dikurangi biaya penjualan Rp. Amount Rp. Higher of
180.000. Nilai Kini Penggunaan Aset 205.000 Value in Use
Rp. 205.000
Rp. 205.000

Hasil Review menunjukkan tidak terjadi penurunan nilai peralatan, yang


mana indikasinya nilai tercatat lebih rendah daripada nilai terpulihkan
Contoh : PENURUNAN NILAI

2. Nilai Tercatat Peralatan Rp.


200.000, Nilai wajar setelah Carrying
dikurangi biaya penjualan Rp. Amount Rp.
200.000
180.000. Nilai kini Penggunaan Aset
Rp. 175.000 Compared To
Fair Value les
Cost to Sell
Recoverable Rp. 180.000
Amount Rp. Higher of
180.000 Value in Use
Rp. 175.000

Hasil Review menunjukkan terjadi penurunan nilai peralatan yang mana


indikasinya nilai tercatat lebih tinggi daripada nilai terpulihkan
Contoh : PENURUNAN NILAI

2. Nilai Tercatat Peralatan Rp. 200.000, Nilai wajar setelah


dikurangi biaya penjualan Rp. 180.000. Nilai kini Penggunaan Aset
Rp. 175.000
Jurnal mencatat Penurunan nilai :
Rugi Penurunan Nilai 20.000*)
Akum Peny_Peralatan 20.000
*) Rugi Penurunan nilai menurut Akuntansi diperkenankan, tetapi
menurut Pajak tidak diperkenankan, untuk tujuan perpajakan, rugi
penurunan nilai ini akan dilakukan koreksi fiscal positif pada saat
penghitungan penghasilan kena pajak
Penyusutan

KETENTUAN AKUNTANSI :

Definisi Penyusutan :
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount)
dari suatu asset selama umur manfaatnya (useful life)

Masa Penyusutan :
Penyusutan asset dimulai pada saat asset tersebut siap digunakan.
Penyusutan Aset dihentikan lebih awal ketika :
• Diklasifikasikan sebagai asset untuk dijual, dan
• Aset dihentikan pengakuannya
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai asset terpisah walaupun diperoleh sekaligus
METODE PENYUSUTAN
1. Metode Garis Lurus
Metode ini menghasilkan pembebanan yang tetao sepanjang umur manfaat selagi
nilai residu tidak berubah

2. Metode Saldo Menurun


Metode ini menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat

3. Metode Jumlah Unit


Metode ini menghasilkan pembebanan berdasarkan ekspektasi penggunaan atau
keluaran dari Aset
KETENTUAN PAJAK : PENYUSUTAN

Pasal 11 UU PPh mengatur penyusutan menggunakan metode garis lurus atau


saldo menurun, sesuai kelompok harta dan masa manfaat. Untuk metode saldo
menurun, pada akhir masa manfaat penyusutan dilakukan sekaligus terhadap
nilai sisa buku yang tersedia
Penyusutan dimulai pada bulan dilakukan pengeluaran, kecuali untuk harta
yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutan dimuali pada bulan
selesainya pengerjaan harta tersebut
Dengan persetujuan Direktur Dirjen Pajak, diperkenankan melakukan
penyusutan pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai
menghasilkan. Pada akhir masa manfaat tidak diperkenankan ada nilai residu
KETENTUAN PAJAK

• Kelompok Harta Berwujud, Masa Manfaat, dan Tarif Penyusutan


Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) No. 96/PMK.03/2009
tentang Jenis-Jenis Harta yang
Termasuk Dalam Kelompok
Harta Berwujud Bukan
Bangunan untuk Keperluan
Penyusutan.
PENYUSUTAN ASET TETAP PEMBIAYAAN
(LEASING)

Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur ketentuan


penyusutan asset tetap yang diperoleh melalui transaksi sewa guna usaha
dengan hak opsi sebagai berikut:
• Lessee (Penyewa) tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal
selama masa pembiayaan sampai saat lesse menggunakan hak opsi untuk
membeli
• Lessee melakukan Penyusutan setelah menggunakan hak Opsi dan dasar
Penyusutan adalah nilai sisa (residual value) barang modal yang
bersangkutan
PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
DALAM BIDANG USAHA TERTENTU
(PMK No. 248/PMK.03/2008, PMK No. 249/PMK.03/2008 dan PMK No.126/PMK.011/2011)

Penyusutan dan Amortisasi untuk bidang usaha tertentu dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran atau pada bulan produksi komersial. Yang dimaksud
dengan bulan produksi komersial yaitu bulan dimana penjualan mulai dilakukan,
Bidang usaha tertentu tersebut yaitu :
Bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan
setelah ditanam lebih dari 1tahun
Bidang usaha perkebunan tanaman keras, yaitu bidang usaha perkebunan yang
tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah
ditanam lebih dari 1tahun
Bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat
berproduksi berkali-kali dan baru dapat dijual setelah diperlihara sekurang-
kurangnya 1tahun
PENYUSUTAN PERALATAN LUNAK (SOFTWARE)
KOMPUTER (Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-316/PJ./2002)

Pembebanan perangkat lunak terbagi dua, yaitu dibiayakan langsung 100%


pada bulan pembelian atau diamortisasi sepanjang masa manfaat
Pembelian Program Aplikasi umum dapat dibiayakan langsung pada bulan
pembelian (Biaya Operasional) dan tidak disusutkan
Tetapi jika program aplikasi umum tersebut dibeli bersamaan dengan
pembelian perangkat keras, maka pembelian tersebut termasuk harga
perangkat keras dan disusutkan sebagai kelompok I bersama perangkat
keras
Sedangkan program aplikasi khusus diamortisasi sepanjang masa manfaat,
termasuk pengeluaran untuk upgrade aplikasi khusus
PENYUSUTAN KENDARAAN MILIK PERUSAHAAN DAN
TELEPON SELULER (Kep. Dirjen Pajak No. KEP-220/PJ/2002)

• Pengeluaran terkait sedan hanya boleh dibiayakan sebesar 50%.


Pengeluaran tersebut termasuk biaya penyusutan, pemeliharaan, dan
pengeluaran rutin untuk bahan bakar
• Pengeluaran terkait telepon seluler hanya boleh dibiayakan sebesar
50%. Pengeluaran tersebut termasuk biaya penyusutan (Jika
Perolehan dicatat sebagai asset tetap), pemeliharaan dan Pulsa
Contoh 1 : Metode Garis Lurus

• PT Karya memiliki asset tetap berwujud yang diperolehnya awal tahun 2019 sebagai berikut
No Jenis Harta Bulan/Th Masa Manfaat Harga Kelompok
Perolehan Perolehan

1 Mesin I Jan 2019 8Th 200.000.000 II


2 Mesin II Jan 2019 8th 150.000.000 II
3 Truk Jan 2019 8Th 70.000.000 II

1. Mesin I = 12,5% x 200.000.000 Rp. 25.000.000


2. Mesin II = 12,5% x 150.000.000 Rp. 18.750.000
3. Mesin III = 12,5% x 70.000.000 Rp. 8.750.000
Jumlah Penyusutan selama th 2019 Rp. 52.500.000
Jurnal :
Beban Penyusutan 52.500.000
Akumulasi Penyusutan Mesin 43.750.000
Akumulasi Penyusutan Truk 8.750.000
Contoh 2 : Metode Saldo Menurun

Sebuah Mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Janauri 2019 dengan harga
perolehan sebesar Rp. 150.000.000, masa manfaat 4th, tariff penyusutan 50%
Tahun Tarif Penyusutan Niai Buku
Jan 2019 150.000.000
31 Des 19 50% 75.000.000 75.000.000
31 Des 20 50% 37.500,000 37.500.000
31 Des 21 50% 18.750.000 18.750.000
31 Des 22 50% 18.750.000 0
Jurnal 31 Des 20 :
Beban Penyusutan 37.500.000
Akum Penyusutan Mesin 37.500.000
Tugas

WP Aktiva Kelompok HP Tgl Aktiva tetap tersebut ditukar pada


Peroleha
n
tanggal 21 Januari 2019. Nilai Pasar
wajar aktiva tersebut sebesar Rp.
140.000.000. Metode penyusutan yang
PT Cahaya Kendaraan II 240.000.000 15 Jan 15 digunakan adalah Garis Lurus.
Berapa Laba atau rugi atas pertukaran
PT Murni Mesin II 300.000000 10 Jul 15 tersebut. Hitung dan catatlah
jurnalnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai