1 PB
1 PB
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis scientific approach
Keindahan Alam Negeriku yang layak bagi kelas IV SD untuk membangun karakter kepedulian dan
kedisiplinan dan mengetahui keefektifannya. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
yang mengacu pada model Borg & Gall. Subjek uji coba siswa kelas IV SDN Salamrejo Sentolo, Kulon
Progo. Subjek uji coba awal terdiri atas 4 siswa. Subjek uji coba lapangan terdiri atas 10 siswa yang
belum terlibat dalam uji coba awal, dan subjek uji lapangan operasional terdiri atas 39 siswa dari kelas
IVA dan kelas IVB. Hasil penelitian berupa perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, RPP, LKS,
dan instrumen penilaian. Hasilnya menunjukkan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan
layak menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori penilaian sangat baik. Perangkat
pembelajaran dinilai efektif karena hasil uji t pada karakter peduli sebesar 4,854 dan karakter disiplin
sebesar 1,926 lebih besar dari t table yaitu 1,684 sehingga menunjukkan ada perbedaan yang signifi-
kan terhadap karakter disiplin dan peduli antara siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa perangkat
pembelajaran dan yang menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan.
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...........
Abstract: This study aims to (1)produce a learning device based on scientific approach that can be feasible to
develop the character of elementary school fourth graders especially caring and discipline character and (2)
determine the effectiveness of learning device based on scientific approach that can develop the character of
elementary school fourth graders especially caring and discipline character. This was a research and development
(R & D) study consisting of ten stages, namely: (1) preliminary study and data collection, (2) planning, (3)
product draft development, (4) preliminary field tryout, (5) revision of the tryout result, (6) field tryout, (7)
product finalization based on the field tryout result, (8) operational field testing, (9) final product finalization
and (10) dissemination and implementation. The tryout subjects were Grade IV students of SDN Salamrejo
Sentolo Kulon Progo. The preliminary field tryout subjects consisted of four students. The main field testing
subjects consisted of ten students who were not involved in the preliminary field tryout. The operational field
tryout subjects consisted of 39 students from Grade IV A and Grade IV B.The result of this research is a
learning device consisting of a syllabus, lesson plans, student worksheets, and assessment instruments. The
resultsof expert show that the learning device has been developed is feasible according to the material expertand
learning expert with excellent assessment category.The device is also consid ered an effective learning because
the results of the t test on the character of caring are 4.854, in the character of the discipline 1.926 which greater
than t table is 1.684 indicating significant difference of the character of discipline and care among the students
who follow the teaching and learning and those without using learning device.
167
168
mor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendi- Setiap jenjang pendidikan mempunyai
dikan Nasional (UU Sisdiknas) yang men- struktur kurikulum tertentu mulai dari ting-
jelaskan bahwa pendidikan nasional ber- kat yang paling sederhana di sekolah dasar
fungsi mengembangkan kemampuan dan hingga yang sangat kompleks di perguru-
membentuk watak serta peradaban bangsa an tinggi. Demikian pula dalam pelaksa-
yang beradab dalam rangka mencerdaskan naan Kurikulum 2013 yang menekankan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkem- pada penggunaan scientific approach dan au-
bangnya potensi peserta didik agar men- thentic assessment. Tessier (2003:25) menu-
jadi manusia yang beriman dan bertakwa liskan, “The scientific method provides an ex-
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak cellent framework for actively involving students
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, serta in their own learning and scientific research has
menjadi warga negara yang demokratis been promoted as a teaching model.” Scientific
dan bertanggung jawab (Pasal 3). approach menyediakan kerangka kerja yang
Sesuai dengan undang-undang di sangat baik untuk secara aktif melibatkan
atas, pemerintah telah mengembangkan siswa dalam pembelajaran mereka sendiri.
Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat Scientific approach memfasilitasi siswa untuk
membekali anak-anak Indonesia menuju aktif mencari pengetahuan baru secara
persaingan yang semakin ketat. Tujuan Ku- mandiri melalui proses melakukan peng-
rikulum 2013 yaitu mempersiapkan manu- amatan, bertanya, melakukan percobaan,
sia Indonesia agar memiliki kemampuan mengolah data atau informasi, menyajikan
hidup sebagai pribadi dan warga negara data atau informasi, dilanjutkan dengan
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, menganalisis, menalar, kemudian menyim-
dan afektif serta mampu berkontribusi da- pulkan, dan terahir mencipta.
lam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Authentic assessment merupakan peni-
bernegara, dan peradaban dunia (Permen- laian yang tidak hanya mengukur hasil,
dikbud No. 67 Tahun 2013). akan tetapi lebih menekankan untuk meng-
Pengembangan kurikulum tidak ukur proses yang dilakukan siswa. Hal ini
hanya dari segi pengetahuan saja, namun didukung oleh pendapat Usman (2011:159)
juga ditekankan adanya karakter peserta bahwa authentic assessment adalah suatu
didik. Upaya untuk mewujudkan karakter asesmen hasil belajar yang menuntut pe-
tersebut, dilakukan mulai dari pendidikan serta didik dapat menunjukkan hasil bela-
dasar yaitu jenjang pendidikan yang di- jar berupa kemampuan dalam kehidupan
tempuh selama 6 tahun sejak anak berusia nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau
6 atau 7 tahun. Pendidikan Dasar yang di- hanya diperoleh pada proses pembelajaran
maksud oleh UU Sisdiknas Bab VI, Pasal di kelas, tetapi juga yang terjadi pada kehi-
17 ayat pertama bahwa pendidikan dasar dupan sehari-hari.
merupakan jenjang pendidikan yang melan- Melalui Kurikulum 2013 diharapkan
dasi jenjang pendidikan menengah. Pada dapat terbentuk karakter yang kuat pada
ayat kedua ditegaskan, pendidikan dasar peserta didik. Karakter merupakan ciri
berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madra- khas seseorang yang membedakan kualitas
sah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang antarindividu. Karakter tidak hanya apa
sederajat serta Sekolah Menengah Pertama yang terlihat di permukaan, melainkan le-
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), bih ke dalam, yakni kepribadian individu
atau bentuk lain yang sederajat. tersebut. Pernyatan ini didukung oleh
Bohlin (2005: 159) yang menyatakan, “Cha- sasi. Kegagalan dalam mencapai tujuan so-
racter is that distinctive mark of our person; the sialisasi pada diri individu akan berpenga-
combination of these distinguishing qualities ruh dalam kehidupan keluarga maupun
that make us who we are. Character is deeper masyarakat.
than appearance and reputation and constitutes Pengembangan karakter kepedulian
more than our personality or temperament”. dan kedisiplinan dimulai dengan pembia-
Namun, kenyataannya karakter peserta saan di sekolah yang dilakukan terintegrasi
didik saat ini masih kurang, terutama dengan pembelajaran di sekolah. Oleh ka-
dalam hal kepedulian dan kedisiplinan. rena itu, dibutuhkan suatu perangkat pem-
Hal ini terlihat dari kurangnya kepedulian belajaran yang dapat mengakomodasi pe-
peserta didik, khususnya kepedulian ter- nerapan karakter tersebut.
hadap lingkungan. Ketidakpedulian terha- Perangkat pembelajaran akan sangat
dap lingkungan tersebut tercermin dari si- membantu guru dalam menyampaikan pro-
kap peserta didik yang masih suka mem- ses mencari pengetahuan kepada peserta di-
buang sampah sembarangan, mencoret- dik. Borich (2007:112) menyatakan “Plann-
coret tembok atau meja, dan tidak mau ing is the systematic process of deciding what
membersihkan lingkungan sekitar sekolah. and how your students should learn.” Peren-
Kepedulian seharusnya dikembangkan se- canaan adalah proses yang sistematis un-
dini mungkin karena kepedulian tidak da- tuk memutuskan apa dan bagaimana siswa
pat tumbuh dengan sendirinya. Hal ini di- harus belajar. Akan tetapi, kenyataan di la-
dukung oleh pernyataan Lickona (1991:312), pangan menunjukkan bahwa SDN Salam-
“To cultivate caring, as with any other moral rejo mengalami permasalahan terkait de-
quality, requires a learning-by-doing approach ngan pengembangan perangkat pembela-
that develops all three aspect of character: know- jaran tersebut. Salah satu permasalahan
ing, feeling, and action.” Kepedulian mem- yang muncul adalah belum dikembangkan-
butuhkan proses untuk dapat tumbuh da- nya perangkat pembelajaran yang meng-
lam kehidupan seseorang. Proses tersebut akomodasi pengembangan karakter.
antaralain proses pengetahuan, perasaan Berdasarkan hasil wawancara yang
dan tindakan. dilakukan dengan seorang guru di SDN
Kedisiplinan peserta didik juga ma- Salamrejo pada tanggal 7 Juli 2013, guru
sih terbilang kurang. Hal tersebut terlihat belum mengembangkan perangkat pembe-
dari sikap perserta didik yang datang ter- lajaran kelas IV SD berbasis scientific app-
lambat, enggan menaati tata tertib. Misal- roach yang dapat digunakan untuk mem-
nya, tidak mau menjalankan piket kelas bangun karakter kepedulian dan kedisi-
maupun kerja bakti. Setiap kali piket kelas, plinan, seperti silabus, RPP dan panduan
guru sering kali menegur dan bahkan me- penilaian. Panduan mengajar saat ini ha-
marahi hingga peserta didik tersebut mau nya berupa buku guru dan buku siswa dari
menjalankan piket kelas. Begitu pula saat pemerintah.
kerja bakti di sekolah. Beberapa siswa ter- Berdasarkan pemaparan di atas, hal
lihat enggan melakukannya. Seharusnya di- yang sangat dibutuhkan dalam rangka
siplin menjadi dasar penting dalam mem- pengimplementasian Kurikulum 2013 dan
bangun karakter. Seperti yang dijelaskan pengembangan karakter adalah perangkat
oleh Dwiningrum, dkk (2013:83) bahwa di- pembelajaran yang menjadi acuan guru un-
siplin merupakan salah satu tujuan sosiali- tuk mengajar. Oleh karena itu, perlu di-
lapangan. Rating scale ini menggunakan 4 untuk kriteria baik, skor 3 untuk kriteria
skala likert dengan lima skala. cukup, skor 2 untuk kriteria kurang, dan
Instrumen wawancara juga diguna- skor 1 untuk kriteria sangat kurang. Hasil
kan untuk melengkapi data yang diperoleh penilaian terhadap item-item observasi yang
dari observasi. Instrumen ini digunakan terkumpul dihitung skor rata-ratanya. Se-
pada tahap penelitian dan pengumpulan lanjutnya skor rata-rata dikonversi menjadi
informasi awal serta uji lapangan. Wawan- nilai kualitatif dengan kriteria penilaian
cara yang digunakan adalah wawancara yang akan dipaparkan pada Tabel 1 (Az-
tertutup untuk memperoleh informasi dan war, 2012:163).
penjelasan dari subjek penelitian tentang
Tabel 1. Konversi Skor Nilai Skala 5
penerapan Kurikulum 2013 serta permasa-
lahan yang terkait dengan penerapan Kuri- Nilai Rentang Skor Kategori
kulum 2013. Pada tahap uji lapangan ins- A X > (M + 1,50 s) Sangat Baik
trumen ini digunakan untuk memperoleh (M + 0,50 s) < X ≤
B Baik
(M + 1,50 s)
pendapat dari guru mengenai kesesuaian
(M - 0,50 s) < X ≤
LKPD dengan harapan guru dan Kuriku- C Cukup
(M + 0,50 s)
lum 2013. Instrumen angket digunakan un-
(M – 1,50 s) < X ≤
tuk memperoleh respons guru untuk meni- D Kurang
(M – 0,50 s)
lai keefektifan produk yang dikembangkan E X ≤ (M – 1,50 s) Sangat Kurang
dan respons siswa untuk mendapatkan da- Keterangan:
ta mengenai pendapat siswa tentang proses X = skor rata-rata
pembelajaran yang dialami. Penentuan skor M = rata-rata ideal
dibuat dalam skala lima. s = simpangan baku
Teknik analisis data yang digunakan Kriteria kelayakan terendah peneli-
adalah analisis data deskriptif, yakni ana- tian ini adalah nilai minimal B dengan ka-
lisis data deskriptif kuantitatif yang dilaku- tegori baik. Jadi, jika hasil penilaian rerata-
kan untuk menganalisis data hasil obser- nya menunjukkan hasil akhir B, maka pro-
vasi. Kualitas draf perangkat pembelajaran duk dapat dianggap layak digunakan.
disusun dan dianalisis oleh para ahli ma- Analisis angket respons guru dan pe-
teri, ahli karakter dan ahli evaluasi sebe- serta didik dilakukan dengan cara meng-
lum pelaksanaan uji coba awal, uji coba la- hitung rata-rata skor yang diberikan oleh
pangan, dan uji lapangan. Berdasarkan ke- peserta didik. Rata-rata skor yang diberi-
tiga hasil uji coba diperoleh sejumlah data kan oleh peserta didik tersebut kemudian
kuantitatif. Data tersebut kemudian diana- dikonversi menjadi skala empat. Adapun
lisis untuk memperoleh produk penelitian acuan penafsiran skor ke dalam skala em-
akhir yang diharapkan, yaitu berupa pe- pat adalah seperti pada Tabel 2 (Depdik-
rangkat pembelajaran berbasis scientific app- nas, 2010:60).
roach untuk membangun karakter kepedu-
Tabel 2. Konversi Skor menjadi Nilai
lian dan kedisiplinan.
Skala 4
Langkah-langkah analisis data kela-
Rentang Skor Nilai Kategori
yakan perangkat pembelajaran dilakukan
x +1,5. SD ≤ xi≥ x + 3,0. SD A Sangat Baik
dengan mengubah penilaian dalam bentuk
x + 0. SD≤ xi≥ x + 1,5. SD B Baik
kualitatif menjadi kuantitatif dengan keten-
x -1,5. SD ≤ xi≥ x + 0. SD C Kurang Baik
tuan skor 5 untuk kriteria sangat baik, skor
x -3,0. SD ≤ xi≥ x - 1,5. SD D Sangat Kurang Baik
Analisis peningkatan karakter disi- belajaran ini telah divalidasi oleh beberapa
plin dan peduli dilakukan untuk menentu- ahli. Data hasil validasi perangkat pembe-
kan pengaruh perangkat pembelajaran di- lajaran berbasis scientific approach meliputi
lihat dari hasil pre-test dan post-test melalui data hasil penilaian oleh ahli materi dan
hasil observasi karakter siswa. Rating scale ahli pembelajaran. Data ini berupa skor
karakter kedisiplinan dan kepedulian yang penilaian dan masukan terhadap produk
diisi oleh observer menghasilkan rata-rata LKPD tematik-integratif berbasis karakter
skor yang akan dianalils. Rata-rata skor yang dikembangkan.
yang dihasilkan akan dikonversikan men-
jadi skala empat. Acuan penafsiran skor ke Tabel 3. Kategorisasi Karakter Peserta Di-
dalam skala empat seperti pada Tabel 3 (di- dik
adaptasi dari Depdiknas, 2010:60). Rentang
Nilai Kategori
Analisis perbedaan karakter disiplin Skor
dan peduli juga dilakukan. Data yang akan + 1,5 SBi ≤ X ≥ Sudah Membudaya
A
dianalisis dalam penelitian ini adalah ka- + 3,0Sbi (SM)
rakter disiplin dan peduli. Analisis dilaku- + 0.SBi ≤ X < + Mulai Berkembang
B
kan untuk mengetahui perbedaan pening- 1,5Sbi (MB)
– 1,5 SBi ≤ X <
katan karakter disiplin dan peduli pada C Mulai Terlihat (MT)
+ 0.Sbi
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji pra-
-3,0 SBi≤ X < -
syarat yang harus dipenuhi sebelum uji t D Belum Terlihat (BT)
1,5Sbi
adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
Keterangan:
Uji normalitas dilakukan untuk mengeta-
x = skor yang dicapai
hui apakah data dari masing-masing va-
= rerata skor ideal (1/2) (skor tertinggi
riabel berdistribusi normal atau tidak. Uji
ideal + skor terendah ideal).
normalitas dilakukan terhadap standar ka-
= (1/6) (skor tertinggi ideal - skor
rakter disiplin dan peduli. Uji normalitas
terendah ideal)
dilakukan menggunakan uji kolmogrorov-
smirnov. Uji homogenitas bertujuan untuk
Tabel 4. Hasil Validasi Perangkat Pembe-
mengetahui apakah data pada kelompok
lajaran
eksperimen dan kelompok kontrol mempu-
nyai varians yang sama atau tidak. Uji ho- Aspek Kategori
Silabus Sangat Baik
mogenitas varians dilakukan terhadap data
RPP Sangat baik
karakter disiplin dan peduli. Uji homogeni-
LKS Sangat baik
tas karakter disiplin dan peduli dilakukan
Instrumen Penilaian Sangat baik
menggunakan uji F dengan taraf signifi-
kansi 5%.
Validasi yang dilakukan oleh ahli ma-
teri dan ahli pembelajaran memberi hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian terhadap perangkat pembelajar-
Hasil Validasi Produk
an yang dikategorikan sangat baik. Arti-
Produk yang dikembangkan dalam
nya, pengembangan perangkat pembelajar-
penelitian ini berupa perangkat pembela-
an untuk mengembangkan karakter disi-
jaran berbasis scientific approach untuk mem-
plin dan peduli sudah baik. Berdasarkan
bangun karakter kepedulian dan kedisi-
penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa
plinan. Produk yang berupa perangkat pem-
pengembangan perangkat pembelajaran
dari ahli materi dan ahli pembelajaran mem- Berdasarkan hasil analisis, total skor
beri penilaian sangat baik sehingga layak aktual penilaian guru yang diperoleh pada
untuk dilakukan uji coba lapangan di SD N uji coba awal ini berada pada interval ber-
Salamrejo kategori sangat baik. Hal ini memberikan
informasi bahwa perangkat pembelajaran
Uji Coba Awal efektif digunakan dalam pembelajaran.
Uji coba awal dilakukan kepada sis- Berdasarkan hasil analisis dari kedua
wa kelas IV SDN Salamrejo. Siswa yang di- komponen keefektifan perangkat pembela-
gunakan sebagai subjek uji coba sebanyak jaran terlihat bahwa perangkat pembelajar-
4 peserta. Tujuan dilaksanakannya uji coba an yang dikembangkan berkategori sangat
ini adalah untuk mengumpulkan informasi baik. Selain itu, jumlah siswa yang menilai
berupa tingkat keefektifan perangkat pem- perangkat pembelajaran berkategori sangat
belajaran yang dapat digunakan sebagai baik telah memenuhi syarat keefektifan ya-
bahan untuk memperbaiki produk dalam itu lebih dari 80%. Oleh karena itu, dapat
analisis revisi berikutnya. Informasi yang disimpulkan bahwa perangkat pembelajar-
terkumpul selama uji coba awal berupa ha- an yang diukur melalui komponen penilai-
sil penilaian guru, hasil respons siswa, data an guru dan respon siswa pada uji coba
pengamatan karakter siswa, penilaian ka- awal memenuhi kategori keefektifan.
rakter siswa, dan hasil penilaian tes akhir Pengukuran tingkat keefektifan pe-
(posttest). rangkat pembelajaran juga dilakukan pada
Keefektifan perangkat pembelajaran komponen observasi karakter siswa. Hasil
diketahui dengan pengisian lembar penilai- prosentase pengamatan karakter siswa yang
an guru terhadap perangkat pembelajaran telah dikonversi menjadi nilai skala lima
oleh guru kelas IV dan pengisian respons untuk masing-masing karakter dapat dili-
siswa terhadap proses pembelajaran yang hat Gambar 2 dan Gambar 3.
berlangsung pada siswa kelas IV. Sajian ha-
sil penilaian guru terhadap perangkat pem- Prosentase Skor Karakter Peduli
Pada Uji Coba Awal
belajaran untuk masing-masing komponen
perangkat pembelajaran dapat dilihat pada
94,00%
Gambar 1.
92,00%
90,00% Prosentase
Prosentase Hasil Penilaian Guru 88,00% Skor Karakter
Peduli Pada
86,00% Uji Coba
100,00%
84,00% Awal
99,00%
82,00%
98,00% A B C D
97,00% Prosentase
Instrumen…
Hasil
Silabus
LKS
RPP
Berdasarkan Gambar 4, dapat dike- dan respons siswa pada uji coba lapangan
tahui persentase penilaian guru terhadap memenuhi kategori efektif.
perangkat pembelajaran di atas 80%. Hal Kriteria keefektifan perangkat pem-
ini memberikan informasi bahwa perang- belajaran juga diukur melalui penilaian
kat pembelajaran dinilai efektif digunakan terhadap tes hasil belajar dan penilaian ka-
dalam pembelajaran. Kriteria keefektifan rakter siswa. Apabila disajikan dalam ben-
perangkat pembelajaran juga dilihat dari tuk diagram tes hasil belajar siswa yang me-
tingkat respon siswa terhadap perangkat menuhi kriteria tuntas dapat dilihat pada
pembelajaran melalui proses pembelajaran. Gambar 6.
Perentase respons siswa pada uji coba la-
pangan dapat dilihat pada Gambar 5.
Tabel 7. Uji Beda Ketercapaian Karakter Tabel 8. Uji Beda Ketercapaian Karakter
Peduli KK dan KE Disiplin KK dan KE
KE KK
KE KK
Mean 13, 05 12, 10
Mean 26,60 23,47
N 20 19
N 20 19
t hitung 1, 926
t hitung 4, 854
T tabel 1, 684
T tabel 1, 684
Analisis t hitung > t tabel
Analisis t hitung > t tabel
Keterangan Signifikan
Keterangan Signifikan
yang mengikuti pembelajaran tanpa pe- Dwiningrum, Siti Irene, dkk. 2013. Ilmu So-
rangkat pembelajaran dan menggunakan sial dan Budaya Dasar: Pendekatan Pro-
perangkat pembelajaran hasil pengem- blem Solving dan Analisis Kasus. Yog-
bangan. yakarta: UNY Press
Bohlin, K.E. 2005. Teaching Character Educa- Tessier, J.T. 2003. “Applying Plant Identifi-
tion through Literature Awakening the cation Skills to Actively Learn the
Moral Imagination in Secondary Class- Scientific Method”. The American Bio-
rooms. New York: Routledge Falmer. logy Teacher, Vol. 65, No. 1 , hlm. 25-
29.
Borg, W.R., & Gall, M.D. 1983. Educational
Reseach an Introduction. New York: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Longman. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Borich, G.D. 2007. Effective Teaching Methods Usman, S. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah
Research-Based Practice Sixth Edition. Dasar. Jakarta: Indeks.
New Jersey: Pearson Merrill Pren-
tice Hall. Yuldirim, N. & Ayas, A. 2011. “The Effect of
the Worksheet on Student Achieve-
Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Ba- ment in Chemical Equilibrium. Jour-
han Ajar SMA. Jakarta: Direktorat Pem- nal of Turkish Science Education Vol. 8,
binaan Sekolah Dasar. No. 3, September 2011. hlm. 44-51.