Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MEMBANGUN KARAKTER KEPEDULIAN


DAN KEDISIPLINAN

Veryliana Purnamasari dan Muhammad Nur Wangid


FIP Universitas Negeri Yogyakarta
email: verylianapurnamasari@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis scientific approach
Keindahan Alam Negeriku yang layak bagi kelas IV SD untuk membangun karakter kepedulian dan
kedisiplinan dan mengetahui keefektifannya. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
yang mengacu pada model Borg & Gall. Subjek uji coba siswa kelas IV SDN Salamrejo Sentolo, Kulon
Progo. Subjek uji coba awal terdiri atas 4 siswa. Subjek uji coba lapangan terdiri atas 10 siswa yang
belum terlibat dalam uji coba awal, dan subjek uji lapangan operasional terdiri atas 39 siswa dari kelas
IVA dan kelas IVB. Hasil penelitian berupa perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, RPP, LKS,
dan instrumen penilaian. Hasilnya menunjukkan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan
layak menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori penilaian sangat baik. Perangkat
pembelajaran dinilai efektif karena hasil uji t pada karakter peduli sebesar 4,854 dan karakter disiplin
sebesar 1,926 lebih besar dari t table yaitu 1,684 sehingga menunjukkan ada perbedaan yang signifi-
kan terhadap karakter disiplin dan peduli antara siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa perangkat
pembelajaran dan yang menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan.

Kata Kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, scientific approach, karakter

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...........

Abstract: This study aims to (1)produce a learning device based on scientific approach that can be feasible to
develop the character of elementary school fourth graders especially caring and discipline character and (2)
determine the effectiveness of learning device based on scientific approach that can develop the character of
elementary school fourth graders especially caring and discipline character. This was a research and development
(R & D) study consisting of ten stages, namely: (1) preliminary study and data collection, (2) planning, (3)
product draft development, (4) preliminary field tryout, (5) revision of the tryout result, (6) field tryout, (7)
product finalization based on the field tryout result, (8) operational field testing, (9) final product finalization
and (10) dissemination and implementation. The tryout subjects were Grade IV students of SDN Salamrejo
Sentolo Kulon Progo. The preliminary field tryout subjects consisted of four students. The main field testing
subjects consisted of ten students who were not involved in the preliminary field tryout. The operational field
tryout subjects consisted of 39 students from Grade IV A and Grade IV B.The result of this research is a
learning device consisting of a syllabus, lesson plans, student worksheets, and assessment instruments. The
resultsof expert show that the learning device has been developed is feasible according to the material expertand
learning expert with excellent assessment category.The device is also consid ered an effective learning because
the results of the t test on the character of caring are 4.854, in the character of the discipline 1.926 which greater
than t table is 1.684 indicating significant difference of the character of discipline and care among the students
who follow the teaching and learning and those without using learning device.

Keywords: development, learning device, scientific approach, characters.

PENDAHULUAN sumber daya manusia yang ada, salah satu-


Pemerintah Indonesia terus mening- nya melalui pendidikan. Hal yang dilaku-
katkan kualitas untuk mengembangkan kan sejalan dengan Undang-Undang No-

167
168

mor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendi- Setiap jenjang pendidikan mempunyai
dikan Nasional (UU Sisdiknas) yang men- struktur kurikulum tertentu mulai dari ting-
jelaskan bahwa pendidikan nasional ber- kat yang paling sederhana di sekolah dasar
fungsi mengembangkan kemampuan dan hingga yang sangat kompleks di perguru-
membentuk watak serta peradaban bangsa an tinggi. Demikian pula dalam pelaksa-
yang beradab dalam rangka mencerdaskan naan Kurikulum 2013 yang menekankan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkem- pada penggunaan scientific approach dan au-
bangnya potensi peserta didik agar men- thentic assessment. Tessier (2003:25) menu-
jadi manusia yang beriman dan bertakwa liskan, “The scientific method provides an ex-
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak cellent framework for actively involving students
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, serta in their own learning and scientific research has
menjadi warga negara yang demokratis been promoted as a teaching model.” Scientific
dan bertanggung jawab (Pasal 3). approach menyediakan kerangka kerja yang
Sesuai dengan undang-undang di sangat baik untuk secara aktif melibatkan
atas, pemerintah telah mengembangkan siswa dalam pembelajaran mereka sendiri.
Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat Scientific approach memfasilitasi siswa untuk
membekali anak-anak Indonesia menuju aktif mencari pengetahuan baru secara
persaingan yang semakin ketat. Tujuan Ku- mandiri melalui proses melakukan peng-
rikulum 2013 yaitu mempersiapkan manu- amatan, bertanya, melakukan percobaan,
sia Indonesia agar memiliki kemampuan mengolah data atau informasi, menyajikan
hidup sebagai pribadi dan warga negara data atau informasi, dilanjutkan dengan
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, menganalisis, menalar, kemudian menyim-
dan afektif serta mampu berkontribusi da- pulkan, dan terahir mencipta.
lam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Authentic assessment merupakan peni-
bernegara, dan peradaban dunia (Permen- laian yang tidak hanya mengukur hasil,
dikbud No. 67 Tahun 2013). akan tetapi lebih menekankan untuk meng-
Pengembangan kurikulum tidak ukur proses yang dilakukan siswa. Hal ini
hanya dari segi pengetahuan saja, namun didukung oleh pendapat Usman (2011:159)
juga ditekankan adanya karakter peserta bahwa authentic assessment adalah suatu
didik. Upaya untuk mewujudkan karakter asesmen hasil belajar yang menuntut pe-
tersebut, dilakukan mulai dari pendidikan serta didik dapat menunjukkan hasil bela-
dasar yaitu jenjang pendidikan yang di- jar berupa kemampuan dalam kehidupan
tempuh selama 6 tahun sejak anak berusia nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau
6 atau 7 tahun. Pendidikan Dasar yang di- hanya diperoleh pada proses pembelajaran
maksud oleh UU Sisdiknas Bab VI, Pasal di kelas, tetapi juga yang terjadi pada kehi-
17 ayat pertama bahwa pendidikan dasar dupan sehari-hari.
merupakan jenjang pendidikan yang melan- Melalui Kurikulum 2013 diharapkan
dasi jenjang pendidikan menengah. Pada dapat terbentuk karakter yang kuat pada
ayat kedua ditegaskan, pendidikan dasar peserta didik. Karakter merupakan ciri
berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madra- khas seseorang yang membedakan kualitas
sah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang antarindividu. Karakter tidak hanya apa
sederajat serta Sekolah Menengah Pertama yang terlihat di permukaan, melainkan le-
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), bih ke dalam, yakni kepribadian individu
atau bentuk lain yang sederajat. tersebut. Pernyatan ini didukung oleh

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


169

Bohlin (2005: 159) yang menyatakan, “Cha- sasi. Kegagalan dalam mencapai tujuan so-
racter is that distinctive mark of our person; the sialisasi pada diri individu akan berpenga-
combination of these distinguishing qualities ruh dalam kehidupan keluarga maupun
that make us who we are. Character is deeper masyarakat.
than appearance and reputation and constitutes Pengembangan karakter kepedulian
more than our personality or temperament”. dan kedisiplinan dimulai dengan pembia-
Namun, kenyataannya karakter peserta saan di sekolah yang dilakukan terintegrasi
didik saat ini masih kurang, terutama dengan pembelajaran di sekolah. Oleh ka-
dalam hal kepedulian dan kedisiplinan. rena itu, dibutuhkan suatu perangkat pem-
Hal ini terlihat dari kurangnya kepedulian belajaran yang dapat mengakomodasi pe-
peserta didik, khususnya kepedulian ter- nerapan karakter tersebut.
hadap lingkungan. Ketidakpedulian terha- Perangkat pembelajaran akan sangat
dap lingkungan tersebut tercermin dari si- membantu guru dalam menyampaikan pro-
kap peserta didik yang masih suka mem- ses mencari pengetahuan kepada peserta di-
buang sampah sembarangan, mencoret- dik. Borich (2007:112) menyatakan “Plann-
coret tembok atau meja, dan tidak mau ing is the systematic process of deciding what
membersihkan lingkungan sekitar sekolah. and how your students should learn.” Peren-
Kepedulian seharusnya dikembangkan se- canaan adalah proses yang sistematis un-
dini mungkin karena kepedulian tidak da- tuk memutuskan apa dan bagaimana siswa
pat tumbuh dengan sendirinya. Hal ini di- harus belajar. Akan tetapi, kenyataan di la-
dukung oleh pernyataan Lickona (1991:312), pangan menunjukkan bahwa SDN Salam-
“To cultivate caring, as with any other moral rejo mengalami permasalahan terkait de-
quality, requires a learning-by-doing approach ngan pengembangan perangkat pembela-
that develops all three aspect of character: know- jaran tersebut. Salah satu permasalahan
ing, feeling, and action.” Kepedulian mem- yang muncul adalah belum dikembangkan-
butuhkan proses untuk dapat tumbuh da- nya perangkat pembelajaran yang meng-
lam kehidupan seseorang. Proses tersebut akomodasi pengembangan karakter.
antaralain proses pengetahuan, perasaan Berdasarkan hasil wawancara yang
dan tindakan. dilakukan dengan seorang guru di SDN
Kedisiplinan peserta didik juga ma- Salamrejo pada tanggal 7 Juli 2013, guru
sih terbilang kurang. Hal tersebut terlihat belum mengembangkan perangkat pembe-
dari sikap perserta didik yang datang ter- lajaran kelas IV SD berbasis scientific app-
lambat, enggan menaati tata tertib. Misal- roach yang dapat digunakan untuk mem-
nya, tidak mau menjalankan piket kelas bangun karakter kepedulian dan kedisi-
maupun kerja bakti. Setiap kali piket kelas, plinan, seperti silabus, RPP dan panduan
guru sering kali menegur dan bahkan me- penilaian. Panduan mengajar saat ini ha-
marahi hingga peserta didik tersebut mau nya berupa buku guru dan buku siswa dari
menjalankan piket kelas. Begitu pula saat pemerintah.
kerja bakti di sekolah. Beberapa siswa ter- Berdasarkan pemaparan di atas, hal
lihat enggan melakukannya. Seharusnya di- yang sangat dibutuhkan dalam rangka
siplin menjadi dasar penting dalam mem- pengimplementasian Kurikulum 2013 dan
bangun karakter. Seperti yang dijelaskan pengembangan karakter adalah perangkat
oleh Dwiningrum, dkk (2013:83) bahwa di- pembelajaran yang menjadi acuan guru un-
siplin merupakan salah satu tujuan sosiali- tuk mengajar. Oleh karena itu, perlu di-

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


170

kembangkannya perangkat pembelajaran pembelajaran. Pada bulan pertama dilaku-


berbasis scientific approach dalam rangka kan studi pendahuluan dan pengembang-
membangun karakter kepedulian dan ke- an produk yang berupa perangkat pembe-
disipilinan. Perangkat pembelajaran ini di- lajaran. Pada bulan kedua dilakukan uji
harapkan dapat mempermudah guru da- coba produk LKPD di SD. Bulan ketiga di-
lam melaksanakan proses belajar mengajar lakukan evaluasi revisi dan finalisasi pe-
sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran rangkat pembelajaran di SD
dalam Kurikulum 2013 lebih maksimal. Sa- Uji coba produk dalam penelitian pe-
lah satu subtema yang tepat dalam pengem- ngembangan bertujuan untuk menyempur-
bangan karakter kepedulian dan kedisi- nakan produk dengan mempraktikkannya
plinan ini adalah subtema “Keindahan secara langsung di lapangan. Uji coba di-
Alam Negeriku”. Perangkat pembelajaran lakukan melalui tahap: (1) produk awal (va-
untuk mengembangkan karakter kedisi- lidasi ahli materi, karakter dan evaluasi);
plinan dan kepedulian pada subtema ini (2) uji coba awal (uji coba kelompok kecil
belum dikembangkan di SDN Salamrejo dengan metode single one shot study); (3) uji
sehingga akan sangat bermanfaat dan da- coba lapangan (uji coba lapangan dengan
pat digunakan untuk memenuhi kebutuh- metode one group pretest-postest); dan (4) uji
an guru. Adapun perangkat pembelajaran lapangan (uji lapangan dengan metode
yang dikembangkan dalam penelitian ini Quasi eksperiment). Subjek coba dalam pe-
adalah silabus, RPP, LKS dan instrumen nelitian adalah peserta didik kelas IV SDN
penilaian. Salamrejo. Subjek uji coba kelompok kecil
di kelas IVA berjumlah 4 peserta didik. Sub-
METODE jek uji coba lapangan di kelas IVA berjum-
Jenis penelitian ini adalah penelitian lah 10 peserta didik. Uji lapangan menggu-
dan pengembangan (Research and Develop- nakan kelas IVB sebagai kelas kontrol ber-
ment). Model pengembangan dalam peneli- jumlah 20 peserta didik dan IVC sebagai ke-
tian dan pengembangan ini mengikuti de- las eksperimen berjumlah 19 peserta didik.
sain dari Borg & Gall (1983:775) yang ter- Untuk pengumpulan data digunakan
diri atas 10 langkah. Langkah-langkah itu beberapa instrumen, yaitu observasi dengan
adalah: (1) mengumpulkan informasi dan pedoman penilaian produk untuk memper-
melakukan penelitian awal (research and in- oleh data tentang validitas perangkat pem-
formation collecting; (2) perencanaan (plann- belajaran dari ahli materi dan ahli pembe-
ing); (3) pengembangan draf produk awal lajaran. Lembar validasi digunakan untuk
(developing preliminary form of product); (4) menentukan keefektifan perangkat pembe-
uji coba awal (preliminary field testing); (5) re- lajaran yang dihasilkan. Di samping itu, di-
visi terhadap hasil uji coba (main product re- gunakan juga rating scale yang bertujuan
vision); (6) uji coba lapangan (main field test- untuk mengamati karakter disiplin dan pe-
ing); (7) revisi produk hasil uji coba lapang- duli yang muncul pada diri peserta didik
an (operational product revision); (8) uji pelak- dalam proses pembelajaran saat uji coba la-
sanaan lapangan (operational field testing); pangan dan uji lapangan berdasarkan ob-
(9) revisi produk akhir (final product revi- servasi secara langsung. Rating scale ini
sion); dan (10) diseminasi dan implemen- menggunakan skala likert dengan kriteria
tasi (dissemination and implementation). Pro- lima skala. Kerja observasi ini dilakukan
duk yang dikembangkan adalah perangkat pada pada saat uji coba lapangan, dan uji

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


171

lapangan. Rating scale ini menggunakan 4 untuk kriteria baik, skor 3 untuk kriteria
skala likert dengan lima skala. cukup, skor 2 untuk kriteria kurang, dan
Instrumen wawancara juga diguna- skor 1 untuk kriteria sangat kurang. Hasil
kan untuk melengkapi data yang diperoleh penilaian terhadap item-item observasi yang
dari observasi. Instrumen ini digunakan terkumpul dihitung skor rata-ratanya. Se-
pada tahap penelitian dan pengumpulan lanjutnya skor rata-rata dikonversi menjadi
informasi awal serta uji lapangan. Wawan- nilai kualitatif dengan kriteria penilaian
cara yang digunakan adalah wawancara yang akan dipaparkan pada Tabel 1 (Az-
tertutup untuk memperoleh informasi dan war, 2012:163).
penjelasan dari subjek penelitian tentang
Tabel 1. Konversi Skor Nilai Skala 5
penerapan Kurikulum 2013 serta permasa-
lahan yang terkait dengan penerapan Kuri- Nilai Rentang Skor Kategori
kulum 2013. Pada tahap uji lapangan ins- A X > (M + 1,50 s) Sangat Baik
trumen ini digunakan untuk memperoleh (M + 0,50 s) < X ≤
B Baik
(M + 1,50 s)
pendapat dari guru mengenai kesesuaian
(M - 0,50 s) < X ≤
LKPD dengan harapan guru dan Kuriku- C Cukup
(M + 0,50 s)
lum 2013. Instrumen angket digunakan un-
(M – 1,50 s) < X ≤
tuk memperoleh respons guru untuk meni- D Kurang
(M – 0,50 s)
lai keefektifan produk yang dikembangkan E X ≤ (M – 1,50 s) Sangat Kurang
dan respons siswa untuk mendapatkan da- Keterangan:
ta mengenai pendapat siswa tentang proses X = skor rata-rata
pembelajaran yang dialami. Penentuan skor M = rata-rata ideal
dibuat dalam skala lima. s = simpangan baku
Teknik analisis data yang digunakan Kriteria kelayakan terendah peneli-
adalah analisis data deskriptif, yakni ana- tian ini adalah nilai minimal B dengan ka-
lisis data deskriptif kuantitatif yang dilaku- tegori baik. Jadi, jika hasil penilaian rerata-
kan untuk menganalisis data hasil obser- nya menunjukkan hasil akhir B, maka pro-
vasi. Kualitas draf perangkat pembelajaran duk dapat dianggap layak digunakan.
disusun dan dianalisis oleh para ahli ma- Analisis angket respons guru dan pe-
teri, ahli karakter dan ahli evaluasi sebe- serta didik dilakukan dengan cara meng-
lum pelaksanaan uji coba awal, uji coba la- hitung rata-rata skor yang diberikan oleh
pangan, dan uji lapangan. Berdasarkan ke- peserta didik. Rata-rata skor yang diberi-
tiga hasil uji coba diperoleh sejumlah data kan oleh peserta didik tersebut kemudian
kuantitatif. Data tersebut kemudian diana- dikonversi menjadi skala empat. Adapun
lisis untuk memperoleh produk penelitian acuan penafsiran skor ke dalam skala em-
akhir yang diharapkan, yaitu berupa pe- pat adalah seperti pada Tabel 2 (Depdik-
rangkat pembelajaran berbasis scientific app- nas, 2010:60).
roach untuk membangun karakter kepedu-
Tabel 2. Konversi Skor menjadi Nilai
lian dan kedisiplinan.
Skala 4
Langkah-langkah analisis data kela-
Rentang Skor Nilai Kategori
yakan perangkat pembelajaran dilakukan
x +1,5. SD ≤ xi≥ x + 3,0. SD A Sangat Baik
dengan mengubah penilaian dalam bentuk
x + 0. SD≤ xi≥ x + 1,5. SD B Baik
kualitatif menjadi kuantitatif dengan keten-
x -1,5. SD ≤ xi≥ x + 0. SD C Kurang Baik
tuan skor 5 untuk kriteria sangat baik, skor
x -3,0. SD ≤ xi≥ x - 1,5. SD D Sangat Kurang Baik

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


172

Analisis peningkatan karakter disi- belajaran ini telah divalidasi oleh beberapa
plin dan peduli dilakukan untuk menentu- ahli. Data hasil validasi perangkat pembe-
kan pengaruh perangkat pembelajaran di- lajaran berbasis scientific approach meliputi
lihat dari hasil pre-test dan post-test melalui data hasil penilaian oleh ahli materi dan
hasil observasi karakter siswa. Rating scale ahli pembelajaran. Data ini berupa skor
karakter kedisiplinan dan kepedulian yang penilaian dan masukan terhadap produk
diisi oleh observer menghasilkan rata-rata LKPD tematik-integratif berbasis karakter
skor yang akan dianalils. Rata-rata skor yang dikembangkan.
yang dihasilkan akan dikonversikan men-
jadi skala empat. Acuan penafsiran skor ke Tabel 3. Kategorisasi Karakter Peserta Di-
dalam skala empat seperti pada Tabel 3 (di- dik
adaptasi dari Depdiknas, 2010:60). Rentang
Nilai Kategori
Analisis perbedaan karakter disiplin Skor
dan peduli juga dilakukan. Data yang akan + 1,5 SBi ≤ X ≥ Sudah Membudaya
A
dianalisis dalam penelitian ini adalah ka- + 3,0Sbi (SM)
rakter disiplin dan peduli. Analisis dilaku- + 0.SBi ≤ X < + Mulai Berkembang
B
kan untuk mengetahui perbedaan pening- 1,5Sbi (MB)
– 1,5 SBi ≤ X <
katan karakter disiplin dan peduli pada C Mulai Terlihat (MT)
+ 0.Sbi
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji pra-
-3,0 SBi≤ X < -
syarat yang harus dipenuhi sebelum uji t D Belum Terlihat (BT)
1,5Sbi
adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
Keterangan:
Uji normalitas dilakukan untuk mengeta-
x = skor yang dicapai
hui apakah data dari masing-masing va-
= rerata skor ideal (1/2) (skor tertinggi
riabel berdistribusi normal atau tidak. Uji
ideal + skor terendah ideal).
normalitas dilakukan terhadap standar ka-
= (1/6) (skor tertinggi ideal - skor
rakter disiplin dan peduli. Uji normalitas
terendah ideal)
dilakukan menggunakan uji kolmogrorov-
smirnov. Uji homogenitas bertujuan untuk
Tabel 4. Hasil Validasi Perangkat Pembe-
mengetahui apakah data pada kelompok
lajaran
eksperimen dan kelompok kontrol mempu-
nyai varians yang sama atau tidak. Uji ho- Aspek Kategori
Silabus Sangat Baik
mogenitas varians dilakukan terhadap data
RPP Sangat baik
karakter disiplin dan peduli. Uji homogeni-
LKS Sangat baik
tas karakter disiplin dan peduli dilakukan
Instrumen Penilaian Sangat baik
menggunakan uji F dengan taraf signifi-
kansi 5%.
Validasi yang dilakukan oleh ahli ma-
teri dan ahli pembelajaran memberi hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian terhadap perangkat pembelajar-
Hasil Validasi Produk
an yang dikategorikan sangat baik. Arti-
Produk yang dikembangkan dalam
nya, pengembangan perangkat pembelajar-
penelitian ini berupa perangkat pembela-
an untuk mengembangkan karakter disi-
jaran berbasis scientific approach untuk mem-
plin dan peduli sudah baik. Berdasarkan
bangun karakter kepedulian dan kedisi-
penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa
plinan. Produk yang berupa perangkat pem-
pengembangan perangkat pembelajaran

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


173

dari ahli materi dan ahli pembelajaran mem- Berdasarkan hasil analisis, total skor
beri penilaian sangat baik sehingga layak aktual penilaian guru yang diperoleh pada
untuk dilakukan uji coba lapangan di SD N uji coba awal ini berada pada interval ber-
Salamrejo kategori sangat baik. Hal ini memberikan
informasi bahwa perangkat pembelajaran
Uji Coba Awal efektif digunakan dalam pembelajaran.
Uji coba awal dilakukan kepada sis- Berdasarkan hasil analisis dari kedua
wa kelas IV SDN Salamrejo. Siswa yang di- komponen keefektifan perangkat pembela-
gunakan sebagai subjek uji coba sebanyak jaran terlihat bahwa perangkat pembelajar-
4 peserta. Tujuan dilaksanakannya uji coba an yang dikembangkan berkategori sangat
ini adalah untuk mengumpulkan informasi baik. Selain itu, jumlah siswa yang menilai
berupa tingkat keefektifan perangkat pem- perangkat pembelajaran berkategori sangat
belajaran yang dapat digunakan sebagai baik telah memenuhi syarat keefektifan ya-
bahan untuk memperbaiki produk dalam itu lebih dari 80%. Oleh karena itu, dapat
analisis revisi berikutnya. Informasi yang disimpulkan bahwa perangkat pembelajar-
terkumpul selama uji coba awal berupa ha- an yang diukur melalui komponen penilai-
sil penilaian guru, hasil respons siswa, data an guru dan respon siswa pada uji coba
pengamatan karakter siswa, penilaian ka- awal memenuhi kategori keefektifan.
rakter siswa, dan hasil penilaian tes akhir Pengukuran tingkat keefektifan pe-
(posttest). rangkat pembelajaran juga dilakukan pada
Keefektifan perangkat pembelajaran komponen observasi karakter siswa. Hasil
diketahui dengan pengisian lembar penilai- prosentase pengamatan karakter siswa yang
an guru terhadap perangkat pembelajaran telah dikonversi menjadi nilai skala lima
oleh guru kelas IV dan pengisian respons untuk masing-masing karakter dapat dili-
siswa terhadap proses pembelajaran yang hat Gambar 2 dan Gambar 3.
berlangsung pada siswa kelas IV. Sajian ha-
sil penilaian guru terhadap perangkat pem- Prosentase Skor Karakter Peduli
Pada Uji Coba Awal
belajaran untuk masing-masing komponen
perangkat pembelajaran dapat dilihat pada
94,00%
Gambar 1.
92,00%
90,00% Prosentase
Prosentase Hasil Penilaian Guru 88,00% Skor Karakter
Peduli Pada
86,00% Uji Coba
100,00%
84,00% Awal
99,00%
82,00%
98,00% A B C D
97,00% Prosentase
Instrumen…

Hasil
Silabus

LKS
RPP

Penilaian Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian


Guru
Karakter Peduli Siswa Uji Coba Awal

Gambar 1. Diagram Keefektifan


Perangkat Pembelajaran Penilaian Guru
Uji Coba Awal

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


174

Dalam hal disiplin waktu siswa dan guru


Prosentase Penilaian Karakter
Disiplin Uji Coba Awal membuat perjanjian untuk mengurangi bin-
tang di kelas jika hadir terlambat ataupun
94,00% melakukan satu pelanggaran tata tertib.
92,00% Dengan demikian, perubahan karakter sis-
90,00% Prosentase
wa cukup nampak dalam uji coba awal ini.
88,00% Penilaian
Karakter
86,00%
Disiplin Uji Hasil Uji Coba Lapangan
84,00% Coba Awal
Uji coba lapangan dilakukan kepada
82,00%
siswa kelas IV SDN Salamrejo. Siswa yang
A B C D
digunakan sebagai subjek uji coba seba-
Gambar 3. Diagram Hasil Penilaian nyak 10 peserta yang tidak ikut uji coba
Karakter Disiplin Siswa Uji Coba Awal awal. Tujuan dilaksanakannya uji coba ini
adalah untuk mengumpulkan informasi be-
Pada Gamba 2 dan 3 terlihat persen- rupa tingkat keefektifan perangkat pembe-
tase penilaian karakter peduli dan disiplin lajaran yang dapat digunakan sebagai ba-
setiap siswa di atas 80%. Hal ini menunjuk- han untuk memperbaiki produk dalam
kan perangkat pembelajaran terbukti efek- analisis revisi berikutnya. Informasi yang
tif dalam mengembangkan karakter peduli terkumpul selama uji coba lapangan be-
dan disiplin. Berdasarkan pengamatan, pe- rupa hasil penilaian guru, hasil respons sis-
ngembangan karakter kepedulian dan ke- wa, penilaian karakter siswa, dan hasil pe-
disiplinan juga ditunjukkan dalam hal per- nilaian tes akhir (posttest).
ubahan sikap anak. Anak yang semula su- Keefektifan perangkat pembelajaran
ka membuang sampah sembarangan, men- diketahui dengan pengisian lembar penilai-
coret-coret meja, tidak mencuci tangan se- an guru terhadap perangkat pembelajaran
belum makan menjadi berubah setelah oleh guru kelas IV dan pengisian respons
pembelajaran. Pendekatan yang digunakan siswa terhadap proses pembelajaran yang
dalam mengembangkan karakter tersebut berlangsung oleh siswa kelas IV. Sajian pe-
adalah pendekatan inkulkasi. Melalui pen- rsentase penilaian guru terhadap perang-
dekatan ini, anak diajak untuk membiasa- kat pembelajaran untuk masing-masing
kan diri berperilaku disiplin dan peduli. komponen perangkat pembelajaran dapat
Inkulkasi ini dilakukan terintegrasi dengan dilihat pada Gambar 4.
pembelajaran di kelas, misalnya dengan
pembuatan poster untuk menjaga lingkung-
an, melalui teks bacaan, melalui refleksi da-
lam setiap pembelajaran dan pembiasaan
di sekolah.
Indikator hadir tepat waktu, tanggung
jawab dan taat pada peraturan diterapkan
melalui pendekatan modeling. Di sini guru
sekaligus peneliti memberi contoh kepada
siswa. Pada saat piket kelas, guru juga ikut
terlibat di dalamnya, sehingga siswa akan Gambar 4. Diagram Persentase Penilaian
enggan bila tidak mengerjakan piket kelas. Guru Uji Coba Lapangan

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


175

Berdasarkan Gambar 4, dapat dike- dan respons siswa pada uji coba lapangan
tahui persentase penilaian guru terhadap memenuhi kategori efektif.
perangkat pembelajaran di atas 80%. Hal Kriteria keefektifan perangkat pem-
ini memberikan informasi bahwa perang- belajaran juga diukur melalui penilaian
kat pembelajaran dinilai efektif digunakan terhadap tes hasil belajar dan penilaian ka-
dalam pembelajaran. Kriteria keefektifan rakter siswa. Apabila disajikan dalam ben-
perangkat pembelajaran juga dilihat dari tuk diagram tes hasil belajar siswa yang me-
tingkat respon siswa terhadap perangkat menuhi kriteria tuntas dapat dilihat pada
pembelajaran melalui proses pembelajaran. Gambar 6.
Perentase respons siswa pada uji coba la-
pangan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 6. Diagram Keefektifan Tes Hasil


Belajar Siswa Uji Coba Lapangan
Gambar 5. Diagram Persentase Respons
Siswa Uji Coba Lapangan Berdasarkan Gambar 6, hasil posttest
semua siswa tuntas mengikuti penilaian tes
Berdasarkan Gambar 5, persentase res- hasil belajar, yaitu di atas KKM SDN Sa-
pons siswa terhadap perangkat pembelajar- lamrejo sebesar 70. Hal ini mengindikasi-
an yang dikembangkan rata-rata 100%. Se- kan bahwa perangkat pembelajaran yang
bagian besar siswa menyatakan bahwa pe- dikembangkan terbukti efektif karena sis-
rangkat pembelajaran yang dikembangkan wa berhasil tuntas mengerjakan dengan be-
berkategori sangat baik. Sementara itu, ha- nar tes yang diberikan.
sil analisis rerata total skor aktual respon Pengukuran tingkat keefektifan pe-
siswa yang dikonversikan menjadi data ska- rangkat pembelajaran juga dilakukan pada
la lima juga menyimpulkan bahwa perang- komponen pengamatan karakter siswa.
kat pembelajaran berada pada kategori sa- Hasil persentase penilaian karakter siswa
ngat baik yang mengindikasikan bahwa dapat dilihat Gambar 7 dan Gambar 8.
perangkat pembelajaran dinilai efektif oleh
siswa untuk meningkatkan kepedulian dan
kedisiplinan.
Berdasarkan hasil analisis dari kedua
komponen keefektifan perangkat pembela-
jaran menunjukkan bahwa perangkat pem-
belajaran yang dikembangkan telah meme-
nuhi syarat keefektifan, yaitu lebih dari
80%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran yang di- Gambar 7. Diagram Persentase Karakter
ukur melalui komponen penilaian guru Peduli Siswa pada Uji Coba Lapangan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


176

diterima atau data tersebut berdistribusi


normal. Hasil uji homogenitas dapat dilihat
pada Tabel 6.

Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas


Data Sig. (p) Kondisi Ket
KK KE
Hasil 0,999 0,805 P > 0,05 Normal
Gambar 8. Diagram Persentase Karakter Belajar
Disiplin Siswa pada Uji Coba Lapangan Peduli 0,566 0,641 P > 0,05 Normal
Disiplin 0,744 0, 435 P > 0,05 Normal
Hasil analisis yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa hasil penilaian terha- Tabel 6. Rangkuman Uji Homogenitas
dap hasil belajar (posttest), observasi karak- Data Fhitung F Tabel Ket
ter, dan penilaian karakter siswa rata-rata Hasil 1,151 4,105 Homogen
berkategori sangat baik. Jumlah siswa yang belajar
memenuhi kategori sangat baik pada ma- Peduli 1, 363 4,105 Homogen
sing-masing komponen juga lebih dari Disiplin 2, 837 4, 105 Homogen
80%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa perangkat pembelajaran yang di- Tabel 6 menunjukkan bahwa kedua
kembangkan dan diujikan pada kelompok sampel dalam populasi dalam keadaan ho-
kecil efektif digunakan untuk meningkat- mogen atau sama. Hal ini ditunjukkan de-
kan karakter siswa. ngan Fhitung < Ftabel. Dengan demikian,
Ho diterima atau data tersebut bersifat ho-
Uji Coba Lapangan Operasional mogen. Data yang berdistribusi normal
Uji coba lapangan operasional untuk dan bersifat homogen kemudian dilakukan
mengetahui ada tidaknya perbedaan terha- uji-t (independent sample t-test) dengan pro-
dap pengembangan karakter dan hasil be- gram SPSS.
lajar Subtema Keindahan Alam Negeriku
pada KK dan KE digunakan uji-t. Sebelum Analisis Perbedaan Ketercapaian Pengem-
melakukan uji t diperlukan prasyarat anali- bangan Karakter Peduli
sis, yaitu berupa uji normalitas dan uji ho- Untuk melakukan uji-t sebelumnya
mogenitas. diperlukan hipotesis penelitian sebagai be-
rikut. Pertama, Ho: tidak ada perbedaan
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas yang signifikan terhadap ketercapaian pe-
Uji normalitas dilakukan dengan ngembangan karakter peduli antara siswa
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada yang mengikuti pembelajaran tanpa pe-
taraf signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas rangkat pembelajaran dan menggunakan
data karakter disiplin dan peduli ditunjuk- perangkat pembelajaran hasil pengem-
kan pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, ter- bangan. Kedua, Ha: ada perbedaan yang
lihat bahwa harga signifikansi hasil belajar signifikan terhadap ketercapaian pengem-
sub tema Keindahan Alam Negeriku, ka- bangan karakter peduli antara siswa yang
rakter peduli dan disiplin lebih besar dari mengikuti pembelajaran tanpa perangkat
0,05 (Sign (p)>0,05). Dengan demikian, Ho

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


177

pembelajaran dan menggunakan perangkat an dan menggunkan perangkat pembela-


pembelajaran hasil pengembangan. jaran hasil pengembangan.
Pengujian hipotesis dilakukan pada Pengujian hipotesis dilakukan pada
data skor yang diperoleh dari rerata skor data skor yang diperoleh dari rerata skor
hasil observasi pengamatan di kelas. Secara hasil observasi pengamatan di kelas. Secara
singkat, hasil perhitungan independent sam- singkat hasil perhitungan independent sam-
ple t-test untuk kedua kelompok ditinjau ple t-test untuk kedua kelompok ditinjau
dari ketercapaian pengembangan karakter dari ketercapaian pengembangan karakter
peduli dapat diringkas dalam Tabel 7. disiplin dapat diringkas dalam Tabel 8.

Tabel 7. Uji Beda Ketercapaian Karakter Tabel 8. Uji Beda Ketercapaian Karakter
Peduli KK dan KE Disiplin KK dan KE
KE KK
KE KK
Mean 13, 05 12, 10
Mean 26,60 23,47
N 20 19
N 20 19
t hitung 1, 926
t hitung 4, 854
T tabel 1, 684
T tabel 1, 684
Analisis t hitung > t tabel
Analisis t hitung > t tabel
Keterangan Signifikan
Keterangan Signifikan

Perbedaan dikatakan signifikan jika


Perbedaan dikatakan signifikan jika
t hitung > t tabel. Jika t hitung > t tabel,
t hitung > t tabel. Jika t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berda-
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berda-
sarkan kesimpulan tersebut, ada perbedaan
sarkan kesimpulan tersebut ada perbedaan
yang signifikan terhadap karakter disiplin
yang signifikan terhadap karakter peduli
antara siswa yang mengikuti pembelajaran
antara siswa yang mengikuti pembelajaran
tanpa perangkat pembelajaran dan meng-
tanpa perangkat pembelajaran dan yang
gunakan perangkat pembelajaran hasil pe-
menggunakan perangkat pembelajaran ha-
ngembangan.
sil pengembangan.

Pembahasan Produk Akhir


Analisis Perbedaan Ketercapaian Pena-
Produk akhir dari pengembangan ini
naman Karakter Disiplin
adalah perangkat pembelajaran berbasis
Untuk melakukan uji-t sebelumnya di-
scientific approach untuk membangun ka-
perlukan hipotesis penelitian sebagai beri-
kut. Pertama, Ho: tidak ada perbedaan yang rakter disiplin dan peduli untuk peserta
didik kelas IV SD Negeri Salamrejo. Pe-
signifikan terhadap ketercapaian pengem-
rangkat pembelajaran ini disusun dengan
bangan karakter disiplin antara siswa yang
subtema “Keindahan Alam Negeriku”. Per-
mengikuti pembelajaran tanpa perangkat
angkat pembelajaran untuk membangun
pembelajaran dan menggunakan perang-
karakter disiplin dan peduli memuat ber-
kat pembelajaran hasil pengembangan. Ke-
dua, Ha: ada perbedaan yang signifikan bagai pengalaman belajar. Schunk (2012:
333) mengatakan bahwa anak-anak mulai
terhadap ketercapaian pengembangan ka-
menunjukan beberapa pemikiran abstrak
rakter disiplin antara siswa yang mengikuti
pembelajaran tanpa perangkat pembelajar- meskipun biasanya didefinisikan dengan
karakter-karakter atau tindakan-tindakan.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


178

Kegiatan di dalam perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran efektif untuk


memacu pengalaman langsung, eksperi- menanamkan karakter disiplin dan peduli.
men, wawancara, demostrasi, diskusi ke- perangkat pembelajaran berbasis karakter
lompok, dan mengerjakan soal di dalam memiliki kelebihan pada proses scientific
LKS. Oleh karena itu, perangkat pembela- approach yang mendorong peserta didik da-
jaran dapat membuat peserta didik lebih lam penanaman karakter. Berdasarkan ha-
tertarik untuk belajar karena setiap pembe- sil observasi karakter disiplin dan peduli
lajaran pada perangkat pembelajaran ber- pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
titik tolak pada alam nyata yang sesuai de- menunjukkan peningkatan pada kelas eks-
ngan dunia peserta didik, khususnya da- perimen lebih besar daripada kelas kontrol.
lam pengembangan karakter kepedulian Hal ini menunjukkan bahwa terdapat per-
dan kedisiplinan. bedaan yang signifikan rerata peningkatan
Hal ini diperkuat oleh pendapat Yul- karakter disiplin dan peduli peserta didik
dirim & Ayas (2011:45) yang menegaskan: yang mengikuti pembelajaran mengguna-
“Thus worksheets are known to help students kan perangkat pembelajaran yang telah di-
gain scientific process skills such as setting kembangkan dengan peserta didik yang
up experimental mechanism, recording data, mengikuti pembelajaran tanpa mengguna-
interpreting the data, and so on so that they
kan perangkat pembelajaran yang telah di-
can conceptualize the concepts in their
minds. There are several studies showing that
kembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa
worksheets increase students”. penggunaan perangkat pembelajaran ini
memberikan pengaruh positif terdahap pe-
Pendapat di atas mengandung mak- ningkatan karakter peserta didik. Hal ini
sud bahwa lembar kerja dikenal untuk mem- senada dengan pendapat Stedje (2010:4),
bantu peserta didik memperoleh keteram- “Character education occurs each minute in the
pilan proses ilmiah, seperti menyiapkan classroom”. Artinya, bahwa pendidikan ka-
mekanisme eksperimental, merekam data, rakter terjadi setiap menit di dalam kelas.
menafsirkan data, dan sebagainya sehingga Karakter peserta didik akan semakin ter-
mereka memiliki konsep dalam pikiran. bentuk dengan semakin seringnya peserta
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, dapat didik melakukan aktivitas pada berbasis
memacu peserta didik untuk aktif secara karakter karena karakter merupakan sifat
mandiri dan kelompok di sekolah, di ru- desposisi seseorang yang relatif stabil.
mah, dan di lingkungan masyarakat. Perangkat pembelajaran yang dikem-
Perangkat pembelajaran tema “Kein- bangkan memuat unsur pedagogik yang ter-
dahan Alam Negeriku” ini bertujuan untuk diri atas penemuan konsep, petunjuk bela-
mengembangkan karakter disiplin dan pe- jar yang tertera di dalam bagan dengan ka-
duli dimaksudkan agar peserta didik me- limat yang jelas dan mudah dipahami, ada-
miliki sikap yang disiplin dan kepedulian nya kompetensi yang akan dicapai dan in-
yang tinggi terhadap sesama manusia dan dikator penjabarannya, informasi pendu-
makhluk hidup di lingkungan sekitarnya. kung yang bervariasi, singkat, dan mena-
Selain itu, juga bertujuan untuk membim- rik, petunjuk kerja atau lembar kerja yang
bing peserta didik di dalam kegiatan pem- sesuai dengan kegiatan yang akan dilaku-
belajaran dan mempermudah penyerapan kan misalnya terdapat lembar wawancara,
ilmu. lembar kegiatan individu, lembar kegiatan
kelompok, lembar berimajinasi, lembar

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016


179

berkreasi dengan alam, dan lembar mem- PENUTUP


buat poster dan mempublikasikannya. Ke- Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil
giatan dalam perangkat pembelajaran ini penelitian dan pembahasan, dapat diambil
mengarahkan dan memicu pada kegiatan kesimpulan sebagai berikut.
yang menarik, demonstrasi, wawancara,  Perangkat pembelajaran berbasis scientific
berkreasi, berimajinasi, dokumentasi, ber- approach subtema Keindahan Alam Nege-
tukar pikiran, dan lainnya. Perangkat pem- riku yang dikembangkan untuk memba-
belajaran ini memiliki bagan penguatan ka- ngun karakter kepedulian dan kedisiplin-
rakter pada setiap pertemuan yang berisi an dinilai layak untuk digunakan menu-
simpulan kegiatan pembelajaran dan pe- rut ahli materi dengan nilai sangat baik
nguatan karakter disiplin dan peduli. pada produk perangkat pembelajaran.
Di dalam perangkat pembelajaran ini  Perangkat pembelajaran berbasis scientific
terdapat lima kegiatan dengan pendekatan approach subtema Keindahan Alam Nege-
scientific yang sesuai dengan pengembang- riku yang dikembangkan untuk memba-
an karakter. Temuan dalam uji lapangan ngun karakter kepedulian dan kedisiplin-
mengenai karakter disiplin dan peduli se- an dinilai layak digunakan menurut ahli
bagai berikut. Pertama, karakter disipin pembelajaran dengan nilai sangat baik
terlihat dari meningkatnya kedispinan da- pada produk perangkat pembelajaran.
lam hal waktu, tidak terlambat ketika be-  Perangkat pembelajaran berbasis scientific
rangkat sekolah, tanggung jawab dalam me- approach subtema Keindahan Alam Nege-
laksanakan tugas, dan taat pada tata tertib. riku terbukti efektif untuk membangun ka-
Kedua, karakter peduli terlihat dari me- rakter kepedulian siswa kelas IV. Hal ini
ningkatnya rasa kepedulian peserta didik didasarkan pada uji coba lapangan ope-
terhadap lingkungan. Melalui poster yang rasional dengan hasil uji t sebesar 4, 854
dibuat, siswa mengajak siswa lain untuk pada karakter peduli lebih besar dari t
menjaga lingkungan. Melalui pembiasaan, tabel sebesar 1, 684 sehingga dapat disim-
siswa melaksanakan tugas piket kelas, mem- pulkan ada perbedaan yang signifikan
buang sampah pada tempatnya. Siswa juga terhadap pengembangan karakter peduli
bertanggung jawab untuk memelihara ta- antara siswa yang mengikuti pembelajar-
naman di depan kelas dan di halaman se- an tanpa perangkat pembelajaran dan
kolah. menggunakan perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran ini secara hasil pengembangan.
khusus membangun dua karakter yang spe-  Perangkat pembelajaran berbasis scientific
sifik, yaitu karakter disiplin dan peduli. Pe- approach sub tema Keindahan Alam Nege-
serta didik diajak untuk memahami, mela- riku terbukti efektif untuk membangun
kukan, dan membiasakan perilaku disiplin karakter kedisiplinan siswa kelas IV. Hal
dan peduli di dalam kegiatan pembelajaran ini didasarkan pada uji coba lapangan ope-
di sekolah, di rumah, dan di lingkungan rasional yang menggunakan uji t pada ke-
masyarakat. Perangkat pembelajaran ini las control dan kelas eksperimen dengan
juga membangun kepedulian peserta didik hasil uji t sebesar 1,926 pada karakter
terhadap makhluk hidup di lingkungannya disiplin lebih besar dari t tabel sebesar 1,
dengan tidak merusak lingkungan, menja- 684 sehingga dapat disimpulkan ada per-
ga, merawat dan melestarikannya. bedaan yang signifikan terhadap pengem-
bangan karakter disiplin antara siswa

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach untuk Membangun Karakter


180

yang mengikuti pembelajaran tanpa pe- Dwiningrum, Siti Irene, dkk. 2013. Ilmu So-
rangkat pembelajaran dan menggunakan sial dan Budaya Dasar: Pendekatan Pro-
perangkat pembelajaran hasil pengem- blem Solving dan Analisis Kasus. Yog-
bangan. yakarta: UNY Press

UCAPAN TERIMA KASIH Lickona, T. 1991. Educating for Character: How


Puji syukur diucapkan ke hadirat Our Schools Can Teach Respect and Res-
Allah Swt. atas terselesaikannya artikel ini. ponsibility. New York: Bantam Books.
Dalam kesempatan ini penulis ingin meng-
ucapkan terima kasih kepada semua pihak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
yang telah membantu dalam penyelesaian dayaan RI Nomor 67 Tahun 2013 Ten-
penelitian hingga penulisan artikel ini, ter- tang Kerangka Dasar dan Struktur
utama kepada Kaprodi Dikdas Program Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakar- Ibtidaiyah.
ta. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ketua dan Sekretaris Dewan Re- Schunk, D.L. 2012. Teori-teori Pembelajaran
daksi Jurnal Pendidikan Karakter yang ba- (Terjemahan Eva Hamdiah, Ahmad
nyak membantu penulis demi terselesai- Fajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kan-nya artikel ini hingga dimuat dalam
edisi ini. Stedje, L.B. 2010. Nuts and Bolts of Character
Education. www.characterfirst.com/-
DAFTAR PUSTAKA assets/files/character EducationsRe-
Azwar, S. 2012. Reabilitas dan Validitas. Yog- port.pdf. Diunduh pada tanggal 29
yakarta: Pustaka Pelajar Desember 2014.

Bohlin, K.E. 2005. Teaching Character Educa- Tessier, J.T. 2003. “Applying Plant Identifi-
tion through Literature Awakening the cation Skills to Actively Learn the
Moral Imagination in Secondary Class- Scientific Method”. The American Bio-
rooms. New York: Routledge Falmer. logy Teacher, Vol. 65, No. 1 , hlm. 25-
29.
Borg, W.R., & Gall, M.D. 1983. Educational
Reseach an Introduction. New York: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Longman. tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Borich, G.D. 2007. Effective Teaching Methods Usman, S. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah
Research-Based Practice Sixth Edition. Dasar. Jakarta: Indeks.
New Jersey: Pearson Merrill Pren-
tice Hall. Yuldirim, N. & Ayas, A. 2011. “The Effect of
the Worksheet on Student Achieve-
Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Ba- ment in Chemical Equilibrium. Jour-
han Ajar SMA. Jakarta: Direktorat Pem- nal of Turkish Science Education Vol. 8,
binaan Sekolah Dasar. No. 3, September 2011. hlm. 44-51.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai