Mdgs Dan Sdgs
Mdgs Dan Sdgs
390
Millenium Development .... Wahyuningsih 391
Pendahuluan
Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan
antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan
untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan selama ini cenderung
memanfaatkan sumber daya alam dengan semena-mena, tanpa memperhatikan aspek
lingkungan yang ada. Akibatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan semakin sering
terjadi (Isbandi, 2005).
Dampak-dampak tersebut dapat merugikan atau mengganggu kehidupan manusia.
Perhatian dunia terhadap masalah lingkungan yang terjadi sudah lama dilakukan. Dimulai
dari dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Stockholm, Swedia tahun 1972.
Dalam konferensi tersebut dicapai kesepakatan tentang hubungan antara masalah
lingkungan yang terkait dengan pembagunan berkelanjutan. Sejak saat itu konsep
pembangunan yang ramah lingkungan mulai diimplementasikan dalam pelaksanaan
pembangunan oleh berbagai negara. Pada tahun 2000, para pemimpin dunia menyepakati
tentang 8 tujuan pembagunan global yang spesifik dan terukur yang disebut Millenium
Development Goals (MDGs).
MDGs adalah tujuan dan tanggung jawab dari semua negara yang berpartisipasi
dalam KTT Milenium, baik pada rakyatnya maupun secara bersama antar pemerintahan.
Target yang tercakup dalam MDG sangat beragam, mulai dari mengurangi kemiskinan dan
kelaparan, menuntaskan tingkat pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender,
mengurangi kematian anak dan ibu, mengatasi HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya,
serta memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membentuk kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan. Pencapaian tujuan dalam MDGs memiliki target waktu hingga
2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu konsepsi dalam
konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable
Development Goals (SDGs).
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs (Akhir, D. J., 2015).
Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu
deflation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial,
perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada
kaum miskin. Berbeda halnya dengan MDGs yang ditujukan hanya pada negara-negara
berkembang, SDGs memiliki sasaran yang lebih universal. SDGs dihadirkan untuk
menggantikan MDGs dengan tujuan yang lebih memenuhi tantangan masa depan dunia.
392 Bisma, September 2017
Pembahasan
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma
pembangunan global, dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara
anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000.
Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi Majelis Umum Perserikatan
Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tangga 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations
Millennium Development Goals).Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut
berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan
nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat
mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan.
Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York
tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara
masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan
dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan
pengentasan kemiskinan. Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari
pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang
menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan
dasarnya, mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi
kematian anak balita hingga 2/3, dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak
memiliki akses air bersih pada tahun 2015
Suistainable Development Goals (SDG’S) adalah singkatan atau kepanjangan dari
sustainable development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan
dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Post-2015, juga
dikenal sebagai Sustainabale Development Goals (SDGs) didefinisikan sebagai kerangka
kerja untuk 15 tahun ke depan hingga tahun 2030. Berbeda dengan MDGs yang lebih
bersifat birokratis dan teknokratis, penyusunan butir-butir SDGs lebih inklusif melibatkan
banyak pihak termasuk organisasi masyarakat sipil atau Civil Society Organization (CSO).
Penyusunan SDGs sendiri memiliki beberapa tantangan karena masih terdapat beberapa
butir-butir target MDGs yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan di dalam SDGs.
Seluruh tujuan, target dan indikator dalam dokumen SDGs juga perlu mempertimbangkan
perubahan situasi global saat ini (Yohanna, 2015).
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kelanjutan dari global goals
Melenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun 2015. Secara formal,
SDGs didiskusikan pertama kali pada United Nations Conference on Sustainable
Development yang diadakan di Rio de Janeiro bulan Juni 2012.Dokumen SDGs disahkan
pada KTT Pembangunan berkelanjutan PBB yang berlangsung di New York tanggal 25-27
Millenium Development .... Wahyuningsih 393
September 2015. Dalam KTT tersebut ditetapkan bahwa SDGs akan mulai diberlakukan
pasca tahun 2015 sampai tahun 2030. SDGs tidak hanya berlaku untuk negara
berkembang, tapi juga untuk negara-negara maju pada akhir tahun 2015.
memiliki kewajiban untuk melaksanakan upaya untuk mencapai target MDGs dan
memonitor perkembangan kemajuan pencapaian.
Upaya pencapaian MDGs merupakan sebuah rangkaian proses jangka panjang
berkesinambungan. Hal ini bukan merupakan hal yang mudah, terutama pada saat
Indonesia masih berada pada masa transisi memulihkan diri dari krisis multidimensional
yang diawali dengan krisis ekonomi-moneter pada tahun 1997, menuju pemerintahan yang
lebih demokratis dan melaksanakan reformasi dihampir seluruh bidang kehidupan. Hal ini
membutuhkan kerjasama dari semua lapisan masyarakat mulai dari pemerintah
masyarakat, dunia usaha, dunia politik, dan institusi akademis. Hal inilah yang akan di kaji
dalam tulisan ini, bagaimana strategi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dengan
menjalankan program-program pembangunan masyarakat untuk mewujudkan tujuan
pembangunan millennium.
Delapan Tujuan MDGs telah di jabarkan dalam target-target yang dapat diukur dan
progresnya dapat dipantau dan dilaporkan dengan menggunakan indikator- indikator yang
dapat diverifikasi dan diperbandingkan secara internasional. Kepada setiap negara
diberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan dan melakukan lokalisasi terhadap indicator-
indikator tersebut
Tujuan SDGs antara lain : 1) Tanpa Kemiskinan, tidak ada kemiskinan dalam bentuk
apapun di seluruh penjuru dunia. 2) Tanpa Kelaparan, tidak ada lagi kelaparan, mencapai
ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang
berkelanjutan. 3) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Menjamin kehidupan yang sehat
serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur. 4)
Pendidikan Berkualitas, Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan
meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang. 5) Kesetaraan Gender, mencapai
kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan. 6) Air Bersih dan
Sanitasi, menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang. 7) Energi Bersih dan Terjangkau, menjamin akses terhadap sumber energi yang
terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang. 8) Pertumbuhan
Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak, mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua
orang. 9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur, membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan serta mendorong inovasi. 10)
Mengurangi Kesenjangan, mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara
maupun di antara negara-negara di dunia. 11) Keberlanjutan Kota dan Komunitas,
membangun kota-kota serta pemukiman yang berkualitas, aman dan bekelanjutan. 12)
Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab, menjamin keberlangsungan konsumsi dan
pola produksi.13) Aksi Terhadap Iklim, bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim
Millenium Development .... Wahyuningsih 395
dan dampaknya. 14) Kehidupan bawah laut, melestarikan dan menjaga keberlangsungan
laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan yang berkelanjutan.15)
Kehidupan di Darat, melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan
pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah
tandus serta tukar guling tanah. 16) Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian,
meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung
jawab untuk seluruh kalangan. 17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, Memperkuat
implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
Kesimpulan
Suistainable develoopment goal’s (SDG’S) merupakan sebuah dokumen yang akan
menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembanggunan dan perundingan negara-negara
di dunia. Dimana konsep SDG’S ini melanjutkan konsep dari MDG’S yang sudah berakhir
di tahun 2015. Pada dasarnya MDG’S dan SDG’s punya persaamaan dan kesamaan tujuan
yang sama. Yaitu SDG’S melanjutkan cita-cita mulia dari MDG’S yang ingin menanggulangi
kelaparan dan kemiskinan di dunia.
SDGs ini tidak terpisah dari MDGs, SDGs merupakan bentuk penyempurnaan
MDGs. SDGs merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium
Development Goals). SDG’s memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa
mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim
Saran
Beberapa tujuan MDGs dan SDGs selaras dengan bidang usaha dan pelayanan
kesejahteraan sosial sehingga keselarasan yang ada antara ketiganya dapat membantu
memecahkan persoalan yang ada di masyarakat terutama untuk keberlangsungan
Manusia, planet demi kelangsungan perdamaian dan kemakmuran umat manusia.
Daftar Referensi
Isbandi, Adi Rukmianto. 2005. Ilmu Kesejateraan Sosial dan Pekejaan Sosial.Jakarta. FISIP UI
Press
Bappenas.2015.http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian bappenas/
konsep-sdgs-kerangka-pembangunan-pasca-2015/.Retrieved November 26, 2015, from
www.bappenas.go.id