Anda di halaman 1dari 14

Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)

Pasal 13
PENYEDIAAN DAN INSTALASI PIPA -PIPA DAN PIPA SARINGAN
UNTUK KONSTRUKSI SUMUR BOR

1. Umum
Maksud dari pekerjaan-pekerjaan pemboran ini adalah seperti telah dijelaskan dimuka,
yaitubila hasilnya sesuai perencanaan yang ada akan langsung dipakai sebagai sumur
produksi,sehingga dalam pekerjaan ini termasuk instalasi pipa-pipa, pipa saringan, gravel
pack danlain-lain secara teknis sehingga siap untuk dilanjutkan dengan instalasi pompa.
Setelah penyelesaian konstruksi sumur, bibir sumur harus ditutup rapat sehingga aman
terhadap kemungkinan-kemungkinan dirusak oleh pihak lain. Disyaratkan dengan sistem las
listrik.Kecerobohan dari pelaksanaan ini adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

2. Konstruksi sumur
Untuk sempurnanya konstruksi sumur bor harus terdiri dari bahan-bahan :
 pipa jambang (pump house cassing) jenis pipa PVC
 pipa buta (blind pipe cassing) jenis pipa PVC
 pipa saringan (screen) jenis pipa PVC

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada kelurusan sumur maka harus
dipasang“centralizers”. Harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran hasil
pemboran tanpa merusak kestabilan dan lubang bor tersebut.Penyambungan pipa jambang
dan pipa buta saringan harus dengan lem PVC dibantupengaman, sepanjang saringan ke
ujung-ujung pipa buta.Kelurusan dari pipa jambang ini harus betul-betul lurus karena akan
bertindak sebagai rumah pompa. Pada tiap penyambungan dipasang plot pengaman
(Centering Guide).

3. Bahan-bahan / Material
a. Diameter Diameter dari pipa-pipa dan saringan yang akan dikonstruksi adalah sebagai
berikut :
 Pipa jambang (Pump hose casing) minimum diameter dalam adalah 150 mm atausesuai
dalam BOQ.
 Pipa buta/blind pipe, termasuk pipa kotoran minimum diameter dalam 150 mm
atausesuai dalam BOQ.
 Pipa saringan/screen, diameter 150 mm atau sesuai dalam BOQ.
 Pipa pengaman sementara (temporary surface casing) dari bahan GIP mediumdengan
diameter 200 mm.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
b. Pipa-pipa Jambang & Pipa Buta/Pipa Naik
Bahan dari pipa-pipa jambang, pipa buta dan screen adalah pipa PVC klas AW ABU
denganstandard yang berlaku, atau yang sederajat yang umum dipakai untuk konstruksi
sumur bor.Penggunaan material yang lain sebagai alternatif mungkin akan
dipertimbangkan olehDireksi/tenaga ahli tergantung dari keadaan material-material yang
dimaksud adalah sepertisyntetic pile fibre glass atau yang lainnya.
c. Pipa Saringan (Screen)
Type dari pipa saringan atau screen adalah jenis pipa PVC klas AW ABU yang pada
beberapa bagian diberi lubang bor/gergaji ... dengan dasar pembacaan well logging
.Kontraktor harus menjamin kuat tekan dan kualitas dari pipa saringan (screen).
d. Batu Kerikil/”Gravel for filter Packing”
Harus dari bahan-bahan yang mempunyai kuat tekanan/”compressive strength” baik,
min. 200kg/cm2 mempunyai kebundaran yang baik, berukuran rata-rata sama. Bahan-
bahan yang pipih, batu lunak, gamping atau yang mudah hancur, tidak dibenarkan
untuk dipakai.
Diameter rata-rata gravel adalah diameter 0,5 – 4 mm tergantung dari lubang bukaan
saringan yang dipakai dari hasil sieve analysis. Untuk ini akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas. Sebelum dikirim ke lokasi proyek Kontraktor harus mengirimkan terlebih
dahulu contohnya untuk mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan Konsultan.
Gravel pack harus dicuci sampai bersih dimasukkan ke dalam lubang antara pipa-pipa
dan lubangbor dengan pipa pengantar dan dihitung jumlah yang disetorkan sesuai
realisasi.

e. Penyemenan Pipa-pipa & Pengamanan Sumur Lubang antara pipa jambang dan lubang
pipa bor harus disemen sampai bagian atas dariposisi penyetopan gravel pack, tentang
kedalaman ini akan ditentukan kemudian sesuaidengan kondisi geologi lapangan. Antara
gravel pack & semen harus diisi dengan lapisan clayball dengan tebal 1 meter. Pipa
jambang harus minimal ± 60 cm diatas lantai dasar.Komposisi grouting semen adalah 1
portland semen : 2 pasir : 3 air.

Pasal 14
PEMBERSIHAN DAN PENGURASAN SUMUR .

1. Maksud
Pembersihan lubang sumur bor yang telah dikontruksi adalah merupakan pekerjaan
yangterpenting dalam pembuatan sumur bor. Dimaksudkan untuk mengeluarkan segala
kotoran-kotoran dan sisa lumpur yang tertinggal di dalam lubang bor, penyumbatan lapisan
aquifer oleh lumpur pemboran dll. Selain itu yang terpenting adalah membersihkan open-
area dari pipa saringan/screen, gravelpack dll. Kesempurnaan dari pembuatan sumur bor
adalah sangat tergantung daripelaksanaan pekerjaan ini.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
2. Prosedur
Cara-cara yang dipakai untuk pekerjaan pembersihan dan pengurasan sumur harus sesuai
dengan metoda pemboran yang dilaksanakan, termasuk dipertimbangkan dengan
macamlumpur pemboran, sifat karakteristik lapisan aquifer dan sebagainya.Untuk pemboran
dengan metoda “rotary”, cara-cara berikut harus diikuti :
 Sirkulasi lumpur dengan air bersih untuk dibersihkan dari pecahan-pecahan
batuan hasilpemboran.
 “High velocity jetting” dengan menggunakan air bersih dan bubukan larutan
liquifer ataubahan kimia lain seperti STTP, calgon dsb sebanyak 5 gr/l air
bersih, bahan kimia yangakan dipakai harus disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.
 Pembilasan sumur dengan air bersih, kemudian lakukan over pumping sampai
air bersihdan kandungan pasir lebih kecil dari 0,10 gr pasir per meter kubik.

Kontraktor harus menyediakan sarana peralatan yang dilakukan seperti pompa piston
kompresor atau peralatan lain yang diperlukan untuk metoda diatas. Selama pembersihan
sumur berlangsung mungkin diperlukan penambahan gravel-pack, hal ini bisa
menggunakanpipa penyalur diantara pipa jambang dan lubang bor.Sebelum dilaksanakan
metoda pembersihan sumur, tinggi muka air harus selalu diukur.Kontraktor harus
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembersihan sumur ini dandiawasi oleh Tenaga
Ahli yang berpengalaman (geilogist, drilling engineer) untuk melakukan pengecekan setiap
saat.Pos ini seluruhnya masuk kedalam pos pembangunan, lamanya pekerjaan adalah
sampai air dalam sumur betul-betul jernih sesuai persyaratan diatas dan disetujui oleh
Pemberi Tugas dan Tenaga Ahli/Direksi.

3. Peralatan Untuk Metoda Pembersihan Sumur


Kontraktor harus mempunyai peralatan yang sesuai spesifikasi teknis selama pekerjaan
berlangsung dan siap dilapangan. Persyaratan dari peralatan tersebut adalah sebagai
berikut:
 Untuk jetting dengan minimum 4 nozzel
Peralatan ini disesuaikan dengan diameter pipa saringan/”screen
”.Prinsipnya besar nozzle diatur sehingga mampu memberikan kecepatan air 50
m/dt.2.
 Pompa untuk sirkulasi dan “High velocity jetting” sesuai dengan pompa lumpur,
harusbertipe piston dan mempunyai kapasitas minimum 600 1/min (160 CPM) pada
tekanan 24kg/cm (2500 Kpa/350 psi).
 Pompa untuk development secara “ air lift ” (air lift pump) dengan kapasitas yang
sesuai.
 Kompresor dengan kapasitas minimum 300 l/det pada 1.750 Kpa.
 Pengukur untuk air yang keluar selama development secara “air lift”.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
 Sand content test.

Pasal 15
GEOFISIKA LUBANG BOR
1. Umum
Geofisika lubang sumur dilakukan sumur-sumur explorasi atau “Pilot Hole” sumur uji, uji
produksi.
Maksud pekerjaan ini adalah untuk memperoleh informasi keadaan fisik lapisan aquifer,
sifatresistivitasnya, “spontaneous potensialnya” dan “gamma ray”, Geofisika sumur harus
dilakukan segera setelah lubang “pilot hole selesai dikerjakan” sesuai dalam persyaratan
teknis

2. Cara Pelaksanaan
Cara-cara pengukuran geofisika yang dimaksud adalah :
 Reistivity dengan beberapa konfigurasi elektrode (short normal dan long normal)
 Spontaneous potensial, serta gamma-ray bor dalam keadaan baik sampai ada
keputusanuntuk dilanjutkan dengan pekerjaan reaming,

Hasil dari pekerjaan ini digambarkan dalam suatu profil grafik atau penampang kolom
standard. Laporan diserahkan kepada Direksi.

3. Peralatan
Logger harus sesuai dengan untuk pengukuran sampai kedalaman 200 m,
disarankandilakukan dengan “automatic graphic recorder”. Kontraktor harus menyiapkan
tenaga ahli untuk pengoperasian alat dan evaluasi datanya.

Pasal 16
PEMOMPAAN UJI
1. Umum
Maksud pekerjaan ini adalah untuk pengujian karakteristik geohidrolik,
perhitunganpemompaan sumur secara aman/”safe yield”, ekonomis sumur, mengetahui
kualitas dan kuantitas air dan sebagainya.

2. Prosedur
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang penting dan sangat membutuhkan ketelitian
dalampelaksanaannya. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan tenaga ahli
yang cakapdan berpengalaman dalam menggunakan peralatan yang akan dipakai meliputi
banyaknya air yang dipompa dari dalam sumur, akan diukur dengan alat ukur yang
disediakan oleh kontraktor, tentang jenisnya harus disetujui oleh Pemberi Tugas. Demikian
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
pula kontraktor harus menyediakan set peralatan elektronis untuk mengukur tinggi muka air
di dalam sumur secara teliti (S, W, L, Control Khusus).
Letak pompa untuk pengetesan sumur sedemikian rupa, sehingga didapatkan hasil
yangmaksimum dari sumur yang akan diuji seperti yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.

Pemompaan uji terdiri dari Step draw down test dan recovery test . Pemberi Tugas
pekerjaanakan menentukan lamanya pemompaan uji sampai hasil yang memuaskan.

a) Step draw down test


 Kapasitas pemompaan bertahap dari kapasitas 25 %, 50 %, 75 % dari kapasitaspompa
(atau 2,6 l/det., 7,5 l/det, dan maksimum pompa).
 Tiap tahap lamanya 100 menit atau lebih.
 Prosedur pengukuran :
Sebelum pompa dijalankan, muka air statis didalam sumur harus diukur dan di catat.Pada
saat mulai dilakukan pemompaan, maka besarnya debit pemompaan diatur setelitimungkin
sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah ditentukan kapasitas pemompaan,muka air dalam
sumur akan diukur tiap 1 menit selama 10 menit, tiap 5 menit antara 5sampai 60 menit,
kemudian tiap 10 menit antara 60 sampai 120 menit, atau ditentukan kemudian oleh
Direksi. Segera setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka kapasitas
pemompaan dinaikkan ketahap pemompaan berikutnya dan prosedur pengukuran sama
dengan tahap yang pertama tersebut.

b) Long therm constant rate test


1. Kapasitas pemompaan 1 dan 1,5 l/dt, atau tergantung pertimbangan teknis dari hasil
step test maksimum yang dapat dicapai.
2. Lama test 2 x 24 jam.
3. Prosedur pengukuran :
Ukur tinggi muka air didalam sumur, ikuti prosedur sebagai berikut :
untuk waktu 2 jam pertama agar diikuti cara pengukuran tinggi muka air didalam sumur
dilakukan tiap selang 30 menit sampai 2 x 24 jam, atau ditentukan kemudian oleh
direksi.
 Waktu pada saat pemompaan dimulai dan jam-jam pada saat dilakukan pengukuran
harus dicatat dengan betul dan teliti.
 Apabila terjadi kerusakan pompa maka seluruh test ini diulang dari awal dan dimulai
setelah tinggi muka air kembali semula seperti sebelum dipompa.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
c) Recovery test
Segera setelah time draw down test dimulai dan pada saat pompa berhenti, maka
pelaksanaan recovery test dimulai, tahap pengukuran terhadap kambuhnya, sama dengan
pengukuran Longterm Rate Test, test ini terus dilakukan sampai muka air kembali sama
seperti sebelum dimulainya time draw down test diatas atau mendekati minimum 8 jam.

3. Pembuangan air
Selama pengetesan sumur, Kontraktor harus membuang air ke dalam saluran pembuangan
terdekat atau ke tempat lain yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk mencegah agar air buangan tidak akan merusak jalan atau
kembali kedalam sumur bangunan dan lain-lain secara langsung atau tidak langsung.

4. Pengambilan contoh air


a) Pengambilan contoh air untuk diperiksa di Laboratorium dilakukan sebanyak 2 kali untuk
setiap test yang dilakukan (pump out test dan long period pumping test) masing-masing
minimum sebanyak 5 liter. Contoh air pertama diambil 20 menit setelah pumping test
berjalan, yang kedua diambil sesaat pumping test diakhiri. Contoh air
dimasukkankedalam tempat yang bersih dan tertutup dengan baik. Bahan tempat
contoh air sebaiknya dari bahan gelas atau plastik. Tempat contoh air harus jelas tertulis
kapan waktu pengambilan, nomor contoh, hari, tanggal, dan lain-lain. Contoh air harus
dikirim kelaboratorium yang dirujuk oleh pemerintah dalam waktu 24 jam.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)

b) Ion-ion besi terlarut, Fe2+, harus ditentukan dengan larutan HCl untuk mencegah
oksidasilebih buruk. Untuk hal ini, biasanya air diambil langsung di lapangan sebanyak
96 ml pada tabung 100 ml, kemudian tambahkan 4 ml larutan HCl dan kemudian tutup
dengan rapat.c. Oksidasi terlarut juga harus ditentukan dilapangan.d. Unsur-unsur
dibawah ini adalah unsur-unsur yang harus dianalisa dilaboratorium :

**Warna **pH
**Bau **EC
**Rasa **Total bahan-bahan terlarut
**Kekeruhan (total dissolved solids) **Klorida
**Total Hardness **Sulfat
**Kalsium **Karbonat
**Magnesium **Bikarbonat
**Sodium ** Alkilinitas
**Nitrat **Arsenik
**Mangan Flourid **Besi (Fe2+, Fe3+)
**Ammonia **Oksigen terlarut
**Karbondioksida bebas ( CO2)
5. Peralatan
Pompa yang dipakai adalah dari jenis pompa selang/”submersible” dengan kapasitas bisadiatur
antara 1 – 1,5 l/dt tekanan dari 80 m’.k.a. Diukur dengan mempergunakan bakThomson (V-
notch), atau flowpipe. Selain dari peralatan yang akan dipakai kontraktor disyaratkan
menyediakan pompa cadangan bila sewaktu-waktu terjadi gangguan pada saatpemompaan
berlangsung. Pompa untuk testing harus dilengkapi “non return valve” untukmengurangi
gangguan pada saat recovery test.

6. Catatan Test
Setelah pengetesan sumur, Kontraktor harus menyerahkan catatan tersebut berupa
grafikpemompaan (pumping curve) kepada Pemberi Tugas termasuk copy catatan
pelaksanaanpekerjaan.Pemberi Tugas berhak menolak seluruh pekerjaan selama pumping ini
terjadi hal-hal :

 Terjadi gangguan pemompaan/interupsi pemompaan.


 Air yang keluar pada saat pemompaan tidak konstan.
 Air yang keluar tidak bersih.
 Tidak lengkap prosedur pencatatan selama test berlangsung.
 Pengambilan contoh yang keliru.
 Dilaksanakan dengan urutan yang tidak sesuai, dengan syarat teknis.
 Genset yang tidak normal voltasenya (kurang baik)
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)

Pasal 17
PEMERIKSAAN KEMIRINGAN DAN KELURUSAN SUMUR
1. Umum
Semua lubang bor diharuskan terkonstruksi dengan sempurna lurus dan tegak. Pengecekan
pekerjaan ini akan diteliti dengan cara plumbness test, yang sesuai dengan standar
AWWA(1985).

2. Cara Pelaksanaan
Pengecekan dari kelurusan akan dilakukan dari pipa jambang/pipa untuk rumah pompa
pengukuran dilakukan dengan interval tidak lebih dari 5 m. Pelaksanaan pengecekan harus
diketahui dan diawasi oleh Pemberi Tugas. Pengukuran dicatat setiap enam (6) meter sampai
ke dasar rumah pompa.

3. Toleransi
Kemiringan sumur tidak lebih dari 0.5%. Apabila terjadi dan kemiringan yang lebih besar
dariyang telah ditentukan, maka kontraktor harus merekonstruksi teknis kembali, dah hal itu
adalah resiko kontraktor.

“WELL HEAD” DAN SUMUR YANG GAGAL

“Well Head” harus bertumpu pada apron beton dan pipa casing harus ditutup dengan caradilas
dan digembok. Detail konstruksi “Well Head” dapat dilihat pada Lampiran, semua bagianyang
terbuat dari logam harus dicat dengan cat anti-karat.

Jika terjadi sumur yang gagal diproduksi harus diurug kembali sampai ke dasar akuifer paling
atas dan kemudian disumbat dengan semen/beton. Kebocoran antara akuifer harus diperkecil
dengan menempatkan lapisan lempung atau lapisan penyekat lain pada kedalaman yang
diperlukan.

Pasal 18
LAPORAN-LAPORAN DAN CATATAN-CATATAN
Kontraktor harus mencatat semua dan setiap kejadian/pekerjaan selama pemboran
berlangsung dicatat dalam log harian pembor serta harus selalu siap jika diperiksa oleh
Direksi. Hal-hal yang harus dicatat antara lain :
 Aktivitas lapangan.
 Adanya keruntuhan pada lubang bor pompa dan sebagainya.
 Bahan dan peralatan yang dikirim ke lapangan.
 Instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh direksi.
 Catatan harian pemboran menyangkut formasi batuan dan penetrasi pemboran
setiapinterval 1 meter.
 Kejadian-kejadian flowing, water loss dan sebagainya.
 Jumlah dan jenis peralatan pipa saringan yang ditempatkan pada lubang bor.
 Pengukuran muka air (selama pemboran tiap hari sebelum dan sesudah pemboran
sertaselama dilakukan uji pemompaan).
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
 Kontraktor harus menyerahkan laporan mingguan kepada Direksi.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
Pasal 19
PEMASANGAN POMPA DAN PIPA
1. Pemasangan Pompa
a. Pemasangan Pompa hanya dilaksanakan setelah balok-balok lantai-ruang pompa(pumping
house) & pondasi pompa telah mencapai mutu beton yang diijinkan (28 - hari) atau sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Pemasangan pompa tidak diijinkan apabila peralatan bantu yang diperlukan dalam
pekerjaan yang dimaksud belum siap ditempat persetujuan.
Kontraktor wajib memberitahukan kepada Direksi pada saat akan melaksanakan setiap
pekerjaan pemasangan untuk mendapatkan persetujuan. Kontraktor harus melaksanakan
pekerjaannya dengan teliti dan benar sesuai dengan petunjuk teknis pemasangan
atausesuai petunjuk tenaga ahli yang ditunjuk, dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.

b. Dalam kondisi apapun juga Kontraktor harus mengutamakan keselamatan kerja dan
menghindarkan dari kecelakaan yang dapat terjadi. Segala kerusakan bahan dan peralatan
yang disebabkan oleh cara kerja yang tidak benar selama pemasangannya,menjadi
tanggungan Kontraktor.
c. Perletakan pompa harus benar-benar terletak secara merata pada pondasi/dudukannya dan
dilengkapi dengan seal gasket sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.Pembuatan
angkur-angkur dan alat penunjang lainnya harus sesuai dengan gambar rencana atau
petunjuk Direksi. Apabila tidak ditentukan lain, pompa harus mempunyai jalur pertanahan
(grounding) tersendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pemasangan Pipa
Pemasangan pipa dan accessories harus sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk
Direksi.
Dalam pemasangan valve, meter air dan peralatan lainnya harus dilakukan dengan hati-
hati,sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan pada lapisan pelindung peralatan
tersebut,perlatan pipa dan peralatannya harus benar-benar terletak pada
dukungannya/bangunan penyangga dengan baik, sehingga tidak ada bagian yang
menggantung diatas bangunan penyangga.
Prosedur ini terus diikuti sampai tahap terakhir selesai, apabila pompa mengalami kerusakan
sewaktu pengetesan sedang berlangsung, maka semua prosedur harus diulangi setelah
tinggimuka air kembali ke posisi semula.
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
PANEL DAYA LISTRIK
1. Sumber listrik berasal dari Genset dan atau / PLN yang berada di lokasi proyek.
2. Pengambilan daya dengan menggunakan panel daya listrik yang harus disediakan
dandipasang oleh kontraktor untuk keperluan pengurusan daya listrik dengan PLN,
direksiakan memfasilitasi atas biaya dari pemborong. Shop drawing dari panel tersebut
harusdiajukan oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan dari Direksi.
3. Secara garis besar panel daya listrik tersebut harus dilengkapi dengan incoming danoutgoing
circuit breakers dari panas yang berlebihan dengan perhitungan yang amanterhadap beban,
kabel listrik.
4. Circuit breakers dan starting device dilengkapi dengan pengatur tegangan symetri 3phase,
overload, indicator teganganampere, water level relay, elektroda lengkap dengankabel, no
fuse breaker yang dilengkapi dengan under voltage dan thernol.
5. Box panel terbuat dari plat yang sudah diproteksi terhadap korosif (epoxy coating) dan dicat
oven diberi kunci pengaman yang kuat/baik.
6. Apabila sumber daya dari PLN dan genset panel harus dilengkapi dengan charge over,switch
yang sesuai dengan daya start genset.
7. Apabila pompa lebih dari satu, dilengkapi dengan panel pembagi.
8. Apabila pompa beroperasi lebih dari satu, maka panel pompa dilengkapi dengan
timer internal.

SPESIFIKASI TEKNIS POMPA


Pompa Benam Sumur Dalam dan perlengkapannya (Clear Water Submersibel Deepwell Pump)
1. Pompa
Penggunaan : Air Bersih pada temperatur air maksimum 45 derajatcelcius dan
dipakai pada sumur dalam dan sumur dangkal.
Kapasitas dan head : Lihat Bill of Quantities ( RAB )
Situasi : Vertikal
Jenis Pompa : Pompa benam bertingkat banyak, sedangkan bentukimpeller
sentrifugal atau semi axial/mix flow
Batas kecepatan putar : tidak lebih dari 3000 rpm
Efisiensi : Harus tinggi (lebih dari 60%) dan lebar, pada kondisi kerjayang
diminta
Katup searah : menggunakan ring karet berikut dudukannya
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
2. Motor Benam ( Submersible motor)
Jenis : motor listrik AC, tiga phase squiral cage dan dapatberfungsi
dengan baik terbenam dalam air (submersiblemotor)
Tingkat Proteksi : IP 68 (IEC 34.5/144)
Tingkat Isolasi : F atau H (!EC pulb 85)
Tegangan : 220/380 Volt, 50 HZCos
Diameter : > 0.8
Efisiensi : Lebih dari 90%
Putaran poros/rotor : Tidak lebih dari 3000 rpm
Konstruksi : Batang dinamis pada rotor
Kondisi : Terhenti-henti (intermitent S2)
Sistem Start : Start delta (Y) atau menggunakan auto transformer,
untukmotor berkapasitas dibawah 5 KW, dapat
digunakan“DIRECT ON LINE”, (DOL)
3. Material
Rumah impeller : Baja tahan karat AISI 316 atau bronze CnSn(pump casing) 5
ZnPb (DIN 1706-2.1096.01)dan impeller
Poros pompa dan : Baja tahan karat AISI 316 atau AISI 329Motor
Mur, baut dan ring : Baja tahan karat AISI 316 atau AISI 329
Motor Casing : Baja tahan karat AISI 316 atau Al SI 329
Kabel listrik : Bronze atau tungsten karbide atau karbonBantalan
(bearing) keramik

4. Perpipaan dan Perlengkapan Pompa Benam Sumur Dalam


a. Sistem perpipaan pompa deepwell, ini harus sesuai dengan gambar yang pada
dasarnyaterdiri dari pipa naik, well head (kepala sumur), perlengkapan perpipaan, katup
sekat (gatevalve), katup searah (check valve), flow meter, manometer dan lain-lain.
b. Pipa naik (raising pipe) harus terbuat dari baja tahan karat sesuai dengan AISI
316dengan ketebalan minimum 4 mm. Flens terbuat dari baja tahan karat sesuai dengan
AISI316 sedangkan dimensi flens sesuai dengan NEN 5802 NP.
c. Konstruksi kepala sumur (well head) harus sesuai dengan gambar yang terbuat dari
bajatahan karat AISI 316.
d . Elektroda las yang dipakai pada pengelasan bahan baja tahan karat haruslah sesuai.
e. Semua mur, baut dan ring yang dipakai harus terbuat dari baja tahan karat AISI 316.
f. Panjang dan dimensi kabel listrik dapat dilihat dalam Bill of Quantities (RAB).
g. Semua sistem perpipaan yang menggunakan baja tahan karat tidak perlu di
“coating”(dilapisi cat).
Spesifikasi Teknis Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM)
Pasal 20
JARINGAN PIPA

Kran umum merupakan suatu unit bangunan, hendaknya dibuat dalam ukuran,
ketentuanseperti yang terlihat dalam gambar perencanaan. Selain kran umum sebagai
saranatambahan, dilengkapi pula dengan jaringan perpipaan terbatas.Pemasangan jaringan
perpipaan terbatas ini akan dilakukan oleh kontraktor setelah diperoleh gambar jaringan
yang akan disampaikan kemudian.

Pasal 21
KEAMANAN DAN KESEHATAN KERJA.

Kontraktor akan memenuhi persyaratan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan


Pemerintahselama masa pelaksanaan pekerjaan yang mempengaruhi pekerjaan, keamanan
dankesehatan pekerja atau proyek tersebut. Persyaratan yang ditekankan adalah semua
personilpekerja, pengawas diharuskan menggunakan pakaian atau peralatan pelindung yang
telahdisediakan oleh kontraktor.
Pasal 22
PEKERJAAN PEMELIHARAAN

Kontraktor bertangung jawab atas rusaknya pekerjaan pada masa pemeliharaan, diminta
untuk segera memperbaiki/mengganti kerusakan tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
terhitung Perintah dari pengaduan dikeluarkan, kerusakan selama masa pemeliharaan
sampai serah terima pekerjaan merupakan tanggung jawab kontraktor untuk menggantinya.
Pasal 23
LAIN-LAIN
1. Penawaran yang diusulkan oleh Kontraktor untuk pembuatan sumur tanah dalam
ini,meliputi pengkabelan, sambungan listrik, box panel dan hal-hal lain agar sumur
dapatberfungsi dengan baik.
2. Hal lain yang belum termasuk dalam ketentuan ini akan dibicarakan pada saat
rapatpenjelasan.
3. Bila ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak tertuang atau tidak disebutkan dalam pasal
spesifikasi ini maka pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilaksanakan/dikerjakan sesuai
gambar.
4. Seluruh pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar.
5. As built drawing, Gambar asli, copynya dibuat rangkap 3 (tiga) di jilid rapih, sesuai
ataspersetujuan Pimpinan Pelaksana.
6. Foto dan dokumentasi mulai dari pekerjaan 0%, 25%, 50%, 75% & 100% dibuat masing-
masing 4 (empat) rangkap

Anda mungkin juga menyukai