Anda di halaman 1dari 3

1. a. terkait dengan sekelompok orang yang terlibat dalam kegiatan pengurusan SIM!

Dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang terkadang perlu melibatkan orang
atau bahkan sekelompok orang untuk bisa mendapatkannya. Seseorang atau sekelompok
orang tersebut berorientasi kepada tujuan tindakan yang akan dicapainya. Misalnya untuk
bisa menerbitkan SIM untuk orang. Perilaku para calon pemohon SIM yang menggunakan
jasa seorang calo untuk menguruskan SIM mereka pasti memiliki makna subjektif yang
berorientasi pada tujuan yakni bisa mendapatkan SIM. Perolehan SIM dengan
menggunakan jasa calo merupakan bentuk tindakan yang illegal karena setiap calon
pemohon SIM yang menggunakan calo akan melewatkan beberapa proses tahapan untuk
membuat SIM. Sekelompok orang tersebutlah yang membuat sistemnya tidak sesuai
dengan tahapan yang seharusnya.

b. terkait dengan proses kerjasama dalam kegiatan pengurusan SIM!


Prosedur pembuatan SIM yang dilewatkan oleh setiap calon pemohon SIM jika
menggunakan jasa calo ialah seperti penggunaan KTP (kartu tanda penduduk) asli, surat
tanda kesehatan dari dokter, pemberian bukti pembayaran SIM dari bank BRI, pengisian
berkas-berkas atau formulir permohonan untuk penerbitan SIM, dan tes ujian praktek.
Kebanyakan calo SIM tetap memberikan syarat untuk tetap mengikuti tes ujian teori,
namun tahap tersebut hanya dijadikan sebagai formalitas semata karena sudah dijamin
kelulusannya dan selanjutnya para pengguna jasa calo bisa langsung melakukan tahapan
terakhir dalam prosedur pembuatan SIM yakni sesi foto sebagai identitas kartu SIM.

c. yang meliputi pencapaian tujuan dalam kegiatan pengurusan SIM!


Penggunaan calo pada proses pengurusan SIM merupakan tindakan yang illegal, karena
jika menggunakan calo maka calon pemohon SIM bisa mendapatkan SIM dengan mudah
dan cepat tanpa melewati serangkaian prosedur pengurusan SIM, terutama pada prosedur
ujian praktek. Jika ia tidak melalui proses terebut, maka kecakapan dalam mengemudi
masih dipertanyakan. Selain itu, penggunaan calo pada pengurusan SIM juga jelas dilarang
dan melanggar hukum maka sebaiknya calon pemohon SIM mengurus sendiri SIM mereka

2. a. Jelaskan tujuan dibentuknya SP4N-LAPOR!


SP4N-LAPOR! dibentuk untuk merealisasikan kebijakan “no wrong door policy” yang
menjamin hak masyarakat agar pengaduan dari manapun dan jenis apapun akan
disalurkan kepada penyelenggara pelayanan publik yang berwenang menanganinya. SP4N
bertujuan agar:
 Penyelenggara dapat mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat,
tepat, tuntas, dan terkoordinasi dengan baik;
 Penyelenggara memberikan akses untuk partisipasi masyarakat dalam menyampaikan
pengaduan; dan
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
b. Lakukan analisis terkait dengan isi/materi dan subyek pelaku dari kegiatan tersebut!
Pengelolaan pengaduan pelayanan publik di setiap organisasi penyelenggara di Indonesia
belum terkelola secara efektif dan terintegrasi. Masing-masing organisasi penyelenggara
mengelola pengaduan secara parsial dan tidak terkoordinir dengan baik. Akibatnya terjadi
duplikasi penanganan pengaduan, atau bahkan bisa terjadi suatu pengaduan tidak
ditangani oleh satupun organisasi penyelenggara, dengan alasan pengaduan bukan
kewenangannya. Oleh karena itu, untuk mencapai visi dalam good governance maka perlu
untuk mengintegrasikan sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik dalam satu pintu.
Tujuannya, masyarakat memiliki satu saluran pengaduan secara Nasional.

3. a. Jelaskan latar belakang dilakukannya studi gerak dan waktu oleh Taylor!

- Taylor memberikan gagasan untuk menyelesaikan masalah, terutama di industri


dengan cara ilmiah, bukan coba-coba atau tanpa cara sama sekali. Taylor juga
menekankan pentingnya peranan manusia dalam produksi dan pentingnya masalah
yang berhubungan dengan manusia untuk diselesaikan secara ilmiah. Gagasan ini
kemudian dikenal dengan the Scientific Management.
- Taylor mengembangkan bentuk organisasi fungsional yang menurut pendapatnya
membentuk suatu struktur yang sesuai untuk organisasi sistem produksi atau yang
sejenis dengan itu.
- Taylor menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur pahat yang akhirnya
sampai kepada suatu rumus yang sampai kini dikenal dengan rumus umur pahat
Taylor.

b. Jelaskan rekomendasi Taylor dari hasil studinya!

Gagasan Taylor yang dikenal dengan the Scientific Management berisikan pedoman
tentang cara meningkatkan efisiensi kerja, terdiri dari (Meyers dan Stewart, 2002):
- Kembangkan suatu kajian bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang yang
menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
- Pilih pekerja terbaik untuk masing-masing pekerjaan dan latih pekerja tersebut dengan
metode yang telah dikembangkan.
- Kembangkan semangat kerjasama antara pihak manajemen dan pekerja dalam
melaksanakan metode yang telah dikembangkan.
- Bagilah pekerjaan secara merata antara manajemen dan pekerja, masing-masing
melakukannya dengan usaha terbaik.

c. Mengapa studi yang dilakukan oleh Taylor disebut dengan “Time and Motion Study”

Pada awalnya, studi waktu yang dikenalkan oleh Taylor dan studi gerakan yang
dikembangkan oleh Gilbreth merupakan dua hal yang terpisah. Studi waktu pada awalnya
banyak digunakan untuk menentukan waktu standar sedangkan studi gerakan digunakan
untuk perbaikan metode kerja. Dalam perkembangannya, orang menyadari bahwa studi
waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan menunjang
sehingga kedua istilah ini kemudian digabung menjadi ”motion and time study”. Istilah lain
yang sering digunakan adalah ”methods engineering” yang diterjemahkan oleh Sutalaksana
dkk. (1979) sebagai teknik tata cara kerja yaitu teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk
mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja.
4. a. Kepemimpinan Adolf Hitler di atas termasuk dalam teori kepemimpinan kontemporer yang
mana diantara 3 teori kepemimpinan kontemporer yang dikenal? Jelaskan alasannya!

Gaya kepemimpinan Hitler adalah memberikan perintah berlawanan terhadap bawahannya


dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan tempat tugas dan tanggung jawab mereka
saling bertindihan agar "orang yang lebih kuat menjalankan pekerjaannya".Dengan cara ini,
Hitler mendorong saling tidak percaya, persaingan, dan perkelahian di antara bawahannya
demi mengonsolidasi dan memaksimalkan kekuasaannya. Kabinetnya tidak pernah rapat
setelah tahun 1938, dan ia meminta para menterinya tidak bertemu secara pribadi.Hitler
biasanya tidak memberi perintah tertulis; ia memberitahunya secara verbal atau
disampaikan melalui rekan dekatnya, Martin Bormann. Ia memercayakan semua
dokumennya, penunjukannya, dan kekayaan pribadinya ke Bormann dan Bormann
memanfaatkan jabatannya untuk mengendalikan arus informasi dan akses ke Hitler. Hitler
adalah pemimpin yang terinspirasi, karena kejeniusannya terletak pada menilai kelemahan
orang lain dan memanfaatkan kelemahan tersebut." Akan tetapi, sejak 1941 sampai
seterusnya, "ia menjadi sangat sklerotik. Ia tidak mengizinkan kemunduran atau fleksibilitas
dalam bentuk apapun di antara komandan lapangannya, dan hal tersebut sangat
menghancurkan.

b. Lakukan analisis karakteristik teori kepemimpinan yang Anda sebutkan pada poin a di
atas!

Tipe kepemimpinan ditaktor yang dimiliki oleh Hitler membuatnya menjadi seperti memiliki
Negara Jerman itu secara personal, bukan sebuah entitas bangsa atau institusi
pemerintahan. Namun di sisi lain, sikap ini berdampingan dengan tipe kepemimpinan
kharismatik yang juga dimiliki Hitler. Hal ini dibuktikan dengan kesetiaan para pengikutnya
yang tetap mendukungnya, baik ketika ia hanya seorang anggota partai kecil yang terlihat
hanya mampu berpidato dengan handal, hingga setelah ia menjadi seorang pemimpin
bangsa Jerman yang menguasai daratan Eropa dan menginvasi Negara-negara lain dalam
kancah Perang Dunia 2.

Anda mungkin juga menyukai