Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH

“CH 13: ANALISIS RISIKO”

Disusun untuk melengkapi tugas Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu: Adnan Effendi, SE, M.Sc

Disusunoleh :
Kelompok D
1. Endah Mega Silvia (F0219048)
2. Prames Woro Marhaen Putri (F0219112)
3. Vira Amalia Putri (F0219139)
4. Bonifacia Da Graca Abi (F0219152)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021

1
DAFTAR ISI
A. RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN DALA…………………………………….…3
1. Oligopoli: Arti dan Sumbernya………………………………………..………3
2. Rasio Konsentrasi, Indeks Herfindahl, dan Constestable Market…………..…3
B. MODEL OLIGOPOLI………………………………………………………………...4
1. Model Cuornot………………………………………………………………...4
2. Model Kurva Permintaan Terpatah……………………………………………5
3. Kesepakatan Kartel…………………………………………………………….6
4. Kepemimpinan Harga…………………………………………………………7
C. IMPLIKASI OLIGOPOLI…………………………………………………………….8
D. MODEL MAKSIMISASI PENJUALAN……………………………………………..9
E. PERKEMBANGAN OLIGOPOLIS GLOBAL………………….……………………9
F. ARSITEKTUR PERUSAHAAN YANG IDEAL……………………………………10
G. PERUSAHAAN MAYA DAN PERUSAHAAN YANG SALING TERKAIT……..10
1. Perusahaan Maya (virtual corporation)……………………………………....10
2. Perusahaan yang Saling Terkait (relationship enterprises)…………….…..11
H. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…12

2
A. Oligopoli dan Konsentrasi Pasar
1. Oligopoli: Arti dan Sumbernya
Oligopoli adalah suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah
produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit. Jika hanya terdapat
dua penjual, maka yang terjadi adalah duopoli. Jika produknya homogen, kita
mendapati oligopoli murni. Jika produknya terdiferensiasi, kita memiliki oligopoli
terdiferensiasi. Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar yang paling banyak
terjadi dalam sektor manufaktur di suatu negara industri. Beberapa produk bersifat
homogen dan yang lain merupakan produkterdiferensiasi.
Dalam pasar oligopolistik penjual produk yang homogen atau terdiferensi asi
jumlahnya sedikit.Tindakan setiap perusahaan akan mempengaruhi perusahaan
lain dalam industri tersebut dan sebaliknya.Persaingan harga bisa berakibat pada
perang harga yang saling mematikan, oligopolis biasanya lebih memilih untuk
bersaing dalam hal diferensiasi produk, iklan, dan pemberian layanan. Hal ini
dikenal sebagai persaingan non harga.
Ciri istimewa oligopoli adalah saling ketergantungan atau persaingan antara
berbagai perusahaan dalam industri. Karena saling ketergantungan, pengambilan
keputusan manajerial lebih rumit pada pasar oligopoli.
Sumber terjadinya oligopoli yaitu (1) skala ekonomi yang bisa dicapai jika
jumlah outputnya cukup besar; (2) investasi modal yang besardan input yang
terspesialisasi biasanya dibutuhkan untuk memasuki industri oligopolistik; (3)
beberapa perusahaan bisa jadi memiliki hak paten untuk secara eksklusif
memproduksi suatu komoditas atau memanfaatkan suatu proses produksi; (4)
perusahaan yang sudah berdiri mungkin memiliki pelanggan setia karena kualitas
produk dan pelayanan; (5) beberapa perusahaan bisa jadi memiliki atau menguasai
seluruh penawaran bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk; (6) pemerintah bisa jadi memberikan hak tidak hanya kepada beberapa
perusahaan untuk beroperasi dalam pasar. Penentuan harga limit yaitu perusahaan
yang ada mengenakan harga yang cukup rendah untuk menghalangi perusahaan
baru masuk dalam industri.
2. Rasio Konsentrasi, Indeks Herfindahl, dan Constestable Market
Rasio konsentrasi adalah rasio yang mengukur presentase penjualan total yang
dilakukan oleh 4, 8, atau 12 perusahaan terbesar terhadap total penjualan dalam
industri.
3
Metode lain untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam sebuah industri adalah
indeks Herfindahl. Indekster sebut dihitung dengan menjumlahkan nilai kuadrat
pangsa pasar semua perusahaan dalam pasar. Semakin tinggi indeks semakin
besar tingkat konsentrasi dalam industri.
Menurut teori pasar yang dapat diperebutkan, meskipun dalam sebuah industri
hanya terdapat satu perusahaan (monopoli) atau sedikit perusahaan (oligopoli),
industri tersebut akan tetap beroperasi seperti pasar persaingan sempurna jika
usaha untuk masuk ke dalam pasar “benar-benar bebas”dan jika keluar dari
industri “benar-benar bebas biaya”.
B. Model Oligopoli
Kita akan membahas mengenai beberapa model oligopoli yaitu model Cuornot,
kurva permintaan terpatah, kesepakatan kartel, dan model kepemimpinan harga.
Setiap model memusatkan perhatianya kepada satu aspek tertentu dari oligopoli, tapi
mengabaikan aspek lainnya. Akibatnya, model-model ini memiliki kemampuan
aplikatif yang terbatas dan kurang bersifat realistis.
1. Model Cuornot
Cuornot menganggap bahwahanya ada dua perusahaan (duopoli) yang menjual
mata air yang sama. Para konsumen berdatangan kemata air tersebut dengan galon
mereka sendiri, sehingga biaya marginal produksinya adalah nol untuk dua
perusahaan tersebut. Dengan asumsi ini, analisis menjadi sangat sederhana tanpa
mengurangi esensi model. Dengan demikian, hal tersebut menjadikan tahap-tahap
lebih realistis dan model lebih rumit.
Asumsi perilaku dasar yang ada pada model Cournotada pada setiap
perusahaan, pada saat berusaha memaksimumkan laba, menganggap bahwa
duopoli yang lain menghasilkan output yang konstan pada level tertentu. Akibatnya
adalah siklus perpindahan dan tindakan balasan oleh duopoli tersebut sampai
masing-masing menjual sepertiga dari total output industri. Hal ini ditujukan pada
gambar berikut.

4
Pada panel kiri,D adalah kurva permintaan pasar atas air dan mata air. Biaya
marginal produksi dianggap 0. Ketika hanya ada perusahaan A di pasar, D=d Adan
perusahaanmemaksimumkanlabadenganmenjual Q = 6 pada P =$6 (titik A,
diperoleh dari mrA = MC = 0) ketika perusahaan B masuk ke pasar, diaakan
menghadapi dB (yang diberikan dengan pergeseran kurva permintaan pasar D kekiri
sebesar 6 unit yang dijual perusahaan A). Perusahaan B memaksimumkan laba
dengan menjual Q = 3 pada P = $3 (titik B, ada di d B di mana mrB = MC = 0). Duo
polis A sekarang menghadapi d’A (yang diperoleh dari D dikurangi 3 pada panel
kanan) dan memaksimumkan laba dengan menjual Q = 4.5 pada P = $4.50 (titik
A’). Proses ini berlanjut sampa isetiap duo polis pada titik E pada d Edan menjual Q
= 4 pada harga P = $4.
2. Model Kurva Permintaan Terpatah

Model kurva permintaan terpatah (kinked demand curve


model) dikemukakan oleh Paul Sweezy pada tahun 1939 dalam usahanya
menjelaskan harga yang sulit berubah seperti yang sering terjadi dalam berbagai
model oligopolistik. Sweezy merumuskan bahwa jika seorang oligopolis
menaikkan harga produknya dia akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya
karena perusahaan lain dalam industri tidak akan ikut menaikkan harga.
Sebaliknya seorang oligopolis tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan
menurunkan harga karena pesaingnya akan dengan cepat melakukan hal yang
sama. sebagai akibatnya menurut para oligopolis menghadapi kurva permintaan
yang memiliki patahan pada tingkat harga yang berlaku dan sangat elastis terhadap
perubahan harga jika harganya dinaikkan, tetapi sangat tidak elastis jika harganya
diturunkan.

5
Dalam figur tersebut, kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang
oligopolis D adalah termasuk ABC- dan memiliki patahan pada tingkat harga yang
berlaku, yakni $6 serta kuantitas keseimbangan 40 unit (titik B). Dari figur tersebut
kita juga dapat melihat bahwa kurva biaya marginal oligopolis tersebut dapat
meningkat atau menurun di sepanjang bagian kurva MR yang terputus (misalnya
dari MC’ ke MC”) tanpa membuat oligopolis itu mengubah harga yang berlaku
sebesar $6 dan penjualan sebesar 40 unit (sepanjang P>AVC). 
Ketika model kurva terpatah diperkenalkan 60 tahun yang lalu, modal
tersebut diagung-agungkan sebagai teori umum Oligopoli. namun pada masa-masa
selanjutnya, dua kritik serius muncul atas modal tersebut. pertama Stigler tidak
menemukan adanya suatu bukti bahwa oligopolis akan segera mengikuti aksi
pemotongan harga tetapi menghindari kenaikan harga, sehingga secara serius
mempertanyakan keberadaan patahan dalam kurva tersebut. kritik lebih serius lagi
adalah bahwa meskipun bila kurva terpatah bisa membenarkan adanya harga yang
sulit berubah, tidak berhasil menjelaskan atau meramalkan pada tingkat harga
berapa patahan tersebut akan terjadi.
3. Kesepakatan Kartel
Dalam model kurva permintaan terpatah, para oligopolis tidak berkolusi untuk
membatasi atau menghilangkan persaingan agar dapat meningkatkan labanya. kolusi
(collusion) dapat bersifat jelas atau eksplisit, yaitu dalam kartel terpusat atau kartel yang
berbagi pasar, atau bersifat tidak jelas atau implisit, yaitu dalam model kepemimpinan
harga.Terdapat dua jenis kartel: kartel terpusat dan kartel yang berbagi pasar. seperti
yang diisyaratkan oleh namanya, kartel yang berbagi pasar memberikan setiap

6
anggotanya hak eksklusif untuk beroperasi pada daerah geografis tertentu. Walaupun
begitu, jenis kartel yang paling dikenal adalah kartel terpusat. kartel ini adalah perjanjian
resmi antara berbagai produsen oligopolistik dari suatu produk untuk menemukan harga
monopoli, mengalokasikan output masing-masing anggotanya dan menentukan
bagaimana laba dibagikan. 

Dalam figur tersebut, D adalah kurva permintaan untuk keseluruhan pasar


dan MR adalah kurva MR yang sesuai untuk produk homogen yang dihasilkan
oleh dua perusahaan yang membentuk kata terpusat. Kurva ∑MCbagi seluruh
kartel diperoleh dengan menjumlahkan secara horizontal kurva MC dari kedua
perusahaan 
4. Kepemimpinan Harga

Dengan kepemimpinan harga (price leadership), perusahaan yang diakui sebagai


pemimpin harga melaksanakan perubahan harga dan kemudian perusahaan lainnya dalam
industri dengan cepat mengikuti. Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang paling
besar dan dominan dalam industri. bisa juga merupakan perusahaan yang paling rendah
biayanya atau perusahaan lainnya (disebut perusahaan barometric-barometric firm) yang
diakui sebagai pengamat atau barometer pasar yang paling tepat untuk mengetahui perubahan
dalam permintaan industri dan kondisi biaya, yang menurut dilakukannya perubahan harga.
Jadi perusahaan pengikut bertindak sebagai pesaing sempurna atauprice taker, dan
perusahaan yang dominan bertindak sebagai pemasok produk yang sifatnya residual
monopolistik.

7
Dalam figur tersebut DT (ABCFG) adalah kurva permintaan suruh pasar atas
produk homogen yang dijual dalam pasar oligopolistik dan kurva ∑MC Fadalah
penjumlahan horizontal dari kurva biaya marginal dan perusahaan-perusahaan
pengikut dalam industri. Kemudian DT - ∑MCF= DL adalah kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan pemimpin atau dominan. Jadi kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan Pemimpin adalah DL (HNFG) dan kurva pendapatan marginal
nya adalah MRL.

C. IMPLIKASI EFISIENSI OLIGOPOLI

Dalam jangka pendek, seorang oligopolis, seperti juga sebuah perusahaan


dalam setiap bentuk organisasi pasar bisa memperoleh laba, mencapai titik impas
dan atau mengalami kerugian. Meskipun merugi, seorang oligopolis tetap lebih
baik berproduksi dalam jangka pendek sepanjang P > AVC. Dalam jangka
panjang, perusahaan oligopolistik ini akan meninggalkan industri kecuali jika dia
mampu memperoleh laba (atau tidak mencapai titik impas) dengan mengatur skala
pabrik optimum untuk menghasilkan tingkat output jangka panjang paling
menguntungkan dan diharapkan akan terjadi. Dalam jangka panjang, Oligopoli
bisa menimbulkan akibat-akibat yang buruk:

 Seperti halnya dalam monopoli, harga biasanya terjadi di atas LAC sehingga laba
dalam pasar oligopolistik bisa tetap ada dalam jangka panjang karena adanya
hambatan untuk masuk ke dalam pasar.

8
 Oligopolis biasanya tidak berproduksi pada titik terendah kurva mereka, tidak
seperti perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
 Karena kurva permintaan yang dihadapi oligopolis memiliki kemiringan yang
negatif, P > LMC pada tingkat output terbaiknya (kecuali untuk harga bagi
perusahaan pengikut dalam model kepemimpinan harga).
 Ketika para oligopolis memproduksi barang yang terdiferensiasi, mungkin akan
terlalu banyak uang dihabiskan untuk pembuatan iklan dan perubahan model.
Selain itu, para oligopolis menghabiskan banyak labanya untuk penelitian dan
pengembangan (research and development-R&D), dan banyak ahli ekonomi yakin
bahwa hal ini mengarah kepada kemajuan teknologi dan peningkatan standar hidup
yang lebih cepat dibanding jika industri tersebut dikelola dalam bentuk pasar
persaingan sempurna.

D. MODEL MAKSIMISASI PENJUALAN


Model maksimisasi penjualan (sales maximization model) yang diperkenalkan
oleh William Baumol, yang merumuskan bahwa manajer perusahaan modern
berusaha memaksimumkan penjualan setelah tingkat pengembalian yang cukup telah
diperoleh untuk memuaskan para pemegang saham. Baumol menjelaskan bahwa
sebuah perusahaan yang besar lebih merasa aman, lebih mampu memperoleh harga
yang murah atas pembelian input, dan mampu mendapatkan pinjaman yang lebih
rendah bunganya. Serta bisa meiliki citra yang lebih baik bagi konsumen, pegawai,
dan pemasoknya.
TC adalah biaya total, dan π adalah laba total perusahaan. π = TR - TC dan
mencapai maksimum pada nilai $90 ketika Q = 40 unit, dan selisih positif antara TR
dan TC mencapai nilai terbesar (yaitu, Ketika kurva TR dan TC sejajar). Di sisi lain,
TR mencapai titik maksimum pada nilai $250 ketika Q = 50, yaitu pada saat
kemiringan kurva TR atau MR adalah nol dan π = $70. Jika perusahaan harus
memperoleh laba sedikitnya $70 untuk memenuhi batas minimum laba, perusahaan
harus memproduksi 50 unit output dan memaksimumkan TR pada nilai $250 dan π =
$70. Hal ini tetap benar sepanjang batas laba yang ditentukan untuk peerusahaan sama
dengan atau lebih kecil dari $70. Namun demikian, jika batas laba minimumnya
antara $70 dan $90, maka Batasan laba tersebut akan mengikat.

9
E. PERKEMBANGAN OLIGOPOLIS GLOBAL
Selama dekade terakhir, kecenderungan bagi lahirnya oligopolis global
semakin cepat karena perusahaan-perusahaan terbesar dunia semakin bertambah besar
akibat pertumbuhan internal dan akibat merger. Banyak perusahaan yang lebih kecil
melaksanakan merger dengan yang lebih besar, dengan suatu keyakinan bahwa
keberadaan mereka hanya punya dua pilihan. Yaitu mereka harus tumbuh besar atau
mereka menjadi korban kompetisi global yang meningkat dengan tajam. Dorongan
yang kuat menuju globalisasi terjadi karena revolusi dalam telekomunikasi dan
transportasi, terjadinya globalisasi dalam selera konsumen, dan berkurangnya
hambatan perdagangan dan investasi internasional. Sektor dimana perusahaan terbesar
yang mengalami pertumbuhan paling pesat selama dekade terakhir adalah perbankan
internasional. Selain itu, sector lain di mana ukuran peusahaan tumbuh dengan pesat
dan menjadi perusahaan dunia adalah industry hiburan dan komunikasi. Dan gerakan
serupa meuju terjadinya konsentrasi dan globalisasi telah terjadi juga dalam bidang
industri. Bahkan globalisasi serupa juga terjadi dalam produk sehari-hari, makanan,
obat-obatan, elektronika, dan pesawat terbang komersial. Tidaklah lagi menarik untuk
membahas atau memperhatikan tentang persaingan nasional dibandingkkan
persaingan global dalam sektor-sektor ini. Sebuah perusahaan besar bisa saja
merupakan monopolis dalam paasr nasional dan pada saat yang sama menghadapi
persaingan yang mematikan drai oligopolis global yang lebih besar dan lebih efisien.
Perusahaan global yang ideal adalah perusahaan yang sangat terdesentraslisasi
sehingga memungkinakan unit lokal untuk mengembangkan produk yang cocok
dengan budaya lokal dan tetap saja tersentralisasi dalam perusahaan intinya guna
mengoordinasi kegiatan di seluruh dunia.
F. ARSITEKTUR PERUSAHAAN YANG IDEAL
Arsitektur perusahaan adalah jalan atau cara suatu perusahaan diorganisasi,
bergeraj dan merespons berbagai perubahan di pasar.
 Perusahaan ideal berkonsentrasi pada kompetisi intinya dan mensubkontrakan
seluruh aktivitas lainnya.
 Perusahaan ideal adalah organisasi pembelajar
 Perusahaan yang ideal akan mengoperasikan pabrik atau perusahaan dengan
benar efisien
 Perusahaan ideal mengombinasikan fisik dan maya dengan tanpa kelim

10
 Perusahaan yang ideal adalah perusahaan yang bisa dengan segera bereaksi
G. PERUSAHAAN MAYA DAN PERUSAHAAN YANG SALING TERKAIT
1. Perusahaan Maya (virtual corporation)
Perusahaan maya adalah jaringan kerja temporer perusahaan-perusahan
yang tidak tergantung satu sama lain, bergabung Bersama dengan kontribusi
kemampuan intinya masing-masing untuk secara cepat mengambil keuntungan
atas berbagai kesempatan yang berubah dengan cepat. Dalam sebuah perusahaan
maya, salah satu partner bisa jadi mempunyai ide untuk produk baru, yang lain
mungkin mendesain produk dan yang lain memasarkan. Meskipun kekuatan,
fleksibelitas dan kecepatan merupakan keunggulan yang penting, model
perusahaan maya ini menghadapi dua risiko rill. Pertama, perusahaan yang ikut
jaringan kerja seperti itu bisa kehilangan control terhadap teknologi intinya.
Kedua, dengan mengabaikan proses produksi, perusahaan dapat menjadi lowong
dan menjadi tidak mampu untuk melanjutkan pembuatan produk tradisiomal di
masa depan bila jaringan kerja tesebut sudah tidak ada.
2. Perusahaan yang Saling Terkait (relationship enterprises)
Perusahaan yang saling terkait adalah jaringan perusahan yang
independent yang membentuk aliansi strategis untuk membangun kapabilitas dan
bisa hadir secara geografis yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin global
dibidangnya. Perusahaan yang saling terkait atau aliansi bisnis didasarkan pada
kelengkapan kapabilitas dan sumber daya diantara perusahaan-perusahaan partner.

11
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2004. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta:


Salemba Empat

12

Anda mungkin juga menyukai