Anda di halaman 1dari 14

Makalah

“Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Mata Pelajaran


Fiqih Materi Sholat Jumat Kelas VII MTS Darul Ulum”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPL II

Dosen Pengampu: Arum Putri Rahayu, M.Pd.

Disusun oleh:

Dewi Nur Fajar Sari


Semester 7

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF MAGETAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca , untuk kedepan nya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi .

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini .Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini .

Ngawi, 30 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

C. Tujuan………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Sholat Jumat...................................................................................................................3

1. Pengertian Sholat Jumat.............................................................................................3

2. Syarat Wajib Sholat Jumat ........................................................................................3

3. Syarat Sah Shalat jum’at………………………………………….………………..3

4. Syarat Sah Pelaksanaan Sholat Jumat….……………………………….…………..4

5. Amalan Sunah Sebelum Salat Jumat………………………………………….…….4

6. Hukum Meninggalkan Shalat Jum’at………………………….……………….…...4

B. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Serta Metode Ceramaah, Metode


Diskusi dan Metode Tanya Jawab…………………………………….…………….5

C. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode; metodenya dalam Materi
Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru………………………………………….8

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sholat jum;at adalah ibadah sholat yng dikerjakan dihari jum’at dua rakaat secara
berjama’ah dan dilaksanakan setelah khutbah. sholat jum’at memiliki hukum wajib ‘ain
bagi setiap muslim laki – laki dewasa beragama islam, merdeka, sudah mukallaf, sehat,
badan serta muqaim dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu

Allah telah menganugerahkan bermacam-macam keistimewaan dan keutamaan kepada


umat. diantara keistimewaan itu adalah hari jumat, setelah kaum yahudi dan nasrani
dipalingkan darinya. Al- Hafidz Ibnu Katsir berkata “ Hari ini dinamakan jumat karena
artinya merupakan turunan dari kata Al- Jam’u yang berarti perkumpulan, karena umat
islam berkumpul pada hari itu setiap pecan dibalai pertemuan yang luas. Allah SWT
memerintahkan hamba-hambanya yang mukmin berkumpul untuk melaksanakan ibadah
kepada-Nya. Allah berfirman yang artinya : Hai orang- orang yang beriman apabila diseru
untuk menunaikan sholat jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(QS.Al-Jumuah:9)

Di dalam sebuah hadist, Rasulluloh SAW. bersabda yang artinya : “ sebaik- baik hari di
kala matahari tertib ialah hari jumat. pada hari inilah nabi adam a.s di ciptakan. pada hari
ini pula, ia dimasukan ke dalam surga. dan tidaklah hari kiamat akan terjadi kecuali pada
hari jumat.”

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sholat Jumat?

2. Apa Syarat Wajib Sholat jumat?

3. Apa Syarat Sah Sholat Jumat?

4. Apa Syarat Sah Pelaksanaan Sholat Jumat?

5. Bagaimana Amalan Sunah Sebelum Sholat Jumat?

6. Apa Hukum Meninggalkan Shalat Jumat?

iv
7. Apa Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Serta Metode Ceramaah,
Metode Diskusi dan Metode Tanya Jawab ?

8. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode; metodenya


dalam Materi Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Sholat Jumat

2. Untuk mengetahui syarat wajib Sholat Jumat

3. Untuk mengetahui syarat sah sholat jumat

4. Untuk mengetahui syarat sah pelaksanaan sholat jumat

5. Untuk mengetahui amalan sunnah sebelum shalat jum’at

6. Untuk mengetahui hukum meninggalkan shalat jum’at

7. Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Serta Metode


Ceramaah, Metode Diskusi dan Metode Tanya Jawab

8. Untuk Mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode;


metodenya dalam Materi Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sholat Jumat
1. Pengertian Sholat Jumat

Secara Bahasa, Sholat jumat artinya berkumpul atau bersama-sama. Adapun


menurut istilah, Sholat jumat diartikan sebagai salat wajib dua rakaat pengganti
shoalat dhuhur pada hari jumat yang didahului dua khotbah. oleh karena itu setiap
hari jumat setiap umat islam berkumpul menjadi satu di dalam masjid untuk
mendengarkan khotbah dan mengerjakan salat wajib secara bersama-sama

Hukum mengerjakan salat jumat adalah fardu ‘ain bagi setiap muslim laki-laki
yang telah dewasa. bagi perempuan dan anak-anak tidak diwajibkan, tetapi tetap
diperbolehkan bagi perempuan dan anak anak untuk mengikuti sholat jumat.

- QS. Surah AL- Jumuah (62):9 yang artinya hai orang orang yg beriman
apabila diseru untuk menunaikan jumat maka bersegeralah kalian kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah Jual beli. yang demikian itu baik bagimu
jika kalian mengetahui.
- Menurut Dalil Hadist (HR Abu Daud) Sholat jumat itu hak yang wajib bagi
setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang yaitu budak, wanita,
anak kecil, dan orang yang sakit.

2. Syarat Wajib Sholat Jumat


- Muslim
- Baligh
- Sehat Akal
- Sehat Badan
- Bermukim (Tidak berpergian jauh)

3. Syarat Sah Salat Jumat


- Dilaksanakan di tempat yg sudah tetap
adapun yang dimaksudkan dengan tempat yang tetap adalah masjid, musholla
atau gedung yang memang terbiasa sebagai tempat pelaksanaan sholat jumat.

vi
- Dilaksanakan secara berjamaah
sebagian ulama termasuk imam hanafi berjumlah 40 orang laki-laki dewasa.
akan tetapi sebagian besar ulama (ijma’) memiliki pendapat bahwa solat jumat
berjamaah boleh dilaksanakan dengan jumlah jamaah yang kurang dari 40,
seperti di daerah minoritas yang jumlah muslimnya terbatas, ketika beraa
dihutan dengan jumlah muslim kurang dari 40 maka diperbolehkan
melaksanakan solat jumah
- dilaksanakan pada saat dhuhur
salat jumat dilaksanakan untuk menggantikan waktu duhur. oleh karena itu,
waktu pelaksanaan solat jumat yang terbaik adalah ketika memasuki waktu
duhur.
- sholat jumat diawali dengan 2 khotbah
khotbah jumat diawali dengan dua kali khotbah Karena kebiasaan rasululloh
SAW. sebenarnya khotbah yang dituntun adalah yang sesuai pentunjuk
Rasululloh SAW didalamnya berisi nasihat, motivasi dan menjelaskan
ancaman- ancaman terhadap suatu maksiar.

4. Syarat Sah Pelaksanaan Salat Jumat


- Khatib (Lazimnya sekaligus menjadi imam)
- Jamaaan Sholat Jumat
- Dua Khotbah
- Sholat dua rakaat engan berjamaah

5. Amalan – Amalan Sebeum Salat Jumat


- mandi sebelum berangkat ke masjid
- bersiwak atau sikat gigi
- memotong kuku
- memakai pakaian yang bersih, bagus dan suci
- memakai minyak wangi
- memperbanyak solawatan an doa
- memperbanyak solat sunah
6. Hukum meninggalkan solat jumat
apabila seseorang yang telah terpenuhi semua syarat untuk melaksanakan
solat jumat, akan tetapi tidak melaksanakannya berturut-turut selama 3 kali hanya

vii
karena malas dan lebih mementingkan urusan dunia daripada akherat, ia dihukumi
munafik an allah bisa mengunci hatinya.
oleh Karena itu sebisa mungkin bagi kaum laki-laki untuk selalu
menlaksanakan ibadah solat fardu. bukan hanya solat jumat akan tetapi seluruh salat
fardu lima waktu hokum melaksanakannya maka meninggalkannya termasuk
perbuatan dosa bahkan dosa besar yang akan di azab allah dengan azab sangatlah
pedih
B. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Serta Metode Ceramaah, Metode
Diskusi dan Metode Tanya Jawab
Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didalamnya
terdapat nnsur menemukan masalah dan sekaligus memecahkannya. pembelajaran
berbasis masalah (PBL) kadang- kadang disebut lebih akurat sebagai ‘isu berbasis’
belajar,kareana banyak topik yang digunakan untuk penelitian tidak benar – benar
masalah. metode ini telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir
sebagai sangat cocok untuk digunakan dalam konteks pendidikan tinggi; tetapi PBL
juga dapat digunakan di sekolah dasar, menengah, dan menengah atas jika masalah
yang akan dieksplorasi secara hati-hati dipilih, memastikan bahwa mereka sesuai
dengan usia dan relevan.

PBL menawarkan cara belajar yang mungkin dianggap lebih dekat dengan
kehidupan nyata. Link kehidupan nyata ini ada dua: pertama, proyek atau masalah
yang digunakan seringkali mencerminkan atau berdasarkan skenario nyata; kedua,
proses kerja tim, penelitian, pengumpulan data, berpikir kritis dan sebagainya adalah
mereka yang akan berguna bagi siswa dalam karir mereka lebih lanjut.

Demikian pula, Lee (2001, p. 10) menyatakan bahwa, 'Belajar melalui


problemsolving mungkin jauh lebih efektif daripada metode didaktik tradisional
pembelajaran dalam menciptakan dalam pikiran siswa tubuh pengetahuan yang
berguna dalam waktu'.

Tujuan model Problem-Based learning adalah model pembelajaran yang

menuntut siswa mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah dan

keterampilan intelektual, menumbuhkan kemampuan kerja sama, dan

mengembangkan sikap sosial. Dalam model Problem-Based learning dirancang

masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting,

viii
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar

sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim . Pembelajaran dengan

model Problem-Based learning diharapkan memberikan kesempatan pada siswa

untuk dapat meningkatkan keterampilan kerja ilmiahnya. PBL juga berhubungan

dengan belajar tentang kehidupan yang nyata, keterampilan memaknai informasi,

kolaborasi dan belajar tim, dan keterampilan berfikir reflektif dan evaluatif.

Model Problem-Based learning memiliki sejumlah karateristik yang


membedakannya dengan model pembelajaran yang lainnya, pembelajaran bersifat
siswa untuk bekerja sama memecahkan masalah, pembelajaran terjadi pada
kelompokkelompok kecil untuk mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi, guru
berperan sebagai fasilitator dan moderator, masalah menjadi fokus dan merupakan
sarana untuk mengembangkan ketrampilan problem solving (penyelesaian masalah),
informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri.

Pembelajaran akan bermakna jika siswa mengalami langsung apa yang


dipelajarinya. Maka dari itu peran guru sangatlah penting bagi keberhasilan
pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengolah pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Keaktifan belajar suatu kegiatan yang
dapat membawa perubahan pada setiap seseorang ke arah yang lebih baik. Keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar akan meyebabkan inetraksi yang tinggi anatara
guru dan siswa ataupun dengan teman yang lain. Hal ini mengakibatkan suasana kelas
kondusif dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal
mungkin.

Pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah, selain guru yang juga


akan menjadi penentu keberhasilan pembelajaran adalah faktor sumber belajar. Salah
satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan
adalah keterampilan berpikir. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam
kehidupannya antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam
upaya memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Dimensi berpikir
sebagai proses yang bersifat pribadi dan internal yang dapat berawal dan berakhir
pada dunia luar atau lingkungan seseorang. Proses pembelajaran di sekolah berperan

ix
dalam membantu siswa untuk berkembang menjadi pemikir yang kritis dan kreatif
terutama jika guru dapat memfasilitasinya melaluikegiatan belajar yang efektif.

Berikut ini fase-fase yang dilalui dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning/PBL):

1. Mengorientasikan siswa kepada masalah.


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logis yang diperlukan,
dan memotivasi siwa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
2. Mengorganisasikan siswa
Guru membentuk kelompok siswa, membimbing penetapan subtopik
masalah, membimbing penjadwalan penyelidikan.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Guru membimbing pengumpulan informasi dari berbagai sumber atau
pelaksanaaneksperimen, lalu membimbing penjelasan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membimbing siswa dalam merencanakan dan menyiapkan laporan,
guru juga memonitor penyajian laporan pemecahan masalah.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis dan mengevaluasi
terhadap penyelidikan pemecahan masalah.

Kelebihan model pembelajaran PBL Problem-Based Learning dapat memberikan


kondisi belajar aktif kepada siswa dan melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
masalah dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Dengan keaktifan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran secara pribadi maka prestasi belajar yang akan
didapatkan akan meningkat. Namun PBL Problem Based Learning juga memiliki
kelemahan dimana siswa beranggapan bahwa masalah yang diberikan sulit untuk
dipecahkan dan siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.

Macam-macam Metode yang digunakan:

x
1. Metode Ceramah adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswayang pada umumnya mengikuti
secara pasif. Metode ceramah merupakan metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi,

2. Metode Diskusi adalah metode yang erat hubungannya denga pemecahan


masalah (probem solving).

3. Metode Tanya Jawab adalah metode yang dalam menyampaikan sesuatuinformasi


dilakukan melalui interaksi antara guru dan murid.

C. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode; metodenya dalam


Materi Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Pada materi hormat dan patuh kepada Orang Tua dan Gurudengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah harapannya, akan ada perubahan sikap dan
tingkah laku murid baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat luas.
Problem Based Learning merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang
diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas masalah yang ada.

Pada Problem Based Learning, guru berperan sebagai guide on the side dari pada
sage on the stage. Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui yang belum
berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya. Langkah kerja
Pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran sebagai berikut :

1) orientasi peserta didik pada masalah,

2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar,

3) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok,

4) mengembangkan dan menyajikan hasil kerja dan

5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang


menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja

xi
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. Masalah yang diberikan ini
digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
dimaksud.Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari
konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Sehingga
dalam materi ini nanti peserta didik lebih memahami bagaimana cara hormat dan patuh
kepada orang tua dan Guru karena dalam pembelajaran berbasis masalah peseta didik
sudah dapat memecahkan masalah yang muncul dalam dunia nyata.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu penerapan yang cocok untuk


diterapkan dalam materi hormat dan patuh kepada orang tua dan guru dapat dijadikan
alternatif pembelajaran dan dapat dikembangankan lebih lanjut. Dengan menggunakan
metode pendukung lainnya yaitu metode ceramah, metodediskusi, dan metode Tanya
jawab sehingga dapat mendukung berjalannya penerapan pembelajaran berbasis
masalah yang akan mempengaruhi motovasi siswa untuk belajar.

xii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa sholat jum’at adalah
ibadah sholat yang dikerjakan di hari jum’at dua rakaat secara berjama’ah dan
dilaksanakan setelah khotbah . sholat jum’at memiliki hokum wajib ain bagi setiap
muslim laki-laki dewasa beragama islam,merdeka suah mukallaf, sehat badan serta
muqaim (bukan dalam keadaan mussafir)dan menetap didalam negeri atau tempat tertentu
dan sholat jum’at juga memiliki syarat_-syarat wajib dan syarat sah nya yng harus
dilaksanakan, supaya sholat jum’atnya menjadi sempurna.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami susun. Dalam penyusunan makalah ini saya
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan, maupun pada
materi. Semoga makalah ini memberikan manfaat dan faedah untuk dunia ilmu dan
pengembangannya.Terutama bagi penyusun dan semua pihak yang membacanya, baik
dalam lingkup lembaga pendidikan maupun selainnya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Abil Farisi, Zuhdi, (2010). 12 Rekaat yang Menakjubkan. Solo: Meia Zikir.

Al-Bashad, Abu Ali. (2009). Rukhsah dalam Salat. Solo: PT Aqwam Media Profetika.

Abyan, Amir. (2008). Pendidikan Agama Islam Fikih. Semarang: PT Karya Toha Putra.

Abbas Arfan, Fiqih Ibadah Peraktis, Malang: Uin-Maliki Press, Hal. 113

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jakarta: Pena, Hal. 459

xiv

Anda mungkin juga menyukai