Anda di halaman 1dari 14

AYAM RAS PEDAGING

TUGAS MAKALAH
KELOMPOK 11 INDUSTRI PETERNAKAN
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Rd. Hery Supratman, MS.
Prof. Dr. Ir. H Ujang Hidayat Tanuwiria, MS.

Nama Mahasiswa

1. Amelia M (200110210318)
2. Rizky Femia Ritonga (200110210319)
3. Ajeng Vidya (200110210320)
4. Yuda Aprilian S (200110210321)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, baik berupa dukungan materi maupun moral sehingga
makalah yang bertema “ayam ras pedaging” ini dapat diselesaikan. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Sumedang, 27 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
PENGERTIAN AYAM RAS PEDAGING ................................................................................... 4
BREEDING............................................................................................................................ 4
Male Breeder Management ............................................................................................ 4
Female Breeder Management ........................................................................................ 6
FEEDING .............................................................................................................................. 7
Fase Starter (0-4 minggu)................................................................................................ 7
Fase Finisher (4-6 minggu) .............................................................................................. 7
MANAGEMENT.................................................................................................................... 8
PROCESSING ........................................................................................................................ 9
MARKETING....................................................................................................................... 11
Manajemen Pemasaran ................................................................................................ 11
Bauran Pemasaran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
PENGERTIAN AYAM RAS PEDAGING

Broiler adalah jenis ayam (Gallus gallus domesticus) yang dibesarkan khusus
untuk memproduksi daging. Ciri umum broiler memiliki bulu berwarna putih dan
warna kulit kekuningan. Broiler biasanya akan dipanen ketika berumur 4 sampai 6
minggu, dengan bobot badan sekitar 1,4 sampai 1,5 Kg. Konsumsi daging broiler
adalah hal yang tidak bisa dibatasi dan mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun.

BREEDING
Pembibitan ayam pedaging atau sering di sebut Broiler breedier diperlukan karna
permintaan yang tinggi terhadap daging ayam hingga memaksa peternak untuk
memilih strain ayam yang dapat bersaing di pasaran, tugas Broiler breeding ini
adalah menciptakan atau membuat strain- strain Pembibitan ayam pedaging atau
sering di sebut Broiler breedier sangat ayam yang berkualitas.

Perubahan pada pembibitan ayam broiler ( pedaging ) dilakukan dengan cara


pemulia biakan secara teratur ayam bibit ( Bred ) yang berbeda yang setiap jenis
memiliki keunggulan sifat, sifat yang unggul ini akan digabungkan menjadi satu
dalam satu galur melalui program seleksi dalam Breed dan menyilangkannya.

Male Breeder Management.

Karakteristik Jantan yang baik :

1. Kaki yang panjang ( Shank )


2. Dada membentuk sudut 450 .
3. B.W. 130 – 140% Dari B.W. betina.
Fase – Fase yang Perlu Diamati.

1. Umur 0 – Seleksi.
• Full Feed sampai seleksi ( 5 – 6 minggu ).
• Seleksi ambil yang terberat dan tanpa cacat. Dengan perbandingan
15:100.

2. Setelah Seleksi – 13 Minggu.


• Timbangan B.W. Setiap minggu.
• pisahkan menjadi golongan S,M, dan L.

3. 14 – 20 Minggu.
• Usahakan pertumbuhan B.W. Sesuai dengan setandar.
• Umur 18 minggu lakukan kembali seleksi ( 10 – 11 M / 100 F )

4. 21 – 36 Minggu.
• Usahakan B.W. Tidak turun.
• B.W. harus 130 – 140% dari B.W. (F)
• Kebutuhan Energi 350 – 400 Kcal ( ± 125 – 143 gram untuk makanan
dengan 2000 Kcal/Kg Feed )/ hari.
• B.W. Naik dengan cepat pada umur 23 – 25 minggu dan melambat pada
umur 27 minggu.

5. Setelah umur 36 minggu.


• Kontrol B.W. sangat penting.
• Timbang B.W. 4 minggu sekali.
• Kenaikan B.W. 50 – 70 gram dalam 4 minggu.
• B.W. sebaiknya 25 – 30% dari F.
• Culling yang terlalu berat / kurus.
Female Breeder Management

Ada 6 ( enam ) periode yang harus diamati dalam perkembangan betina :

1. DOC – 4 Minggu.
• Full feed Sampai umur 2 minggu.
• Berat ± 450 gr pada umur 4 minggu.

2. 5 – 9 Minggu.
• Pakan jenis developer.
• Body Frame berkembang lambat dan mempunyai standar B.W. 863 –
905 gr.
• Kenaikan B.W. ± 91 gr.
• Terbentuk frame medium pada akhir minggu ke-9.

3. 10 – 15 Minggu.
• B.W. 10% lebih rendah standar, lebih baik dari pada Over weight.
• Kenaikan B.W. mingguan ± 90 – 136 gr.

4. 16 – Produksi 5%.
• Sistem reproduksi berkembang.
• Hormon Sexual mulai berfungsi.
• Umur 18 – 23 Minggu
• Menggunakan pakan pre lay.
• Kenaikan B.W. 136 – 160 gr/minggu

5. Umur 24 Minggu
• Menggunakan pakan Broiler breeder.
FEEDING
Pakan merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung pertumbuhan ayam
broiler.Pakan yang diberikan pada ternak ayam broiler harus mengandung nutrisi
yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan nutrisi ayam broiler
meliputi energi, protein, lemak, abu, serat kasar, vitamin, mineral dan asam amino
(Sugiarto, 2008). Ransum komersial ayam broiler pada umumnya berbentuk
crumble (butiran) karena menyesuaikan dengan pola tingkah laku ayam yang
menyukai bentuk butiran dari pada bentuk mash (serbuk) Kandungan protein
kasar ransum penelitian berkisar antara 22,66-22,72%. Kandungan protein kasar
ransum penelitian masih dalam batas kebutuhan ayam broiler umur 0-6 minggu
yaitu sebesar 20-23

Ransum merupakan pakan jadi yang diolah dengan kandungan tertentu dan telah
di kalkulasi sesuai kebutuhan ternak yang di produksi pabrik pakan. Pada
umumnya pada peternakan ayam khususnya ayam broiler ransum yang digunakan
berbentuk crumble. Karena crumble ini harga nya lebih terjangkau dari pellet.
Crumble yang digunakan pada peternakan ayam broiler tersusun dari bahan-bahan
baku yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertambahan berat badan
ayam broiler itu sendiri. Bahan baku nya adalah terdiri dari jagung, katul, pollard,
CGM (Corn Glutel Meal), DDGS (Dried Distillers Grains), bungkil kedelai,
tepung daging dan tulang, CPO (Crude Palm Oil), canola, tepung batu, vitamin,
dan mineral.

Ransum ayam broiler terdiri dari 2 yaitu ransum fase starter dan fase finisher.
Kedua ransum tersebut berbeda dalam hal kandungan protein dan energi
metabolisme nya.

Fase Starter (0-4 minggu)

Pada fase starter dibutuhkan sebesar 1.520 gram pakan per ekornya hingga
berumur 4 minggu. Zat gizi yang terkandung dalam pakan terdiri dari protein 22-
24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME
2800-3500 Kcal.

Fase Finisher (4-6 minggu)

Pada fase Finisher membutuhkan 3.829 gram per ekornya.zat gizi yang
terkandung dalam pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar
4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Pada pemeliharaan ayam petelur juga perlu memperhatikan ketahanan tubuh
ternak karena berpengaruh langsung terhadap produktivitas telurnya. Pemberian
suplemen bertujuan untuk mencegah serta menanggulangi penyakit yang
menjangkiti ayam. Bisa juga dengan membuat pakan alternatif agar lebih hemat
biaya. Pakan alternatif yang dapat digunakan untuk ternak ayam petelur yaitu
maggot.

MANAGEMENT

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan Broiler antara lain :

1. Larutan Gula Merah

Ketika DOC baru tiba (sekitar 30 menit setelah tiba), sebaiknya DOC diberi
larutan gula merah untuk menambah energi. Gula merah mengandung glukosa
yang berfungsi sebagai penambah energi, sehingga DOC tidak lemas karena
perjalanan jauh. Setelah itu, Anda bisa memasukkan DOC ke dalam kandang box.
1 sendok makan dilarutkan dengan 200 ml air.

2. Kandang yang Tertutup

Kandang DOC sebaiknya tertutup, karena masih rentan dan mudah kedinginan.
Berbeda dengan ayam yang sudah dewasa, semakin lancar sirkulasi udara maka
semakin bagus untuk pertumbuhannya. Kandang box bisa dilapisi plastik untuk
membuat ayam tetap hangat.

3. Lampu atau Bohlam

Lampu ini berfungsi sebagai penghangat DOC. Jumlah lampu disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan. Apabila DOC berkumpul dalam satu tempat, hal tersebut
berarti lampu kurang. Selain itu, lampu juga berfungsi membantu penglihatan
ayam karena ayam rabun senja.

4. Brooder
Brooder berfungsi sebagai pengatur suhu dalam kandang.Jadi Anda bisa
mengaturnya, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

5. Pakan

DOC hanya bisa menelan makanan yang halus, jadi beri pakan sesuai dengan
usianya.

6. Vaksin

Pemberian vaksin sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh ayam. Lebih
baik mencegah daripada mengobati. Biasanya pemberian vaksin pada DOC
dengan tetes mata, bukan suntik.Beternak memang mudah namun juga banyak
tantangannya. Apabila metode pemeliharaannya benar, dan tentunya tekun dan
telaten, beternak bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan.

PROCESSING
Proses pengolahan ayam hidup menjadi daging ayam segar, dimulai dari
penyembelihan, pencabutan bulu, pengeluaran jeroan, pencucian, pengemasan,
pendinginan dan pengangkutan yang baik.

1. Penyembelihan
Dalam proses penyembelihan dan pencabutan bulu misalnya, maka sebelum ayam
disembelih harus diistirahatkan selama 12 - 24 jam. Hal ini untuk menghindari
stres pada ayam. Kondisi stres pada ayam mengakibatkan adanya perubahan
gilikogen menjadi asam laktat, sehingga pH daging turun menjadi 5-6.
Itu memberi peluang bagi bakteri dan mikro organisme lain tumbuh subur yang
dapat merusak daging. Teknik penyembelihan ayam yang baik adalah memotong
arteri karotis, vena jugularis dan oesofagus.
Sehingga darah keluar secara keseluruhan dan berlangsung cepat sekitar 60 - 120
detik (tergantung pada besar kecilnya ternak) yang berdampak terhadap
kebersihan dan kesehatan daging ayam. Maka, dengan demikian daging yang
dihasilkan adalah daging ayam yang berkualitas.
2. Pencabutan Bulu
Sedangkan teknik pencabutan bulu merupakan tahapan untuk; mendapatkan
karkas yang bersih dari kotoran dan bulu melalui perendaman air panas
bertemperatur 50 - 54 derajat celcius selama 30 sampai 45 detik, ini memudahkan
pencabutan bulu, agar kulit bersih dan cerah, sehingga tidak mudah
terkontaminasi oleh bakteri.

3. Pengeluaran jeroan
ketika mengeluarkan organ dalam dan pencucian. Organ dalam ayam (viscera)
merupakan tempat kotoran, sehingga harus dikeluarkan sesempurna mungkin,
proses pengeluaran organ dalam dimulai dari pengambilan tembolok, trakhea,
hati, empedu, empedal, jantung, paru-paru, ginjal, usus dan ovarium/testes.

4. Pengangkutan
Ketika ayam akan dibawa menuju tempat lain, moda transportasi dapat
mempengaruhi perubahan sifat fisik, kimia dan mikrobiologis karena jarah dan
rentang waktu selama perjalanan.
Faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan keamanan daging ayam selama
transportasi adalah kondisi daging. Dalam pengakutan daging ayam, alat
transportasi yang digunakan harus tertutup (berupa boks) dengan temperatur
ruangan harus minus 4 sampai 0 derajat celcius, yang memungkinkan dapat
menghambat pertumbuhan mikro-organisme selama transportasi
MARKETING

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, mempromosikan, menentukan harga, dan mendistribusikan
suatu barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun potensial. Pemasaran merupakan suatu proses kegiatan yang
mempengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing
individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas

Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan


pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini
sangat bergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan
distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.
Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada
konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai
pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga,
kegiatan promosi dan sistem distribusi. Bauran pemasaran terdiri dari segala
sesuatu yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan terhadap produk. Bauran pemasaran merupakan seperangkat variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan untuk memperoleh tanggapan yang di inginkan
didalam pasar sasaran.

1. Produk

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi


produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Produk didefinisikan
sebagai apa saja yang ditawarkan ke dalam pasar untuk mendapatkan perhatian,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Produk mempunyai beberapa komponen yaitu
keanekaragaman (product variety). Kualitas (quality), desain (design), bentuk
(features), kemasan (packing).

2. Harga (price)

Harga adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh


produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa. Harga
mempunyai hubungan dengan kualitas. Kualitas produk yang baik akan dijual
dengan harga yang tinggi sedangkan produk dengan kualitas yang kurang baik akan
dijual dengan harga yang relatif rendah.

3. Saluran Distribusi

Saluran distribusi adalah kelompok individu atau suatu perusahaan yang


mempunyai hak kepemilikan atas barang yang dipasarkan yang membantu dalam
penyampaian hak kepemilikan barang atau jasa tersebut dari produsen kepada
konsumen. Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan
segala kegiatan (Fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produsen ke konsumen).

4. Promosi (promotion)

Promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada


pembeli dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Metode promosi
yang dapat digunakan yaitu penjualan perseorangan, penjualan missal, iklan,
publisitas dan promosi penjualan. Iklan adalah bentuk yang dapat ditempuh agar
posisi perusahaan cukup kuat pada satu segmen dan segmen ganda (strategi dimana
perusahaan menginginkan posisi yang kuat dalam beberapa segmen).

5. Marjin pemasaran

Marjin pemasaran adalah perbedaan harga diantara tingkat lembaga dalam sistem
pemasaran atau perbedaan jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang
diterima produsen atas produk peternakan yang di jual belikan. Marjin pemasaran
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi
pemasaran untuk mengetahui besarnya marjin pemasaran dilakukan penghitungan
biaya yang dikeluarkan dan keuntungan lembaga pemasaran yang ikut berperan
dalam proses pemasarnnya. Besar kecilnya biaya pemasaran yang dikeluarkan
tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran dan peran fungsi
DAFTAR PUSTAKA

Syarifah, I., & Novarieta, E. (2015, December). Deteksi salmonella sp pada


daging sapi dan ayam. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner (pp. 675-680).

Sanmorino, A. (2016). METODE PERHITUNGAN TINGKAT


KEBERHASILAN PANEN BROILER BERDASARKAN PERFORMANCE
INDEX (PI) PADA GRUP TERNAK DI KOTA PRABUMULIH. Jurnal
Informatika Global, 7(1).

Azis, F. R. (2019). Nilai Ekonomis Pemberian Jamu Herbal berdasarkan


Performans Broiler (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).

Cahyono, B. 2002. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging


(Broiler). Yayasan Pustaka Nusatama. Jakarta.
http://ragamcarabeternak.blogspot.co.id/2016/03/jenis[1]jenis-strain-ayam-
broiler-atau.html. Diakses pada tanggal 16 Juli 2016.

Edjeng, S. &. Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar


Swadaya. 92-93. Fadilah, R. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. PT.Agromedia
Pustaka. Ciganjur.http://rudinunhalu.blogspot.com/2013/10/kebutuhan-
nutrisi[1]pada-ayam-broiler.html. Diakses pada tanggal 18 Juli 2016.

http://dodymisa.blogspot.co.id/2015/07/manajemen-pakan[1]ayam-
broiler.html. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Anda mungkin juga menyukai