Laporan UAS Metode Survei Lita Citra Dewi Susasimy (201801576)
Laporan UAS Metode Survei Lita Citra Dewi Susasimy (201801576)
Oleh:
Lita Citra Dewi Susasimy
(201801576)
Oleh:
Lita Citra Dewi Susasimy
(201801576)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidaya-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Metode Survei dengan
judul “Analisis Chi-Square Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita dan Faktor-
faktor yang berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi di Dusun Dalon Desa
Genengsari Kabupaten Grobogan”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Survei, dan melengkapi nilai Ujian Akhir Semester (UAS). Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai
uswatun hasanah dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Survei ini tidak akan
tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Wellie Sulistijanti, M.Sc. selaku Direktur Akademi Statistika (AIS)
Muhammadiyah Semarang
2. Bapak Safaat Yulianto S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing Mata Kuliah
Metode Survei yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan Tugas UAS Semester IV.
3. Dosen serta staf Akademi yang telah memberikan ilmu dan nasihat yang
bermanfaat selama penulis menuntut ilmu di Akademi Statistika
Muhammadiyah Semarang.
4. Ayah, Ibu, serta keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, semangat,
dan kasih sayangnya kepada penulis selama ini.
5. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 pula yang telah memberikan
dukungan dan semangat kepada saya selama ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Survei ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan, serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
kami mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun. Semoga
Laporan Survei ini dapat bermanfaat bagi pembacanya sebagai bahan bacaan dan
dapat menjadi salah satu sumber referensi untuk melakukan penelitian yang
berkaitan.
Penulis
ii
ABSTRAK
Kata Kunci : Chi- Square, Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Anak Balita.
iii
DAFTAR ISI
iv
3.4.2 Uji Validitas .................................................................................................... 23
3.4.3 Uji Reliabilitas ................................................................................................. 23
3.4.4 Uji Chi - Square............................................................................................... 24
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kelengkapan Imunisasi untuk masing-masing jenis Imunisasi dasar ... 27
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas................................................................................. 29
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 30
Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dan Subjek dengan Kelengkapan
Imunisasi .............................................................................................................. 31
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis
uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data
kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala
nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji
pada derajat yang terendah).
Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel kontingensi
bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah “koreksi yates”. Apabila tabel
kontingensi tidak memenuhi syarat seperti, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan
kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Chi- Square. Mengapa
digunakan analisis Chi- Square, karena peneliti ingin mengetahui kelengkapan
imunisasi dasar dan faktor-faktor yang berhubungan di Dsn. Dalon Ds. Genengsari
Kabupaten Grobogan terhadap Kelengkapan Imunisasi. Dengan 10 variabel bebas
(Urutan anak, Usia Ibu, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan Ibu, Pekerjaan Ayah,
Tingkat pendapatan, Sumber Informasi imunisasi, Pengetahuan tentang imunisasi,
Pelayanan kader posyandu, dan Pelayanan petugas kesehatan) terhadap variable
tidak bebas (kelengkapan imunisasi dasar dengan kategori 1 (Tidak) dan 2 (Ya).
2
Imunisasi DPT 1,2,3, dan 4, Imunisasi Polio 1,2,3, dan 4, Imunisasi Hepatitis B
1,2,3, dan 4, Imunisasi Campak lanjut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
18
Catatan khusus: Bila ibu ketinggalan dan umur si kecil sudah lebih dari 3
bulan, harus dilakukan uji tuberkulin dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah
di dalam tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG
baru bisa di berikan, bila uji tuberkulin negatif.
2. Imunisasi DPT
Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu Difteri (infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan bakteri), Tetanus (infeksi bakteri pada bagian
tubuh yang terluka), dan Pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam
waktu yang lama). Difteri adalah penyakit serius yang menyebabkan
kesulitan bernafas, masalah jantung, kerusakan saraf, pneumonia, dan
kemungkinan kematian. Tetanus adalah penyakit serius yang menyebabkan
kejang otot yang parah yang dapat menyebabkan patah tulang dari tulang
belakang. Pertusis adalah penyakit serius yang menyebabkan batuk parah
yang dapat mengganggu pernafasan. Pertusis juga dapat menyebabkan
pneumonia, bronkitis, kejang, kerusakan otak dan kematian.
Waktu pemberian: Pertama kali di berikan pada bayi saat berumur lebih dari
6 minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan.
Catatan khusus:
- Ulangan DPT diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12
tahun, vaksin ini diberikan lagi biasanya di sekolah.
- Kebanyakan bayi akan mengalami demam pada sore hari setelah
imunisasi DPT, tetapi demam akan turun dan hilang dalam 2 hari.
Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan
khusus, dan akan sembuh sendirinya. Bila gejala tersebt tidk muncul,
tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan
perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.
3. Imunisasi Polio
Manfaat: Melndungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan
kelumpuhan.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjngan pertama setelah lahir.
Selanjutnya, vaksi ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi lahir berumur 2,4,
dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus di ulang (boost) pada usia 18
bulan dan 5 tahun.
4. Imunisasi Hepatitis B (HB)
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan
kerusakan pada hati.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur
1 bulan, lalu saat 3-6 bulan.
19
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4
minggu.
5. Imunisasi Haemophilus Influenzae tipe B HIB
Manfaat: Melindungi tubuh dari penyakit meningitis, pneumonia dan
epligotitis.
Waktu pemberian: Anak-anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12-15 bulan.
6. Imunisasi Campak
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak
kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
Catatan khusus: Jika belum mendapatkan vaksin campak pada umur 9 bulan,
anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak jerman
(MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 = ∑𝑛𝑖=1 …(2.1)
√[{𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 }{𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 }]
dimana:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien validitas item yang dicari
∑ 𝑋 = jumlah skor dalam distribusi x
∑𝑌 = jumlah skor dalam distribusi y
∑ 𝑋𝑌 = jumlah hasil tiap nilai x dikali nilai y
X = skor responden untuk tiap item
Y = total skor tiap responden dari seluruh item
N = jumlah subyek
∑X² = jumlah kuadrat masing-masing skor x
∑Y² = jumlah kuadrat masing-masing skor y
20
2.2.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel/konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel/handal apabila
jawaban seseorang konsisten terhadap pertanyaan yang diberikan (Sunyoto, 2007)
Keterangan
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
22
g. Sumber Informasi Imunisasi (X7)
h. Pengetahuan tentang Imunisasi (X8)
i. Pelayanan Kader Posyandu (X9)
j. Pelayanan Tugas Kesehatan (X10)
23
Kriteria Pengujian:
Tolak H0, apabila cronbach alpha > 0.6
Gagal tolak H0, cronbach alpha < 0.6
Dimana:
24
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
53% 47%
11% 24%
20%
21% 24%
Gambar 4.2 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar BCG dan DPT pada Balita
di Dsn. Dalon, Ds. Genengsari Kabupaten Grobogan
25
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat dari 30 responden, menunjukkan
bahwa cakupan imunisasi dasar BCG sebesar 24%, DPT-1 sebesa 24%, DPT-2
sebesar 21%, DPT-3 sebesar 20%, dan terakhir DPT-4 sebesar 11%. Persentase
paling rendah berada di DPT-4, karena pemberian DPT-4 hampir bersamaan
dengan Campak lanjutan.
15%
31%
26%
28%
Gambar 4.3 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Polio pada Balita di Dsn.
Dalon, Ds. Genengsari Kabupaten Grobogan
13% 27%
13%
23% 24%
26
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat dari dari 30 responden, menunjukkan
bahwa cakupan imunisasi dasar Hepatitis B-1 sebesar 27%, Hepatitis B-2 sebesar
24%, Hepatitis B-3 sebesar 23%, Hepatitis B-4 sebesar 13%, dan terakhir Campak
lanjutan sebesar 13%. Persentase paling rendah berada di Hepatitis B-4 dan
Campak lanjutan, karena pemberian DPT-4, Polio 4, Hepatitis B-4 dan Campak
lanjutan harus diberikan dalam rentang usia minimal 24-36 bulan.
27
Imunisasi DPT 2 (tahun)
1x 27
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Polio 2 (tahun)
1x 27
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Hepatitis B 2 (tahun)
1x 27
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi DPT 3 (tahun)
1x 25
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Polio 3 (tahun)
1x 25
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Hepatitis B 3 (tahun)
1x 25
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi DPT 4 (tahun)
1x 14
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Polio 4 (tahun)
1x 14
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Hepatitis B 4 (tahun)
1x 14
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
Imunisasi Campak lanjutan
1x 14
>1x 0
Tidak Imunisasi 0
28
4.3 Uji Validitas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data yang diujikan menunjukkan tidak
semua pertanyaan bersifat validitas dikarenakan corrected item total correlation <
0.374. Variabel yang valid hanya tiga yaitu, variabel 5 pekejaan ayah, variabel 10
pelayanan petugas kesehatan, dan variabel 11 kelengkapan Imunisasi. Tidak
dilakukan pengujian ulang dikarenakan jumlah responden yang dibatasi.
29
4.4 Uji Reliabilitas
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibility
No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1. Urutan Anak 0.514 Tidak Reliabel
2. Usia Ibu 0.507 Tidak Reliabel
3. Tingkat Pendidikan 0.529 Tidak Reliabel
4. Pekerjaan Ibu 0.497 Tidak Reliabel
5. Pekerjaan Ayah 0.500 Tidak Reliabel
6. Tingkat Pendapatan 0.515 Tidak Reliabel
7. Sumber Informasi 0.529 Tidak Reliabel
Imunisasi
8. Pengetahuan Tentang 0.516 Tidak Reliabel
Imunisasi
9. Pelayanan Kader 0.511 Tidak Reliabel
Posyandu
10. Pelayanan Petugas 0.466 Tidak Reliabel
Kesehatan
11. Kelengkapan 0.472 Tidak Reliabel
Imunisasi
Sumber: data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian data semua instrument bersifat
Tidak Reliabilitas dikarenakan cronbach’s alpha < 0.6, artinya semua item
pertanyaan kuesioner tidak reliabel atau tidak konsisten.
30
4.5 Analisis Chi – S quare dan Tabulasi Silang
Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dan Subjek dengan
Kelengkapan Imunisasi
Kelengkapan Imunisasi Uji p-
Kemaknaan Value
Variabel Kategori
Ya Tidak
Urutan Anak Anak Pertama 2(20.0%) 8(80.0%)
Bukan Anak Pertama 12(40.0%) 8(60.0%) Fisher 0.058
Usia Ibu <31 6(30.0%) 14(70.0%)
≥31 8(80.0%) 2(20.0%) Fisher 0.019*
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 0 0
SD 6(60.0%) 4(40.0%)
Chi-square 0.207
SMP/Mts 6(54.5%) 5(45.5%)
SMA/SMK/MA 2(22.2%) 7(77.8%)
Perguruan Tinggi 0 0
Pekerjaan Ibu Tidak Bekerja (IRT) 11(44.0%) 14(56.0%)
Bekerja 3(60.0%) 2(40.0%) Fisher 0.642
Pekerjaan Ayah Wiraswasta 3(30.0%) 7(70.0%)
Negeri/Pemerintahan 1(100%) 0(0.0%) Chi-square 0.282
Petani 10(52.6%) 9(47.4%)
Tingkat Pendapatan Rendah 10(50.0%) 10(50.0%)
Sedang 1(14.3%) 6(85.7%) Chi-square 0.039*
Tinggi 3(100%) 0(0.0%)
Sumber Informasi Media Cetak 0(0.0%) 1(100%)
Imunisasi Media Elektronik 5(41.7%) 7(58.3%)
Petugas Posyandu 8(52.9%)
Chi-square 0.531
9(47.1%)
Pengetahuan Kurang 3(60.0%) 2(40.0%)
Tentang Imunisasi Cukup 6(54.5%) 5(45.5%)
Baik 5(37.7%) 9(64.3%) Chi-square 0.520
Pelayanan Kader Kurang 4(100%) 0(0.0%)
Posyandu Cukup 1(20.0%) 4(80.0%)
Baik 9(42.9%) 12(57.1%) Chi-square 0.047*
Pelayanan Petugas Kurang 0(0.0%) 2(100%)
Kesehatan Cukup 4(36.4%) 11(63.6%)
Baik 10(58.8%) 7(41.2%)
Chi-square 0.199
*
bermakna p<0.05
Sumber: data primer yang diolah, 2020.
31
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa uji chi-square di temukan hubungan yang
bemakna antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi. Terlihat kecenderungan
anak dari ibu usia kurang dari 31 tahun memiliki lebih besar mengalami imunisasi
dasar tidak lengkap. Soetjiningsih dalam buku Tumbuh Kembang Anak
menyebutkan bahwa ibu yang berusia kurang dari 20 tahun kurang memiliki
kesiapan secara psikologis dalam pengasuhan anak, termasuk pemberian imunisasi
(Soetjiningsih..R, 1995).
Secara statistik terdapat hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan
kelengkapan imunisasi dasar, terlihat kecenderungan bahwa anak dengan tingkat
pendapatan keluarga rendah mempunyai riwayat imunisasi dasar yang tidak
lengkap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Palembang tahun 2006
yang menyebutkan bahwa status ekonomi mempengaruhi kelengkapan imunisasi
seorang anak (Leman., 2009). Di Dsn. Dalon, Ds. Genengsari Kabupaten Grobogan
dapat di ketahui, jika dari 30 responden 20 responden dengan tingkat pendapatan
yang rendah 50% memenuhi cakupan imunisasi dasar dan 50% tidak memenuhi
cakupan imunisasi dasar. Tingkat pendapatan sedang terdapat 7 orang dengan
kelengkapan imunisasi dasar 14.3% untuk 1 responden dan 85.7% tidak lengkap
untuk 6 responden. Tingkat pendapatan tinggi terdapat 3 responden dengan
kelengkapan imunisasi dasar 100%. Hubungan antara tingkat pendapatan keluarga
dengan kelengkapan imunisasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah
mengenai pelaksanaan imunisasi tidak dikenakan biaya. Jadi walaupun dengan
pendapatan ataupun tingkat ekonomi rendah atau kurang, imunisasi tetap dapat
dilaksanakan.
Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kepuasan terhadap
pelayanan kader Posyandu dengan kelengkapan imunisasi. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Topuzoglu dkk di Turki tahun 2007 yang
menyatakan bahwa pelayanan petugas kesehatan berpengaruh terhadap
kelengkapan imunisasi (Topuzoglu A, 2007).
Tidak ditemukan hubungan antara urutan anak, tingkat pendidikan, pekerjaan
ibu, pekerjaan ayah, sumber informasi imunisasi, Pengetahuan tentang imunisasi,
dan pelayanan petugas kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Burns dan
Zimmerman di peroleh jika anak kelompok responden dengan tingkat pengetahuan
yang kurang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami ketidaklengkapan
imunisasi dasar. Dalam penelitian Burns dan Zimmerman disebutkan salah satu
masalah yang berkaitan dengan kelengkapan imunisasi adalah kurangnya
pengetahuan mengenai imunisasi. Sedangkan dalam penelitian Topuzoglu dkk
(2006) mengatakan terdapat hambatan dalam melaksanakan kelengkapan
imunisasi, di antaranya kondisi yang berhubungan dengan miskonsepsi imunisasi.
32
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ari Prayogo, Astri Adelia
dkk dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, ditemukan hubungan
antara urutan anak dengan kelengkapan imunisasi dasar. Hal ini diperkuat dengan
adanya hubungan antara kelengkapan imunisasi dasar dengan jumlah anak dalam
keluarga. Kelengkapan imunisasi dasar anak pertama lebih baik jika dibandingkan
dengan kelengkapan imunisasi dasar anak bukan urutan pertama, berarti semakin
banyak jumlah anak dalam keluarga akan menyebabkan imunisasi dasar anak tidak
lengkap. Sedangkan dalam penelitian di Dsn. Dalon, Ds. Genengsari Kabupaten
Grobogan ini, tidak di temukan hubungan yang bermakna anatara urutan anak
dengan kelengkapan imunisasi. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan responden
yang diambil dalam penelitian memiliki anak lebih dari satu dengan rentang usia
yang masih kecil yaitu dibawah 24-36 bulan, sehingga belum bisa melakukan
imunisasi DPT-4, Polio 4, Hepatitis B-4 dan Campak lanjutan yang menjadi syarat
kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita.
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari 30 Responden dan subjek didapatkan 14 subjek (47%) memiliki cakupan
imunisasi dasar lengkap, sedangkan 16 subjek (53%) dengan cakupan imunisasi
dasar tidak lengkap. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu, tingkat
pendapatan, dan pelayanan kader posyandu. Karakteristik subjek dengan imunisasi
dasar tidak lengkap adalah berat lahir, anak pertama, usia ibu <31 tahun, tingkat
pendidikan ibu menengah, ibu bekerja sebagai wiraswasta, tingkat pendapatan
keluarga rendah, pengetahuan ibu mengenai imunisasi kurang dan pelayanan
petugas kesehatan yang kurang memuaskan.
5.2 Saran
1. Untuk Ibu-ibu yang masih memiliki anak balita, untuk berperan aktif dalam
mendukung pemenuhan kelengkapan imunisasi dasar pada balita. Karena
kelengkapan imunisasi dasar pada anak sangat penting untuk pencegahan
penyakit menular dan infeksi, selain itu imunisasi sangat penting sebagai
antibodi dan kekuatan daya tahan tubuh.
2. Untuk Petugas kesehatan, harus tetap memberikan pelayanan terbaik untuk
masyarakat, agar masyarakat ikut berperan aktif dan tidak menyepelekan
atau menganggap remeh pentingnya kelengkapan imunisasi dasar sejak dini.
3. Bagi pembaca sebaiknya benar-benar memahami jenis dan macam
kelengkapan imunisasi dasar dan mencari variabel-variabel lain yang tepat
untuk Analisis kelengkapan imunisasi dasar dan faktor-faktor yang
berhubungn agar hasil sesuai dengan dugaan yang memiliki hubungan
dengan kelengkapan imunisasi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Burns IT, Z. R. (2005). Immunizations barrier and solutions. J Fam Pract .
Kesehatan, P. d. (2008). Riset kesehatan daerah menuju perencanaan berbasis
bukti. . Jakarta: Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Leman., M. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi akseptabilitas ibu terhadap
vaksin wajib program pengembangan imunisasi (PPI) di Jakarta Selatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Prescilla, R. (2007, April 24). eMedicineHealth. Diambil kembali dari
eMedicineHealthWebsite:http://www.emedicinehealth.com/immunization
_schedule_children/article_em.htm.
Ranuh, I. (2008). Imunisasi upaya pencegahan primer. Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia, 2-9.
Saari, T. (2009). Commitee on Infectious Diseases: immunization of preterm and
low birth weight infants. Pediatr.
Soetjiningsih..R. (1995). Kependudukan dan keluarga berencana. Soetjiningsih R,
Gede IGN Jakarta;EGC.
Sugiyono, P. D. (2005). Dalam Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat.
Topuzoglu A, A. P. (2007). The barriers against childhood immunizations: a
qualitative research among socio-econimically disadvantaged mothers. .
Eur J Public Health
WHO. (2009, April 15). Global immunization vision and strategy . Diambil kembali
dari Global immunization vision and strategy Web site:
http://www.who.imt/immunization/givs/en/index.html.
WHO. (2009, April 15). Global immunization vision and strategy goals. Diambil
kembali dari Global immunization vision and strategy goals Web site:
http://www.who.imt/immunization/givs/goals/en/index.html.
Widiharih, T. (2007). Analisis Data Katagorik Dengan MiniTab14.
Wikantiyoso, P. T. (2009). Malang: Group Konservasi Arsitektur & Kota, 2009.
Kearifan lokal dalam perencanaan kota untuk mewujudkan Arsitektur kota
yang berkelanjutan.
31
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
Tujuan Survei:
Mengumpulkan data Kelengkapan Imunisasi dasar pada balita di Dsn. Dalon, Ds.
Genengsari dengan kuesioner dan buku KIA.
Petunjuk pengisian:
1. Kuesioner ini harap diisi dengan sejujurnya.
2. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia dengan memberi tanda checklist (✔)
37
4. Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja (IRT) Bekerja
5. Pekerjaan Ayah
Wiraswasta Negeri/Pemerintahan Petani
6. Tingkat Pendapatan
Rendah Menengah Tinggi
7. Sumber informasi imunisasi
Media Cetak Petugas Kesehatan Posyandu
Media Elektronik
8. Pengetahuan tentang Imunisasi
Baik Cukup Kurang
9. Pelayanan kader/petugas Posyandu
38
Lampiran Data Hasil Kuesioner dan Buku KIA
37
Keterangan:
Urutan Anak Usia Ibu Tingkat Pendidikan
38
Lampiran 2: Output Uji Validitas
N %
Valid 30 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
39
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,512 12
Item-Total Statistics
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Cases
40
Urutan Anak * Kelengkapan Imunisasi Dasar Crosstabulation
Tidak Iya
Count 8 2 10
Anak pertama
% within Urutan Anak 80,0% 20,0% 100,0%
Urutan Anak
Count 8 12 20
Bukan Anak Pertama
% within Urutan Anak 40,0% 60,0% 100,0%
Count 16 14 30
Total
% within Urutan Anak 53,3% 46,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,67.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
41
2. Variabel Usia Ibu
Cases
Tidak Iya
Count 14 6 20
<31
% within Usia Ibu 70,0% 30,0% 100,0%
Usia Ibu
Count 2 8 10
>31
% within Usia Ibu 20,0% 80,0% 100,0%
Count 16 14 30
Total
% within Usia Ibu 53,3% 46,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,67.
b. Computed only for a 2x2 table
42
3. Variabel Tingkat Pendidikan
Cases
Tingkat Pendidikan *
Kelengkapan Imunisasi 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Dasar
Tidak Iya
Count 4 6 10
SD
% within Tingkat Pendidikan 40,0% 60,0% 100,0%
Count 5 6 11
Tingkat Pendidikan SMP
% within Tingkat Pendidikan 45,5% 54,5% 100,0%
Count 7 2 9
SMA
% within Tingkat Pendidikan 77,8% 22,2% 100,0%
Count 16 14 30
Total
% within Tingkat Pendidikan 53,3% 46,7% 100,0%
Chi-Square Tests
43
4. Variabel Pekerjaan Ibu
Cases
Pekerjaan Ibu *
Kelengkapan Imunisasi 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Dasar
Tidak Iya
Count 14 11 25
Tidak bekerja (IRT)
% within Pekerjaan Ibu 56,0% 44,0% 100,0%
Pekerjaan Ibu
Count 2 3 5
Bekerja
% within Pekerjaan Ibu 40,0% 60,0% 100,0%
Count 16 14 30
Total
% within Pekerjaan Ibu 53,3% 46,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,33.
b. Computed only for a 2x2 table
44
5. Pekerjaan Ayah
Cases
Pekerjaan Ayah *
Kelengkapan Imunisasi 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Dasar
Tidak Iya
Count 7 3 10
Wiraswasta
% within Pekerjaan Ayah 70,0% 30,0% 100,0%
Count 0 1 1
Pekerjaan Ayah Negeri/Pemerintahan
% within Pekerjaan Ayah 0,0% 100,0% 100,0%
Count 9 10 19
Petani
% within Pekerjaan Ayah 47,4% 52,6% 100,0%
Count 16 14 30
Total
% within Pekerjaan Ayah 53,3% 46,7% 100,0%
Chi-Square Tests
45
6. Variabel Tingkat Pendapatan
Cases
Tingkat Pendapatan *
Kelengkapan Imunisasi 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Dasar
Tidak Iya
Count 10 10 20
Rendah % within Tingkat
50,0% 50,0% 100,0%
Pendapatan
Count 6 1 7
Tingkat Pendapatan Sedang % within Tingkat
85,7% 14,3% 100,0%
Pendapatan
Count 0 3 3
Tinggi % within Tingkat
0,0% 100,0% 100,0%
Pendapatan
Count 16 14 30
Total % within Tingkat
53,3% 46,7% 100,0%
Pendapatan
Chi-Square Tests
46
7. Variabel Sumber Informasi Imunisasi
Cases
Tidak Iya
Count 1 0 1
Media Cetak % within Sumber
100,0% 0,0% 100,0%
Informasi Imunisasi
Count 7 5 12
Sumber Informasi
Media Elektronik % within Sumber
Imunisasi 58,3% 41,7% 100,0%
Informasi Imunisasi
Count 8 9 17
Petugas
% within Sumber
kesehatan/posyandu 47,1% 52,9% 100,0%
Informasi Imunisasi
Count 16 14 30
Total % within Sumber
53,3% 46,7% 100,0%
Informasi Imunisasi
Chi-Square Tests
47
8. Variabel Pengetahuan tentang Imunisasi
Cases
Pengetahuan Tentang
Imunisasi * Kelengkapan 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Imunisasi Dasar
Tidak Iya
Count 2 3 5
Count 5 6 11
Pengetahuan Tentang
Cukup % within Pengetahuan
Imunisasi 45,5% 54,5% 100,0%
Tentang Imunisasi
Count 9 5 14
Count 16 14 30
Total % within Pengetahuan
53,3% 46,7% 100,0%
Tentang Imunisasi
Chi-Square Tests
48
9. Variabel Pelayanan Kader Posyandu
Cases
Tidak Iya
Count 0 4 4
Count 4 1 5
Pelayanan Kader
Cukup % within Pelayanan
Posyandu 80,0% 20,0% 100,0%
Kader Posyandu
Count 12 9 21
Chi-Square Tests
49
10. Variabel Pelayanan Petugas Kesehatan
Cases
Pelayanan Petugas
Kesehatan * Kelengkapan 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Imunisasi Dasar
Tidak Iya
Count 2 0 2
Count 7 4 11
Pelayanan Petugas
Cukup % within Pelayanan
Kesehatan 63,6% 36,4% 100,0%
Petugas Kesehatan
Count 7 10 17
Baik % within Pelayanan
41,2% 58,8% 100,0%
Petugas Kesehatan
Count 16 14 30
Total % within Pelayanan
53,3% 46,7% 100,0%
Petugas Kesehatan
Chi-Square Tests
50
51