saja. Namun agama juga menganjurkan adanya sikap tolong-menolong satu sama lain dalam
beragam hal.
Ulama menjelaskan, perlu disadari bahwa sikap saling menolong antara suami istri dalam
kebaikan akan menambah kuatnya ikatan kehidupan berumah tangga. Tak hanya itu, sikap
tolong menolong dinilai juga merupakan upaya dalam memenuhi perintah agama.
Apalagi, sikap tolong menolong sendiri dalam Islam secara tegas diabadikan Allah dalam
Alquran Surah Al-Maidah ayat 2. Allah berfirman yang artinya: "Tolong menolonglah kamu
dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah siksa Allah sangat berat,".
Oleh karena itu ditekankan, apabila seorang suami atau istri tidak mau tahu tentang beban
kesulitan pasangannya dalam mengelola rumah tangga, maka mereka tidak dapat
dikategorikan seorang hamba yang telah melakukan pasangannya dengan baik. Sebab
perlakuan ihsan dalam rumah tangga, tak hanya diukur dari rasa keinginan memiliki
Namun yang layak disebut sebagai ihsan (perlakuan baik) dalam rumah tangga adalah
bertutur kata baik, berkelakuan baik, berpengertian baik, serta diiringi sikap saling tolong
menolong. Sehingga dengan hadirnya suasana seperti itu niscaya akan menghadirkan
kebahagiaan, keharmonisan, dan menambah ikatan cinta yang dapat ditiru anak-anak mereka
kelak.
Dengan saya bekerja kebutuhan keluarga kami bisa terpenuhi dan alhmadulillah bisa nabung,
Karena otomatis mas, suami saya bekerja dan saya ada penghasilan jadi dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi jadi lebih terbantu, kadang kalau suami saya nutup kebutuhan
operasional saya nutup kebutuhan yang lain. Dengan saya bekerja juga minimalnya
meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, yang dibebankan pada suami
Secara sederhana, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan makna al-birru bermakna kebaikan.
Kebaikan dalam hal ini adalah kebaikan yang menyeluruh, mencakup segala macam dan
ragamnya yang telah dipaparkan oleh syariat. “Al-Birru adalah satu kata bagi seluruh jenis
kebaikan dan kesempurnaan yang dituntut dari seorang hamba. Lawan katanya al-itsmu
(dosa) yang maknanya adalah satu ungkapan yang mencakup segala bentuk kejelekan dan aib
yang menjadi sebab seorang hamba sangat dicela apabila melakukannya” Allah SWT
Gunungkidul adalah adalah pegawai KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul yang
menjabat sebagai HRD , berusia 38 tahun. Ibu Yani sudah menjalani pernikahan
selama 20 tahun. Ia dikaruniai dua anak satu laki-laki berusia 17 tahun dan seoarang
1
Delvia Sugesti. “Mengulas Tolong Menolong dalam Prespektif Islam”. Jurnal PPKn & Hukum14 No. 2
Oktober 2019., hlm.110
Ibu Eva beralamat di desa Kepek Kecamatan Wonosari Kabupaten
Gunungkidul adalah adalah pegawai KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul yang
menjabat sebagai Teller , berusia 35 tahun. Ibu Yani sudah menjalani pernikahan
sebagai Teller di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul dan putranya yang masih
balita membuat bu Eva harus menitipkan anaknya pada ibunya dan menjemput
Gunungkidul adalah adalah pegawai KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul yang
menjabat sebagai Customer Service , berusia 35 tahun. Ibu linda sudah menjalani
kesibukannya sebagai Customer Service di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul iya
dan dan suami harus berbagi waktu untuk mengawasi putranya yang masih
sebagai Branch Manager, berusia 32 tahun. Ibu siska sudah menjalani pernikahan
sebagai Branch Manager di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul iya dan dan suami
tahun kesibukannya sebagai di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul iya dan dan
berusia 25 tahun. Ibu Yuli sudah menjalani pernikahan selama 3 tahun. Memiliki putri
berusia 2 tahun kesibukannya sebagai di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul iya
dan dan suami menggunakan asisten rumah tangga untuk membantu mengurus
Gunungkidul bekerja sebagai seorang guru dan istrinya adalah pegawai KSPP BMT
Bina Insani Gunungkidul yang menjabat sebagai HRD , pak Handoko berusia 40
tahun. Ia sudah menjalani pernikahan selama 20 tahun. Ia dikaruniai dua anak satu
laki-laki berusia 17 tahun dan seoarang putri berusia 12 tahun, dan sekarang anaknya
bekerja sebagai perangkat desa istrinya bekerja di KSPP BMT Bina Insani
Gunungkidul menjabat sebagai Bagian pembiayaan , berusia 39 tahun. Pak sidik dan
Ibu ningsih sudah menjalani pernikahan selama 12 tahun. Mereka dikaruniai dua
anak laki laki berusia 10 tahun dan 7 tahun kesibukannya sebagai di KSPP BMT
Bina Insani Gunungkidul iya dan dan suami menggunakan asisten rumah tangga
suami dari Ibu siska beralamat di desa ngeposari Kecamatan Semanu Kabupaten
Branch Manager, berusia 32 tahun. Bapak Wisnu dan Ibu siska sudah menjalani pernikahan
selama 8 tahun. Ia dikaruniai satu anak perempuan berusia 6 tahun kesibukannya sebagai
Branch Manager di KSPP BMT Bina Insani Gunungkidul iya dan dan suami menggunakan
asisten rumah tangga untuk membantu mengurus kebutuhan putrinya yang masih balita.
Pernikahan adalah sarana pembelajaran yang kontinu. Baik untuk mempelajari karakter
pasangan ataupun untuk meng-up grade diri masing-masing. Karenanya sangat penting bagi