Anda di halaman 1dari 6

1.

Review sesi 13
Langkah 1. Pembukaan
 Sesi pembukaan dimulai setelah semua materi dan peralatan pembelajaran tersedia.
Fasilitator mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
 Fasilitator memastikan bahwa peserta sudah memiliki bahan ajar Sesi 13.
 Fasilitator meminta salah satu peserta memimpin ice-breaking untuk mencairkan suasana
dan membangkitkan motivasi peserta. Jika tidak ada peserta yang bersedia memimpin,
maka permainan dipimpin oleh fasilitator.
 Fasilitator mengajak peserta mereview materi sebelumnya tentang Perlindungan terhadap
Anak. Tanyakan kepada peserta: “Apa yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya?”.
 Jika peserta tidak dapat mengingat materi maka fasilitator yang menyampaikan dan
merangsang peserta agar dapat mengingat kembali.
 Fasilitator menghubungkan materi sebelumnya dengan materi pelayanan terhadap
penyandang disabilitas yang akan dibahas.
Langkah 2. Pengertian penyandang disabilitas
 Fasilitator memulai dengan bertanya mengenai pemahaman peserta tentang penyandang
disabilitas, "Apakah ibu-ibu mengetahui apa itu penyandang disabilitas?”
 Fasilitator mengingatkan kembali film tentang “Getun-anak istimewa”
 Setelah mereview film Getun, fasilitator menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa
penyandang disabilitas sama dengan anak istimewa.
 Fasilitator meminta peserta untuk duduk berpasangan.
 Fasilitator mengajak peserta untuk bermain sesuai dengan LK 13.1
 Setelah bermain fasilitator menanyakan kepada peserta:
 Apa yang dirasakan oleh peserta 1?
 Apakah peserta 1 sulit menyampaikan pesannya?
 Apa yang dirasakan oleh peserta 2?
 Apakah peserta 2 sulit menerima pesan dari peserta 1?
 Fasilitator menuliskan jawaban peserta pada kertas plano.
 Fasilitator menyimpulkan jawaban peserta dan menyampaikan kepada peserta bahwa
penyandang disabilitas adalah “setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik,
intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara
penuh dan efektif dengan warga negara lainnya”, dengan menunjukkan Flipchart 1:
Pengertian Disabilitas.

Langkah 3. Hak-hak penyandang disabilitas

 Fasilitator mengajak peserta bermain “Perbedaan dan Persamaan” LK 13.2


 Fasilitator melakukan refleksi dan menanyakan kepada peserta:
 Apa yang dipelajari dari permainan ini?
 Hal apa yang ibu-ibu miliki dan mempunyai kesamaan dengan
 orang lain?
 Hal apa yang ibu-ibu miliki dan berbeda dengan orang lain?
 Apa jadinya dunia ini jika semuanya sama?
 Fasilitator menyimpulkan dan menyampaikan kepada peserta bahwa "penyandang
disibilitas merupakan bentuk keragaman manusia. Penyandang disabilitas juga memiliki
hak yang sama dengan warga negara lainnya”
 Fasilitator merefleksi dengan menanyakan kepada peserta “Bagaimana jika dunia ini kita
balik, kita masyarakat umum adalah penyandang disabilitas, akankah kita berusaha agar
hak-hak kita terpenuhi?”
 Fasilitator menanyakan kepada peserta apa saja yang berhak didapatkan oleh penyandang
disabilitas dalam kehidupan sehari-hari?
 Fasilitator mengajak peserta bermain sesuai LK 13.3
 Fasilitator menjelaskan hak-hak penyandang disabilitas dengan menggunakan Flipchart 2:
Hak-hak Penyandang Disabilitas.
 Fasilitator menanyakan kepada peserta :
 Apakah di sekitar ibu-ibu terdapat penyandang disabilitas?
 Bagaimana kondisi mereka?
 Bagaimana perlakuan keluarga terhadap mereka?
 Bagaimana perlakuan masyarakat terhadap mereka?
 Fasilitator menegaskan kepada peserta bahwa “Penyandang disabilitas juga memiliki hak
yang sama dengan warga negara lainnya dan kita semua mempunyai kewajiban agar hak-
hak penyandang disabilitas terpenuhi”
Langkah 4. Ragam dan tingkatan disabilitas
 Fasilitator memeperlihatkan beberapa gambar penyandang disabilitas dengan
menunjukkan Flipchart 3: Jenis Disabilitas.
 Fasilitator menjelaskan kondisi psikologis dari penyandang disabilitas jika tidak mendapat
dukungan dari lingkungannya seperti rasa rendah diri, sensitif, tidak bersemangat dan lain
sebagainya.
 Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa dari berbagai macam penyandang
disabilitas tersebut ada yang tidak dapat direhabilitasi dan selalu membutuhkan bantuan
orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Penyandang disabilitas seperti inilah
yang disebut dengan penyandang disabilitas berat. Tunjukkan Flipchart 4: Pengertian
Disabilitas Berat dan Buku Pintar halaman 6.
Langkah 5. Pelayanan bagi penyandang disabilitas berat didalam keluarga
 Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa jika diantara peserta terdapat
keluarganya yang menjadi penyandang disabilitas berat, maka tugas peserta untuk
memberikan pelayanan/ pengasuhan agar penyandang disabilitas berat tetap mendapatkan
hak-haknya.
 Fasilitator meminta peserta untuk meminta peserta menonton film “miris, bocah tanpa
tangan dengan kaki yang hanya menggelinding”
 Fasilitator meminta peserta untuk membentuk kelompok 4 orang
 Fasilitator meminta masing-masing kelompok mendiskusikan dan menuliskan apa yang
harus dilakukan keluarga terhadap kasus tersebut
 Fasilitator menyimpulkan dan menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan keluarga bagi
penyandang disabilitas berat dengan menunjukkan menunjukkan Flipchart 5: Pelayanan
Disabilitas oleh keluarga. Tunjukkan informasi tersebut ada pada Buku Pintar halaman 7.
Langkah 6. Pelayanan bagi penyandang disabilitas berat di masyarakat
 Fasilitator meminta peserta untuk membentuk kelompok terdiri dari 4 orang (masih
kelompok yang sama)
 Fasilitator memainkan permainan “peta peduli disabilitas” (Minta peserta membuka Buku
Pintar halaman 10-12).
 Setelah selesai, fasilitator melakukan refleksi
 Fasilitator menyimpulkan dan menyampaikan Flipchart 7: Pelayanan disabilitas di
masyarakat.
Langkah 7. Penutup
 Hal yang paling sederhana yang bisa dilakukan siapa saja adalah berhenti mengejek
penyandang disabilitas, tidak melakukan penelantaran dan diskriminasi terhadap
penyandang disabilitas. Fasilitator memotivasi peserta banyak hal yang bisa dilakukan
untuk peduli terhadap penyandang disabilitas melalui film “Disabilitas: Jangan Kucilkan
Mereka” UNICEF.
 Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang dipahami dari film tersebut?
 Selanjutnya fasilitator memutarkan film “success story disabilitas”
 Fasilitator menyimpulkan dari hasil pemutaran film.
 Fasilitator menyampaikan “Pesan-pesan Kunci” pembelajaran dengan menggunakan
Flipchart 8: Pesan Kunci, ada dalam Buku Pintar halaman 13.
 Fasilitator menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengakhiri dengan doa.
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih.
2. Teknik fasilitas yang tepat digunakan dalam menyampaikan sesi 13
 Langkah 1. Pembukaan langkah pembukaan menggunakan ice-breaking untuk mencairkan
suasana dan membangkitkan motivasi peserta.
 Langkah 2. Pengertian penyandang disabilitas, pada langkah ini menggunakan Fasilitator
mengajak peserta untuk bermain sesuai dengan LK 13.1
 Langkah 3. Hak-hak penyandang disabilitas, pada langkah ini menggunakan LK 13.2
untuk mengajak KPM bermain “Perbedaan dan Persamaan”. Fasilitator menjelaskan hak-
hak penyandang disabilitas dengan menggunakan Flipchart 2: Hak-hak Penyandang
Disabilitas.
 Langkah 4. Ragam dan tingkat disabilitas
Fasilitator memeperlihatkan beberapa gambar penyandang disabilitas dengan
menunjukkan Flipchart 3: Jenis Disabilitas.
 Langkah 5. Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas Berat Di Dalam Keluarga Fasilitator
menyampaikan kepada peserta bahwa jika diantara peserta terdapat keluarganya yang
menjadi penyandang disabilitas berat, maka tugas peserta untuk memberikan pelayanan/
pengasuhan agar penyandang disabilitas berat tetap mendapatkan hak-haknya.
 Langkah 6. Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas Berat Di Masyarakat
a. Fasilitator meminta peserta untuk membentuk kelompok terdiri dari 4 orang (masih
kelompok yang sama)
b. Fasilitator memainkan permainan “peta peduli disabilitas” (Minta peserta membuka
Buku Pintar halaman 10-12).
c. Setelah selesai melakukan permainkan, maka akan melakukan refleksi oleh fasilitator.
d. Fasilitator menyimpulkan dan menyampaikan Flipchart 7: Pelayanan disabilitas di
masyarakat.
 Langkah 7. Penutup
a. Menyampaikan “Pesan-pesan Kunci” pembelajaran dengan menggunakan Flipchart 8:
Pesan Kunci, ada dalam Buku Pintar halaman 13.
b. Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengakhiri dengan doa.
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih.
3. Cara saya untuk untuk melakukan rasa empatik dan simpati terhadap penyandang disabilitas
yaitu dengan cara mengunjunginya, memberikan ia motivasi hidup agar tidak boleh merasa
minder dengan orang lain, menyarankan kepada keluarganya sehingga dapat memberikan
perhatian penuh kepadanya dan membawa dia ke falisitas kesehatn terdekat bila
kesehatannya terganggu. Penyandang disabilitas harus diberikan kesejahteraannya karena
mereka juga sebagai manusia membutuhkan kesejahteraan untuk hidup, tidak boleh
merampas kesejahteraan mereka, misalnya ketika mereka mendapat perhatian dari
pemerintah dalam hal ini bantuan maka bantuannya harus disampaikan kepada mereka, kita
tidak boleh membuat mereka pikiran tetapi harus selalu membuat mereka bahagia dengan
cara apa saja. Karena ketika mereka bahagia maka mereka akan merasa bahagia dan senang
ketika kita berada disamping mereka.
4. Cara saya menjelaskan sesi ini apabila apabila KPM saya tidak ada disabilitas dan apabila
KPM yang ada disabilitas
 Apabila KPM saya tidak ada disabilitas maka saya akan menjelaskan kepada mereka
tentang penyandang disabilitas untuk mengetahui apa itu penyandang disabilitas, hak-hak
penyandang disabilitas dan juga pelayanan bagi penyandang disabilitas berat sehingga
ketika mereka bertemu atau melihat orang-orang yang termasuk dalam disabilitas mereka
bisa dapat menolong dan bisa menjelaskan kepada keluarga disabilitas tentang hak
penyandang disabilitas dan pelayanan bagi penyandang disabilitas sesuai dengan apa
yang sudah belajar bersama dalam sesi 13 modul kesejahteraan social.
 Apabila KPM saya ada yang disabilitas maka saya akan melakukan pendekatan kepada
keluarganya untuk menjelaskan secara detail kepada keluarganya mengenai hak-hak
penyandang disabilitas, pelayanan bagi penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa
mengetahui dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari mereka kepada yang
bersangkutan (penyandang disabilitas tersebut).

Anda mungkin juga menyukai