Anda di halaman 1dari 3

PERAN INDONESIA SEBAGAI ANGGOTA TIDAK TETAP DEWAN KEAMANAN DALAM

MENJAGA PERDAMAIAN DAN STABILITAS DI ASEAN

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (bahasa Inggris: United Nations Security


Council, UNSC) adalah salah satu dari enam badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Piagam PBB memberikan mandat kepada Dewan Keamanan untuk menjaga perdamaian dan
keamanan internasional.

Piagam PBB juga memberikan kewenangan kepada Dewan Keamanan untuk:


1. menginvestigasi situasi apapun yang mengancam perdamaian dunia;
2. merekomendasikan prosedur penyelesaian sengketa secara damai;
3. meminta seluruh negara anggota PBB untuk memutuskan hubungan ekonomi, serta laut, udara,
pos, komunikasi radio, atau hubungan diplomatik;
4. melaksanakan keputusan Dewan Keamanan secara militer, atau dengan cara-cara lainnya.

Saat ini, PBB bermarkas di New York, Amerika Serikat. Kantor lainnya ada di Jenewa, Swiss
kemudian Wina, Austria, dan kota lainnya di dunia.
Menurut PBB Bahasa resmi yang digunakan PBB yakni bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Inggris,
bahasa Perancis, bahasa Rusia, dan bahasa Spanyol.

PBB saat ini memiliki 5 anggota TETAP dan 15 Anggota Tidak TETAP, dimana anggota TETAP PBB :
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. Inggris
4. Prancis
5. China.

Sedangkan anggota Tidak Tetap PBB dengan masa jabatan 2 tahun adalah :
1. Cote d Ivore (2018 – 2019)
2. Equatorial Guinea (2018 – 2019)
3. Kuwait (2018 – 2019)
4. Peru (2018 – 2019)
5. Polandia (2018 – 2019)
6. Afrika Selatan (2019 – 2020)
7. Belgia (2019 – 2020)
8. Republik Dominika (2019 – 2020)
9. Jerman (2019 – 2020)
10. Indonesia (2019 – 2020)

Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia yang
diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu
pula PBB secara konsisten mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan
mandiri. pencapaian Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih sebagai
anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975.
Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 1995–1996.
Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti
2007–2008.

➢ Peran dan Capaian Keanggotaan Tidak Tetap Indonesia di Dewan Keamanan PBB Periode
2019-2020

1. Dialog dalam penyelesaian konflik dan menjaga perdamaian dunia


2. Sinergi antar organisasi kawasan dan DK PBB.
3. Mendukung global comprehensive approach untuk perangi terorisme, radikalisme dan
ekstrimisme
4. Mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara perdamaian dan pembangunan
berkelanjutan, seperti di negara konflik timur tengah

Dasar pertimbangan partisipasi Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB melalui
proses yang panjang, berdasarkan pasal 6 Perpres No. 86 Tahun 2015 tentang pengiriman misi
pemeliharaan perdamaian yaitu, kepentingan nasional, pertimbangan politis, keamanan dan keselamatan
personel, ketersediaan dukungan personel, materil, peralatan dan pendanaan.

➢ Peran dan Capaian Keanggotaan Tidak Tetap Indonesia di Dewan Keamanan PBB Dalam
Wilayah ASEAN

Sinergi dengan PBB yaitu akan semakin ditingkatkan peran dan manfaat ASEAN serta kontribusinya
bagi masyarakat dunia. Indonesia terus berkomitmen menjadikan isu mendorong sinergi antara organisasi
kawasan dengan PBB sebagai isu prioritas selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Beberapa peranan Indonesia bagi wilayah Asia Tenggara, yakni:

1. Pendiri dan pelopor ASEAN Indonesia adalah salah satu pelopor berdirinya ASEAN. ASEAN
merupakan organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan geopolitik di kawasan Asia
Tenggara. Keberadaan ASEAN sesuai dengan sikap politik Indonesia, yaitu bebas dan aktif.
Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sedangkan aktif artinya turut serta dalam
mengupayakan perdamaian dunia.

ASEAN menjadi wadah penting dan bermanfaat bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Karena kepentingan antara satu dan lainnya dapat dicukupi. Lewat ASEAN juga membuka
kerjasama dengan yang berada di kawasan lain. Selama ini ASEAN sebagai organisasi kawasan
yang sangat berperan dalam keikutsertaan bagi stabilitas perdamaian dan keamanan. Dengan 10
negara anggotannya telah memainkan peranannya di kancah internasional melalui sejumlah
agenda dan mekanisme tertentu.
2. Aktif menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sangat aktif dalam menjaga
perdamaian, keamanan, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara. Salah satu prinsip
ASEAN yakni mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara anggota ASEAN. Kemudian menghormati kebebasan yang mendasar,
pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.

3. Membentuk komunitas keamanan, Indonesia ikut dalam pembentukan komunitas keamanan


ASEAN. Ini bertujuan untuk menanggulangi tindak kejahatan atau kriminal dan kekerasan. Tidak
hanya di lingkungan militer tapi juga non militer, seperti terorisme, separitisme, perampokan,
hingga kejahatan lintas negara. Ini mengacu pada salah satu prinsip ASEAN, yakni menolak
agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang
bertentangan dengan hukum Internasional.
4. Mendorong penguatan kerja sama keamanan maritime, Indonesia terus mendorong penguatan
kerja sama keamanan maritim terutama dalam penanggulangan isu illegal, unreported, and
unregulated fishing (IUUF). Selain itu, Indonesia adalah negara pendorong implementasi East
Asia Summit (EAS) Statament on Enhancing Regional Maritime Coorperration yang diprakarsai
Indonesia dan disepakati pada 2015.
5. Memastikan sentralitas ASEAN Indonesia memiliki peran dalam memastikan sentralitas atau
kesatuan ASEAN. Ini dilakukan Indonesia dengan memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement
of the Foreign Ministers of ASEAN Member States onthe Maintenance of Peace, Security, and
Stability in the Region pada Juli 2016.
6. Dalam isu pekerja migran Dalam masalah pekerja migran Indonesia berhasil menyakinkan
disepakatinya Vientiane Declaration on Transition from Informal Employment to Formal
Emploument toward Decent Work Promotions. Delakrasi ini menggarisbawahi upaya untuk
menghapuskan diskriminasi di lingkungan kerja serta memberikan jaminan perlindungan,
terutama bagi pekerja informal.
7. Memerangi Narkotika Indonesia sangat memerangi narkotika. Indonesia menjadi inisiator
pembentukan ASEAN Seaport on Counter Interdiction Task Force (ASITF). Indonesia
menjadikan pelabuhan sebagai daerah perbatasan pengawasan narkotika dan prekursor narkotika.
sPeran yang lebih aktif dilakukan dengan mendorong kawasan Asia Tenggara memiliki stabilitas
ekonomi, politik, dan keamanan yang kuat. Ada beberapa persoalan internal ASEAN terkait
konflik di Rohingya, instabilitas keamanan di Filipina Selatan, ancaman teroris, dan beragam
persoalan perbatasan antarnegara. Masalah-masalah itu membutuhkan solusi jangka panjang. Isu
laut China Selatan dan masalah perbatasan juga perlu disikapi secara serius.

Singkatnya, posisi Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB memberikan peluang penting untuk
membawa fokus internasional pada isu-isu terkait dan memajukan sinergi di tingkat internasional dan
organisasi regional. Indonesia juga harus memahami bahwa tidak hanya mewakili Asia Tenggara sendiri
tetapi juga Asia Pasifik yang lebih luas dan tidak dapat mengejar kepentingannya saat berada di dewan.

Anda mungkin juga menyukai