Ina Journal Unsc
Ina Journal Unsc
Saat ini, PBB bermarkas di New York, Amerika Serikat. Kantor lainnya ada di Jenewa, Swiss
kemudian Wina, Austria, dan kota lainnya di dunia.
Menurut PBB Bahasa resmi yang digunakan PBB yakni bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Inggris,
bahasa Perancis, bahasa Rusia, dan bahasa Spanyol.
PBB saat ini memiliki 5 anggota TETAP dan 15 Anggota Tidak TETAP, dimana anggota TETAP PBB :
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. Inggris
4. Prancis
5. China.
Sedangkan anggota Tidak Tetap PBB dengan masa jabatan 2 tahun adalah :
1. Cote d Ivore (2018 – 2019)
2. Equatorial Guinea (2018 – 2019)
3. Kuwait (2018 – 2019)
4. Peru (2018 – 2019)
5. Polandia (2018 – 2019)
6. Afrika Selatan (2019 – 2020)
7. Belgia (2019 – 2020)
8. Republik Dominika (2019 – 2020)
9. Jerman (2019 – 2020)
10. Indonesia (2019 – 2020)
Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia yang
diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu
pula PBB secara konsisten mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan
mandiri. pencapaian Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih sebagai
anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975.
Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 1995–1996.
Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti
2007–2008.
➢ Peran dan Capaian Keanggotaan Tidak Tetap Indonesia di Dewan Keamanan PBB Periode
2019-2020
Dasar pertimbangan partisipasi Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB melalui
proses yang panjang, berdasarkan pasal 6 Perpres No. 86 Tahun 2015 tentang pengiriman misi
pemeliharaan perdamaian yaitu, kepentingan nasional, pertimbangan politis, keamanan dan keselamatan
personel, ketersediaan dukungan personel, materil, peralatan dan pendanaan.
➢ Peran dan Capaian Keanggotaan Tidak Tetap Indonesia di Dewan Keamanan PBB Dalam
Wilayah ASEAN
Sinergi dengan PBB yaitu akan semakin ditingkatkan peran dan manfaat ASEAN serta kontribusinya
bagi masyarakat dunia. Indonesia terus berkomitmen menjadikan isu mendorong sinergi antara organisasi
kawasan dengan PBB sebagai isu prioritas selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
1. Pendiri dan pelopor ASEAN Indonesia adalah salah satu pelopor berdirinya ASEAN. ASEAN
merupakan organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan geopolitik di kawasan Asia
Tenggara. Keberadaan ASEAN sesuai dengan sikap politik Indonesia, yaitu bebas dan aktif.
Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sedangkan aktif artinya turut serta dalam
mengupayakan perdamaian dunia.
ASEAN menjadi wadah penting dan bermanfaat bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Karena kepentingan antara satu dan lainnya dapat dicukupi. Lewat ASEAN juga membuka
kerjasama dengan yang berada di kawasan lain. Selama ini ASEAN sebagai organisasi kawasan
yang sangat berperan dalam keikutsertaan bagi stabilitas perdamaian dan keamanan. Dengan 10
negara anggotannya telah memainkan peranannya di kancah internasional melalui sejumlah
agenda dan mekanisme tertentu.
2. Aktif menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sangat aktif dalam menjaga
perdamaian, keamanan, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara. Salah satu prinsip
ASEAN yakni mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara anggota ASEAN. Kemudian menghormati kebebasan yang mendasar,
pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.
Singkatnya, posisi Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB memberikan peluang penting untuk
membawa fokus internasional pada isu-isu terkait dan memajukan sinergi di tingkat internasional dan
organisasi regional. Indonesia juga harus memahami bahwa tidak hanya mewakili Asia Tenggara sendiri
tetapi juga Asia Pasifik yang lebih luas dan tidak dapat mengejar kepentingannya saat berada di dewan.