Anda di halaman 1dari 3

Blak-blakan Irfan Setiaputra

Blak-blakan Bos Garuda, Menolak Kebangkrutan


Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 22 Nov 2021 12:28 WIB
0 komentar
SHARE

URL telah disalin

Jakarta - Kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang tidak baik-baik saja. Kesalahan
manajemen masa lalu ditambah kondisi pandemi COVID-19 membuat jumlah utangnya
semakin menggunung hingga disebut secara teknis sudah bangkrut (technically bankrupt) oleh
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.
Kondisi itu lantas tidak membuat Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra langsung
menyerah begitu saja meski utangnya US$ 9,75 miliar atau Rp 138,45 triliun (kurs Rp 14.200)
sehubungan dengan implementasi Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73. Dirinya
yakin bisa mengubah kondisi maskapai pelat merah tersebut dari rugi jadi untung seperti
keadaan sebelumnya.

"Sampai hari ini mungkin nggak terlalu banyak yang mempertanyakan kemampuan saya dan
alhamdulillah juga kalau tanya sama para karyawan, mereka percaya bahwa Garuda bisa lewati
ini di bawah kepemimpinan saya. Jadi ya agak ge'er juga walaupun kadang geleng-geleng
kepala melihat utang yang begitu besar dan segala macam hal yang lain. Jadi kalau ditanya
soal semangat oh semangat, soal yakin sangat yakin karena saya juga didukung sama para
direksi, pemegang saham, komisaris, nggak sendirian," kata Irfan dalam program Blak-blakan
detikcom yang tayang Senin (22/11/2021).

Saat ini Garuda sedang melakukan komunikasi insentif untuk melakukan negosiasi utang
dengan lessor (pihak yang menyewakan atau menyediakan jasa pesawat) dan kreditur yang
jumlahnya mencapai 800. Meskipun butuh waktu lama, dia yakin respons-nya akan positif.

"Ada yang ngambek, ada yang marah, ada yang baik hati 'udah nggak usah dipikirin utang
Anda nanti kalau sudah ada kita ngomong', macam-macam lah ragamnya karena kita punya
800 kreditur. Menurut saya sih kalau dalam bisnis, proposal yang kita masukkan memang sadis
artinya utangnya dipotong, tapi dalam bisnis rasional," jelasnya.

Baca juga:
Bos Garuda Buka-bukaan soal Rencana Pilotnya Dipindahkan ke Citilink
Kenapa Irfan sangat yakin Garuda bisa selamat? Simak wawancara selengkapnya berikut ini:

Nanti Januari 2022 sudah dua tahun pimpin Garuda. Dua tahun itu ada banyak sekali kondisi
yang lumayan bikin heboh lini massa mulai dari tiket mahal Garuda, utang juga termasuk,
kemudian ada skandal Brompton, Harley juga. Saat ini juga semua dihebohkan dengan kondisi
Garuda yang katanya secara teknis sudah bangkrut, disampaikan langsung oleh Wakil Menteri
BUMN (Kartika Wirjoatmodjo). Gimana rasanya dua tahun ini memimpin Garuda dengan segala
macam roller coaster itu?

Karir profesional saya 30 tahun lebih. Jadi dua tahun ini rasanya lebih lama daripada 28 tahun
yang lainnya. Mudah-mudahan Anda bisa dengan mudah menyimpulkan pernyataan saya ini.
Memang tidak ada yang menyangka seperti ini, tapi ya harus dihadapi karena ini sudah
ditunjuk, sudah diterima, siap gitu. Walaupun memang kalau teman-teman saya selalu bilang 'lu
kayak nggak punya masalah aja dalam hidup lu cari kerjaan yang masalahnya begitu banyak'.

Tapi itu amanat ya Pak yang memang harus diterima?

Iya sebagai profesional kan sederhana, kita profesional itu ketika Anda bilang iya dan jalankan.
Saya memegang teguh asas-asas professionalism, juga integritas. Nggak bisa juga dalam
perjalanan saya bilang 'capek ah' atau 'udah lah'. Walaupun memang ada berapa kali
pembicaraan pada waktu misalnya jelang RUPS, kan kita semua tahu jelang RUPS salah satu
agenda biasanya pergantian pengurus. Di RUPS terakhir beberapa minggu sebelumnya saya
sempat ketemu dengan bapak-bapak di Kementerian (BUMN). Saya cuma sampaikan bahwa
'bila bapak mau mengganti saya monggo lho saya ikhlas', ya jawabannya 'enak aja'. Jadi ya
artinya mungkin menurut mereka, bukan saya yang paling hebat tapi mungkin ya selesaikanlah
dulu gitu kan.

Alhamdulillah dipercaya dan sampai hari ini mungkin nggak terlalu banyak yang
mempertanyakan kemampuan saya dan alhamdulillah juga kalau tanya sama para karyawan,
mereka percaya bahwa Garuda bisa lewati ini di bawah kepemimpinan saya. Jadi ya agak ge'er
juga walaupun kadang geleng-geleng kepala melihat utang yang begitu besar dan segala
macam hal yang lain, dinamikanya.

Kan Pak Irfan dari luar Garuda, kemudian dihadapkan dengan segudang permasalahan ini. Kita
sebelum bicara soal masalah ini deh, Pak Irfan dalam dua tahun ini masih ada semangat kah
untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini atau kalau boleh curhat nih 'ah saya
lambaikan tangan aja deh', gimana?

Semangat, semangat. Kembali lagi ini asas professionalism, jadi Anda sudah bilang iya, ya
jalankan sepenuh hati dan sepenuh kemampuan dengan keterbatasan dan resource yang Anda
miliki. Jadi kalau ditanya soal semangat oh semangat, soal yakin sangat yakin karena saya juga
didukung sama para direksi, pemegang saham, komisaris, jadi nggak sendirian. Tapi saya juga
harus akui bahwa saya manusia biasa, untungnya saya punya ruang sendiri, bisa kontemplasi.
Saya nggak mau menyatakan saya ahli spiritual tapi kan ada waktu shalat, kemudian
merenung. Kadang suka geleng-geleng kepala juga, aduh berat kalipun kalau orang Medan
bilang. Yang penting bahwa problem itu ada, pasti ada solusinya. Kalau Anda percaya dengan
statement bahwa problem itu dikasih ke Anda, tantangan cobaan itu diberikan kepada orang
yang mampu menyelesaikan dan sebagai profesional dengan umur saya yang mestinya sudah
pensiun, tentu buat saya ini tantangan yang sangat menantang untuk membuktikan bahwa saya
mampu. Saya bersyukur punya banyak teman-teman yang mendukung, pemegang saham tentu
saja terbuka untuk segala macam komunikasi dan dukungan tentu naudzubillah lah dari publik,
penumpang. Makanya kalau Anda perhatikan saya sering berinteraksi dengan penumpang,
bukan apa-apa (tapi) karena saya juga pengin tahu mereka itu sebenarnya harapannya apa.
Terakhir waktu acara tematik pesawat kepresidenan kan saya pidato dikit, abis itu begitu
selesai, jalan 'semangat pak, semangat'. Oke juga jadi naik lagi (semangatnya).

Jadi turun ke lapangan itu juga jadi salah satu penumbuh optimisme kembali ya?

Iya tapi memang begini, ada dua hal yang saya juga share sama teman-teman beberapa prinsip
untuk memastikan semangat Anda dalam level yang tertinggi. Pertama adalah nggak usah
ngeluh apapun kondisi yang terjadi, jangan pernah ngeluh 'kenapa pandemi ya? kenapa kok
PPKM? kenapa mesti PCR?' Anda kalau sudah mengeluh, energi negatif muncul kan. Yang
kedua, selalu berpikir positif. Nah problemnya nomor dua itu disyaratkan nomor satu, kalau
Anda ngeluh sudah pasti negatif semua. Nah karena nggak ngeluh Anda punya kemampuan
untuk menumbuhkan energi positif. Kalau sudah positif kayaknya apa saja bisa terjadi, super
sekali.

Lanjut halaman berikutnya.

Baca juga:
Total Utang Rp 138 T, Garuda Dipelototi 800 Kreditur
Selanjutnya
Halaman

Baca artikel detikfinance, "Blak-blakan Bos Garuda, Menolak Kebangkrutan"


selengkapnya https://finance.detik.com/wawancara-khusus/d-5821769/blak-blakan-bos-garuda-
menolak-kebangkrutan.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai