Anda di halaman 1dari 6

RESUME METODOLOGI STUDI ISLAM

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur


Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Dosen Pengempu : Bpk. Izzudin M.A

Disusun oleh :

Belvana Fasya Saad (2108206068)


Fathul Khaerullah (1908206056)
Lilis Amelyah (2108206056)
M Daffa AS (2108206072)

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKUTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2021
Judul Buku : Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan
Penerbit : Rajawali Buana Pusaka
Penulis : Dr. H. M. Rozali M.A

A. Pengertian Studi Islam


Secara etimologis, Islamic Studies merupakan terjemahan dari bahasa Arab:
Dirasah Islamiyah. Makna ini begitu umum sehingga perlu adanya spesifikasi
tentang bagaimana seharusnya terminologi kajian Islam dipahami dalam kajian
yang sistematis dan terpadu. Penggunaan istilah studi Islam memiliki beberapa
tujuan. Pertama, kajian Islam mencakup kegiatan dan program studi dan penelitian
agama sebagai objeknya, seperti kajian konsep zakat profesi.

B. Ruang Lingkup Studi Islam


Agama sebagai subjek kajian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori,
yaitu agama sebagai doktrin, dinamika dan struktur masyarakat yang dibentuk oleh
agama, dan sikap penganutnya. Dalam konteks kajian Islam, beberapa aspek Islam
yang dapat dipelajari sebagai mata pelajaran, yaitu: Islam sebagai ajaran Tuhan
yang kebenarannya final bagi pemeluknya, dalam arti yang mutlak, dan diterima
apa adanya. Sebagai fenomena budaya, itu berarti segala sesuatu tentang ciptaan
manusia yang berhubungan dengan agama, termasuk pemahaman manusia tentang
doktrin agamanya. Yang ada di lapangan ini sebenarnya hanyalah “teori” keilmuan
agama Islam, baik yang dideduksi dari teks-teks maupun teks-teks wahyu.

A. Pendekatan Studi Islam


Kehadiran agama merupakan solusi dalam memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi manusia. Agama tidak hanya sekedar lambang kesalehan atau
berhenti sekedar konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam
memecahkan masalah. Agama dapat diteliti dengan menggunakan berbagai
paradigma. Istilah-istilah tersebut adalah: pendekatan, metode dan metodologi.
Pendekatan adalah cara memperlakuakan sesuatu , Sementara metode merupakan
cara mengerjakan sesuatu .Pendekatan tersebut dapat dikemukakan sebagai
berikut:

1. Pendekatan Teologis
Pendekatan normatif dan subjektif terhadap agama. Umumnya
pendekatan ini dilakukan oleh dan oleh pemeluk satu agama dengan tujuan
untuk meneliti agama lain. Secara harfiah, pendekatan teologi normatif
dalam memahami agama dapat diartikan sebagai upaya memahami agama
dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan, yang berangkat dari
keyakinan bahwa bentuk empiris suatu agama paling benar dibandingkan
dengan agama lainnya.

2. Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan
sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud
praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Dengan kata lain, cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologi
dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama lain.
Melalui pendekatan antropologis, kita melihat bahwa agama ternyata
berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu
masyarakat.

Judul Buku : Metodologi Studi Islam


Penerbit : Cahaya Firdaus
Penulis : Nurkhasanah Bachtiar
SUMBER DAN KARAKTERISTIK ISLAM

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang berakar pada Allah, yang tidak meragukan
kebenaran-Nya. Islam yang sumber ajaran utamanya adalah Al-Qur'an yang mutlak
benar karena berasal langsung dari Allah, kedua Hadis adalah sumber kedua
setelah Al-Qur'an. Islam juga memiliki karakteristik yang berbeda yaitu sangat
fleksibel dan toleran, sehingga Islam menjadi sangat menarik bagi pemeluknya.

B. Sumber Ajaran Islam: Primer dan Sekunder


Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. Secara Istilah adalah mengacu
kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah Swt, bukan
berasal dari manusia dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad Saw. Ketentuan
ini sesuai dengan agama Islam itu sendiri sebagai wahyu yang berasal dari Allah
Swt.
1. Sumber Ajaran Islam Primer
Sumber ajaran Islam digolongkan dalam dua macam, yaitu sumber
ajaran Islam primer (al-Qur’an dan hadist) dan sumber ajaran sekunder
(Ijtihad).
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an secara etimologi berasal dari kata qara’a-yaqra’u-
qiraa’atuan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan dan
menghimpun. Ia terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat Al-
fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas, disampaikan kepada kita
secara mutawatir dari generasi ke generasi baik secara lisan maupun
tulisan serta terjaga dari perubahan dan penggantian.

b. Al-Hadist
Al-Hadis berkedudukan sebagai sumber ajaran Islam yang
kedua setelah al-Qur’an. Yakni seluruh sahabat sepakat untuk
menetapkan tentang wajib mengikuti hadis, baik pada masa
Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat. Dalam arti
terminologi, ketiga istilah tersebut kebanyakan ulama hadis adalah
sama dengan terminologi al-hadis meskipun ulama lain ada yang
membedakannya.
2. Sumber Ajaran Islam Sekunder
a. Ijtihad
Secara bahasa, ijtihad berasal dari kata jahada. Tetapi orang-
orang Arab menggunakannya untuk wawasan dan keahlian yang
bijaksana dalam menangani masalah yang dihadapi. Beberapa ayat Al-
Qur'an yang menjadi dasar ijtihad adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu sebuah kitab
dengan kebenaran agar kamu dapat memutuskan antara manusia dan
apa yang diturunkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu
menentangnya. karena para pengkhianat."

C. Karakteristik Islam
Istilah "karakteristik ajaran Islam" terdiri dari dua kata: karakteristik dan
ajaran Islam. Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, dipandu
oleh kitab suci al-Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu Allah SWT.
Dari situ terlihat bahwa Islam memiliki ciri universal untuk dapat menjangkau
berbagai kelas sosial dengan berbagai model dan bentuk yang berbeda.
Dari berbagai referensi kepustakaan tentang karakteristik Islam, tiap
referensi memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan karakteristik Islam
karena ruang lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat
Islam. Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya “Karakteristik Islam Kajian Analitik”
menguraikan tujuh karakteristik Islam, yaitu: Rabbaniyah (Ketuhanan), insaniyah
(kemanusiaan), syumul (universal), keadilan, kontekstual, kejelasan, integrasi
antara tsabat dan murunah. Sedangkan Abuddin Nata dalam bukunya “Metodologi
Studi Islam” menguraikan karakteristik Islam dalam berbagai bidang, yaitu: dalam
bidang agama, ibadah, akidah, ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi,
kesehatan, politik, pekerjaan, Islam sebagai disiplin ilmu Karakteristik Islam dari
beberapa bidang:
Pertama, bidang agamaKedua, Dalam Bidang Ibadah. Ketiga, Bidang Ilmu Dan
Kebudayaan, Keempat, Bidang Pendidikan, Kelima, Bidang Sosial, Keenam, Bidang
Kehidupan Ekonomi.

Judul Buku : Pengantar Studi Islam


Penerbit : Pustaka Setia
Penulis : Rosihan Anwar
PENDEKATAN SOSIOLOGI DALAM STUDI ISLAM

Kehadiran agama saat ini untuk terlibat secara aktif dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya dijadikan lambang
kesolehan, tetapi secara konsepsional mampu menunjukkan cara yang efektif dalam
memecahkan masalah. Tuntunan terhadap agama seperti itu dapat menjawab manakala
pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis normatif
dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain secara
operasional dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul.
Berbagai pendekatan tersebut diantaranya pendekatan teolegis normatif,
antropologis, sosiologis, psikologis, sejarah, budaya dan pendekatan filosofis. Pentingnya
pendekatan sosiologis dalam memahami agama dapat difahami karena banyak sekali
ajaran agama yang berkaitan dengan masalah sosial. Melalui pendekatan sosiologis, agama
akan dapat dijangkau dengan mudah, karena agama itu sendiri diturunkan untuk
kepentingan sosial.

Anda mungkin juga menyukai