BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Permainan merupakan salah satu hal yang sangat disukai oleh anak.
tradisional. Dewasa ini permainan tradisional yang merupakan satu dari sekian
banyak warisan budaya bangsa mulai hilang dan lambat laun semakin tidak
salah satu kearifan lokal bangsa yang saat ini mulai terkikis zaman mulai
nenek moyang yang di dalamnya mengandung berbagai unsur dan nilai yang
anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk
tradisional dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai variasi. Jika
dilihat dari akar katanya permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang
tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu. Setiap daerah memiliki jenis
luhur yang diciptakan oleh nenek moyang sebagai sarana pembelajaran bagi
tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan
menggunakan tulisan atau aksara yang dibukukan, melainkan secara lisan dan
belajar bagi anak-anak pada masa dahulu, permainan tradisional tidak bisa
aktifitas bermain yang dilakukan oleh anak-anak sejak zaman dahulu dengan
memiliki kandungan nilai dan manfaat yang tersimpan di dalamnya dan dapat
beberapa jenis :
1) Permainan fisik
seluruh dunia. Jadi dengan bermain, maka fisik anak akan tumbuh
2) Lagu anak-anak.
3) Teka-teki
perkembangan.
5) Bermain peran.
Masa modern sekarang ini, selain anak dituntut untuk dapat mengikuti
menilai mana yang baik dan tidak baik, misalnya, ada anak yang bermain
moral dengan tidak mengikutkan anak yang curang tersebut dalam permainan.
gotong royong.
beberapa yaitu:
dalam permainan:
menghindar dari kejaran lawan. Permainan gobag sodor terdiri dari 2 tim,
satu tim terdiri dari 3 orang atau lebih. Nilai yang terkandung dai
permainan ini adalah nilai kejujuran, nilai sportivitas, nilai kerjsama, nilai
267)
Permainan ini terdiri dari 3-8 orang. Menurut Herawati (2014) cublak-
anak wanita. Dalam permainan ini pemain harus mengangkat satu kaki
secara keseluruhan.
daya khayalnya.
Pada anak usia dini tingkah laku yang sering muncul adalah
lingkungan anak.
17-18) dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan sejak anak usia dini,
seperti :
manfaat permainan tradisional bagi anak menurut Tim Play Plus Indonesia
a. Anak akan lebih kreatif dan keterampilan anak akan senantiasa terarah,
imajinasinya.
permainan tersebut jiwa anak terlihat secara penuh. Suasana ceria, senang
berinteraksi dengan orang lain, anak akan belajar meng-hargai dan bersikap
baik dengan orang lain, dalam permainan tradisional anak juga akan
kalimat, dalam bidang seni film, karakter dihubungkan dengan peran pemain.
Sedangkan bila dikaitkan dengan masalah jiwa manusia (inner self) karakter
merupakan bagian yang sangat penting dalam sosok manusia. Tidak adanya
karakter yang melekat pada diri manusia, maka manusia telah kehilangan jati
dirinya sebagai makhluk yang sangat mulia. Menurut Parwez dalam Yaumi
seseorang yang ditunjukan kepada orang lain melalui tindakan. (Yaumi: 2014:
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
adat istiadat.
dengan cara bermain. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk bermain
memiliki rasa sosial yang tinggi sehingga sifat egois anak sedikitnya dapat
dihindarkan. Dalam setiap permainan ada yang menang dan kalah, hal ini
menuntut anak untuk disiplin, jujur dan sportif mengakui kemenangan lawan
bermainnya, serta melalui bermain, anak akan mudah bergaul dengan teman-
mengisi waktu luang guna menghilangkan bosan, tetapi suatu kegiatan yang
dalam menuju kedewasaan yang kelak akan mereka bawa dalam lingkungan
masyarakat.
berbeda dengan permainan modern yang berkembang saat ini. Beberapa pesan
cita. Dalam permainan tersebut jiwa anak terlihat secara penuh. Suasana
inilah anak-anak mulai belajar mematuhi aturan yang mereka buat sendiri
main itu sendiri. Sementara itu, apabila ada anak yang tidak mematuhi
Dalam kerangka inilah, anak mulai belajar hidup bersama sesamanya atau
pertumbuhannya.
akan totalitas cara pendang mengenai hidup ini. Cara pandang inilah yang
senang bagi anak, tetapi jika diamati memiliki nilai-nilai luhur yang sangat
baik bagi perkembangan anak. Selain hal tersebut, permainan tradisional juga
menarik bagi siswa dan dapat menubuhkan semangat belajar bagi siswa.
solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik dituntut
yaitu melatih otak kiri anak untuk berfikir, melatih strategi untuk
melatih anak dalam bekerjasama, dan melatih emosi pada anak. Menurut
meliputi: (1) Nilai deteksi dini pada anak yang mempunyai masalah, (2)
Nilai untuk perkembangan fisik yang baik, (3) Nilai untuk kesehatan
mental yang baik, (4) Nilai problem solving, (5) Nilai sosial.
bahwa topik penelitian ini menarik dijadikan sebagai penelitian, namun tidak
anak usia dini karena pada masa usia tersebut anak menganggap bahwa
di Iran.
Penelitian ini dikatakan relevan karena fokus dalam penelitian ini sama-
tradisional di sekolah dasar serta upaya yang dilakukan untuk menjaga eksistensi
C. Kerangka Pikir
harus senantiasa dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak, agar tidak hilang dan
tergerus oleh era globalisasi. Peran pendidikan sebagai salah satu fungsi pelestari
agar tetap lestari. Kerangka pikir tersebut dapat dirumuskan dengan skema
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi
Mempengaruhi Bentuk
Permainan Tradisional
Anak
Permainan
Sekolah Menjadi Tempat
Tradisional
Pengenalan Permainan
Dikenalkan dalam
Tradisional di Sekolah
Pembelajaran