Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI JEMBATAN

Spesifikasi pada umumnya merupakan bagian penting dari kontrak kerja


kerja yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Pada pelaksanaan
pembangunan jembatan diperlukan suatu panduan pelaksanaan atau acuan
pelaksanaan yang menjadikan acuan bagi para pelaksana dalam melaksanaan
pekerjaannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam spesifikasi jembatan
antara lain :
A. Spesifikasi pada Pekerjaan Konstruksi

Gambar 1. Spesifikasi Jembatan


KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
1 Pada umumnya spesifikasi pada jembatan yang perlu kita perhatikan
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
antara lain sebagai berikut :
1. Lebar Jembatan
2. Panjang Jembatan
3. Lebar Jalan
4. Dimensi Gelagar
5. Dimensi Diafragma
6. Jenis Perkerasan
7. Jenis Tiang Sandaran
8. Bahan dan Mutu Jembatan
Dengan adanya spesifikasi-spesifikasi tersebut yang tertera pada
kontrak kerja dapat memudahkan pelaksana dalam menjalankan
pekerjaannya.
Beberapa jenis spesifikasi jembatan terkait dengan jenis dan bahan
pada jembatan antara lain :
1. Beton
Spesifikasi umum pada pekerjaan beton adalah meliputi
pekerjaan yang berkaitan dengan struktur:
a. Beton Bertulang;
b. Beton Tanpa Tulangan;
c. Beton Prategang;
d. Beton Pracetak; Dan
e. Beton Untuk Struktur Komposit.
Pekerjaan ini diawali dari penyiapan lokasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan untuk pekerjaan pengecoran, perawatan fondasi,
penutup lantai, dan lain-lain yang berkaitan dengan beton.
2. Tulangan Baja
Pekerjaan baja tulangan meliputi penyediaan dan perakitan baja
tulangan telah disesuaikan terhadap spesifikasi yang sudah mendapat
persetujuan dari pengawas. Yang menjadi standar rujukan persyaratan
pada baja tulangan adalah SNI 036816-2002. Persyaratan kerja
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
2 harus bisa DESAIN
melindungi struktur beton dari korosi. Saat melakukan
PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
pencampuran, campuran beton bisa ditambahi dengan bahan tambahan
yang dapat mencegah korosi.
3. Pondasi
Pondasi yang digunakan pada jembatan cukup beragam, pada
umumnya beberapa pondasi yang kerap kali dijadikan struktur pada
jembatan yaitu :
a. Pondasi Sumuran
b. Pondasi Tiang Bor
c. Pasangan Batu
Setiap pondasi memiliki persyaratan dan mutu yang berbeda-beda
sesuai dengan bahan dan spesifikasi yang dirujuk pada kontrak kerja.
4. Sandaran
Pada pekerjaan tembok sandaran pengecorannya menggunakan
acuan sama dengan seksi pekerjaan beton. Pekerjaan sandaran sendiri
meliputi atas penyediaan, fabrikasi, pemasangan sandaran baja, serta
pekerjaan-pekerjaan lain, misalnya pengecatan tiang sandaran,
galvanis dan lain sebagainya seperti yang di sajikan dalam gambar
ataupun berdasarkan perintah dari Pengawas Pekerjaan agar bisa
memenuhi spesifikasi tersebut.
5. Drainase Jembatan
Drainase lantai merupakan bagian yang berada disepanjang
lantai yang berfungsi membuang air dari lantai tanpa mengenai
bagian lain. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan
deck drain, pipa drainase pada jembatan yang terbuat dari pipa baja
yang sudah digalvanisasi, pipa penyalur, pipa pvc, serta pekerjaan
yang lain seperti pengecatan, angkur dudukan, galvanisasi, dan lain
sebagainya seperti yang di sajikan dalam gambar ataupun
berdasarkan perintah dari Pengawas Pekerjaan agar bisa memenuhi
spesifikasi tersebut.

B. Mutu pada Spesifikasi


KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
3 Mutu merupakan halPEMODELAN
yang wajib diperhatikan bagi para pelaksana,
DESAIN DAN INFORMASI BANGUNAN
mengingat mutu mempunyai peranan penting dalam suatu konstruksi. Jika
terjadi perubahan atau penurunan dari mutu suatu jembatan, maka perlu
dikaji kembali terkait dengan faktor keselamatan yang akan terjadi pada
jembatan tersebut.
Pada umumnya yang sering dijadikan rujukan pada pengecekan suatu
mutu dari suatu jembatan yaitu SNI, ASTM, dan AASHTO. Ketiga rujukan
tersebut merupakan standarisasi pertama pada pengkajian suatu mutu
jembatan, sehingga dapat dipastikan mutu dan faktor keselamatan dari suatu
jembatan.

Anda mungkin juga menyukai