Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No.

2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM ASETAT


(CH3COOH) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA
GELATIN CEKER AYAM

Ratna C. Rares, Meity Sompie, Arie Dp. Mirah, Jerry A.D. Kalele

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado 95115

ABSTRAK (CH3COOH) on physical and chemical


characteristics of chicken claw gelatin. This
Penelitian ini bertujuan untuk study used Completely Randomized Design
menentukan sejauh mana pengaruh waktu (CRD) the treatments were soaking time
perendaman dalam larutan asam asetat (12, 24, 36 and 48 hours) and four replicates
(CH3COOH) terhadap karakteristik fisik of treatment. The result showed that the
dan kimia gelatin ceker ayam. Penelitian ini curing time had no significant effect (P>
menggunakan Rancangan Acak Lengkap 0,05) to the gel strength and viscositas of
(RAL) dengan perlakuan waktu gelatin, but it had significant effect
perendaman dalam larutan asam asetat (12, (P<0,05) on rendemen and water content of
24, 36 dan 48 jam), masing-masing gelatin. It was concluded that the chicken
perlakuan diulang sebanyak empat kali. claw gelatin produced from soaking time 36
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hours had the best physical and chemical
waktu perendaman memberikan pengaruh characteristics.
yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap
nilai kekuatan gel dan viskositas gelatin, Key words: Acetic acid, Gelatin, Chicken
tetapi memberikan pengaruh yang berbeda claw
nyata (P<0,05) terhadap nilai rendemen
dan kadar air gelatin. Kesimpulan yang
diperoleh adalah waktu perendaman dalam PENDAHULUAN
larutan asam asetat selama 36 jam
menghasilkan karakteristik fisik dan kimia
gelatin ceker ayam yang baik. Kebutuhan gelatin didalam negeri
setiap tahun meningkat dengan pesat,
Kata Kunci: Asam asetat, Gelatin, Ceker
ayam namun industri yang secara khusus
memproduksi gelatin belum tersedia
ABSTRACT sehingga pemerintah masih mengimpor
gelatin. Untuk keperluan industri dalam
THE EFFECT OF SOAKING
TIME IN ACETIC ACID SOLUTION negeri Indonesia tiap tahunnya mengimpor
ON PHYSICAL AND CHEMICAL
gelatin dalam jumlah yang cukup banyak.
CHARACTERISTICS OF CHICKEN
CLAW GELATIN. This study was Populasi dan pemotongan ternak
conducted to determine the effect of
ayam di Sulawesi Utara cukup menjanjikan
soaking time in acetic acid solution
karena menurut data dari Badan Pusat
*Korespondensi (corresponding Author)
Statistik dan Direktorat Jenderal
Email: meitysompie@yahoo.com

268
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

Peternakan dan Kesehatan Tahun 2012 ekstraksi stuktur kolagen lebih mudah
menyatakan data jumlah populasi dan terurai. Kolagen yang dihidrolisis oleh
pemotongan ternak ayam di Minahasa larutan asam lebih banyak dari pada larutan
cenderung mengalami peningkatan setiap basa dengan mengunakan waktu yang
tahun. Pada tahun 2012 produksi ternak sama, karena itu perendaman dalam larutan
ayam sebanyak 5.216 ton, tahun 2013 basa membutuhkan waktu yang lebih lama
sebanyak 5.468 dan tahun 2014 sebanyak untuk menghidrolisis kolagen (Ward dan
6.029 ton. Data tersebut menunjukan Courts 1977).
bahwa potensi pemenfaatan ceker ayam Pengembangan ceker ayam menjadi
sebagai bahan baku pembuatan gelatin gelatin belum banyak dilakukan. Oleh
cukup menjanjikan, dimana saat ini ceker karena itu perlu dikaji pemanfaatan ceker
ayam hanya dimanfaatkan sebagai bahan ayam sebagai bahan baku pembuatan
campuran sup dan pembuatan kerupuk gelatin. Berdasarkan uraian telah dilakukan
kulit kaki ayam. penelitian tentang pengaruh lama
Gelatin adalah suatu produk yang perendaman dalam larutan asam asetat
berbentuk hidrokoloid yang berasal dari (CH3COOH) terhadap karakteristik fisik
hasil hidrolisis protein kolagen hewan atau dan kimia gelatin ceker ayam.
ternak, bersifat hidrofilik yang banyak
terdapat pada kulit, tulang dan jaringan MATERI DAN METODE
hewan (Yusnaini, 2003; Said, 2014). PENELITIAN
Gelatin merupakan produk multiguna dan
banyak dimanfaatkan dalam industri Penelitian ini telah dilaksanakan
makanan, farmasi, obat-obatan dan lain lain pada bulan November sampai Desember
(Agustin dan Sompie, 2015) 2016. Analisis rendemen dan kadar air
Gelatin banyak digunakan dalam gelatin dilakukan di Laboratorium
industri pangan dibandingkan dengan Teknologi Hasil Ternak, Fakultas
hidrokoloid yang lain karena keunikan dan Perternakan, Universitas Sam Ratulangi
sifat fungsionalnya yang luas untuk aplikasi Manado, dan untuk pengujian kekuatan gel
dalam berbagai industri dan untuk dan viskositas gelatin dilakukan di
meningkatkan protein pada bahan pangan Laboratorium rekayasa pangan, Fakultas
(Said et al., 2011). Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah
Perendaman dalam larutan asam Mada.
asetat dilakukan untuk membengkakan Bahan utama yang digunakan dalam
kulit lebih cepat, sehingga pada saat penelitian ini adalah 3000 gram ceker ayam
269
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

yang diambil di pasar tradisional Tomohon, Ditarik dengan berlawanan arah dengan
larutan asam asetat (CH3COOH) dan secepatnya sampai kulit pada ujung jari ikut
aquades. Peralatan yang digunakan adalah terkelupas. Daging yang ikut bersama kulit
gelas ukur, labu takar, gunting, pisau, dihilangkan dengan pisau.
wadah plastik, saringan, waterbath, toples
untuk perendaman, corong, penggerus, Pembuatan Gelatin
viscometer Brookville, labu kjeldahl, Proses pembuatan gelatin secara
erlemeyer, pH meter, cetakan (wadah asam dengan menggunakan larutan asam
pengering), oven, desikator, pipet, dan asetat (CH3COOH) menurut metode yang
lemari pendingin. Penelitian ini dilakukan oleh Said et al. (2011); Sompie
menggunakan Rancangan Acak Lengkap et al. (2012); Sompie et al. (2015a) adalah
(RAL) dengan perlakuan lama waktu sebagai berikut : ceker ayam dicuci pada air
perendaman dalam larutan asam asetat mengalir, direndam dalam air hangat
(CH3COOH) 12, 24, 36, dan 48 jam, selama 30 menit untuk menghilangkan
masing-masing perlakuan diulang sisik. Selanjutnya dicuci dan dipotong
sebanyak empat kali. Data yang di peroleh ukuran 1-2 cm2. Sampel kulit yang
dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila dipotong direndam dalam larutan asam
terdapat perbedaan nyata antara perlakuan asetat (CH3COOH) sesuai perlakuan (12,
dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan 24, 36, 48 jam). Perbandingan cerker ayam
Torrie, 1993). Variabel yang akan diamati dengan larutan perendaman adalah 1 : 2
dalam penelitian ini adalah kekuatan gel, untuk masing-masing perlakuan. Setelah
viskositas, rendemen dan kadar air gelatin direndam, kemudian dicuci dengan air
ceker ayam. mengalir berulang kali sampai pH netral.
Selanjutnya kulit hasil rendaman
Preparasi Ceker Ayam diekstraksi dalam waterbath dengan suhu
Ceker ayam dicuci sampai bersih, 60°C selama 5 jam. Proses selanjutnya
kuku jari dipotong, pada jari tengah kulit penyaringan larutan gelatin menggunakan
bagian belakang diiris dengan pisau mulai kertas saring. Larutan gelatin yang telah
dari pangkal atau lurus sampai pada disaring dalam gelas ukur, ditutup dan
pangakal jarinya. Kulit bagian pangkal dimasukan dalam oven dengan suhu 60oC
dikupas ±2 cm ke bawah lalu dijepit dengan untuk proses pemekatan selama 12 jam.
tang. Bagian tulang yang sudah dikupas Kemudian proses selanjutnya larutan
dijepit pula dengan tang, kemudian masing- gelatin dituang ke dalam wadah berukuran
masing dipegang dengan satu tangan. 30,5 cm x 30,5 cm, kemudian dikeringkan
270
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

dalam oven suhu 60°C selama 48 jam. kekuatan gel dapat meningkat. Hal ini
Lembaran gelatin yang diperoleh terjadi karena kolagen yang telah
kemudian dihaluskan dengan terhidrolisis dapat menghasilkan rantai
menggunakan blender dan disimpan dalam polipeptida yang panjang. Gel gelatin dapat
desikator untuk analisis lebih lanjut. stabil dengan adanya tekanan dari luar
lkatan hydrogen, karena ikatan kovalen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rataan kekuatan gel gelatin ceker ayam
yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar
Kekuatan Gel antara 62,30 – 68,71 g Bloom dan tidak
Hasil analisis statistik (Tabel 1) jauh berbeda dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa lama perendaman terdahulu yakni 61,15 - 68,29 g Bloom
asam asetat memberikan pengaruh yang untuk gelatin kulit kaki ayam (Pantow et
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap al., 2016), 56,03 – 97,72 g Bloom untuk
kekuatan gel gelatin ceker ayam. Kekuatan gelatin kulit kambing (Said et al., 2011),
gel merupakan salah satu parameter untuk 64,12 – 67,09 g Bloom untuk gelatin kulit
mengetahuhi kualitas fisik suatu produk kaki ayam broiler (Sompie et al., 2016) dan
gelatin (Schrieber dan Garies, 2007). 61,15 – 69,42 g Bloom untuk gelatin kulit
Kekuatan gel tergantung dari panjang asam kaki ayam kampung (Sompie et al., 2015b)
aminonya. Jika kondisi kolagen telah dan sesuai dengan standar industri gelatin
terhidolisis secara sempurna, maka yakni 50 – 300 g Bloom (GMIA, 2012).

Tabel 1. Rataan Karakteristik Fisik dan Kimia Gelatin Ceker Ayam


Lama Perendaman Dalam Larutan Asam Asetat (Jam) ± Sd
Variabel
12 24 36 48
Kekuatan gel (g Bloom) 66,99±2,07 66,29±5,57 68,71±5,27 62,30±3,85
Viskositas (cP) 4,98±0.20 5,11±0,19 4,98±0,27 4,86±0,18
Rendemen (%) 10,7±046ab 10,25±0,43a 11,89±0,22c 11,12±0,12b
Kadar air (%) 5,02±0,93b 3,75±0,68a 4,43±0,30ab 4,76±0,15b

Keterangan : superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukan perbedaan yang nyata
(P<0.05); Sd = Standar deviasi .

271
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

Viskositas kering yang dihasilkan dari sejumlah bahan


Hasil analisis statistik (Tabel 1) baku dalam keadaan bersih melalui proses
menunjukkan bahwa perlakuan lama ekstraksi (Gimenes et al., 2005). Menurut
perendaman dalam larutan asam asetat Kasankala et al. (2007), rendemen yang
memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) dihasilkan dari suatu proses produksi
terhadap viskositas gelatin ceker ayam gelatin sangat dipengaruhi oleh proses
(Schrieber dan Garies, 2007). Nilai ekstraksi terhadap protein kolagen.
viskositas gelatin memiliki kecenderungan Selanjutnya berdasarkan hasil uji lanjut
menurun dengan meningkatnya lama Duncan menunjukan rendemen ceker ayam
perendaman. Penurunan nilai viskositas dengan lama perendaman larutan asam
gelatin ini disebabkan asam asetat dapat asetat 48 jam dan 12 jam memiliki nilai
memecah ikatan peptida asam amino rendemen yang sama tetapi berbeda dengan
menjadi rantai molekul yang pendek lama perendaman larutan asam asetat 36
sehingga viskositasnya menurun (Leiner, jam kemudian, gelatin dengan lama
2002 dalam Said, 2011). Viskositas perendaman larutan asam asetat 12 jam dan
merupakan kemampuan menahan dari 24 jam memiliki nilai rendemen yang sama,
suatu cairan untuk mengalir. Proses alir dari tetapi berbeda dengan lama perendaman
suatu zat cair dipengaruhi oleh kekentalan larutan asam asetat 36 jam. Dari data
atau viskositas (Schrieber dan Garies, tersebut terlihat bahwa rendemen gelatin
2007). ceker ayam memiliki kecenderungan naik
Rataan viskositas gelatin ceker ayam dengan lama perendaman larutan asam
yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar asetat. Semakin tinggi lama perendaman
antara 4,86 – 5,11 cP (Tabel 1), 4,30 – 5 76 larutan asam asetat maka struktur kolagen
cP (Pantow et al., 2016). Hasil penelitian akan lebih terbuka dan semakin banyak
ini sesuai dengan standar viskositas gelatin pula gelatin yang dapat diekstraksi. Larutan
yakni 1,5 - 7.5 cP (GMIA, 2012). asam berfungsi untuk menghidrolisis
kolagen sehingga mempermudah
Rendemen kelarutannya dalam air panas saat ekstraksi
Hasil analisis statistik (Tabel 1) gelatin, hal ini terjadi karena struktur
menunjukkan bahwa gelatin dengan lama kolagen terbuka akibat beberapa ikatan
perendaman asam asetat 12, 24, 36 , dan 48 dalam molekul proteinnya terlepas
jam memberikan pengaruh nyata (P<0,05) (Chamidah dan Elita, 2002). Tingginya
terhadap rendemen gelatin ceker ayam. rendemen yang dihasilkan disebabkan
Rendemen gelatin adalah jumlah gelatin bertambah banyaknya kolagen yang
272
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

terkonversi menjadi gelatin. Rendemen mudah menguap pada saat pengeringan


gelatin yang dihasilkan dalam penelitian ini gelatin pada suhu 60oC, sehingga kadar air
berkisar antara 10,7 – 11,89% dan gelatin kering lebih rendah. Penurunan
persentase rendemen gelatin tersebut tidak kadar air gelatin ini dikarenakan semakin
jauh berbeda dengan nilai rendemen gelatin lama perendaman akan semakin banyak
yang diproduksi dari kulit kambing yaitu asam yang terdifusi dalam jaringan ceker
5,17 – 6,24% (Said et al., 2011), rendemen ayam sehingga struktur kolagen semakin
dari tulang / kuit kaki ayam adalah 7,96% terbuka dan ikatannya lemah, dan
(Miskah et al., 2010). menghasilkan struktur gelatin dengan
ikatan lemah. Nilai kadar air gelatin ceker
Kadar Air ayam hasil berkisar antara 3,75 – 5,02.
Hasil analisis statistik (Tabel 1) Menurut Cole (2000) rataan kadar air
menunjukkan bahwa lama perendaman maksimum 11% dan SNI maksimum
dengan larutan asam asetat memberikan adalah 16%.
pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap
KESIMPULAN
nilai kadar air gelatin ceker ayam. Hasil uji
lanjut Duncan menunjukan nilai kadar air Berdasarkan hasil analisis data dan
gelatin ceker ayam dengan lama pembahasan dapat disimpulkan bahwa
perendaman larutan asam asetat 12, 36 dan lama perendaman dalam larutan asam
48 jam memiliki nilai kadar air yang sama. asetat (CH3COOH) selama 36 jam
Sedangkan gelatin dengan lama menghasilkan karakteristik fisik dan kimia
perendaman larutan asam asetat 24 dan 36 gelatin ceker ayam yang berkualitas baik.
jam memiliki nilai kadar air yang sama.
Selanjutnya gelatin dengan lama DAFTAR PUSTAKA
perendaman larutan asam asetat 12, 48 dan
Agustin, A. T dan M. Sompie., 2015.
36 jam nyata lebih tinggi dari lama Kajian Gelatin kulit ikan tuna
(Thunnus albacore) yang diproses
perendaman 24 jam. Penurunan kadar air
menggunakan asam asetat. Prosiding
gelatin ini disebabkan oleh struktur kolagen Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia, 1 (5) : 1186
yang semakin terbuka (Astawan dan
– 1189.
Aviana, 2003), dengan ikatan yang lemah
Astawan, M. dan T. Aviana. 2003.
akibatnya menghasilkan gelatin dengan
Pengaruh jenis larutan perendaman
struktur yang lemah, sehingga daya ikat air serta metode pengeringan terhadap
sifat fisik, kimia dan fungsional
pada gelatin juga kurang kuat. Daya ikat air
gelatin dari kulit cucut. Jurnal
yang lemah pada gelatin akan membuat air
273
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

Tegnologi Dan Industri Hasil Pangan. Said, M. I., S. Triatmojo. Y. Erwanto and
15 (1): 7-13. A. Fudholi. 2011. Karakteristik
gelatin kulit kambing yang diproduksi
Chamidah, A. dan Ch. Elita. 2002. melalui proses asam basa, J, Agritech,
Pengaruh Pengolahan Terhadap 31 (3) :190 – 200
Kualitas Gelatin Ikan Hiu. Seminar
Nasional PATPI.ISBN: 979-95249-6- Schrieber, R. and H. Garies. 2007. Gelatine
2, Malang. Handbook Theory and Industrial
Practive. WILEY-VCH Verlag
Cole, B. (2000). Gelatin. In F.J. Francis GmbH & Co KgaA.
(ed) Encyclopedia of Food Science
and Technology 2: 1183-1188. Wiley, Sompie, M., S. Triatmojo, A.
New York. Pertiwiningrum dan Y. Pratono.
2012. The effect of animal age and
Gimenes, B., M.C. Gomez-Guillen and P. acetic concertration on pigskin
Mentero. 2005. Storage of dried fish gelatin charateristic, J. of Indonesia
skins on quality characteristics of Tropical Animal Agriculture. 37 (3)
extracted gelatin. Food hydrocolloids. : 176-182.
Vol. 19, Issue 6: 958-963
Sompie, M., S. E. Surtijono, J.W. Pontoh,
GMIA. 2012. Gelatin Handbook. Gelatin N. Lontaan. 2015a. Effect of acetic
Manufacturers Institute of America acid concertration and temperature
Members as of January 2012. extraction on physical and chemical
properties of pigskin gelatin.
Kasankala, L. M., Y. Xue, Y. Weilong, Procedia Food Science, 3 (1): 383-
S.D. Hong, dan Q. He, (2007), 388.
Optimization of Gelatine ekstrastion
from grass carp (catenopharyngodon Sompie, M., S.E. Surtijono, and J.H.W.
idella) fish skin by response surface Pontoh. 2015b. The effect of acetic
methodogy. Bioresource Tech. 98 : acid concentration and curing time on
3338 – 3343. the characteristics of native chicken
legs skin gelatin. Proceeding part II.
Miskah, S., I. M. Rahmadianti dan A.F. The 6th Internasional Seminar on
Hanif. 2010. Pengaruh konsentrasi Tropical Animal Production.714-718.
CH3COOH % HCL sebagai pelarut
dan waktu perendaman pada Sompie, M., W. Ponto, J. Kalele and F.
pembuatan gelatin berbahan baku Ratulangi. 2016. The physical and
tulang/kulit kaki ayam. Jurnal Teknik chemical properties of gelatin
Kimia (1) 17 : 1-6. extracted from chicken leg skin.
Proceeding. The 17th Asian-
Pantow, I.M., M. Sompie, A.Dp. Mirah Australasian Association of Animal
dan L.Ch.M. Karisoh. 2016. Pengaruh Production Soci Seminar onTropical
konsentrasi asam asetat terhadap Animal Production : 832-835.
karakteristik kulit kaki ayam. Jurnal
Zootek. Vol 36 (1): 23 - 32 Steel, R.D.G dan J.H. Torrie, 1993.
Principle and Procedure of Statictics.
Said, M. I., 2014. By Product Ternak, McGraw-Hill Book Co. Inc. New
Teknologi Dan Aplikasinya, IPB York.
Press Bogor.

274
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 268 - 275 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

Ward A G, and Courts A. 1977. The


Science and Technology of Gelatin.
Academics Press, New York.

Yusnaini, 2003. Kuantitas Dan Kualitas


Gelatin Kulit Kaki Itik Melalui Proses
Asam Dan Basa Dengan Lama
Perendaman Yang Berbeda.Tesis.
Program Pasca Sarjana Universitas
Hassanudin Makassar.

275

Anda mungkin juga menyukai