2. Bersumber “ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN
TEBAS KABUPATEN SAMBAS” Kabupaten Sambas memiliki komoditas unggulan yaitu tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan Kawasan sentra produksi (KSP) jeruk antara 10.000–20.000 ha, lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas di kecamatan Tebas. Di samping melimpahnya komoditas jeruk terdapat masalah dalam penjualan hasil buah jeruk. Analisis struktur pasar menunjukkan struktur pasar dialami oleh petani cenderung mengarah pada pasar oligopoli terdeferensiasi. Hal ini terlihat dari jumlah petani yang jauh lebih besar dari jumlah pembelinya yaitu pedagang pengumpul dan pedagang besar, sifat produk terdeferensiasi, hambatan keluar masuk pasar dipengaruhi oleh hubungan kepercayaan antara petani dan pedagang pengumpul desa serta informasi pasar di peroleh dari sesama petani dan pedagang. Pada pedagang pengumpul struktur pasar mengarah pada pasar oligoponi terdeferensiasi, terlihat dari jumlah pedagang pengumpul yang berjumlah 4 orang lebih banyak dari jumlah pedagang besar yang berjumlah 3 orang. Struktur pasar pada pedagang besar mengarah pada pasar oligopoli terdeferensiasi. Bentuk pasar yang terjadi pasar di tingkat pedagang pengecer adalah pasar oligopsoni terdeperensiasi.
1. Reforma agraria itu merupakan penataan aset dan akses Berjutuan untuk apareforma agrarian ?
• Mengurangi ketimpangan pengusaha dan pemilik tanah.
• Menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
• Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup.
• Meningkatkan ketahanan pangan.
• Menyelesaikan konflik agrarian.
• Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi.
• Mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.