Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“ Pengertian Pendidikan, Tenaga Kependidikan, Unsur-unsur Pendidikan,

Estimologi atau pengertian Pendidik dan Guru’’

Disusun oleh :

1. Sukasni ( 113221288 )
2. Susi Susanti ( 113221289 )
3. Syaiful Nurrohman ( 113221290 )
4. Syarif Fauzan Yahya ( 113221291 )

FAKULTAS TARBIYAH DAN BAHASA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SURAKARTA

2013
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Batasan Masalah

BAB II Pembahasan
a. Pengertian Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
b. Unsur-unsur Pendidikan
c. Pengertian Pendidik dan Guru

BAB III Penutup


a. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran
yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Didalam sebuah
satuan pendidikan harus ada unsur-unsur pendidikan yang mendukung efisiensi
pembelajaran, salah satu unsur penting yang harus ada dalam pendidikan adalah adanya
guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Profesi kependidikan terdiri dari dua ranah, yaitu profesi guru, pendidik dan
profesi tenaga kependidikan. Guru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam unsur
pendidikan ini merupakn profesi atau pekerjaan yang saling mengisi. Guru, pendidik
dengan tingkat professional tinggi tidak akan berdaya dalam melaksanakan kewajibannya
mengajar tanpa ada dukungan tenaga kependidikan. Sebaliknya, tenaga kependidikan
juga tidak akan bisa bekerja jika tidak ada dukungan dari guru, pendidik yang berperan
sangat penting dalam pembelajaran di dalam satuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendidikan dan Tenaga Kependidikan?
2. Apa saja unsur-unsur di dalam pendidikan?
3. Apa estimologi atau pengertian Pendidik dan Guru?

C. Batasan Masalah
1. Pengertian Pendidikan dan siapa saja Tenaga Kependidikan.
2. Unsur-unsur yang ada dalam sebuah pendidikan.
3. Pengertian dari Pendidik dan Guru.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


 Pendidikan
Menurut M. Noor Syam, 1980. Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan
bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang
sanagat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, piker (rasio,intelek),
kepribadian manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian memerlukan rentangan
waktu yang relative panjang, bahkan berlangsung seumur hidup.
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Latin “e-ducere” atau “educare” yang berarti
“untuk memimpin atau memandu keluar”, “terkemuka”, “membawa manusia menjadi
mengemuka”, “proses menjadi terkemuka”, atau “sebagai kegiatan terkemuka”. Secara
leksikal, dalam Kamus Werbster kata pendidikan atau education diartikan sebagai: (1)
tindakan atau proses mendidik atau menjadi terpelajar (the action or process of educating
or of being educated); (2) pengetahuan atau perkembangan yang diperoleh dari proses
pendidikan (the knowledge and development resulting from an educational process); dan
(3) bidang kajian yang berkaitan dengan metode mengajar dab belajar di sekolah (the
field of study that deals mainly with methods of teaching and learning in schools).
Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan pengalaman.
Proses itu bisa terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan
anak-anak, yang terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan
kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengendalian dan pengembangan bagi orang
yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. ( Sudarwan Danim, 2010 ). Dalam
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
 Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, dimana di dalamnya termasuk
pendidik. Secara lebih luas tenaga kependidikan termaktub UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas, yaitu sebagai berikut:
1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan,
penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang, di bidang pendidikan, pustakawan
laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.
2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.
3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan
pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.

Termasuk dalam jenis tenaga kependidikan adalah pengelola sistem pendidikan,


seperti kepala kantor dinas pendidikan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota. Secara
umum tenaga kependidikan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar, dan pelatih.


2. Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan
pengembang di bidang kependidikan, dan pustakawan.
3. Tenaga teknis kependidikan, tediri atas laboran dan teknisi sumber belajar.
4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
5. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administratif
kependidikan.

Tenaga kependidikan juga mencakup pimpinan satuan pendidikan, penilik satuan


pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan, pendidikan, tenaga
administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan sekolah, dan tenaga
atau sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada satuan pendidikan. Profesi
tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Pimpinan satuan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab mengelola satuan
pendidikan pada pendidikan formal atau nonformal.
2. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian, dan
pembinaan pada satuan pendidikan nonformal.
3. Pengawas bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian,
dan pembinaan pada satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, satuan
pendidikan dasar, dan pendidikan menegah.
4. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan
perpustakaan pada satuan pendidikan.
5. Tenaga laboratorium bertugas dan bertanggung jawab membantu pendidik
mengelola kegiatan praktikum di laboratorium satuan pendidikan.
6. Teknisi sumber belajar bertugas dan bertanggung jawab mempersiapkan,
merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran pada satuan
pendidikan.
7. Tenaga lapangan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pendataan, pemantauan, pembimbingan, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan
nonformal.
8. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan administratif pada satuan pendidikan.
9. Psikolog bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
psikologis-pedagogis pada peserta didik dan pendidik pada pendidikan khusus
dan pendidikan usia dini.
10. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
sosiologis-pedagosis pada peserta didik dan pendidik pada pendidikan khusus dan
pendidikan usia dini.
11. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan fisiologis-
kinesiologis pada peserta didik pada pendidikan khusus dan pendidikan anak usia
dini.
12. Tenaga lapangan dikmas (TLD), yaitu tenaga pendidikan nonformal (PNF) yang
berlatarbelakang pendidikan sarjana, berstatus sebagai tenaga kontrak yang diberi
tugas membantu penilik dan berkedudukan di kecamatan.
13. Fasilitator desa binaan intensif (FDI), yaitu tenaga kontrak berpendidikan sarjana
yang bertugas di pedesaan (satu sarjana eksakta dan satunya lagi non eksakta),
yang bertugas memberikan layanan PNF yang merata dan berkhualitas, terutama
bagi masyarakat yang bermukim di desa-desa.
14. Teknisi teknologi informasi, yaitu tenaga yang memiliki keterampilan dan
keahlian pada bidang teknologi dan informasi yang diberi tugas dan kewenangan
mengelola teknologi dan informasi pada suatu lembaga penyelenggara satuan
PNF.
15. Pekerja sosial kependidikan bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan
bantuan sosiologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan PAUD.
16. Tenaga kebersihan sekolah bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan
kebersihan lingkungan sekolah.

B. Unsur-unsur Pendidikan
1. Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Peserta didik adalah subjek atau pribadi
yang otonom yang ingin diakui keberadaannya.
2. Orang yang membimbing ( Pendidik )
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua,
guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik ( Interaksi educative )
Interaksi educatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
4. Materi / Isi Pendidikan
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang
akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti
maupun muatan lokal.
5. Konteks yang mempengaruhi pendidikan
Dalam konteks yang mempengaruhi pendidikan meliputi:
a. Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat dan
metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun yang diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Tempat peristiwa bimbingan berlangsung ( Lingkungan pendidikan ).

C. Estimologi atau Pengertian Pendidik dan Guru


a. Pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. ( UU No.20 Tahun 2003,
Pasal 39 (2) )
Dalam pengertian yang sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik, sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah
orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di
lembaga pendidikan formal, tetapi juga di masjid, di surau/musholla, di rumah, dan
sebagainya.
1. Tugas pendidik:
 Menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian,
kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
 Sebagai perantara dalam belajar.
 Pendidik adalah sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik kea rah
kedewasaan.
 Pendidik sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
2. Tugas Pendidik:
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan
peserta didik, serta bertanggung jawab untuk membentuk peserta didik agar
menjadi orang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di
masa yang akan datang
b. Guru
Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan
efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari
kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu
atau norma etik tertentu. Definisi guru tidak termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), dimana didalam UU ini profesi guru
dimasukkan dalam rumpun pendidik.
Sesungguhnya guru dan pendidik merupakan dua hal yang bisa berbeda
maknanya. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,
sebutan guru mencakup: (1) guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi,
maupun guru bimbingan dan konseling atau guru bimbingan karir; (2) guru dengan
tugas tambahan sebagai kepala sekolah; (3) guru dalam jabatan pengawas. Kata guru
dalam makna luas adalah semua tenaga kependidikan yang menyelenggarakan tugas-
tugas pembelajaran di kelas untuk beberapa mata pelajaran.
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Guru yang baik adalah guru yang memiliki kompetensi di dalam proses
belajar mengajar, agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Conny
R. Semiawan mengemukakan bahwa kompetensi guru memiliki tiga kriteria yang
terdiri dari:
1. Knowledge criteria, yakni kemampuan intelektual yang dimiliki seorang
guru yang meliputi penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai
cara belajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individ,
pengetahuan tentang bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang
kemasyarakatan dan pengetahuan umum.
2. Performance criteria, yakni kemampuan guru yang berkaitan dengan
berbagai keterampilan dan perilaku yang meliputi keterampilan mengajar,
membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul dan
berkomunikasi dengan siswa dan keterampilan menyusun persiapan
mengajar atau perencanaan mengajar.
3. Product criteria, yakni kemampuan guru dalam mengukur kemampuan
dan kemajuan siswa setelah mengikuti proses belajar-mengajar.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa.
Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yaitu
pendidikan kemampuan mental, piker ( rasio, intelek ), kepribadian manusia
seutuhnya.
2. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, dimana di dalamnya
termasuk pendidik.
3. Unsur-unsur pendidikan diantaranya adalah peserta didik, pendidik, interaksi antara
peserta didik dan pendidik, materi/isi pendidikan, dan konteks yang mempengaruhi
pendidikan.
4. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
5. Guru bermakna sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal.
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2010 Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Syam, Muh Noor. 1980. Pengantar Dasar-dasar Kepedidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Tirtarahardja, Umar dan S.L La Sulo.2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raneka


Cipta.

http // coretan.d4.blogspot.com/2012/06/ Unsur-unsur pendidikan.

http //alkhawaritzmi.wordpress.com / pengertian pendidik.

Anda mungkin juga menyukai