Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
KEPERAWATAN III A
AMELIA GUSTRI 1914201007
NADILA AINI 1914201023
PUTRI UTAMI W.R 1914201030
REZVIGEL AMANDA 19142010135
SILFIRA ROSELLA 1914201040
VELLA FEBRINA E. 1914201042
WIWIN PUTRI H. 1914201044
Dosen Pengampu :
Ns. Weni Mailita, M.Kep
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah tentang “Aplikasi transcultural nursing sepanjang daur kehidupan
manusia, berbagai masalah kesehatam pasien, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kriteria” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikososial & Budaya
dalam Keperawatan yang diampu oleh Ibu Ns. Weni Mailita, M.Kep
Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa sumber yang telah memberikan materi
tersebut. Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik serta masukan dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan
memperbaiki tugas kami berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan baik bagi penyusun maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
a. Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman di era globalisasi saat ini, terjadi peningkatan jumlah
penduduk baik populasi maupun variasinya. Keadaan ini memungkinkan adanyamultikultural
atau variasi kultur pada setiap wilayah. Tuntutan kebutuhan masyarakatakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas pun semakin tinggi. Hal ini menuntut setiaptenaga kesehatan
profesional termasuk perawat untuk mengetahui dan bertindak setepatmungkin dengan prespektif
global dan medis bagaimana merawat pasien dengan berbagaimacam latar belakang kultur atau
budaya yang berbeda dari berbagai tempat di duniadengan memperhatikan namun tetap pada
tujuan utama yaitu memberikan asuhankeperawatan yang berkualitas. Penanganan pasien dengan
latar belakang budaya disebutdengan transkultural nursing.Tanskultural nursing adalah suatu
daerah/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokusnya
memandang perbedaan dan kesamaandiantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan
sakit didasarkan pada nilai budayamanusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhankeperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia
(Leininger, 2002).Proses keperawatan transkultural di aplikasikan untuk mengurangi konflik
perbedaan budaya atau lintas budaya antara perawat sebagai profesional dan pasien. Dalam
berbagai masalah kesehatan pasien ada faktor-faktor yang mempengaruhi kriteria.
TINJAUAN TEORITIS
Bila ditinjau dari makna kata, transcultural berasal dari kata trans dan culture,
trans berarti alur pemindahan, culture berarti budaya. Jadi, transkultural dapat diartikan
sebagai : lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu memperngaruhi
budaya lain.
Dalam lingkungannya, anak diharuskan bekerja dan bermain secara kooperatif dalam
kelompok besar anak-anak dalam berbagai latar belakang budaya. Dalam proses ini, anak
mungkin menghadapi masalah kesehatan psikososial dan fisik (misalnya meningkatnya
kerentanan terhadap infeksi pernapasan, penyesuaian yang salah di sekolah, hubungan
dengan kawan sebaya tidak adekuat, atau gangguan belajar). Perawat harus merancang
intervensi peningkatan kesehatan anak denganturut mengkaji kultur yang berkembang
pada anak. Agar tidak terjadi konflik budayaterhadap anak yang akan mengakibatkan
tidak optimalnya pegasuhan dan perawatan anak.
1. Dokter, adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya
untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati
penyakit berdasarkan hukum dan pelayanan di bidang kesehatan.
2. Perawat, adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu berada dalam situasi yang
menyangkut hubungan antar manusia, terjadi proses interaksi serta saling
memengaruhi dan dapat memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang
bersangkutan.
3. Bidan, adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh
sejumlah praktisi diseluruh dunia. Defenisi bidan menurut International
Confederation of Midwife (ICM) Tahun 1972 adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin.
4. Apoteker Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, apoteker ialah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
a) Faktor makanan
Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari seorang
ibu yang telah siap dengan persoalan soal yang merupakan makanan lengkap untuk
seorang bayi. Mereka yang memelihara tubuhnya dengan makanan yang cocok,
menikmati tubuh yang benar-benar sehat.
b) Pendidikan atau Tingkat pengetahuan
Tingkat pengeahuan akan membentuk cara berpikir dan kemampuan seseorang
untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan menggunakan
pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatannya. Pendidikan juga secara tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya.
Biasanya, orang yang berpendidikan (dalam hal ini pendidikan formal) mempunyai
resiko lebih kecil terkena penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
c) Faktor sosio-ekonomi
Faktor-faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan,
pekerjaan, dan ketahanan pangan dalam keluarga merupakan faktor yang berpengaruh
besar pada penentuan derajat kesehatan seseorang.
d) Latar belakang budaya
Latar belakang bidaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaaan individu
termasuk, termasuk system pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan kesehatan
pribadi.
e) Usia
Setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon yang berbeda-beda
terhadap perubahan kesehatan yang terjadi.
f) Faktor emosional
Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan bahagia
semakin meningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memhami pengaruh dari
pikiran tentang kesehatan kita. Yang diperlukan hanya usaha mengembangkan sikap
yang benar agar tercapai kesejahteraan.
g) Faktor agama dan keyakinan
Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak langsung
mempengaruhi perilaku kita dalam berperilaku sehat. Misalnya dalam Islam
mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Sebagai umat muslim,
tentu kita akan melaksanakan perintah Allah swt. untuk berperilaku bersih dan sehat.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuannya budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan
dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuahan keperawatan khususnya
budaya atau kebutuhan budaya kepada manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi ada perilaku,
lingkungan, keturunan, dan pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/391960492/Transkultural-Nursing-Sepanjang-Daur-
Kehidupan-Manusia
https://id.scribd.com/presentation/378498428/Aplikasi-Transcultural-Nursing-Sepanjang-
Daur-Kehidupan-Manusia-Dan