Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWIRAUSAHAN PETERNAKAN
MANAJEMEN WAKTU

OLEH

NAMA : TOBE OBE LAOME


NIM : 1805030117
KELAS : E-17

FAKULTAS PETERNAKAN
UNUVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ MANAJEMEN WAKTU “ dengan baik. Semoga Makalah ini dapat
dipergunakan salah satu contoh, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca pada umumnya.

Harapan tulisan mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu diharapkan bagi pembaca untuk memberi masukan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah dan baik dan benar.

Kupang, April... 2020

penulisan
BAB I
PENDAULUAN

1. LATAR BELAKANG
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari.Dengan
adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam usaha yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini
apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada
di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk
meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang diiniliki.Dengan deinikian
para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk
menghadapi persaingan.Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau
tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan
pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat
dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya
tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha
yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari
berbagai cara inisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena
itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena
terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang,
sumber daya, maupun kreatifitas

1.2. PERUMUSAN MASALAH


• Pengertian waktu dari aspek kewirausahaan?
• Penetapan misi dan tujuan?
• Penetapan tujuan berdasarkan prioritas?
• persoaalan waktu?
• Teknik – teknik manajemen waktu?
• Cara menghemat waktu anda/ perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN

1.1.PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru
dari segi etimologi (asal usul kata).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri
Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuanseseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang
dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.Kewirausahaan dilihat dari sumber
daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material,
dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada sebelumnya
dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.Kewirausahaan
dalam arti proses yang dinamis adalahkewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan
denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa
keuangan dan kepuasanserta kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang
dimiliki olehseorang wirausahawan yakni:

1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan nilainya.


Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui olehwirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakanhasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang
akan timbul dalamkewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar
pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalahindependensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi.Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai
suatubentukderajat kesuksesan usahanya.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru
dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi
untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.

1.2.PENETAPAN MISI DAN TUJUAN


Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-
sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam
pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk
membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas,
dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar
dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap
para siswa dan masyarakat.

1.3. PENETAPAN TUJUAN BERDASARKAN PRIORITAS


1.3.1 Visi dan Misi SKPD
Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai
SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang.
Visi dan misi SKPD menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya
mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah
pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan
permasalahan dan isu strategis yang relevan.
Visi Dinas Peternakan dirumuskan sebagai berikut :
”Terwujudnya agribisnis peternakan Jawa Timur yang berdaya saing dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal”.
Visi tersebut mengandung kata kunci yang merupakan pernyataan keinginan Dinas Peternakan.
Kata-kata kunci tersebut yakni:
(1) agribisnis peternakan Jawa Timur yang berdaya saing;
(2) produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.
Pengertian yang terkandung dalam visi ini adalah sebagai berikut :
a. Agribisnis Peternakan Jawa Timur yang berdaya saing Peternakan sebagai suatu sistem agribisnis
mengandung pengertian bahwa pengembangan peternakan harus dilaksanakan secara menyeluruh
dan terpadu mulai dari agroinput produksi hingga pemasaran produk yang dihasilkan oleh peternak,
dengan kata lain agribisnis yang dikembangkan harus berorientasi kepada keuntungan peternak.
Usaha peternakan di Jawa Timur sebagian besar merupakan peternak kecil dengan karakteristik,
keterbatasan lahan, keterbatasan modal dengan metode beternak tradisional yang dilakukan oleh
rumah tangga.
Dengan adanya keterbatasan tersebut menyebabkan peternak tidak mempunyai nilai tawar
terhadap pasar, produktivitasnya rendah, dan keberlangsungan produksinya tidak dapat dipastikan.
Dalam menghadapi persaingan di era pasar bebas perlu ditumbuhkan daya saing bagi komoditas
peternakan sehingga peternakan Jawa Timur tetap menjadi primadona.
Dengan demikian, subsektor peternakan akan dapat meningkatkan kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, yang ditunjukkan dengan indikator pertumbuhan PDRB.
Menumbuhkan daya saing tentu tidak dapat dilakukan secara sepotong-sepotong, tapi harus
memandang peternakan sebagai suatu sistem agribisnis peternakan secara inklusif/ menyeluruh.
b. Penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal Produk hewan adalah semua bahan
yang berasal dari hewan yang masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan
konsumsi. Penyediaan produk hewan tidak sekedar memenuhi kuantitas tapi juga kualitas agar
masyarakat terlindungi. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan mengamanatkan bahwa produk hewan harus memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal.

Selanjutnya, Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi
SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD
bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk
mencapai visi SKPD.
Misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah :
1) Menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan
halal
2) Mengembangkan produk peternakan unggulan yang berdaya saing menghadapi era persaingan bebas
yang mendunia.
3) Meningkatkan pemberdayaan peternak melalui kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif
dalam merubah pola usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis.
1.3.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur beserta
indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Timur
NO. TUJUAN SASARA INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
N SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatkan Meningkat Produksi
produksi nya produk peternakan
peternakan peternakan ( Ton )
melalui
peningkatan
populasi dan
produktivitas
ternak serta
keamanan
produk yang
dihasilkan.
1. Daging 368.363 377.572 387.011 396.686 406.604
2. Telur 355.367 363.185 371.175 379.341 387.686

1.4. PERSOALAN WAKTU


1.4.1. Pengaruh faktor sosial ekonomi dan perilaku terhadap curahan waktu kerja peternakan ayam ras
pedaging
Pengaruh Variabel Umur Peternak
Koefisien regresi umur petemak 0,021, berarti; apabila umur petemak meningkat satu satuan
akan mempengaruhi peningkatan curahan waktu kerja petemak sebesar 0,021 kali. Kemudian t hitung =
0,177 lebih kecil dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% = 1,746, sehingga terima
Ho, berarti; umur berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan curahan waktu ketja. Hasil estimasi ini
mengindikasikan bahwa meskipoo umur peternak umumya dalam usia produktif, namun belum
menunjukkan intensitas kerja yang tinggi sehingga pengaruhnya terhadap peningkatan curahan waktu
kerja masih kecil.
Pengaruh Variabel Pendidikan Peternak
Koefisien regresi variabel pendidikan petemak .0,002 , berarti; apabila pendidikan peternak
meningkat satu satuan akan mempengaruhi penurunan curahan waktu kerja peternak pada usahanya
sebesar 0,002 kali. Kemudian nilai t hitung = -0,22 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada
tarafkepercayaan 90% = -1,746, sehingga terima Ho, berarti; pendidikan petemak berpengarnh tidak
nyata terhadap penurunan curahan waktu kerja. Hasil estimasi ini menunjukkan bahwa peternak yang
tinggi pendidikannya, maka waktu kerja dimiliki selain digunakan untuk usaha ternak juga digunakan
untuk usaha lain seperti berdagang dan bertani.
Pengaruh Variabel Jumlah Tenaga Kerja
Koefisien regresi jumlah tenaga kerja 1,533, berarti; apabila jumlah tenaga kerja dalam usaha
ternak ayam ras meningkat sebesar satu satuan akan mempengaruhi peningkatan curahan waktu kerja
peternak sebesar 1,5 kali. Kemudian t hitung = 10,862 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada
taraf kepercayaan 90% = 1,746, sehingga terima hipotesa Ha berarti; jumlah tenaga kerja berpengaruh
nyata terhadap peningkatan curahan waktu kerja. Hasil estimasi ini menunjukkan bahwa adanya
tambahan tenaga kerja mengakibatkan pekerjaan seperti; membersihkan kandang, memberi makan dan
minurn serta pemanenan harns diawasi lebih intensif agar selesai dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan kalau dikerjakan sendiri. Tambahan tenaga kerja dapat pula meningkatkan motivasi kerja
peternak sehingga curahan waktu kerjanya menjadi meningkat.
Pengaruh Variabel Pengalaman Kerja
Koefisien regresi pengalaman kerja beternak -0,012, berarti; apabila pengalaman kerja beternak
meningkat satu satuan akan mempengarnhi penurunan curahan waktu kerjanya sebesar 0,012 kali.
Kemudian nilai t hitung = -0,278 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90%
= -1,746, sehingga terima Ho, berarti; pengalaman kerja berpengaruh tidak nyata terhadap penurunan
curahan waktu kerja. Hasil estimasi ini menunjukkan; semakin tinggi pengalaman kerja menyebabkan
peternak lebih banyak memberikan perintah, pengarahan atau petunjuk kerja kepada pekerjanya
sehingga pekerjaan lebih banyak dikerjakan oleh pekerjanya dibandingkan peternak itu sendiri..
Umumnya peternak yang berpengalaman hanya banyak melakukan pengontrolan cara pekerja memberi
pakan, minurn dan obat-obatan agar sesuai dengan yang diperintahkan.
Pengaruh Variabel Biaya Produksi
Koefisien regresi biaya produksi 0,124, berarti; apabila biaya produksi meningkat satu satu
akan mempengaruhi peningkatan curahan waktu kerja peternak sebesar 0,1 kali. Kemudian t hitung
= 1,17 lebih kecil dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% = 1,746, sehingga terima
Ho, berarti; biaya produksi berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan Pengaruh Faktor Sosial
Ekonomi Dan Perilaku Peternak Terhadap Curahan Waktu Kerja…… (Muhamad Nurung) 91
curahan waktu kerja. Hasil estimasi ini menunjukkan bahwa peternak yang modalnya tinggi lebih
banyak menggunakan tenaga keIja upahan untuk mengerjakan pekerjaan seperti membangun dan
memperbaiki kandang, sehingga curahan waktu kerjanya menjadi rendah. Sedangkan peternak yang
modalnya rendah hampir semua pekeIjaan dilakukan sendiri dan dibantu oleh tenaga keIja dari
keluarga sehingga curahan waktu kerjanya tinggi.
Pengarub Variabel Luas Kandang
Koefisien regresi luas kandang -0,031, berarti; apabila luas kandang yang dimiliki peternak
meningkat satu satuan akan mempengaruhi penurunan curahan waktu kerja sebesar 0,031 kali.
Kemudian t hitung = -0,382 lebih besar dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% =
-1,746, sehingga terima Ho, berarti; luas kandang berpengaruh tidak nyata terhadap penurunan curahan
waktu kerja. Hasil estimasi ini menunjukkan bahwa; peternak yang memiliki luas kandang besar
curahan waktu kerjanya rendah karena mampu membayar lebih banyak tenaga kerja upahan.
Sedangkan peternak yang memiliki luas kandang kecil curahan waktu kerjanya tinggi karena modalnya
terbatas sehingga tidak banyak menggunakan tenaga kerja upahan.
Pengarub Variabel Pengetabuan Peternak
Koefisien regresi variabel pengetahuan 0,075, berarti peternak yang pengetahuannya tinggi
tentang usaha ternak ayam ras pedaging, curahan waktu kerjanya lebih tinggi sebesar 0,075 kali
dibandingkan dengan peternak yang pengetahuannya rendah. Kemudian t hitung = 1,529 lebih kecil
dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% = 1,746, sehingga terima Ho berarti; terdapat
perbedaan yang tidak nyata antara curahan waktu keIja peternak yang pengetahuannya tinggi dengan
peternak pengetahuannya rendah. Hasil tersebut disebabkan karena peternak yang pengetahuannya
tinggi selalu mengatur aktivitas kerjanya secara intensif dan teIjadwal serta banyak melakukan
pekerjaan tambahan seperti mengamati pertumbuhan ayam dan mengontrol kesehatan ayam.
Pengaruh Variabel Sikap Peternak
Koefisien regresi variabel sikap 0,002, berarti peternak yang sikapnya setuju terhadap pengembangan
usaha ternak ayam ras pedaging, Iebih tinggi curahan waktu kerjanya 0,002 kali dibandingkan dengan
peternak yang sikapnya kurang dan tidak setuju. Kemudian t hitung = 0,041 lebih kecil dibandingkan
dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% = 1,746, sehingga terima Ho, berarti; terdapat perbedaan
yang tidak nyata antara curahan waktu kerja peternak yang sikapnya

setuju dengan peternak yang sikapnya kur/Wg dan tidak setuju. Hasil tersebut disebabkan karena
petemak yang setuju, telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun sehingga pengetahuan dan cara
kerja sudah baik. Petemak tersebut juga serius dan tekun dalam bekerja serta memiliki keyakinan
bahwa usaha temak akan terns berkembang seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat yang
butuh daging ayam.
Pengaruh Variabel Keterampilan Peternak
Koefisien regresi variabel keterampilan -0,091, berarti petemak yang keterampilannya tinggi
dalam usaha temak ayam ras pedaging, lebar rendah curahan waktu kerjanya 0,091 kali dibandingkan
dengan petemak yang keterampilannya rendah. Kemudian t hitung = -1,403 lebih besar dibandingkan
dengan t tabel pada taraf kepercayaan 90% = .1,746, sehingga terima hipotesa Ho, berarti; terdapat
perbedaan yang tidak nyata antara curahan waktu kerja peternak yang keterampilannya tinggi dengan
petemak yang keterampilannya rendah. Hasil tersebut disebabkan karena; petemak yang
keterampilannya tinggi lebih banyak memberikan petunjuk dan pengarahan kepada tenaga kerjanya.
Akibatnya pekeIjaan lebm banyak dikeIjakan oleh tenaga kerjanya.

1.5. TEKNIK – TEKNIK MANAJEMEN WAKTU


Hal penting Dalam Mengelola Waktu
1. Mempelajari tujuan, rencana, dan prioritas.
2. Membuat rencana kerja priodik, dapat berupa rencana harian.
3. Menentukan hal yang dapat didelegasikan pada orang lain.
4. Melakukan prioritas (yang terpenting) dan yang paling dekat batas waktunya.
5. Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai.
6. Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana harian berikutnya.
7. Menyiapkan tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
8. Membuat tabel yang praktis agar mudah dibawa. 9.
9. Tabel berisi seluruh tugas dan aktifitas yang harus diselesaikan hari itu.
10. Alokasi waktu sesuai dengan skala prioritas.

1.6. CARA MENGHEMAT WAKTU ANDA / PERUSAHAAN

Efaluasi penggunaan waktu

Evaluasi merupakan tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem. Evaluasi dilakukan
untuk memastikan kecocokan dengan permintaan pengguna/tujuan pengguna dan untuk melihat apakah
hasil rancangan dengan proses uji coba sistem telah dibuat sesuai dengan penggunaan.

Tujuan adanya evaluasi :

• Melihat seberapa jauh sistem berfungsi.


• Supaya dapat mengukur kinerja dari pengguna untuk melihat keefektifan sistem dalam
mendukung tugas.

Mengevaluasi penggunaan waktu berarti penilaian atau penafsiran. Evaluasi adalah proses
penilaian, penilaian ini bisa menjaid netral, positif negatif atau merupakan gabungan dari keduanya.
Evaluasi pemanfaatan waktu sehari untuk mengenali bagaimana cara memanfaatkan waktu dalam
sehari, maka kita dapat mengevaluasi dengan bertanya kepada diri sendiri. Saat waktu dievaluasi
biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Jadi,
mengevaluasi waktu berarti kita mengevaluasi hal-hal yang telah dan kelak akan dilakukan.

Untuk mengenali bagaimana kita dapat mengevaluasi kegiatan dengan bertanya kepada diri sendiri,
antara lain :

• Berapa banyak waktu yang digunakan untuk melakukan perencanaan ?


• Berapa banyak waktu yang dimanfaatkan untuk pekerjaan optimal ?
• Berapa banyak waktu untuk membaca, mengevaluasi, dan berbagi atas sesuatu pengetahuan dan
pengalaman (belajar).
• Berapa banyak waktu yang dimanfaatkan untuk perjalanan menuju tempat bekerja dan pulang
kembali ke rumah ?
• Berapa banyak waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan bersantai (sejenak) ?
• Berapa banyak waktu yang dimanfaatkan untuk keluarga ?

Dengan melakukan evaluasi manajemen waktu, maka kita dapat mengenali bagaimana penggunaan
dalm sehari sehingga dapat menemukan hal-hal mana saja yang berlebihan porsi waktunya.

• Evaluasi penerapan jadwal


• Tuliskan aktifitas tetap
• Tambahkan waktu belajar tetap
• Tambahkan waktu belajar fleksibel
• Tambahkan waktu untuk kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan pribadi
• Tambahkan waktu untuk rileksi

• Buat skala prioritas dari setiap kegiatan

• Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap kegiatan


• Apakah pengerjaannya selama ini sudah efisien ?
• Apakah kita dapat mengerjakannya dengan lebih cepat ?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat mengoptimalkan aktifitas tersebut ?

• Alokasikan waktu untuk setiap kegiatan

Evaluasi waktu bisa digunakan dalam sejumlah kelompok, misalnya waktu untuk keluarga, waktu
untuk bekarja, dan waktu untuk pengembangan diri.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak
selalu semulus yang dikira. Seorang sering jungkir balik. uang bukan yang nomor satu. Yang
penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang Di saat melakukan
sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada
pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak
orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang
paling penting Memanejemen waktu dengan baik”
Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga tidak
segera melangkah. ketika orang hanya membuat rencana, karena merasa memiliki ilmu yang
melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja,
lakukan dan selalu dengarkan saran dan keluhan pelanggan.
Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi
keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita.
DATAR PUSTAKA
Anggraeni. 2013. 10 Karakteristik Umum Pengusaha Sukses. Diunduh pada 05 November 2015 dari
http://mebiso.com/10-karakteristik-umum-pengusaha-sukses/

Anonim. 2013. Biografi Bill Gates - Orang Terkaya Sedunia. Diunduh pada 05 November 2015 dari
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/09/biografi-bill-gates-orang-terkaya.html

Anonim. 2015. Nadiem Makarim, Sosok Dibalik Suksesnya Gojek. Diunduh pada 05 November 2015 dari
http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-5/5888/nadiem-makarim,--sosok-dibalik-suksesnya-
pproach.New york:McGraw-hill International Editions.
David,fred R,1999.strategic management :concepts and cases.New jersey:
Prentice Hill.Inc.Dharmmestha,B.swastha,Ibnu sukotjo E .1995.pengantar bisnis modern.Edisi ketiga.
Yogyakarta:liberty.
Suparman Sumahamijaya, M.A.Sc.Ak.Dr. Pembangunan Masyarakat Pancasila Melalui Peningkatan Mutu
Sumber Daya Manusia dengan Sistem Perididikaii Sikap Mental Wiraswasta.

Anda mungkin juga menyukai