Anda di halaman 1dari 5

RESUME TM 4

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS


“UNSUR DAN ANATOMI PERJANJIAN”

Dosen Pengajar :

Widio Rahardo, S.H.M.Kn

Disusun oleh :

Mahsa Pasca Genbi Muhammad (042011433080)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
A. Unsur-Unsur Perjanjian

1. Esensial (primer)

Merupakan unsur pokok dalam perjanjian, harus ada, tidak boleh diabaikan dan harus
dicantumkan dalam perjanjian. Bahwa dalam suatu perjanjian haruslah mengandung suatu
ketentuan mengenai prestasi-prestasi. Hal ini penting karena menjadi pembeda suatu perjanjian
dengan perjanjian lain. Unsur ini sangat berpengaruh karena digunakan untuk memberikan
rumusan, definisi, dan pengertian suatu perjanjian. Sehingga esensi atau isi yang terkandung
dari perjanjian tersebut mendefinisikan bentuk hakikat dari perjanjian.

Misal: perbedaan jual beli dan tukar menukar terletak pada pembayaran harga.

Jual beli (Pasal 1457) : Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan diri untuk
menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Tukar
menukar (Pasal 1591) : Suatu perjanjian dengan mana kedua belah pihak mengikatkan diri
untuk saling memberikan suatu barang secara timbal balik sebagai suatu ganti barang lain.

2. Natural (sekunder)

Ketentuan hukum umum, syarat yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian. Unsur-unsur
atau hal ini biasanya dijumpai dalam perjanjian-perjanjian tertentu, dianggap ada kecuali
dinyatakan sebaliknya. Unsur yang pasti ada setelah diketahui unsur esensialnya.

Contoh: penjual harus bertanggung jawab atas kerusakan atau cacat yang dimiliki oleh barang
yang dijualnya.

3. Aksidental

Yaitu berbagai hal khusus yang dinyatakan dalam perjanjian yang disetujui para pihak dalam
perjanjian. Artinya, aksidental bisa menjadi ada, dan bisa tidak. Tergantung pada keinginan
para pihak. Aksidental merupakan pelengkap perjanjian yang merupakan ketentuan yang dapat
diatur secara menyimpang oleh para pihak dalam perjanjian.

Misal: dalam kontrak jual beli dengan angsuran diperjanjikan bahwa apabila pihak debitur
lalai membayar selama tiga bulan berturut-turut, barang yang sudah dibeli dapat ditarik
kembali oleh kreditur tanpa melalui pengadilan..
B. Anatomi Perjanjian

a. Judul kontrak
Antara judul dengan isi kontrak harus sama Sering suatu kontrak diberi nomor kontrak.
b. Pembukaan
Setelah judul kontrak kemudian disusul dengan kalimat pembukaan.
c. Komparasi/Preamble
Merupakan bagian akta yang menyebutkan nama-nama para pihak yang membuat kontrak.
d. Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan kedudukan
para pihak
e. Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal - pasal tentang
isi atau muatan perjanjian.
f. Isi/Substansi Kontrak
Berisi tentang segala hal tentang apa yang diinginkan oleh para pihak yang membuat
perjanjian meliputi obyek yang diperjanjikan, hak dan kewajiban para pihak, uraian secara
lengkap tentang prestasi, jangka waktu perjanjian dan .prosedur pembayarannya.
g. Klausul Penunjang
Pilihan penyelesaian sengketa, notice/pemberitahuan, pengakhiran perjanjian/kontrak, dan
bahasa yang digunakan.
h. Penutup/Testimonium
Memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam perjanjian/kontrak yang dibuat para
pihak yang berlaku sama dan tanda tangan para pihak.
i. Lampiran
Memuat hal - hal detail atau penjelasan lebih lanjut dari klausul - klausul dalam kontrak.

Menurut Salim H.S, anatomi kontrak terdiri atas 3 bagian, yaitu:

1. Bagian Pendahuluan
- Pembukaan; memuat 3 hal yaitu nama kontrak, tanggal kontrak dibuat dan ditandatangani,
tempat kontrak dibuat dan ditandatangani.
- Pencantuman identitas; memperhatikan 3 hal yaitu; para pihak disebutkan dengan jelas,
penandatangan harus menjelaskan kapasitas sebagai apa, pendefinisian para pihak yang
terlibat dalam kontrak.
- Penjelasan, mengapa para pihak melakukan kontrak.

2. Bagian Isi
- Klausula definisi; mencantumkan berbagai definisi untuk keperluan kontrak.
- Klausula transaksi; berisi tentang transaksi yang akan dilakukan. Misal: mengatur objek
yang akan dibeli dalam jual beli asset.
- Klausula spesifik; mengatur hal-hal spesifik dalam transaksi.
- Klausula ketentuan umum; mengatur tentang domisili hukum, penyelesaian sengketa,
pilihan hukum, pemberitahuan, keseluruhan perjanjian, dsb. Biasanya tercantum dalam
kontrak dagang maupun kontrak lainnya.

3. Bagian Penutup
- Sub bagian kata penutup; menjelaskan perjanjian tersebut dibuat dan ditandatangani oleh
pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk itu.
- Sub bagian penempatan tanda tangan.
Daftar Pustaka

https://pdfcoffee.com/aspek-hukum-dalam-bisnis-unsur-unsur-perjanjian-pdf-free.html.
Diakses tanggal 21 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai