Anda di halaman 1dari 52

TAHAP RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN

DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Oleh :

Nama : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.

Jabatan : PERAWAT PELAKSANA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN 257

TAHUN 2015
RINCIAN TUGAS PEGAWAI1

Nama Peserta Diklat : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.


Pendidikan dan Pelatihan : Prajabatan Gol.II Angkatan 257
Jabatan : Perawat Pelaksana
Unit Kerja : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

1. Profil Lembaga
1.1. Nama SKPD/ Unit Kerja/ Satker
SKPD Dinas Kesehatan, Unit Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Kota
Administrasi Jakarta Timur.

1.2. Visi dan Misi


1.2.1. Visi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta sehat untuk semua tahun 2017.
1.2.2. Misi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan.
b. Mengembangkan sistem manajemen Puskesmas.
c. Meningkatkan sarana Puskesmas.
d. Meningkatkan kemitraan yang harmois dengan sektor terkait.
e. Meningkatkan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

1
(Sumber Kegiatan : Tugas Pokok Pegawai, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); Penugasan Khusus dari Atasan
/Mentor; Inisiatif Sendiri yang mendapat persetujuan Atasan Langsung.)
1.3. Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PENUNJANG KA SUBBAG TATA USAHA

1. MR 1. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK KEPALA PUSKESMAS


2. LOKET 2. UPAYA KB KELURAHAN PEKAYON
3. RM 3. UPAYA PENINGKATAN GIZI & PPSM
4. BPG 4. UPAYA KESLING
5. BPU 5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
KEPALA PUSKESMAS
6. APOTIK PENYAKIT MENULAR
KELURAHAN KALISARI
7. LAB. KLINIK 6. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
8. POLI KB 7. UPAYA PENGOBATAN TERMASUK PELAYANAN GAWAT
9. POLI IMS-VCT DARURAT KARENA BENCANA
KEPALA PUSKESMAS
10. POLI DM 8. UPAYA PENYULUHAN KESEHATAN/PROMKES
11. POLI MTBS/ANAK
KELURAHAN BARU
9. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
12. KIA 10. UPAYA PERAWATAN OLAH RAGA
13. RB 11. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
14. RANAP 12. UPAYA KESEHATAN KERJA KEPALA PUSKESMAS
15. POLI MATA 13. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT KELURAHAN CIJANTUNG
16. POLI GIZI 14. UPAYA KESEHATAN JIWA
17. POLI LANSIA 15. UPAYA KESEHATAN MATA
18. POLI JIWA 16. UPAYA LABORATORIUM SEDERHANA KEPALA PUSKESMAS
19. POLI PKPR 17. UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM KELURAHAN GEDONG
20. POLI UGD RANGKA SISTEM INFORMASI KESEHATAN
21. PRODUKSI GIZI 18. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
22. LAUNDY 19. UPAYA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL SUB KELOMPOK
23. POLI TBC/MDR-HIV 20. UPAYA KESEHATAN REMAJA DAN NAPZA JABATAN FUNGSIONAL
24. POLI HAJI 21.
1.4. Tugas Organisasi
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan
pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah tertentu dalam
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 4 mengutarakan bahwa Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas
mempunyai misi mendukung pencapaian target MDG’s 2015 yang diterjemahkan dalam
3 fungsi Puskesmas, yaitu sebagai pusat pelayanan masyarakat, penggerak
pembangunan dan pusat pemberdayaan. Puskesmas juga harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya
kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).

1.5. Tugas Unit


Balai pengobatan umum (BPU) merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di
Puskesmas yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum oleh dokter,
yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitas medik tanpa tinggal di
ruangan rawat inap pada sarana kesehatan Puskesmas (Sulaeman, Endang
Sutrisno:2011). Penyuluhan kepada pasien atau masyarakat juga dapat dilakukan di
BPU agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit, serta meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang ada di BPU harus dilakukan oleh dokter dan perawat yang kompeten.
1.6. Rincian Tugas dan Fungsi Pegawai

NO TUGAS DAN FUNGSI


KEGIATAN/SUB KEGIATAN
. PEGAWAI

1. Melakukan persiapan 1. Melakukan doa bersama sebelum memulai


sebelum memulai pekerjaan
pelayanan kesehatan 2. Menyiapkan ruang periksa pasien
di Balai Pengobatan 3. Menyiapkan alat-alat medis yang diperlukan
Umum (BPU) dan untuk pemeriksaan
atau Poli Anak. 4. Menyiapkan dan melengkapi form-form
pemeriksanaan dan pendukung
5. Menghidupkan computer
6. Menghidupkan dan mengecek fungsi
microphone
7. Menyiapkan bak stempel dan stempel dokter
sesuai dengan jadwal piket dokter
2. Memeriksa pasien 1. Memanggil pasien ketika status rekam medis
(memanggil pasien, telah siap
anamnesa, 2. Melakukan anamnesa pada pasien
pemeriksaan fisik 3. Melakukan pemeriksaan TTV, TB, dan BB
{TTV, TB, BB}, 4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
mendokumentasikan
hasil pemeriksaan).
3. Melakukan 1. Mengkaji kondisi dan permasalahan yang
pendidikan kesehatan terjadi pada pasien
kepada individu. 2. Menentukan materi edukasi yang tepat
sesuai dengan kondisi dan permasalahan pasien
3. Menyiapkan materi/bahan edukasi
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan
4. Melakukan 1. Mengklasifikasikan pasien Poli Anak yang
penyuluhan akan diberikan penyuluhan kesehatan mengenai
kesehatan kepada penyakit TB
keluarga pasien Poli 2. Menginformasikan kepada keluarga
Anak dengan kasus khususnya orang tua bahwa akan diberikan
baru TB dan Suspek penyuluhan kesehatan
TB. 3. Menyiapkan materi/bahan penyuluhan
4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada
keluarga
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan
6.
5. Melakukan tindakan 1. Melakukan persiapan (alat dan bahan, pasien
keperawatan dasar dan keluarga, lingkungan)
kategori I, II, III, dan 2. Mengajukan Informed Consent kepada
IV. pasien atau keluarga sebelum melakukan tindakan
keperawatan
3. Melakukan tindakan keperawatan dasar
(kategori I, II, III, ataupun IV)
4. Mengevaluasi hasil kegiatan
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan
6. Memfasilitasi pasien 1. Memanggil pasien ketika status rekam
TB dan Suspek TB medis telah siap
pada Anak dalam 2. Melakukan anamnesa pada pasien
pengambilan obat 3. Melakukan pengukuran TB, BB, Suhu, RR,
minum Nadi, dan Status Gizi pasien
. 4. Memfollow up kondisi pasien kepada dokter
Spesialis Anak dan mengarahkan untuk mengambil
obat TB.
5. Mengingatkan keluarga pasien kapan kembali
control
6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
7. Memfasilitasi pasien 1. Memprioritaskan pembuatan rujukan
dalam membuat berdasarkan 1)No. Urut Pendaftaran dan 2)Status
rujukan ke RS, baik Kedaruratannya
pasien BPJS maupun 2. Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk
Umum. memeriksa kondisi terkini pasien atau memeriksa
rujukan pasien sebelumnya
3. Membuat rujukan untuk pasien dengan
sistem online BPJS (bagi pasien BPJS) dan dengan
form rujukan manual (bagi pasien umum)
4. Memberikan informasi kepada pasien
mengenai tata cara memperpanjang rujukan
selanjutnya
5. Mendokumentasikan keterangan rujukan
pasien pada kartu status rekam medik pasien
8. Mencatat/ menginput, 1. Mengklasifikasi data yang akan diinput
menyusun laporan, 2. Menginput data pasien sesuai dengan format
dan rekapitulasi dalam sistem SIK dan PCARE BPJS
jumlah kunjungan 3. Memastikan kembali semua kartu status
pasien BPU/Poli rekam medik pasien telah diinput ke dalam SIK dan
Anak/Poli MTBS di PCARE BPJS.
sistem komputer (SIK 4. Mendokumentasikan hasil kegiatan
dan PCARE BPJS).

Jakarta, 20 Agustus 2015


MENTOR

(dr. Darnis, M.M.Kes.)


NIP. 196801122007011050
KETERKAITAN ANTARA NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DENGAN KEGIATAN PEGAWAI

( PESERTA DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II )

Nama Peserta : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.


No. Daftar Hadir/ Angkatan : 17/257
Jabatan : PERAWAT PELAKSANA
Instansi : PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO
Mata Diklat : NILAI-NILAI A.N.E.K.A.

TAHAPAN NILAI-NILAI KONTRIBUSI PENGUATAN


OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN DASAR TERHADAP VISI NILAI-NILAI
KEGIATAN KEGIATAN
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.1. Melakukan doa Output: Doa bersama Nasionalisme
persiapan bersama dilakukan sebelum (telah
sebelum sebelum memulai pekerjaan. mengamalkan
memulai memulai nilai Pancasila
pelayanan pekerjaan Memberi saran untuk yaitu sila kesatu)
kesehatan di melakukan doa
Balai bersama dipimpin Dengan berdoa
Pengobatan oleh salah seorang bersama sebelum
Umum (BPU) petugas secara memulai
dan atau Poli bergilir setiap hari. pekerjaan akan
Anak. Dengan berdoa meningkatkan
sebelum memulai rasa
pekerjaan membuktikan kebersamaan dan
bahwa petugas telah toleransi antar
mengamalkan nilai sesama teman
Pancasila yaitu sila kerja. Melakukan
kesatu. Berdoa doa bersama
sebelum bekerja sebelum mulai
biasanya dilakukan bekerja
secara perorangan, menunjukkan
namun dengan telah
melakukan doa diamalkannya
bersama akan nilai Pancasila
meningkatkan rasa yaitu sila kesatu.
kebersamaan dan
toleransi diantara teman
kerja.
1.2. Menyiapkan Output: Ruang periksa Komitmen Mutu
ruang periksa pasien telah (membuat daftar
pasien disiapkan. checklist, efektif
dan efisien)
Menyiapkan ruang
periksa pasien yang Dengan membuat
harus dilakukan yaitu, daftar checklist
(1) memilih ruang persiapan
periksa berdasarkan pelayanan maka
jadwal {BPU di ruang akan
periksa 2/3 pada hari mempermudah
Senin dan Rabu} dan dalam
atau (Poli Anak di ruang pengecekan
periksa 6 pada hari perlengkapan
Selasa, Kamis, dan yang harus
Jumat}; (2) menata letak disiapkan
kursi petugas {dokter sebelum mulai
dan perawat}, kursi palayanan,
periksa pasien, dan sehingga
kursi menunggu pasien; pelayanan
(3) memastikan gordyn kesehatan dapat
telah terpasang dengan berjalan dengan
baik untuk tetap efektif dan
menjaga privasi pasien; efisien.
(4) memastikan ATK
(bak stempel, tinta Akuntabilitas
stempel, streples (daftar checklist
beserta isinya, paper persiapan
clip) telah disiapkan. pelayanan,
1.3. Menyiapkan alat- Output: Alat-alat
menghidupkan
alat medis yang medis siap digunakan.
sekaligus
diperlukan untuk
menjalankan
pemeriksaan Membuat daftar
sistem SIK dan
checklist alat
PCARE)
kesehatan yang
diperlukan untuk
pelayanan kesehatan. Menghidupkan
sistem sekaligus
Mengecek alat-alat menjalankan
medis yang diperlukan sistem SIK dan
untuk pemeriksaan PCARE BPJS
yaitu: merupakan salah
sphygmomanometer satu bentuk
digital & manual, tanggung jawab
timbangan, petugas untuk
thermometer, stetoskop mempermudah
dewasa, stetoskop proses
anak, tongspatel penginputan data
disposibel, senter, pasien.
hammer, otoskop
dengan bantuan daftar
checklist alat-alat
medis.
1.4. Menyiapkan dan Output: Formulir
melengkapi pemeriksaan dan
form-form pendukung siap
pemeriksanaan digunakan.
dan pendukung
Membuat daftar
checklist formulir
pemeriksaan yang
diperlukan untuk
pelayanan kesehatan.

Mengecek formulir-
formulir pendukung
yang diperlukan untuk
pemeriksaan yaitu: form
laboratorium, form
tindakan medis khusus,
form tindakan/konsul
antar poli, form rujukan
internal, resep, surat
keterangan istirahat,
surat keterangan
periksa, form
penjaringan pasien PAL
(TB 01, TB 05, TB 06),
form sistem skoring TB
Paru Anak, buku
rujukan internal antar
poli dengan bantuan
daftar checklist formulir
pemeriksaan.
1.5. Menghidupkan Output: Komputer
komputer menyala dengan
sistem SIK dan
PCARE telah
dijalankan.

Dengan
menghidupkan sistem
dan menjalankan
sistem SIK dan
PCARE sebelum
memulai pekerjaan,
dapat menghemat
waktu bekerja dalam
penginputan data
pasien.
1.6. Menghidupkan Output: Microphone Etika Publik
dan mengecek menyala dan (menelepon
fungsi berfungsi dengan ruang periksa 6
microphone baik. menggunakan
komunikasi yang
Dengan menghidupkan baik)
microphone sebelum
memulai pelayanan Komitmen Mutu
maka petugas dapat (efektif dan
mempersiapkan efisien)
pelayanan dengan baik
dan tidak tergesa-gesa. Menghidupkan
Untuk menghidupkan microphone dapat
microphone dapat bekerja sama
menelpon ke kamar 6 dengan petugas
(ruang kendali di ruang periksa
soundsystem) dengan 6, yaitu dengan
menggunakan bahasan menelepon
yang santun ruang periksa 6
menggunakan
komunikasi
yang baik untuk
menghemat
waktu sehingga
persiapan
sebelum palayan
dapat berjalan
dengan efektif
dan efisien.
1.7. Menyiapkan bak Output: Stempel Etika Publik
stempel dan dokter sesuai jadwal (Menyakan
stempel dokter piket dokter siap dengan santun)
sesuai dengan digunakan.
jadwal piket Dengan
dokter Menyiapkan stempel menanyakan
dokter disesuaikan kepada dokter
dengan jadwal piket piket akan
dokter. Tanyakan melakukan
dengan santun kepada pemeriksaan di
dokter piket yang akan ruang periksa 2
melakukan pemeriksaan atau 3
di ruang periksa 2 atau menggunakan
ruang periksa 3. bahasa yang
santun, akan
memudahkan
persiapan
pelayanan
sehingga stempel
yang dibawa ke
ruang periksa
tepat dan sesuai
jadwal dokter.
2. Memeriksa 2.1. Memanggil Output: Kartu status Etika Publik
pasien pasien ketika pasien tersusun (menggunakan
(memanggil status rekam berdasarkan nomor bahasa yang
pasien, medis telah siap urut pendaftaran. santun)
anamnesa,
pemeriksaan Dengan memanggil Nasionalisme
fisik {TTV, TB, pasien sesuai nomor (memanggil
BB}, urut, maka akan berdasarkan
mendokument mengurangi keluhan nomor urut
asikan hasil pelanggan mengenai pendaftaran)
pemeriksaan). pelayanan di
Puskesmas. Memanggil
pasien
menggunakan
bahasa yang
santun namun
jelas
berdasarkan
nomor urut
pendaftaran
dengan tidak
membeda-
bedakan pasien,
sehingga tidak
akan ada
perbedaan dalam
memberikan dan
menerima
pelayanan.
2.2. Melakukan Output: Pasien telah Etika Publik
anamnesa pada dianamnesa sesuai (selalu bersikap
pasien dengan keluhan. 5S (Senyum,
Sapa, Salam,
Dalam melakukan Sopan, Santun)
anamnesa pada pasien,
terlebih dahulu untuk Komitmen Mutu
selalu bersikap 5S (pastikan kembali
(Senyum, Sapa, bahwa nama
Salam, Sopan, Santun) pasien yang
dalam menghadapi dipanggil adalah
berbagai karakter benar)
pasien.
Dengan selalu
bersikap 5S
(Senyum, Sapa,
Salam, Sopan,
Santun) dalam
melakukan
anamnesa,
membuat pasien
merasa tidak
semakin sakit
sehingga
kepuasan
pelanggan akan
tercapai. Dalam
melakukan
anamnesa tidak
lupa untuk
mengamalkan
nilai-nilai di
keparawatan
untuk selalu
memperkenalkan
diri terlebih
dahulu sebelum
berinteraksi
dengan pasien,
kemudian
pastikan
kembali bahwa
nama pasien
yang dipanggil
adalah benar.
2.3. Melakukan Output: Telah Komitmen Mutu
pemeriksaan dilakukan (siap melayani
TTV, TB, dan BB pemeriksaan fisik pasien dalam
pada pasien. kondisi apapun)

Melakukan pemeriksaan Nasionalisme


terhadap pasien (selalu melayani
dilakukan secara pasien tanpa
komprehensif, siap membeda-
melayani pasien bedakan)
dalam kondisi apapun,
dan selalu melayani Etika Publik
pasien tanpa (jujur dan
membeda-bedakan terbuka)
status sosial pasien.
Melakukan
pemeriksaan
pada pasien
dilakukan secara
komprehensif,
siap melayani
pasien dalam
kondisi apapun,
dan selalu
melayani pasien
tanpa membeda-
bedakan status
sosial pasien.
Menyampaikan
hasil
pemeriksaan fisik
kepada pasien
secara jujur dan
terbuka.
2.4. Mendokumentasi Output: Hasil Komitmen Mutu
kan hasil pemeriksaan fisik (efektif dan
pemeriksaan ditulis pada kartu efisien)
status pasien.
Anti Korupsi
Dengan (mendokumentasi
mendokumentasikan kan sesuai
hasil pemeriksaan akan dengan hasil
mengefektifkan setiap pemeriksaan)
pelayanan kesehatan.
Dokumentasi menjadi Akuntabilitas
bukti yang kuat bahwa (Mendokumentasi
petugas telah kan hasil
memberikan pelayanan pemeriksaan di
kepada pasien. kartu status
Mendokumentasikan rekam medik
hasil pemeriksaan fisik pasien)
pasien di kartu status
rekam medik pasien Dengan
sesuai dengan hasil mendokumentasi
pemeriksaan. kan hasil
pemeriksaan
membuat
jalannya proses
pelayanan
kesehatan
menjadi efektif
dan efisien.
Mendokumentas
ikan hasil
pemeriksaan di
kartu status
rekam medik
pasien sesuai
dengan hasil
pemeriksaan
tanpa ada yang di
lebih-lebihkan
atau dikurang-
kurangi.
3. Melakukan 3.1. Mengkaji kondisi Output: Permasalahan Etika Publik
pendidikan dan pasien terkaji. (menjadi
kesehatan permasalahan pendengar yang
kepada yang terjadi pada Dengan mengkaji baik)
individu. pasien kondisi pasien, maka
sebagai petugas Mengkaji pasien
kesehatan akan dengan menjadi
mengetahui penyebab pendengar yang
dari permasalahan yang baik saat pasien
terjadi pada pasien. mengemukakan
keluhan dan
permasalahan
yang dihadapinya
sehingga petugas
akan mengetahui
permasalahan
pasien.
3.2. Menentukan Output: Materi edukasi Nasionalisme
materi edukasi pasien. (memberikan
yang tepat edukasi
sesuai dengan Dalam menentukan berdasarkan
kondisi dan materi edukasi saya kebutuhan pasien
permasalahan akan melihat kondisi bukan
pasien dan permasalahan yang berdasarkan
terdapat pada pasien, keinginan saya)
sehingga saya
memberikan edukasi Dengan
berdasarkan mengetahui
kebutuhan pasien permasalahan
bukan berdasarkan pasien maka
keinginan saya. materi edukasi
yang diberikan
akan tepat
sasaran,
sehingga
edukasi yang
diberikan
berdasarkan
kebutuhan
pasien bukan
berdasarkan
keinginan
petugas.
3.3. Menyiapkan Output: Lembar balik/ Akuntabilitas
materi/bahan leaflet. (lembar balik/
edukasi leaflet)
Menyiapkan materi
edukasi berupa Komitmen Mutu
lembar balik/leaflet (membuat lembar
agar pasien lebih balik/leaflet)
memahami apa yang
telah dijelaskan Dengan
membuat lembar
balik/ leaflet
sebagai materi
edukasi akan
memudahkan
proses
pendidikan
kesehatan agar
berjalan dengan
efektif dan
pasien dapat
lebih memahami
mengenai
edukasi yang
telah
disampaikan.
3.4. Memberikan Output: Pendidikan Etika Publik
pendidikan kesehatan telah (menggunakan
kesehatan dilaksanakan. bahasa yang
kepada pasien mudah dipahami
Menyampaikan dan dimengerti
informasi yang diberikan oleh pasien tanpa
dengan jelas menyampingkan
menggunakan bahasa nilai 5S)
yang mudah dipahami
dan dimengerti oleh Anti Korupsi
pasien tanpa (jujur, terbuka
menyampingkan nilai dan tidak dilebih-
5S. Mengatakan lebihkan atau
dengan jujur setiap dikurang-kurangi)
informasi yang diberikan
tanpa ada yang Menyampaikan
dikurang-kurangi/ informasi kepada
ditutup-tutupi. pasien dengan
senyum, salam,
sapa, sopan dan
santun agar
pasien mudah
mengerti dan
memahami
mengena
edukasi yang
diberikan.
Memberikan
informasi kepada
pasien sesuai
dengan keilmuan
secara jujur,
terbuka dan
tidak dilebih-
lebihkan atau
dikurang-
kurangi.
3.5. Mendokumentasi Output: Daftar hadir Akuntabilitas
kan hasil peserta pendidikan (daftar hadir
kegiatan kesehatan. pendidikan
kesehatan)
Membuat daftar hadir
pendidikan kesehatan. Komitmen Mutu
(membuat daftar
Dengan membuat daftar hadir pendidikan
hadir pendidikan kesehatan)
kesehatan maka
seluruh kegiatan Dalam
pendidikan kesehatan melaksanakan
dapat pendidikan
dipertanggungjawabkan kesehatan, saya
berinovasi untuk
membuat daftar
hadir pendidikan
kesehatan yang
berfungsi sebagai
bukti telah
dilakukannya
pendidikan
kesehatan.
4. Melakukan 4.1. Mengklasifikasik Output: Keluarga Etika Publik
penyuluhan an pasien Poli pasien baru Poli Anak (Melakukan
kesehatan Anak yang akan dengan TB kontrak waktu
kepada diberikan Paru/Suspek. dan tempat)
keluarga penyuluhan
pasien Poli kesehatan Dengan menentukan Melakukan
Anak dengan mengenai pasien baru TB Anak kontrak waktu
kasus baru TB penyakit TB yang diberikan dan tempat
dan Suspek penyuluhan akan kepada keluarga
TB. membuat pelaksanaan pasien agar
penyuluhan menjadi keluarga pasien
lebih privasi dan efektif dapat
karena pada keluarga meluangkan
pasien lama TB Anak waktu untuk
sudah pernah diberikan menerima materi.
penyuluhan saat
anaknya baru
terdiagnosa TB.
4.2. Menginformasika Output: Kontrak waktu
n kepada dan tempat kepada
keluarga keluarga pasien.
khususnya orang
tua bahwa akan Melakukan kontrak
diberikan waktu dan tempat
penyuluhan kepada keluarga pasien
kesehatan bahwa akan diberikan
penyuluhan mengenai
penyakit yang diderita
anaknya.
4.3. Menyiapkan Output: Lembar balik/ Akuntabilitas
materi/bahan leaflet. (lembar balik/
penyuluhan leaflet)
Menyiapkan materi
edukasi berupa lembar Komitmen Mutu
balik/leaflet mengenai (membuat lembar
penyakit TB. balik/leaflet)

Dengan
membuat lembar
balik/ leaflet
sebagai materi
edukasi akan
memudahkan
proses
pendidikan
kesehatan agar
berjalan dengan
efektif dan
pasien lebih
memahami apa
yang telah
dijelaskan
sehingga
keluarga dapat
meminimalisir
proses penularan
penyakit TB
kepada orang
lain.
4.4. Melakukan Output: Penyuluhan Etika Publik
penyuluhan kesehatan telah (menyampaikan
kesehatan dilaksanakan. informasi dengan
kepada keluarga ramah, senyum,
Memberikan sapa, salam,
penyuluhan mulai dari sopan, santun,
pengertian TB, jelas)
penyebab, cara
penularan serta cara Anti Korupsi
pencegahan, cara (mengatakan
mengatasinya, aturan dengan jujur,
minum obat hingga tanpa ada yang
keluarga mampu dikurang-kurangi/
menentukan pengawas ditutup-tutupi)
minum obat.
Menyampaikan
informasi dengan
ramah, senyum,
sapa, salam,
sopan, santun,
jelas
menggunakan
bahasa yang
mudah dipahami
dan dimengerti
oleh pasien.
Mengatakan
dengan jujur
setiap informasi
yang diberikan
tanpa ada yang
dikurang-
kurangi/ ditutup-
tutupi.
4.5. Mendokumentasi Output: Daftar hadir Akuntabilitas
kan hasil peserta pendidikan (daftar hadir
kegiatan kesehatan. pendidikan
kesehatan)
Dengan
mendokumentasikan Dengan
hasil kegiatan maka mendokumentasi
seluruh kegiatan kan hasil kegiatan
penyuluhan kesehatan maka seluruh
dapat kegiatan
dipertanggungjawabkan penyuluhan
kesehatan dapat
dipertanggungjaw
abkan, selain itu
daftar hadir juga
berfungsi
sebagai bukti
telah
dilakukannya
penyuluhan
kesehatan.
5. Melakukan 5.1. Melakukan Output: Alat dan Etika Publik
tindakan persiapan (alat bahan, pasien dan (memperkenalkan
keperawatan dan bahan, keluarga, lingkungan diri kepada
dasar kategori pasien dan telah siap. pasien dan
I, II, III, dan IV. keluarga, keluarga,
lingkungan) Dengan melakukan memberikan
persiapan sebelum penjelasan)
memulai tindakan akan
menunjukkan Melakukan
profesionalisme dalam persiapan pasien
melakukan suatu mulai dari
pekerjaan. Melakukan mempersiapkan
melakukan persiapan alat dan bahan,
sebelum melakukan memperkenalka
tindakan keperawatan, n diri kepada
terdiri dari persiapan pasien dan
alat dan bahan, pasien keluarga,
dan keluarga, mengkonfirmasi
lingkungan. ulang nama
pasien,
memberikan
penjelasan
terlebih dahulu
apa yang akan
dilakukan dan
menjaga agar
lingkungan tetap
terjaga privasinya
saat melakukan
tindakan
keperawatan.
5.2. Mengajukan Output: Informed Akuntabilitas
Informed Consent. (memberikan
Consent kepada Informed
pasien atau Memberikan Informed Consent)
keluarga Consent kepada pasien
sebelum dan keluarga atas Dengan
melakukan persetujuan memberikan
tindakan dilakukannya tindakan Informed
keperawatan keperawatan. Consent kepada
pasien/keluarga
merupakan
bentuk tanggung
jawab petugas
untuk melakukan
atau tidaknya
suatu tindakan
keperawatan.
5.3. Melakukan Output: Tindakan Nasionalisme
tindakan keperawatan (tanpa memilih-
keperawatan berdasarkan SOP. milih dan
dasar (kategori I, membedakan
II, III, ataupun IV) Memberikan perawatan status sosial
kepada pasien secara pasien)
komprehensif sesuai
dengan SOP tanpa Memberikan
memilih-milih dan perawatan
membedakan status kepada pasien
sosial pasien. secara
komprehensif
tanpa memilih-
milih dan
membedakan
status sosial
pasien.
Melakukan
tindakan
keperawatan
berdasarkan
SOP, sehingga
petugas akan
selalu menjaga
keselamatan dan
kenyamanan baik
untuk pasien
ataupun petugas.
5.4. Mengevaluasi Output: Tindakan Anti Korupsi
hasil kegiatan keperawatan telah (jujur tanpa ada
dilakukan. yang ditutup-
tutupi)
Menginformasikan
kepada pasien hasil Dengan
pemeriksaan atau hasil menginformasika
tindakan keperawatan n hasil
yang telah dilakukan pemeriksaan/
dengan jujur tanpa ada tindakan
yang ditutup-tutupi, keperawatan
sekaligus menanyakan secara jujur
kembali kepada pasien tanpa ada yang
mengenai bagaimana ditutup-tutupi
perasaannya setelah maka pasien
dilakukan tindakan akan mengetahui
keperawatan. bagaimana
kondisinya saat
ini.
5.5. Mendokumentasi Output: Hasil tindakan Akuntabilitas
kan hasil keperawatan telah (Mendokumentasi
kegiatan didokumentasikan kan hasil kegiatan
pasa kartu status pada kartu status
rekam medik pasien. rekam,
konsistensi)
Mendokumentasikan
hasil kegiatan pada Dengan
kartu status rekam mendokumentas
medik pasien sesuai ikan tindakan
dengan apa yang telah keperawatan
dikerjakan. pada kartu
status rekam
medik pasien
sesuai dengan
apa yang telah
dikerjakan
menunjukkan
konsistensi
petugas bahwa
apa yang ditulis
sesuai dengan
apa yang
dikerjakan.
6. Memfasilitasi 6.1. Memanggil Output: Kartu status Etika Publik
pasien TB dan pasien ketika pasien tersusun (menggunakan
Suspek TB status rekam berdasarkan nomor bahasa yang
pada Anak medis telah siap urut pendaftaran. santun)
dalam
pengambilan Dengan memanggil Nasionalisme
obat minum pasien sesuai nomor (memanggil
. urut, maka akan berdasarkan
mengurangi keluhan nomor urut
pelanggan mengenai pendaftaran)
pelayanan di
Puskesmas. Memanggil
pasien
menggunakan
bahasa yang
santun namun
jelas
berdasarkan
nomor urut
pendaftaran
dengan tidak
membeda-
bedakan pasien,
sehingga tidak
akan ada
perbedaan dalam
memberikan dan
menerima
pelayanan.
6.2. Melakukan Output: Pasien telah Etika Publik
anamnesa pada dianamnesa sesuai (selalu bersikap
pasien dengan keluhan. 5S (Senyum,
Sapa, Salam,
Dalam melakukan Sopan, Santun)
anamnesa pada pasien,
terlebih dahulu untuk Komitmen Mutu
selalu bersikap 5S (pastikan kembali
(Senyum, Sapa, bahwa nama
Salam, Sopan, Santun) pasien yang
dalam menghadapi dipanggil adalah
berbagai karakter benar)
pasien terutama yang
diperiksa adalah pasien Dengan selalu
anak. bersikap 5S
(Senyum, Sapa,
Salam, Sopan,
Santun) dalam
melakukan
anamnesa maka
pasien tidak
merasa takut
karena yang
ditangani adalah
pasien anak.
Dalam melakukan
anamnesa tidak
lupa untuk
mengamalkan
nilai-nilai di
keparawatan
untuk selalu
memperkenalkan
diri terlebih
dahulu sebelum
berinteraksi
dengan pasien,
kemudian
pastikan
kembali bahwa
nama pasien
yang dipanggil
adalah benar.
6.3. Melakukan Output: Telah Komitmen Mutu
pengukuran TB, dilakukan (siap melayani
BB, Suhu, RR, pemeriksaan fisik pasien dalam
Nadi, dan Status pada pasien. kondisi apapun)
Gizi pasien
Melakukan pemeriksaan Nasionalisme
terhadap pasien (selalu melayani
dilakukan secara pasien tanpa
komprehensif, siap membeda-
melayani pasien bedakan)
dalam kondisi apapun,
dan selalu melayani Etika Publik
pasien tanpa (jujur dan
membeda-bedakan terbuka)
status sosial pasien.
Melakukan
pemeriksaan
pada pasien
dilakukan secara
komprehensif,
siap melayani
pasien dalam
kondisi apapun,
dan selalu
melayani pasien
tanpa membeda-
bedakan status
sosial pasien.
Menyampaikan
hasil
pemeriksaan fisik
kepada pasien
secara jujur dan
terbuka.
6.4. Memfollow up Output: Pasien anak Akuntabilitas
kondisi pasien ditangani oleh dokter (Mengarahkan
kepada dokter spesialis anak. dan memastikan
Spesialis Anak pasien
dan Berkolaborasi dengan mengambil obat)
mengarahkan dr. Spesialis Anak untuk
untuk mengambil pemantauan Komitmen Mutu
obat TB. perkembangan status (efektif dan
pasien dan pemberian efisien)
dosis obat TB.
Sehingga penanganan Dengan
pasien akan terjamin. mengarahkan
Mengarahkan dan dan memastikan
memastikan pasien pasien
mengambil obat di mengambil obat
apotek untuk terapi selama terapi
selama satu bulan. satu bulan
kedepan
menunjukkan
tanggung jawab
petugas agar
proses
pengobatan
efektif dan
efisien
6.5. Mengingatkan Output: Buku catatan Akuntabilitas
keluarga pasien nomor telepon (buku catatan
kapan kembali keluarga (orang tua) nomor telepon
kontrol pasien. keluarga/orang
tua pasien)
Membuat buku catatan
nomor telepon Etika Publik
keluarga (orang tua) (menggunakan
pasien. bahasa yang
santun, jelas dan
Dengan membuat buku mudah
catatan nomor telepon, dimengerti)
akan memudahkan
petugas untuk Dengan membuat
mengingatkan keluarga buku catatan
pasien untuk membawa nomor telepon,
anaknya kontrol. akan
memudahkan
petugas untuk
mengingatkan
keluarga pasien
untuk membawa
anaknya kontrol.
Dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi,
membantu
mengingatkan
keluarga pasien
untuk kontrol
kembali dengan
menelpon atau
pesan singkat
(SMS)
menggunakan
bahasa yang
santun, jelas
dan mudah
dimengerti
dua/tiga hari
sebelum jadwal
kontrol tiba.
6.6. Mendokumentasi Output: Hasil Komitmen Mutu
kan hasil pemeriksaan ditulis (efektif dan
pemeriksaan pada kartu status efisien)
pasien.
Anti Korupsi
Dengan (mendokumentasi
mendokumentasikan kan sesuai
hasil pemeriksaan akan dengan hasil
mengefektifkan setiap pemeriksaan)
pelayanan kesehatan.
Dokumentasi menjadi Akuntabilitas
bukti yang kuat bahwa (Mendokumentasi
petugas telah kan hasil
memberikan pelayanan pemeriksaan di
kepada pasien. kartu status
Mendokumentasikan rekam medik
hasil pemeriksaan fisik pasien)
pasien di kartu status
rekam medik pasien Dengan
sesuai dengan hasil mendokumentasi
pemeriksaan. kan hasil
pemeriksaan
membuat
jalannya proses
pelayanan
kesehatan
menjadi efektif
dan efisien.
Mendokumentas
ikan hasil
pemeriksaan di
kartu status
rekam medik
pasien sesuai
dengan hasil
pemeriksaan
tanpa ada yang di
lebih-lebihkan
atau dikurang-
kurangi.
7. Memfasilitasi 7.1. Memprioritaskan Output: Rujukan Nasionalisme
pasien dalam pembuatan dibuat berdasarkan (keadilan)
membuat rujukan nomor urut dan atau
rujukan ke RS, berdasarkan status kedaruratan. Dengan
baik pasien 1)No. Urut membuatkan
BPJS maupun Pendaftaran dan Dengan membuatkan rujukan
Umum. 2)Status rujukan berdasarkan berdasarkan
Kedaruratannya nomor urut pendaftaran nomor urut
ataupun status pendaftaran
kedaruratan maka akan ataupun status
memberikan keadilan kedaruratan
bagi pasien. maka akan
memberikan
keadilan bagi
pasien, dan bagi
pasien gawat
agar dapat
tertangani
dengan cepat dan
tepat sehingga
nyawa dapat
diselamatkan.
7.2. Berkolaborasi Output: Keterangan Komitmen Mutu
dengan tenaga dokter bahwa pasien (teliti, efektif dan
medis untuk dirujuk ke Rumah efisien)
memeriksa Sakit.
kondisi terkini Akuntabilitas
pasien atau Memeriksa dengan teliti (rujukan BPJS
memeriksa masa berlaku surat dan atau Umum
rujukan pasien rujukan lama dan telah dibuat)
sebelumnya berkolaborasi dengan
dokter dalam merujuk Dengan membuat
pasien mencegah rujukan secara
terjadinya kesalahan teliti akan
penetapan diagnosa mencegah
penyakit pasien. terjadinya
7.3. Membuat Output: Rujukan BPJS
kesalahan
rujukan untuk dan atau Umum telah
sehingga proses
pasien dengan dibuat.
pembuatan
sistem online
rujukan dapat
BPJS (bagi Dalam membuat surat
berjalan dengan
pasien BPJS) rujukan lakukan secara
efektif dan
dan dengan form teliti dalam penginputan
efisien.
rujukan manual data pasien pada sistem
(bagi pasien rujukan online BPJS
umum) maupun dalam
penulisan pada rujukan
umum, sehingga
pekerjaan dapat
berjalan secara efektif
dan efisien.
7.4. Memberikan Output: Rujukan Etika Publik
informasi kepada diberikan dan (komunikasi
pasien mengenai dijelaskan kepada efektif dengan
tata cara pasien. bahasa yang
memperpanjang jelas, terarah dan
rujukan Memberikan informasi mudah
selanjutnya kepada pasien dimengerti)
menggunakan
komunikasi efektif Dengan
dengan bahasa yang memberikan
jelas, terarah dan informasi kepada
mudah dimengerti oleh pasien
pasien. menggunakan
7.5. Mendokumentasi Output: Hasil
komunikasi
kan keterangan pembuatan rujukan
efektif saat
rujukan pasien didokumentasikan
menyerahkan
pada kartu status pada kartu status
rujukan, akan
rekam medik pasien.
memudahkan
pasien
pasien mengenai
Mendokumentasikan
apa saja yang
keterangan telah
harus dilakukan
diberikan rujukan pada
saat berobat
kartu status rekam
menggunakan
medik pasien berupa
rujukan tersebut
tanggal diberikan
dan bagaimana
rujukan, diagnosa saat
cara
dirujuk, Poli tujuan, RS
memperpanjang
tujuan, dokter yang
rujukan
memberi rujukan, dan
nomor rujukan online selanjutnya.
PCARE BPJS. Setelah itu tulis
hasil pembuatan
rujukan pada
kartu status
pasien.
8. Mencatat/ 8.1. Mengklasifikasi Output: Jenis bayar Komitmen Mutu
menginput, data yang akan pasien Gratis dan (efektif dan
menyusun diinput Umum pada karcis efisien)
laporan, dan kuning.
rekapitulasi Anti Korupsi
jumlah Sebelum melakukan (Melakukan
kunjungan input data pasien pada penginputan data
pasien sistem pastikan terlebih sesuai dengan
BPU/Poli dahulu apakah pasien hasil
Anak/Poli tersebut merupakan pemeriksaan,
MTBS di pasien umum atau tanpa
sistem pasien BPJS/ASKES mengurangi
komputer (SIK (gratis). Karena untuk ataupun
dan PCARE pasien umum data menambahkan)
BPJS). pasien hanya diinput
dalam sistem SIK saja Etika Publik
sedangkan untuk pasien (tanyakan
BPJS penginputan kembali pada
dilakukan ke dalam dokter yang
sistem SIK dan PCARE memeriksa)
BPJS.
8.2. Menginput data Output: Data pasien
Melakukan
pasien sesuai diinput sesuai format
penginputan
dengan format sistem.
data sesuai
dalam sistem
dengan hasil
SIK dan PCARE Dengan mengiput
pemeriksaan
BPJS sesuai format system,
perawat dan
akan memudahkan
dokter, mulai dari
petugas dalam
TTV, anamnesa,
melakukan penginputan
diagnosa
data, sehingga
penyakit hingga
membuat proses
tindak lanjut
pengingputan berjalan
pengobatan,
dengan efektif dan
tanpa
efisien. Melakukan
mengurangi
penginputan data
ataupun
sesuai dengan hasil
menambahkan
pemeriksaan perawat
hasil
dan dokter, mulai dari
pemeriksaan
TTV, anamnesa,
yang telah
diagnosa penyakit
dilakukan. Jika
hingga tindak lanjut
dalam peninputan
pengobatan, tanpa
terjadi
mengurangi ataupun
menambahkan hasil kejanggalan,
pemeriksaan yang tanyakan
telah dilakukan. kembali pada
dokter yang
memeriksa.
8.3. Memastikan Output: Data pasien Akuntabilitas
kembali semua telah diinput semua (data pasien telah
kartu status pada sistem diinput pada
rekam medik komputer. sistem)
pasien telah
diinput ke dalam Dengan memastikan
SIK dan PCARE kembali apakah data
BPJS. pasien telah diinput
pada sistem komputer
mencegah terjadinya
ketertinggalan status
belum diinput.
8.4. Mendokumentasi Output: Tanda “S” “P” Akuntabilitas
kan hasil “SP” pada karcis (Tanda “S” “P”
kegiatan kuning. “SP” pada karcis
kuning)
Dengan menuliskan
tanda “S” “P” “SP” pada Mendokumentasi
karcis kuning di status kan kegiatan
pasien, dapat yang telah
mencegah terjadinya dilakukan,
ketertinggalan memberi tanda
penginputan data “S” untuk kartu
pasien ke dalam sistem status pasien
SIK dan atau PCARE yang telah di
BPJS. input ke sistem
SIK, “P” untuk
kartu status
pasien yang
telah diinput ke
sistem PCARE
BPJS, dan “SP”
untuk kartu status
yang telah
diinput ke
sistem SIK dan
PCARE BPJS
pada karcis
kuning di status
rekam medik
pasien.

Jakarta, 20 Agustus 2015

PESERTA DIKLAT MENTOR COACH


( MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.) ( dr. DARNIS, M.M.Kes) ( Ir. HELENA RAS ULINA S., M.M.)
NIP. 199112112014032001 NIP. 196801122007011050 NIP. 196008181986032006

Anda mungkin juga menyukai