Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM PERCOBAAN

MEKANIKA FLUIDA 1

PENGUKURAN DEBIT DALAM PIPA H-04

Nama : Resti Ayunda Putri


NIM : 1202925002
Tanggal Praktikum : 20 November 2021
Modul :4
Asisten Lab : Desi Yana

LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA


UNIVERSITAS BAKRIE
2021
PENGUKURAN DALAM PIPA H-04
Percobaan 4

I. Tanggal
20 November 2021

II. Tujuan
- Memperagakan prinsip kerja dari berbagai tipe dasar pengukuran aliran
yang berbeda dan dirakit dalam satu seri konfigurasi dengan cara
membandingkannya.
- Mengetahui karakteristik-karakteristik tipe dasar pengukuran aliran.

III. Teori Dasar


Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
1. Kecepatan (velocity).
2. Berat (massanya).
3. Luas bidang yang dilaluinya.
4. Volumenya
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan,
debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara
melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya: langsung, tak langsung,
gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran
debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat fluida yang
melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu tertentu. Metoda tak
langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi tekanan,
perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang
dan dengan besaran perhitungan debit.
Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan
gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau
penentuan dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang
waktu yang diukur.
Venturi meter dan Orifice meter adalah perangkat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan rata-rata, laju aliran volumetrik atau laju aliran
massa dari fluida yang mengalir dengan mengurangi tekanan fluida yang
mengalir. Penurunan tekanan secara matematis terkait dengan kecepatan atau
laju aliran fluida yang mengalir dengan persamaan kontinuitas dan persamaan
Bernoulli. Sebuah meteran Venturi dirancang untuk memiliki tiga bagian;
bagian konvergen, bagian tenggorokan dan bagian divergen (Chemical
Engineering World,2020).
Dalam Venturimeter ketika fluida mencapai bagian yang konvergen
maka menurut persamaan kontinuitas, ketika luas penampang berkurang maka
kecepatan fluida yang mengalir bertambah. Persamaan Bernoulli mengatakan
bahwa ketika kecepatan fluida yang mengalir meningkat, tekanan fluida yang
mengalir berkurang. Penurunan tekanan ini digunakan untuk menghitung
kecepatan rata-rata atau laju aliran fluida yang mengalir. Cairan kemudian
melewati bagian divergen yang bertanggung jawab untuk pemulihan tekanan.
Di Orifice Meter; fluida yang mengalir mulai berkumpul sebelum mencapai
orifice plate dan terus menyatu setelah melewati orifice plate sampai tercapai
suatu titik yang disebut vena contracta. Vena contracta adalah titik kecepatan
maksimum dan tekanan minimum dalam sistem aliran. Prinsip persamaan
kontinuitas dan persamaan Bernoulli diterapkan di sini juga untuk menentukan
kecepatan rata-rata dan laju aliran fluida yang mengalir (Chemical
Engineering World,2020).
Dengan menggunakan persamaan energi (Bernoully) dapat diturunkan
debit untuk venture meter dan orifice:

Dimana:
Q = Debit yang mengalir melalui pipa
Cd = Koefisien debit empiris yang didapat dari hasil percobaan
A1 = luas penampang pipa bagian hulu
A2 = Luas penampang leher pipa venturimeter atau luas penampang lubang
(orifice) untuk lempeng lubang aliran
h1 = Tinggi tekanan pada lubang masuk (hulu)
h2 = Tinggi tekanan pada lubang keluar (hilir)

Tabung pitot atau manometer merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur kecepatan aliran fluida. Pipa pitot sederhana terdiri dari tabung
yang mengarah secara langsung ke aliran fluida dan tabung pengukur yang
berbentuk U yang berisi fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan
perubahan tinggi dari fluida yang bergerak tersebut (A. Suryadi, 2012).
Rumus yang digunakan:

Dimana:
Q = Debit yang mengalir melalui pipa
Cd = Koefisien debit empiris yang didapat dari hasil percobaan
A2 = Luas penampang leher pipa pitot atau luas penampang lubang (orifice)
untuk lempeng lubang aliran
h1 = Tinggi tekanan pada lubang masuk (hulu)
h2 = Tinggi tekanan pada lubang keluar (hilir)

Catatan:
1. Pada venturimeter
a. Diameter pipa bagian hulu : 29 mm
b. Diameter leher pipa : 17 mm
2. Pada lempeng lubang aliran
a. Diameter pipa bagian hulu : 29 mm
b. Diameter lubang : 20 mm
3. Pada pipa pitot
a. Diameter pipa : 19 mm
IV. Alat dan Bahan
Alat:
1. Meja Hidrolika
2. Seperangkat alat pengukur aliran

V. Langkah Kerja
1. Letakkan alat percobaan pada saluran tepi meja hidrolika.
2. Hubungkan pipa aliran masuk dengan suplai meja hidrolika dan masukkan
pipa aliran keluar kedalam tangki pengukur volume.
3. Buka katup pengatur aliran suplai sepenuhnya dan katup pengatur aliran
pada alat percobaan.
4. Buka katup udara pada manometer, biarkan manometer terisi penuh, dan
tunggu hingga gelembung udara sudah tidak terlihat lagi pada manometer.
5. Atur katup suplai aliran dan pengatur aliran pada alat percobaan, hingga
mendapatkan pembacaan manometer yang jelas. Jika diperlukan,
tambahkan tekanan pada manometer dengan menggunakan pompa tangan.
6. Catat pembacaan pada manometer, pembacaan debit pada alat ukur
penampang berubah kemudian hitung debit aliran dengan menghitung
jumlah volume yang keluar dari alat percobaan dalam waktu tertentu,
menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
7. Ulangi langkah 1-6 untuk berbagai variasi debit.
VI. Daftar Pustaka
Chemical Engineering World.2020.Venturi Meter versus Orifice
Meter.diakses tanggal 19 November
2021.https://chemicalengineeringworld.com/venturi-meter-versus-orifice-
meter/
Suryadi, Anang, et al. "Pengembangan Pipa Pitot Sebagai Peraga
Pembelajaran Mekanika Fluida." Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas
Lampung, vol. 1, no. 7, 2013.

Anda mungkin juga menyukai