Ilaliah - Laporan Tugas Mandiri Stase
Ilaliah - Laporan Tugas Mandiri Stase
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Aris Citra Wisuda, S.Kep., Ners., M.Kes., M.Kep.
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
2
Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................1
I. LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP HIPERTENSI....................................2
a. Definisi Hipertensi...........................................................................................2
b. Anatomi Fisiologi............................................................................................2
c. Etiologi.............................................................................................................5
d. Tanda dan gejala..............................................................................................7
e. Klasifikasi.........................................................................................................7
f. Patofisiologi......................................................................................................8
g. Pemeriksaan penunjang..................................................................................10
h. Tindakan umum yang dilakukan....................................................................11
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI..................................12
a. Pengkajian keperawatan.................................................................................12
b. Diagnosis keperawatan yang mungkin timbul...............................................19
c. Rencana Asuhan Keperawatan.......................................................................19
III. LAPORAN KASUS.........................................................................................23
a. Pengkajian......................................................................................................24
b. Analisa Data dan Prioritas diagnosa keperawatan.........................................30
c. Rencana Keperawatan....................................................................................31
d. Implementasi Keperawatan............................................................................33
e. Evaluasi..........................................................................................................38
Daftar Pustaka........................................................................................................44
1
I. LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP HIPERTENSI
a. Definisi Hipertensi
Hipertensi terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal
dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu
tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan
arteri yang bila berlanjut dapat dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg
(Udjianti, 2013).
kemudian berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung.
Penyakit ini salah satu masalah utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia
maupun dunia.
b. Anatomi Fisiologi
2
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan
saluran limfe. Jantung merupakan organ penting yang memompa darah dan
vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan
bahan buangan.Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstra seluler atau
sistem peredaran. Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri
bila darah dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri
temporalis diatas tulang temporal atau arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki
(Utam, 2018).
denyut sesuai dengan siklus jantung jumlah denyut jantung 70 berarti siklus
jantung 70 kali per menit. Tekanan darah sangat penting dalam sirkulasi darah dan
selalu diperlukan untuk daya dorong yang mengalirkan darah didalam arteri,
arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga darah didalam arteri, arteriola, kapiler
dan sistem vena sehingga terbentuk aliran darah yang menetap. Jantung bekerja
3
perubahan tekanan darah dan sirkulasi darah. Pada tekanan darah didalam arteri
kenaikan arteri pada puncaknya sekitar 120 mmHg tekanan ini disebut tekanan
darah.Darah dalam aorta bergerak cepat, dalam arteri kecepatan berkurang dan
sangat lambat pada kapiler, dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat
pada kapiler. Faktor lain yang membantu aliran darah kejantung maupun gerakan
pernafasan dengan naik turunnya diafragma yang bekerja sebagai pemopa, isapan
yang dikeluarkan oleh atrium yang kosong sewaktu diastole menarik darah dari
vena dan tekanan darah arterial mendorong darah maju. Perubahan tekanan nadi
pengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia
darah kurang bahkan menghilang sama sekali, sehingga tekanan nadi meningkat.
Kecepatan aliran darah dibagian tengah dan pada bagian tepi (ferifer) yang dekat
dengan permukaan bagian dalam dinding arteri adalah sama, aliran bersifat sejajar
yang konsentris dengan arah yang sama jika dijumpai suatu aliran darah dalam
yang tidak lancar. Keadaan dapat terjadi pada darah yang mengatur melalui
4
bagian pembuluh darah yang mengalami sumbatan atau vasokonstriksi (Eghbali et
al., 2018).
c. Etiologi
Dari seluruh kasus hipertensi 90% adalah hipertensi primer. Beberapa faktor
b. Jenis kelamin dan usia Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita menopause
c. Diet Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
e. Berat badan > 25% diatas ideal dikaitkan dengan berkembang nya hipertensi.
darah.
5
volume expansion. Dengan penghentian obat kontrasepsi, tekanan darah
penyempitan atu atau lebih arteri renal pada klien dengan hipertensi disebabkan
hormon estrogen pada tubuh. Saat hamil kadar hormon estrogen di dalam tubuh
memang akan menurun dengan signifikan. Hal ini ternyata biasa menyebabkan
pembuluh darah. Adanya plak ini akan menghambat sirkulasi darah dan pada
6
f. Merokok Merokok dapat menyebakan kenaikan tekanan darah karena
Kandungan nikotin pada rokok memicu syaraf untuk melepaskan zat kimia
darah.
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak Nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epitaksis (mimisan)
h. Kesadaran menurun
e. Klasifikasi
adalah tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik
kurang dari 80 mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
7
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer dan
primer adalah genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat badan, gaya hidup.
Hipertensi sekunder adalah peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi fisik
yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid (Kementerian
f. Patofisiologi
inibermula saraf simpatis, yang berlanjut berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
8
pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
(Smelttzer, 2014).
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
hipertensi (Price)
9
g. Pemeriksaan penunjang
a. Pemerikaan Laboratorium
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor lain atau mencari
10
penyebab hipertensi, biasanya diperiksa unaralis darah perifer lengkap kemih
darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolestrol total, kolestrol HDI,
dan EKG). Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti klirens
kreatinin protein urine 24 jam, asam urat, kolestrol LDL, TSH dan ekokardiografi
anemia.
4. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
ginjal.
jantung.
11
a. Terapi non farmakologi merupakan terapi tanpa menggunakan obat,terapi
pengelolaan stress dan kecemasan merupakan langkah awal yang harus dilakukan.
senyawa obat obatan yang dalam kerjanya dalam mempengaruhi tekanan darah
pada pasien hipertensi seperti : angiotensin receptor blocker (ARBs), beta blocker,
a. Pengkajian keperawatan
Semua fase proses keperawatan bergantung pada pengumpulan data yang akurat
12
a. Kesehatan Umum
Pada pasien hipertensi datang dengan keluhan utama yaitu sakit kepala hingga
penurunan tingkat kesadaran
d. Riwayat Pengobatan
Adanya riwayat pengobatan terkait dengan hipertensi seperti penurunan tekanan
darah, deuretik, ataupun yang lainnya.
2. NUTRITION
a. Antropometri
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
1. berat badan sekarang dan berat badan sebelumnya
2. Lingkar perut
3. Lingkar kepala
4. Lingkar dada
13
5. Lingkar lengan atas
6. IMT
b. Biochemical
meliputi data laboratorium yang abnormal
c. Clinical
meliputi tanda-tanda klinis rambut,turgor kulit, mukosa bibir, conjungtiva
anemis/tidak
d. Diet
Meliputi nafsu makan, jenis makanan dan frekuensi makan
e. Energi
Meliputi kemampuan pasien dalam beraktifitas selama sakit
f. Faktor penyebab masalah nutrisi
Meliputi penyebab masalah nutrisi : (kemampuan menelan, mengunyah, dll)
g. Penilaian status gizi, bagaimana status gizi
h. Pola asupan cairan, berapa banyak total cairan yang masuk perhari
i. Cairan masuk, berapa jumlah input cairan perhari
j. Cairan keluar, berapa jumlah output cairan perhari
k. Bagaimana penilaian status cairan/ balance
l. pemeriksaan abdomen meliputi :
3. ELIMINATION
a. System urinary
1. Pola pembuangan urine
Meliputi : frekuensi dan jumlah
2. Adakah riwayat kelainan kandung kemih
3. Pola urine
Meliputi : jumlah, warna , dan bau
14
4. Adakah distensi kandung kemih/ retensi urine
b. System gastrointestinal
1. Pola eliminasi
Meliputi : frekuensi, warna dan bau
2. Adakah konstipasi, dan faktor penyebab konstipasi
c. System integumen
Meliputi : kaji integritas kulit,turgor, warna dan suhu
4. AKTIVITY/REST
a. Istirahat / tidur, meliputi :
1. waktu tidur
2. Adakah insomnia
3. Adakah pertolongan untuk merangsang tidur
b. Aktivitas
1. Pekerjaan saat ini
2. Adakah kebiasaan olagraga
c. ADL meliputi :
1. Apakah ada bantuan saat makan
2. Apakah toileting dilakukan dengan bantuan
3. Bagaimana kebersihan
4. Bagaimana cara dalam berpakaian
d. Adakah bantuan ADL
e. Kaji kekuatan otot
f. ROM
g. Apakah ada resiko untuk cedera
h. Cardio respons meliputi :
1. Adakah riwayat penyakit jantung
2. Adakah edema ekstremitas
3. Periksa tekanan darah dan nadi saat berbaring dan duduk
15
4. Pemeriksaan jantung meliputi :
5. PERCEPTION/ COGNITION
a. Orientasi / Kognisi yang dikaji meliputi :
1. Tingkat Pendidikan
2. Kurang pengetahuan terhadap penyakit
3. Bagaimana pengetahuan tentang penyakit
4. Orientasi ( waktu, tempat, orang )
b. Sensasi / Persepsi
1. Adakah riwayat penyakit jantung
2. Apakah pernah sakit kepala
3. Apakah ada penggunaan alat bantu
4. Bagaimana penginderaan
c. Communication
1. Bahasa apa yang digunakan
2. Adakah kesulitan dalam berkomunikasi
16
6. SELF PERCEPTION
a. self concept / self esteem meliputi :
1. Bagaimana perasaan sehat / takut terhadap penyakit
2. Bagaimana perasaan putus asa / kehilangan terhadap penyakit
3. Adakah keinginan untuk menciderai
4. Apakah adanya luka / cacat
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan yang dikaji meliputi :
1. Status hubungan
2. Siapakah orang terdekat
3. Adakah perubahan konflik / peran
4. Bagaimana perubahan gaya hidup
5. Bagaimana interaksi dengan orang lain
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual yang perlu dikaji meliputi :
1. Bagaimana Masalah / disfungsi seksual
2. Bagaimana periode menstruasi
3. Metode KB apa yang digunakan
4. Adakah Pemeriksaan sadari
5. Adakah Pemeriksaan papsmear
17
a. Nilai kepercayaan meliputi :
1. Adakah kegiatan keagamaan yang diikuti
2. Bagaimana kemampuan untuk berpartisipasi
3. Adakah kegiatan kebudayaan yang diikuti
4. Bagaimana kemampuan menentukan masalah yang dihadapi
12. COMFORT
a. Kaji Kenyamanan / nyeri meliputi :
1. Provokes (yang menimbulkan nyeri)
2. Quality (bagaimana kualitasnya)
3. Regio (dimana letaknya)
4. Skala (berapa skalanya)
5. Time (waktu)
b. Bagaiman rasa tidak nyaman lainnya
c. Bagaimana Gejala yang menyertai
18
b. Diagnosis keperawatan yang mungkin timbul
Diagnosis keperawatan adalah fase kedua proses keperawatan. Pada fase ini,
langkah yang sangat penting dalam proses asuhan keperawatan. Semua aktivitas
adalah :
oksigen
19
iskemia miokard - Dapat mentoleransi - Monitor aritmia
aktivitas, tidak ada - Posisikan pasien semi fowler
kelelahan atau fowler
- Tidak ada edama paru, - Berikan terapi relaksasi
perifer dan tidak ada untuk mengurangi stres
asites - Berikan dukungan emosional
-tidak ada penurunan dan spiritual
kesadaran - Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen
- Edukasi beraktivitas fisik
secara bertahap
- Edukasi pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
harian
- Kolaborasi pemberian diet
jantung yang sesuai
2 Nyeri akut Pain Level, Manajemen Nyeri
b/dpeningkatan Pain control Identifikasi lokasi,
tekanan vaskuler Comfort level karakteristik, durasi,
serebral dan Kriteria Hasil : frekuensi, durasi, kualitas,
iskemia Mampu mengontrol intensitas nyeri
nyeri (tahu penyebab Monitor skala nyeri
nyeri, mampu Berikan teknik
menggunakan tehnik nonfarmakologis : teknik
nonfarmakologi nafas dalam
untuk mengurangi Edukasi tentang penyebab
nyeri, mencari dan pemicu nyeri
bantuan) Edukasi cara memonitor nyeri
Melaporkan bahwa secara mandiri
nyeri berkurang Edukasi penggunan teknik
dengan nonfarmakologi
menggunakan Kolaborasi pemberian
manajemen nyeri analgetik
3 Intoleransi Energy consevation Manajemen Energi
aktivitas b/d Airway tolerance - Identifikasi gangguan fungsi
kelemahan tubuh yang mengakibatkan
ketidak Kriteria Hasil : kelelahan
seimbangansuplai - Berpatisipasi dalam - Monitor kelelahan fisik dan
dan kebutuhan aktifitas fisik tanpa emosional
oksigen disertai peningkatan - Monitor pola dan jam tidur
tekanan darah, nadi - Sediakan lingkungan yang
dan RR nyaman
- Mampu melakukan - Lakukan latihan rentang
aktifitas sehari gerak
(ADLs) secara andiri - Berikan aktivitas distraksi
20
- Tanda tanda vital yang menenangkan
normal - Ajarkan tirah baring
- Mampu berpindah : - Ajarkan melakukan aktivitas
dengan atau tanpa bertahap
bantuan alat - Kolaborasi dengan ahli gizi
- Status tentang cara meningkatkan
kardiopulmunari nafsu makan.
adekuat
- Sirkulasi status baik
- Status respirasi:
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat
4 Cemas b/d krisis anxiety control Reduksi ansietas
situsional kriteria hasil: - monitor tanda-tanda ansietas
sekunder adanya - menunjukan kriteria - ciptakan suasana terapeutik
hipertensi diderita tehknik untuk untuk menumbuhkan
pasien. mengontrol tehnik kepercayaan
nafas dalam cemas - dengatkan dengan penuh
- postur tubuh pasien perhatian
rileks dan akspresi - gunakan pendekatan yang
wajah tidak tegang tenang yang meyakinkan
- mengungkapkan - anjurkan keluarga untuk
cemas berkurang tetap bersama pasien
- latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
- latih teknik relaksasi: terapi
dzikir
- kolaborasi pemberian obat
antiansietas
5 risiko jatuh d.d Trauma Risk For
Pecegahan Jatuh
gangguan Injury risk for
- identifikasi faktor risiko
keseimbangan Kriteria Hasil : jatuh (usia >65 tahun,
- Keseimbangan : gangguan keseimbangan)
kemampuan untuk - identifikasi faktor
mempertahankan lingkungan yang dapat
keseimbangan meningkatkan risiko jatuh
- tidak ada kejadian - hitung risiko jatuh
jatuh menggunakan skala Morse
- orientasikan ruangan pada
pasien dan keluarga
- pastikan roda tempat tidur
terkunci
- pasang handrail/ pagar
pembatas tempat tidur
- gunakan alat bantu berjalan
21
- edukasi keluarga cara
mendampingi pasien
memenuhi aktivitas
- edukasi cara menggunakan
bel untuk memanggil
perawat.
22
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER
DENGAN HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
23
III. LAPORAN KASUS
a. Pengkajian
DATA PASIEN
A. DATA UMUM
Nama Inisial Pasien : Ny. K
Umur : 66 Tahun
Alamat : Perumahan Guru II
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS/RB : 1 November 2021
Nomor Rekam Medis : 312720
Bangsal : Rindu 3
1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum :
Saat dilakukan pengkajian diruangan didapatkan pasien mengeluh nyeri pada
bagian kepala, nyeri tengkuk, dirasakan hilang timbul, hingga pada malam hari
yang membuat Ny. K sulit untuk tertidur.
- Tekanandarah : 150/90 mmHg
- Nadi : 100 x/ menit
- Suhu : 36,9 C
- Respirasi : 20 x/menit
c. Riwayat pengobatan
Ny.K mendapatkan obat hipertensi berupa catopril dari puskesmas, namun sejak 6
bulan terakhir tidak teratur minum obat.
24
f. Pengobatan sekarang :
No Nama Obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Ringer laktat 500ml/ kalsium Sebagai sumber
8jam klorida 0,02 elektrolit dan
gram, kalium air.
klorida 0,03
gram, sodium
klorida 0,6
gram, sodium
laktat 0,31
gram, dan air
2. Amlodipin 1x10mg amlodipine obat untuk
besylate 13,8 menurunkan
mg tekanan darah
pada kondisi
hipertensi
3 Ibuprofen 3x400 mg Ibuprofen 400 obat yang
mg digunakan untuk
meredakan nyeri
dan peradangan
2. NUTRION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT
1) BB biasanya : 50 Kg dan BB sekarang : 50 Kg
2) Lingkar perut : 79
3) Lingkar kepala : 53
4) Lingkar dada : 82
5) Lingkar lengan atas : 24
6) IMT : 23 (normal)
25
karena Ny. K merasa nyeri disertai pusing. Ny. K juga ada riwayat jatuh saat
dirumah karena saat berjalan tiba-tiba merasa pusing.
i. Cairan Masuk
Cairan masuk sekitar 1500cc melalui air minum dan cairan infus.
j. Cairan Keluar
Saat sehat pasien bak 3-5 x/ hari, sekitar 1400cc
k. Penilaian Status Cairan (Balance Cairan)
Seimbang
l. Pemeriksaan Abdomen
Kebiasaan BAB 2x sehari, konsistensi lembab, warna kuning, bau khas feses, tempat
yang digunakan kamar mandi, peristaltic usus 12x/mnt, tidak ada masalah eliminasi
alvi.
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
Normal, Frekuensi Berkemih ± 3x/hr, teratur, bau khas urine, jumlah ± 1400,
tempat yang digunakan kamar mandi, tidak menggunakan alat bantu berkemih.
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Kebiasaan BAB 1x sehari, konsistensi lembab, warna kuning, bau khas feses,
tempat yang digunakan kamar mandi, peristaltic usus 12x/mnt, tidak ada
masalah eliminasi alvi.
26
c. Sistem Integumen
1) Kulit (integritas kulit/hidrasi/turgor/warna/suhu)
Turgor kulit normal dan mukosa bibir pasien lembab
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Ny. K tidak dapat tertidur dimalam hari karena merasa nyeri
pada bagian kepala. Dirasakan di malam hari sehingga menganggu jam tidur.
Waktu tidur malam Ny. K sekitar 2-4 jam.
2) Insomnia : Tidak ada
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan :Ny. K tidak bekerja.
2) Kebiasaan olahraga : tidak ada
3) ADL
a) Makan : Ny. K memiliki nafsu makan yang cukup
b) Toileting : Tidak ada keluhan
c) Kebersihan : Baik
d) Berpakaian : Baik
4) Bantuan ADL : Memerlukan bantuan
5) Kekuatan otot : 5/5
6) ROM : Aktif
7) Resiko utuk cidera : Tidak
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung : Tidak ada
2) Edoma esktremitas : Tidak ada
3) Tekanan darah dan nadi :
a) Berbaring : 80x/menit
b) Duduk : 80x/menit
4) Tekanan vena jugulari : dalam batas normal
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : dalam batas normal
b) Palpasi : dalam batas normal
c) Perkusi : dalam batas normal
d) Auskultasi : dalam batas normal
d. Pulmonary respon
1) Penyakit system nafas : tidak ada
2) Penggunaan O2 : tidak ada
3) Kemampuan bernafas : Baik
4) Gangguan pernafasan (batu, suaranafas, sputum, dll)
Tidak ada
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : dalam batas normal
b) Palpasi : dalam batas normal
c) Perkusi : dalam batas normal
d) Auskultasi : dalam batas normal
27
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Oerintasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SD
2) Kurang pengetahuan : dalam batas normal
3) Pengetahuan tentang penyakit : Ny. K memahami penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : dalam batas normal
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
4) Penginderaan : dalam batas normal
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Ogan
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : tidak ada
2) Perasaan putusasa/kehilangan : tidak ada
3) Keinginan untuk menciderai : tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Perananhubungan
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : istri
3) Perubahan konflik/peran : tidak ada
4) Perubahan gayahidup : tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : dalam batas normal
8. SEXUALITY
a. Identitasseksual
1) Masalah/disfungsiseksual : tidak ada
2) Periode menstruasi :-
3) Metode KB yang digunakan : tidak ada
4) Pemeriksaan SADARI :-
5) Pemeriksaan pasmear :-
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : tidak ada
2) Kemampuan untuk mengatasi : tidak ada
3) Perilaku yang menampakkan cemas:tidak ada
28
3) Kegiatan kebudayaan : baik
4) Kemampuan memecahkan masalah : baik
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimmune : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan /resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler
peripheral, kondisi hipertensi, perdarahan, hipoglikemia, syndrome disuse, gaya
hidup yang tetap)
Tidak ada
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : tidak ada yang merangsang
terjadinya nyeri, nyeri dirasa hilang timbul, nyeri muncul dimalam hari
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : seperti Ditusuk- tusuk
3) Regio (dimana letaknya) : kepala bagian belakang dan
tengkuk
4) Scala (berapa skalanya) :5
5) Time (waktu) : hilang timbul, terkadang pada
malam hari
b. Rasa tidaknyamanlainnya : tidak ada
c. Gejala yang menyertai : nyeri
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : dalam batas normal
b. DDST (Form dilampirkan) :-
B. DATA LABORATORIUM
Tanggal Jenis Hasil Harga
Satuan Interpretasi
& Jam Pemeriksaan Pemeriksaan Normal
25/10/21 Hematologi
Hemoglobin 13 13-16 g/dL normal
Eritrosit 4,3 4,5-5,5 (10^6/uL) normal
Hematokrit 43 40-48 % normal
Kimia Klinik
Glukosa 90 74-106 Mg/dL normal
Albumin 4,1 3,8-5,4 g,dl normal
Kalium 3,5 3,5-5,6 mEq/l Normal
Natrium 136,2 135-147 mEq/l Normal
Klorida 102 100-106 mEq/l normal
29
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 312720
No. Kamar Bed : 2 Hari/tanggal : 1/11/2021
N Data Senjang Etiologi Masalah
o Keperawatan
1 DS : Pencedera Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada fisiologis
kepala dan pada tengkuk
DO:
- TD: 150/90 mmH
- Pasien tampak memegangi bagian
kepala yang sakit
- Provokes (yang menimbulkan nyeri):
tidak ada yang merangsang terjadinya
nyeri, nyeri dirasa hilang timbul, nyeri
muncul dimalam hari
- Quality (bagaimana kualitasnya):
seperti Ditusuk- tusuk
- Regio (dimana letaknya) : kepala
bagian belakang dan tengkuk
- Scala (berapa skalanya) : 5
- Time (waktu): hilang timbul,
terkadang pada malam hari
2 DS : Perubahan Gangguan pola
- Pasien mengatakan susah tidur lingkungan tidur
karena nyeri dirasakan di malam hari sekitar
sehingga menganggu jam tidur.
DO :
- Pasien tampak lemas
- Waktu tidur malam Ny. K sekitar 2-4 jam.
- Tampak adanya kantung mata
3 DS : Gangguan Risiko jatuh
-pasien mengatakan jika bergerak kepala keseimbangan
nya terasa pusing dan sempoyongan
-Untuk beraktifiats lebih banyak dikurangi karena
Ny. K merasa nyeri disertai pusing.
DO :
- Umur : 66 tahun
- Pemenuhan ADL dengan bantuan
- Ada riwayat jatuh sebelumnya saat
dirumah
Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d pencedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur b.d Perubahan lingkungan sekitar
30
3. risiko jatuh d.d gangguan keseimbangan
c. Rencana Keperawatan
32
d. Implementasi Keperawatan
33
selama sakit
- mengedukasi makanan/
minuman menganggu
tidur
- mengajarkan relaksasi
nonfarmakologi: terapi
dzikir
- berkolaborasi dengan
dokter terkait
pengobatan
3 1/11/21 Pecegahan Jatuh Pasien
09.30 - mengidentifikasi menerima
faktor risiko jatuh kehadadiran
(usia >65 tahun, perawat
gangguan
keseimbangan)
- mengidentifikasi
faktor lingkungan yang
dapat meningkatkan
risiko jatuh
- menghitung risiko
jatuh menggunakan
skala Morse
- mengorientasikan
ruangan pada pasien
dan keluarga
- memastikan roda
tempat tidur terkunci
- memasang handrail/
pagar pembatas tempat
tidur
- menggunakan alat
bantu berjalan
- mengedukasi keluarga
cara mendampingi
pasien memenuhi
aktivitas
- mengedukasi cara
menggunakan bel
untuk memanggil
perawat.
1 2/11/21 Manajemen Nyeri Pasien
09.00 - mengidentifikasi menerima
lokasi, karakteristik, kehadadiran
durasi, frekuensi, perawat
durasi, kualitas,
34
intensitas nyeri
- Memonitor skala nyeri
- memberikan teknik
nonfarmakologis :
teknik nafas dalam
- mengedukasi tentang
penyebab dan pemicu
nyeri
- mengedukasi cara
memonitor nyeri
secara mandiri
- mengedukasi
penggunan teknik
nonfarmakologi
- berkolaborasi
pemberian analgetik
2 2/11/21 Dukungan Tidur Pasien
09.15 - mengidentifikasi pola menerima
aktivitas dan tidur kehadadiran
- mengidentifikasi faktor perawat
penganggu tidur
- memodifikasi
lingkungan
(pencahayaan,
kebisingan, suhu,
tempat tidur)
- memfasilitasi
menghilangkan stres
seperi teknik distraksi
menonton tv
- mengedukasi
pentingnya tidur cukup
selama sakit
- mengedukasi makanan/
minuman menganggu
tidur
- mengajarkan relaksasi
nonfarmakologi: terapi
dzikir
berkolaborasi dengan
dokter terkait pengobatan
3 2/11/21 Pecegahan Jatuh Pasien
09.30 - mengidentifikasi menerima
faktor risiko jatuh kehadadiran
(usia >65 tahun, perawat
gangguan
35
keseimbangan)
- mengidentifikasi
faktor lingkungan yang
dapat meningkatkan
risiko jatuh
- menghitung risiko
jatuh menggunakan
skala Morse
- mengorientasikan
ruangan pada pasien
dan keluarga
- memastikan roda
tempat tidur terkunci
- memasang handrail/
pagar pembatas tempat
tidur
- menggunakan alat
bantu berjalan
- mengedukasi keluarga
cara mendampingi
pasien memenuhi
aktivitas
- mengedukasi cara
menggunakan bel
untuk memanggil
perawat.
1 3/11/21 Manajemen Nyeri Pasien
09.00 - mengidentifikasi menerima
lokasi, karakteristik, kehadadiran
durasi, frekuensi, perawat
durasi, kualitas,
intensitas nyeri
- Memonitor skala nyeri
- memberikan teknik
nonfarmakologis :
teknik nafas dalam
- mengedukasi tentang
penyebab dan pemicu
nyeri
- mengedukasi cara
memonitor nyeri
secara mandiri
- mengedukasi
penggunan teknik
nonfarmakologi
- berkolaborasi
36
pemberian analgetik
2 3/11/21 Dukungan Tidur Pasien
09.15 - mengidentifikasi pola menerima
aktivitas dan tidur kehadadiran
- mengidentifikasi faktor perawat
penganggu tidur
- memodifikasi
lingkungan
(pencahayaan,
kebisingan, suhu,
tempat tidur)
- memfasilitasi
menghilangkan stres
seperi teknik distraksi
menonton tv
- mengedukasi
pentingnya tidur cukup
selama sakit
- mengedukasi makanan/
minuman menganggu
tidur
- mengajarkan relaksasi
nonfarmakologi: terapi
dzikir
berkolaborasi dengan
dokter terkait pengobatan
3 3/11/21 Pecegahan Jatuh Pasien
09.30 - mengidentifikasi menerima
faktor risiko jatuh kehadadiran
(usia >65 tahun, perawat
gangguan
keseimbangan)
- mengidentifikasi
faktor lingkungan yang
dapat meningkatkan
risiko jatuh
- menghitung risiko
jatuh menggunakan
skala Morse
- mengorientasikan
ruangan pada pasien
dan keluarga
- memastikan roda
tempat tidur terkunci
- memasang handrail/
pagar pembatas tempat
37
tidur
- menggunakan alat
bantu berjalan
- mengedukasi keluarga
cara mendampingi
pasien memenuhi
aktivitas
- mengedukasi cara
menggunakan bel
untuk memanggil
perawat.
e. Evaluasi
38
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Gangguan pola 1/11/21 S:
tidur b.d 13:00 - Pasien mengatakan tidur masih
Perubahan terganggu,
lingkungan -pasien mengatakan sering terbangun
sekitar di malam hari
O:
- Pasien tampak lemah
- waktu tidur 2-4 jam
- ada kandung mata
P : intervensi dilanjutkan
Risiko jatuh d.d 1/11/21 S:
gangguan 13:00 -pasien mengatakan jika bergerak
keseimbangan kepala nya terasa pusing dan
sempoyongan
-Untuk beraktifiats lebih banyak dikurangi
karena Ny. K merasa nyeri disertai pusing.
O:
- Umur : 66 tahun
- Pemenuhan ADL dengan bantuan
- Ada riwayat jatuh sebelumnya
saat dirumah
P : intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d 2/11/21 S: Pasien mengatakan masih merasakan
pencedera 13:00 nyeri di kepala.
fisiologis
O:
- Pasien tampak memegangi
bagian kepala yang sakit
- Pasien tampak meringis
- Skala nyeri 4
- Pasien mendapatkan informasi
mengenai terapi
nonfarmakologi: terapi dzikir
39
P: Intervensi dilanjutkan
Gangguan pola 2/11/21 S:
tidur b.d 13:00 - Pasien mengatakan tidur masih
Perubahan terganggu,
lingkungan -pasien mengatakan sering terbangun
sekitar di malam hari
O:
- Pasien tampak lemah
- waktu tidur 4-5 jam
- ada kandung mata
P : intervensi dilanjutkan
Risiko jatuh d.d 2/11/21 S:
gangguan 13:00 -pasien mengatakan jika bergerak
keseimbangan kepala nya terasa pusing dan
sempoyongan
-Untuk beraktifiats lebih banyak dikurangi
karena Ny. K merasa nyeri disertai pusing.
O:
- Ada riwayat jatuh sebelumnya
saat dirumah
- Pagar tempat tidur terpasang
- Kunci roda tempat tidur terkunci
- Ada keluarga yang mendampingi
pasien
P : intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d 3/11/21 S: Pasien mengatakan nyeri nya sudah
pencedera 13:00 hilang.
fisiologis
O:
- Pasien mendapatkan informasi
mengenai terapi
nonfarmakologi: terapi dzikir
- Pasien tampak mulai
menggunakan terapi dizikir
A: masalah teratasi
40
P: Intervensi dihentikan,
Gangguan pola 3/11/21 S:
tidur b.d 13:00 - Pasien mengatakan bisa tidur di
Perubahan malam hari
lingkungan
sekitar O:
- Pasien tampak segar
- waktu tidur 5-7 jam
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Risiko jatuh d.d 3/11/21 S:
gangguan 13:00 -pasien mengatakan dapat bergerak
keseimbangan tanpa ada rasa sempoyongan.
O:
- Pasien dapat berdiri secaram
mandiri
- Ada keluarga yang mendampingi
pasien
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
41
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama &
No Keperawatan Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Perawat Perawat Perawat
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
1 Nyeri akut 1/11/21 S: Pasien mengatakan 1/11/21 S: Pasien mengatakan 1/11/21 S: Pasien mengatakan
11.00 masih merasakan nyeri 19.00 masih merasakan nyeri 04.00 masih merasakan nyeri
di kepala. di kepala. di kepala.
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
memegangi memegangi memegangi
bagian kepala bagian kepala bagian kepala
yang sakit yang sakit yang sakit
- Provokes (yang - Provokes (yang - Provokes (yang
menimbulkan menimbulkan menimbulkan
nyeri): tidak ada nyeri): tidak ada nyeri): tidak ada
yang yang yang
merangsang merangsang merangsang
terjadinya nyeri, terjadinya nyeri, terjadinya nyeri,
nyeri dirasa nyeri dirasa nyeri dirasa
hilang timbul, hilang timbul, hilang timbul,
nyeri muncul nyeri muncul nyeri muncul
dimalam hari dimalam hari dimalam hari
- Quality - Quality - Quality
(bagaimana (bagaimana (bagaimana
kualitasnya): kualitasnya): kualitasnya):
42
seperti Ditusuk- seperti Ditusuk- seperti Ditusuk-
tusuk tusuk tusuk
- Regio (dimana - Regio (dimana - Regio (dimana
letaknya) : letaknya) : letaknya) :
kepala bagian kepala bagian kepala bagian
belakang dan belakang dan belakang dan
tengkuk tengkuk tengkuk
- Scala (berapa - Scala (berapa - Scala (berapa
skalanya) : 5 skalanya) : 4 skalanya) : 3
Time (waktu): Time (waktu): Time (waktu):
hilang timbul, hilang timbul, hilang timbul,
terkadang pada terkadang pada terkadang pada
malam hari malam hari malam hari
- TD: 150/90 - TD: 130/90 - TD: 110/90
mmH, Nadi : mmH, Nadi : mmH, Nadi :
80x/menit, T: 100x/menit, T: 84x/menit, T:
36,5 C, RR : 36,5 C, RR : 36,7 C, RR :
20x/menit 20x/menit 20x/menit
O: O: O:
43
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
lemah lemah lemah
- waktu tidur 2-4 jam - ada kandung mata - ada kandung mata
- ada kandung mata
A : masalah belum A : masalah belum
A : masalah belum teratasi teratasi
teratasi
P : intervensi P : intervensi
P : intervensi dilanjutkan dilanjutkan
dilanjutkan
Risiko jatuh 1/11/21 S: 1/11/21 S: 1/11/21 S:
11.00 -pasien mengatakan 19.00 -pasien mengatakan 04.00 -pasien mengatakan
jika bergerak kepala jika bergerak kepala jika bergerak kepala
nya terasa pusing dan nya terasa pusing dan nya terasa pusing dan
sempoyongan sempoyongan sempoyongan
-Untuk beraktifiats lebih -Untuk beraktifiats lebih -Untuk beraktifiats lebih
banyak dikurangi karena banyak dikurangi karena banyak dikurangi karena
Ny. K merasa nyeri Ny. K merasa nyeri Ny. K merasa nyeri
disertai pusing. disertai pusing. disertai pusing.
O: O: O:
- Umur : 66 tahun - Umur : 66 tahun - Umur : 66 tahun
- Pemenuhan - Pemenuhan - Pemenuhan
ADL dengan ADL dengan ADL dengan
bantuan bantuan bantuan
- Ada riwayat - Ada riwayat - Ada riwayat
jatuh jatuh jatuh
sebelumnya saat sebelumnya saat sebelumnya saat
dirumah dirumah dirumah
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
memegangi memegangi memegangi
bagian kepala bagian kepala bagian kepala
yang sakit yang sakit yang sakit
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
meringis meringis meringis
- Skala nyeri 4 - Skala nyeri 3 - Skala nyeri 3
- Pasien - Pasien - Pasien
mendapatkan mendapatkan mendapatkan
informasi informasi informasi
mengenai mengenai mengenai
terapi terapi terapi
nonfarmakolo nonfarmakolo nonfarmakolo
gi: terapi gi: terapi gi: terapi
dzikir dzikir dzikir
45
malam hari malam hari malam hari
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
lemah lemah lemah
- waktu tidur 4-5 jam - ada kandung mata - ada kandung mata
- ada kandung mata
A : masalah belum A : masalah belum
A : masalah belum teratasi teratasi
teratasi
P : intervensi P : intervensi
P : intervensi dilanjutkan dilanjutkan
dilanjutkan
Risiko jatuh 2/11/21 S: 2/11/21 S: 2/11/21 S:
11.00 -pasien mengatakan 19.00 -pasien mengatakan 04.00 -pasien mengatakan
jika bergerak kepala jika bergerak kepala jika bergerak kepala
nya terasa pusing dan nya terasa pusing dan nya terasa pusing dan
sempoyongan sempoyongan sempoyongan
-Untuk beraktifiats lebih -Untuk beraktifiats lebih -Untuk beraktifiats lebih
banyak dikurangi karena banyak dikurangi karena banyak dikurangi karena
Ny. K merasa nyeri Ny. K merasa nyeri Ny. K merasa nyeri
disertai pusing. disertai pusing. disertai pusing.
O: O: O:
- Ada riwayat - Ada riwayat - Ada riwayat
jatuh jatuh jatuh
sebelumnya saat sebelumnya saat sebelumnya saat
dirumah dirumah dirumah
- Pagar tempat - Pagar tempat - Pagar tempat
tidur terpasang tidur terpasang tidur terpasang
- Kunci roda - Kunci roda - Kunci roda
tempat tidur tempat tidur tempat tidur
terkunci terkunci terkunci
- Ada keluarga - Ada keluarga - Ada keluarga
46
yang yang yang
mendampingi mendampingi mendampingi
pasien pasien pasien
O:
- Pasien
mendapatkan
informasi
mengenai
terapi
nonfarmakolo
gi: terapi
dzikir
- Pasien tampak
mulai
menggunakan
terapi dizikir
A: masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan,
Gangguan pola 3/11/21 S: 3/11/21 3/11/21
tidur 11.00 - Pasien mengatakan 19.00 04.00
bisa tidur di malam
47
hari
O:
- Pasien tampak segar
- waktu tidur 5-7 jam
A : masalah teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
Risiko jatuh 3/11/21 S: 3/11/21 3/11/21
11.00 -pasien mengatakan 19.00 04.00
dapat bergerak tanpa
ada rasa
sempoyongan.
O:
- Pasien dapat
berdiri secaram
mandiri
- Ada keluarga
yang
mendampingi
pasien
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan
48
Daftar Pustaka
Eghbali, M., Khosravi, A., Feizi, A., Mansouri, A., Mahaki, B., & Sarrafzadegan, N. (2018).
Prevalence, awareness, treatment, control, and risk factors of hypertension
among adults: a cross-sectional study in Iran. Epidemiology and health, 40,
e2018020-e2018020. doi:10.4178/epih.e2018020
Hurst, M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusdatin Kementerian
Kesehatan RI.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan Aplikasi Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Utam, S. Y. A. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi.
Yogyakarta: Deepublish.
49
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN HEPATITIS
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
50
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................44
I. LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP HEPATITIS....................................44
a. Definisi Hepatitis............................................................................................44
b. Anatomi Fisiologi..........................................................................................44
c. Etiologi...........................................................Error! Bookmark not defined.
d. Tanda dan Gejala...........................................................................................44
e. Klasifikasi.......................................................................................................44
f. Patofisiologi....................................................................................................44
g. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................44
h. Penatalaksanaan.............................................................................................44
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS.....................................44
a. Pengkajian......................................................................................................44
b. Diagnosis Yang Sering Muncul.....................................................................44
C. Rencana Asuhan Keperawatan......................................................................44
III. LAPORAN KASUS.........................................................................................44
a. Pengkajian......................................................................................................44
b. Analisa Data dan Prioritas diagnosa keperawatan.........................................44
c. Rencana Keperawatan....................................................................................44
d. Implementasi Keperawatan............................................................................44
e. Evaluasi..........................................................................................................44
Daftar Pustaka........................................................................................................44
1
I. LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP HEPATITIS
a. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh
juga dapat diartikan sebagai Peradangan Pada Organ Hati Yang Disebabkan
Zat Berbahaya Lainnya. Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel)
hati. Peradangan ini ditandai dengan meningakatan kadar enzim hati. Peningkatan
ini disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. Menurut Reeves
hepatitis adalah peradangan luas pada jaringan hati yang menyebabkan nekrosis
dan degenerasi sel. Ada dua faktor penyebabnya yaitu faktor infeksi dan faktor
non infeksi. Faktor penyebab infeksi antara lain virus hepatitis dan bakteri,
sedangkan faktor penyebab non infeksius antara lain obat-obatan,bahan kimia dan
racun
b. Anatomi Fisiologi
Hati adalah kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh, yang terletak di rongga
perut sebelah kanan atas, di bawah sekat rongga badan atau diafragma. Hati secara
luas dilindungi oleh tulang iga, berat hati 1500 gr atau 2,5% berat tubuh pada
orang dewasa normal. Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri.
bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan disebut fisura tranversum. Fisura
2
ligamen falsiformis memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan atas hati
duodenum superior.
Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan komplek. Hati penting
sebagian, pada kebanyakan kasus sel hati yang mati atau sakit akan digantikan
dengan jaringan hati baru. Sjaifoellah H M (2001) Hati merupakan organ terbesar
tubuh, dapat dianggap sebagai sebuah pabrik kimia yang membuat, menyimpan,
Lokasi hati sangat penting dalam pelaksanaan fungsi ini karena hati menerima
darah yang kaya nutrien langsung dari traktus gastrointestinal, kemudian hati yang
akan menyimpan atau menstransformasikan semua nutrien ini menjadi zat – zat
kimia yang digunakan dibagian lain dalam tubuh untuk keperluan metabolic. Hati
dan protein. Hati membuat dan mensekresikan empedu yang memegang peran
3
utama dalam proses pencernaan serta penyerapan lemak dalam traktus
dan mensekresikannya ke dalam empedu. Empedu yang dihasilkan oleh hati akan
disimpan untuk sementara waktu dalam kandung empedu (vesika felea) sampai
kemudian di butuhkan untuk proses pencernaan, pada saat ini kandung empedu
akan mengosongkan isinya dan empedu memasuki intestinum (usus). Brunner &
Suddart (2002).
1) Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala,
lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot, dan nyeri di perut kanan
berkurang, tetapi pasien masih lemah, anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin
berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat dari orang
dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda
e. Klasifikasi
4
1) Hepatitis A Penyebab adalah virus Hepatitis A, dan merupakan penyakit
sanitasi yang buruk, dan personal higin rendah. Gejala bersifat akut, tidak khas
bisa berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah sampai ikterus, bahkan dapat
2) Hepatitis B Etiologi virus Hepatitis B dari golongan virus DNA. Masa inkubasi
60-90 hari, penularan vertikal 95% terjadi masa perinatal (saat persalinan) dan 5%
intra uterine. Penularan horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar,
pisau cukur, tattoo, transplantasi organ. Gejala tidak khas seperti lesu, nafsu
makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, dapat timbul
ikterus, air kencing warna teh. Diagnosis ditegakkan dengan test fungsi hati serum
transaminase (ALT meningkat), serologi HBsAg dan IgM anti HBC dalam serum.
3) Hepatitis C Penyebab Hepatitis C adalah sirosis dan kanker hati, etiologi virus
Penularan Hepatitis C melaluli darah dan cairan tubuh, penularan masa perinatal
sangat kecil, melalui jarum suntik, transplantasi organ, hubungan seks dapat
kronik.
4) Hepatitis D
5
Virus Hepatitis D jarang ditemukan tapi paling berbahaya, Hepatitis D disebut
virus delta, virus ini memerlukan virus Hepatitis B untuk berkembang biak
sehingga hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi virus Hepatitis B.
5) Hepatitis E
termasuk virus RNA.Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan melalui fokal oral,
dengan didapatkannya IgM dan IgG anti HEV pada penderita yang terinfeksi.
6) Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. saat ini para pakar
7) Hepatitis G
Memiliki gejala yang sama dengan hepatitis C, sering kali infeksi bersamaan
6
f. Patofisiologi
7
g. Pemeriksaan Penunjang
8
1. Pemeriksaan klinis Pemeriksaan klinis dilakukan berdasarkan keluhan
penderita seperti demam, kelelahan, anoreksia, mual, dan rasa tidak nyaman
pada perut. Beberapa orang biasanya mengalami diare, ikterik (kulit dan mata
menguning), urine berwarna gelap dan pada kotoran (feses) terdapat bercak
darah, hal ini dapat ditemukan beberapa hari kemudian. Tingkatan berat
penyakit ini bermacam–macam, mulai dari asimtomatik (hal ini biasa terjadi
antibodi terhadap virus yaitu IgM dan IgG. Hal pertama yang dicari adalah
antibodi IgM, yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh
hari, dan antibodi ini hilang dalam waktu enam bulan. Tes antibodi IgG, yang
antibodi IgM dan antibodi IgG, maka seseorang kemungkinan tidak pernah
Apabila tes serologi menunjukkan hasil positif untuk antibodi IgM dan hasil
negatif untuk antibodi IgG, maka seseorang kemungkinan telah tertular HAV
dalam kurun waktu enam bulan terakhir, dan sistem kekebalan tubuh sedang
tes serologi menunjukkan hasil negatif untuk antibodi IgM dan hasil positif
9
pada suatu waktu sebelumnya, atau sudah melakukan vaksinasi terhadap
(AST), prothombin time (PT), total protein, serum albumin, IgG, IgA, IgM,
dan hitung sel darah lengkap). Apabila dengan tes laboratorium tidak
atau lebih kasus hepatitis A klinis pada lokasi praduga KLB yang mempunyai
h. Penatalaksanaan
infeksi, serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan
sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Pengobatan
hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala,
10
Meski beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan
Untuk mengatasi hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter dapat
prednisone dan budesonide. Selain itu, pasien penderita hepatitis autoimun juga
Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C yang kronis,
berbeda-beda.
Transplantasi hati
Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter mungkin
hati penderita hepatitis yang rusak akan diganti dengan hati yang sehat dari
pendonor.
11
Pemantauan kondisi fisik pasien selama masa penyembuhan hepatitis sangat
diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Aktivitas fisik yang
Selain itu, penderita hepatitis tidak boleh mengonsumsi alkohol, terutama jika
a. Pengkajian
a. Kesehatan Umum
Pada klien hepatitis biasanya Klien datang dengan keluhan:Demam,sakit
kepala,nyeri pada perut kanan atas,mual,muntah,ikterik,lemah,letih,lesuh,dan
anoreksia.
d. Riwayat Pengobatan
Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis, tingkat keparahan
infeksi, serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan
sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Pengobatan
hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan
12
gejala, dan mencegah terjadinya komplikasi. Pengobatan seperti obat interferon,
imunosupresan, dan antivirus.
5. NUTRITION
m. Antropometri
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
7. berat badan sekarang dan berat badan sebelumnya
8. Lingkar perut
9. Lingkar kepala
10. Lingkar dada
11. Lingkar lengan atas
12. IMT
n. Biochemical
meliputi data laboratorium yang abnormal
o. Clinical
meliputi tanda-tanda klinis rambut,turgor kulit, mukosa bibir, conjungtiva
anemis/tidak
p. Diet
Meliputi nafsu makan, jenis makanan dan frekuensi makan
q. Energi
Meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama sakit
r. Faktor penyebab masalah nutrisi
Meliputi penyebab masalah nutrisi : (kemampuan menelan, mengunyah, dll)
s. Penilaian status gizi, bagaimana status gizi
t. Pola asupan cairan, berapa banyak total cairan yang masuk perhari
13
u. Cairan masuk, berapa jumlah input cairan perhari
v. Cairan keluar, berapa jumlah output cairan perhari
w. Bagaimana penilaian status cairan/ balance
x. pemeriksaan abdomen meliputi :
6. ELIMINATION
d. System urinary
5. Pola pembuangan urine
Meliputi : frekuensi dan jumlah
6. Adakah riwayat kelainan kandung kemih
7. Pola urine
Meliputi : jumlah, warna , dan bau
8. Adakah distensi kandung kemih/ retensi urine
e. System gastrointestinal
3. Pola eliminasi
Meliputi : frekuensi, warna dan bau
4. Adakah konstipasi, dan faktor penyebab konstipasi
f. System integumen
Meliputi : kaji integritas kulit,turgor, warna dan suhu
5. AKTIVITY/REST
j. Istirahat / tidur, meliputi :
1. waktu tidur
2. Adakah insomnia
3. Adakah pertolongan untuk merangsang tidur
k. Aktivitas
3. Pekerjaan saat ini
14
4. Adakah kebiasaan olagraga
l. ADL meliputi :
1. Apakah ada bantuan saat makan
2. Apakah toileting dilakukan dengan bantuan
3. Bagaimana kebersihan
4. Bagaimana cara dalam berpakaian
m. Adakah bantuan ADL
n. Kaji kekuatan otot
o. ROM
p. Apakah ada resiko untuk cedera
q. Cardio respons meliputi :
1. Adakah riwayat penyakit jantung
2. Adakah edema ekstremitas
3. Periksa tekanan darah dan nadi saat berbaring dan duduk
4. Pemeriksaan jantung meliputi :
15
6. PERCEPTION/ COGNITION
d. Orientasi / Kognisi yang dikaji meliputi :
5. Tingkat Pendidikan
6. Kurang pengetahuan terhadap penyakit
7. Bagaimana pengetahuan tentang penyakit
8. Orientasi ( waktu, tempat, orang )
e. Sensasi / Persepsi
5. Adakah riwayat penyakit jantung
6. Apakah pernah sakit kepala
7. Apakah ada penggunaan alat bantu
8. Bagaimana penginderaan
f. Communication
3. Bahasa apa yang digunakan
4. Adakah kesulitan dalam berkomunikasi
8. SELF PERCEPTION
b. self concept / self esteem meliputi :
5. Bagaimana perasaan sehat / takut terhadap penyakit
6. Bagaimana perasaan putus asa / kehilangan terhadap penyakit
7. Adakah keinginan untuk menciderai
8. Apakah adanya luka / cacat
9. ROLE RELATIONSHIP
b. Peranan hubungan yang dikaji meliputi :
6. Status hubungan
7. Siapakah orang terdekat
8. Adakah perubahan konflik / peran
9. Bagaimana perubahan gaya hidup
10. Bagaimana interaksi dengan orang lain
9. SEXUALITY
16
b. Identitas seksual yang perlu dikaji meliputi :
6. Bagaimana Masalah / disfungsi seksual
7. Bagaimana periode menstruasi
8. Metode KB apa yang digunakan
9. Adakah Pemeriksaan sadari
10. Adakah Pemeriksaan papsmear
13. COMFORT
d. Kaji Kenyamanan / nyeri meliputi :
17
6. Provokes (yang menimbulkan nyeri)
7. Quality (bagaimana kualitasnya)
8. Regio (dimana letaknya)
9. Skala (berapa skalanya)
10. Time (waktu)
e. Bagaiman rasa tidak nyaman lainnya
f. Bagaimana Gejala yang menyertai
dengan anoreksia.
18
normal kalori dan protein
- Berikan suplemen
makanan
- Ajarkan posisi duduk saat
makan
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pengobatan
penambah nafsu makan
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
diet
2 Nyeri akut NOC Manajemen Nyeri
berhubungan Pain Level, Identifikasi lokasi,
dengan nyeri bagian Pain control karakteristik, durasi,
abdomen. Comfort level frekuensi, durasi, kualitas,
Kriteria Hasil : intensitas nyeri
Mampu Monitor skala nyeri
mengontrol nyeri Berikan teknik
(tahu penyebab nonfarmakologis : teknik
nyeri, mampu nafas dalam
menggunakan Edukasi tentang penyebab
tehnik dan pemicu nyeri
nonfarmakologi Edukasi cara memonitor
untuk mengurangi nyeri secara mandiri
nyeri, mencari Edukasi penggunan teknik
bantuan) nonfarmakologi
Melaporkan Kolaborasi pemberian
bahwa nyeri analgetik
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
19
b. Tidak ada luka/lesi menjelaskan tanda dan
pada kulit gejala infeksi
c. Perfusi jaringan menganjurkan
baik mengkonsumsi tinggi
d.Menunjukkan kalori dan protein
pemahaman dalam berolaborasi pemberian
proses perbaikan kulit antibiotik
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang
e. Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
f. Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan luka
20
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN HEPATITIS
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
21
III. LAPORAN KASUS
a. Pengkajian
DATA KLIEN
C. DATA UMUM
Nama Inisial Klien : Ny. E
Umur : 49 Tahun
Alamat : Batuputih
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS/RB : 8 november 2021
Nomor Rekam Medis : 315678
Bangsal : Rindu 3
DO: tampak lemas, tampak tegang, tampak berhati-hati dengan area perutnya.
- Skala nyeri :6
- Tekanandarah : 100/70 mmHg
- Nadi : 100 x/ menit
- Suhu : 36,5 C
- Respirasi : 20 x/menit
i. Riwayat pengobatan
Pasien mengatakan tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya
22
l. Pengobatan sekarang :
No Nama Obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Ringer laktat 500ml/ kalsium Sebagai sumber
24jam klorida 0,02 elektrolit dan
gram, kalium air.
klorida 0,03
gram, sodium
klorida 0,6
gram, sodium
laktat 0,31
gram, dan air
2. Omeprazole 2x40mg Omeprazole Digunakan untuk
mengatasi
ganguan lambung,
seperti penyakit
asam lambung.
3. Moxifloxacin 1x400mg moxifloxacin Digunakan untuk
menangani
sejumlah infeksi
yang disebabkan
oleh bakteri
4 Ceftriaxone 3x1gr Ceftriaxone 1 obat yang
gram digunakan
untuk
mengatasi
berbagai
infeksi bakteri
yang terjadi
pada tubuh
15. NUTRION
m. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT
7) BB biasanya : 71 Kg dan BB sekarang : 70 Kg
8) Lingkar perut : 88
9) Lingkar kepala : 53
10) Lingkar dada : 84
11) Lingkar lengan atas : 24
12) IMT : 22
23
Pada bagian mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikteris, pupil isokor. Mukosa bibir lembab.
u. Cairan Masuk
Cairan masuk sekitar 2000cc melalui air minum dan cairan infus IVFD RL.
v. Cairan Keluar
Ppasien bak 3-4 x/hari. Jumlah keluaran urin sekitar 1750cc/hari.
w. Penilaian Status Cairan (Balance Cairan)
Seimbang
x. Pemeriksaan Abdomen
Bentuk tubuh pasien normal, turgor kulit biak. Terdapat nyeri di area abdomen, nyeri
makin berat saat beraktivitas.
16. ELIMINATION
d. Sistem Urinary
5) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
DS : pasien mengatakan saat sakit pasien bak 3-4 x/hari, saat ini menggunakan
pispot
DO : keluaran urin sekitar 1750cc/hari.
24
7) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
DS = -
DO = Jumalh urine sekitar 1000cc/hari, warna kuning muda, konsistensi cair,
bau urine pesing.
e. Sistem Gastrointestinal
3) Pola eliminasi
DS : pasien mengatakan pola BAB normal, pasien dapat BAB 1x dalam sehari
DO : warna kuning, konsistensi lembek
f. Sistem Integumen
2) Kulit (integritas kulit/hidrasi/turgor/warna/suhu)
DS = -
DO = Turgor kulit dan mukosa bibir pasien kering
17. ACTIVITY/REST
e. Istirahat/tidur
4) Jam tidur : pasien mengatakan dapat tertidur dengan nyaman, dan tidak
ada masalah yang ditemui saat malam hari.
5) Insomnia : Tidak ada
6) Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada
f. Aktivitas
8) Pekerjaan :Ny. E bekerja sebagai pedagang
9) Kebiasaan olahraga : tidak ada
10) ADL
e) Makan : Ny. E memiliki nafsu makan yang baik.
f) Toileting : Tidak ada keluhan
g) Kebersihan : Baik
h) Berpakaian : Baik
11) Bantuan ADL : Minimal
12) Kekuatan otot : 5/5
13) ROM : Aktif
14) Resiko utuk cidera : Tidak
g. Cardio respons
6) Penyakit jantung : Tidak ada
7) Edoma esktremitas : Tidak ada
8) Tekanan darah dan nadi :
c) Berbaring : 80x/menit
d) Duduk : 80x/menit
9) Tekanan vena jugulari : dalam batas normal
10) Pemeriksaan jantung
e) Inspeksi : dalam batas normal
f) Palpasi : dalam batas normal
g) Perkusi : dalam batas normal
25
h) Auskultasi : dalam batas normal
h. Pulmonary respon
6) Penyakit system nafas : tidak ada
7) Penggunaan O2 : tidak ada
8) Kemampuan bernafas : Baik
9) Gangguan pernafasan (batu, suaranafas, sputum, dll)
Tidak ada
18. PERCEPTION/COGNITION
d. Oerintasi/kognisi
5) Tingkat pendidikan : SMA
6) Kurang pengetahuan : dalam batas normal
7) Pengetahuan tentang penyakit : Ny. E memahami penyakitnya
8) Orientasi (waktu, tempat, orang) : dalam batas normal
e. Sensasi/persepsi
5) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
6) Sakit kepala : tidak ada
7) Penggunaan alat bantu : tidak ada
8) Penginderaan : dalam batas normal
f. Communication
3) Bahasa yang digunakan : Bahasa Ogan
4) Kesulitan berkomunikasi : tidak
26
21. SEXUALITY
b. Identitasseksual
6) Masalah/disfungsiseksual : tidak ada
7) Periode menstruasi :-
8) Metode KB yang digunakan : tidak ada
9) Pemeriksaan SADARI :-
10) Pemeriksaan pasmear :-
24. SAFETY/PROTECTION
f. Alergi : tidak ada
g. Penyakit autoimmune : tidak ada
h. Tanda infeksi : tidak ada
i. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
j. Gangguan /resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler
peripheral, kondisi hipertensi, perdarahan, hipoglikemia, syndrome disuse, gaya
hidup yang tetap)
Tidak ada
25. COMFORT
d. Kenyamanan/Nyeri
6) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : saat bergerak nyeri makin
meningkat
7) Quality (bagaimana kualitasnya) : seperti tertusuk-tusuk
8) Regio (dimana letaknya) : bagian abgomen sebalah kanan
atas
9) Scala (berapa skalanya) :6
10) Time (waktu) : hilang timbul
e. Rasa tidaknyamanlainnya : tidak ada
f. Gejala yang menyertai : tidak ada
26. GROWTH/DEVELOPMENT
c. Pertumbuhan dan perkembangan : dalam batas normal
d. DDST (Form dilampirkan) :-
27
D. DATA LABORATORIUM
28
S : Skala nyeri 6
T : hilang timbul
3 Ds: Proses cemas
Pasien mengatakan cemas dengan kondisi penyakit
yang dihadapinya saat inni
DO:
- Tampak cemas
- Tampak gelisah
c. Rencana Keperawatan
29
Status respirasi:
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat
2 Nyeri akut b.d agen NOC Manajemen Nyeri
pencedera fisik. Pain Level, Identifikasi lokasi,
Pain control karakteristik, durasi,
Comfort level frekuensi, durasi, kualitas,
Kriteria Hasil : intensitas nyeri
Mampu Monitor skala nyeri
mengontrol nyeri Berikan teknik
(tahu penyebab nonfarmakologis : teknik
nyeri, mampu nafas dalam
menggunakan Edukasi tentang penyebab dan
tehnik pemicu nyeri
nonfarmakologi Edukasi cara memonitor nyeri
untuk mengurangi secara mandiri
nyeri, mencari Edukasi penggunan teknik
bantuan) nonfarmakologi
Melaporkan Kolaborasi pemberian
bahwa nyeri analgetik
berkurang dengan -
menggunakan
manajemen nyeri
-
3 cemas b.d proses anxiety control Reduksi ansietas
penyakit kriteria hasil: - monitor tanda-tanda ansietas
- menunjukan - ciptakan suasana terapeutik
kriteria tehknik untuk menumbuhkan
untuk mengontrol kepercayaan
tehnik nafas dalam - dengatkan dengan penuh
cemas perhatian
- postur tubuh - gunakan pendekatan yang
pasien rileks dan tenang yang meyakinkan
akspresi wajah - anjurkan keluarga untuk tetap
tidak tegang bersama pasien
- mengungkapkan - latih kegiatan pengalihan
cemas berkurang untuk mengurangi
ketegangan
- latih teknik relaksasi: terapi
dzikir
- kolaborasi pemberian obat
antiansietas
30
d. Implementasi Keperawatan
31
mandiri
- mengedukasi penggunan
teknik nonfarmakologi
- berkolaborasi pemberian
analgetik
32
- mengajarkan melakukan
aktivitas bertahap
- berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan nafsu makan
2 9/11/2021 Manajemen Nyeri Pasien
09.00 - mengidentifikasi lokasi, menerima
karakteristik, durasi, kehadiran
frekuensi, durasi, perawat
kualitas, intensitas nyeri
- Memonitor skala nyeri
- memberikan teknik
nonfarmakologis : teknik
nafas dalam
- mengedukasi tentang
penyebab dan pemicu
nyeri
- mengedukasi cara
memonitor nyeri secara
mandiri
- mengedukasi penggunan
teknik nonfarmakologi
- berkolaborasi pemberian
analgetik
-
3 9/11/2021 Reduksi ansietas Pasien
10.00 - memonitor tanda-tanda menerima
ansietas kehadiran
- menciptakan suasana perawat
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- mendengarkan dengan
penuh perhatian
- menggunakan pendekatan
yang tenang yang
meyakinkan
- menganjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
- melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- melatih teknik relaksasi:
terapi dzikir
- berkolaborasi pemberian
33
obat antiansietas
-
1 10/11/2021 Manajemen Energi Pasien
08.30 - mengidentifikasi menerima
gangguan fungsi tubuh kehadiran
yang mengakibatkan perawat
kelelahan
- Memonitor kelelahan fisik
dan emosional
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menyediakan lingkungan
yang nyaman
- Meakukan latihan rentang
gerak
- Memerikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
- Mengajarkan tirah baring
- mengajarkan melakukan
aktivitas bertahap
- berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan nafsu makan
2 10/11/2021 Manajemen Nyeri Pasien
09.00 - mengidentifikasi lokasi, menerima
karakteristik, durasi, kehadiran
frekuensi, durasi, perawat
kualitas, intensitas nyeri
- Memonitor skala nyeri
- memberikan teknik
nonfarmakologis : teknik
nafas dalam
- mengedukasi tentang
penyebab dan pemicu
nyeri
- mengedukasi cara
memonitor nyeri secara
mandiri
- mengedukasi penggunan
teknik nonfarmakologi
- berkolaborasi pemberian
analgetik
-
3 10/11/2021 Reduksi ansietas Pasien
10.00 - memonitor tanda-tanda menerima
ansietas kehadiran
34
- menciptakan suasana perawat
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- mendengarkan dengan
penuh perhatian
- menggunakan pendekatan
yang tenang yang
meyakinkan
- menganjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
- melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- melatih teknik relaksasi:
terapi dzikir
- berkolaborasi pemberian
obat antiansietas
-
1 11/11/2021 Manajemen Energi Pasien
08.30 - mengidentifikasi menerima
gangguan fungsi tubuh kehadiran
yang mengakibatkan perawat
kelelahan
- Memonitor kelelahan fisik
dan emosional
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menyediakan lingkungan
yang nyaman
- Meakukan latihan rentang
gerak
- Memerikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
- Mengajarkan tirah baring
- mengajarkan melakukan
aktivitas bertahap
- berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan nafsu makan
2 11/11/2021 Manajemen Nyeri Pasien
09.00 - mengidentifikasi lokasi, menerima
karakteristik, durasi, kehadiran
frekuensi, durasi, perawat
35
kualitas, intensitas nyeri
- Memonitor skala nyeri
- memberikan teknik
nonfarmakologis : teknik
nafas dalam
- mengedukasi tentang
penyebab dan pemicu
nyeri
- mengedukasi cara
memonitor nyeri secara
mandiri
- mengedukasi penggunan
teknik nonfarmakologi
- berkolaborasi pemberian
analgetik
-
3 11/11/2021 Reduksi ansietas Pasien
10.00 - memonitor tanda-tanda menerima
ansietas kehadiran
- menciptakan suasana perawat
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- mendengarkan dengan
penuh perhatian
- menggunakan pendekatan
yang tenang yang
meyakinkan
- menganjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
- melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- melatih teknik relaksasi:
terapi dzikir
- berkolaborasi pemberian
obat antiansietas
-
e. Evaluasi
36
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 315678
No. Kamar Bed : 2 Hari/tanggal : 8/11/2021
Diagnosa Tanggal/ Evaluasi Nama
Keperawatan Jam dan TT
Perawat
intoleransi aktivitas 8/11/2021 S : pasien mengatakan nyeri di
b.d Nyeri bagian 13.30 bagian perut
abdomen
O:
- Nyeri bertambah saat
beraktivitas
- Tampak lelah setelah
beraktivitas
- Tampak lemah
O : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d agen 8/11/2021 S:
pencedera fisik. 13.30 Pasien mengatakan nyeri perut
O:
-Wajah pasien tampak menyeringai
saat beraktivitas dan kesakitan jika
di tekan pada nyeri perut
P : Nyeri dirasakan meningkat saat
bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Di perut sebelah kanan
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
O:
- Tampak cemas
- Tampak gelisah
37
O:
- Nyeri bertambah saat
beraktivitas
- Tampak lelah setelah
beraktivitas
- Tampak lemah
- Pasien tampak berhati-hati
O : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d agen 9/11/2021 S:
pencedera fisik. 13.30 - Pasien mengatakan nyeri
perut
- pasien mendapatkan
penjelasan terapi non
farmakologi dari perawat
O:
-Wajah pasien tampak menyeringai
saat beraktivitas dan kesakitan jika
di tekan pada nyeri perut
-pasien mulai memhami terapi non
farmakologi untuk mengontrol
nyeri
P : Nyeri dirasakan meningkat saat
bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Di perut sebelah kanan
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul
O:
- Tampak cemas
- Tampak gelisah
38
O : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
intoleransi aktivitas 10/11/2021 S :
b.d Nyeri bagian 13.30 - pasien mengatakan nyeri di
abdomen bagian perut
- pasien mengatakan mulai
menggerakkan tubuhnya
sedikit-sedikit
O:
- Tampak lelah setelah
beraktivitas
- Tampak lemah
- Pasien tampak berhati-hati
O : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d agen 10/11/2021 S:
pencedera fisik. 13.30 - Pasien mengatakan nyeri
perut sudah mulai
berkurangS
- pasien mengatkan mulai
menggunakan terapi non
farmakologi
O:
-pasien mulai mempraktikkan
terapi non farmakologi untuk
mengontrol nyeri
-Skala nyeri 3
- nyeri hilang timbul
O:
- Tampak cemas
39
- Tampak gelisah
O:
- Tampak segar setelah
beraktivitas
- Tampak tenang
O : masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Nyeri akut b.d agen 11/11/2021 S:
pencedera fisik. 13.30 - Pasien mengatakan nyeri
sudah mulai berkurang
- pasien mengatakan mulai
menggunakan terapi non
farmakologi
O:
-pasien mempraktikkan terapi non
farmakologi untuk mengontrol
nyeri
-Skala nyeri1
O : masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
cemas b.d proses 11/11/2021 S:
penyakit 13.30 - Pasien mengatakan telah
menerima penjelasan dari
perawat tentang
penyakitnya
O:
- Tampak tenang
- Tampak memahami tentang
kondisinya
- Adanya dukungan dari orang
terdekat seperti keluarga
O : masalah teratasi
40
P: intervensi dihentikan
41
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama &
No Keperawatan Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Perawat Perawat Perawat
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
1 Intoleransi 8/11/20 S : pasien 8/11/20 S : pasien 8/11/20 S : pasien
Aktivitas 21 mengatakan nyeri di 21 mengatakan nyeri di 21 mengatakan nyeri di
11.00 19.00 04.00
bagian perut bagian perut bagian perut
O: O: O:
- Nyeri - Nyeri -Nyeri
bertambah bertambah bertambah
saat saat saat
beraktivitas beraktivitas beraktivitas
- Tampak lelah - Tampak lelah - Tampak lelah
setelah setelah setelah
beraktivitas beraktivitas beraktivitas
- Tampak - Tampak - Tampak
lemah lemah lemah
O : masalah belum O : masalah belum O : masalah belum
teratasi teratasi teratasi
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
Nyeri akut 8/11/20 S: 8/11/20 S : 8/11/20 S :
21 Pasien mengatakan 21 Pasien mengatakan 21 Pasien mengatakan
11.00 19.00 04.00
nyeri perut nyeri perut nyeri perut
42
O: O: O:
-Wajah pasien -Wajah pasien -Wajah pasien
tampak menyeringai tampak menyeringai tampak menyeringai
saat beraktivitas dan saat beraktivitas dan saat beraktivitas dan
kesakitan jika di kesakitan jika di kesakitan jika di
tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri
perut perut perut
P : Nyeri dirasakan P : Nyeri dirasakan P : Nyeri dirasakan
meningkat saat meningkat saat meningkat saat
bergerak bergerak bergerak
Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti
ditusuk – tusuk ditusuk – tusuk ditusuk – tusuk
R : Di perut sebelah R : Di perut sebelah R : Di perut sebelah
kanan kanan kanan
S : Skala nyeri 5 S : Skala nyeri 4 S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul T : hilang timbul T : hilang timbul
O: O: O:
- Tampak cemas - Tampak cemas - Tampak cemas
- Tampak gelisah - Tampak gelisah - Tampak gelisah
O: O: O:
- Nyeri - Nyeri - Nyeri
bertambah bertambah bertambah
saat saat saat
beraktivitas beraktivitas beraktivitas
- Tampak lelah - Tampak lelah - Tampak lelah
setelah setelah setelah
beraktivitas beraktivitas beraktivitas
- Tampak - Tampak - Tampak
lemah lemah lemah
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
berhati-hati berhati-hati berhati-hati
O : masalah belum O : masalah belum O : masalah belum
teratasi teratasi teratasi
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
Nyeri akut 9/11/20 S: 9/11/20 S : 9/11/20 S :
21 - Pasien 21 - Pasien 21 - Pasien
11.00 19.00 04.00
mengatakan mengatakan mengatakan
nyeri perut nyeri perut nyeri perut
- pasien - pasien - pasien
mendapatkan mendapatkan mendapatkan
penjelasan penjelasan penjelasan
terapi non terapi non terapi non
44
farmakologi farmakologi farmakologi
dari perawat dari perawat dari perawat
O: O: O:
-Wajah pasien -Wajah pasien -Wajah pasien
tampak menyeringai tampak menyeringai tampak menyeringai
saat beraktivitas dan saat beraktivitas dan saat beraktivitas dan
kesakitan jika di kesakitan jika di kesakitan jika di
tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri
perut perut perut
-pasien mulai -pasien mulai -pasien mulai
memhami terapi non memhami terapi non memhami terapi non
farmakologi untuk farmakologi untuk farmakologi untuk
mengontrol nyeri mengontrol nyeri mengontrol nyeri
P : Nyeri dirasakan P : Nyeri dirasakan P : Nyeri dirasakan
meningkat saat meningkat saat meningkat saat
bergerak bergerak bergerak
Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti
ditusuk – tusuk ditusuk – tusuk ditusuk – tusuk
R : Di perut sebelah R : Di perut sebelah R : Di perut sebelah
kanan kanan kanan
S : Skala nyeri 4 S : Skala nyeri 4 S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul T : hilang timbul T : hilang timbul
O: O: O:
- Tampak cemas - Tampak cemas - Tampak cemas
- Tampak gelisah - Tampak gelisah - Tampak gelisah
O: O: O:
- Tampak lelah - Tampak lelah - Tampak lelah
46
setelah setelah setelah
beraktivitas beraktivitas beraktivitas
- Tampak - Tampak - Tampak
lemah lemah lemah
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
berhati-hati berhati-hati berhati-hati
O : masalah belum O : masalah belum O : masalah belum
teratasi teratasi teratasi
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
Nyeri akut 10/11/2 S: 10/11/2 S : 10/11/2 S :
021 - Pasien 021 - Pasien 021 - Pasien
11.00 19.00 04.00
mengatakan mengatakan mengatakan
nyeri perut nyeri perut nyeri perut
sudah mulai sudah mulai sudah mulai
berkurangS berkurangS berkurangS
- pasien - pasien - pasien
mengatkan mengatkan mengatkan
mulai mulai mulai
menggunakan menggunakan menggunakan
terapi non terapi non terapi non
farmakologi farmakologi farmakologi
O: O: O:
-pasien mulai -pasien mulai -pasien mulai
mempraktikkan terapi mempraktikkan terapi mempraktikkan terapi
non farmakologi non farmakologi non farmakologi
untuk mengontrol untuk mengontrol untuk mengontrol
nyeri nyeri nyeri
-Skala nyeri 3 -Skala nyeri 4 -Skala nyeri 3
- nyeri hilang timbul - nyeri hilang timbul - nyeri hilang timbul
47
O : masalah belum O : masalah belum O : masalah belum
teratasi teratasi teratasi
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
cemas 10/11/2 S: 10/11/2 S: 10/11/2 S:
021 - Pasien 021 - Pasien 021 - Pasien
11.00 19.00 04.00
mengatakan mengatakan mengatakan
cemas dengan cemas dengan cemas dengan
kondisi yang kondisi yang kondisi yang
dihadapinya dihadapinya dihadapinya
saat inni saat inni saat inni
- Pasien - Pasien - Pasien
menerima menerima menerima
penjelasan penjelasan penjelasan
dari perawat dari perawat dari perawat
tentang tentang tentang
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
O: O: O:
- Tampak cemas - Tampak cemas - Tampak cemas
- Tampak gelisah - Tampak gelisah - Tampak gelisah
O:
- Tampak segar
setelah
beraktivitas
- Tampak
tenang
O : masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
Nyeri akut 11/11/2 S: 11/11/2 11/11/2
021 - Pasien 021 021
11.00 19.00 04.00
mengatakan
nyeri sudah
mulai
berkurang
- pasien
mengatakan
mulai
menggunakan
terapi non
farmakologi
O:
-pasien
mempraktikkan terapi
non farmakologi
untuk mengontrol
nyeri
49
-Skala nyeri1
O : masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
cemas 11/11/2 S: 11/11/2 11/11/2
021 - Pasien 021 021
11.00 19.00 04.00
mengatakan
telah
menerima
penjelasan
dari perawat
tentang
penyakitnya
O:
- Tampak tenang
- Tampak
memahami
tentang
kondisinya
- Adanya
dukungan dari
orang terdekat
seperti keluarga
O : masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
50
Daftar Pustaka
Demsiss, W., Seid, A., dan Fiseha, T., 2018. Hepatitis B and C: Seroprevalence,
knowledge, practice and associated factors among medicine and health
science
students in Northeast Ethiopia. PLoS ONE 13(5): e0196539.
Hardiansyah & I dewa Nyoman Supariasa.2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: EGC.
Hasdianah, dkk. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, dan obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
51
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN APENDISITIS
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
PALEMBANG
2021
52
I. LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP APENDISITIS
a. Definisi Apendisitis
usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Usus buntu sebenarnya adalahsekum
lumen yang disebabkan oleh fekalit (feses keras yang terutamadisebabkan oleh
serat) (Wim de Jong et al, 2015).Apendisitis bisa terjadi pada semua usia namun
jarang terjadi pada usiadewasa akhir dan balita, kejadian Apendisitis ini
sebagai usia produktif,dimana orang yang berada pada usia tersebut melakukan
1
yangberakibat timbulnya sumbatan fungsional apendisitis dan
& Andi, 2018).Apendisitis merupakan penyebab yang paling umum dari inflamasi
akut kuadran kanan bawah abdomen dan penyebab yang paling umum
wanita,remaja lebih banyak dari orang dewasa; insiden tertinggi adalah mereka
b. Anatomi Fisiologi
sekum dan berguna untuk mendeteksi posisi apendisitis. Gejala klinik apendisitis
31,01%, subcaecal (di bawah sekum) 2,26%, preileal (di depan usus
tubuh.
c. Etiologi
c. Tumor apendiks
d. Pelekukan/terpuntirnya apendiks
meliputi:
1. Nyeri kuadran bawah biasanya disertai dengan demam derajatrendah, mual dan
seringkali muntah.
anterior dari ilium) nyeri tekan setempat karena tekanan dan sedikit kaku dari
5. Jika terjadi rupture apendiks, maka nyeri akan menjadi lebih melebar; terjadi
e. Klasifikasi
3 yaitu :
1. Apendisitis Akut
Apendisitis akut merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteria. Dan faktor
jaringan limf, fikalit (tinja/batu), tumor apendiks dan cacing askaris yang
(E. histolytica).
2. Apendisitis Rekurens
Apendisitis rekures yaitu jika ada riwayat nyeri berulang diperut kanan
bila serangan yang apendiksitis akut pertama kali sembuh spontan. Namun
3. Apendisitis Kronis
Apendiditis kronis memiliki semua gejala riwayat nyeri perut kanan bawah
atau lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama dimukosa dan
apendiktomi
f. Patofisiologi
mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai
yang rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi. Bila proses di
meliputi :
a. Pemeriksaan Fisik
2) Palpasi : didaerah perut kanan bawah bila ditekan akan terasanyeri dan bila
tekanan dilepas juga akan terasanyeri (Blumberg sign) yang mana merupakan
5) Suhu dubur yang lebih tinggi dari suhu ketiak, lebih menunjang lagi adanya
6) Pada apendiks terletak pada retro sekal maka uji psoas akan positif dan tanda
b. Pemeriksaan Laboratorium
perforasi (pecah).
c. Pemeriksaan Radiologi
2) Ultrasonografi (USG)
3) CT Scan
4) Kausu kronik dapat dilakukan rontgen foto abdomen, USG abdomen dan
apendikogram
(Oswari, 2000) :
a. Terapi Konservatif
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita
b. Operasi
1) Laparatomi
dari perut. Tidak ada standar insisi pada operasi laparatomi apendiktomi. Hal
dapat ditemukan diberbagai area pada kuadran kanan bawah. Ahli bedah
penilaian fisik agar dapat menentukan lokasi insisi yang ideal. Ahli bedah
merekomendasikan pembatasan aktivitas fisik selama 10 hingga 14 hari
mendapat pelayanan rawat inap selama beberapa hari (Smeltzer & Bare,
2013).
2) Laparascopi
a) Indikasi
(Hadibroto, 2007).
b) Proses laparaskopi
(perangkat kabel fiber optic) pada pipa kecil (yang disebut trokar) yang
Herry, 2003).
d) Komplikasi
Emboli gas
Trauma usus
Trauma urologi
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN APENDISITIS
a. Pengkajian keperawatan
pengkajian perlu dikaji biodata pasien dan data data untuk menunjang diagnosa.
Data tersebut harus seakurat akuratnya, agar dapat digunakan dalam tahap
d. Riwayat Pengobatan
Apakah ada riwayat pengobatan sebelumnya ataupun alergi obat.
3. ELIMINATION
a. System urinary
1. Pola pembuangan urine
Meliputi : frekuensi dan jumlah
2. Adakah riwayat kelainan kandung kemih
3. Pola urine
Meliputi : jumlah, warna , dan bau
4. Adakah distensi kandung kemih/ retensi urine
b. System gastrointestinal
1. Pola eliminasi
Meliputi : frekuensi, warna dan bau
2. Adakah konstipasi, dan faktor penyebab konstipasi
c. System integumen
Meliputi : kaji integritas kulit,turgor, warna dan suhu
4. AKTIVITY/REST
a. Istirahat / tidur, meliputi :
1. waktu tidur
2. Adakah insomnia
3. Adakah pertolongan untuk merangsang tidur
b. Aktivitas
1. Pekerjaan saat ini
2. Adakah kebiasaan olagraga
c. ADL meliputi :
1. Apakah ada bantuan saat makan
2. Apakah toileting dilakukan dengan bantuan
3. Bagaimana kebersihan
4. Bagaimana cara dalam berpakaian
d. Adakah bantuan ADL
e. Kaji kekuatan otot
f. ROM
g. Apakah ada resiko untuk cedera
h. Cardio respons meliputi :
1. Adakah riwayat penyakit jantung
2. Adakah edema ekstremitas
3. Periksa tekanan darah dan nadi saat berbaring dan duduk
4. Pemeriksaan jantung meliputi :
Inspeksi : kaji apakah ada pembesaran vena ingularis
Palpasi : kaji apakah nadi teraba jelas dan frekuensi nadi
Perkusi : kaji batas-batas jantung
Auskultasi : kaji suara s1, s2 apakah ada suara tambahan
i. Pulmanory Respons
1. Adakah Penyakit sistem pernafasan
2. Berapa banyak penggunaan oksigen
3. Bagaimana kemampuan bernafas
4. Apakah ada gangguan pernafasan
5. Pemeriksaan paru-paru meliputi :
Inspeksi : kaji kesimetrisan, gerak nafas
Palpasi : kaji kesimetrisan taktil fremitus
Perkusi : kaji adanya suara paru (pekak,redup, sono, hipersonor,
timpani)
5. PERCEPTION/ COGNITION
a. Orientasi / Kognisi yang dikaji meliputi :
1. Tingkat Pendidikan
2. Kurang pengetahuan terhadap penyakit
3. Bagaimana pengetahuan tentang penyakit
4. Orientasi ( waktu, tempat, orang )
b. Sensasi / Persepsi
1. Adakah riwayat penyakit jantung
2. Apakah pernah sakit kepala
3. Apakah ada penggunaan alat bantu
4. Bagaimana penginderaan
c. Communication
1. Bahasa apa yang digunakan
2. Adakah kesulitan dalam berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. self concept / self esteem meliputi :
1. Bagaimana perasaan sehat / takut terhadap penyakit
2. Bagaimana perasaan putus asa / kehilangan terhadap penyakit
3. Adakah keinginan untuk menciderai
4. Apakah adanya luka / cacat
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan yang dikaji meliputi :
1. Status hubungan
2. Siapakah orang terdekat
3. Adakah perubahan konflik / peran
4. Bagaimana perubahan gaya hidup
5. Bagaimana interaksi dengan orang lain
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual yang perlu dikaji meliputi :
1. Bagaimana Masalah / disfungsi seksual
2. Bagaimana periode menstruasi
3. Metode KB apa yang digunakan
4. Adakah Pemeriksaan sadari
5. Adakah Pemeriksaan papsmear
12. COMFORT
a. Kaji Kenyamanan / nyeri meliputi :
1. Provokes (yang menimbulkan nyeri)
2. Quality (bagaimana kualitasnya)
3. Regio (dimana letaknya)
4. Skala (berapa skalanya)
5. Time (waktu)
b. Bagaiman rasa tidak nyaman lainnya
c. Bagaimana Gejala yang menyertai
Diagnosis keperawatan adalah fase kedua proses keperawatan. Pada fase ini,
langkah yang sangat penting dalam proses asuhan keperawatan. Semua aktivitas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik (mis, Abses, amputasi,
Oswari, E. (2000). Bedah dan Perawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Adhar,
Nurarif dan Kusuma. (2015). Keperawatan Medical Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C & Brenda G. Bare, 2014, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
&
Maryunani. (2013). Kamus Perawat: Definisi Istilah dan Singkatan Kata-Kata dalam
Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media.
Disusun Oleh :
Ilaliah, S.Kep
NPM. 21149011623
27
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS
PALEMBANG
2021
28
III. LAPORAN KASUS
a. Pengkajian
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
Nama Inisial Klien : Ny. A
Umur : 36 Tahun
Alamat : Ds. Lubuk Batang
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS/RB: 15 November 2021
Nomor Rekam Medis: 315242
Bangsal : Rindu 3
1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum :
- Alasan masuk rumah sakit :
DS: Pasien mengatakan nyeri di area perutnya, setelah dilakukan
pemeriksaan akan dilakukan tindakan operasi apendiksitis. Saat ini
pasien merasa cemas terkait dengan tindakan operasi yang akan
dijalani. Pasien bertanya-tanya tentang operasi yang dijalaninya
DO :
Tampak meringis, Tampak cemas, tampak gelisah
TTV :
- Tekanandarah : 130/90 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- Suhu : 36,9 C
- Respirasi : 20 x/menit
c. Riwayat pengobatan
Pasien tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
d. Kemampuan mengontrol kesehatan :
Yang dilakukan bila sakit : Ny. A mengatakan membawa ke bidan
untuk berobat.
f. Pengobatan sekarang :
No Nama Obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Ringer laktat 500ml/ natrium Pengganti
8jam klorida 0.6%, cairan tubuh
natrium laktat yang hilang
0,25%, kalium
klorida
0,04%,
kalsium
klorida
0,027%
2. Ceftriaxone 2x1gr Ceftriaxone 1obat yang
gram digunakan
untuk
mengatasi
berbagai
infeksi bakteri
yang terjadi
pada tubuh
3. Ranitidin 2x1mg Ranitidine obat yang
HCl 25 mg/ digunakan
mL. untuk
menangani
gejala atau
penyakit yang
berkaitan
dengan
produksi asam
berlebih di
dalam
lambung.
4 Keterolac 3x30mg Ketorolac Bekerja sebagai
Tromethamine antiinflamasi,
30 mg/mL analgesik
melalui
penghambatan
prostaglandin
dengan
menghambat
enzim
cyclooxygenase
2. NUTRION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT
1) BB biasanya : 54 Kg dan BB sekarang : 55 Kg
2) Lingkar perut 68
3) Lingkar kepala 47
4) Lingkar dada 73
5) Lingkar lengan atas 27
6) IMT : 22S (normal)
i. Cairan Masuk
Cairan masuk sekitar 2000cc melalui air minum dan cairan infus.
j. Cairan Keluar
Frekuensi cairan keluar melalui urin sekitar 1850cc/hari, bau pesing,
warna kuning muda, konsistensi cair.
l. Pemeriksaan Abdomen
Abdomen tampak simetris kiri dan kanan, warna kulit normal,
dilakukan auskultasi usus normal 10x/menit di kuadran kiri bawah,
terdapat nyeri tekan/ lepas.
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
DS : pasien mengatakan frekuensi urine sekitar 3-4 kali sehari,
DO : jumlah intake sekitar 1850cc/hari.
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
DS : pasien mengatakan satu hari pasien bisa buang air besar
1x/hari.
DO : -
c. Sistem Integumen
1) Kulit (integritas kulit/hidrasi/turgor/warna/suhu)
DS : -
DO : Integritas kulit baik, turgor baik, tidak ada tanda hidrasi,
warna baik, dan suhu kulit normal.
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Ny. A tidur mulai pukul 22.00 hingga 04.30 WIB,
dan tidak ada gangguan tidur lain.
2) Insomnia : Tidak ada
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan :Ny. A bekerja sebagai PNS.
2) Kebiasaan olahraga : tidak ada
3) ADL
a) Makan : Ny. A dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
dengan baik
b) Toileting : Tidak ada keluhan
c) Kebersihan : Baik
d) Berpakaian : Baik
4) Bantuan ADL : Minimal
5) Kekuatan otot : 5/5
6) ROM : Aktif
7) Resiko utuk cidera : Tidak
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung : Tidak ada
2) Edoma esktremitas : Tidak ada
3) Tekanan darah dan nadi :
a) Berbaring : 80x/menit
b) Duduk : 80x/menit
4) Tekanan vena jugulari: dalam batas normal
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : dalam batas normal
b) Palpasi : dalam batas normal
c) Perkusi : dalam batas normal
d) Auskultasi : dalam batas normal
d. Pulmonary respon
1) Penyakit system nafas : tidak ada
2) Penggunaan O2 : tidak ada
3) Kemampuan bernafas : Baik
4) Gangguan pernafasan (batu, suaranafas, sputum, dll)
Tidak ada
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : dalam batas normal
b) Palpasi : dalam batas normal
c) Perkusi : dalam batas normal
d) Auskultasi : dalam batas normal
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Oerintasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : D3
2) Kurang pengetahuan : Ny. A tidak mengetahui tentang
prosedur operasi yang dijalani
3) Pengetahuan tentang penyakit: Ny. A memahami penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : dalam batas normal
MK; Kurang Pengetahuan tentang Prosedur Operasi
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
4) Penginderaan : dalam batas normal
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Ogan
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Cemas terhadap proses operasi
yang akan di jalani
2) Perasaan putusasa/kehilangan: tidak ada
3) Keinginan untuk menciderai : tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
MK : Cemas
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Perananhubungan
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : suami
3) Perubahan konflik/peran : tidak ada
4) Perubahan gayahidup : tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : dalam batas normal
8. SEXUALITY
a. Identitasseksual
1) Masalah/disfungsiseksual : tidak ada
2) Periode menstruasi :-
3) Metode KB yang digunakan : tidak ada
4) Pemeriksaan SADARI :-
5) Pemeriksaan pasmear :-
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : pasien tampak cemas
2) Kemampuan untuk mengatasi : tidak ada
3) Perilaku yang menampakkan cemas : tampak gelisah
MK : Cemas
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : nyeri dirasakan pada area
perut
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : seperti ditusuk-tusuk
3) Regio (dimana letaknya) : perut bagian sebalah kanan
bawah
4) Scala (berapa skalanya) 4
5) Time (waktu) : menetap
b. Rasa tidaknyamanlainnya : tidak ada
c. Gejala yang menyertai : nyeri
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : dalam batas normal
b. DDST (Form dilampirkan) :-
B. DATA LABORATORIUM
Tangga Jenis Hasil Harga
Satuan Interpretasi
l& Jam Pemeriksaan Pemeriksaan Normal
15/11/2
Hematologi
1
Hemoglobin 15 13-16 g/dL normal
Eritrosit 5 4,5-5,5 (10^6/uL) normal
5000-
Leukosit 9920 10.000 Mm3 normal
150.000-
trombosit 300200 400.000 Mm3 normal
Hematokrit 43 40-48 % normal
Kimia Klinik
Glukosa 104 74-106 Mg/dL normal
Albumin 5,3 3,8-5,4 g,dl normal
Kalium 4,5 3,5-5,6 mEq/l Normal
Natrium 140 135-147 mEq/l Normal
Klorida 105 100-106 mEq/l normal
DO:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah
- P : nyeri dirasakan pada perut
- Q: seperti ditusuk-tusuk
- R : perut bagian sebalah kanan
bawah
- S: 4
- T : menetap
2 DS : Prosedur cemas
- Pasien mengatakan cemas terhadap invasif
operasi yang akan dijalani
DO:
- Tampak cemas
- Tampak gelisah
3 DS : Kurang Kurang
- Ny. A mengatakan tidak tahu terpapar Pengetahuan
tentang prosedur operasi yang akan informasi
dijalaninya
DO :
- Ny. A tampak bingung
- Ny. A tampak bertanya-tanya
- Ny. A tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan terkait
prosedur operasi
c. Rencana Keperawatan
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah
- P : nyeri dirasakan pada
perutnya
- Q: seperti ditusuk-tusuk
- R : perut bagian sebalah
kanan bawah
- S: 4
- T : menetap
P : intervensi dilanjutkan
Cemas b.d 15/11/2021 S :
prosedur invasif 13.30 - Pasien mengatakan cemas
terhadap operasi yang akan
dijalani
O:
- Tampak cemas
- Tampak gelisah
I : intevensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d 16/11/2021 S :
agen cedera 13.30 - Ny. A mengatakan nyeri pada
biologis perutnya
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah
- Skala nyeri 4
- Pasien tampak mendapatkan
penjelasan tentang terapi
nonfarmakologi cara
mengontrol nyeri
P : intervensi dilanjutkan
Cemas b.d 16/11/2021 S :
prosedur invasif 13.30 - Pasien mengatakan cemas
terhadap operasi yang akan
dijalani
O:
- Tampak mempraktikkan
terapi nonfarmakologi tarik
nafas dalam untuk mengatas i
cemas
I : intevensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d 17/11/2021 S :
agen cedera 13.30 - Ny. A mengatakan akan
biologis segera di operasi siang ini dan
dapat mengontrol nyeri
O:
- Pasien tampak rileks
- Nyeri dapat di kontrol
- Pasien tampak
mempraktikkan cara terapi
nonfarmakologi cara
mengontrol nyeri
A: masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Cemas b.d 17/11/2021 S :
prosedur invasif 13.30 - Pasien mengatakan cemas nya
mulai berkurang
O:
- Tampak
mempraktikkan terapi
nonfarmakologi tarik
nafas dalam untuk
mengatas i cemas
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Kurang 17/11/2021 S :
Pengetahuan b.d 13.30 -Ny. A menjelaskan tentang
kurang terpapar prosedut oprasi
informasi
O:
- Ny. A tampak mendengarkan
dan menjelaskan kembali
informasi yang diberikan oleh
perawat.
A: masalah teratasi
I : intevensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama & Catatan Perkembangan Nama &
No Keperawatan Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Perawat Perawat Perawat
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
1 Nyeri akut 15/11/2 S: 15/11/2 S: 15/11/2 S:
1 - Ny. A 1 - Ny. A 1 - Ny. A
11.00 19.00 04.00
mengatakan nyeri mengatakan nyeri mengatakan nyeri
pada perutnya pada perutnya pada perutnya
- Ny.U mengatakan - Ny.U mengatakan - Ny.U mengatakan
terasa nyeri saat terasa nyeri saat terasa nyeri saat
banyak banyak banyak
beraktivitas/ beraktivitas/ beraktivitas/
bergerak bergerak bergerak
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
meringis meringis meringis
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
lemah lemah lemah
- P : nyeri - P : nyeri - P : nyeri
dirasakan pada dirasakan pada dirasakan pada
perutnya perutnya perutnya
- Q: seperti - Q: seperti - Q: seperti
ditusuk-tusuk ditusuk-tusuk ditusuk-tusuk
- R : perut bagian - R : perut bagian - R : perut bagian
sebalah kanan sebalah kanan sebalah kanan
bawah bawah bawah
- S: 4 - S: 3 - S: 3
- T : menetap - T : menetap - T : menetap
O: O: O:
- Tampak cemas - Tampak cemas - Tampak cemas
- Tampak gelisah - Tampak gelisah - Tampak gelisah
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
meringis meringis meringis
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
lemah lemah lemah
- Skala nyeri 4 - Skala nyeri 3 - Skala nyeri 2
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
mendapatkan mendapatkan mendapatkan
penjelasan tentang penjelasan tentang penjelasan
terapi terapi tentang terapi
nonfarmakologi nonfarmakologi nonfarmakologi
cara mengontrol cara mengontrol cara mengontrol
nyeri nyeri nyeri
O: O: O:
- Tampa - Tampa - Tampa
k k k
mempraktikka mempraktikka mempraktikka
n terapi n terapi n terapi
nonfarmakolo nonfarmakolo nonfarmakolo
gi tarik nafas gi tarik nafas gi tarik nafas
dalam untuk dalam untuk dalam untuk
mengatas i mengatas i mengatas i
cemas cemas cemas
O:
- Pasien tampak
rileks
- Nyeri dapat di
kontrol
- Pasien tampak
mempraktikkan
cara terapi
nonfarmakologi
cara mengontrol
nyeri
A: masalah teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
cemas 17/11/2 S: 17/11/2 17/11/2
1 - Pasien 1 1
11.00 19.00 04.00
mengatakan
cemas nya mulai
berkurang
O:
- Tampa
k
mempraktikka
n terapi
nonfarmakolo
gi tarik nafas
dalam untuk
mengatas i
cemas
A: masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
Kurang 17/11/2 S: 17/11/2 17/11/2
Pengetahuan 1 -Ny. A menjelaskan 1 1
11.00 19.00 04.00
tentang prosedut
oprasi
O:
- Ny. A tampak
mendengarkan
dan menjelaskan
kembali informasi
yang diberikan
oleh perawat.
A: masalah teratasi
I : intevensi
dihentikan
Nama : ILALIAH, S.Kep
NPM : 21149011623
SOAL UKOM
Seorang wanita (33 tahun) berobat ke Poli Penyakit dalam dengan keluhan selam 3
bulan terakhir selalu meras lapar dan makn lebih banyak dari biasanya, tetapi
mengalami penurunan berat badan sebanyak 6,5 kg, tangan gemetar. Pemeriksaan fisik :
suhu 38,30C, Nadi 110 x/menit, RR 24x/menit dan tekanan darah 160/85mHg. Pada
palpasi didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Hasil Lab : T3 350mg/dl dan T4
15,1mg/dl.
1. Manakah intervensi keperawatan yang paling tepat untuk mengatasi masalah nutrisi
pada kasus di atas?
A. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering
B. Anjurkan pasien untuk makan makanan selagi hangat
C. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori
D. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak nabati
E. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung glukosa
murni
2. Seorang laki-laki berusia 29 tahun dirawat di bangsal sehat dan mengatakn ia sering
sekali mengalami sesak napas saat terkena serbuk kecil dan debu. Dari hasil
pengkajian didapatkan dat pernapasan dengan cuping hidung, suara terdengar
ronkhi, batuk non produktif, RR = 35 x/menit, N = 4 x/menit dan T = 37,8 derajat
Celsius.
Pertanyaan
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Perfusi perifer tidak efektif
B. Pertukaran gas tidak efektif
C. Bersihan jalan napas tidak efektif
D. Perubahan suhu tubuh
E. Resiko kecemasan
3. Pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang PDL dengan keluhan sering
batuk dan dada sesak. Hasil RR = 33 x/menit, terdapat retraksi otot sela iga, serta
diauskultasi terdapat suara ronkhi hampir diseluruh paru. Saturasi oksigen
menunjukkan 90%. Dari hasil tes BTA Bakter Tahan Asam) hasilnya positif.
Pertanyaan
Apa rencana tindakan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
A. Peraturan posisi semi fowler
B. Kolaborasi pemberian oksigen
C. Bantu pasien untuk batuk produktif
D. Lakukan tindakan postural drainase
E. Ajarkan teknik bernapas diafragma
4. Seorang laki-laki dengan usia 28 tahun telah memasuki hari kedua dirawat di ruang
penyakit dalam dengan keluhan nyeri kepala hebat dan pusing. Dari hasil TTV
yaitu TD = 160/90 mmHg HR = 90x/menit, T = 37,0 derajat Celsius, dan RR = 21
x/menit. Hasil observas terlihat denyutan halus di dada kiri pada area garis tengah
clavicula sela iga ke 3 dan seirama dengan frekuensi nadi.
Pertanyaan
Apa indikator evaluasi pada kasus tersebut?
A. Lama perawatan
B. Tekanan darah
C. Frekuensi nadi
D. Denyutan dada kiri
E. Keluhan nyeri kepala
5. Pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang PDL, dengan keluhan mengalami
nyeri dada hebat secara tiba-tiba ketika beristirahat. Hasil pengkajian : TD = 140/90
mmHg, T = 36,9 derajat Celsius, HR = 106 x/menit, dan RR = 24x/menit. Dari hasl
pemeriksaan EKG menunjukkan hasil elevasi pada Segmen ST, dan pemeriksaan
enzim jantung belum keluar hasilnya.
Pertanyaan
Apa intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
A. Pembatasan aktivitas
B. Manajemen nyeri dada
C. Pantau tanda-tanda vital
D. Penuhi kebutuhan oksigen
E. Periksa ulang tes diagnostik