Anda di halaman 1dari 15

PAYROLL MANAGEMENT

( MANAJEMEN PENGGAJIAN )

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi yang diampu
oleh :

Dr. Jufri Darma, M.Si., Ak.


Ramdhansyah, S.E., M.Acc.

Disusun Oleh
KELOMPOK 8 NAMA NIM
Anjely Hutagaol 7182142010
PENDIDIKAN
Dila Fadjria Sianipar 7181142005
AKUNTANSI Lampita R P Sitorus 7182142013
A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyaji panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah berkenan
memberikan petunjuk dan kekuatan kepada penyaji sehingga Makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah pengetahuan tentang Perihal
Payroll Managemnet yang penyaji sajikan berdasarkan referensi dari berapa sumber .
Makalahini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar penyusun. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.

Penyaji menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan Makalah ini.
Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat penyaji harapkan.

Akhir kata, penyaji ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi
dalam pembuatan Makalah ini, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik
bagi penulis terkhusus dan bagi pembaca semuanya.

Medan , Oktober 2021

Penyaji

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Sistem.................................................................................................................4
B. Pengertian Gaji.....................................................................................................................4
C. Tujuan Pemberian Upah dan Gaji.........................................................................................6
D. Faktor-Faktor Yang Menentukan.........................................................................................7
E. Fungsi-Fungsi Yang Berhubungan.......................................................................................8
F. Prosedur Penggajian.............................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan dapat tercapai. Tujuan perusahaan tersebut dapat dilihat dari visi
dan misi yang dibuatnya. Dalam mewujudkan visi dan misinya, perusahaan dapat
memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya seoptimal mungkin, supaya
dapat memberikan kinerja maksimal bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu untuk
mewujudkannya, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan handal di
bidangnya. Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam
perusahaan yaitu dengan jalan meningkatkan kompetensi individu karyawan pada
perusahaan tersebut. Salah satu hal yang paling efektif dalam meningkatkan kinerja
karyawan adalah dengan sistem penggajian yang baik dikarenakan masalah gaji bagi
karyawan merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas
kerja individu sedangkan bagi perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-
mata hanya untuk memenuhi peraturan pemerintah dalam kaitannya dengan Upah
Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan
keseimbangan antara apa yang diberikan karyawan pada perusahaan diimbangi oleh
apa yang diberikan perusahaan untuk karyawannya. Hal ini tampaknya sederhana,
tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila perusahaan belum memiliki
sistem gaji yang mengacu pada obyektivitas beban kerja (work load) bagi para
karyawannya. Apabila perusahaan telah memiliki sistem gaji melalui pendekatan
metode tertentu yang bersifat kuantitatif, akan sangat membantu bagi
peyelenggaraan pemeliharaan sumber daya manusia, sehingga akan menciptakan
keadaan saling menguntungkan bagi perusahaan dan karyawannya.
Sistem penggajian dapat dikatakan baik apabila telah dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku dengan cara menyeimbangkan antara peraturan pemerintah
dengan kebijakan yang berlaku di perusahaan serta menjalankan pengendalian intern
sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila sistem penggajian di suatu perusahaan telah
dijalankan dengan baik, maka diharapkan dapat dihasilkan informasi tentang
penggajian yang memadai tepat waktu dan akurat. Sehingga akan memudahkan
manajemen dalam pengambilan keputusan, efektivitas dan efisiensi penggajian
2
karyawan perusahaan dapat tercapai. Sebagian besar perusahaan di Indonesia yang
merupakan perusahaan konsolidasi, terutama perusahaan cabang menjalankan
prosedur pembayaran gajinya secara manual dalam arti mengambil alih dari mulai
entry data sampai dengan pemberian gaji kepada karyawan tanpa adanya campur
tangan dari kantor induk/pusat, namun hal ini menyebabkan kurangya kontrol dari
kantor pusat atas pembayaran gaji pada kantor cabang mengenai detail pembayaran
gaji yang dilakukan.
Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu dan masuknya era modernisasi
maka banyak perusahaan yang memanfaatkan kemajuan teknologi termasuk dalam
hal pembayaran gaji, dalam hal ini disebut dengan Single Payment Payroll yaitu
sistem pembayaran gaji yang menggunakan teknologi komputer yang dihubungkana
langsung ke kantor pusat dalam pelaksanaannya sehingga kantor pusat dapat
mengetahui secara detail rincian gaji yang dibayarkan kantor cabang kepada
karyawannya. Namun beberapa perusahaan masih merasa belum mampu
menjalankannya dikarenakan tingkat kesulitan yang terlampau tinggi dan banyaknya
hambatan di dalam menjalankannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan gaji?
3. Apa tujuan pemberian upah dan gaji?
4. Apa saja factor yang menentukan upah dan gaji?
5. Apa saja fungsi-fungsi yang berhubungan dengan upah dan gaji?
6. Bagaimana prosedur penggajian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gaji
3. Untuk mengetahui apa tujuan pemberian upah dan gaji
4. Untuk mengetahui apa saja factor yang menentukan upah dan gaji
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi-fungsi yang berhubungan dengan upah dan gaji
6. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penggajian

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama . Sistem adalah
suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh
untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha. Sistem
juga disebut seperangkat peraturan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa
tugas tertentu dilaksanakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebelumnya .
B. Pengertian Gaji
Organisasi yang baik akan selalu menarik calon karyawan untuk bekerja didalamnya,
serta mempertahankan karyawannya untuk betah bekerja di dalamnya. Di samping itu
organisasi yang baik akan memberikan motivasi kerja bagi para karyawannya. Kompensasi
(upah/gaji) yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya akan dapat menarik dan
mempertahankan serta memberikan motivasi kerja kepada mereka (karyawan) apabila
diberikan secara tepat dan sesuai dengan jasa yang diberikan .
Penggajian merupakan hal yang sangat penting, karena beberapa alasan. Pertama,
karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam hal penggajian atau hal-hal
yang tidak wajar. Untuk mempertahankan agar moral karyawan tetap tinggi, perusahaan
harus membayar gaji secara akurat dan tepat waktu. Kedua, penggajian merupakan hal yang
diatur oleh peraturan pemerintah negara bagian . Secara periodik, pemberi kerja
berkewajiban untuk memberikan gaji (upah) kepada karyawannya atas jasa-jasa mereka
yang telah “dinikmati” oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan. Gaji dan
upah yang dibayarkan kepada karyawan termasuk sebagai beban bagi perusahaan (pemberi
kerja) . Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas pemakaian jasa karyawan
bagian manajerial dan administrasi. Besarnya gaji yang diterima oleh karyawan dihitung
berdasarkan tarif bulanan. Gaji merupakan item yang sangat penting. Biasanya, perusahaan
akan mengeluarkan sejumlah uang yang cukup signifikan untuk membayar gaji kepada
karyawannya.
Gaji adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan berdasarkan tarif gaji dalam
satu periode atau perbulan . Gaji merupakan uang yang dibayarkan atas jasa pelayanannya
yang diberikan secara bulanan. Dibawah ini dikemukakan prinsip gaji, yaitu tingkat bayaran,
strukrur bayaran, menentukan bayaran secara individu, metode pembayaran, dan kontrol
pembayaran. antaranya adalah:

4
a. Tingkat Bayaran
Tingkat bayaran biasa diberikan tinggi, rendah, atau rata-rata tergantung pada kondisi
perusahaan. Artinya, tingkat pembayaran tergantung pada kemampuan perusahaan
membayar jasa karyawannya.
b. Struktur Pembayaran
Struktur pembayaran berhubungan dengan rata-rata bayaran, tingkat pembayaran, dan
klasifikasi jabatan di perusahaan.
c. Penentuan Bayaran Individu
Penentuan bayaran individu perlu didasarkan pada tingkat bayaran, tingkat pendidikan,
masa kerja, dan prestasi kerja karyawan.
d. Metode pembayaran
Ada dua metode pembayaran, yaitu metode pembayaran yang didasarkan pada waktu
(per jam, per hari, per minggu, per bulan). Dan metode pembayaran yang didasarkan
pada pembagian hasil.
e. Kontrol pembayaran
Kontrol Pembayaran merupakan pengendalian secara langsung dan tak langsung dari
biaya kerja. Pengendalian biaya merupakan faktor utama dalam administrasi gaji, tugas
mengontrol pembayaran adalah pengembangan standar kompensasi dan meningkatkan
fungsinya, mengukur hasil yang bertentangan dengan standar yang tetap, dan
meluruskan perubahan standar pembayaran gaji.

Sistem penggajian harus dirancang agar dapat membayar gaji karyawan secara teratur,
dan juga harus dirancang untuk menyediakan data yang digunakan untuk keperlukan
pengambilan keputusan oleh manajemen, misalnya, dalam menetapkan tunjangan duka cita
karyawan, tunjangan dalam tawar menawar jumlah pensiun atau tunjangan lain dengan
karyawan. Meskipun sistem pembayaran gaji setiap perusahaan berbeda-beda, elemen utama
yamg umum untuk kebanyakan sistem tersebut adalah register gaji, catatan penghasilan
karyawan, dan surat perintah pembayaran gaji . Gaji adalah sejumlah pembayaran kepada
pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen. Jumlah pembayaran gaji biasanya
ditetapkan secara bulanan .

Gaji merupakan kompensasi sebagai kontrak prestasi atas pengorbanan pekerja. Gaji
pada umumnya diberikan atas kinerja yang telah dilakukan berdasarkan standar kinerja yang

5
telah ditetapkan maupun disetujui bersama berdasarkan personal kontrak. Gaji dibayar atas
pekerjaan dalam periode waktu tertentu, biasanya sebagai pembayaran bulanan. Secara
umum, dalam menentukan imbalan diperlukan lima langkah antaranya:
a. Melakukan survei upah/gaji untuk mengetahui apa yang dibayarkan perusahaan lain untuk
pekerjaan yang sejenis, hal ini diperlukan untuk keadilan eksternal.
b. Tentukan nilai setiap pekerjaan dalam organisasi melalui evaluasi jabatan untuk
mendapatkan keadilan internal.
c. Kelompokkan pekerjaan yang serupa ke dalam grade upah yang sama.
d. Hargai setiap pay-grade dengan menggunakan kurve upah.
e. Tentukan tingkat upah yang akan digunakan perusahaan.

C. Tujuan Pemberian Upah dan Gaji


a. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian upah dan gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
pemilik/pengusaha dan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan
baik, sedangkan pemilik/pengusaha wajib membayar upah dan gaji sesuai dengan perjanjian
yang disepakati.
b. Kepuasan Kerja
Dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan fisik, status sosial,
dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c. Pengadaan Efektif
Jika program upah dan gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified
untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika upah dan gaji yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi para
karyawannya.
e. Stabilitas Karyawan
Dengan Program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi
yang kompentitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relative kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian upah dan gaji yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan- peraturan yang berlaku.
g. Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program upah dan gaji yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan

6
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h. Pengaruh Asosiasi Usaha Sejenis/ Kadin
Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi
yang kompentitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karna turnover relative kecil dan
perpindahan ke perusahaan sejenis dapat dihindarkan. Jika program upah dan gaji sesuai
dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka
intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Tahapan Utama Dalam Pemberian Upah dan Gaji adalah:


a. Asas Adil
Besarnya upah dan gaji yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan
prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja, dan
memenuhi persyaratan internasional konsistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan
menerima upah dan gaji sama besarnya. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja
sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas,dan stabilisasi karyawan akan lebih
baik.
b. Asas Layak dan Wajar
Upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat
normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan gaji
didasarkan atas batas manajer personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan
upah dan gaji dengan eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting supaya
semangat kerja dari karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan serikat buruh
dikurangi, dll.

D. Faktor-faktor yang Menentukan


Meskipun sudah dievaluasi jabatan dengan sangat hati-hati, yang menghasilkan
ranking atau klasifikasi jabatan, dan dapat ditentukan gaji yang layak sesuai dengan
kelasnya, seringkali hal itu tidak dapat dilakukan sebab di luar hal tersebut (internal equity
dan external equity) masih ada sejumlah faktor atau kekuatan yang mempengaruhi tingkat
gaji yang sering di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, faktor-faktor ini
sekaligus menjadi tantangan dalam perencanaan dan penentuan gaji .
Adapun faktor-faktor itu adalah:
a. Tingkat Gaji Yang Lazim
Tingkat upah dan gaji bisa sangat tergantung pada ketersediaan (supply) tenaga kerja di

7
pasar tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja. Untuk tenaga-tenaga kerja yang langka,
tingkat upah dan gajinya dapat jauh melebihi tingkat gaji bila dilihat dari kaca mata evaluasi
jabatan.
b. Serikat Buruh
Serikat buruh bisa menjadi kekuatan yang sangat besar dalam suatu perusahaan, yang
dapat memaksa perusahaan untuk memberikan upah atau gaji yang lebih besar bila
dibandingkan dengan hasil evaluasi jabatan.
c. Pemerintah
Pemerintah sebagaimana kita ketahui merupakan lembaga yang berkepentingan dengan
kesejahteraan pekerja sebagai warga Negara, dan juga terhadap kelangsungan hidup
perusahaan. Pemerintah mempunyai kekuasaan yang besar dalam mengatur perusahaan-
perusahaan. Pemerintah dapat menentukan Tarif upah minimum, jam kerja standar, dan
tunjangan yang harus dipatuhi oleh pengusaha.
d. Kebijakan dan Strategi Penggajian
Kebijakan penggajian yang dipakai perusahaan, seperti mengusahakan gaji diatas harga
pasar dalam upaya menghadapi persaingan, bisa menaikkan gaji di atas rata-rata harga pasar.
Kebijakan untuk selalu memperhatikan tuntutan serikat buruh untuk mencegah terjadinya
kerusuhan yang kadang- kadang menimbulkan biaya besar.
e. Faktor Internasional
Ketika perusahaan berkembang di segala penjuru dunia, tantangan yang muncul dalam
penggajian adalah penyesuaian dengan situasi di negara yang bersangkutan, sehingga dapat
terjadi jabatan yang sama di negara yang berbeda.
f. Nilai yang Sebanding dan Pembayaran yang Sama
Ada kalanya satu pekerjaan yang berbeda, tetapi memiliki poin atau derajat yang sama
mempunyai tingkat gaji yang berbeda.
g. Biaya dan Produktivitas
Tenaga kerja merupakan salah satu komponen biaya yang sangat berpengaruh terhadap
harga pokok barang. Tingginya harga pokok dapat menurunkan penjualan dan keuntungan
perusahaan. Untuk mengatasi tantangan ini biasanya perusahaan mendesain kembali
pekerjaan, dan menciptakan sistem penggajian bertingkat (two-tired wage).

E. Fungsi-fungsi yang Berhubungan


Dimana kita tahu bahwa informasi terpenting yang dihasilkan dari sistem pencatatan
akuntansi adalah informasi gaji, karena menentukan harga pokok penjualan, khususnya gaji

8
karyawan produksi. Adapun fungsi-fungsi yang berhubungan dengan sistem akuntansi
penggajian adalah:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini sangat penting bertanggung jawab dalammencari karyawan baru, penetapan
karyawan baru, membuat surat keputusan gaji, kenaikan gaji, dan mutasi karyawan dan
pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan atau menyelenggarakan catatan
waktu hadir karyawan dalam perusahaan.
c. Fungsi daftar gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berbasis penghasilan bruto
yang menjadi hak dan berbagai pertolongan bagi setiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran gaji, dan daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuatan daftar gaji kepada
fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang digunakan sebagai dasar untuk
pembayaran gaji karyawan perusahaan.
d. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna untuk membayar gaji dan
menguangkan ke bank. Uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop gaji kemudian
dibagikan kepada karyawan.
e. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk dalam mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji para karyawan, contohnya utang gaji, dan utang
pajak.

F. Prosedur Penggajian
Dalam sistem pencatatan penggajian terdiri dari beberapa prosedur yang saling
berkaitan20. beberapa prosedur penggajian antaranya adalah:
a. Prosedur Daftar Hadir Karyawan
Prosedur ini yang bertujuan untuk mencatat daftar hadir karyawan, dan daftar hadir ini
diselenggarakan oleh fungsi pencatatn waktu dengan menggunakan daftar tersebut pada
pintu kantor yang sesuai dengan bagian karyawan yang bersangkutan. Contohnya, daftar
hadir biasa yang secara otomatis yaitu dengan menggunakan mesin pencatat waktu.
b. Prosedur Pembuatan Gaji Karyawan
Dalam hal ini, fungsi pembuatan daftar gaji setiap karyawan, dan data yang digunakan

9
sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, dan penurun
pangkat. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, dan informasi
mengenai potongan PPH 21 dihitung oleh fungsi pembuatan daftar gaji atas data-data
yang telah ada atau data yang sudah tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Daftar
gaji diserahkan dibagian akuntansi guna untuk pembuatan kas keluar.
Prosedur dalam pembuatan daftar gaji yang dilaksanakan oleh bagian gaji adalah sebagai
berikut:
1. Menerima data jumlah jam untuk tenaga kerja harian atau jam dan tenaga kerja yang
digaji secara bulanan.
2. Menerima data-data mengenai perubahan dalam tarif gaji, bonus, premi, lembur, dari
bagian personalia.
3. Menerima data-data mengenai perubahan dalam pemotongan gaji.
4. Menghitung gaji bruto dan gaji bersih.
5. Menyusun daftar gaji yang menunjukkan nomor pokok karyawan, nama pegawai,
jumlah hari, jumlah jam kerja, jumlah jam lembur, jumlah jam yang dipekerjakan untuk
pekerjaan dan proses tarif gaji karyawan, jumlah penghasilan bruto, berbagai
pemotongan atas penghasilan bruto, dan penghasilan bersih yang harus dibayarkan
kepada masing-masing karyawan.
c. Prosedur Distribusi Biaya Gaji Karyawan
Dalam hal ini biaya gaji, dan biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-
departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja karyawan
ini dimaksud untuk pengendalian biaya.
c. Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Dimana fungsi
akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk
menuliskan cek guna pembayaran gaji para karyawan, kemudian fungsi keuangan
menguangkan atau mencairkan uang tersebut ke bank dan kemudian memasukkan uang
ke dalam amplop gaji karyawan, jika jumlah karyawan banyak, pembagian amplop
biasanya dibagikan oleh juru bayar (pay master).

Pembayaran gaji memiliki beberapa macam, yaitu:


a. Gaji yang Dibayarkan dengan Uang Tunai
Daftar gaji serta catatan untuk karyawan diserahkan kepada kasir dengan disertai

10
amplop gaji masing-masing karyawan, dan satu lembar cek senilai jumlah total gaji.
Setiap amplop gaji tertuliskan rincian gaji bruto, potongan-potongan yang dikenakan,
dan jumlah gaji neto yang diserahkan ke masing-masing karyawan.
b. Gaji Dibayarkan dengan Cek
Gaji dibayar dengan cek, maka masing-masing karyawan akan menerima cek atas
namanya. Dalam hal demikian bagian gaji akan menyerahkan daftar gaji kepada kasir
dengan disertai amplop gaji masing-masing karyawan,dan kumpulan cek jumlahnya
sebanyak jumlah karyawan, dengan nilai masing-masing sebesar nilai gaji yang menjadi
hak masing-masing karyawan. Kasir akan mengecek jumlah keseluruhan nilai
kumpulan cek tersebut dan mencocokkan hasilnya dengan angka total gaji yang
terdapat pada daftar gaji.
c. Gaji Disetorkan Langsung ke Rekening Karyawan
Dalam pembayaran gaji disetorkan langsung ke rekening karyawan dapat dilakukan
pada rekening tabungan, rekening giro, atau rekening ATM karyawan, sesuai dengan
permintaan masing-masing karyawan. Cara demikian sebenarnya lebih aman karena
kasir tidak perlu mencairkan cek ke bank dan membawa uang ke perusahaandalam
jumlah besar, sehingga resiko terjadinya perampokkan dan pencurian terhadap uang
gaji dapat dihindari.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan
yaitu dengan jalan meningkatkan kompetensi individu karyawan pada perusahaan
tersebut. Salah satu hal yang paling efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan
adalah dengan sistem penggajian yang baik dikarenakan masalah gaji bagi karyawan
merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja
individu sedangkan bagi perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata
hanya untuk memenuhi peraturan pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum
Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan keseimbangan
antara apa yang diberikan karyawan pada perusahaan diimbangi oleh apa yang
diberikan perusahaan untuk karyawannya. Hal ini tampaknya sederhana, tetapi dalam
prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila perusahaan belum memiliki sistem gaji
yang mengacu pada obyektivitas beban kerja (work load) bagi para karyawannya.
Apabila perusahaan telah memiliki sistem gaji melalui pendekatan metode tertentu
yang bersifat kuantitatif, akan sangat membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan
sumber daya manusia, sehingga akan menciptakan keadaan saling menguntungkan bagi
perusahaan dan karyawannya.

B. Saran
Diharapkan penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
dan penulis khusunya, dengan demikian penyaji berharap masukan dari pembaca untuk
penulisan makalah berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, Raymond. 2012 .Analisis Sistem Penggajian Dan Honor Universitas Kristen
Sayta Wacana Salatiga
Ahmad Tanzeh, 2009 Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras. Arikunto, Suharsini.
1998. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Armstrong, Michael Helen Murlis. 1994. Pedoman Praktis Sistem Penggajian, Jakarta: PT.
Pustaka Binaman Presindo Ascarya, 2011 Produk-produk Bank Syari’ah, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-analisis.html
http://www.banksyariah.net/2012/07/pengertian-bank-syariah_19.html
http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-gaji-dan-upah.html)
Ichwan Sam, dkk, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta: CV. Gaung
Persada Press, 2006.
Jogiyanto Hartono, 2013, Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto, Panduan Penyusunan Tugas Akhir Program D
III Manajemen Perbankan Syariah.2016.
Karnaen Perwataatmadja & Muhammad Syafi’i Antonio, 1992, Apa dan Bagaimana Bank
Islam,Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Mahardani, Farid Shandy. 2010. Strategi Pemasaran Prroduk Simpanan Tabungan SHAR-E
di Bank Muamalat Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai