Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Analisis Sumber Konflik Dalam Masyarakat

Disusun sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Konflik

Dosen Pembimbing: Ahmad Fuad Hasyim HS, M. Pd.I.

Penyusun:

Achmad Sabiqul’Ulum (18.03.079)

Arvina Istiqomah (18.03.0722)

Eko Syahrul Jatmiko (19.03.0845)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

STAIA SYUBBANUL WATHON

MAGELANG

2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
.....Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia sebagai
makhluk sosial di dalam berkehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk
individu sekaligus makhluk sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan manusia
lainya tidak lepas dari kepentingan satu sama lain. Selama manusia itu mempunyai
kepentingan yang berbeda maka konflik akan selalu menyertainya dimanapun mereka
berada. Adapun konflik bersumber dari kebutuhan dasar manusia (basic human
needs). Setiap kepentingan memiliki tujuan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan
dasar. Misalnya kebutuhan manusia secara materil berupa kekayaan bisa yang kita
ketahui bersama bahwa hampir semua orang itu mempunyai kepentingan masing-
masing baik untuk dirinya sendiri maupun untuk kelompoknya.
Perbedaan kepentingan adalah salah satu faktor utama yang dapat
menimbulkan konflik sosial. Konflik sosial berarti persepsi mengenai perbedaan
kepentingan (perceived divergence of interest), atau suatu kepercayaan bahwa
aspirasi-aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan.
Artinya bahwa terjadinya suatu konflik sosial disebabkan oleh banyak faktor sehingga
konflik tersebut bersifat kompleks yang melibatkan berbagai unsur masyarakat di
dalamnya. Salah satu konflik sosial yang dilatarbelakangi oleh perbedaan kepentingan
yakni konflik lingkungan hidup. Konflik lingkungan hidup merupakan peristiwa-
peristiwa yang terjadi akibat gesekan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan
hidup. Oleh karena itu konflik lingkungan hidup tidaklah disebabkan oleh faktor alam
tetapi lebih dipengaruhi oleh faktor manusia itu sendiri, mengingat bahwa manusia
memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dengan berbagai
dimensinya terutama dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan
faktor proses masa atau zaman yang mengubah karakter, pandangan manusia,
merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan
hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konflik dalam masyarakat?
2. Bagaimana analisis sumber konflik dalam masyarakat?
3. Bagaimana penyelesaian konflik dalam masyarakat?

2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian konflik dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui analisis sumber konflik dalam masyarakat.
3. Untuk mengetahui penyelesaian konflik dalam masyarakat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik
............Konflik berasal dari kata kerja, yaitu configure yaitu yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Soerjono Soekanto (2006), “Konflik sosial adalah suatu proses sosial
dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.”
Menurut Pritt dan Rubbin dalam Syahril Ramadhan (2008), konflik berarti
persepsi mengenai perbedaan kepentingan (repceived divergence of interest) atau
suatu kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat tercapai
secara simultan.
Berdasarkan teori konflik, masyarakat senantiasa berada dalam proses
perubahan yang di tandai oleh pertentangan yang terus menerus diantara unsur-unsur
yang ada dalam masyarakat. Teori konflik melihat bahwa setiap elemen memberikan
sumbangan terhadap disintegrasi sosial. Selain itu teori konflik beranggapan bahwa
keteraturan yang terdapat dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya
tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas golongan yang berkuasa.
Konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Ketika orang
memperebutkan sebuah area, mereka tidak hanya memperebutkan sebidang tanah
saja, namun juga sumber daya alam seperti air, emas, meneral, hutan serta berbagai
sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Setiap kelompok sosial selalu ada
benih-benih pertentangan antara individu dengan individu, kelompok dengan
kelompok, individu atau kelompok dengan pemerintah. Pertentangan ini biasanya
berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi benturan fisik, kekerasaan dan
tidak berbentuk kekerasaan. Konflik yang terjadi dapat berupa konflik vertikal, yaitu
antar pemerintah, masyarakat dan swasta, antar pemerintah pusat, pemerintah kota
dan desa, serta konflik horizontal yaitu konflik antar masyarakat.
Teori konflik menganggap bahwa unsur-unsur yang terdapat di dalam
masyarakat cenderung bersifat dinamis atau sering kali mengalami perubahan. Setiap
elemen yang terdapat pada masyarakat dianggap mempunyai potensi terhadap

4
disintegrasi sosial. Menurut teori konflik ini keteraturan yang terdapat dalam
masyarakat hanyalah karena ada tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari golongan
yang berkuasa. Adanya perbedaan peran dan status di dalam masyarakat
menyebabkan adanya golongan penguasa dan yang dikuasi. Distribusi kekuasaan dan
wewenang yang tidak merata menjadi faktor terjadinya konflik sosial secara
sistematis.
B. Analisis Sumber Konflik Dalam Masyarakat
.Konflik dapat terjadi ketika kurangnya keseimbangan hubungan antar manusia
dari aspek social, ekonomi, dan kekuasaan. Contohnya kurang meratanya akses jalan
yang tidak seimbang terhadap kebuutuhan yang kemudian akan mengakibatkan
masalah-masalah di masyarakat. Diana Francis (Irwandi; Chotim, 2017) menjelaskan
penyebab terjadinya konflik, diantaranya:
1. Struktur
Mempertarungkan kekuasaan yang melibatkan pemilik kepentingan dan
yang bertentangan, persaingan perebutan sumber daya, saling
ketergantungan dalam mencapai tujuan, dll.
2. Komunikasi
Komunikasi bisa menjadi penyebab konflik berdasarkan perbedaan Bahasa
yang digunakan, atau kalimat dan informasi yang sulit dimengerti.
3. Pribadi
Konflik dapat terjadi ketika seseorang mempunyai tujuan yang berbeda
dengan orang lain.

Konflik akan selalu berubah setiap waktu jika terus dibiarkan terjadi tanpa
adanya usaha untuk menyelesaikannya. Konflik mempunyai dampak positif dan
negative tergantung dari persoalan yang dipertentangkan dan struktur social dimana
pertentangan tersebut bersifat positif. Selain itu dampak positif dari konflik yaitu
masyarakat yang mengalami dapat memperbaiki perpaduan integrasi. Sedangkan
dampak negative dari konflik tentu lebih banyak yaitu:

1. Hancur atau retaknya kesatuan


2. Adanya perubahan kepribadian setiap individu atau kelompok
3. Salah satu menjadi mendominasi pihak lain
4. Hilangnya harta benda bahkan korban jiwa.

5
C. Cara menyelesaikan konflik dalam masyarakat.
Konflik tidak akan berhenti begitu saja tanpa ada upaya untuk menghentikan
dan menyelesaikannya. Penyelesaian konflik bisa dilakukan oleh salah satu pihak atau
kesepakatan dua belah pihak. Dalam menyelesaikan konflik hendaknya menggunakan
cara yang demokratis dan konstruktif dengan memberikan kesempatan pada pihak-
pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah mereka sendiri atau dengan
bantuan pihak ketiga yang bijak. Stevein (Muspawi, 2014) mengungkapkan terdapat
lima langkah untuk menyelesaikan suatu konflik, diantaranya:
1. Mengenali konflik
Mengidentifikasi proses konflik yang terjadi dan mendeteksi penyebab
masalah konflik
2. Diagnosis
Ini merupakan langkah penting, yaitu mencari tau dengan benar siapa, apa,
mengapa, dimana, dan bagaimana terjadinya konflik. Memusatkan
perhatian pada masalah utama bukan pada hal-hal yang sepele
3. Menyepakati solusi
Membuat beberapa jalan keluar yang dapat disampaikan kepada orang-
orang yang terlibat konflik, kemudian sepakati mana solusi yang sekiranya
tepat untuk dilakukan dan tidak merugikan salah satu pihak
4. Pelaksanaan
Setelah menyepakati solusi maka segera laksanakan solusi tersebut
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan sebuah penyelesaian dimana kita mengetahui apakah
sudah melakukan penyelesaian dengan tepat atau belum. Jika konflik
masih terjadi maka langkah penyelesaian dilakukan dari awal dengan
menghindari kesalahan yang sama.

6
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan teori konflik, masyarakat senantiasa berada dalam proses


perubahan yang di tandai oleh pertentangan yang terus menerus diantara unsur-unsur
yang ada dalam masyarakat. Teori konflik melihat bahwa setiap elemen memberikan
sumbangan terhadap disintegrasi sosial. Selain itu teori konflik beranggapan bahwa
keteraturan yang terdapat dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya
tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas golongan yang berkuasa.
Konflik dapat terjadi ketika kurangnya keseimbangan hubungan antar manusia
dari aspek social, ekonomi, dan kekuasaan. Contohnya kurang meratanya akses jalan
yang tidak seimbang terhadap kebuutuhan yang kemudian akan mengakibatkan
masalah-masalah di masyarakat.
Langkah penyelesaian konflik adalah mengenali konflik, diagnosis,
menyepakati solusi, pelaksanaan solusi, evaluasi.

7
Daftar Pustaka

Irwandi; Chotim, E. (2017). Analisis Konflik Antara Masyarakat ,. JISPO, 7.

Muspawi, M. (2014). Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik Dalam Organisasi).


Jurnal Penelitian Univeritas Jambi Seri Humaniora, 16(2), 41–46.

Anda mungkin juga menyukai