Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Masyarakat Madani
Dosen Pengampu : Sulis Eka Ariyaning Putri, M.Pd
Disusun Oleh :
Dimasa seperti saat ini, dimana politik menjadi sorotan utama dalam
terbentuknya negara yang makmur. Dibutuhkan terwujudnya politik yang demokratis.
Dalah hal ini masyarakat juga memiliki peranan penting, kelangsungan hidup menjadi
tanggung jawab bersama yang mutlak dalam suatu negara. Maka untuk
mewujudkannya pembentukan masyarakat madani agar menciptakan karakter bangas
yang demokratis adalah hal yeng perlu ditekankan.
Masyarakat madani atau dalam bahasa Inggris civil society, dapat diartikan
sebagai masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani dan memaknai
kehidupanya. Menurut Dawan Rahardjo masyarakat madani adalah suatu proses
penciptaan peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama. Dawam juga
menjelaskan, dasar utama dalam terciptanya masyarakat madani adalah persatuan dan
integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari
konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu
persaudaraan.1
1
Wikipedia. Masyarakat Madani. diakses tanggal 23 April 2021.
1.2.2. Bagaimana masyarakat madani dapat terbentuk?
1.2.3. Apa saja yang menjadikan karakter dan faktor masyarakat madani?
1.2.4. Bagaimana mayarakat madani di Indonesia?
1.2.5. Bagaimana hubungan antara demokrasi dengan masyarakat madani?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengerahui apa itu masyarakat madani.
1.3.2. Untuk mengetahui sejarah terbentuk dan berkembangnya masyarakat
madani.
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang menjadikan karakter, ciri-ciri dan
faktor masyarakat madani itu terbentuk
1.3.4. Untuk mengetahui kondisi masyarakat madani di Indonesia.
1.3.5. Untuk mengetahui hubungan demokrasi dengan masyarakat madani
BAB 2
Pembahasan
Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi harkat
dan marktabat kemanusiaan. Rasulullah diutus untuk menuntun umat manusia ke jalan
yang lurus terutama masyarakat Arab kala itu. Masyarakatnya yang jahiliyah kala itu,
yang hidup hanya sesuka mereka tanpa mementingkan satu sama lain. Kedatangan
Rasullah merubah masyarakat Arab menjadi lebih baik dengan adanya agama Islam.
2
Saefur Rochmat. Masyarakat Madani: Dialog Islam dan Modernitas di Indonesia, 6.
3
Saefur Rochmat. Masyarakat Madani: Dialog Islam dan Modernitas di Indonesia, 7.
4
Fahmi Huwaidi. Demokrasi Oposisi dan Masyarakat Madani. 295.
Sementara John Jack Rosseau dengan bukunya The Cocial Control
memaparkan tentang pemikiran otoritas rakyat dan perjanjian politik yang harus
dilaksanakan antara manusia dan kekuasaan dan pada intinya mempunyai tujuan yang
sama dengan John Locke, yaitu mengajak manusia untuk ikut menentukan hari dan
masa depannya serta menghancurkan monopoli yang dilakukan oleh kaum elit yang
berkuasa dengan kepentingan manusia.
Masyarakat madani atau Civil Society sebagai sebuah tatanan masyarakat yang
mandiri dan menunjukkan kemajuan peradaban, mempunyai ciri-ciri atau karakteristik
tertentu yang membedakannya dengen bentuk masyarakat yang lain. Yang menjadikan
karakter suatu masyarakat itu adalah masyarakat madani ialah kesukarelaan,
keswasembadaan, kemandirian dan keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang telah
desepakati bersama.5
5
Suroto. Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam Masa Postmodern (Sebuah Analitis Kritis).
666.
madani. Perihal yang dimaksud ialah persyaratan-persyaratan yang menjadi nilai
universal dalam penegakan masyarakat madani atau Civil Society itu sendiri, prasyarat
ini tidak bisa dipisahkan antar satu sama lain.6
Kmakgan kemsini
Secara historis kelembagaan masyarakat madani atau civil society telah menjadi
cita-cita Indonesia sejak jaman penjajahan kolonial, terutama ketika kapitalisme mulai
diperkenalkan oleh Belanda. Kapitalisme mendorong terjadinya pembentukan karakter
sosial melalui proses industrialisasi, urbanisasi dan pendidikan modern. Hingga pada
6
Farid Wajdi Ibrahim. 2012. Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia Melalui Civic Education,
136.
akhirnya muncul kesadaran kesadaran dalam kaum elit pribumi yang mendorong
terbentuknya masyarakat modern.7
Konflik dii masa Orde Baru juga menjadi potensi bagi terciptanya masyarat
madani. Pemerintahan Orde Baru telah menghilangkan kekuatan kebhinekaan dan
mencoba meggusur suatu masyarakat yang uniform menjadi struktur kekuasan yang
sentralistik dan birokratik. Hal ini menyebabkan disentegrasi bangsa Indonesia karena
mematikan inisiatif dan kebebasan berfikir serta tindakan dalam pembangungan bangsa
menjadi lebih baik. Melalui era reformasi bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk
membina masyarakatnya dalam mewujudkan cita-cita Proklamasi.
Negara demokrasi ialah Negara yang ideal dan terbuka, demokrasi bukan hanya
sekedar bentuk politik pemerintahan, tapi juga tentang keadilan dan ketertiban yang
akan membentuk masyarakat ke arah yang lebih baik. Namun realitanya Negara
dengan sistem demokrasi tidak selamanya mencapai tataran yang demokratis. Dapat
diambil contoh di negara kita Indonesia ini. Yaitu pada masa pemerintahan Orde Baru.
7
Suroto. Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam Masa Postmodern (Sebuah Analitis Kritis).
667.
advokasi antar masyarakat madani karena kekuatan masyarakat madani terletak pada
otonominya yang luas.
8
Nur Cholis Madjid. Masyarakat Tamaddun : Kritik Hermeneutis Masyarakat Madani, 124.
9
H. A. R. Tilaar. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, 151.
Daftar Pustaka
➢ Wikipedia. 2020. Masyarakat Madani.
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani, diakses pada 23 April
2021.
➢ Rochman, Saefur. 2003. Masyarakat Madani: Dialog Islam dan Modernitas
di Indonesia. Yogyakarta, Staff.
➢ Huwaidi, Fahmi. Demokrasi Oposisi dan Masyarakat Madani.
➢ Suroto. 2015. Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam Masa
Postmodern (Sebuah Analitis Kritis). Banjarmasin, FKIP, Universitas
Lambung Mangkurat.
➢ Ibrahim, Farid Wajdi. 2012. Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia
Melalui Civic Education.
➢ Madjid, Nur Cholis. Masyarakat Tamaddun : Kritik Hermeneutis Masyarakat
Madani, hal 124.
➢ Tilaar, H. A. R. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia,
hal 151.