Hukum Internasional
(kelas A)
TEMA
1. Penanganan Pengungsi di Indonesia (Jurnal Nasional)
2. Pengungsi Rohingya di Asia Tenggara (Jurnal Internasional)
Jurnal Nasional
Penulis Samuel Tunggul Jovano & Cornelius Agatha Gea
Kelebihan Jurnal Kelebihan dari jurnal ini berada pada susunan poin antar poin
yang selaras sehingga nyaman dibaca.
Kekurangan Jurnal kekurangan dari jurnal ini berada pada kosakata yang penulis
tidak jelaskan terlebih dahulu, seperti kata ‘preventif’.
Selanjutnya penulis dalam jurnalnya kurang menelusuri kinerja
RUDENIM lebih lanjut dan tidak begitu mengelaborasi terkait
peranan RUDENIM lebih dalam sebagaimana yang mereka
nyatakan pada poin ketiga tujuan penelitiannya.
Jurnal Internasional
Judul Tulisan Muslim Solidarity and The Lack of Effective Protection for
Rohingya Refugees in Southeast Asia
Penerbit MDPI
Abstrak
Abstrak tulisan Missbach dan Stange menyoroti reaksi negara-negara
mayoritas Islam di ASEAN terhadap kasus Rohingnya, dimana pada
jurnal Muslim Solidarity and The Lack of Effective Protection for
Rohingya Refugees in Southeast Asia para penulis berfokus
membahas bentuk persaingan intervensi politik serta melemahnya
kekuatan solidaritas Negara kaum muslim di ASEAN, sebagai
contoh pada yaitu Indonesia dan Malaysia pada abstrak tulisan
Missbach dan Stange ini tertulis bahwa kedua Negara mayoritas
Islam tersebut (Indonesia dan Malaysia) pada forum bilateral,
nasional, hingga internasional begitu keras mengkritik pemerintah
Myanmar atas pelanggaran HAM, namun Indonesia dan Malaysia
begitu enggan untuk mengulurkan bantuan perlindungan terhadap
pengungsi Rohingnya dari Myanmar. Sehingga kedua penulis jurnal
ini melihat bahwa solidaritas muslim tetap menjadi retorika simbolis,
sekaligus menemukan tingkat kegagalan bantuan terhadap para
pengungsi begitu meningkat selama 5 Tahun terakhir (sejak 2015).
Kata Kunci
Forced displacement; Refugee Protection; Rohingya;
Association of Southeast Asian Nation (ASEAN); Indonesia;
Malaysia; Myanmar
Pengantar
Pada bagian pengantar, penulis mengatakan bahwa ASEAN
merupakan kawasan dengan tingkat perlindungan pengungsi
terlemah di dunia dan juga menyajikan sejarah singkat terkait
lika-liku perjalanan penduduk Rohingnya mencari tempat
pengungsian di berbagai Negara termasuk Indonesia dan
Malaysia. Jurnal Muslim Solidarity and The Lack of Effective
Protection for Rohingya Refugees in Southeast Asia karya
Antje Missbach dan Gunnar Stange fokus menjawab
pertanyaan mengapa hanya Indonesia dan Malaysia sebagai
state di ASEAN yang aktif dalam membantu pengungsi
Rohingya serta mengapa pergeseran pemikiran menciptakan
kerenggangan solidaritas muslim. Missbach dan Stange
pertama-tama akan menyajikan penjelasan singkat terkait
metodologi yang diaplikasikan dalam menganalisis penelitian
ini, selanjutnya memberikan hasil diskusi singkat tentang krisis
Rohingya yang berlangsung di Asia Selatan dan Tenggara, lalu
memperkenalkan konsep penahanan kemanusiaan, kemudian
diakhiri presentasi penelitian Missbach dan Stange dan
kesimpulan. Sedikit tambahan, bahwa tulisan ini juga
menyoroti langkah-langkah atau keputusan yang diambil oleh
pemerintah Indonesia dan Malaysia terhadap Rohingya.
Isi Pembahasan
A Crisis Unfolding: Pada bagian Pertama yang fokus terhadap
beberapa realita Rohingya, ASEAN, Indonesia dan Malaysia,
penulis menemukan fakta bahwa kurangnya mekanisme
pengelolaan dan respon regional terhadap pengungsi dan
orang-orang yang dipindahkan secara paksa di ASEAN,
dimana fakta ini ditemukan dari kabar krisis laut andaman
tahun 2015. Hal kedua yang diketahui pada bagian ini ialah
bagaimana Indonesia dan Malaysia tetap menganggap diri
mereka sebagai negara non-imigran, artinya kedua negara
tersebut (Indonesia dan Malaysia) tidak mengizinkan
pemukiman pengungsi permanen negaranya. Ketiga, diungkap
dalam jurnal ini bahwa ASEAN belum mengatasi inti
terciptanya atau penyebab krisis Rohingya serta gagal
mendukung upaya penyelidikan kejahatan dan kekejaman
militer yang dialami Rohingya. Beberapa fakta lain yang turut
disajikan pada jurnal ini ialah tantangan-tantangan pengungsi
Rohingnya melintasi krisis laut Andaman di tahun 2015 dan
2019, bagaimana penduduk Rohingya ketika masuk di
Indonesia dan Malaysia dimana Malaysia pada tahun 2020
mendorong keluar atau memulangkan kapal-kapal pengungsi
Rohingya dengan alasan pembatasan Covid-19 dan Indonesia
yang melihat dua kapal Rohingya di dekat pantai Aceh
menolak untuk menyelamatkan para pengungsi Rohingya,
namun pada 2020 Indonesia kembali menerima kapal
pengungsi Rohingya yang turun di Aceh. Fakta lain ialah
bagaimana Indonesia dan Malaysia menyuarakan solidaritas
anggota-anggota ASEAN terhadap Rohingya diperlukan
dengan cara memberikan tanggapan keras terhadap pemerintah
Myanmar. Namun, Asean pada forum regional realitanya tetap
diam atas serangan kekerasan, kekejaman, pemindahan paksa
yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar kepada Rohingya.
Terakhir pada bagian ini, penulis memberikan pernyataan
bahwa meskipun penderitaan yang dialami oleh Rohingya terus
mendapat liputan dan siaran signifikan di Malaysia dan
Indonesia, namun belum mengurangi atau meredakan konflik
yang dialami oleh Rohingya.
Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa di luar implikasi politik dan
keamanan, masalah rohingya telah memberikan dorongan
reputasi terhadap kredibilitas komunitas ASEAN. Besarnya
kritik eksternal dan internal atas ketidakmampuan ASEAN
menangani masalah Rohingya. Solidaritas Muslim di Indonesia
terhadap Rohingya terbukti dalam tindakan Indonesia yang
membela Rohingya dari tekanan Internasional. Sedangkan
Malaysia dilihat memiliki standar perlindungan dan perlakukan
yang minimum bagi penduduk Rohingya di Negaranya.
Kelebihan Jurnal
Setelah membaca jurnal Muslim Solidarity and The Lack of
Effective Protection for Rohingya Refugees in Southeast Asia.
Saya melihat kelebihan jurnal karya Antje Missbach & Gunnar
Stange berada pada cara pengungkapan fakta dan pembagian
perspektif penulis yang mudah dipahami walaupun jurnal yang
dibuatnya menggunakan bahasa Inggris atau jurnal
internasional.
Kekurangan Jurnal
Kekurangan dari jurnal ini berada pada metode penelitiannya
yang hanya mengandalkan atau bergantung pada informasi dan
data google tanpa ditinjau secara empiris melihat jurnal yang
dibuat antje Missbach & Gunnar Stange berskala internasional.
Daftar Pustaka
Jovano, T., Gea, A., 2021, Penanganan Pengungsi yang Bunuh Diri di Indonesia
Berdasarkan Perspektif Hukum Keimigrasian, Vol. 15, No. 3, Jurnal Ilmiah
Kebijakan Hukum, Creative Commons Attribution 4.0 International License
Missbach, A., Stange, G., 2021, Muslim Solidarity and The Lack of Effective
Protection for Rohingya Refugees in Southeast Asia, Social Sciences, Vol. 10, No. 5,
MDPI, Switzerland