TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29
TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
BUPATI GARUT,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan
antarsektor, antar wilayah, dan antar pelaku dalam pemanfaatan
ruang di Kabupaten Garut, Pemerintahan Daerah telah
menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 29 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Garut
Tahun 2011-2031;
b. bahwa dalam upaya untuk melihat kesesuaian antara rencana
tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan
perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal serta
pelaksanaan pemanfaatan ruang disesuaikan dengan tuntutan
perubahan, perkembangan, dan kondisi riil pemanfaatan ruang,
serta kerawanan dari berbagai jenis bencana, maka sesuai
ketentuan Pasal 26 ayat (5) Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditinjau kembali dan
dilakukan penyesuaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 29
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Garut Tahun 2011-2031;
dan
BUPATI GARUT
MEMUTUSKAN:
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 29
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Garut
Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2011 Nomor 29,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Garut Nomor 5), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang meFpmegang kekuasaan pemerintahan Negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
5
22. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan/atau aspek fungsional.
23. Wilayah Kabupaten adalah seluruh wilayah Kabupaten Garut yang meliputi
ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
24. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten adalah arahan pengembangan
wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten guna mencapai
tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dalam kurun waktu 20 (dua puluh)
tahun.
25. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten adalah penjabaran kebijakan
penataan ruang ke dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih
nyata yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang
wilayah kabupaten.
26. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten adalah rencana yang mencakup
sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah
kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten
selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten, yang meliputi sistem jaringan
transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan
telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah
hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan
prasarana lainnya.
27. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten adalah rencana distribusi peruntukan
ruang wilayah kabupaten yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan budi daya yang dituju sampai dengan akhir masa berlakunya
RTRW kabupaten yang memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten hingga 20 (dua puluh) tahun mendatang.
28. Prasarana Wilayah adalah kelengkapan dasar fisik yang memungkinkan
wilayah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
29. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa
kecamatan.
30. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa.
31. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah pusat
permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antardesa.
32. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
33. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan serta nilai sejarah dan budaya bangsa, guna
kepentingan pembangunan berkelanjutan.
34. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
35. Kawasan Karst adalah kawasan batuan karbonat berupa batu gamping dan
dolomite yang memperlihatkan morfologi karst.
7
36. Kawasan Resapan Air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi
untuk meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air bumi
(aquifer) yang berguna sebagai sumber air.
37. Kawasan Sekitar Danau/Situ adalah kawasan tertentu di sekeliling danau dan
situ yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi waduk, danau, dan situ.
38. Kawasan Sekitar Mata Air adalah kawasan di sekeliling mata air yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata
air.
39. Kawasan Sempadan Pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
pantai.
40. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
41. Kawasan Hutan Mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di
tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar
muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang
dibawanya dari hulu.
42. Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs
Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan
ciri tata ruang yang khas.
43. Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar
Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses
penetapan.
44. Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disebut RTH adalah area
memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam.
45. Sistem Jaringan Sumber Daya Air merupakan sistem sumber daya air pada
setiap wilayah sungai dan cekungan air tanah.
46. Cekungan Air Tanah yang selanjutnya disebut CAT adalah suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti
proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
47. Danau/Situ adalah suatu wadah genangan air di permukaan tanah yang
terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya berasal dari potensial dan
merupakan salah satu bentuk kawasan lindung.
48. Wilayah Sungai yang selanjutnya disebut WS adalah kesatuan wilayah
pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai yang
luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 (dua ribu) kilometer persegi.
8
49. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya,
yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
50. Daerah Irigasi yang selanjutnya disebut DI adalah kesatuan wilayah yang
mendapat air dari satu jaringan irigasi.
51. Jaringan Irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
52. Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk
pada sungai buatan/kanal/saluran/irigasi primer yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
53. Mitigasi Bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana
dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang
berada pada kawasan rawan bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana.
54. Kawasan Rawan Bencana adalah kawasan dengan kondisi atau karakteristik
geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, dan geografis pada satu wilayah
untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk
menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
55. Kawasan Rawan Letusan Gunungapi adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana letusan gunungapi.
56. Kawasan Rawan Gerakan Tanah atau Kawasan Rawan Bencana Longsor
adalah kawasan lindung atau kawasan budi daya yang meliputi zona-zona
berpotensi longsor.
57. Kawasan Rawan Banjir adalah daratan yang berbentuk flat, cekungan yang
sering atau berpotensi menerima aliran air permukaan yang relatif tinggi dan
tidak dapat ditampung oleh drainase atau sungai, sehingga melimpah
ke kanan dan ke kiri serta menimbulkan masalah yang merugikan manusia.
58. Kawasan Rawan Gempa Bumi adalah kawasan yang sering atau berpotensi
tinggi mengalami bencana gempa bumi.
59. Kawasan Rawan Tsunami adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
terkena tsunami.
60. Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat gempa, letusan gunungapi,
atau longsoran yang terjadi di dasar laut.
61. Tempat Evakuasi Bencana adalah tempat yang diperuntukkan untuk
menampung penduduk yang sedang menghindari ancaman bencana., terdiri
atas tempat evakuasi sementara dan tempat evakuasi akhir.
62. Tempat Evakuasi Sementara yang selanjutnya disingkat TES adalah tempat
singgah sementara yang dapat dijangkau oleh pengungsi dengan cepat untuk
menyelamatkan diri dari ancaman bencana.
63. Tempat Evakuasi Akhir yang selanjutnya disingkat TEA adalah tempat singgah
akhir di zona aman bencana bagi pengungsi karena tidak memungkinkan
untuk kembali ke hunian masing-masing.
9
64. Jalur Evakuasi adalah jalur yang menghubungkan hunian dengan tempat
evakuasi sementara maupun jalur yang menghubungkan tempat evakuasi
sementara dengan tempat evakuasi akhir.
65. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
66. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.
67. Hutan Rakyat adalah hutan yang dimiliki rakyat dengan luas minimal
0,25 hektar dengan penutupan tajuk tanaman kayu-kayuan dan/atau jenis
lainnya lebih dari 50 (lima puluh) persen dan/atau pada tanaman tahun
pertama dengan tanaman sebanyak 500 (lima ratus) tanaman per hektar.
68. Kawasan Pertanian adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan
pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasan pertanian
lahan kering, kawasan pertanian tanaman tahunan/perkebunan, perikanan,
dan peternakan.
69. Kawasan Pertanian Lahan Basah adalah kawasan pertanian yang
dikembangkan pada dataran rendah yang mempunyai ketinggian ukuran
300 m di atas permukaan laut yang di sekitarnya terdapat banyak air dari
sungai sungai atau saluran irigasi.
70. Kawasan Pertanian Lahan Kering adalah kawasan lahan pertanian yang dapat
digunakan untuk usaha pertanian dengan menggunakan air secara terbatas
dan biasanya hanya mengharapkan dari curah hujan atau menunggu hujan.
71. Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan
obat nabati, dan florikultura, termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan
tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau
bahan estetika.
72. Kawasan Perkebunan adalah kawasan yang memiliki fungsi tanaman semusim
dan/atau tanaman tahunan yang karena jenis dan tujuan pengelolaannya
ditetapkan sebagai tanaman perkebunan.
73. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan, yang selanjutnya disebut KP2B
adalah wilayah budi daya pertanian, terutama pada wilayah perdesaan, yang
memiliki hamparan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan/atau
hamparan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta unsur
penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
74. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, yang selanjutnya disingkat LP2B
adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan
dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi
kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
75. Kawasan Perikanan adalah kawasan yang memiliki fungsi perikanan.
76. Agribisnis adalah berbagai jenis kegiatan yang berkaitan dengan pertanian dari
hulu hingga hilir, termasuk kegiatan penunjangnya.
77. Kawasan Pertambangan adalah kawasan yang memiliki fungsi pertambangan.
78. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang.
10
79. Wilayah Pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau
batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan.
80. Kawasan Peruntukan Industri adalah bentangan lahan yang diperuntukkan
bagi kegiatan Industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
81. Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan yang mengusahakan
pengembangan dan pengelolaan kawasan Industri.
82. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan
dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri.
83. Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukan bagi
kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut.
84. Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten yang selanjutnya disebut KSPK
adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi
untuk pengembangan pariwisata, yang mempunyai pengaruh penting dalam
satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta
pertahanan dan keamanan.
85. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
86. Kawasan Perkotaan adalah kawasan dengan kegiatan utama bukan pertanian,
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
87. Kawasan Permukiman Perkotaan adalah kawasan yang digunakan untuk
kegiatan utama non pertanian dan pada umumnya ditunjang oleh sarana dan
prasarana transportasi yang memadai, fasilitas peribadatan, pendidikan,
perdagangan dan jasa perkantoran, dan pemerintahan. Kawasan permukiman
perkotaan terdiri atas bangunan rumah tempat tinggal, berskala besar, sedang,
kecil, bangunan rumah campuran tempat tinggal/usaha, dan tempat usaha.
88. Kawasan Perdesaan adalah kawasan dengan kegiatan utama pertanian dan
pengelolaan sumberdaya alam, dengan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
89. Kawasan Permukiman Perdesaan adalah suatu kawasan untuk permukiman
yang ada pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian,
tegalan, dan pemanfaatan lainnya.
90. Perumahan adalah sekelompok rumah atau bangunan lainnya yang dibangun
bersamaan sebagai sebuah pengembangan tunggal.
91. Kawasan Pertahanan Negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional
yang digunakan untuk kepentingan kegiatan pertahanan.
92. Kawasan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut KSN adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan keamanan negara,
ekonomi, sosial budaya dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
ditetapkan sebagai warisan dunia.
11
93. Kawasan Strategis Provinsi yang selanjutnya disebut KSP adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
secara regional dalam aspek pertahanan keamanan negara, ekonomi, sosial
budaya, lingkungan dan/atau pendayagunaan sumber daya alam, dan
teknologi tinggi.
94. Kawasan Strategis Kabupaten yang selanjutnya disebut KSK adalah wilayah
yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam aspek ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan/atau
pendayagunaan sumber daya alam, dan teknologi tinggi.
95. Daya Dukung adalah kemampuan lingkungan alam beserta segenap unsur dan
sumberdayanya untuk menunjang perikehidupan manusia serta makhluk
hidup lainnya secara berkelanjutan.
96. Daya Tampung adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap
penduduk, zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan
ke dalamnya.
97. Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah yang selanjutnya disebut
TPPAS adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir
sampah serta pengolahan, dan pengembalian sampah ke media lingkungan
secara aman bagi manusia dan lingkungan.
98. Tempat Pemrosesan Akhir yang selanjutnya disebut TPA adalah tempat untuk
memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan.
99. Tempat Penampungan Sementara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau
tempat pengolahan sampah terpadu.
100. Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnya disebut IPAL adalah sarana
pengolahan air limbah yang berfungsi untuk menurunkan kadar pencemar
yang terkandung dalam air limbah hingga baku mutu yang ditentukan.
101. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang selanjutnya disebut IPLT adalah
instalasi pengolahan air limbah yang didesain hanya menerima lumpur tinja.
102. Izin Pemanfaatan Ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
103. Ketentuan Perizinan adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah sesuai kewenangannya yang harus dipenuhi oleh setiap
pihak sebelum pemanfaatan ruang, yang digunakan sebagai alat dalam
melaksanakan pembangunan keruangan yang tertib sesuai dengan rencana
tata ruang yang telah disusun dan ditetapkan.
104. Insentif adalah perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.
105. Disinsentif adalah perangkat atau upaya untuk mencegah, membatasi
pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana
tata ruang.
106. Arahan Sanksi adalah arahan untuk memberikan sanksi bagi siapa saja yang
melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana
tata ruang yang berlaku.
107. Orang adalah orang perseorangan dan/atau korporasi.
108. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
hukum adat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingan non pemerintah lain
dalam penyelenggaraan penataan ruang.
12
109. Peran Masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
110. Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap
zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam perencanaan rinci tata ruang.
111. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem Kabupaten adalah ketentuan
umum yang mengatur persyaratan pemanfaatan ruang/penataan Kabupaten
dan unsur-unsur pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun untuk setiap
klasifikasi peruntukan/fungsi ruang sesuai dengan RTRW Kabupaten.
112. Indikasi Program Utama Jangka Menengah Lima Tahunan adalah petunjuk
yang memuat usulan program utama, lokasi, besaran, waktu pelaksanaan,
sumber dana, dan instansi pelaksana dalam rangka mewujudkan ruang
Kabupaten yang sesuai dengan rencana tata ruang.
113. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten adalah
ketentuan yang dibuat atau disusun dalam upaya mengendalikan pemanfaatan
ruang wilayah kabupaten agar sesuai dengan RTRW kabupaten yang berbentuk
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif
dan disinsentif, serta arahan sanksi untuk wilayah kabupaten.
114. Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya disingkat TKPRD
adalah Tim ad hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Daerah
Provinsi dan di daerah Kabupaten/Kota, dan mempunyai fungsi membantu
tugas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam pelaksanaan Koordinasi Penataan
Ruang di Daerah.
115. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten
dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum
serta menegakkan Peraturan Daerah.
2. Ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf a diubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai
berikut:
BAB II
WILAYAH
Pasal 2
(1) Lingkup wilayah RTRW Kabupaten adalah wilayah administrasi Kabupaten
dengan luas kurang lebih:
a. ruang daratan dengan luas 310.705 (tiga ratus sepuluh ribu tujuh ratus
lima) hektar;
b. ruang pesisir dan laut, sepanjang 4 (empat) mil dari garis pantai;
c. ruang udara; dan
d. ruang dalam bumi.
(2) Batas koordinat Kabupaten 6056'49'' - 7045'00'' Lintang Selatan dan 107025'8'' -
10807'30'' Bujur Timur.
(3) Batas-batas wilayah administrasi terdiri atas:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Sumedang;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia;
13
BAB III
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
Bagian Kesatu
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 3
Penataan ruang Kabupaten bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten konservasi
yang didukung oleh agribisnis, pariwisata, kelautan, dan industri yang
berkelanjutan, serta berbasis mitigasi bencana.
4. Di antara huruf a dan huruf b, huruf d dan huruf e, serta huruf f dan huruf g
Pasal 4, disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf a1, huruf d1 dan huruf f1, sehingga
Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:
Bagian Kedua
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 4
Kebijakan penataan ruang, meliputi:
a. peningkatan fungsi pelestarian kawasan lindung;
a1. peningkatan fungsi ekosistem dan jasa lingkungan pada kawasan lindung;
b. pengembangan agribisnis yang berkelanjutan;
c. pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal;
d. pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang terpadu dan berkelanjutan;
d1. pengembangan kawasan peruntukan industri yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan;
e. peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana wilayah;
f. pengembangan pusat kegiatan;
f1. peningkatan upaya mitigasi bencana pada kawasan rawan bencana;
g. pengendalian kegiatan pada kawasan rawan bencana; dan
h. peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.
14
5. Ketentuan Pasal 5 ayat (1), ayat (2) huruf c, ayat (4) huruf c dan huruf d, ayat (7)
diubah, diantara ayat (4) dan ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) disisipkan 1 (satu) ayat,
yakni ayat (4a) dan ayat (5a), sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:
Bagian Ketiga
Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 5
(1) Peningkatan fungsi pelestarian kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a dengan strategi, meliputi:
a. mempertahankan kawasan lindung yang telah ditetapkan;
b. meningkatkan rehabilitasi dan konservasi lahan;
c. memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah mengalami
penurunan fungsi ekosistem;
d. meningkatkan produksi dan pengelolaan hasil hutan kayu dan non kayu
yang sesuai dengan kaidah konservasi dengan memperhatikan kualitas
fungsi ekosistem dan jasa lingkungan;
e. mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan buatan di kawasan
lindung dengan pengembangan agrowisata dan ekowisata; dan
f. meningkatkan fungsi ekosistem dan jasa lingkungan.
(2) Pengembangan agribisnis yang berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b dengan strategi, meliputi:
a. meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, dan perikanan;
b. mengembangkan kawasan agropolitan dan minapolitan;
c. mengembangkan budi daya peternakan pada kawasan permukiman
perdesaan yang ramah lingkungan;
d. mengembangkan pertanian terpadu ramah lingkungan;
e. mengembangkan kawasan perikanan budi daya;
f. mengembangkan agribisnis pada sentra-sentra produksi; dan
g. mengembangkan pusat pemasaran hasil komoditas Kabupaten pada
kawasan perkotaan dan objek wisata.
(3) Pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf c dengan strategi, meliputi:
a. mengembangkan satuan kawasan wisata dengan objek unggulan wisata
alam, budaya dan buatan;
b. mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan ramah
lingkungan;
c. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan;
d. meningkatkan kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
warisan budaya; dan
e. meningkatkan pengembangan agrowisata.
(4) Pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang terpadu dan berkelanjutan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d dengan strategi, meliputi:
a. mengembangkan perikanan tangkap;
b. mengembangkan budi daya perikanan;
15
7. Ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf a dan huruf c, ayat (2), ayat (3) huruf d, ayat (4)
dan ayat (5) huruf b dihapus, ayat (5) ditambah 4 (empat) huruf, yakni huruf gg,
huruf hh, huruf ii, dan huruf jj, serta di antara ayat (6) dan ayat (7) disisipkan
1 (satu) ayat, yakni ayat (6a), sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:
Bagian Kedua
Rencana Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten
Pasal 7
(1) Sistem pusat kegiatan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf a, meliputi:
a. dihapus;
17
b. PKL;
c. dihapus;
d. PPK; dan
e. PPL.
(2) dihapus.
(3) PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terletak di:
a. Perkotaan Garut;
b. Perkotaan Pameungpeuk;
c. Perkotaan Cikajang; dan
d. dihapus;
e. Perkotaan Rancabuaya.
(4) dihapus.
(5) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, terletak di:
a. Perkotaan Cisewu;
b. dihapus;
c. Perkotaan Talegong;
d. Perkotaan Mekarmukti;
e. Perkotaan Pamulihan;
f. Perkotaan Pakenjeng;
g. Perkotaan Cikelet;
h. Perkotaan Cibalong;
i. Perkotaan Cisompet;
j. Perkotaan Peundeuy;
k. Perkotaan Cihurip;
l. Perkotaan Banjarwangi;
m. Perkotaan Cilawu;
n. Perkotaan Bayongbong;
o. Perkotaan Cigedug;
p. Perkotaan Cisurupan;
q. Perkotaan Sukaresmi;
r. Perkotaan Samarang;
s. Perkotaan Pasirwangi;
t. Perkotaan Karangpawitan;
u. Perkotaan Wanaraja;
v. Perkotaan Pangatikan;
w. Perkotaan Sucinaraja;
x. Perkotaan Sukawening;
y. Perkotaan Karangtengah;
z. Perkotaan Banyuresmi;
18
8. Ketentuan Pasal 8 ayat (3) ditambahkan 1 (satu) huruf, yakni huruf e, sehingga
Pasal 8 berbunyi sebagai berikut:
Bagian Ketiga
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
Paragraf 1
Umum
Pasal 8
(1) Sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1) huruf b, meliputi:
a. sistem jaringan prasarana utama; dan
b. sistem jaringan prasarana lainnya.
(2) Sistem jaringan prasarana utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan sistem jaringan transportasi, meliputi:
a. sistem jaringan transportasi darat;
b. sistem jaringan perkeretaapian;
c. sistem jaringan transportasi laut; dan
d. sistem jaringan transportasi udara.
(3) Sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, meliputi:
a. sistem jaringan energi;
b. sistem jaringan telekomunikasi;
c. sistem jaringan sumber daya air;
20
9. Ketentuan Pasal 10 ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) huruf b diubah,
sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 10
(1) Jaringan jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
huruf a, meliputi:
a. jaringan jalan nasional;
b. jaringan jalan provinsi;
c. jaringan jalan kabupaten;
d. jaringan jalan desa; dan
e. jembatan.
(2) Jaringan jalan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Tasikmalaya - Banjar di Kabupaten
pada ruas Kecamatan Balubur Limbangan - Kecamatan Malangbong;
b. pemantapan ruas jalan arteri primer, terdiri atas:
1. ruas Batas Kabupaten Bandung/Garut - Batas Kabupaten
Tasikmalaya/Garut;
2. Jalan Raya Limbangan; dan
3. Jalan Raya Malangbong.
c. peningkatan ruas jalan kolektor primer 1 terdiri atas:
1. Cilaki - Rancabuaya - Cijayana;
2. Cijayana - Sp. Cilauteureun;
3. Sp. Cilauteureun - Pameungpeuk; dan
4. Pameungpeuk - Cikaengan.
(3) Jaringan jalan provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. pemantapan ruas jalan kolektor primer 2 (dua) terdiri atas:
1. Batas Bandung/Garut - Garut;
2. Garut - Batas Garut/Tasikmalaya;
3. Kadungora (Leles) - Batas Bandung/Garut (Cijapati);
4. Garut - Cikajang;
5. Cikajang - Pameungpeuk;
6. Cikajang - Sumadra;
7. Sumadra - Bungbulang;
8. Kadungora (Leles) - Cibatu - Sasakbeusi;
9. Cukul (Batas Bandung/Garut) – Simpang Genteng;
21
9. Kadungora - Leles;
10. Lingkar Perkotaan Balubur Limbangan;
11. Balubur Limbangan - Malangbong;
12. Banyuresmi - Bagendit;
13. Sub Terminal Cibatu;
14. Balubur Limbangan - Pasirwaru;
15. Malangbong (Barudua) - Karangtengah (Talaga Bodas);
16. Urug Nangoh - Cikedokan;
17. Karangtengah/Caringin - Cinta - Karaha Bodas;
18. Darajat - Kamojang;
19. Samarang - Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Darajat;
20. Cisompet - Cibalong;
21. Sanding - Sukapadang - Samarang; dan
22. Sanding - Cimaragas.
b. Pemantapan ruas jalan kolektor primer 3 (tiga) pada ruas jalan
Bungbulang - Sukarame;
c. peningkatan fungsi ruas jalan menjadi kolektor primer 4 (empat) terdiri
atas:
1. Sukamerang - Cibatu;
2. Cihuni - Sukawening;
3. Sukawening - Cinta;
4. Cibodas - Cikandang;
5. Pangauban - Cipaganti;
6. Wanaraja - Talaga Bodas;
7. Cipicung - Wanaraja;
8. Ciparay - Cihurip;
9. Cisandaan - Pakenjeng Lama;
10. Genteng - Munjul;
11. Ciparay - Godog;
12. Leles - Cangkuang;
13. Rapuhan/Lolohan - Cikonde (Situ Cangkuang);
14. Tarogong Kaler - Ciroyom;
15. Tarogong Kaler - Ciparay;
16. Tarogong Kaler - Tanjung;
17. Tanjung - Citiis;
18. Citiis - Pasawahan;
19. Nagreg - Margamukti;
20. Margamukti - Limbangan;
21. Cisurupan - Papandayan;
22. Ciawi - Majasari;
23
Pasal 11
(1) Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. pembangunan terminal penumpang;
b. peningkatan terminal penumpang;
c. pembangunan terminal barang;
d. pengembangan prasarana dan sarana pendukung angkutan lainnya;
e. mengoptimalkan alat pengawasan, pengendalian dan pengamanan jalan;
dan
f. mengoptimalkan unit pengujian kendaraan bermotor statis.
(2) Pembangunan terminal penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdiri atas:
a. tipe A berada di PKL Perkotaan Garut; dan
b. tipe B berada di PKL Perkotaan Rancabuaya.
(3) Peningkatan terminal penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b terdiri atas:
a. tipe B, terletak di:
1. Kecamatan Cikajang;
2. Kecamatan Pameungpeuk;
3. Kecamatan Malangbong; dan
4. Kecamatan Bungbulang.
b. tipe C, terletak di:
1. Kecamatan Samarang;
2. Kecamatan Kadungora;
3. Kecamatan Cibatu;
4. Kecamatan Bayongbong;
5. Kecamatan Cisewu;
6. Kecamatan Singajaya;
7. Kecamatan Peundeuy; dan
8. Kecamatan Balubur Limbangan.
(4) Pembangunan terminal barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
berada di Kecamatan Leles dan Kecamatan Cibatu.
(5) Pengembangan prasarana dan sarana pendukung angkutan lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d berupa pembangunan rest area
terpadu berada di:
a. Kecamatan Balubur Limbangan;
25
b. Kecamatan Talegong;
c. Kecamatan Malangbong;
d. Kecamatan Cisewu;
e. Kecamatan Kadungora; dan
f. Kecamatan Mekarmukti.
(6) Mengoptimalkan alat pengawasan, pengendalian dan pengamanan jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e berada di Kecamatan Tarogong
Kidul.
(7) Mengoptimalkan unit pengujian kendaraan bermotor statis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f berada di Kecamatan Tarogong Kidul.
11. Ketentuan Pasal 13 ayat (3) diubah, sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 3
Sistem Jaringan Perkeretaapian
Pasal 13
(1) Sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (2) huruf b, meliputi:
a. sistem jaringan jalur perkeretaapian; dan
b. pengembangan stasiun kereta api.
(2) Sistem jaringan jalur perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. pengembangan sistem jaringan jalur double track kereta api Bandung -
Garut - Tasikmalaya; dan
b. reaktivasi jalur kereta api Cikajang - Cibatu.
(3) Pengembangan stasiun kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berupa reaktivasi dan renovasi stasiun, terletak di:
a. Kecamatan Cibatu;
b. Kecamatan Garut Kota;
c. Kecamatan Samarang; dan
d. Kecamatan Cikajang.
12. Ketentuan Pasal 16 ayat (2) huruf b, ayat (4) huruf a, dan ayat (5) huruf a diubah,
diantara huruf a dan huruf b ayat (3) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni
huruf a1 dan ayat (5) ditambah 1 (satu) huruf, yakni huruf c, sehingga Pasal 16
berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 6
Sistem Jaringan Energi
Pasal 16
(1) Rencana sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (3) huruf a, meliputi:
a. jaringan energi bahan bakar minyak dan gas;
26
(4) Jaringan prasarana tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
meliputi:
a. pembangunan gardu induk, terletak di:
1. Perkotaan Garut, meliputi:
a) Kecamatan Garut Kota; dan
b) Kecamatan Cilawu.
2. Kecamatan Malangbong;
3. Kecamatan Leles;
4. Kecamatan Pameungpeuk; dan
5. Kecamatan Pamulihan.
b. pembangunan gardu distribusi berada di seluruh kecamatan; dan
c. peningkatan kapasitas pembangkit listrik berupa peningkatan Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), terdiri atas:
1. PLTP Darajat berada di Kecamatan Pasirwangi; dan
2. PLTP Kamojang berada di Kecamatan Samarang.
(5) Pembangunan jaringan pembangkit listrik terbarukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d, meliputi:
a. pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi terdiri atas:
1. pembangunan PLTP Gunung Papandayan berada di Kecamatan
Cisurupan;
2. pembangunan PLTP Cilayu berada di Kecamatan Cisewu;
3. pembangunan PLTP Ciarinem berada di Kecamatan Pakenjeng;
4. pembangunan PLTP Gunung Guntur Masigit berada di Kecamatan
Tarogong Kaler;
5. pembangunan PLTP Karaha Bodas berada di Kecamatan
Karangtengah; dan
6. pembangunan PLTP Talaga Bodas berada di Kecamatan Wanaraja.
b. pengembangan pemanfaatan sumber energi air skala kecil berupa
Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro, Mikro Hidro, dan Mini Hidro berada
di wilayah pengelolaan Sungai Ciwulan - Cilaki dan Sungai Cimanuk -
Cisanggarung; dan
c. pemanfaatan teknologi sel surya di seluruh kecamatan.
Paragraf 8
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 18
(1) Rencana sistem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 pada ayat (3) huruf c, meliputi:
a. jaringan sumber daya air lintas Kabupaten;
b. WS, DAS dan rencana waduk;
c. jaringan irigasi;
28
28. Cimari;
29. Cicalengka;
30. Karangsari;
31. Cidahon;
32. Cikandang;
33. Cibuhung;
34. Ciseureuh;
35. Citanggeuleuk;
36. Cigentong;
37. Ciguha;
38. Ciparat;
39. Cicadas Ngampar;
40. Cianda;
41. Cikaso;
42. Cipancong;
43. Cihideung;
44. Cilayu;
45. Cikawung;
46. Ciangsana; dan
47. Ciawi.
c. Rencana pembangunan waduk, terdiri atas:
1. Waduk Cibatarua berada di Kecamatan Pamulihan; dan
2. Waduk Cibedah berada di Kecamatan Cilawu.
(4) Jaringan Irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
a. pembangunan jaringan irigasi teknis berupa DI, terletak di:
1. DI Leuwigoong berada di:
a) Kecamatan Garut Kota;
b) Kecamatan Tarogong Kidul;
c) Kecamatan Banyuresmi;
d) Kecamatan Wanaraja;
e) Kecamatan Pangatikan;
f) Kecamatan Sukawening;
g) Kecamatan Cibatu;
h) Kecamatan Kersamanah;
i) Kecamatan Leuwigoong;
j) Kecamatan Cibiuk;
k) Kecamatan Leles; dan
l) Kecamatan Malangbong.
30
Paragraf 9
Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan
Pasal 19
(1) Rencana jaringan prasarana lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (3) huruf d, meliputi:
a. sistem pengelolaan persampahan;
b. sistem pengelolaan air limbah;
c. sistem pelayanan air minum; dan
d. sistem pelayanan drainase.
(2) Sistem pengelolaan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. mengoptimalkan TPS di PKL, PPK, dan PPL;
b. pengembangan Pengelolaan Persampahan dengan metoda recycle, reuse,
reduce (3R) dan sistem pengomposan;
c. pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya;
d. mengoptimalkan TPPAS Regional Legok Nangka dengan cakupan wilayah
sebagai berikut:
1. Kecamatan Leles;
31
2. Kecamatan Kadungora;
3. Kecamatan Balubur Limbangan;
4. Kecamatan Karangtengah;
5. Kecamatan Leuwigoong;
6. Kecamatan Selaawi;
7. Kecamatan Kersamanah;
8. Kecamatan Cibatu;
9. Kecamatan Cibiuk;
10. Kecamatan Sukawening; dan
11. Kecamatan Malangbong.
e. revitalisasi dan penataan TPA Pasir Bajing berada di Kecamatan
Banyuresmi dengan cakupan wilayah sebagai berikut:
1. Kecamatan Tarogong Kaler;
2. Kecamatan Tarogong Kidul;
3. Kecamatan Garut Kota;
4. Kecamatan Banyuresmi;
5. Kecamatan Cilawu;
6. Kecamatan Karangpawitan;
7. Kecamatan Wanaraja;
8. Kecamatan Sucinaraja;
9. Kecamatan Samarang;
10. Kecamatan Pasirwangi;
11. Kecamatan Bayongbong;
12. Kecamatan Cigedug; dan
13. Kecamatan Pangatikan.
f. pembangunan TPA baru di Kecamatan Banyuresmi dengan cakupan
wilayah sebagai berikut:
1. Kecamatan Tarogong Kaler;
2. Kecamatan Tarogong Kidul;
3. Kecamatan Garut Kota;
4. Kecamatan Banyuresmi;
5. Kecamatan Cilawu;
6. Kecamatan Karangpawitan;
7. Kecamatan Wanaraja;
8. Kecamatan Sucinaraja;
9. Kecamatan Samarang;
10. Kecamatan Pasirwangi;
11. Kecamatan Bayongbong;
12. Kecamatan Cigedug; dan
13. Kecamatan Pangatikan.
32
15. Di antara Pasal 19 dan Pasal 20 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 19A yang
berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 10
Sistem Jaringan Prasarana Mitigasi Bencana
Pasal 19A
(1) Rencana jaringan prasarana mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (3) huruf e, meliputi:
a. sistem pengendalian banjir;
b. sistem pengendalian gerakan tanah dan longsor;
c. sistem pengamanan abrasi pantai, gelombang pasang, dan tsunami;
d. sistem pengamanan letusan gunungapi; dan
e. jalur dan tempat evakuasi bencana.
(2) Sistem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi:
a. pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jaringan drainase utama,
sekunder dan tersier pada PKL, dan PPK;
b. pembuatan terasering;
c. pembangunan check dam di badan sungai utama dan anak-anak sungai;
d. rehabilitasi situ;
e. pembangunan tanggul banjir di sepanjang sungai utama dan anak-anak
sungai;
f. peningkatan kapasitas penampang sungai;
g. pembangunan polder untuk menampung air banjir dan kemudian
mengalirkan air banjir pada saat memungkinkan dengan cara gravitasi
atau menggunakan pompa;
h. pembangunan bendung dan sabodam di wilayah yang tepat di DAS
Cimanuk dan DAS lain untuk menurunkan debit air sungai;
i. normalisasi sungai, saluran, waduk, dan situ;
34
(8) Penetapan jalur dan tempat evakuasi bencana banjir sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) huruf b, meliputi:
a. jalur evakuasi, terdiri atas:
1. jalur evakuasi berupa jalur evakuasi darat dan jalur evakuasi air jika
kawasan sudah tergenang air;
2. jalur evakuasidarat sekurang-kurangnya dapat dilalui oleh pejalan
kaki (pedestrian) sedangkan jalur evakuasi air dapat dilalui dengan
perahu karet;
3. jalur evakuasi dirancang menjauhi garis pantai dan menjauhi aliran
sungai;
4. jalur evakuasi diusahakan tidak melintangi sungai atau jembatan;
5. supaya tidak terjadi penumpukan massa, dibuat jalur evakuasi
paralel; dan
6. jalur evakuasi darat, meliputi:
a) Sukapadang - Cikamiri;
b) Jalan Cimanuk;
c) Jalan Merdeka;
d) Jalan Jend. Sudirman;
e) Jalan Pembangunan;
f) Jalan Bratayudha;
g) Jalan Papandayan; dan
h) Jalan Ciledug.
b. Tempat evakuasi, meliputi:
1. Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara berada
di Kecamatan Garut Kota;
2. Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 berada di Kecamatan Garut
Kota; dan
3. gedung pemerintahan terletak di:
a) Kecamatan Tarogong Kidul;
b) Kecamatan Garut Kota; dan
c) Kecamatan Karangpawitan.
(9) Penetapan jalur dan tempat evakuasi bencana letusan gunungapi sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) huruf c, meliputi:
a. kawasan rawan Gunungapi Guntur zona aman pada radius di atas
5 (lima) kilometer dengan jalur evakuasi, meliputi:
1. ruas jalan kolektor primer Batas Bandung/Garut - Garut dengan
tempat evakuasi sementara di Kecamatan Kadungora;
2. ruas jalan kolektor primer Garut - Cikajang dengan tempat evakuasi
sementara berada di Kecamatan Bayongbong; dan
3. ruas jalan kolektor primer Garut - Batas Garut/Tasikmalaya dengan
tempat evakuasi sementara berada di Kecamatan Cilawu.
36
(12) Ketentuan lebih lanjut mengenai jalur dan tempat evakuasi bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kedua
Kawasan Lindung Wilayah Kabupaten
Pasal 21
Rencana kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
huruf a meliputi:
a. kawasan hutan lindung;
b. kawasan konservasi;
c. kawasan cagar budaya;
d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
e. kawasan perlindungan setempat;
f. kawasan lindung geologi;
g. kawasan rawan bencana alam; dan
h. kawasan lindung lainnya.
Pasal 22
Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf a
dengan luas kurang lebih 73.488 (tujuh puluh tiga ribu empat ratus delapan puluh
delapan) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Cisewu;
b. Kecamatan Caringin;
c. Kecamatan Talegong;
d. Kecamatan Bungbulang;
e. Kecamatan Pamulihan;
f. Kecamatan Pakenjeng;
g. Kecamatan Cikelet;
h. Kecamatan Cisompet;
i. Kecamatan Peundeuy;
j. Kecamatan Singajaya;
k. Kecamatan Cihurip;
l. Kecamatan Banjarwangi;
m. Kecamatan Cikajang;
38
n. Kecamatan Cilawu;
o. Kecamatan Bayongbong;
p. Kecamatan Cigedug;
q. Kecamatan Cisurupan;
r. Kecamatan Sukaresmi;
s. Kecamatan Samarang;
t. Kecamatan Pasirwangi;
u. Kecamatan Tarogong Kaler;
v. Kecamatan Garut Kota;
w. Kecamatan Karangpawitan;
x. Kecamatan Pangatikan;
y. Kecamatan Sucinaraja;
z. Kecamatan Sukawening;
aa. Kecamatan Karangtengah;
bb. Kecamatan Leles;
cc. Kecamatan Cibatu;
dd. Kecamatan Kersamanah;
ee. Kecamatan Cibiuk;
ff. Kecamatan Kadungora;
gg. Kecamatan Balubur Limbangan;
hh. Kecamatan Leuwigoong;
ii. Kecamatan Malangbong; dan
jj. Kecamatan Wanaraja.
Pasal 23
(1) Kawasan konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 pada ayat (1)
huruf b, meliputi:
a. kawasan cagar alam;
b. kawasan cagar alam laut;
c. kawasan taman wisata alam; dan
d. kawasan taman buru.
(2) Kawasan Cagar Alam (CA) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi:
a. CA Leuweung Sancang dengan luas kurang lebih 2.324 (dua ribu tiga
ratus dua puluh empat) hektar berada di Kecamatan Cibalong.
b. CA Talaga Bodas dengan luas kurang lebih 240 (dua ratus empat puluh)
hektar, terletak di:
1. Kecamatan Pangatikan;
2. Kecamatan Wanaraja; dan
39
3. Kecamatan Sucinaraja.
c. CA Gunung Papandayan dengan luas kurang lebih 4.922 (empat ribu
sembilan ratus dua puluh dua) hektar, terletak di:
1. Kecamatan Pasirwangi;
2. Kecamatan Sukaresmi;
3. Kecamatan Cikajang;
4. Kecamatan Cisurupan; dan
5. Kecamatan Pamulihan.
d. CA Kamojang dengan luas kurang lebih 4.748 (empat ribu tujuh ratus
empat puluh delapan) hektar, terletak di:
1. Kecamatan Tarogong Kaler;
2. Kecamatan Leles;
3. Kecamatan Samarang;
4. Kecamatan Pasirwangi; dan
5. Kecamatan Banyuresmi.
e. CA Gunung Simpang dengan luas kurang lebih 54 (lima puluh empat)
hektar, terletak di Kecamata Talegong
(3) Kawasan Cagar Alam (CA) Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berupa CA Laut Leuweung Sancang dengan luas kurang lebih 0,25 (nol koma
dua puluh lima) hektar berada di Kecamatan Cibalong.
(4) Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, meliputi:
a. TWA Talaga Bodas dengan luas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar
berada di:
1. Kecamatan Pangatikan; dan
2. Kecamatan Wanaraja.
b. TWA Gunung Guntur dengan luas kurang lebih 264 (dua ratus enam
puluh empat) hektar berada di:
1. Kecamatan Tarogong Kaler;
2. Kecamatan Banyuresmi; dan
3. Kecamatan Leles.
c. TWA Gunung Papandayan dengan luas kurang lebih 222 (dua ratus dua
puluh dua) hektar berada di Kecamatan Cisurupan; dan
d. TWA Kamojang dengan luas kurang lebih 211 (dua ratus sebelas) hektar
berada di Kecamatan Samarang.
(5) Kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d dengan luas kurang lebih 2.766 (dua ribu tujuh ratus enam
puluh enam) hektar berada di:
a. Kecamatan Selaawi; dan
b. Kecamatan Balubur Limbangan.
40
20. Ketentuan Pasal 24 huruf c diubah, dan ditambah 4 (empat) huruf, yakni
huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j, sehingga Pasal 24 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 24
Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
huruf c, meliputi:
a. Kawasan Candi Cangkuang berada di Kecamatan Leles;
b. Makam Keramat Godog berada di Desa Lebak Agung Kecamatan
Karangpawitan;
c. Makam Keramat Linggaratu berada di Desa Sindangpalay Kecamatan
Karangpawitan;
d. Makam Keramat Cinunuk berada di Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja;
e. Cagar Budaya Ciburuy berada di Desa Ciburuy Kecamatan Bayongbong;
f. Makam Keramat Gunung Nagara berada di Kecamatan Cisompet;
g. Makam Keramat Sunan Pancer (Prabuwijaya Kusumah Adipati Liman Sanjaya
Kusumah) berada di Desa Pasirwaru Kecamatan Balubur Limbangan;
h. Makam Keramat Syeh Jafar Sidik di Desa Cipareuan Kecamatan Cibiuk;
i. Makam Keramat Bunga Rungkup di Desa Girimukti Kecamatan Cibatu; dan
j. Makam Kramat Sunan Prabu Jaya Kusumah di Kampung Porongol Desa
Ciwangi Kecamatan Balubur Limbangan.
Pasal 25
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf d berupa kawasan resapan
air dengan luas kurang lebih 14.559 (empat belas ribu lima ratus lima puluh
sembilan) hektar terletak di:
a. Kecamatan Banjarwangi;
b. Kecamatan Banyuresmi;
c. Kecamatan Bayongbong;
d. Kecamatan Bl. Limbangan;
e. Kecamatan Cibatu;
f. Kecamatan Cibiuk;
g. Kecamatan Cigedug;
h. Kecamatan Cikajang;
i. Kecamatan Cilawu;
j. Kecamatan Cisurupan;
k. Kecamatan Garut Kota;
l. Kecamatan Kadungora;
m. Kecamatan Karangtengah;
n. Kecamatan Karangpawitan;
o. Kecamatan Kersamanah;
p. Kecamatan Leles;
41
q. Kecamatan Leuwigoong;
r. Kecamatan Malangbong;
s. Kecamatan Pamulihan;
t. Kecamatan Pangatikan;
u. Kecamatan Pasirwangi;
v. Kecamatan Samarang;
w. Kecamatan Selaawi;
x. Kecamatan Sucinaraja;
y. Kecamatan Sukaresmi;
z. Kecamatan Sukawening;
aa. Kecamatan Talegong;
bb. Kecamatan Tarogong Kaler; dan
cc. Kecamatan Wanaraja.
Pasal 26
(1) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) huruf e, meliputi:
a. kawasan sempadan pantai;
b. kawasan sempadan sungai;
c. kawasan sekitar danau/situ;
d. kawasan sekitar mata air (MA);
e. kawasan ruang terbuka hijau (RTH); dan
f. kawasan sekitar waduk.
(2) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang
tertinggi ke arah darat dengan luas kurang lebih 543 (lima ratus empat puluh
tiga) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Cibalong;
b. Kecamatan Pameungpeuk;
c. Kecamatan Cikelet;
d. Kecamatan Pakenjeng;
e. Kecamatan Mekarmukti;
f. Kecamatan Bungbulang; dan
g. Kecamatan Caringin.
42
(3) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi kawasan kiri-kanan sepanjang sungai dengan luas kurang lebih
3.691 (tiga ribu enam ratus sembilan puluh satu) hektar, terletak di seluruh
kecamatan, dengan ketentuan:
a. paling sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul untuk
sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan, dikecualikan untuk
Sungai Cimanuk yang berada di Kawasan Perkotaan Garut ditetapkan
sempadan sungai paling sedikit 30-50 (tiga puluh sampai lima puluh)
meter dan/atau disesuaikan dengan kondisi fisik dan morfologi sungai;
b. paling sedikit berjarak 5 (lima) meter dari tepi luar kaki tanggul untuk
sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan;
c. paling sedikit berjarak 10 (sepuluh) meter untuk sungai tidak bertanggul
di dalam kawasan perkotaan, dengan kedalaman sungai kurang dari atau
sama dengan 3 (tiga) meter;
d. paling sedikit berjarak 15 (lima belas) meter untuk sungai tidak bertanggul
di dalam kawasan perkotaan, dengan kedalaman sungai lebih dari 3 (tiga)
meter sampai dengan 20 (dua puluh) meter;
e. paling sedikit berjarak 30 (tiga puluh) meter untuk sungai tidak bertanggul
di dalam kawasan perkotaan, dengan kedalaman sungai lebih dari 20 (dua
puluh) meter; dan
f. ketentuan lebih lanjut mengenai sempadan Sungai Cimanuk yang berada
di kawasan Perkotaan Garut sebagaimana dimaksud pada huruf a diatur
dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah tersendiri.
(4) Kawasan sempadan danau/situ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, meliputi kawasan di sekitar danau/situ paling sedikit berjarak
50 (lima puluh) meter dari tepi muka air tertinggi yang pernah terjadi dengan
luas kurang lebih 47 (empat puluh tujuh) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Banyuresmi;
b. Kecamatan Leles; dan
c. Kecamatan Leuwigoong.
(5) Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
meliputi kawasan yang mengelilingi mata air paling sedikit berjarak 200 (dua
ratus) meter dari pusat mata air, terletak di:
a. Kecamatan Garut Kota;
b. Kecamatan Wanaraja;
c. Kecamatan Karangpawitan;
d. Kecamatan Tarogong Kaler;
e. Kecamatan Samarang;
f. Kecamatan Banyuresmi;
g. Kecamatan Leles;
h. Kecamatan Kadungora;
i. Kecamatan Cibatu;
j. Kecamatan Malangbong;
k. Kecamatan Sukawening;
l. Kecamatan Bayongbong;
43
m. Kecamatan Cisurupan;
n. Kecamatan Cilawu;
o. Kecamatan Cikajang;
p. Kecamatan Banjarwangi;
q. Kecamatan Singajaya;
r. Kecamatan Peundeuy;
s. Kecamatan Cisompet;
t. Kecamatan Cibalong;
u. Kecamatan Cikelet;
v. Kecamatan Bungbulang;
w. Kecamatan Pakenjeng;
x. Kecamatan Talegong; dan
y. Kecamatan Pamulihan.
(6) Ruang terbuka hijau (RTH) kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e dengan luas kurang lebih 7.580 (tujuh ribu lima ratus delapan
puluh) hektar, terletak di:
a. Perkotaan Garut;
b. Perkotaan Pameungpeuk;
c. Perkotaan Cikajang; dan
d. Perkotaan Rancabuaya.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai RTH kawasan perkotaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) diatur lebih lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri.
(8) Kawasan sekitar waduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, meliputi
kawasan di sekitar waduk, terletak di
a. Waduk Cibatarua berada di Kecamatan Pamulihan; dan
b. Waduk Cibedah berada di Kecamatan Cilawu.
Pasal 27
(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) huruf f, meliputi:
a. kawasan rawan bencana gerakan tanah;
b. kawasan rawan bencana gunungapi; dan
c. kawasan rawan bencana banjir.
(2) Kawasan rawan bencana gerakan tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi kawasan yang berada pada zona kerentanan gerakan
tanah menengah dengan luas kurang lebih 37.629 (tiga puluh tujuh ribu enam
ratus dua puluh sembilan) hektar dan zona kerentanan gerakan tanah tinggi
dengan luas kurang lebih 7.207 (tujuh ribu dua ratus tujuh) hektar, terletak di
seluruh kecamatan.
44
(3) Kawasan rawan bencana gunungapi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi KRB III Bahaya Jatuhan dan Bahaya Aliran dengan luas
kurang lebih 1.090 (seribu sembilan puluh) hektar, KRB II Bahaya Aliran yang
berada pada KRB II Bahaya Jatuhan dengan luas kurang lebih 493 (empat
ratus sembilan puluh tiga) hektar, dan KRB I Bahaya Aliran dengan luas
kurang lebih 1.384 (seribu seratus delapan puluh empat) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Banyuresmi;
b. Kecamatan Bayongbong;
c. Kecamatan Cibiuk;
d. Kecamatan Cigedug;
e. Kecamatan Cikajang;
f. Kecamatan Cisurupan;
g. Kecamatan Garut Kota;
h. Kecamatan Kadungora;
i. Kecamatan Karangpawitan;
j. Kecamatan Leles;
k. Kecamatan Pamulihan;
l. Kecamatan Pangatikan;
m. Kecamatan Samarang;
n. Kecamatan Sucinaraja;
o. Kecamatan Tarogong Kaler;
p. Kecamatan Tarogong Kidul;
q. Kecamatan Wanaraja;
r. Kecamatan Sukawening;
s. Kecamatan Sukaresmi;
t. Kecamatan Karangtengah;
u. Kecamatan Cilawu;
v. Kecamatan Pasirwangi;
w. Kecamatan Cibatu; dan
x. Kecamatan Balubur Limbangan.
(4) Kawasan rawan bencana banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d berupa kawasan terdampak banjir bandang dengan luas kurang lebih
63 (enam puluh tiga) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Tarogong Kidul;
b. Kecamatan Garut Kota; dan
c. Kecamatan Karangpawitan.
45
Pasal 29
(1) Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
huruf h, meliputi:
a. kawasan hutan mangrove;
b. kawasan padang lamun; dan
c. kawasan terumbu karang.
(2) Kawasan hutan mangrove sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berada
di daerah pasang surut, terletak di :
a. Kecamatan Cibalong;
b. Kecamatan Pameungpeuk;
c. Kecamatan Cikelet;
d. Kecamatan Pakenjeng;
e. Kecamatan Mekarmukti; dan
f. Kecamatan Caringin.
(3) Kawasan padang lamun sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b berada di
daerah pasang surut, terletak di:
a. Kecamatan Pameungpeuk; dan
b. Kecamatan Bungbulang.
(4) Kawasan terumbu karang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berada
di daerah pasang surut, terletak di:
a. Kecamatan Pameungpeuk; dan
b. Kecamatan Bungbulang.
26. Ketentuan Pasal 31 ayat (2) dan ayat (3) diubah, sehingga Pasal 31 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 31
(1) Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. kawasan peruntukan hutan produksi terbatas; dan
b. kawasan peruntukan hutan produksi tetap.
(2) Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dengan luas kurang lebih 13.130 (tiga belas ribu seratus tiga
puluh) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Cikelet;
b. Kecamatan Cibalong;
c. Kecamatan Cisompet;
d. Kecamatan Pameungpeuk;
46
e. Kecamatan Caringin;
f. Kecamatan Malangbong;
g. Kecamatan Peundeuy;
h. Kecamatan Selaawi;
i. Kecamatan Bungbulang; dan
j. Kecamatan Cisewu.
(3) Kawasan peruntukan hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dengan luas kurang lebih 1.250 (seribu dua ratus lima puluh)
hektar terletak di Kecamatan Malangbong.
Pasal 32
Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf b berupa lahan di luar kawasan hutan dengan luas kurang lebih
17.076 (tujuh belas ribu tujuh puluh enam) hektar, terletak di:
a. Kecamatan Cisewu;
b. Kecamatan Caringin;
c. Kecamatan Talegong;
d. Kecamatan Bungbulang;
e. Kecamatan Mekarmukti;
f. Kecamatan Pamulihan;
g. Kecamatan Pakenjeng;
h. Kecamatan Cikelet;
i. Kecamatan Pameungpeuk;
j. Kecamatan Cibalong;
k. Kecamatan Cisompet;
l. Kecamatan Peundeuy;
m. Kecamatan Singajaya;
n. Kecamatan Cihurip;
o. Kecamatan Banjarwangi;
p. Kecamatan Cikajang;
q. Kecamatan Cilawu;
r. Kecamatan Bayongbong;
s. Kecamatan Cigedug;
t. Kecamatan Cisurupan;
u. Kecamatan Sukaresmi;
v. Kecamatan Samarang;
w. Kecamatan Pasirwangi;
x. Kecamatan Tarogong Kaler;
y. Kecamatan Garut Kota;
47
z. Kecamatan Karangpawitan;
aa. Kecamatan Karangtengah
bb. Kecamatan Wanaraja;
cc. Kecamatan Pangatikan;
dd. Kecamatan Sukawening;
ee. Kecamatan Banyuresmi;
ff. Kecamatan Leles;
gg. Kecamatan Leuwigoong;
hh. Kecamatan Cibatu;
ii. Kecamatan Kersamanah;
jj. Kecamatan Cibiuk;
kk. Kecamatan Kadungora;
ll. Kecamatan Balubur Limbangan;
mm. Kecamatan Selaawi;
nn. Kecamatan Malangbong; dan
oo. Kecamatan Sucinaraja.
Pasal 33
(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf c, meliputi:
a. kawasan peruntukan tanaman pangan; dan
b. kawasan peruntukan perkebunan.
(2) Kawasan peruntukan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi:
a. kawasan peruntukan pertanian lahan basah dengan luas kurang lebih
35.086 (tiga puluh lima ribu delapan puluh enam) hektar, terletak
di seluruh kecamatan;
b. kawasan peruntukan pertanian lahan kering dengan luas kurang lebih
38.881 (tiga puluh delapan ribu delapan ratus delapan puluh satu) hektar,
terletak di seluruh kecamatan; dan
c. kawasan peruntukan pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a dan kawasan peruntukan pertanian lahan kering
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, selanjutnya ditetapkan
sebagai KP2B dengan luas kurang lebih 44.028 (empat puluh empat ribu
dua puluh delapan) hektar, terdiri dari kawasan pertanian lahan basah
dengan luas kurang lebih 33.073 (tiga puluh tiga ribu tujuh puluh tiga)
hektar dan kawasan pertanian lahan kering dengan luas kurang lebih
10.955 (sepuluh ribu sembilan ratus lima puluh lima) hektar terletak di
seluruh kecamatan.
48
Pasal 34
(1) Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf d, meliputi:
a. kawasan peruntukan perikanan budi daya;
b. kawasan peruntukan perikanan tangkap; dan
c. prasarana perikanan.
49
Pasal 35
(1) Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf e, meliputi:
a. kawasan peruntukan pertambangan batuan;
b. kawasan peruntukan pertambangan mineral logam;
c. kawasan peruntukan pertambangan mineral bukan logam;
d. kawasan peruntukan panas bumi; dan
e. kawasan peruntukan minyak dan gas bumi.
(2) Kawasan peruntukan pertambangan batuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, terletak di:
a. Kecamatan Leuwigoong;
b. Kecamatan Samarang;
c. Kecamatan Garut Kota;
d. Kecamatan Bayongbong;
e. Kecamatan Banyuresmi;
f. Kecamatan Leles;
g. Kecamatan Cibatu;
h. Kecamatan Pamulihan;
i. Kecamatan Cibalong;
j. Kecamatan Pameungpeuk;
k. Kecamatan Mekarmukti;
l. Kecamatan Balubur Limbangan;
m. Kecamatan Cikelet;
n. Kecamatan Cisompet;
o. Kecamatan Bungbulang;
p. Kecamatan Sucinaraja;
q. Kecamatan Pakenjeng;
r. Kecamatan Cisewu; dan
s. Kecamatan Talegong.
(3) Kawasan peruntukan pertambangan mineral logam sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, terletak di:
a. Kecamatan Cikajang;
b. Kecamatan Pamulihan;
c. Kecamatan Pakenjeng;
d. Kecamatan Bungbulang;
e. Kecamatan Caringin;
f. Kecamatan Mekarmukti;
g. Kecamatan Cisompet;
h. Kecamatan Cikelet;
51
i. Kecamatan Cibalong;
j. Kecamatan Pameungpeuk;
k. Kecamatan Singajaya;
l. Kecamatan Banjarwangi;
m. Kecamatan Peundeuy;
n. Kecamatan Cisewu; dan
o. Kecamatan Talegong.
(4) Kawasan peruntukan pertambangan mineral bukan logam sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, terletak di:
a. Kecamatan Samarang;
b. Kecamatan Cibatu;
c. Kecamatan Pamulihan;
d. Kecamatan Cibalong;
e. Kecamatan Pameungpeuk;
f. Kecamatan Mekarmukti;
g. Kecamatan Caringin;
h. Kecamatan Cisurupan;
i. Kecamatan Cikajang;
j. Kecamatan Balubur Limbangan;
k. Kecamatan Cikelet;
l. Kecamatan Cisompet;
m. Kecamatan Bungbulang;
n. Kecamatan Pasirwangi;
o. Kecamatan Pakenjeng;
p. Kecamatan Cisewu;
q. Kecamatan Talegong; dan
r. Kecamatan Leles.
(5) Kawasan peruntukan panas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, terletak di:
a. Kecamatan Pasirwangi
b. Kecamatan Talegong;
c. Kecamatan Cisurupan;
d. Kecamatan Sukaresmi;
e. Kecamatan Bayongbong;
f. Kecamatan Cilawu;
g. Kecamatan Samarang;
h. Kecamatan Leles;
i. Kecamatan Leuwigoong;
j. Kecamatan Kadungora;
k. Kecamatan Balubur Limbangan;
52
l. Kecamatan Selaawi;
m. Kecamatan Malangbong;
n. Kecamatan Kersamanah;
o. Kecamatan Sukawening;
p. Kecamatan Karangtengah;
q. Kecamatan Cibiuk;
r. Kecamatan Cibatu;
s. Kecamatan Pangatikan;
t. Kecamatan Sucinaraja;
u. Kecamatan Cigedug;
v. Kecamatan Tarogong Kaler; dan
w. Kecamatan Tarogong Kidul.
(6) Kawasan peruntukan minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e, terletak di:
a. Kecamatan Cisewu;
b. Kecamatan Caringin;
c. Kecamatan Bungbulang;
d. Kecamatan Mekarmukti;
e. Kecamatan Pakenjeng;
f. Kecamatan Cikelet;
g. Kecamatan Pameungpeuk;
h. Kecamatan Cisompet;
i. Kecamatan Cihurip;
j. Kecamatan Peundeuy;
k. Kecamatan Cibalong; dan
l. Kecamatan Singajaya.
Pasal 36
(1) Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf f, ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, komoditas dan dampak pencemaran untuk kegiatan
industri.
(2) Kegiatan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. industri menengah; dan
b. industri besar.
(3) Kegiatan usaha industri menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a terletak di seluruh kecamatan.
53
(4) Kegiatan usaha industri menengah untuk komoditi tertentu yang dibatasi,
meliputi:
a. kegiatan usaha industri penyamakan kulit, terletak di:
1. Kecamatan Garut Kota; dan
2. Kecamatan Karangpawitan.
b. pengembangan kegiatan usaha industri penyamakan kulit, terletak di:
1. Kecamatan Cibatu; dan
2. Kecamatan Selaawi.
c. kegiatan usaha industri minyak akarwangi, terletak di:
1. Kecamatan Samarang;
2. Kecamatan Cilawu;
3. Kecamatan Bayongbong;
4. Kecamatan Leles;
5. Kecamatan Pasirwangi; dan
6. Kecamatan Sukaresmi.
(5) Kegiatan usaha industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
terletak terletak di Kawasan Industri.
(6) Pembangunan Kawasan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan dengan luas kurang lebih 701 (tujuh ratus satu) hektar dan
dibatasi, hanya terletak di:
a. Kecamatan Leles;
b. Kecamatan Selaawi;
c. Kecamatan Balubur Limbangan; dan
d. Kecamatan Cibatu.
(7) Kewajiban berlokasi di Kawasan Industri sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), dikecualikan apabila:
a. belum memiliki Kawasan Industri;
b. telah memiliki Kawasan Industri tetapi seluruh kaveling Industri dalam
Kawasan Industrinya telah habis;
c. industri kecil dan industri menengah yang tidak berpotensi menimbulkan
pencemaran lingkungan hidup yang berdampak luas; atau
d. industri yang menggunakan bahan baku khusus dan/atau proses
produksinya memerlukan lokasi khusus.
Pasal 37
(1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf g, meliputi:
a. kawasan pusat aktivitas pelayanan pariwisata; dan
b. wilayah pengembangan pariwisata yang disebut Kawasan Strategis
Pariwisata Kabupaten (KSPK).
54
Pasal 38
Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf h, meliputi:
a. kawasan peruntukan permukiman perkotaan dengan luas kurang lebih 9.355
(sembilan ribu tiga ratus lima puluh lima) hektar terletak di seluruh
kecamatan; dan
b. kawasan peruntukan permukiman perdesaan dengan luas kurang lebih 10.095
(sepuluh ribu sembilan puluh lima) hektar terletak di seluruh kecamatan.
Pasal 39
(1) Kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
ayat (1) huruf i, berupa kawasan pertahanan dan keamanan.
(2) Kawasan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara berada di Kecamatan
Garut Kota;
b. Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 berada di Kecamatan Garut Kota;
57
35. Ketentuan Pasal 40 ayat (4) huruf a angka 1 huruf e), huruf c dan ayat (6) diubah,
sehingga Pasal 40 berbunyi sebagai berikut:
BAB VI
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
Pasal 40
(1) Penetapan KSK dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. KSN; dan
b. KSP.
(2) KSN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa kawasan strategis
dari sudut kepentingan pendayagunaan SDA dan/atau teknologi tinggi,
meliputi:
a. KSN Fasilitas Uji Terbang Roket Pameungpeuk berada di Kecamatan
Cikelet; dan
b. KSN Pengamat Dirgantara Pameungpeuk berada di Kecamatan Cikelet.
(3) KSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. KSP Panas Bumi Kamojang - Darajat - Papandayan dengan sudut
kepentingan pendayagunaan SDA dan/atau teknologi tinggi terletak di:
1. Kecamatan Samarang;
2. Kecamatan Pasirwangi; dan
3. Kecamatan Cisurupan.
60
(6) KSK sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digambarkan dalam peta dengan
tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX dan
arahan penanganan KSK tercantum dalam Lampiran X yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Pasal 43
(1) Perwujudan rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
huruf a, meliputi:
a. perwujudan sistem pusat kegiatan; dan
b. perwujudan sistem jaringan prasarana wilayah.
(2) Perwujudan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. Perwujudan PKL, meliputi:
1. pemantapan Perkotaan Garut sebagai PKL kawasan perkotaan ibu
kota kabupaten;
2. peningkatan teminal tipe A berada di PKL Perkotaan Garut;
3. peningkatan terminal penumpang tipe B di PKL Perkotaan
Rancabuaya;
4. peningkatan terminal penumpang tipe B di Kecamatan Cikajang;
5. peningkatan terminal penumpang tipe B di Kecamatan Pameungpeuk;
6. pembangunan kawasan perdagangan, jasa perkantoran dan jasa
perbankan;
7. pembangunan dan pengembangan sarana pendidikan tinggi;
8. pembangunan dan peningkatan rumah sakit umum daerah dan
swasta;
9. peningkatan Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) menjadi
rumah sakit tipe C;
10. pembangunan sarana pusat olahraga terletak di PKL Perkotaan Garut;
11. peningkatan sarana olahraga lapangan Merdeka dan Jayaraga berada
di PKL Perkotaan Garut;
12. pembangunan prasarana olahraga dan pariwisata;
13. pembangunan tempat peribadatan;
14. pembangunan kawasan induk pusat pemerintahan dan permukiman
terpadu di PKL Perkotaan Garut;
15. reaktivasi dan renovasi stasiun di Kecamatan Garut Kota;
63
38. Ketentuan Pasal 45 ayat (3), ayat (4), dan ayat (9) diubah, ayat (2) dan ayat (3)
ditambahkan 1 (satu) huruf, yakni huruf g dan huruf d, sehingga Pasal 45 berbunyi
sebagai berikut:
Paragraf 2
Perwujudan Kawasan Lindung
Pasal 45
(1) Perwujudan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
huruf a, meliputi:
a. perwujudan kawasan hutan lindung;
b. perwujudan kawasan konservasi;
c. perwujudan kawasan cagar budaya;
d. perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya;
e. perwujudan kawasan perlindungan setempat;
f. perwujudan kawasan rawan bencana alam;
g. perwujudan kawasan lindung geologi; dan
h. perwujudan kawasan lindung lainnya.
(2) Perwujudan kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. penetapan batas kawasan hutan lindung dan konservasi;
b. mengoptimalkan pengelolaan kawasan hutan lindung;
c. penanaman tanaman tahunan;
d. mengoptimalkan kegiatan pendukung perlindungan kawasan konservasi;
e. pengawasan dan pengendalian pemanfaatan kawasan hutan lindung;
f. pengembangan pola insentif dan disinsentif; dan
g. pengembangan Kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) terletak
di Kecamatan Samarang.
(3) Perwujudan kawasan konservasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, meliputi:
a. penetapan batas kawasan cagar alam;
b. pengembangan kawasan cagar alam berbasis lingkungan;
c. perlindungan terhadap taman buru; dan
d. penetapan taman hutan raya.
(4) Perwujudan kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, berupa penataan kawasan cagar budaya berbasis kearifan lokal.
(5) Perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, meliputi:
a. rehabilitasi dan reboisasi kawasan; dan
b. pengendalian kegiatan budi daya pada kawasan tersebut.
69
39. Ketentuan Pasal 46 ayat (2) huruf c, ayat (4), ayat (5), ayat (7), ayat (8) huruf c dan
ayat (10) diubah, ayat (6) ditambah 1 (satu) huruf, yakni huruf e, serta
ayat (6) huruf b dihapus, sehingga Pasal 46 berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 3
Perwujudan Kawasan Budi Daya
Pasal 46
(1) Perwujudan kawasan budi daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
huruf b, meliputi:
a. perwujudan kawasan peruntukan hutan produksi;
b. perwujudan kawasan peruntukan hutan rakyat;
c. perwujudan kawasan peruntukan pertanian;
d. perwujudan kawasan peruntukan perikanan;
e. perwujudan kawasan peruntukan pertambangan;
f. perwujudan kawasan peruntukan industri;
g. perwujudan kawasan peruntukan pariwisata;
70
40. Ketentuan Pasal 47 ayat (1) huruf c dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 47 berbunyi
sebagai berikut:
Bagian Keempat
Perwujudan Kawasan Strategis
Pasal 47
(1) Perwujudan kawasan strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf c,
meliputi:
a. perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan ekonomi;
b. perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan sosial budaya; dan
c. perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan daya dukung
lingkungan hidup.
(2) Perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan ekonomi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. penyusunan RTR KSK Perkotaan Garut;
b. penyusunan RTR KSK Koridor Kadungora - Leles - Garut;
c. penyusunan RTR KSK Perbatasan Bagian Utara;
d. penyusunan RTR KSK Perbatasan Bagian Timur;
e. penyusunan RTR KSK Perbatasan Bagian Barat;
f. penyusunan RTR KSK Agropolitan;
g. penyusunan RTR KSK Minapolitan; dan
h. penyusunan RTR KSK Jalan Lintas Jabar Selatan.
(3) Perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan sosial budaya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa Kawasan Cagar Budaya terdiri atas:
a. Kampung Adat Dukuh berada di Kecamatan Cikelet; dan
b. Kampung Adat Pulo berada di Kecamatan Leles.
(4) Perwujudan kawasan strategis sudut kepentingan nilai strategis, fungsi
ekosistem dan daya dukung lingkungan hidup berupa Kawasan Rawan
Bencana Gunungapi Guntur dan Kawasan Wisata Cipanas.
73
41. Ketentuan Pasal 50 huruf a dihapus, sehingga Pasal 50 berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 2
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Struktur Ruang
Pasal 50
Ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. dihapus;
b. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana.
Pasal 53
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan transportasi darat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf a, meliputi:
a. diharuskan memperhatikan fungsi jasa ekosistem tata air dan banjir serta jasa
ekosistem penyedia pangan;
b. diperbolehkan kegiatan berupa prasarana pergerakan menghubungkan antar
pusat kegiatan utama, bangunan dengan fungsi penunjang yang berkaitan
dengan pemanfaatan ruas jalan seperti rambu-rambu, marka, pengarah dan
pengaman jalan, serta penerangan jalan;
c. diperbolehkan kegiatan berupa bangunan dengan fungsi penunjang yang
berkaitan dengan pemanfaatan terminal dan pembangunan prasarana terminal
bagi pergerakan orang, barang dan kendaraan;
d. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan
dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi;
e. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jaringan
prasarana lalu lintas angkutan jalan dengan tingkat intensitas menengah
hingga tinggi;
f. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang manfaat jalan, pemanfaatan
ruang di sepanjang sisi jalan, mendirikan bangunan di tepi jaringan jalan arteri
primer dan kolektor primer, pengembangan kawasan budi daya di sepanjang
sisi jalan, pergerakan lokal pada jaringan jalan arteri primer dan kolektor
primer;
g. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan terminal, penggunaan trayek sesuai
ketentuan, terdapat beberapa trayek dalam satu ruas jalan, penyediaan halte;
h. tidak diperbolehkan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi
jalan akses langsung dari bangunan kesepanjang sisi jaringan prasarana lalu
lintas angkutan jalan dan pemanfaatan ruang di dalam lingkungan kerja
terminal;
i. tidak diperbolehkan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di penetapan
garis sempadan bangunan di sisi jalan, jaringan prasarana lalu lintas angkutan
jalan yang memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan;
j. tidak diperbolehkan kegiatan dilakukan pada wilayah dengan kepadatan
penduduk tinggi, tetapi pada wilayah dengan kepadatan penduduk sedang atau
rendah; dan
74
k. ketentuan pemanfaatan ruang wilayah di sekitar jalan tol diatur lebih lanjut
dengan rencana rinci tata ruang.
Pasal 55
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar sistem jaringan transportasi
laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf c disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan memperhatikan jasa ekosistem wilayah pesisir;
b. diharuskan menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir;
c. diharuskan adanya program pengelolaan limbah yang berasal dari pelabuhan;
d. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang operasional pelabuhan;
e. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang kerja pelabuhan; dan
f. tidak diperbolehkan kegiatan yang mengganggu kawasan lindung.
Pasal 56
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar sistem jaringan transportasi
udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf d disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan memperhatikan fungsi jasa ekosistem tata air dan banjir serta jasa
ekosistem penyedia pangan
b. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang di daerah lingkungan kerja
bandar udara;
c. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang darat dan udara di sekitar
bandar udara mengacu kepada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP) untuk menjamin keselamatan dan keamanan operasional penerbangan;
dan
d. tidak diperbolehkan kegiatan yang mengganggu kawasan lindung.
Pasal 59
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar sistem jaringan sumber daya
air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3) huruf c disusun dengan
ketentuan:
a. diperbolehkan dengan syarat mendirikan bangunan sarana dengan menjaga
kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan;
b. diperbolehkan dengan syarat kegiatan perikanan dengan menjaga kelestarian
lingkungan dan fungsi kawasan;
c. diperbolehkan dengan syarat kegiatan pariwisata dengan menjaga kelestarian
lingkungan dan fungsi kawasan;
d. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di atas jaringan pipa induk;
e. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan yang mengganggu fungsi sempadan
sungai, waduk, jaringan irigasi, dan/atau sumber air baku;
75
47. Ketentuan Pasal 60 ayat (4) diubah dan ayat (6) ditambah 1 (satu) huruf, yakni
huruf c, sehingga Pasal 60 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 60
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar sistem jaringan prasarana
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3) huruf d terdiri atas:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem
persampahan;
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem air
minum;
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem air
limbah;
d. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem
drainase; dan
e. ketentuan umum peraturan zonasi jalur dan tempat evakuasi bencana.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem
persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disusun dengan
ketentuan:
a. diperbolehkan dengan syarat pembangunan permukiman pada kawasan
sekitar tempat pemrosesan akhir;
b. tidak diperbolehkan pendirian bangunan menghalangi atau berpotensi
menghambat jaringan persampahan; dan
c. tidak diperbolehkan bangunan tegakan tinggi pada kawasan tempat
pemrosesan akhir.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem air
minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun dengan
ketentuan:
a. diperbolehkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jaringan; dan
b. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di atas saluran distribusi air
minum.
(4) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem air
limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan penetapan batas kawasan pengelolaan limbah dengan
kawasan permukiman;
b. diperbolehkan membangun fasilitas pengolahan dan pemanfaatan energi
limbah;
c. diperbolehkan dengan syarat penetapan batas kawasan pengelolaan
limbah dengan kawasan permukiman;
d. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di atas jaringan air limbah; dan
e. diperbolehkan membangun fasilitas pengolahan lumpur tinja.
76
(5) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar prasarana sistem drainase
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disusun dengan ketentuan:
a. diperbolehkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jaringan; dan
b. tidak diperbolehkan kegiatan yang menimbulkan pencemaran saluran air.
(6) Ketentuan umum peraturan zonasi jalur dan tempat evakuasi bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, meliputi:
a. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan ruang dengan
mempertimbangkan karakteristik, jenis dan bebas dari ancaman bencana;
dan
b. diperbolehkan dengan syarat pendirian bangunan evakuasi bencana; dan
c. tidak diperbolehkan kegiatan sepanjang jalur evakuasi/yang menghalangi
jalur evakuasi bencana.
Pasal 64
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan konservasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 62 huruf b, disusun dengan ketentuan tidak merusak
bentang alam dan mengubah fungsi, meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi cagar alam;
b. ketentuan umum peraturan zonasi taman wisata alam;
c. ketentuan umum peraturan zonasi cagar alam laut; dan
d. ketentuan umum peraturan zonasi taman buru.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi cagar alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, meliputi:
a. diperbolehkan dengan syarat penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan;
b. diperbolehkan dengan syarat pendidikan dan peningkatan kesadartahuan
konservasi alam;
c. diperbolehkan dengan syarat penyerapan dan/atau penyimpanan karbon;
d. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk
penunjang budi daya;
e. tidak diperbolehkan kegiatan berburu; dan
f. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan pada zona cagar alam.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi taman wisata alam sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. diperbolehkan dengan syarat kegiatan penyimpanan dan/atau penyerapan
karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan angin serta wisata
alam;
b. diperbolehkan dengan syarat penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan;
c. diperbolehkan dengan syarat kegiatan pendidikan dan peningkatan
kesadartahuan konservasi alam;
d. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk
penunjang budi daya;
77
Pasal 67
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perlindungan setempat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf e, meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sempadan pantai;
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sempadan sungai;
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar danau/situ;
d. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar mata air (MA);
e. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan ruang terbuka hijau (RTH);
dan
f. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sekitar waduk.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan sempadan pantai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, disusun dengan ketentuan:
a. diharuskan pengelolaan pengaturan sempadan pantai;
b. diharuskan penyediaan RTH sempadan pantai minimal 100 (seratus) meter
dari batas air pasang tertinggi ke arah darat;
78
51. Ketentuan Pasal 72 ditambahkan 2 (dua) huruf, yakni huruf d dan huruf e,
sehingga Pasal 72 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 72
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan produksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf a, disusun dengan ketentuan:
a. diperbolehkan kegiatan pemanfaatan kawasan dengan ketentuan:
1. luas areal pengolahan dibatasi;
2. tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi;
3. tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan
4. tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam.
b. diperbolehkan jasa lingkungan dengan ketentuan:
1. tidak mengubah bentang alam;
85
Pasal 73
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf b, disusun dengan ketentuan:
a. diperbolehkan penebangan pohon di kawasan hutan rakyat sesuai ketentuan
fungsi lindung kawasan;
b. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan hutan menjaga kestabilan neraca
sumber daya kehutanan;
c. diperbolehkan dengan syarat pendirian bangunan berfungsi pemanfaatan hasil
hutan;
d. diperbolehkan dengan syarat kegiatan pertanian dan peternakan yang tidak
mengubah fungsi utama kawasan;
e. diperbolehkan dengan syarat kegiatan permukiman pedesaan eksisting yang
tidak mengubah fungsi utama kawasan bagi penduduk yang bekerja
di sektor kehutanan; dan
f. tidak diperbolehkan kegiatan yang dapat merusak hutan rakyat.
86
Pasal 74
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf c, meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan tanaman pangan;
dan
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan tanaman
perkebunan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan tanaman pangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian lahan
basah; dan
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian lahan
kering.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian lahan
basah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan memperhatikan jasa ekosistem penyedia pangan dan jasa
ekosistem tata air dan banjir;
b. diperbolehkan pembangunan prasarana wilayah dan bangunan
pendukung kegiatan pertanian;
c. diperbolehkan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian, dan
pendidikan;
d. diperbolehkan kegiatan peternakan rakyat dan perikanan skala kecil;
e. diperbolehkan dengan syarat kegiatan pertanian sawah di lahan dengan
kemiringan di atas 30 (tiga puluh) persen dengan ketentuan menggunakan
sistem terasering;
f. tidak diperbolehkan alih fungsi pada LP2B, kecuali untuk kepentingan
umum (kepentingan untuk pembuatan jalan umum, waduk, bendungan,
irigasi, saluran air minum atau air bersih, drainase dan sanitasi,
bangunan pengairan, pelabuhan, bandara udara, stasiun dan jalan kereta
api, terminal, fasilitas keselamatan umum, cagar alam serta pembangkit
dan jaringan listrik);
g. tidak diperbolehkan tumbuhnya kegiatan perkotaan di sepanjang jalur
transportasi yang menggunakan lahan sawah;
h. tidak diperbolehkan menggunakan lahan dengan mengabaikan kelestarian
lingkungan; dan
i. tidak diperbolehkan pemborosan penggunaan sumber air.
(4) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian lahan
kering sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan memperhatikan jasa ekosistem penyedia pangan dan jasa
ekosistem tata air dan banjir;
b. diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian lahan kering tidak produktif
menjadi peruntukan lain secara selektif sesuai peraturan perundang-
undangan;
87
Pasal 77
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan industri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 71 huruf f, meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan industri; dan
b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan industri
di luar kawasan industri.
88
Pasal 78
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 71 huruf g, disusun dengan ketentuan:
a. diharuskan upaya pengendalian eksploitasi air dan air panas alami untuk
kegiatan wisata.
b. diharuskan penyediaan jalur, titik kumpul,dan tempat evakuasi pada kawasan
peruntukan pariwisata yang berada pada kawasan rawan bencana;
c. diharuskan menerapkan prinsip zero delta Q policy, menyediakan penghijauan
dan sumur resapan sesuai dengan kajian teknis dan memenuhi Koefisien
Dasar Hijau (KDH) minimal 90 (sembilan puluh) persen bagi kawasan
pariwisata yang berada di kawasan resapan air menurut instansi berwenang;
d. diharuskan penyediaan fasilitas parkir;
e. diharuskan pengembangan kawasan pariwisata dengan tetap memperhatikan
kelestarian fungsi lindung serta ekosistem kawasan pesisir dan laut;
f. diharuskan pengembangan kawasan pariwisata didukung oleh pengembangan
sarana penunjang kepariwisataan serta atraksi wisata dan Daerah Tujuan
Wisata;
g. diperbolehkan pemanfaatan kawasan lindung untuk kegiatan wisata sesuai
azas konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, perlindungan
terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau;
h. diperbolehkan penerapan ciri khas arsitektur daerah setempat pada setiap
bangunan hotel dan fasilitas penunjang pariwisata;
i. diperbolehkan dilakukan penelitian dan pendidikan;
j. diperbolehkan pembangunan fasilitas pariwisata, meliputi:
1. akomodasi, meliputi:
a) resort hotel;radius
b) kondominium hotel (kondotel);
c) hotel dalam kota (city hotel);
d) pondok wisata; dan
e) akomodasi wisata lainnya.
91
2. rumah makan/restoran;
3. café;
4. informasi dan pelayanan pariwisata;
5. e-tourism kiosk;
6. Tourist Information Center (TIC);
7. fasilitas polisi pariwisata dan balawista;
8. toko cinderamata;
9. musik dalam gedung;
10. jasa kebugaran dan SPA;
11. convention hall;
12. exihibition hall, rekreasi dan hiburan umum;
13. galeri;
14. biro perjalanan wisata;
15. persewaan sepeda, motor, mobil;
16. penunjuk arah/papan informasi wisata;
17. rambu lalu lintas wisata; dan
18. produk-produk kerajinan seni, serta jasa kepariwisataan lainnya.
k. diperbolehkan pembangunan fasilitas umum, meliputi:
1. pos keamanan;
2. fasilitas perbankan;
3. fasilitas kesehatan;
4. fasilitas sanitasi dan kebersihan;
5. lahan parkir;
6. sarana peribadatan;
7. fasilitas penyandang disabilitas;
8. fasilitas anak dan lanjut usia;
9. utilitas (listrik, telekomunikasi, dan air bersih);
10. money changer;
11. mini swalayan; dan
12. kantor administrasi.
l. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan sumber air panas alami untuk
kegiatan wisata;
m. diperbolehkan dengan syarat kegiatan wisata, sarana dan prasarana dengan
tidak mengganggu kawasan lindung;
n. diperbolehkan dengan syarat kegiatan uji terbang roket;
o. diperbolehkan dengan syarat kegiatan Pengamat Dirgantara Pameungpeuk;
92
Pasal 79
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf h terdiri atas:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
perkotaan;
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
perdesaan; dan
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
perkotaan dan perdesaan yang berada pada kawasan rawan bencana.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, disusun dengan
ketentuan:
a. diharuskan penyediaan sarana, prasarana, dan utilitas umum yang
memenuhi persyaratan dan tidak membahayakan;
b. diharuskan memperhatikan kaidah dan hukum-hukum lingkungan;
c. diperbolehkan penyediaan sarana pendidikan yang sesuai dengan
ketentuan;
d. diperbolehkan penyediaan sarana kesehatan yang sesuai dengan
ketentuan;
e. diperbolehkan penyediaan sarana-sarana ruang terbuka, taman, dan
lapangan olah raga yang sesuai dengan ketentuan;
f. diperbolehkan penyediaan kelengkapan, keselamatan bangunan dan
lingkungan;
g. diperbolehkan penetapan jenis dan syarat penggunaan bangunan;
h. diperbolehkan kegiatan pariwisata;
i. diperbolehkan dengan syarat penyediaan sarana perdagangan dan jasa
yang sesuai dengan ketentuan;
j. diperbolehkan dengan syarat pembangunan kawasan perkantoran terpadu
sistem vertikal serta relokasi ke wilayah dengan cakupan layanan
perkotaan besar untuk meminimalisir alih fungsi lahan;
k. diperbolehkan dengan syarat pembangunan gedung untuk sarana
perdagangan dan jasa sesuai ketentuan yang berlaku;
l. diperbolehkan dengan syarat kegiatan peternakan;
m. diperbolehkan dengan syarat kegiatan hijauan makanan ternak (HMT);
n. diperbolehkan dengan syarat kegiatan industri pengolahan pakan ternak;
93
Pasal 80
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 71 huruf I berupa ketentuan umum peraturan zonasi
kawasan pertahanan dan keamanan negara;
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertahanan dan keamanan negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan ketentuan:
a. diperbolehkan penetapan kawasan pertahanan dan keamanan negara
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. diperbolehkan dengan syarat kegiatan budi daya di sekitar kawasan
pertahanan dan keamanan negara;
96
58. Ketentuan Pasal 85 huruf f, huruf i, huruf k, huruf ll, dan huruf mm dihapus,
sehingga Pasal 85 berbunyi sebagai berikut:
BAB IX
LARANGAN
Pasal 85
Setiap orang dan/atau Badan dilarang:
a. melanggar ketentuan arahan peraturan zonasi di Kabupaten;
b. memanfaatkan ruang tanpa izin dan/atau tidak sesuai dengan izin
berdasarkan RTRW Kabupaten;
c. melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin yang diterbitkan
berdasarkan RTRW Kabupaten;
d. memanfaatkan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak
benar;
e. melakukan kegiatan penambangan terbuka di dalam hutan lindung;
f. dihapus;
g. melakukan kegiatan penambangan yang menimbulkan kerusakan lingkungan;
h. melakukan kegiatan penambangan pada kawasan perkotaan;
i. dihapus;
j. mengambil air tanah di lokasi industri yang termasuk zona pemanfaatan air
tanah kritis dan rusak;
k. melakukan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung;
l. melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keselamatan dan keamanan
pelayaran;
m. melakukan kegiatan di ruang udara bebas di atas perairan yang berdampak
pada keberadaan alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan;
n. melakukan kegiatan di bawah perairan yang berdampak pada keberadaan alur
pelayaran sungai, danau dan penyeberangan;
o. melakukan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak
pada keberadaan jalur transportasi laut;
p. memanfaatkan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sistem jaringan
energi;
q. melakukan pemanfaatan ruang yang menyebabkan gangguan terhadap fungsi
sistem perkotaan dan sistem infrastruktur wilayah Nasional, Provinsi dan
Kabupaten;
r. melakukan kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan hutan dan
tutupan vegetasi;
s. memanfaatkan hasil tegakan di kawasan resapan air/kawasan imbuhan air
tanah;
97
60. Diantara BAB X Pasal 88 dan BAB XI Pasal 89, disisipkan 1 (satu) BAB dan 1 (satu)
Pasal, yakni BAB XA dan Pasal 88A, sehingga berbunyi sebagai berikut:
BAB XA
PENYIDIKAN
Pasal 88A
(1) Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, pegawai negeri
sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya di bidang penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai
penyidik untuk membantu pejabat penyidik kepolisian negara Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.
(2) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang
berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak
pidana dalam bidang penataan ruang;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan
peristiwa tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan
tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan
bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan
terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti
dalam perkara tindak pidana dalam bidang penataan ruang; dan
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana dalam bidang penataan ruang.
(3) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memberitahukan dimulainya penyidikan kepada pejabat penyidik kepolisian
negara Republik Indonesia.
99
BAB XII
HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Hak Masyarakat
Pasal 90
Dalam penataan ruang, masyarakat berhak:
a. mengetahui rencana tata ruang;
b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;
c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;
e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan
f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang
izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang menimbulkan kerugian.
Bagian Ketiga
Peran Masyarakat
Pasal 92
(1) Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap:
a. perencanaan tata ruang;
b. pemanfaatan ruang; dan
c. pengendalian pemanfataan ruang.
(2) Peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dapat berbentuk:
a. masukan mengenai:
1. persiapan penyusunan rencana tata ruang;
100
Bagian Keempat
Tata Cara Peran Masyarakat
Pasal 93
(1) Peran masyarakat dalam penataan ruang dapat disampaikan secara langsung
dan/atau tertulis kepada Bupati.
(2) Pelaksanaan peran masyarakat dilakukan secara bertanggung jawab sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dengan menghormati
norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.
(3) Tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang dilaksanakan
dengan cara:
a. menyampaikan masukan mengenai arah pengembangan, potensi dan
masalah, rumusan konsepsi/rancangan rencana tata ruang melalui media
komunikasi dan/atau forum pertemuan; dan
b. kerja sama dalam perencanaan tata ruang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dilaksanakan dengan
cara:
a. menyampaikan masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang melalui
media komunikasi dan/atau forum pertemuan;
b. kerja sama dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang telah
ditetapkan; dan
d. penaatan terhadap izin pemanfaatan ruang.
(5) Tata cara peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
dengan cara:
a. menyampaikan masukan terkait arahan dan/atau peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi
kepada pejabat yang berwenang;
b. memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang;
101
BAB XIII
KELEMBAGAAN
Pasal 94
(1) Dalam rangka koordinasi penyelenggaraan penataan ruang di Daerah,
dibentuk TKPRD.
(2) Pembentukan TKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh
Keputusan Bupati.
(3) TKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi penataan ruang, meliputi pembinaan penataan ruang, pelaksanaan
penataan ruang dan pengawasan penataan ruang di Kabupaten.
(4) Dalam rangka perwujudan pola dan struktur ruang, TKPRD dapat
melaksanakan kerjasama antar daerah yang difasilitasi oleh Pemerintah
Provinsi.
65. Ketentuan Pasal 96 ayat (5) huruf b diubah, sehingga Pasal 96 berbunyi sebagai
berikut:
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 96
(1) Jangka waktu RTRW adalah 20 tahun, yaitu tahun 2011-2031.
(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
alam skala besar dan/atau perubahan batas teritorial Kabupaten yang
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan, RTRW Kabupaten dapat
ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
(3) Peninjauan kembali RTRW Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan juga apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategis
yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi dan/atau dinamika internal
kabupaten.
(4) RTRW Kabupaten menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Rinci Tata
Ruang Kabupaten.
(5) Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
adalah:
a. Rencana Tata Ruang KSK; dan
b. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan.
(6) Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tersendiri.
102
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Garut.
Ditetapkan di Garut
pada tanggal 20 - 9 - 2019
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
Diundangkan di Garut
pada tanggal 20 - 9 - 2019
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GARUT,
ttd
DENI SUHERLAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
TAHUN 2019 NOMOR 6
1 2 3 4 5
22 Perkotaan Sucinaraja Desa Sukaratu Sucinaraja
23 Perkotaan Sukawening Desa Sukamukti Sukawening
24 Perkotaan Desa Cintamanik Karangtengah
Karangtengah
25 Perkotaan Banyuresmi Desa Bagendit Banyuresmi
26 Perkotaan Leles Desa Cangkuang Leles
27 Perkotaan Leuwigoong Desa Tambaksari Leuwigoong
28 Perkotaan Kersamanah Desa Nanjungjaya Kersamanah
29 Perkotaan Cibiuk Desa Majasari Cibiuk
30 Perkotaan Balubur Desa Galih Balubur Limbangan
Limbangan Pakuwon
31 Perkotaan Selaawi Desa Mekarsari Selaawi
32 Perkotaan Singajaya Desa Ciudian Singajaya
33 Perkotaan Malangbong Desa Sukaratu Malangbong
34 Perkotaan Cibatu Desa Keresek Cibatu
35 Perkotaan Kadungora Desa Talagasari Kadungora
36 Desa Sukarame Caringin
37 Desa Gunamekar Bungbulang
38 Desa Mancagahar Pameungpeuk
39 Desa Cibodas Cikajang
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2011-2031
PANJANG
NO NAMA JALAN
(Km)
1 2 3
1 Limbangan - Selaawi (Bts.Kab.Sumedang) 13,20
2 Sp. Limbangan - Leuwigoong 7,98
3 Cibudug - Cipicung 7,09
4 Cihuni - Cibatu 7,38
5 Wanaraja - Cihuni 1,78
6 Karangpawitan - Wanaraja 5,61
7 Garut - Karangpawitan 3,45
8 Pasirmuncang - Cipicung 6,80
9 Tarogong - Samarang 6,70
10 Samarang - Panunjuk 1,87
11 Banjarsari - Panunjuk 0,79
12 Simpang - Banjarsari 4,63
13 Bungbulang - Sukarame 15,08
14 Samarang - Kamojang (Bts. KAB. Bandung) 11,97
15 Leles - Lekor 3,15
16 Lekor - Dano (Bts. Kab. Bandung) 9,26
17 Bungbulang - Cijayana 14,29
18 Sumadra - Cileuleuy 31,72
19 Pangalengan - Cukul (Bts. Bandung/Garut) 14,830
20 Cukul (Bts.Bandung/Garut) - Sp.Genteng 2,950
21 Sp.Genteng -Sp.Talegong (Sukamulya) 6,960
22 Sp.Talegong (Sukamulya) - Cisewu - Sukarame - Rancabuaya 47,200
(Palembuhan)
23 Sp. Kirisik (Wado) - Bts.Sumedang/Garut 9,540
24 Malangbong - Bts. Garut/Sumedang 8,500
25 Jl. Suherman (Garut) 1,370
26 Jl. Merdeka (Garut) 0,390
27 Jl. Jend. Sudirman (Garut) 5,580
28 Jl. Bratayuda (Garut) 0,680
29 Jl. Ciledug (Garut) 0,910
2
1 2 3
30 Garut - Bts.Garut/Tasikmalaya 13,350
31 Bts. Garut/Tasikmalaya – Singaparna 24,610
32 Kadungora (Leles) - Cibatu – Sasakbeusi 19,820
33 Nagreg - Bts.Bandung/Garut 2,330
34 Bts.Bandung/Garut – Garut 14,710
35 Jl. Otista (Garut) 3,370
36 Jl. Cimanuk (Garut) 2,460
37 Jl. Cimanuk (Garut) 1,790
38 Garut – Cikajang 23,200
39 Jl. Raya Cikajang (Cikajang) 3,230
40 Cikajang - Pameungpeuk 55,320
41 Jl. Raya Pameungpeuk (Pameungpeuk) 0,750
42 Kiarakohok (Sp. Cilauteureun) - Cilauteureun 2,162
43 Cikajang – Sumadra 12,660
44 Sumadra – Bungbulang 34,990
45 Bungbulang – Sukarame 15,080
JUMLAH 481,492
PANJANG
NO NAMA JALAN
(Km)
1 2 3
1 Jalan Merdeka 1,90
2 Jalan Jendral Ahmad Yani 2,36
3 Jalan Ciledug 1,43
4 Jalan Bratayuda 1,30
5 Jalan Pasundan 0,99
6 Jalan Papandayan 0,69
7 Jalan Pembangunan 2,46
8 Jalan RSU 0,69
9 Jalan Terusan Pembangunan 1,77
10 Jalan Tanjung - Maleer 3,00
11 Jalan Salamanjah - Kadungora 1,58
12 Jalan Guntur 1,87
13 Jalan Perintis Kemerdekaan 1 0,20
14 Jalan Pramuka 0,49
15 Jalan Ciwalen 0,44
16 Jalan Perintis Kemerdekaan 2 0,25
17 Jalan Proklamasi 1,67
18 Jalan Guntur Melati 1,38
JUMLAH 24,47
3
PANJANG
NO NAMA JALAN
(Km)
1 2 3
1 Sukamerang - Cibatu 6,01
2 Lewo - Sanding - Cipeundeuy 11,18
3 Pasawahan - Cipanas 1,97
4 Wanaraja - Talagabodas 14,58
5 Panunjuk - Pasirwangi 7,9
6 Bayongbong - Cipondok 6,21
7 Pamegatan - Singajaya 23,84
8 Singajaya - Toblong 10,93
9 Pameungpeuk - Bojong - Panyindangan 10,54
10 Toblong - Simpang 13,3
11 Kiarakohok - Linggamanik 16,55
12 Singajaya - Taraju 5,66
13 Ciparay - Cihurip 5,22
14 Cisandaan - Pakenjenglama 6,35
15 Bantarpeundeuy - Cilaut 9,22
16 Cihurip - Singajaya 8,38
17 Ciparay - Godog 4,93
18 Garut - Cilandak 9,06
19 Cilandak - Babakan - SP.Burujul 3,89
20 Leles - Cangkuang 3,15
21 Tarogong - Cipanas 2,17
22 Cikajang - Cipondok 6,01
23 Bojongsalam - Menger 5,57
24 Cangkuang - Leuwigoong 5,03
25 Cisompet - Cisangiri 5,42
26 Simpang - Cimadang 8,96
27 Kiaralawang - Talun - Margaluyu 6,99
28 Cibogo - Karangsari - Pangendongan 9,31
29 Cibogo - Cimari 0,69
30 Cibogo - Tegal Gede 7,98
31 Simpang - Sagara - SP. Cibaregbeg 17,93
32 Tegalgede - Bojongrandu 4,88
33 Cileuleuy - Cijaringao - Kamasan 4,5
34 Cihuni - Sukawening 1,77
35 Sukawening - Cinta 6,13
36 Cipicung - Wanaraja 4,63
37 Warungpeuteuy - Kiaralawang 4,24
38 Padarek - Banjarsari 7,29
4
1 2 3
39 Cibodas - Cikandang 6,06
40 Cihurip - Jayamukti 3,05
41 Cijambe - Gunung Sulah 3,74
42 Pasirmuncang - Nangkaruka 1,72
43 Pakenjeng Lama - Nangkaruka 11,28
44 Cisarua - Taneuh Beureum 3
45 Puncakhamerang - Coblosan 5
46 Sadang - Cigadog 7,75
47 Kadungora - Tangulun - Cigadog (Bts. Kab. Bandung) 5,57
48 Tarogong - Ciroyom 7,49
49 Sukapadang - Cikamiri 7,74
50 Ciwalur - Cilampuyang 7,22
51 Limbangan - Margamukti 7
52 Simpangsari - Cisurupan 8,37
53 Cisurupan - Kawah Papandayan 8,52
54 Hanjuang - Margalaksana - Ciawitali 5,6
55 Kiarakohok - Sayangheulang 2,66
56 Jayamukti - Cisangkal 5,57
57 Cileuleuy - Kawah Papandayan 3,82
58 Tanjung - Citiis 2,18
59 Citiis - Pasawahan (SP. Masduki) 1,48
60 SP. Cisompet - Tegalpanjang 12,21
61 Tegalpanjang - Ciawi 8,37
62 SP. Cibaregbeg - Cibaluk 0,79
63 SP. Pasirwangi - Darajat 4,43
64 Caringin - Indralayang 12,3
65 Salamanjah - Cikembulan 1,87
66 Cinta - Cimasuk 5
67 Tangulun - Ciawi 4,04
68 Ciawi - Majasari 4,33
69 Barusuda - Giriawas 3,94
70 Bandrek - Basari - Kamasan 4,7
71 PamaLayan - Cicariu - Cikarang 7,6
72 Kondangsari - Pasar Andir 1,08
73 Garawangsa - Sukamenak 3,94
74 Margaluyu - Rapuhan (Situs Cangkuang) 1,48
75 Pangauban - Cipaganti 2,36
76 Sukawening - Ancol - Caringin 5,52
77 Rancasalak - Lekor 3,66
78 Cibulu - Sarjambe 3,05
79 Jager - Jolok/Cipicung 2,1
5
1 2 3
80 Cibunar - Cigalumpit 3,45
81 Genteng - Munjul 4,33
82 Citalahab - Burujul 4,63
83 Tarogong - Tanjung 3
84 Pasanggrahan - Burujul 6,7
85 Bojongloa - Cinyawar 2,46
86 Sukawening - Pasirjengkol 5,76
87 Talegong - Selaawi 12,26
88 - Jalan Cidahon (Pameungpeuk) 0,69
89 - Jalan Mancagahar (Pameungpeuk) 1,28
90 - Jalan Babakan (Pameungpeuk) 0,2
91 - Jalan SLTP/Tegal Gede (Pameungpeuk) 0,34
92 Ngontong Kulon - Rancabango 1,08
93 Hampor - Cipanas 1,77
94 Maripari - Wanaraja 7,19
95 Campedak - Papandayan 2,91
96 Sukalilah - Dangdeur - Purbasana 3,8
97 Jalan Situs Ciburuy 2
98 Jalan Pantai Cijeruk Indah 0,8
99 Dangdeur - Giringsing - Curugbedil 7,03
100 Jalan Stasion Wanaraja/Cikole 0,99
101 Jalan Stasion Cibolerang 1
102 Jalan Stasion Cimurah/Jalan Intan Dewata 1,48
JUMLAH 571,11
PANJANG
NO NAMA JALAN (Km)
1 2 3
1 Jalan Mandalagiri 0,49
2 Jalan Pasar Baru 0,49
3 Jalan Cikuray 0,49
4 Jalan Dewi Sartika 0,10
5 Jalan Siliwangi/Kabupaten 0,59
6 Jalan Karacak 0,49
7 Jalan Kiansantang 0,30
8 Jalan Ranggalawe 0,44
9 Jalan Sudirman - Guntur (Tegal Kudi) 1,03
10 Jalan Muhammadiyah 0,39
6
1 2 3
11 Jalan Mawar 0,39
12 Jalan Gunung Satria 0,39
13 Jalan Gagak Lumayung 2,07
14 Jalan Gunung Simpay/Pajagalan 0,34
15 Jalan Ibu Noch Kartanegara 1,82
16 Jalan Sumbersari 0,39
17 Jalan Patriot 0,49
18 Jalan Pemda - Hampor (Terusan Patriot) 0,69
19 Jalan Guntur Sari 1,08
20 Jalan Lingkungan Pasar Guntur 1,18
21 Jalan Subyadinata 1,03
22 Jalan KH. Musthafa Kamil 0,49
23 Jalan Aruji Kartawinata 0,54
24 Jalan Guntur Wangi 0,30
25 Jalan Cimanuk - Gordah 0,84
26 Jalan Pahlawan 0,49
27 Jalan Terusan Pahlawan 1,48
28 Jalan Pataruman 0,54
29 Jalan Nusa Indah 1 0,84
30 Jalan Nusa Indah 2 0,30
31 Jalan Sukapadang 0,44
32 Jalan Adung (Tarogong Kidul) 0,79
33 Jalan Selaawi 0,39
34 Jalan Panday (Tarogong Kaler) 0,25
35 Jalan Pasar Kaler/Alun-alun Utara (Cikajang) 0,30
36 Jalan Pasar Wetan/Alun-alun Utara (Cikajang) 0,30
37 Jalan Terminal (Cikajang) 0,30
38 Jalan Cikuda Polisi (Cikajang) 0,20
39 Jalan Belakang Pasar Cikajang (Cikajang) 0,79
40 Jalan Jayamukti (Cisompet) 0,99
41 Jalan Veteran (Limbangan) 0,34
42 Jalan Inpres (Limbangan) 0,39
43 Jalan Loji (Limbangan) 0,20
44 Jalan Dalem Kasep (Limbangan) 0,79
45 Jalan Alun-alun Timur (Limbangan) 0,39
46 Jalan Alun-alun Barat (Limbangan) 0,10
47 Jalan Kudang (Limbangan) 0,10
48 Jalan Desa (Limbangan) 0,10
49 Jalan Cijambe (Limbangan) 0,20
50 Jl. Limbangan Timur Ciseureuh (Limbangan) 0,44
7
1 2 3
51 Jalan Alun-alun Timur (Malangbong) 0,51
52 Jalan Alun-alun Utara (Malangbong) 0,10
53 Jalan Muncang Agung (Malangbong) 0,10
54 Jalan Bojongsari Tangsi (Malangbong) 1,28
55 Jalan Jati Negara (Malangbong) 0,74
56 Jalan Ciwahang (Malangbong) 0,34
57 Jalan Pasar (Pameungpeuk) 1,97
58 Jl. Industri Desa Paas (Pameungpeuk) 0,49
59 Jalan Segleng (Pameungpeuk) 0,10
60 Jalan Sukapura (Pameungpeuk) 0,34
61 Jalan Satria (Pameungpeuk) 0,13
62 Jalan Punaga (Pameungpeuk) 0,44
63 Jalan Tambak Baya 1 (Pameungpeuk) 2,51
64 Jalan Cikoneng (Pameungpeuk) 0,59
65 Jalan Bitung Sumaer (Pameungpeuk) 0,59
66 Jalan Sutan Syahrir (Cibatu) 0,49
67 Jalan Stasiun (Cibatu) 0,25
68 Jalan Siliwangi (Cibatu) 0,20
69 Jalan Jendral Ahmad Yani (Cibatu) 0,79
70 Jalan Ampera (Cibatu) 0,59
71 Jl. Arif Rahman Hakim (Cibatu) 0,10
72 Jalan Inpres Nunggal (Leles) 0,59
73 Jalan Rangga (Leles) 0,69
74 Jalan Kujang (Leles) 0,20
75 Jalan SP4 - Inpres Nunggal (Leles) 0,20
76 Jalan Pramuka (Leles) 0,39
77 Jalan Pasopati (Leles) 0,30
78 Jalan Cipancar Tengah (Leles) 0,20
79 Jalan Cipancar Kaler (Leles) 0,10
80 Jalan Rajawali (Bungbulang) 0,34
81 Jalan Alun-alun Timur (Bungbulang) 0,49
82 Jalan Pasar Lama (Bungbulang) 0,10
83 Jalan Darussalam (Bungbulang) 0,10
84 Jalan Babakan Kaum (Bungbulang) 0,05
85 Jalan Veteran 0,15
86 Jalan Bank 0,10
87 Jalan Pajajaran 0,59
88 Jalan Pakuwon 0,30
89 Jalan Sulaeman 0,20
90 Jalan Gunung Putri 0,20
8
1 2 3
91 Jalan Guntur Kencana 0,30
92 Jalan Guntur Cendana 0,30
93 Jalan Guntur Endah 0,39
94 Jalan Guntur Madu 0,30
95 Jalan Tenjolaya 0,20
96 Jalan Alun-alun Tarogong 0,89
97 Jalan Jati (Tarogong) 0,10
98 Jalan Stasion (Cikajang) 0,59
99 Jl. Berdikari / Cimanjeh (Limbangan) 0,15
100 Jalan Kopo (Pameungpeuk) 0,30
101 Jalan Sang Lumajang (Pameungpeuk) 0,69
102 Jalan Sembah Ibrahim (Pameungpeuk) 0,25
103 Jalan Asisor (Pameungpeuk) 0,20
104 Jalan Alun-alun Timur (Pameungpeuk) 0,15
105 Jalan Kaum Tengah (Pameungpeuk) 0,05
106 Jalan Kaum Lebak (Pameungpeuk) 0,20
107 Jalan Alun-alun Cibatu 0,30
108 Jalan Babakan Cau (Cibatu) 0,10
109 Jalan A. Sutandi (Cibatu) 0,84
110 Jalan Pasar Kulon (Leles) 1,87
111 Jalan Bojong Jambu (Leles) 0,59
112 Jalan Trisula/Alun-alun (Leles) 0,10
113 Jalan Mandalawangi (Kadungora) 0,10
114 Jalan Stasion (Kadungora) 0,49
115 Jalan Suci Permai (Karangpawitan) 0,10
116 Jalan Gatot Subroto (Karangpawitan) 0,89
117 Jalan Kananga 1,58
118 Jalan Cakrabuana 0,10
119 Jalan Dayeuhandap /HOS. Cokroaminoto 0,20
120 Jalan Komplek Talun 0,79
121 Jalan Kondangrege 0,49
122 Jalan Galunggung 0,32
123 Jalan Panjuwulung 0,20
124 Jalan Gunung Payung 0,20
125 Jalan Rengganis 0,15
126 Jalan Gunung Kasur 0,25
127 Jalan Muara Sanding 0,10
128 Jalan Galumpit 1,53
129 Jalan Sadakeling 0,44
130 Jalan Cimuncang 0,20
9
1 2 3
131 Jalan Lio 2,17
132 Jalan Gunung Lumbung 0,20
133 Jalan H. Slamet 0,05
134 Jalan SMP 3 0,15
135 Jalan Candramerta 1 0,15
136 Jalan Candramerta 2 0,30
137 Jalan Mayor Syamsu 0,20
138 Jalan Tajug 0,34
139 Jalan Paseban (Otista - Patriot) 0,34
140 Jalan Kaum Tarogong 1,20
141 Jalan Wartawan (Tarogong Kidul) 0,20
142 Jalan Siti Munigar 0,20
143 Jalan Babakan Loa 0,20
144 Jalan Ciateul 0,39
145 Jalan Pepabri (Tarogong Kaler) 0,15
146 Jalan Gunung Kendang 0,79
147 Jalan Sedahurip 0,10
148 Jalan Pramuka Teladan 0,20
149 Jalan Bank Dalam 0,15
150 Jalan Pasirpogor 0,15
151 Jalan Haruman 0,20
152 Jalan Guntur Mukti 0,15
153 Jalan Anggrek 0,10
154 Jalan Dahlia 0,18
155 Jalan Flamboyan 0,15
156 Jalan H. Husen 0,15
157 Jalan Sukagalih 0,30
158 Jalan SMP VI (Garut Kota) 0,49
159 Jalan Citeureup 0,10
160 Jalan Panawuan 0,20
161 Jalan Tanjung (Cikajang) 0,94
162 Jalan Asrama Polisi (Cikajang) 0,20
163 Jalan Puncak Sari (Pameungpeuk) 0,05
164 Jalan mohammad Hakim (Pameungpeuk) 0,30
165 Jalan SMA (Cibatu) 0,10
166 Jalan Gumilang (Karangpawitan) 0,10
167 Jalan Santosa (Karangpawitan) 0,20
168 Jalan Bening (Karangpawitan) 0,10
169 Jalan Damai (Karangpawitan) 0,20
170 Jalan Lestari (Karangpawitan) 0,10
10
1 2 3
171 Jalan Indah (Karangpawitan) 0,20
172 Jalan Resik (Karangpawitan) 0,20
173 Jalan Asri (Karangpawitan) 0,15
174 Jalan Elok (Karangpawitan) 0,10
175 Jl. Gumilang - Lestari Barat (Karangpawitan) 0,05
176 Jl. Gumilang - Lestari Timur (Karangpawitan) 0,10
JUMLAH 75,77
PANJANG
NO NAMA JALAN
(Km)
1 2 3
1 Cibangban - Tanjungpura - Bojonglarang 3,00
2 Sp. Cikelet - Cijambe 1,90
JUMLAH 4,90
B U P AT I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN V
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR 29
TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA
RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT
TAHUN 2011-2031
1 2 3
32 Cipeujeuh Genteng - Munjul
33 Nagrak Genteng - Munjul
34 Cimunjul Genteng - Munjul
35 Cipeujeuh Pasanggarahan - Burujul
36 Ciburuy I Sukawening - Pasirjengkol
37 Ciburuy II Sukawening - Pasirjengkol
38 Cimanuk III Dalam Kota Garut
39 Cimanuk V/RSU Dalam Kota Garut
40 Cikamiri Dalam Kota Garut
41 Ciojar Ngontong - Rancabango
42 Cibaluk Simpang - Cibaregbeg
43 Cimanuk Cikajang - Cikandang
44 Salamanjah Salamanjah - Kadungora
45 Cimangke Cijambe - Gunung Sulah
46 Cipalebuh Bantar Peundeuy - Cilaut
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN VI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2011-2031
LUAS
NO JENIS SUMBER DAYA AIR LOKASI KEWENANGAN
AREAL (Ha)
1 2 3 4 5
A WS Cimanuk – Cisanggarung 771.100,00 a. Kabupaten Garut; Pusat
b. Kabupaten Sumedang;
c. Kabupaten Majalengka;
d. Kabupaten Cirebon;
e. Kabupaten Indramayu;
f. Kota Cirebon; dan
g. Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah
B WS Ciwulan – Cilaki 537.930,00 a. Kabupaten Garut; Provinsi
b. Kabupaten Bandung;
c. Kabupaten Cianjur;
d. Kabupaten Tasikmalaya;
e. Kabupaten Ciamis; dan
f. Kota Tasikmalaya.
C DAS Cimanuk 375.200,00 a. Kabupaten Garut; Provinsi
b. Kabupaten Sumedang;
c. Kabupaten Majalengka; dan
d. Kabupaten Indramayu.
D DAS Ciwulan Provinsi
E DAS Cilaki Provinsi
F Sub DAS Cimanuk Hulu 152.982,67 a. Kecamatan Cikajang; Provinsi
b. Kecamatan Cisurupan;
c. Kecamatan Bayongbong;
d. Kecamatan Cilawu;
e. Kecamatan Tarogong Kidul;
f. Kecamatan Garut Kota;
g. Kecamatan Tarogong Kaler;
h. Kecamatan Banyuresmi;
i. Kecamatan Wanaraja
j. Kecamatan Pangatikan;
k. Kecamatan Leuwigoong;
l. Kecamatan Cibiuk;
m. Kecamatan Balubur Limbangan;
n. Kecamatan Selaawi, dan Kecamatan
Malangbong
G Sub-Sub DAS:
1. Cimanuk Hulu 16.369,74 Provinsi
2. Cicajur/Cipeujeuh 6.722,73
3. Ciherang/Cisangkan 13.603,19
4. Cibodas 9.603,19
5. Cikamiri/Ciroyom 9.878,69
6. Citameng/Cipari 12.704,75
2
1 2 3 4 5
7. Cibeureum/Cimuara 11.953,83
8. Cipedes 11.904,1
9. Cianten/Cipancar 23.909,68
10. Cialing/Cicacaban 15.132,36
11. Cikujang/Cimuja 14.871,87
12. Cigaruguy 6.326,16
H Waduk Cibatarua Kecamatan Pamulihan Provinsi
I Daerah Irigasi (DI):
1. DI Leuwigoong 5.313,00 a. Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Pusat
Kota
1 2 3 4 5
6) Desa Mekersari;
7) Desa Padasuka;
8) Desa Karyamukti;
9) Desa Wanakerta; dan
10) Desa Sukalilah
h. Kecamatan Kersamanah di:
1) Desa Kersamanah
2) Desa Sukamerang; dan
3) Desa Nanjungjaya.
i. Kecamatan Leuwigoong di:
1) Desa Leuwigoong;
2) Desa Sindangsari;
3) Desa Karangsari;
4) Desa Tambaksari;
5) Desa Dungusiku;
6) Desa Margacinta; dan
7) Desa Margahayu.
j. Desa Cibiuk Kidul Kecamatan Cibiuk
k. Desa Sukarame Kecamatan Leles
l. Kecamatan Malangbong di:
1) Desa Lewobaru; dan
2) Desa Sukarasa.
2. DI Cipalebuh 1.016,00 a. Kecamatan Pameungpeuk di: Provinsi
1) Desa Pameungpeuk;
2) Desa Mancagahar; dan
3) Desa Jatimulya.
b. Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet
3. DI Cirompang 711,23 Kecamatan Bungbulang di: Kabupaten
a. Desa Cihikeu;
b. Desa Bungbulang;
c. Desa Mekarmukti;
d. Desa Hanjuang; dan
e. Desa Margalaksana
4. DI Cimaragas 663,53 Kecamatan Garut Kota di: Kabupaten
a. Kelurahan Kota Kulon/Regol;
b. Kelurahan Kota Wetan;
c. Kelurahan Sukamentri; dan
d. Kelurahan Paminggir
5. DI Citameng I 612,81 a. Kecamatan Karangtengah di: Kabupaten
1) Desa Caringin; dan
2) Desa Sindanggalih.
b. Kecamatan Sukawening di:
1) Desa Sukamukti;
2) Desa Pasanggrahan; dan
3) Desa Sukawening
c. Desa Babakan Loa/Desa Cimaragas/
Desa Sukarasa Kecamatan Wanaraja
6. DI Cibedug 192,05 a. Kecamatan Balubur Limbangan di: Kabupaten
1) Desa Limbangan Barat;
2) Desa Limbangan Timur; dan
3) Desa Cigegede.
b. Desa Majasari Kecamatan Cibiuk
4
1 2 3 4 5
7. DI Cianten 582,05 Kecamatan Balubur Limbangan di: Kabupaten
a. Desa Ciwangi/Desa Surabaya;
b. Desa Neglasari; dan
c. Desa Dunguswiru.
8. DI Cipancar 512,75 a. Desa Neglasari Kecamatan Kadungora Kabupaten
b. Kecamatan Leuwigoong di:
1) Desa Dungusiku;
2) Desa Karangsari; dan
3) Desa Karang Anyar
9. DI Badama 78,68 Kecamatan Tarogong di: Kabupaten
a. Kelurahan Sukajaya;
b. Desa Haurpanggung;
c. Desa Jati;
d. Kelurahan Jayawaras;
e. Desa Jayaraga; dan
f. Kelurahan Sukagalih.
10. DI Ciroyom 564,51 a. Kecamatan Samarang di: Kabupaten
1) Desa Samarang;
2) Desa Cintarasa; dan
3) Desa Cinta Rakyat.
b. Kecamatan Tarogong Kidul di:
1) Desa Mekarwangi;
2) Desa Mekargalih; dan
3) Kelurahan Sukagalih.
11. DI Cikamiri 618,65 a. Kecamatan Pasirwangi di: Kabupaten
1) Desa Padasuka; dan
2) Desa Pasaasih
b. Kecamatan Samarang di:
1) Desa Sirnasari;
2) Desa Cintaasih;
3) Desa Cintakarya;
4) Desa Sirrnasari;
5) Desa Sukarasa;
6) Desa Sukalaksana;
7) Desa Cintaasih; dan
8) Desa Samarang.
12. DI Cimanuk 631,93 a. Kecamatan Bayongbong di: Kabupaten
1) Desa Bayongbong;
2) Desa Sirnagalih;
3) Desa Sukarame;
4) Desa Ciela;
5) Desa Hegarmanah;
6) Desa Panembong;
7) Desa Salakuray; dan
8) Desa Karyajaya)
b. Kecamatan Cilawu di:
1) Desa Mangkurakyat;
2) Desa Sukahati; dan
3) Desa Mekarmukti
13. DI Baranangsiang 510,71 Kecamatan Bayongbong di: Kabupaten
a. Desa Sukahurip;
b. Desa Bayongbong;
c. Desa Ciburuy
5
1 2 3 4 5
d. Desa Sukarame; Kabupaten
e. Desa Sindangsari;
f. Desa Ciela;
g. Desa Cintanagara;
h. Desa Hegarmanah; dan
i. Desa Panembong)
14. DI Sindujaya 546,2 Kecamatan Singajaya di: Kabupaten
a. Desa Sukamulya;
b. Desa Cigintung;
c. Desa Cigintung;
d. Desa Mekartani; dan
e. Desa Sukawangi.
15. DI Cipeujeuh 306,33 Kecamatan Cilawu di: Kabupaten
a. Desa Kolot; dan
b. Desa Ngamplangsari
16. DI Citameng II 338,73 Kecamatan Sukawening di: Kabupaten
a. Desa Sukaluyu;
b. Desa Mekarluyu;
c. Desa Sukahaji;
d. Desa Sudalarang; dan
e. Desa Sukasono
17. DI Citameng III 126,03 Kecamatan Sukawening di: Kabupaten
a. Desa Mekarluyu;
b. Desa Sukahaji;
c. Desa Sudalarang;
d. Desa Sukasono; dan
e. Desa Maripari.
18. DI Citameng IV 316,38 Kecamatan Cibatu di: Kabupaten
a. Desa Cibatu;
b. Desa Wanakerta;
c. Desa Keresek; dan
d. Desa Kertajaya.
19. DI Cipacing 218,31 Kecamatan Cibatu di: Kabupaten
a. Desa Mekarsari; dan
b. Desa Sindangsuka.
20. DI Citikey 376,05 Kecamatan Cibiuk di: Kabupaten
a. Desa Cipareuan;
b. Desa Cibiuk Kaler;
c. Desa Cibiuk Kidul; dan
d. Desa Leuwigoong
21. DI Cibuyutan Utara 454,31 a. Kecamatan Leuwigoong di: Kabupaten
1) Desa Margacinta;
2) Desa Dungusiku;
3) Desa Leuwigoong;
4) Desa Sindangsari; dan
5) Desa Tambaksari.
b. Desa Sukarame Kecamatan Leles
22. DI Ciojar 209,74 Kecamatan Banyuresmi di: Kabupaten
a. Desa Sukasenang;
b. Desa Sukaratu;
c. Desa Pamekarsari; dan
d. Desa Sukamukti
6
1 2 3 4 5
23. DI Parigi 391,23 Kecamatan Banyuresmi di: Kabupaten
a. Desa Bagendit;
b. Desa Bina Karya;
c. Desa Dangdeur; dan
d. Desa Banyuresmi
24. DI Cipancong 413,7 Kecamatan Caringin Kabupaten
25. DI Cibuyutan Selatan 235,08 a. Desa Sukamuti Kecamatan Banyuremi; Kabupaten
dan
b. Desa Margacinta Kecamatan Leuwigoong
26. DI Cicapar 287,93 Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten
27. DI Leuwibitung 262,22 Kecamatan Banjarwangi Kabupaten
1 2 3 4 5
13. MA Legokparahu Desa Karangpawitan Kecamatan Kabupaten
Karangpawitan
14. MA Ranca Desa Situgede Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
15. MA Cipeda Desa Situgede Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
16. MA Gorentel Desa Situgede Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
17. MA Cibolerang Desa Situsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
18. MA Cikahuripan Kelurahan Suci Kaler Kecamatan Kabupaten
Karangpawitan
19. MA Cipanawar Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
20. MA Cikadu Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
21. MA Cicadas Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
22. MA Cikolomeran Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
23. MA Legok Ciharus Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
24. MA Cidahu Desa Mekarsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
25. MA Cibuah Desa Tanjungsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
26. MA Rantun Desa Sukajadi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
27. MA Cijengkol Desa Sukajadi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
28. MA Ciojar Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
29. MA Mandala Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
30. MA Ciaspa Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
31. MA Cibengkok Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
32. MA Cibuntu Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
33. MA Cipamangoan Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
34. MA Cilapong Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
35. MA Ciarasan Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
36. MA Cinagreg Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
37. MA Cimuncang Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
38. MA Cibago Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
39. MA Cibolerang Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
40. MA Cigunung Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
41. MA Cijambe Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
42. MA Cikendi Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
43. MA Citiis Kecamatan Tarogong Kaler di: Kabupaten
a. Kelurahan Pananjung; dan
b. Desa Pasawahan.
44. MA Situ Paseh Desa Panjiwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
45. MA Cinta Desa Rakyat Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten
46. MA Kp Sangkan Desa Cintarasa Kecamatan Samarang Kabupaten
47. MA Manglayang Desa Parakan Kecamatan Samarang Kabupaten
48. MA Cimanganten Desa Parakan Kecamatan Samarang Kabupaten
49. MA Cibuntu Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
50. MA Cibeureum Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
51. MA Cibitung Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
52. MA Situ Lame Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
53. MA Pegunungan Desa Cisarua Kecamatan Samarang Kabupaten
54. Manglayang Desa Cisarua Kecamatan Samarang Kabupaten
8
1 2 3 4 5
55. MA Cigintung Desa Sukarasa Kecamatan Samarang Kabupaten
56. MA Rantun Samarang Kecamatan Banyuresmi di: Kabupaten
a. Desa Banyuresmi; dan
b. Desa Sukasenang
57. MA Jamban I Bayongbong Kecamatan Banyuresmi di: Kabupaten
a. Desa Banyuresmi; dan
b. Desa Sukasenang.
58. MA Gunung Guntur Desa Sukaraja Kecamatan Banyuresmi Kabupaten
59. MA Curug Sawer Desa Sukaraja Kecamatan Banyuresmi Kabupaten
60. MA Cicapar Desa Leles Kecamatan Leles Kabupaten
61. MA Cangkores Desa Haruman Kecamatan Leles Kabupaten
62. MA Cipondok Desa Salamnunggal Kecamatan Leles Kabupaten
63. MA Ciburial Desa Ciburial Kecamatan Leles Kabupaten
64. MA Sarongge Desa Kandangmukti Kecamatan Leles Kabupaten
65. MA Dano Desa Kandangmukti Kecamatan Leles Kabupaten
66. MA Cisepan Desa Lembang Kecamatan Leles Kabupaten
67. MA Cimalagri Desa Jangkurang Kecamatan Leles Kabupaten
68. MA Camuek Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten
69. MA Jongro Desa Margaluyu Kecamatan Leles Kabupaten
70. MA Cikoneng Desa Sukarame Kecamatan Leles Kabupaten
71. MA Bojong Jambu Desa Karangmulya Kecamatan Kadungora Kabupaten
72. MA Bojong Desa Neglasari Kecamatan Kadungora Kabupaten
73. MA Cikejet Desa Harumansari Kecamatan Kadungora Kabupaten
74. MA Cikembul Desa Kadungora Kecamatan Kadungora Kabupaten
75. MA Cogreg Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora Kabupaten
76. MA Cikaso Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora Kabupaten
77. MA Kandangmukti Desa Talagasari Kecamatan Kadungora Kabupaten
78. MA Cilingcing Bumi Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora Kabupaten
79. MA Cikembul Desa Karangtengah Kecamatan Kadungora Kabupaten
80. MA Ciloa Desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten
81. MA Ciloa Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu Kabupaten
82. MA Cijauh/Ciriripi Desa Padasuka Kecamatan Cibatu Kabupaten
83. MA Ciranca Desa Padasuka Kecamatan Cibatu Kabupaten
84. MA Ciloa Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten
85. MA Cijambe Desa Mekarsari Kecamatan Cibatu Kabupaten
86. MA Berecek Desa Girimukti Kecamatan Cibatu Kabupaten
87. MA Situ Hiang Desa Karyamukti Kecamatan Cibatu Kabupaten
88. MA Cilayung Desa Cisitu Kecamatan Malangbong Kabupaten
89. MA Ciarus Desa Cisitu Kecamatan Malangbong Kabupaten
90. MA Cikadu Desa Campaka Kecamatan Malangbong Kabupaten
91. MA Leuwimonyet Desa Campaka Kecamatan Malangbong Kabupaten
92. MA Cinagara Desa Sukamanah Kecamatan Malangbong Kabupaten
93. MA Cileuleuy Desa Cinagara Kecamatan Malangbong Kabupaten
94. MA Cisewok Desa Kutanagara Kecamatan Malangbong Kabupaten
95. MA Batu Rahong Desa Sukasono Kecamatan Sukawening Kabupaten
96. MA Jamban Desa Pasanggrahan Kecamatan Sukawening Kabupaten
9
1 2 3 4 5
97. MA Jamban Sari 2 Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten
98. MA Cikereleuy Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten
99. MA Cirerek Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten
100. MA Pasir Pogor Desa Sirnagalih Kecamatan Bayongbong Kabupaten
101. MA Cihanja Desa Sirnagalih Kecamatan Bayongbong Kabupaten
102. MA Cibulakan Desa Mulyasari Kecamatan Bayongbong Kabupaten
103. MA Cicayur Desa Mulyasari Kecamatan Bayongbong Kabupaten
104. MA Cisaat Haur Gembong Desa Ciburuy Kecamatan Bayongbong Kabupaten
105. MA Cigembor Desa Ciburuy Kecamatan Bayongbong Kabupaten
106. MA Kahuripan Desa Ciela Kecamatan Bayongbong Kabupaten
107. MA Cicadas Desa Ciela Kecamatan Bayongbong Kabupaten
108. MA Cikeureteuy Desa Ciela Kecamatan Bayongbong Kabupaten
109. MA Cilengang Desa Cinisti Kecamatan Bayongbong Kabupaten
110. MA Cijabung Desa Cinisti Kecamatan Bayongbong Kabupaten
111. MA Cikopinis Desa Cinisti Kecamatan Bayongbong Kabupaten
112. MA Cihaniwu Desa Mekarsari Kecamatan Bayongbong Kabupaten
113. MA Sirah Ciburuy Desa Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten
114. MA Cikapinis Desa Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten
115. MA Urug Cijelereun Desa Cikedokan Kecamatan Bayongbong Kabupaten
116. MA Ciujung Desa Cikedokan Kecamatan Bayongbong Kabupaten
117. MA Cipisin Desa Karyajaya Kecamatan Bayongbong Kabupaten
118. MA Pasir Pogor Desa Karyajaya Kecamatan Bayongbong Kabupaten
119. MA Citiis Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
120. MA Kucubung Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
121. MA Pasir Bedul Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
122. MA Situleuweung Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
123. MA Sorok Teko Desa Karamatwangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
124. MA Bidema Desa Karamatwangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
125. MA Ciburial Desa Cisera Kecamatan Cisurupan Kabupaten
126. MA Nusa Desa Cisera Kecamatan Cisurupan Kabupaten
127. MA Situ Burung Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
128. MA Sirahcidatar Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
129. MA Cibolang Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
130. MA Baru Emas Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
131. MA Empang Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
132. MA Teh Bibit Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
133. MA Cijauh Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
134. MA Cirobet Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
135. MA Saleh Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
136. MA Situ Burung Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
137. MA Cijareme Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
138. MA Cilongoh Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
139. MA Cibuluh Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
140. MA Gerewong Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
141. MA Kehutanan Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
10
1 2 3 4 5
142. MA Kuta Gadog Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
143. MA Ciseupan Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
144. MA Teureuparay Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
145. MA Naunggul Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
146. MA Ciaru Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
147. MA Ciawer Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
148. MA Andir Desa Sirnajaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
149. MA Cigintung Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
150. MA Cilegog Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
151. MA Cikahuripan Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
152. MA Cipariuk Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
153. MA Cienur Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
154. MA Cilandeuh Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
155. MA Gogobog Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
156. MA Cibulakan Desa Tambakjaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten
157. MA Pasir Kapinis Desa Simpangsari Kecamatan Cisurupan Kabupaten
158. MA Pamuruyan Desa Simpangsari Kecamatan Cisurupan Kabupaten
159. MA Surian Desa Pakuwon Kecamatan Cisurupan Kabupaten
160. MA Ciburial Desa Pangauban Kecamatan Cisurupan Kabupaten
161. MA Cikeunying Desa Pangauban Kecamatan Cisurupan Kabupaten
162. MA Eyang Domas Desa Pamulihan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
163. MA Eyang Saung Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten
164. MA Curug Cipeuleuy Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten
165. MA Cibituwa Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten
166. MA Cimerak Desa Ngamplang Kecamatan Cilawu Kabupaten
167. MA Cipulug Desa Sukamukti Kecamatan Cilawu Kabupaten
168. MA Cileueur Desa Mangkurakyat Kecamatan Cilawu Kabupaten
169. MA Ciakar Desa Dayeuhmanggung Kecamatan Cilawu Kabupaten
170. MA Cirupit Desa Dayeuhmanggung Kecamatan Cilawu Kabupaten
171. MA Ciraab Desa Dayeuhmanggung Kecamatan Cilawu Kabupaten
172. MA Samoja Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Kabupaten
173. MA Citespong Desa Margalaksana Kecamatan Cilawu Kabupaten
174. MA Cisulang Desa Pasanggrahan Kecamatan Cilawu Kabupaten
175. MA Sirah Cirorek Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu Kabupaten
176. MA Gunung Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu Kabupaten
177. MA Cibuluh Gede Desa Mekarmukti Kecamatan Cilawu Kabupaten
178. MA Cilawer Desa Margamulya Kecamatan Cikajang Kabupaten
179. MA Cipanas Desa Margamulya Kecamatan Cikajang Kabupaten
180. MA Ciburial Desa Simpang Kecamatan Cikajang Kabupaten
181. MA Cibatok Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang Kabupaten
182. MA Cibuniara Desa Padasuka Kecamatan Cikajang Kabupaten
183. MA Cikajang Desa Padasuka Kecamatan Cikajang Kabupaten
184. MA Cijolok Desa Cikajang Kecamatan Cikajang Kabupaten
185. MA Ciharus Desa Giriawas Kecamatan Cikajang Kabupaten
186. MA Cinyusu Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
11
1 2 3 4 5
187. MA Pasir Bodot Desa Mekarjaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
188. MA Kadulempeng Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang Kabupaten
189. MA Sawah Desa Wangunjaya Kecamatan Banjarwangi Kabupaten
Limus/Neglasari
190. MA Cikebi Desa Kadongdong Kecamatan Banjarwangi Kabupaten
191. MA Libra Desa Kadongdong Kecamatan Banjarwangi Kabupaten
192. MA Ciperena Desa Padahurip Kecamatan Banjarwangi Kabupaten
193. MA Pangendangan Desa Singajaya Kecamatan Singajaya Kabupaten
194. MA Cisungu Desa Singajaya Kecamatan Singajaya Kabupaten
195. MA Tenjong Karang Desa Karangagung Kecamatan Singajaya Kabupaten
196. MA Gunung Agreng Desa Karangagung Kecamatan Singajaya Kabupaten
197. MA Ciburusut Desa Cigintung Kecamatan Singajaya Kabupaten
198. MA Cikadut Desa Cigintung Kecamatan Singajaya Kabupaten
199. MA Ciawul Desa Mekartani Kecamatan Singajaya Kabupaten
200. MA Babakan Desa Mekartani Kecamatan Singajaya Kabupaten
201. Panyingkiran Desa Mekartani Kecamatan Singajaya Kabupaten
202. MA Ciwaru Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya Kabupaten
203. MA Kopeng Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya Kabupaten
204. MA Cisurian Desa Pancasura Kecamatan Singajaya Kabupaten
205. MA Sawah Peuteuy Desa Pancasura Kecamatan Singajaya Kabupaten
206. MA Cijurug Desa Sukamulya Kecamatan Singajaya Kabupaten
207. MA Singkur Desa Sukamulya Kecamatan Singajaya Kabupaten
208. MA Limus Tilu Desa Ciudian Kecamatan Singajaya Kabupaten
209. MA Sembah Lebe Desa Ciudian Kecamatan Singajaya Kabupaten
210. MA Pojok Cidenuk Desa Girimukti Kecamatan Singajaya Kabupaten
211. MA Cikatimulan Desa Peundeuy Kecamatan Peundeuy Kabupaten
212. MA Cipala Desa Saribakti Kecamatan Peundeuy Kabupaten
213. MA Cipeuteuy Desa Toblong Kecamatan Peundeuy Kabupaten
214. MA Citespong Desa Sukanagara Kecamatan Peundeuy Kabupaten
215. MA Ranca Desa Pangrumasan Kecamatan Peundeuy Kabupaten
216. MA Cihideung Desa Purwajaya Kecamatan Peundeuy Kabupaten
217. MA Cikupa Desa Cisompet Kecamatan Cisompet Kabupaten
218. MA Cicinduk Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet Kabupaten
219. MA Gunung Kasur Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet Kabupaten
220. MA Cijengkol Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet Kabupaten
221. MA Cibelenong Desa Depok Kecamatan Cisompet Kabupaten
222. MA Hulu Cipicung Desa Depok Kecamatan Cisompet Kabupaten
223. MA Cibodego Desa Cikondang Kecamatan Cisompet Kabupaten
224. MA Cikanaga Desa Cikondang Kecamatan Cisompet Kabupaten
225. MA Curug Luhur Desa Sukamukti Kecamatan Cisompet Kabupaten
226. MA Cikadal Metang Desa Jatisari Kecamatan Cisompet Kabupaten
227. MA Cilimbung Desa Neglasari Kecamatan Cisompet Kabupaten
228. MA Puncak Lendra Desa Neglasari Kecamatan Cisompet Kabupaten
229. MA Bangsa Singa Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet Kabupaten
230. MA Giri Mukti Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet Kabupaten
231. MA Babakan Wangka Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet Kabupaten
12
1 2 3 4 5
232. MA Citampian Desa Margamulya Kecamatan Cisompet Kabupaten
233. MA Ciawi Desa Margamulya Kecamatan Cisompet Kabupaten
234. MA Nagara Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong Kabupaten
235. MA Cikijang Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong Kabupaten
236. MA Cikojolalay Desa Sancang Kecamatan Cibalong Kabupaten
237. MA Patahan Desa Simpang Kecamatan Cibalong Kabupaten
238. MA Candra Desa Simpang Kecamatan Cibalong Kabupaten
239. MA Cijambe Desa Maroko Kecamatan Cibalong Kabupaten
240. MA Cigaronggong Desa Cigaronggong Kecamatan Cibalong Kabupaten
241. MA Cigarentel Desa Mekarwangi Kecamatan Cibalong Kabupaten
242. MA Cipanisari Desa Cikelet Kecamatan Cikelet Kabupaten
243. MA Ciawi Desa Linggamanik Kecamatan Cikelet Kabupaten
244. MA Buluh Desa Linggamanik Kecamatan Cikelet Kabupaten
245. MA Pagunungan Desa Cijambe Kecamatan Cikelet Kabupaten
246. MA Ciparet Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
247. MA Henyon Desa Mekarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
248. MA Cisuren Desa Wangunjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
249. MA Gunung Leutik Desa Wangunjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
250. MA Cijanggol Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
251. MA Batu Remuk Desa Mekarbakti Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Cikareo
252. MA Cibatu Manggung Desa Gunamekar Kecamatan Bungbulang Kabupaten
253. MA Ciharempoy Desa Tegalaga Kecamatan Bungbulang Kabupaten
254. MA Cimarebot Desa Margalaksana Kecamatan Bungbulang Kabupaten
255. MA Cikalong Desa Neglasari Kecamatan Pekenjeng Kabupaten
256. MA Cisurian Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
257. MA Air Markas Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
258. MA Sodong Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
259. MA Citiis Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
260. MA Datar Gadog Desa Selaawi Kecamatan Talegong Kabupaten
261. MA Cisuren Desa Selaawi Kecamatan Talegong Kabupaten
262. MA Puncak Luhur Desa Sukamaju Kecamatan Talegong Kabupaten
263. MA Cidudap Desa Sukamaju Kecamatan Talegong Kabupaten
264. MA Sawah Jeruk Desa Sukamulya Kecamatan Talegong Kabupaten
265. MA Rayugung Desa Sukamulya Kecamatan Talegong Kabupaten
266. MA Cibaliung Desa Mekarmulya Kecamatan Talegong Kabupaten
267. MA Panguyukan Desa Mekarmulya Kecamatan Talegong Kabupaten
268. MA Tutugan Desa Sukalaksana Kecamatan Talegong Kabupaten
269. MA Pasir Angin Desa Sukalaksana Kecamatan Talegong Kabupaten
270. MA Cisuren Desa Mekarmukti Kecamatan Talegong Kabupaten
271. MA Cihanjawar Desa Mekarmukti Kecamatan Talegong Kabupaten
272. MA Kadunenggang Desa Mekarwangi Kecamatan Talegong Kabupaten
273. MA Cikopeng Desa Mekarwangi Kecamatan Talegong Kabupaten
274. MA Cipicung Desa Garumukti Kecamatan Pamulihan Kabupaten
275. MA Kiara I Desa Panawa Kecamatan Pamulihan Kabupaten
276. MA Batu Kasang Desa Panawa Kecamatan Pamulihan Kabupaten
13
1 2 3 4 5
277.MA Cipompok Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
278.MA Pasir Kelar Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
279.MA Cipapandayan Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
280.MA Cipanyusukan Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
281.MA Kiara Tapok Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
282.MA Cicalobak Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
283.MA Cijotang Desa Pananjung Kecamatan Pamulihan Kabupaten
284.MA Cimulu Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten
K Situ:
1. Situ Ajang 0,50 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
2. Situ Bagendit 124,00 Desa Sukaratu Kecamatan Banyuresmi Kabupaten
3. Situ Bentang 2,00 Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang Kabupaten
4. Situ Bunderan 1,00 Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
5. Situ Calincing 0,86 Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
6. Situ Cangkuang 28,00 Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten
7. Situ Ciaspa 0,20 Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
8. Situ Cibalagung 2,10 Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
9. Situ Cibangban 1,50 Desa Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
10. Situ Cibeulik 0,50 Kota Kelurahan Regol Kecamatan Garut Kabupaten
11. Situ Cibitung 2,00 Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
12. Situ Cibolerang/Cinangger 0,20 Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
13. Situ Cibolerang 0,35 Desa Sadang Kecamatan Sucinaraja Kabupaten
14. Situ Cibulakan 1,50 Kelurahan Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
15. Situ Cibulakan/Cikeruh 0,06 Desa Pamulihan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
16. Situ Ciburial 0,60 Desa Cisero Kecamatan Cisurupan Kabupaten
17. Situ Ciburial 0,30 Desa Padamulya Kecamatan Pasirwangi Kabupaten
18. Situ Ciburial 0,06 Desa Sukajadi Kecamatan Samarang Kabupaten
19. Situ Ciburial 0,60 Desa Sukalaksana Kecamatan Samarang Kabupaten
20. Situ Ciburial 0,46 Desa Sukarasa Kecamatan Pangatikan Kabupaten
21. Situ Ciburial/Cibuntal 0,34 Desa Citangtu Kecamatan Pangatikan Kabupaten
22. Situ Ciburial/Cijeungjing 0,30 Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
23. Situ Ciburial/Cipariuk 1,40 Desa Situjaya/Desa Situsaeur Kecamatan Kabupaten
Karangpawitan
24. Situ Cibuyut 2,60 Desa Lewobaru Kecamatan Malangbong Kabupaten
25. Situ Cidahu 7,70 Desa Mekarsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
26. Situ Cigarawindu/Pasirgede 0,05 Desa Pangauban Kecamatan Cisurupan Kabupaten
27. Situ Cigintung 0,50 Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
28. Situ Cihamirung/Hamirang 0,30 Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten
29. Situ Cihampelas 0,30 Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
30. Situ Cihanterang 0,20 Desa Sukamanah Kecamatan Bayongbong Kabupaten
31. Situ Ciharemas 1,00 Desa Cisero Kecamatan Cisurupan Kabupaten
32. Situ Cihariang 0,28 Desa Sindanggalih Kecamatan Karangtengah Kabupaten
33. Situ Cihuni/Cihonje 0,30 Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
34. Situ Cihuni/Sukamanah 0,30 Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
14
1 2 3 4 5
35. Situ Cijaruju 0,75 Desa Sukaluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten
36. Situ Cijonggor 11,20 Desa Margaluyu Kecamatan Leles Kabupaten
37. Situ Cikabayan/Lembang 0,30 Desa Rancanbango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
38. Situ Cikajar 0,04 Desa Sukarame Kecamatan Bayongbong Kabupaten
39. Situ Cikaro/Cibolerang 0,49 Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten
40. Situ Cikembul 0,50 Desa Karangtengah Kecamatan Kadungora Kabupaten
41. Situ Cikole/Balongpanjang 0,35 Desa Wanasari Kecamatan Wanaraja Kabupaten
42. Situ Cikopo 0,50 Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten
43. Situ Cilame 0,06 Desa Mekarwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
44. Situ Cilameta 0,60 Desa Hegarmanah Kecamatan Bayongbong Kabupaten
45. Situ Cileles 1,00 Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten
46. Situ Cileunteung 0,50 Desa Mekarluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten
47. Situ Ciloa 0,26 Desa Sukasono Kecamatan Sukawening Kabupaten
48. Situ Cilopang 0,40 Desa Rancanbango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
49. Situ Cilutung 1,00 Desa Sirnajaya Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
50. Situ Cimaragas 0,75 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
51. Situ Ciminggu 1,20 Desa Citangtu Kecamatan Pangatikan Kabupaten
52. Situ Cimurah 2,80 Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
53. Situ Cipadung 0,40 Desa Citangtu Kecamatan Pangatikan Kabupaten
54. Situ Cipanas 0,50 Desa Sukasono Kecamatan Sukawening Kabupaten
55. Situ Cipari/Cikoneng 2,30 Desa Sukarasa Kecamatan Pangatikan Kabupaten
56. Situ Cipariuk /Cibangban II 1,00 Desa Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
57. Situ Cipondok 1,00 Kecamatan Pasirwangi Desa Padamulya Kabupaten
58. Situ Cipondok 0,85 Desa Margaluyu Kecamatan Leles Kabupaten
59. Situ Cirema 1,00 Desa Sukamaju Kecamatan Kersamanah Kabupaten
60. Situ Cirobek/Bendung Cirobek 0,02 Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten
61. Situ Cirukem/Cibulak 0,06 Desa Pamulihan Kecamatan Cisurupan Kabupaten
62. Situ Cisitu 0,32 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
63. Situ Cisitu II 0,02 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
64. Situ Citamansari 0,40 Desa Sukawangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
65. Situ Citembok/Sindanglayung 0,01 Desa Sadang Kecamatan Sucinaraja Kabupaten
66. Situ Hamirung 0,30 Desa Padasuka Kecamatan Pasirwangi Kabupaten
67. Situ Jamban 0,05 Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten
68. Situ Kiray/Cibangban III 0,50 Desa Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
69. Situ Lame 0,40 Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
70. Situ Lembang 1,00 Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang Kabupaten
71. Situ Lengkong 2,30 Desa Sukarasa Kecamatan Pangatikan Kabupaten
72. Situ Odah 0,06 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
73. Situ Omo 0,60 Desa Mekarluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten
74. Situ Pamegatan/Cirandeg 0,05 Desa Pangauban Kecamatan Cisurupan Kabupaten
75. Situ Paseh 0,30 Desa Panjiwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
76. Situ Rancabango/Cihaneut 0,30 Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten
77. Situ Rancakukuk 6,70 Kecamatan Banyuresmi Desa Bayuresmi Kabupaten
78. Situ Randeg 0,40 Kecamatan Samarang Desa Sukakarya Kabupaten
79. Situ Rantun 1,40 Kecamatan Samarang Desa Tanjungjaya Kabupaten
15
1 2 3 4 5
80. Situ Salareuma 2,80 Desa Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
81. Situ Sampeureun 1,00 Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten
82. Situ Sarkanjut 1,00 Desa Dungusiku Kecamatan Leuwigoong Kabupaten
83. Situ Serang/Cikara 0,56 Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten
84. Situ Sukamanah 0,28 Desa Sadang Kecamatan Sucinaraja Kabupaten
85. Situ Sukarame 5,00 Desa Sukarame Kecamatan Leles Kabupaten
86. Situ Sunarsa 0,50 Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten
87. Situ Tanjung - Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang Kabupaten
88. Situ Tembok 0,14 Desa Sadang Kecamatan Sucinaraja Kabupaten
89. Situ Waluran 2,70 Desa Sukalaksana Kecamatan Samarang Kabupaten
90. Situ Babakan Kiaralawang - Desa Majasari Kecamatan Cibiuk Kabupaten
91. Situ Cilambak 0,001 Kecamatan Wanaraja Kabupaten
92. Situ Rawa 0,50 Desa Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
93. Situ Cibitung 0,50 Desa Dangiang Kecamatan Cilawu Kabupaten
94. Situ Cibungaok 1,50 Desa Mekarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
95. Situ Ciharashas 2,00 Desa Margalaksana Kecamatan Cilawu Kabupaten
96. Situ Cikabuyutan 3,00 Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten
97. Situ Ciraab 1,00 Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Kabupaten
98. Situ Cireang 1,50 Desa Depok Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
99. Situ Cirompang 18,00 Desa Gunung Jampang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
100. Situ Ciserok/Cisarua 0,50 Desa Cisewu Kecamatan Cisewu Kabupaten
101. Situ Cisewu 0,50 Desa Cisewu Kecamatan Cisewu Kabupaten
102. Situ Hiang 0,45 Desa Mekarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
103. Situ Kubang Bungur 1,00 Desa Sukarame Kecamatan Caringin Kabupaten
104. Situ Calana 1,50 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
105. Situ Cibiru 0,46 Desa Margalaksana Kecamatan Bungbulang Kabupaten
106. Situ Ciharus 0,25 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
107. Situ Cijanggot 0,60 Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
108. Situ Cikeris 0,50 Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten
109. Situ Cipanas 1,00 Desa Simpang Kecamatan Cikajang Kabupaten
110. Situ Citamiang 0,40 Desa Mekarmukti Kecamatan Talegong Kabupaten
111. Situ Garduh 0,25 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
112. Situ Gede 0,50 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
113. Situ Gede 0,75 Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten
114. Situ Girang 0,50 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
115. Situ Panganten 0,80 Desa Giriyaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
116. Situ Panjang 0,75 Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten
117. Situ Pasir jeungjing 0,50 Desa Cihurip Kecamatan Cihurip Kabupaten
118. Situ Renteng Ranca 0,40 Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten
119. Situ Sukagalih 0,25 Desa Giriawas Kecamatan Cikajang Kabupaten
120. Situ Wangi 0,50 Desa Giriawas Kecamatan Cikajang Kabupaten
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN VII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2011-2031
1 2 3 4 5
7. Art Center/Gedung Kesenian Desa Jayaraga
8. Wisata Belanja Kelurahan Pataruman
9. Industri Kreatif Batu Akik Kecamatan Tarogong Kidul
10. Monumen Perjuangan Rakyat Garut
11. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap kelurahan dan
desa
Kecamatan Tarogong Kaler 1. Curug Citiis Desa Pananjung
2. Kawasan Wisata Cipanas Kecamatan Tarogong Kaler
3. Paragliding Gunung Guntur Desa Cimanganten
4. Wisata Domba (Wisdom) Garut Desa Rancabango
5. Padepokan Seni dan Budaya Kecamatan Tarogong Kaler
6. Museum dan Padepokan Pasir Intan Kecamatan Tarogong Kaler
7. Centra Oleh-oleh Garut Kecamatan Tarogong Kaler
8. Monumen Perjuangan Kecamatan Tarogong Kaler
9. Wisata Adventure Kecamatan Tarogong Kaler
10. Desa Wisata Desa Rancabango
11. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap kelurahan dan
desa
Kecamatan Cilawu 1. Situ Ciraab Desa Sukatani
2. Curug Cihanjawar Desa Sukamurni
3. Perkebunan Teh Dayeuhmanggung Desa Dayeuhmanggung
4. Lapang Golf Desa Ngamplangsari
5. Atraksi Seni Ketangkasan Domba Garut
6. Wisata Kuliner
7. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki Kecamatan Cilawu
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
3
1 2 3 4 5
Kecamatan Banyuresmi 1. Kawasan Situ Bagendit Desa Banyuresmi
2. Kawasan Situs Batu Lulumpang Desa Cimareme
3. Makam KH. Hasan Arif Desa Cimareme
4. Body Rafting Sungai Cimanuk
5. Desa Wisata Kecamatan Banyuresmi
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Karangpawitan 1. Situ Gede Desa Situgede
2. Situ Cidahu Kelurahan Karangmulya
3. Situ Cibangban Kelurahan Karangmulya
4. Situ Bunderan Desa Jatisari
5. Situ Ciburial Desa Situjaya
6. Kawasan Makam Godog Desa Lebak Agung
7. Makam Linggaratu Desa Sindangpalay
8. Makam Nuryayi Kelurahan Karangmulya
9. Makam Embah Dalem Rakean Kelurahan Karangmulya
10. Bangunan Kolonial Desa Situsari
11. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
2. KSPK Garut Utara Kecamatan Balubur Limbangan 1. Kawasan Makam Sunan Dalem Cipancar Desa Pasirwaru
2. Gunung Sanghyang
3. Makam Sunan Rumenggong Kecamatan BL. Limbangan
4. Yayasan Galeuh Pakuan
5. Makam Prabu Munding Wangi
6. Centra Kerajinan Kreatif
7. Wisata Kuliner
8. Wisata Religi
9. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
4
1 2 3 4 5
Kecamatan Selaawi 1. Sentra Cinderamata dari Bambu Desa Mekarsari
2. Situs Situ Munigar
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Malangbong 1. Kebun Stroberi Desa Barudua
2. Wisata Industri Makanan Tradisional Kecamatan Malangbong
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Kersamanah 1. Kolam Renang Desa Lewo
2. Wisata Kuliner Kecamatan Kersamanah
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cibatu 1. Curug Kancil Desa Padasuka
2. Kawasan Wisata Graha Liman Kencana Desa Cibunar
3. Kawasan Haritage Stasiun Kereta Api Cibatu Desa Cibatu
4. Wisata Religi Pesantren Keresek
5. Kerajinan Pandai Besi
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cibiuk 1. Mesjid Kuno Desa Cibiuk Kidul
2. Kawasan Makam Syeikh Jafar Sidiq Desa Cipareuan
3. Lapang Paragliding
4. Wisata Kuliner
5. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
5
1 2 3 4 5
Kecamatan Kadungora 1. Curug Cimani Racun Desa Pananjung
2. Gunung Haruman Desa Harumansari
3. Paragliding Gunung Haruman
4. Taman Satwa Cikembulan Desa Cikembulan
5. Taman Buah
6. Wisata Hobi Olahraga Desa Talagasari
7. Wisata Kuliner
8. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Leuwigoong 1. Arung Jeram Sungai Cimanuk
2. Wisata Belanja
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Sukawening 1. Situ Cipanas Desa Sukasono
2. Situ Ciloa Desa Sukasono
3. Pemandian Air Panas Desa Sukasono
4. Makam Embah Pasir Kalapa Desa Pasanggrahan
5. Makam Santowaan Desa Sukasono
6. Makam Sangiyang Desa Sukasono
7. Padepokan HPS Pencak Silat Panglipur Desa Sukasono
8. Padepokan Panglipur Desa Sukasono
9. Curug Nyimas Gandasari Kecamatan Sukawening
10. Kawasan Lembah Cibeet Kecamatan Sukawening
11. Curug Nyimas Gandasari Desa Mekarluyu
12. Curug Sagobog Kecamatan Sukawening
13. Situ Jaruju
14. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
6
1 2 3 4 5
Kecamatan Leles 1. Kawasan Situ Cangkuang
2. Kerajinan Kreatif
3. Kuliner Tradisional
4. Curug Sawer
5. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Karangtengah 1. Karaha Bodas Desa Cintamanik
2. Pesanten Desa Sirnagalih
3. Lembah Batu Rahong Desa Sindanggalih
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Pangatikan 1. Haritage Mesjid Cipari Desa Mekarhurip
2. Kolam Renang Inayah
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki Desa Cihuni
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Wanaraja 1. Kawasan Makam Sunan Papak Desa Cinunuk
2. Haritage Pabrik Belerang Desa Wanasari
3. Wisata Kuliner
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Sucinaraja 1. Padepokan Seni dan Budaya Desa Pataruman
2. Taman Air Layung Sari Desa Sukalaksana
3. Situs Panyeredan
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
7
1 2 3 4 5
3. KSPK Garut Tengah Kecamatan Samarang 1. Situ Rantun
2. Kebun Mawar Desa Sukakarya
3. Penangkaran Elang Desa Barudua
4. Makam Syeikh Fatah Rohmatulloh
5. Kawasan Situ Cibeureum Desa Tanjungkarya
6. Wisata Kuliner
7. Kampung Sampireun
8. Kawasan Wisata Grand Hotel Kamojang
9. Kampung Desa Wisata Ciburial
10. Industri Kreatif
11. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki Desa Sukalaksana
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa Kecamatan Samarang
Kecamatan Pasirwangi 1. Kawasan Wisata Darajat Desa KaryaMekar, Desa
2. Agrowisata Padaawas, Desa Barusari dan
Desa Sarimukti
3. Industri Kreatif Akarwangi
Desa Padaawas
4. Desa Wisata
Desa Barusari
5. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa Desa Sarimukti
1 2 3 4 5
Kecamatan Bayongbong 1. Outbound Bumi Batara Desa Sukarame
2. Kawasan Situs Ciburuy Desa Bayongbong
3. Kawasan Situs Ciela
4. Arung Jeram Sungai Cimanuk
5. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cigedug 1. Festival Nyaneut
2. Upacara Prosesi Seni Budaya 7 Mata Air
3. Kampung Olan
4. Agrowisata
5. Desa Wisata
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cikajang 1. Curug Orok Desa Pananjung
2. Agro Park
3. Kawasan Wisata Perkebunan Giriawas
4. Atraksi Seni Ketangkasan Domba Garut
5. Kawasan Perkebunan Padawaas
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Pamulihan 1. Curug Naga Desa Pananjung
2. Curug Ceret Desa Pananjung
3. Curug Sanghiyang Taraje Desa Pakenjeng
4. Perkebunan Teh PTP VIII Pamulihan Desa Pananjung
5. PLTMH Sungai Cibatarua
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
9
1 2 3 4 5
4. KSPK Garut Selatan Kecamatan Pameungpeuk 1. Kawasan Pantai Sayangheulang Desa Mancagahar
a. Pantai Sayangheulang
b. Bukit Teletabis
2. Ngubek Leuwi
3. Makam KH. Prabu Marpu
4. Upacara Pesta Laut
5. Kerajinan Kreatif
6. Wisata Kuliner
7. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cikelet 1. Kawasan Pantai Santolo
a. Pantai Santolo
b. Pantai Gunung Geder
c. Pantai Karangpapak
d. Pantai Manalusu
e. Pantai Karang Numpang
f. Penambakan Udang
2. Kampung Dukuh
3. Upacara Kawin Cai
4. Situ Cigekgok
5. Desa Wisata alam
6. Wisata Kuliner
7. Industri Kreatif
8. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cisompet 1. Curug Neglasari
2. Perkebunan PTP VIII Neglasari
3. Perkebunan Coklat
4. Perkebunan Karet
10
1 2 3 4 5
5. Batu Tumpang
6. Makam Kuno Gunung Nagara
7. Centra Kuliner Tradisional
8. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cibalong 1. Kawasan Wisata Pantai
Karangparanje
2. Pantai Karangparanje
3. Pantai Punaga
4. Penambakan Udang
5. Upacara Tileman Raja Siliwangi (Kerajaan Padjadajaran)
6. Wisata Kuliner
7. Industri Kreatif
8. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Banjarwangi 1. Upacara Prosesi Budaya Kawin Sumber Mata Air
2. Kawasan Situs Dangiang
3. Curug Ngebul
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Singajaya 1. Industri Kreatif Makanan Tradisional
2. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Peundeuy 1. Curug Batu Nyusun
2. Curug Koncrang
3. Curug Kiansantang
4. Curug Errmat
5. Curug Salawe
10
1 2 3 4 5
6. Industri Kreatif
7. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Cihurip 1. Situ Ranca Hideung Desa Cihurip
2. Curug Badak Desa Cisangkal
3. Leuwi Tonjong
4. Kampung Wisata Gula Aren
5. Makanan Tradisional
6. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Pakenjeng 1. Gunung Wayang
2. Kolam Renang Air Panas
3. Arung Jeram Sungai Cikandang
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Bungbulang 1. Pantai Puncak Guha (Kawasan Pantai Rancabuaya) Desa Sinarjaya
2. Kawasan Situ Cikabuyutan Desa Bojong
3. Sungai Rupit (Grand Rupit)
4. PLTMH Sungai Cirompang
5. Leuwi Jubleg
6. Batu Nanceub (Panorama Hegarmanah)
7. Wisata Kuliner Tradisional
8. Industri Kreatif Batu Akik
9. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Mekarmukti 1. Pantai Cicalobak (Kawasan Pantai Rancabuaya) Desa Mekarmukti
2. Pantai Cijayana (Kawasan Pantai Rancabuaya)
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki Desa Cijayana
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
11
1 2 3 4 5
Kecamatan Cisewu 1. Curug Nyogong Desa Mekarwangi
2. Curug Cibentang Desa Mekarwangi
3. Tirta Sewu Desa Mekarwangi
4. Wisata Makanan Tradisional
5. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Talegong 1. Panorama alam perkebunan
2. Industri Kreatif Batu Akik
3. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
Kecamatan Caringin 1. Kawasan Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin,
2. Desa Wisata Kecamatan Bungbulang,
3. Industri Kreatif Batu Akik Kecamatan Mekarmukti
4. Wisata alam, budaya dan buatan lainnya yang memiliki
potensi untuk dikembangkan di tiap-tiap desa
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN IX
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GARUT NOMOR 29
TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA
RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT
TAHUN 2011-2031
1 2 3 4 5 6
6. KSK Agropolitan sektor unggulan yang dapat mengembangkan kawasan a. Cisurupan;
menggerakkan pertumbuhan agroindustri. b. Cikajang;
ekonomi. memanfaatkan hasil c. Cigedug;
fungsi untuk mempertahankan pertanian sebagai bahan
d. Sukaresmi;
tingkat produksi pangan dalam olahan industri yang
rangka mewujudkan ketahanan dikembangkan. e. Pasirwangi; dan
pangan Bayongbong.
7. KSK Minapolitan sektor unggulan yang dapat kawasan dengan sektor a. Tarogong Kaler;
menggerakkan pertumbuhan unggulan minapolitan air b. Sukawening;
ekonomi. tawar yang dapat
c. Pangatikan;
menggerakkan pertumbuhan
ekonomi. d. Sucinaraja;
mempertahankan tingkat e. Wanaraja; dan
produksi pangan dalam f. Karangpawitan.
rangka mewujudkan
ketahanan pangan.
8. KSK Koridor Jalan kawasan yang berpengaruh dukungan jaringan prasarana a. Cibalong;
Lintas Jabar Selatan terhadap perkembangan wilayah dan fasilitas penunjang b. Pameungpeuk;
koridornya termasuk Kawasan Garut kegiatan ekonomi.
c. Cikelet;
bagian Selatan dengan dukungan perlu sinergitas infrastruktur
jaringan prasarana dan fasilitas d. Mekarmukti;
perlu sinergitas
penunjang kegiatan ekonomi. e. Pakenjeng;
pembangunan antar wilayah
f. Bungbulang; dan
g. Caringin.
9. Sosial Budaya Kawasan Cagar tempat pelestarian dan mempertahankan suasana Cikelet
Budaya Kampung Adat pengembangan adat istiadat atau alam dan tradisi yang
Dukuh budaya. dilandasi budaya religi yang
tempat yang memberikan kuat.
perlindungan terhadap pelestarian cagar budaya.
keanekaragaman budaya. tempat perlindungan
peninggalan budaya.
4
1 2 3 4 5 6
10. Kawasan Cagar tempat pelestarian dan mempertahankan suasana Leles
Budaya Kampung Pulo pengembangan adat istiadat atau alam dan tradisi yang
budaya. dilandasi budaya religi yang
tempat yang memberikan kuat.
perlindungan terhadap pelestarian cagar budaya.
keanekaragaman budaya. tempat perlindungan
peninggalan budaya.
11. Lingkungan Hidup Kawasan Rawan kawasan yang memberikan meningkatkan potensi objek a. Tarogong Kaler; dan
Bencana Gunung Api perlindungan keseimbangan tata wisata alam yaitu pemandian b. Tarogong Kidul
Guntur dan Kawasan guna air yang setiap tahun air panas dan alamnya yang
Wisata Cipanas berpeluang menimbulkan indah sehingga menjadi
kerugian. potensi kawasan yang cepat
kawasan rawan bencana alam. tumbuh dan berkembang.
merupakan kawasan yang memiliki menjaga kelestarian
nilai strategis lainnya yang sesuai lingkungan.
dengan kepentingan pembangunan meningkatkan aksesibilitas
wilayah kabupaten. dan sarana penunjang
wisata.
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
LAMPIRAN XI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG
WILAYAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2011-2031
WAKTU PELAKSANAAN
SUMBER DANA
2016 – 2020
2021 -2025
2026 -2031
2011-2015
Kabupaten
NO PROGRAM UTAMA KEGIATAN LOKASI PELAKSANA
Nasional
Provinsi
Swasta
2016
2017
2018
2019
2020
Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A. PERWUJUDAN RENCANA
STRUKTUR RUANG
1. Perwujudan Pusat
Kegiatan
1.1 perwujudan PKL penataan Kawasan Perkotaan Garut Perkotaan Garut X X X X Perangkat Daerah
sebagai PKL kawasan perkotaan ibu yang melaksanakan
kota kabupaten diantaranya adalah: Urusan Pekerjaan
- penataan Ruang Terbuka Publik Umum dan
(RTP) Alun-Alun Garut; Penataan Ruang
- rehabilitasi Gedung Pendopo; Perangkat Daerah
- rehabilitasi dan perlindungan yang melaksanakan
bangunan cagar budaya; Urusan Perumahan
dan Permukiman
- pembangunan dan penataan ruang
terbuka HIJAU; Swasta
- penataan hutan kota;
- penataan jalur pedestrian;
- penataan Pedagang Kaki Lima
(PKL)
- penataan bangunan dan
lingkungan;
- dll
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan kawasan perdagangan, 1. Perkotaan Garut X X X X Perangkat Daerah
jasa perkantoran dan jasa perbankan 2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Pekerjaan
Umum dan
3. Perkotaan
Penataan Ruang
Cikajang
Perangkat Daerah
4. Perkotaan
yang melaksanakan
Rancabuaya
Urusan
Perdagangan
Swasta
pembangunan rumah sakit umum PPK Perkotaan X X X X Perangkat Daerah
daerah dan swasta yang melaksanakan
Urusan Kesehatan
Swasta
peningkatan Puskesmas Dengan 1. Perkotaan Garut X X Perangkat Daerah
Tempat Perawatan (DTP) menjadi 2. Perkotaan yang melaksanakan
rumah sakit tipe C Pameungpeuk Urusan Kesehatan
3. Perkotaan Swasta
Cikajang
4. Perkotaan
Rancabuaya
pembangunan sarana pusat olahraga Perkotaan Garut X X Perangkat Daerah
terletak di PKL Perkotaan Garut yang melaksanakan
Urusan Olah Raga
peningkatan sarana olahraga Kecamatan Garut X X Perangkat Daerah
lapangan Merdeka dan Jayaraga Kota yang melaksanakan
berada di PKL Perkotaan Garut Urusan Olah Raga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan kawasan induk pusat Perkotaan Garut X X Bappeda
pemerintahan dan permukiman Perangkat Daerah
terpadu di PKL Perkotaan Garut yang
melaksanakan
Urusan
Perumahan dan
Permukiman
Perangkat Daerah
yang
melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
1. pembangunan rumah sakit jiwa dan 1. PKL Perkotaan X X Perangkat Daerah
pusat pelayanan kesehatan paru Garut yang
2. PKL Perkotaan melaksanakan
Cikajang Urusan Kesehatan
Swasta
penyusunan Rencana Rinci Tata 1. Perkotaan Garut, X Perangkat Daerah
Ruang 2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Penataan
Ruang
3. Perkotaan
Cikajang,
4. Perkotaan
Rancabuaya
pembangunan prasarana dan sarana 1. Perkotaan Garut X X Perangkat Daerah
pemerintahan serta fasilitas 2. Perkotaan yang melaksanakan
penunjang kawasan pusat Pameungpeuk Urusan Pekerjaan
pemerintahan Umum dan Penataan
3. Perkotaan Ruang
Cikajang
4. Perkotaan
Rancabuaya
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengembangan sarana sosial dan 1. Perkotaan Garut X X X X Perangkat Daerah
ekonomi 2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Sosial
3. Perkotaan Swasta
Cikajang
4. Perkotaan
Rancabuaya
pengembangan sentra agribisnis 1. Perkotaan Garut X X Perangkat Daerah
2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Pertanian
3. Perkotaan Perangkat Daerah
Cikajang yang melaksanakan
Urusan Pangan
4. Perkotaan
Rancabuaya Swasta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
3. pengembangan dan peningkatan 1. Kecamatan X X Perangkat Daerah
perkebunan Pameungpeuk yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Cibalong Swasta
3. Kecamatan
Cikelet
4. Kecamatan
Cikajang
5. Kecamatan
Caringin
6. Kecamatan
Bungbulang
7. Kecamatan
Mekarmukti
4. pembangunan prasarana pendukung 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
perkebunan Pameungpeuk yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Cikajang Swasta
3. Kecamatan
Caringin
4. Kecamatan
Bungbulang
5. Kecamatan
Mekarmukti
5. peningkatan pengelolaan wilayah 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
pesisir Caringin yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Kelautan dan
Mekarmukti Perikanan
3. Kecamatan
Bungbulang
4. Kecamatan
Pameungpeuk
5. Kecamatan
Cikelet
6. Kecamatan
Cibalong
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
penataan infrastruktur permukiman 1. Perkotaan Garut X X X X Perangkat Daerah
2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Perumahan
dan Permukiman
3. Perkotaan
Cikajang
4. Perkotaan
Rancabuaya
6. pembangunan infrastruktur dasar Kecamatan Caringin X X Perangkat Daerah
daerah perbatasan yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
1.2 Pengembangan 7. pembangunan kawasan perdagangan PPK Perkotaan X X Perangkat Daerah
Pusat Pelayanan dan jasa perbankan yang melaksanakan
Kegiatan (PPK) Urusan
Perdagangan
Swasta
peningkatan terminal penumpang 1. Kecamatan X Perangkat Daerah
tipe C Samarang yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Perhubungan
Kadungora
3. Kecamatan Cibatu
4. Kecamatan
Bayongbong
5. Kecamatan
Cisewu
6. Kecamatan
Singajaya
7. Kecamatan
Peundeuy
8. Kecamatan
Bl. Limbangan
8. pembangunan dan peningkatan PPK Perkotaan X X Perangkat Daerah
rumah sakit umum daerah dan yang melaksanakan
swasta Urusan Kesehatan
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
9. peningkatan Puskesmas Dengan PPK Perkotaan X Perangkat Daerah
Tempat Perawatan (DTP) menjadi yang melaksanakan
rumah sakit tipe C Urusan Kesehatan
10.pembangunan tempat peribadatan PPK Perkotaan X X Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Swasta
11.pembangunan sarana seni dan PPK Perkotaan X X Perangkat Daerah
budaya lokal yang melaksanakan
Urusan Pariwisata
Swasta
12.penyusunan Rencana Rinci Tata 1. Kecamatan X Perangkat Daerah
Ruang Pasirwangi yang melaksanakan
2. Kecamatan Leles Urusan Tata Ruang
3. Kecamatan
Bl. Limbangan
4. Kecamatan
Selaawi
5. Kecamatan Cibatu
6. Kecamatan
Kadungora
7. Kecamatan
Wanaraja
13.pembangunan prasarana dan sarana PPK Perkotaan X Perangkat Daerah
pemerintahan serta fasilitas yang melaksanakan
penunjang kawasan pusat Urusan Pekerjaan
pemerintahan Umum dan Penataan
Ruang
14.pengembangan sarana sosial dan PPK Perkotaan X X X X Perangkat Daerah
ekonomi yang melaksanakan
Urusan Sosial
Swasta
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1.3 pengembangan pengembangan sarana sosial dan Seluruh PPL X X X X Perangkat Daerah
Pusat Pelayanan ekonomi yang melaksanakan
Lingkungan (PPL) Urusan Sosial
Swasta
pembangunan tempat peribadatan Seluruh PPL X X Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Swasta
peningkatan sarana dan prasarana Seluruh PPL X X Pemerintah Desa
pasar desa Swasta
2. Perwujudan Rencana
Sistem Jaringan
Prasarana Wilayah
2.1. pengembangan pembangunan dan pemantapan jalan 1. Lingkar Pasar X Perangkat Daerah
sistem jaringan kabupaten Cibatu yang melaksanakan
prasarana utama 2. By Pass Garut Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
3. By Pass Garut - Ruang
Cibatu
4. Karangpawitan-
Banyuresmi
5. Garut Kota -
Sucinaraja -
Wanaraja
6. Lingkar Cipanas
7. Situ Cangkuang -
Leles
8. Lingkar Pasar
Wanaraja
9. Kadungora-Leles
10. Lingkar Perkotaan
Bl. Limbangan
11. Bl. Limbangan -
Malangbong
12. Banyuresmi -
Bagendit
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
13. Sub Terminal
Cibatu
14. Bl. Limbangan –
Pasirwaru
15. Malangbong
(Barudua) -
Karangtengah
(Talaga Bodas)
16. Urug Nangoh -
Cikedokan
17. Karangtengah/
Caringin - Cinta -
Karaha Bodas
18. Darajat −
Kamojang
19. Samarang -
Kawasan
Strategis Provinsi
(KSP) Darajat
20. Cisompet -
Cibalong
21. Sanding -
Sukapadang -
Samarang
22. Sanding -
Cimaragas
23. Bungbulang -
Sukarame
pembangunan dan peningkatan seluruh kecamatan X Perangkat Daerah
jalan desa yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
pembangunan jembatan kabupaten 1. Cimurah pada X Perangkat Daerah
ruas Jalan yang melaksanakan
Cimurah – Urusan Pekerjaan
Cipicung Umum dan Penataan
Ruang
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Mekarsari/
Cimanuk pada
ruas Jalan
Mekarsari -
Sekarwangi
Maleer pada ruas
Jalan By Pass
Garut
Cipacing pada
ruas Jalan
Lingkar Pasar
Cibatu
Haruman pada
ruas Jalan
Tutugan -
Haruman
Tegal Jambu
pada ruas Jalan
Lingkar Cipanas
Cileungsing pada
ruas Jalan
Lingkar Cipanas
Ciojar Hulu pada
ruas Jalan
Hampor -
Cipanas
Cipanday pada
ruas Jalan
Padarek -
Banjarsari
Mandalawangi
pada ruas Jalan
Mandalawangi -
Rancasalak
Saparantu pada
ruas Jalan
Cisangkal -
Cisanggiri
Cijambe pada
ruas Jalan
Cisangkal –
Cisanggiri
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Cikerenceng pada
ruas Jalan
Cisangkal -
Cisanggiri
Sawah Curug
pada ruas Jalan
Cisangkal -
Cisanggiri
Cimanggu pada
ruas Jalan
Cisangkal -
Cisanggiri
Cihantap pada
ruas Jalan
Cisangkal –
Cisanggiri
peningkatan terminal penumpang 1. Kecamatan X Perangkat Daerah
tipe C Samarang yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Perhubungan
Kadungora
3. Kecamatan Cibatu
4. Kecamatan
Bayongbong
5. Kecamatan
Cisewu
6. Kecamatan
Singajaya
7. Kecamatan
Peundeuy
8. Kecamatan
Bl. Limbangan
pembangunan terminal barang 1. Kecamatan Cibatu X Perangkat Daerah
2. Kecamatan Leles yang melaksanakan
Urusan Perhubungan
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan rest area terpadu 1. Kecamatan X Perangkat Daerah
Bl. Limbangan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Perhubungan
Talegong
3. Kecamatan
Malangbong
4. Kecamatan
Cisewu
5. Kecamatan
Kadungora
6. Kecamatan
Mekarmukti
2.1 pengembangan pengembangan SPPBE 1. Kecamatan X Swasta
sistem jaringan Banyuresmi
energi 2. Kecamatan
Cilawu
3. Kecamatan
Cisurupan
4. Kecamatan
Pameungpeuk
5. Kecamatan
Bungbulang
6. Kecamatan
Bl. Limbangan
pengembangan energi potensial air wilayah pengelolaan X Swasta
skala piko, mikro dan mini hidro Sungai Ciwulan -
Cilaki dan Sungai
Cimanuk –
Cisanggarung
pemanfaatan teknologi sel surya seluruh Kecamatan X Swasta
2.2 pengembangan pengembangan jaringan terestrial Desa-desa yang belum X X X X Perangkat Daerah
sistem jaringan terjangkau sinyal yang melaksanakan
telekomunikasi telepon Urusan
Komunikasi dan
Informatika
Swasta
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
peningkatan kapasitas sambungan seluruh kecamatan X Swasta
telepon
penataan menara telekomunikasi seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan
Komunikasi dan
Informatika
Swasta
pengembangan menara seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
telekomunikasi bersama yang melaksanakan
Urusan
Komunikasi dan
Informatika
Swasta
pengembangan jaringan seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
telekomunikasi internet yang melaksanakan
Urusan
Komunikasi dan
Informatika
Swasta
pengembangan perdesaan berbasis seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
internet yang melaksanakan
Urusan
Komunikasi dan
Informatika
Swasta
2.3 pengembangan pengelolaan daerah imbuhan tanah 1. CAT Garut X X X X Perangkat Daerah
sistem jaringan pada wilayah CAT 2. CAT Banjarsari yang melaksanakan
sumber daya air Urusan Pekerjaan
3. CAT Malangbong
Umum dan
Penataan Ruang
Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan
Lingkungan Hidup
Swasta
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan jaringan irigasi teknis 1. DI Leuwigoong X X X Perangkat Daerah
berada di: yang melaksanakan
a. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Garut Kota Umum dan Penataan
Ruang
b. Kecamatan
Tarogong
Kidul
c. Kecamatan
Banyuresmi
d. Kecamatan
Wanaraja
e. Kecamatan
Pangatikan
f. Kecamatan
Sukawening
g. Kecamatan
Cibatu
h. Kecamatan
Kersamanah
i. Kecamatan
Leuwigoong
j. Kecamatan
Cibiuk
k. Kecamatan
Leles
l. Kecamatan
Malangbong
2. DI Leuwileuksa
berada
di Kecamatan
Caringin
3. DI Sentragoyang
berada
di Kecamatan
Pakenjeng
4. DI Ciakar berada
di Kecamatan
Pakenjeng;
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
5. DI Cikaengan II
berada
di Kecamatan
Peundeuy
6. DI Cimanuk II
berada
di Kecamatan
Tarogong Kidul
optimalisasi pengembangan jaringan seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
irigasi yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
optimalisasi kapasitas air baku Sungai Cipalebuh X X X Perangkat Daerah
untuk air minum Kecamatan yang melaksanakan
Pameungpeuk dan Urusan Pekerjaan
beberapa sumber air Umum dan Penataan
lainnya Ruang
pemanfaatan mata air untuk air seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
minum yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
pemanfaatan sumber air lainnya seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
untuk penyediaan air baku yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
2.4 pengembangan optimalisasi TPS PKL, PPK dan PPL X X X X Perangkat Daerah
sistem jaringan yang melaksanakan
prasarana Urusan
lingkungan Lingkungan Hidup
Swasta
revitalisasi dan penataan TPA Kecamatan X X Perangkat Daerah
Pasirbajing Banyuresmi yang melaksanakan
Urusan
Lingkungan Hidup
Swasta
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan TPA 1. Kecamatan X X Perangkat Daerah
Banyuresmi yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan
Caringin Lingkungan Hidup
3. Kecamatan Swasta
Pameungpeuk
4. Kecamatan
Banjarwangi
revitalisasi IPAL Sukaregang X X X Perangkat Daerah
Kelurahan Kota Wetan yang melaksanakan
berada di Kecamatan Urusan
Garut Kota Lingkungan Hidup
Swasta
pembangunan IPAL terpadu Kampung Copong X X X Perangkat Daerah
Kelurahan yang melaksanakan
Sukamentri Urusan
Kecamatan Garut Lingkungan Hidup
Kota Swasta
revitalisasi IPLT Bojonglarang X X X Perangkat Daerah
Kelurahan yang melaksanakan
Sukamentri Urusan
Kecamatan Garut Lingkungan Hidup
Kota Swasta
peningkatan akses pengelolaan air seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
limbah baik sistem on site maupun yang melaksanakan
off site Urusan
Lingkungan Hidup
Swasta
pengendalian pengolahan limbah seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
industri yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Swasta
17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengembangan jaringan seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
pengolahan air minum yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Swasta
pengembangan jaringan pipa seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
distribusi yang melaksanakan
Urusan
Lingkungan Hidup
Swasta
pengembangan jaringan perpipaan seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
air minum yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Swasta
pembangunan dan pemeliharaan seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
saluran drainase yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan
Perumahan dan
Permukiman
2.5 pengembangan
sistem jaringan
prasarana mitigasi
bencana
2.6.1. pengembangan pembangunan, peningkatan dan PKL dan PPK X X X Perangkat Daerah
dan pemeliharaan jaringan drainase yang melaksanakan
pembangunan utama, sekunder dan tersier Urusan Pekerjaan
sistem Umum dan
pengendalian Penataan Ruang
banjir
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembuatan terasering Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
pembangunan check dam/dam 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
penahan Bl. Limbangan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Banyuresmi Umum dan Penataan
Ruang
3. Kecamatan
Bayongbong
4. Kecamatan Cibatu
5. Kecamatan Cibiuk
6. Kecamatan
Cigedug
7. Kecamatan
Cikajang
8. Kecamatan
Cilawu
9. Kecamatan
Cisurupan
10. Kecamatan Garut
kota
11. Kecamatan
Kadungora
12. Kecamatan
Karangpawitan
13. Kecamatan
Karangtengah
14. Kecamatan
Kersamanah
15. Kecamatan Leles
16. Kecamatan
Leuwigoong
17. Kecamatan
Malangbong
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
18. Kecamatan
Pangatikan
19. Kecamatan
Pasirwangi
20. Kecamatan
Samarang
21. Kecamatan
Selaawi
22. Kecamatan
Sucinaraja
23. Kecamatan
Sukaresmi
24. Kecamatan
Sukawening
25. Kecamatan
Tarogong Kaler
26. Kecamatan
Tarogong Kidul
27. Kecamatan
Wanaraja
pembangunan Dam Pengendali 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
Bl. Limbangan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Banyuresmi Umum dan Penataan
Ruang
3. Kecamatan
Bayongbong
4. Kecamatan Cibatu
5. Kecamatan Cibiuk
6. Kecamatan
Cigedug
7. Kecamatan
Cikajang
8. Kecamatan
Cilawu
9. Kecamatan
Cisurupan
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
10. Kecamatan
Garut kota
11. Kecamatan
Kadungora
12. Kecamatan
Karangpawitan
13. Kecamatan
Karangtengah
14. Kecamatan
Kersamanah
15. Kecamatan Leles
16. Kecamatan
Leuwigoong
17. Kecamatan
Malangbong
18. Kecamatan
Pangatikan
19. Kecamatan
Pasirwangi
20. Kecamatan
Samarang
21. Kecamatan
Selaawi
22. Kecamatan
Sucinaraja
23. Kecamatan
Sukaresmi
24. Kecamatan
Sukawening
25. Kecamatan
Tarogong Kaler
26. Kecamatan
Tarogong Kidul
27. Kecamatan
Wanaraja
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan sumur resapan 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
Bl. Limbangan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Banjarwangi Umum dan
Penataan Ruang
3. Kecamatan
Banyuresmi Swasta
4. Kecamatan
Bayongbong
5. Kecamatan
Cibatu
6. Kecamatan
Cibiuk
7. Kecamatan
Cigedug
8. Kecamatan
Cikajang
9. Kecamatan
Cilawu
10. Kecamatan
Cisurupan
11. Kecamatan Garut
Kota
12. Kecamatan
Kadungora
13. Kecamatan
Karangpawitan
14. Kecamatan
Karangtengah
15. Kecamatan
Kersamanah
16. Kecamatan Leles
17. Kecamatan
Leuwigoong
18. Kecamatan
Malangbong
19. Kecamatan
Pangatikan
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
20. Kecamatan
Pasirwangi
21. Kecamatan
Samarang
22. Kecamatan
Selaawi
23. Kecamatan
Sucinaraja
24. Kecamatan
Sukaresmi
25. Kecamatan
Sukawening
26. Kecamatan
Tarogong Kaler
27. Kecamatan
Wanaraja
pembangunan Gully Plug 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
Bl. Limbangan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Banjarwangi Umum dan Penataan
Ruang
3. Kecamatan
Banyuresmi
4. Kecamatan
Bayongbong
5. Kecamatan Cibatu
6. Kecamatan Cibiuk
7. Kecamatan
Cigedug
8. Kecamatan
Cikajang
9. Kecamatan
Cilawu
10. Kecamatan
Cisurupan
11. Kecamatan Garut
Kota
12. Kecamatan
Kadungora
23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
13. Kecamatan
Karangpawitan
14. Kecamatan
Karangtengah
15. Kecamatan
Kersamanah
16. Kecamatan Leles
17. Kecamatan
Leuwigoong
18. Kecamatan
Malangbong
19. Kecamatan
Pakenjeng
20. Kecamatan
Pangatikan
21. Kecamatan
Pasirwangi
22. Kecamatan
Samarang
23. Kecamatan
Selaawi
24. Kecamatan
Sucinaraja
25. Kecamatan
Sukaresmi
26. Kecamatan
Sukawening
27. Kecamatan
Tarogong Kaler
28. Kecamatan
Wanaraja
rehabilitasi situ Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan polder Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
penyediaan sistem peringatan dini Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan
Penanggulangan
Bencana
penyusunan Masterplan (MP) dan PKL dan PPK; X Perangkat Daerah
Detail Engineering Design (DED) yang melaksanakan
drainase pada PKL dan PPK Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
penyusunan Masterplan (MP) Kawasan Rawan X Perangkat Daerah
penanganan banjir Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
pembuatan peta pembagian zona Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
banjir Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
penentuan lokasi dan jalur evakuasi Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan
Penanggulangan
Bencana
penetapan jalur evakuasi bencana Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan
Penanggulangan
Bencana
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
penetapan tempat evakuasi Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
bencana Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan
Penanggulangan
Bencana
penyiapan jalur dan tempat Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi bencana Bencana Banjir yang melaksanakan
Urusan
Penanggulangan
Bencana
2.6.2pengembangan pembangunan bangunan penahan Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
dan longsor Bencana Gerakan yang melaksanakan
pembangunan Tanah Urusan Pekerjaan
sistem Umum dan
pengendali erosi Penataan Ruang
dan longsor Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan
Perumahan dan
Permukiman
penyediaan sistem peringatan dini Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
pembuatan peta mikrozona Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
penentuan lokasi dan jalur Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
penetapan jalur evakuasi bencana Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
penetapan tempat evakuasi Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
bencana Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
penyiapan jalur dan tempat Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi bencana Bencana Gerakan yang melaksanakan
Tanah Urusan
Penanggulangan
Bencana
2.6.3. pengembangan pembangunan jetty dan sistem Kawasan Rawan X X Perangkat Daerah
dan polder Bencana Tsunami yang melaksanakan
pembangunan Urusan Pekerjaan
sistem abrasi Umum dan Penataan
pantai, Ruang
gelombang
pasang, dan
tsunami
pemasangan buoy (tsunami Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
warning system) Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Bencana
penyusunan peraturan zonasi Kawasan Rawan X X Perangkat Daerah
kawasan pantai Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Penataan
Ruang
rehabilitasi hutan mangrove Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
di daerah peisisir Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Lingkungan
Hidup
penetapan jalur evakuasi bencana Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Bencana
penetapan tempat evakuasi Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
bencana Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Bencana
penyiapan jalur dan tempat Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi bencana Bencana Tsunami yang melaksanakan
Urusan Bencana
27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2.6.4. pengembangan pembangunan sabodam pada Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
dan kawasan banjir lahar akibat Bencana Gunung Api yang melaksanakan
pembangunan letusan gunung api; Urusan Pekerjaan
sistem Umum dan Penataan
pengamatan Ruang
letusan gunung
berapi,
penyusunan peraturan zonasi Kawasan Rawan X X Perangkat Daerah
kawasan rawan letusan gunung Bencana Gunung Api yang melaksanakan
api Urusan penataan
Ruang
penyusunan rencana jalur Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi dan tempat evakuasi Bencana Gunung Api yang melaksanakan
akhir dan tempat evakuasi Urusan Bencana
sementara
penetapan jalur evakuasi bencana Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Gunung Api yang melaksanakan
Urusan Bencana
penetapan tempat evakuasi Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
bencana Bencana Gunung Api yang melaksanakan
Urusan Bencana
penyiapan jalur dan tempat Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
evakuasi bencana Bencana Gunung Api yang melaksanakan
Urusan Bencana
B. PERWUJUDAN RENCANA
POLA RUANG
1. Perwujudan Kawasan
Lindung
1.1 Optimalisasi pengembangan Kawasan Taman Kecamatan Samarang X X
kawasan hutan Hutan Raya (TAHURA)
lindung
28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1.2 Optimalisasi Penataan kawasan cagar budaya 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
kawasan cagar berbasis kearifan lokal Karangpawitan yang melaksanakan
budaya Urusan Pariwisata
2. Kecamatan Leles
dan Kebudayaan
3. Kecamatan
Wanaraja
4. Kecamatan
Cibatu
5. Kecamatan
Cisompet
6. Kecamatan
Cibiuk
7. Kecamatan
Bayongbong
8. Kecamatan
Bl. Limbangan.
1.3 Optimalisasi kawasan Rehabilitasi dan reboisasi kawasan Seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
kawasan yang yang melaksanakan
memberikan Urusan Lingkungan
perlindungan Hidup
terhadap kawasan
bawahnya
Pengendalian kegiatan budidaya Seluruh kecamatan X Perangkat Daerah
pada kawasan tersebut yang melaksanakan
Urusan Penataan
Ruang
1.4 Optimalisasi kawasan penegakan aturan garis sempadan Seluruh kecamatan X Perangkat Daerah
perlindungan pantai, sempadan sungai, sempadan yang melaksanakan
setempat danau/situ, dan sempadan mata air Urusan Penataan
Ruang
penataan kawasan sempadan Seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
pantai, sempadan sungai, sekitar yang melaksanakan
danau/situ dan sekitar mata air Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengelolaan, pemeliharaaan, Seluruh kecamatan X X X Perangkat Daerah
pelestarian dan rehabilitasi kawasan yang melaksanakan
sempadan Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
pembangunan dan pengembangan 1. Perkotaan Garut X X X Perangkat Daerah
RTH 2. Perkotaan yang melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Lingkungan
Hidup
3. Perkotaan
Cikajang
4. Perkotaan
Rancabuaya
1.5 Pengendalian Pengaturan kegiatan budidaya pada Kawasan Rawan X X Perangkat Daerah
kawasan rawan kawasan rawan bencana Bencana Alam yang melaksanakan
bencana alam Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
Pengurangan resiko bencana pada Kawasan Rawan X X X X Perangkat Daerah
kawasan rawan bencana Bencana Alam yang melaksanakan
Urusan Bencana
Swasta
penyusunan mitigasi bencana Kawasan Rawan X X X Perangkat Daerah
Bencana Alam yang melaksanakan
Urusan Bencana
1.6 Optimalisasi Pengendalian ruang kawasan Kecamatan Singajaya X X X Perangkat Daerah
kawasan lindung lindung geologi yang melaksanakan
geologi Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
2. Perwujudan Kawasan
Budidaya
2.1. perwujudan kawasan Pengendalian ruang kawasan hutan 1. Kecamatan Perangkat Daerah
hutan rakyat rakyat Cisewu; yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Caringin; Umum dan Penataan
3. Kecamatan Ruang
Talegong;
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4. Kecamatan X
Bungbulang;
5. Kecamatan
Mekarmukti;
6. Kecamatan
Pamulihan;
7. Kecamatan
Pekenjeng;
8. Kecamatan
Cikelet;
9. Kecamatan
Pameungpeuk;
10. Kecamatan
Cibalong;
11. Kecamatan
Cisompet;
12. Kecamatan
Peundeuy;
13. Kecamatan
Singajaya;
14. Kecamatan
Cihurip;
15. Kecamatan
Banjarwangi;
16. Kecamatan
Cikajang;
17. Kecamatan
Cilawu;
18. Kecamatan
Bayongbong;
19. Kecamatan
Cigedug;
20. Kecamatan
Cisurupan;
21. Kecamatan
Sukaresmi;
22. Kecamatan
Samarang;
23. Kecamatan
Pasirwangi;
24. Kecamatan
Tarogong Kaler;
25. Kecamatan
Garut Kota;
31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
26. Kecamatan
Karangpawitan;
27. Kecamatan
Karangtengah
28. Kecamatan
Wanaraja;
29. Kecamatan
Pangatikan;
30. Kecamatan
Sukawening;
31. Kecamatan
Banyuresmi;
32. Kecamatan
Leles;
33. Kecamatan
Leuwigoong;
34. Kecamatan
Cibatu;
35. Kecamatan
Kersamanah;
36. Kecamatan
Cibiuk;
37. Kecamatan
Kadungora;
38. Kecamatan
Balubur
Limbangan;
39. Kecamatan
Selaawi;
40. Kecamatan
Malangbong;
dan
41. Kecamatan
Sucinaraja.
2.2. perwujudan kawasan pengendalian alih fungsi lahan seluruh kecamatan X Perangkat Daerah
peruntukan pertanian pertanian yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Perangkat Daerah
yang melaksanakan
Urusan Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
32
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
penetapan lahan pertanian pangan seluruh kecamatan X Perangkat Daerah yang
berkelanjutan (LP2B) melaksanakan Urusan
Pertanian
pengembangan komoditas tanaman seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
pangan unggulan yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Swasta
pembangunan pusat pembibitan 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
komoditas unggulan agribisnis Bayongbong yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Cikajang Swasta
3. Kecamatan
Bungbulang
4. Kecamatan
Banyuresmi
5. Kecamatan
Caringin
pengembangan sarana pengeringan Seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
hasil pertanian yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Swasta
pengembangan gudang Seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
penyimpanan hasil pertanian yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Swasta
intensifikasi dan ekstensifikasi 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
komoditas agribisnis unggulan Cisurupan yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Cikajang Swasta
3. Kecamatan
Cigedug
4. Kecamatan
Sukaresmi
5. Kecamatan
Pasirwangi
6. Kecamatan
Bayongbong
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengembangan kawasan Seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
peternakan yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Swasta
pembuatan sarana dan prasarana Seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
pengolahan limbah ternak yang melaksanakan
Urusan Pertanian
Swasta
pengembangan kawasan hijauan 1. Kecamatan X X Perangkat Daerah
makanan ternak Cisewu yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Caringin Swasta
3. Kecamatan
Talegong
4. Kecamatan
Bungbulang
5. Kecamatan
Mekarmukti
6. Kecamatan
Pamulihan
7. Kecamatan
Pakenjeng
8. Kecamatan
Cikelet
9. Kecamatan
Pameungpeuk
10. Kecamatan
Cibalong
11. Kecamatan
Cisompet
12. Kecamatan
Peundeuy
13. Kecamatan
Singajaya
14. Kecamatan
Cihurip
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7. Kecamatan
Cikajang
Kecamatan
Banjarwangi
8. Kecamatan
Cilawu
9. Kecamatan
Bayongbong
10. Kecamatan
Cigedug
11. Kecamatan
Cisurupan
12. Kecamatan
Sukaresmi
13. Kecamatan
Samarang
14. Kecamatan
Pasirwangi
15. Kecamatan
Karangtengah
16. Kecamatan
Bl. Limbangan
17. Kecamatan
Selaawi
18. Kecamatan
Malangbong
pengembangan kegiatan industri 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
pengolahan pakan ternak Caringin yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Pameungpeuk Swasta
3. Kecamatan
Cikajang
4. Kecamatan
Cilawu
5. Kecamatan
Bayongbong
35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
6. Kecamatan
Karangpawitan
7. Kecamatan
Wanaraja
8. Kecamatan
Banyuresmi
9. Kecamatan
Bl. Limbangan
10. Kecamatan
Malangbong
11. Kecamatan
Cisurupan
12. Kecamatan
Cibalong
13. Kecamatan Garut
Kota
pembangunan pasar hewan 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
Bayongbong yang melaksanakan
2. Kecamatan Urusan Pertanian
Tarogong Kidul Swasta
3. Kecamatan
Cibalong
4. Kecamatan
Bungbulang
5. Kecamatan Garut
Kota
6. Kecamatan
Talegong
7. Kecamatan
Pameungpeuk
8. Kecamatan
Cikajang
9. Kecamatan
Wanaraja
10. Kecamatan
Bl. Limbangan
36
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pembangunan RPH 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
Caringin yang
2. Kecamatan melaksanakan
Pameungpeuk Urusan Pertanian
3. Kecamatan Swasta
Cikajang
4. Kecamatan
Samarang
5. Kecamatan
Tarogong Kidul
6. Kecamatan
Banyuresmi
7. Kecamatan Cibatu
8. Kecamatan
Kadungora
9. Kecamatan
Karangpawitan
10. Kecamatan
Wanaraja
11. Kecamatan
Cibalong
12. Kecamatan
Bl. Limbangan
pembangunan industri pengolahan 1. Kecamatan Garut X X Perangkat Daerah
hasil ternak Kota yang
2. Kecamatan melaksanakan
Karangpawitan Urusan Pertanian
3. Kecamatan Swasta
Malangbong
4. Kecamatan
Pameungpeuk
5. Kecamatan Leles
6. Kecamatan
Cikajang
37
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
5. Kecamatan
Banyuresmi
6. Kecamatan
Cikelet
2.3. perwujudan kawasan pengembangan sentra komoditas 1. Kecamatan X X Perangkat Daerah
peruntukan unggulan perikanan Tarogong Kaler yang melaksanakan
perikanan 2. Kecamatan Urusan Kelautan
Sukawening dan Perikanan
3. Kecamatan Swasta
Pangatikan
4. Kecamatan
Sucinaraja
5. Kecamatan
Wanaraja
6. Kecamatan
Karangpawitan
pengembangan sentra pembenihan Seluruh kecamatan X X Perangkat Daerah
dan pembesaran ikan tawar yang melaksanakan
Urusan Kelautan
dan Perikanan
Swasta
pengembangan kawasan 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
minapolitan perikanan budidaya air Tarogong Kaler yang melaksanakan
tawar 2. Kecamatan Urusan Kelautan
Sukawening dan Perikanan
3. Kecamatan Swasta
Pangatikan
4. Kecamatan
Sucinaraja
5. Kecamatan
Wanaraja
6. Kecamatan
Karangpawitan
38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan unit pengolahan 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
hasil perikanan tangkap Pameungpeuk yang melaksanakan
2. Kecamatan Cikelet Urusan Kelautan
3. Kecamatan dan Perikanan
Cibalong Swasta
4. Kecamatan
Pakenjeng
5. Kecamatan
Bungbulang
6. Kecamatan
Mekarmukti
7. Kecamatan
Caringin
pengembangan sarana dan 1. Kecamatan Cikelet X X X X Perangkat Daerah
prasarana meningkatkan produksi 2. Kecamatan yang melaksanakan
ikan laut Caringin Urusan Kelautan
dan Perikanan
3. Kecamatan
Mekarmukti Swasta
4. Kecamatan
Pakenjeng
5. Kecamatan
Cibalong
peningkatan aksesibilitas 1. Kecamatan X X X Perangkat Daerah
pusat-pusat produksi perikanan Pameungpeuk yang melaksanakan
tangkap ke pusat-pusat pemasaran 2. Kecamatan Cikelet Urusan Kelautan
dan Perikanan
3. Kecamatan
Cibalong Perangkat Daerah
yang melaksanakan
4. Kecamatan
Urusan
Pakenjeng
Perdagangan
5. Kecamatan
Bungbulang Perangkat Daerah
yang melaksanakan
6. Kecamatan Urusan Pekerjaan
Mekarmukti Umum dan
7. Kecamatan Penataan Ruang
Caringin
39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pembangunan gudang 1. Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
penyimpanan ikan : sarana Pameungpeuk yang melaksanakan
pengawetan/pendinginan (cold 2. Kecamatan Cikelet Urusan Kelautan
storage) 3. Kecamatan dan Perikanan
Cibalong Swasta
4. Kecamatan
Pakenjeng
5. Kecamatan
Bungbulang
6. Kecamatan
Mekarmukti
7. Kecamatan
Caringin
pembangunan industri pengolahan 1. Kecamatan X X Perangkat Daerah
hasil ikan tangkap Pameungpeuk yang melaksanakan
2. Kecamatan Cikelet Urusan Kelautan
3. Kecamatan dan Perikanan
Cibalong Perangkat Daerah
4. Kecamatan yang melaksanakan
Pakenjeng Urusan
5. Kecamatan Perindustrian
Bungbulang
6. Kecamatan
Mekarmukti
7. Kecamatan
Caringin
2.4. optimalisasi dan optimalisasi pemanfaatan lahan seluruh sentra X X Perangkat Daerah
pengembangan kurang produktif untuk industri agribisnis yang melaksanakan
kawasan pengembangan bahan baku Urusan
peruntukan industri produksi industri. Perindustrian
Swasta
pembangunan kawasan industri 1. Kecamatan Leles X X Perangkat Daerah
oleh perusahaan kawasan industri 2. Kecamatan yang melaksanakan
Selaawi Urusan
Perindustrian
3. Kecamatan
Bl. Limbangan Swasta
4. Kecamatan
Cibatu
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengembangan dan penataan seluruh sentra X X Perangkat Daerah
industri kecil dan menengah industri yang melaksanakan
Urusan
Perindustrian
Swasta
Pengembangan sentra-sentra seluruh sentra X X Perangkat Daerah
industri industri yang melaksanakan
Urusan
Perindustrian
Swasta
peningkatan sarana dan prasarana seluruh sentra X X X X Perangkat Daerah
pendukung kegiatan industri industri yang melaksanakan
Urusan
Perindustrian
Swasta
optimalisasi pengolahan limbah seluruh sentra X X X X Perangkat Daerah
terpadu industri yang melaksanakan
Urusan
Perindustrian
Swasta
pengembangan bahan baku seluruh sentra X X X X Perangkat Daerah
produksi industri industri yang melaksanakan
Urusan
Perindustrian
Swasta
pengembangan area penyangga seluruh sentra X X X X Perangkat Daerah
antara kawasan peruntukan industri yang melaksanakan
industri dengan kawasan lainnya Urusan
Perindustrian
Swasta
2.5. perwujudan penyusunan rencana induk 1. KSPK X Perangkat Daerah yang
kawasan kawasan strategis pariwisata Kecamatan Garut melaksanakan Urusan
peruntukan wisata Pariwisata
2. KSPK Garut Utara
3. KSPK Garut
Tengah
41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4. KSPK Garut
Selatan
pembangunan sarana prasarana 1. KSPK X X X X Perangkat Daerah
kawasan wisata Kecamatan Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
3. KSPK Garut Swasta
Tengah
4. KSPK Garut
Selatan
optimalisasi objek wisata agro 1. KSPK X X X X Perangkat Daerah
Kecamatan Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
3. KSPK Swasta
Garut Tengah
4. KSPK
Garut Selatan
penataan infrastruktur transportasi 1. KSPK X X X Perangkat Daerah
menuju kawasan objek wisata Kecamatan Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
Swasta
3. KSPK Garut
Tengah
4. KSPK Garut
Selatan
pengembangan daya tarik wisata 1. KSPK X X X X Perangkat Daerah
di setiap kawasan wisata Kecamatan Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
Swasta
3. KSPK
Garut Tengah
4. KSPK
Garut Selatan
42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
perencanaan dan penyediaan 1. KSPK X X Perangkat Daerah
fasilitas paket wisata terpadu Kecamatan Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
Swasta
3. KSPK
Garut Tengah
4. KSPK
Garut Selatan
pengembangan penataan kawasan 1. KSPK Kecamatan X X X X Perangkat Daerah
wisata Garut yang melaksanakan
2. KSPK Garut Utara Urusan Pariwisata
3. KSPK Swasta
Garut Tengah
4. KSPK
Garut Selatan
2.6. optimalisasi dan pembangunan prasarana dan seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
pengembangan sarana permukiman yang melaksanakan
kawasan Urusan Perumahan
permukiman dan Permukiman
Swasta
pengembangan kawasan seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
permukiman sehat dan yang melaksanakan
berwawasan lingkungan Urusan Perumahan
dan Permukiman
Swasta
revitalisasi kawasan permukiman kawasan ibukota X X X Perangkat Daerah yang
kumuh Kecamatan kecamatan melaksanakan Urusan
Perumahan dan
Permukiman
pengembangan rumah layak huni seluruh kecamatan X X X X Perangkat Daerah
bagi MBR yang melaksanakan
Urusan Perumahan
dan Permukiman
Swasta
43
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
pengembangan perumahan tahan kawasan rawan X X X X Perangkat Daerah
gempa pada daerah rawan bencana bencana yang melaksanakan
Urusan Perumahan
dan Permukiman
Swasta
2.7. optimalisasi dan pengendalian ruang kawasan Seluruh Kecamatan X Perangkat Daerah yang
pengembangan pertahanan dan keamanan melaksanakan Urusan
kawasan lainnya Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
C. PERWUJUDAN KAWASAN
STRATEGIS
1. Perwujudan Kawasan
Strategis Kabupaten
1.1. perwujudan kawasan penyusunan Rencana Tata Ruang RTR KSK X Perangkat Daerah yang
strategis sudut Kawasan Strategis Kabupaten melaksanakan Urusan
kepentingan ekonomi Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
760000 mT 810000 mT 860000 mT
KABUPATEN SUMEDANG
ÖA ÿ
7°0' S
7°0' S
SELAAWI
BALUBURLIMBANGAN
h KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
$
# #E
PE T A R E N C A N A J A R I N G A N P R A S A R A N A
# h
KAB. MAJALENGKA
¾# # #
[ $ h#
# # #
CIBIUK
h
MALANGBONG
h #
W I L A Y A H K A B U P A T E N GA R U T
¾8
# [
KABUPATEN BANDUNG # 3 # #
KADUNGORA KERSAMANAH
#
#
h U
$ h3[¾ $#
CIBATU
#
LEUWIGOONG h
h
3 3
h
#
h 3 #
[
ÿ $ ##
Datum : ............ WGS 84
7°10' S
#
BANYURESMI
#
ÿ
)
TAROGONG KALER #
N
$# h#
[
DIAGRAM LOKASI
#$
SAMARANG
#
$#h# # E##0ENh
#$ PalLT PANGATIKAN
[
N N
WANARAJA 6°0'S
[
(
##(
# h
N
#
###
[
# [ DKI JAKARTA
PASIRWANGI
#h ### #
h BANTEN
[
N [ # # E
## 3 E #
ÿ[ NN N h
# NN
#
E #h E #h [
TAROGONG KIDUL
GARUTPKOTA
al
KARANGPAWITAN SUCINARAJA
ÿ
) JAWA BARAT
3 N ## E
N ##( #
[
N
SUKARESMI N # 7°0'S
N N 8 # N JAWA TENGAH
h N
[
N N # # KAB. CIAMIS
# ÿ h
NN #
N # BAYONGBONG
8N N
[
SAMUDERA HINDIA
ÿ h ÿ N N N# # h # #
[
N CILAWU
9190000 mU
9190000 mU
# ÿ ÿ CISURUPAN # hN
LEGENDA JARINGAN PRASARANA UTAMA
Jaringan Transportasi Darat
[
# #
# ÿ
) # # ADMINISTRASI Jalan Kewenangan Nasional
7°20' S
N
CIGEDUG
ÿ Rencana Jalan Tol
[
7°20' S
ÿ N
[
Ibukota Kabupaten Jalan Kewenangan Provinsi
R Rencana Jalan Kolektor Primer
# ! Ibukota Kecamatan Jalan Kewenangan Kabupaten
[
# #
Rencana Jalan Lokal Primer
E # #h N
# # ÿ Batas Kabupaten
KABUPATEN CIANJUR
# Rencana Terminal
h[¾ CISEWU
ÿN ÿ
PAMULIHAN
[
Batas Kecamatan h Rencana Terminal Tipe A
ÿ
)
ÿÿ
ÿ [
8 CIKAJANG
#E
Batas Perairan 4 mil
h
h RencanaTerminal Tipe B
ÿ ÿ ÿ Rencana Terminal Barang
[
# h
# #
ÿ N ÿ Jalan Kolektor Sekunder o Rencana Bandar Udara Khusus
Rencana Prasarana Energi
# Jaringan Jalan Kewenangan Kabupaten
[
ÿ
h Rencana PLT Panas Bumi
CARINGIN
N # # ÿ ÿ# ÿ ) ÿ #
SINGAJAYA
#
Jalan Lokal Primer [
)
ÿ
[ Jaringan Transmisi Tegangan Extra Tinggi
h h#
Jaringan Kereta Api 8 Gardu Induk Listrik
7°30' S
hÖ ÿ #
[
7°30' S
E ÿ ÿ
Jalur Kereta Api ÿ
Rencana Jaringan Sumber Daya Air
ÿÿ
CIHURIP
ÿ N KABUPATEN TASIKMALAYA 3 Stasiun Kereta Api N Waduk
[
(
Î PP I h
MEKARMUKTI
ÿ ÿÿ Terminal N Daerah Irigasi
Î h ÿ ÿÿ ÿ #
h Terminal Tipe B Eksisting
N Sabo / Cek Dam
ÿ Jaringan Telekomunikasi
[
PP I #
ÿ h# PEUNDEUY
ÿh h Terminal Tipe C Eksisting # BTS Eksisting
Î [
¾ CIKELET
CISOMPET
$$$ Prasarana Energi Fiber Optik
Rencana Fiber Optik
[
ÿ ÿ ÿ PLT Panas Bumi Eksisting Rencana Infrastruktur Persampahan Dan Air Limbah
A Ö TPPAS Regional
PP I PERAIRAN
(
Î A Ö TPPAS Eksisting
[
Î # $ Sungai
ÖA TPPAS Rencana
Pal
( Revitalisasi IPAL
Danau/Situ
# LT Revitalisasi IPLT
[
(
h
# $ KEDALAMAN LAUT JARINGAN PRASARANA LAINNYA
0 Rencana Pusat Olah Raga
0 - 50 meter
$
[
# #
PAMEUNGPEUK # E Rumah Sakit Eksisting
ÖA # 50 - 100 meter
Rencana Rumah Sakit
h
100 - 150 meter
E
¾ Rest Area Terpadu
[
[
8 # Pelabuhan Perikanan
PPP
o E 150 - 200 meter
7°40' S
PPP
Î CIBALONG Pelabuhan Perikanan Pantai
7°40' S
> 200 meter Î
h PP I
RUDY GUNAWAN
9140000 mU
9140000 mU
Sumber Data :
- Peta Dasar Batas Daerah Permendagri No 109 Tahun 2014, Permendagri No 30 tahun 2014, Permendagri No 15 tahun 2017,
Permendagri No 13 tahun 2008
S A M U D E R A H I N D I A - Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia (RBI) Skala 1 : 25.000, Bakosurtanal Tahun 2006
- Kedalaman Laut, Dinas Hidro-Oseanografi Tahun 2007
- Hasil Analisis, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Tahun 2016.
760000 mT 810000 mT 860000 mT
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
760000 mT 810000 mT 860000 mT
KABUPATEN SUMEDANG
7°0' S
SELAAWI
BLUBUR LIMBANGAN
!
KAB. MAJALENGKA PE T A R E N C A N A K A W A S A N S T R A T E G I S
!
!
!
MALANGBONG
KABUPATEN BANDUNG CIBIUK KERSAMANAH
U
KADUNGORA
!
!
CIBATU
!
LEUWIGOONG
0 3,75 7,5 11,25 15 KM
!
!
LELES
0 1 2 3 4 CM
Skala 1 : 375.000
SUKAWENING Proyeksi : ............ Universal Transverse Mercator (UTM)
Sistem grid : ............ Grid Geografi dan Grid Universal Transverse Mercator
Zone UTM : ............ 48 S
Datum : ............ WGS 84
7°10'S
! KARANG TENGAH
7°10' S
!
!
!
BANYURESMI
TAROGONG KALER ! DIAGRAM LOKASI
SAMARANG
PANGATIKAN 6°0'S
WANARAJA
! !
DKI JAKARTA
R
TAROGONG KIDUL ! BANTEN
PASIRWANGI
! !
KARANGPAWITAN
!
SUCINARAJA JAWA BARAT
!
7°0'S
SUKARESMI JAWA TENGAH
GARUT KOTA
! KAB. CIAMIS
!
BAYONGBONG SAMUDERA HINDIA
!
CILAWU
LEGENDA KETERANGAN
9190000 mU
CISURUPAN
!
9190000
ADMINISTRASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
7°20' S
CIGEDUG
7°20' S
!
R Ibukota Kabupaten KSN Stasiun Pengamat Dirgantara
12 Pameungpeuk
! Ibukota Kecamatan
KSN Fasilitas Uji Terbang Roket
PAMULIHAN Batas Kabupaten 13 Pameungpeuk
!
KABUPATEN CIANJUR
Batas Kecamatan
! CISEWU
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
Batas Perairan 4 mil
CIKAJANG 14 KSP Garut Selatan
BANJARWANGI KSP Panas Bumi Kamojang - Darajat -
!
SISTEM JARINGAN PRASARANA 15 Papandayan
Jaringan Jalan Kewenangan Nasional
Jalan Arteri Primer KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
! KSK Aspek Ekonomi
Jaringan Jalan Kewenangan Provinsi
BUNGBULANG
1 KSK Perkotaan Garut
Jalan Kolektor Primer
!
CARINGIN PAKENJENG
!
7°30' S
Jalan Lokal Primer
!
CIHURIP
KSK Perbatasan Bagian Timur
KABUPATEN TASIKMALAYA Jaringan Kereta Api 4 (Singajaya Dan Sekitarnya)
!
MEKARMUKTI Jalur Kereta Api KSK Perbatasan Bagian Barat
5
!
(Caringin-Cisewu-Talegong)
! PERAIRAN
CIKELET ! PEUNDEUY
Sungai 6 KSK Agropolitan Cisurupan Dsk
CISOMPET
7°40' S
CIBALONG
11
!
LAMPIRAN IX
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
B U P A T I G A R U T,
ttd
9140000 mU
9140000 mU
RUDY GUNAWAN
Sumber Data :
S A M U D E R A H I N D I A - Peta Dasar Batas Daerah Permendagri No 109 Tahun 2014, Permendagri No 30 tahun 2014, Permendagri No 15 tahun 2017,
Permendagri No 13 tahun 2008.
- Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia (RBI) Skala 1 : 25.000, Bakosurtanal Tahun 2008
- Kedalaman Laut, Dinas Hidro-Oseanografi Tahun 2007
- Hasil Analisis, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut, Tahun 2015
760000 mT 810000 mT 860000 mT
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
760000 mT 810000 mT 860000 mT
8
$ KABUPATEN SUMEDANG
7°0' S
REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH
7°0' S
¬ SELAAWI
BLUBUR LIMBANGAN
^^
_&!<
KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
<
! _ !
>
!
¬
_^_
KAB. MAJALENGKA
PE T A R E N C A N A P O L A R U A N G
!
^
!
<
!
!
MALANGBONG
<
!
KABUPATEN BANDUNG
<
! <
!
CIBIUK
^
_ KERSAMANAH ^
_
KADUNGORA
^
_
¬ U
!
! ¬
^
_ ¬
<
!
CIBATU
^
_ 8
$
!
>
!
LEUWIGOONG
<
! ^
_ &
¬^
_
¬ 0 3,75 7,5 11,25 15 KM
!
>
! ^
_
!
8
$ ^
_
LELES
8
$ 0 1 2 3 4 CM
& Skala 1 : 375.000
<
!
¬ Proyeksi : ............ Universal Transverse Mercator (UTM)
<
!
SUKAWENING Sistem grid : ............ Grid Geografi dan Grid Universal Transverse Mercator
Zone UTM : ............ 48 S
Datum : ............ WGS 84
!
7°10' S
¬< 8
$ ^
_ ^^
_
KARANG TENGAH
7°10' S
!
_
_ ^
_^
! !
^ _ DIAGRAM LOKASI
! <
!
BANYURESMI
8
$ TAROGONG KALER ¬ ^
_
<
! ^
_ ^
!
SAMARANG __
^ 6°0'S
¬ ^
_ ^ WANARAJA
PANGATIKAN
DKI JAKARTA
>
! !
^ ^
_ !
<
!
_
_^ BANTEN
¬ _ ^
_
& ¬ ¬
&¬ R KIDUL
TAROGONG
8
$ ¬
PASIRWANGI
^
_ ¬ ^
_ !
8
$
<
^
_ ¬ JAWA BARAT
!
¬
¬¬ >
!
!
^
_ !
^
_ <
!
^
_&
^^
_
! _^
^!_&
KARANGPAWITAN SUCINARAJA
<
!
_^
_ 7°0'S <!< >! 8
$ <
!
8
$
>
!
<
!
8
$$ 8!<!<!>!<!<!<
8!<!<$
JAWA TENGAH
¬ 8
$>!<
<
!! 8$
$ 8!<!<
<
!
<!> <
!
>$
8
<$
! !
& ¬ ¬ !
> 8
/ !
" <! <
!<
!
SUKARESMI 8
$ #
0 >!<
<
! >"
! /#
"
/08
$
>"
/
#
/
"
>
!
/!
" >"
!
/"
¬ #
0
>
! 8
$!0
8
$ 0//#
# 0
# # /
"
0
>
!/
"
8
$ #
0"/#0/
"
GARUT KOTA /$
8!>$ 8>" #
0
KAB. CIAMIS
¬ ¬ 8
$ $ 0
8
"
>
!
!
#/
"
^
^
_ 0
>$
!8
_ !
^ SAMUDERA HINDIA
^
_ & _^
_
^
_ BAYONGBONG
! ¬
<
! ! 106°0' T 107°0' T 108°0' T 109°0' T
¬ &
TALEGONG
LEGENDA KETERANGAN
!^
_
^
_
<
!
<
!
9190000 mU
CILAWU
9190000 mU
>
!
ADMINISTRASI KAWASAN LINDUNG
>
!
8
$
/
"
¬ ^
_
<CISURUPAN
!
Kawasan yang memberikan perlindungan
!
^
_ R Ibukota Kabupaten
Ibukota Kecamatan terhadap kaw. Bawahannya
7°20' S
!
Kaw. Hutan Lindung
7°20' S
CIGEDUG Batas Kabupaten
Batas Kecamatan Kawasan Resapan Air
!
^
_ <
!
^
_ Batas Perairan 4 mil Kawasan Konservasi
_ ^
^ _ SISTEM JARINGAN PRASARANA Kaw. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
8
$ Kaw. Taman Wisata Alam dan taman Wisata Laut
^ Jaringan Jalan Kewenangan Nasional
KABUPATEN CIANJUR
#
0 PAMULIHAN _ !
#
0 50 - 100 meter
7°30' S
! ^
_ Hutan Mangrove
8
$ 100 - 150 meter
/
"
CIHURIP ^
_
^
_ Kawasan Terumbu Karang
KABUPATEN TASIKMALAYA
¬ 150 - 200 meter
A
!! Padang Lamun
A
PP I #
0 8
$ /
" #
0 > 200 meter Ruang Terbuka Hijau
^
_^
_ !
Ruang Terbuka Hijau
ά !
¬
MEKARMUKTI #
0
¬ !
^
_
Kawasan Peruntukan Pertambangan
8 Potensi Pertambangan Batuan
$ KAWASAN BUDIDAYA
AA ^
_
PP I
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
!
¬
>
! /
" 0 Potensi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
#
¬ !
Kaw. Hutan Produksi Terbatas
Î
^
^
_
_!
¬AA
CIKELET
^
_
CISOMPET
!
PEUNDEUY
/
"
< Potensi Pertambangan Panas Bumi
!
> Potensi Pertambangan Mineral Bukan Logam
! Kaw. Hutan Produksi Tetap
!! ! >
! / Potensi Pertambangan Mineral Logam
" Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
AA Kawasan Pertahanan dan Keamanan
PP I 8
$ #
0 Kawasan Hutan Rakyat
>
! _ HANKAM
^
Î ¬ _ Rencana HANKAM
^ Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Perikanan Kawasan Industri
¬ #
0
¬ PPP
Pelabuhan Perikanan Pantai Kawasan Peruntukan Permukiman
A
! Î
A
! PP I
Pelabuhan Pendaratan Ikan Kawasan Permukiman Perdesaan
8
$ Î Kawasan Permukiman Perkotaan
^ A Budidaya Air Payau
/
" !
¬ _ !
Kawasan Peruntukan Pariwisata
^
_ A
! Budidaya Air Laut Kawasan Peruntukan Pariwisata
PAMEUNGPEUK /
" Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan Peruntukan Pertanian
>
!
_$
^8 Lokasi Wisata
¬ Kawasan Pertanian Lahan Basah
¬ ^
_
!
¬ Cagar Budaya Kawasan Pertanian Lahan Kering
PPP Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Peruntukan Perkebunan
7°40' S
^
_ & Pengembangan industri penyamakan kulit
ά
^
7°40' S
^
_^
_ _ >
!
CIBALONG Kawasan Perkebunan
¬ ¬
A
! A
! !
A A & Industri minyak akarwangi
& Industri penyamakan kulit
! #
0
PP I
^
_
¬^_ !
8
$
Î ¬ LAMPIRAN VII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
¬ NOMOR 6 TAHUN 2019
¬ TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 29 TAHUN 2011
TENTANG REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
9140000 mU
9140000 mU
Sumber Data :
- Peta Dasar Batas Daerah Permendagri No 109 Tahun 2014, Permendagri No 30 tahun 2014, Permendagri No 15 tahun 2017,
Permendagri No 13 tahun 2008, Rupa Bumi Indonesia (RBI) Skala 1 : 25.000, Bakosurtanal Tahun 2006
KABUPATEN SUMEDANG
7°0' S
SELAAWI
BLUBUR LIMBANGAN
*h
#!
[ * #
*
#
* h h#* !
#
*
[h
!
#
* * MALANGBONG
# ¾
KABUPATEN BANDUNG KADUNGORA
!
CIBIUK
*h
# !
3 KERSAMANAH U
[
¾ *
h3 # *CIBATU
#
#
* h#* 3
h LEUWIGOONG h !
*h
#
#
*
!
#
*
3
#
*
!
0 1 2 3 4 CM
Skala 1 : 375.000
LELES
Proyeksi : ............ Universal Transverse Mercator (UTM)
SUKAWENING Sistem grid : ............ Grid Geografi dan Grid Universal Transverse Mercator
Zone UTM : ............ 48 S
* #
* * #
# *#* !
* KARANG TENGAH
#
7°10' S
#
! !
#
* DIAGRAM LOKASI
!
BANYURESMI
TAROGONG KALER
#
* *h
#
!
6°0'S
#
*
SAMARANG h WANARAJA
PANGATIKAN
h DKI JAKARTA
! !
R h #
*# BANTEN
¶
TAROGONG KIDUL #
* *h
!
PASIRWANGI
! !
h h 3 !
JAWA BARAT
#
*
h 3
#
* h ! KARANGPAWITAN
#
*
SUCINARAJA
7°0'S
#
*
#
* JAWA TENGAH
SUKARESMI
#
*
h GARUT KOTA
KAB. CIAMIS
*h
#
!
#
* SAMUDERA HINDIA
#
* #
* BAYONGBONG
!
h h #* !
106°0'
T 107°0'T 108°0' T 109°0' T
TALEGONG
#
*!
CILAWU
LEGENDA KETERANGAN
9190000 mU
9190000 mU
CISURUPAN
*h
#!
#
* CIGEDUG
Ibukota Kabupaten
¶
7°20'S
!
#
* R PKL
Ibukota Kecamatan
¶ #
* !
#
* PPK
h Batas Kabupaten
KABUPATEN CIANJUR
PAMULIHAN
!
h#*[¾ #
* #
* Batas Kecamatan #
* PPL
! CISEWU
h
7°30' S
h #
Jalan Lokal Primer Tipe C
7°30' S
!
CIHURIP
KABUPATEN TASIKMALAYA
Rencana Jalan Lokal h Rencana Terminal Barang
(
Î
¶
h !
#
*#
*
h
MEKARMUKTI
! h #
*
!
#
*h#
*
Jaringan Kereta Api
Jalur Kereta Api
PERAIRAN
TRANSPORTASI LAUT
(
Î Pelabuhan Lokal
[
¾ CIKELET #
*
CISOMPET
! PEUNDEUY
Sungai TRANSPORTASI UDARA
Danau/Situ o Rencana Bandar Udara
(
Î
KEDALAMAN LAUT
0 - 50 meter
h #
* 50 - 100 meter
100 - 150 meter
#
* !
#
*
PAMEUNGPEUK
o #* ¶h
!
150 - 200 meter
> 200 meter
7°40' S
7°40' S
CIBALONG
h LAMPIRAN I
#
*
!
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
NOMOR 6 TAHUN 2019
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 29 TAHUN 2011
#
* TENTANG REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2011 - 2031
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
9140000 mU
9140000 mU
Sumber Data :
- Peta Dasar Batas Daerah Permendagri No 109 Tahun 2014, Permendagri No 30 tahun 2014, Permendagri No 15 tahun 2017,
Permendagri No 13 tahun 2008
- Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia (RBI) Skala 1 : 25.000, Bakosurtanal Tahun 2006
- Sistem Pusat Kegiatan, RTRWP Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009 - 2029
- Sistem Pusat Kegiatan, RTRW Kabupaten Garut, Tahun 2011-2031
- Analisis Review dan Revisi RTRW Kabupaten Garut, Tahun 2015 - 2016
760000 mT 810000 mT 860000 mT
107°20' T 107°30' T 107°40' T 107°50' T 108°0' T 108°10' T
S A M U D E R A H I N D I A