Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

DINAS KESEHATAN
UPT DINKES PUSKESMAS KARANGKOBAR
Jl. Raya Karangkobar Telp (0286) 5988189, Karangkobar
Banjarnegara 53453

NOTULEN
Notulen Nama Pertemuan : Rapat Rutin Peningkatan Mutu Klinis Tahun 2016
Pertemuan Waktu : 4 Januari 2016, 11.00 WIB - Selesai Tempat : Aula Puskesmas Karangkobar
Pemimpin Rapat dr.Agus Riyanto Notulen : Akhmad Kharij
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan/pengarahan dari Kepala Puskesmas
3. Pembahasan masalah
4. Penutupan
Uraian Kegiatan 1. Pertemuan dibuka dengan bacaan basmalah bersama-sama
2. Kepala Puskesmas memberikan beberapa pengarahan :
 Semua tenaga klinis berkewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
 Semua tenaga klinis harus memahami tentang program peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien serta menerapkan budaya mutu klinis dan keselamatan pasien
3. Membahas dan menyepakati indikator mutu klinis, indikator perilaku pemberi layanan
klinis, sasaran keselamatan pasien, target dan cara penilaiannya, serta penanggung jawab
dari masing-masing indikator tersebut
 Koordinator unit pendaftaran, Yuli Nugroho, mengusulkan : ketepatan identifikasi pasien
dengan target 100%, dengan pertimbangan hasil capaian tahun 2015 adalah 95% dan
masih banyak terdapat kejadian salah identifikasi pasien
 Koordinator poli umum, Tri Wanita, mengusulkan : ketepatan jam pelayanan poli umum
dengan target 100%, dengan pertimbangan masih sering terjadi poli umum terlambat
buka karena petugas tidak datang tepat waktu, hasil capaian tahun 2015 adalah 97%
 Koordinator UGD, Arief, mengusulkan : ketepatan prosedur tindakan medis dan
keperawatan (target 100%, capaian tahun 2015 99%), pengurangan kejadian infeksi
pasca tindakan medis (target < 30%, capaian 2015 5%), dan peningkatan komunikasi
yang efektif (target 100%, capaian 2015 99%). Dengan pertimbangan karena tahun 2015
di UGD terdapat kejadian kesalahan prosedur tindakan medis & keperawatan, infeksi
pasca tindakan medis, dan kejadian komunikasi dengan pasien yang tidak efektif sebelum
dilakukan tindakan medis
 Koordinator unit rawat inap, Wuri, mengusulkan : penurunan kejadian phlebitis pada
pemasangan infus (target < 30% capaian 2015 5%), penurunan risiko pasien jatuh (target
100% capaian 2015 99%). Dengan pertimbangan karena tahun 2015 di unit rawat inap
terdapat kejadian phlebitis dan pasien jatuh yang harus diminimalisir dan di tekan
kejadiannya
 Koordinator poli KIA, Ana, mengusulkan : peningkatan cakupan ANC terintegrasi
dengan target 100%, dengan pertimbangan bahwa cakupan ANC terintegrasi tahun 2015
masih rendah (72%)
 Koordinator poli imunisasi, Umi Q, mengusulkan : penurunan KIPI dengan target 0
kasus, dengan pertimbangan bahwa penting sekali untuk selalu dilakukan
pemantauan/monitoring KIPI meskipun tahun 2015 tidak ditemukan kejadian KIPI
 Koordinator poli MTBS, Much. Lutfi, mengusulkan : peningkatan kepatuhan petugas
dalam mengisi CM MTBS dengan target 100%, dengan pertimbangan capaian tahun
2015 adalah 97%, dan perlu untuk meningkatkan kepatuhan petugas dalam mengisi CM
MTBS secara lengkap
 Koordinator poli KB, mengusulkan : peningkatan angka pemasangan MKJP dengan
target 2% setiap bulannya, dengan pertimbangan bahwa capaian pemasangan MKJP
tahun 2015 masih rendah (1,5% setiap bulannya)
 Koordinator laboratorium, Diyah, mengusulkan : waktu tunggu penyerahan hasil lab < 2
jam dengan target 100%, dengan pertimbangan bahwa capaian tahun 2015 belum 100%
(99,8%) sehingga waktu tunggu penyerahan hasil lab harus ditingkatkan lagi untuk
meningkat mutu pelayanan
 Koordinator poli gigi, drg.Rina Z, mengusulkan : penurunan kejadian bleeding, dry
socket, dan fraktur pasca pencabutan gigi tetap dengan target < 2%, dengan
pertimbangan bahwa masih sering terjadi bleeding, dry socket, dan fraktur pasca
pencabutan gigi tetap (tahun 2015 ada 6%) sehingga harus di tekan angka kejadiannya
 Koordinator obat/farmasi, Andi H, SFarm, Apt., mengusulkan : rasio penggunaan
antibiotik (diare nonspesifik <8% dan ISPA nonpneumonia <20%), dan ketepatan
pemberian obat pada pasien (target 100%, capaian 2015 99,8%), dengan pertimbangan
bahwa pemakaian antibiotik pada diare nonspesifik & ISPA nonpneumonia tahun 2015
masih tinggi (15% & 33%) sehingga harus di tekan sesuai dengan pedoman pemakaian
antibiotik yang rasional, dan pemberian obat harus tepat sesuai dengan resep dan
identitas pasien
 dr. Geta mengusulkan penilaian SOP cuci tangan & SOP pemakaian APD sebagai
indikator perilaku pemberi layanan klinis yang mencerminkan perilaku petugas yang
mengutamakan mutu & keselamatan pasien
 Setelah semua unit mengusulkan indikator masing-masing, kemudian dicapai
kesepakatan penetapan indikator mutu klinis, indikator perilaku pemberi layanan klinis,
dan sasaran keselamatan pasien, cara penilaian beserta dengan target-targetnya
 Indikator mutu klinis & keselamatan pasien yang disepakati adalah :
Pemimpin Rapat Notulen

(dr.Agus Riyanto) (Akhmad Kharij)

PRESENSI RAPAT YANIS


UPT DINKES PUSKESMAS KARANGKOBAR

Hari/Tanggal : 4 Januari 2016

No. Nama Jabatan Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.

Anda mungkin juga menyukai