Oleh
Urfy Damayanti
NIM : 105082002643
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 / 1430 H
KONTRIBUSI MOTIVASI DAN ETOS KERJA TERHADAP
KOMITMEN PROFESIONAL SERTA DAMPAKNYA PADA
PENINGKATAN KINERJA AUDITOR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Urfy Damayanti
NIM :105082002643
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009
Hari ini Selasa Tanggal 18 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Urfy Damayanti NIM: 105082002643
dengan judul skripsi “KONTRIBUSI MOTIVASI DAN ETOS KERJA
TERHADAP KOMITMEN PROFESIONAL SERTA DAMPAKNYA
PADA PENINGKATAN KINERJA AUDITOR”. Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA., CPA Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
Ketua Sekretaris
Data Pribadi
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan
Formal
Non Formal
Pengalaman Organisasi
Periode 2007/2008
Pengalaman Kerja
Kepada Allah SWT, penulis panjatkan do’a semoga Allah SWT membalas
semuanya dengan pahala yang berlipat ganda. Peneliti pun menyadari bahwa
penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kririk
yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti berharap semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Urfy Damayanti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diungkap oleh para pakar psikologi untuk mencari akar masalah terjadinya
tempat kerja.
kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya
berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya
yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu,
Etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus dimiliki oleh setiap
yang tinggi dari seorang pegawai. Setiap organisasi yang selalu ingin
maju, akan membutuhkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya,
oleh orang lain. Hal ini disebabkan karena faktor perbedaan lingkungan
serta kemampuan menyerap nilai-nilai baik sosial, budaya dan agama yang
tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Etos kerja sepenuhnya
bekerja. Oleh karena itu, etos kerja pada dasarnya selalu berhubungan
kerja. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan dan kinerja
kualitas jasa yang diberikan profesi terlepas dari yang dilakukan secara
akan meningkat, jika profesi mewujudkan standar kerja dan perilaku yang
profesional ini sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif
pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga
melaksanakan tugas-tugasnya
kesediaan auditor menetap di KAP itu dalam jangka waktu lama, namun
lebih penting dari itu, mereka mau memberikan yang terbaik kepada
diwajibkan organisasi, hal ini tentu saja hanya bisa terjadi jika auditor
auditor yang mempunyai kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap
lainnya.
hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok
keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Penelitian terdahulu
kompensasi yang lebih baik kepada para manajer akan memotivasi mereka
perusahaan.
kinerja. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Harrel et. al,. (1989)
maka akan menghasilkan kinerja yang semakin bagus dan auditor akan
menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik dalam menilai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
peningkatan kinerja.
D. Manfaat Penelitian
Auditor.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti
dari perkataan lain yaitu movere yang berarti ”menggerakkan” (to move).
suatu tujuan.
sekunder, yakni:
orang jauh dan orang dekat. Misalnya anggota keluarga, atasan, teman
motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah suatu proses
seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik
B. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup,
yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah
aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka
Etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial.
Sedangkan etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
dapat diartikan sebagai sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja
yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan
bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang
Pengertian secara umum tentang etos kerja adalah tata nilai tingkah
laku yang dimiliki oleh seorang manusia pekerja yang baik. Idealnya bagi
seseorang pekerja yang baik adalah mereka yang bisa bekerja secara
dimaksud dengan etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas
dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok sebagai baik dan benar
bermakna terdiri atas dua aspek, yaitu yang pertama, aspek kognitif yang
masyarakat dan diri sendiri secara jelas sedang yang kedua, aspek evaluatif
Sehingga etos kerja adalah refleksi dari sikap hidup yang mendasar yang
C. Komitmen Profesional
untuk memainkan upaya tertentu atas nama profesi. Menurut Shaub (1994)
profesinya.
pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga
profesi.
rendah.
D. Peningkatan Kinerja
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang) yang berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja auditor baik dari segi
oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk
secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain
umum dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha
kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh
dalam kurun waktu tertentu dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu
tertentu untuk mencapai suatu tujuan, (b) etos kerja, (c) komitmen
prestasi kerja individu yang diatur berdasarkan standar atau kriteria yang
tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika
tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donnelly, Gibson and
Ivancevich: 1994).
norma atau aturan yang berlaku dalam hal ini baik kode etik, maupun
di perusahaan tersebut
2. Faktor etos kerja memberikan kontribusi yang relatif kecil namun
(MRA).
sekarang, yaitu:
Tabel 2.1
Telaah Penelitian Terdahulu Terkait dengan Variabel Penelitian
M EK KP PK
F. Kerangka Pemikiran
kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya
berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya
yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu,
diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan
memotivasi diri mereka, tidak hanya dalam dataran pemikiran namun lebih
jauh dari itu mereka mampu mentransfer apa yang mereka miliki dalam
hati dan pikiran mereka menjadi sesuatu yang konkret yakni berupa
yang beretos kerja kuat, sejauh mereka mampu melaksanakan impian dan
kehendak yang mereka miliki dengan suatu semangat atau etos kerja yang
kuat pula, yang akan senantiasa mengobarkan api perjuangan setiap kali
2004, p.90).
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Motivasi
(X1)
(Sri Trisnaningsih)
Etos Kerja
(X2)
(Biatna D.
Tampubolon)
G. Hipotesis
kinerja. Oleh karena itu, sesuai permasalahan dan tujuan penelitian ini,
METODOLOGI PENELITIAN
Statistical Package for The Social Sciences (SPSS) versi 12. Adapun
1. Statistik Deskriptif
(Ghozali, 2005)
b. Uji Reliabilitas Data
3. Pengujian Hipotesis
Engkos, 2007:2).
jalur dari hubungan kausal antara variabel X1, dan X2 terhadap Y serta
diajukan.
dirumuskan.
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
Ho: ρyx1 = 0
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
artinya signifikan.
Model persamaan untuk menguji hipotesis dengan analisis jalur dapat
ε1
ρyε1
Motivasi
(X1)
ρyx1
Komitmen
Profesional
r12 (Y)
ρyx2
Etos Kerja
(X2)
Gambar 3.1
Hubungan Struktur I Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Struktur I
Y = ρyx1X1 + ρyε1
Y = ρyx2X2 + ρyε1
ε2
ρzε2
Motivasi
(X1)
ρzx1
ρyx1
ρzy Peningkatan
Komitmen Kinerja
r12 Profesional Auditor
(Y) (Z)
ρyx2
ρyx2
Etos Kerja
(X2)
Gambar 3.2
Hubungan Struktur II variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
Struktur II
Z= ρyx1X1 + ρzε2
Z= ρyx2X2 + ρzε2
Z= ρzyY + ρzε2
Dimana:
X1 = Motivasi
X2 = Etos Kerja
Y = Komitmen Profesional
Pengujian hipotesis dengan analisis jalur, dapat dilakukan melalui:
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
Ha : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0
Ho : ρyx1 = ρyx2 = 0
Auditor.
Kinerja Auditor.
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
Ho: ρyx1 = 0
profesional.
profesional.
Ho: ρyx2 = 0
profesional.
profesional.
Ho: ρzx1 = 0
auditor
kinerja auditor
Ha: ρzx2 > 0
Ho: ρzx2 = 0
kinerja auditor.
kinerja auditor.
Ho: pzy = 0
b. Etos Kerja
Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
Ada 8 ciri orang mempunyai etos kerja yang tinggi yaitu orang
c. Komitmen Profesional
Tabel 4.1
Nama-nama Kantor Akuntan public
dari responden dimulai dari tanggal 4 Mei 2009 sampai dengan 26 Mei
Tabel 4.2
Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
4.3.
Tabel 4.3
Deskriptif Data Responden
Jumlah
Dasar klasifikasi Sub klasifikasi
Absolut Presentase
(%)
Jenis Kelamin o Pria 33 62,26%
o Wanita 20 37,74%
Usia o < 25 Th 17 32,07%
o 25 – 30 Th 23 43,40%
o 31 – 40 Th 13 24,53%
o > 40 Th 0 0%
Pendidikan o D3 5 9,43%
o S1 41 77,36%
o S2 7 13,21%
o S3 0 0%
o Lain-lain 0 0%
Lama Bekerja o < 5 Th 29 57,72%
o 5 – 10 Th 24 45,28%
o > 10 Th 0 0%
Jabatan o Junior 35 66,0%
Auditor
o Senior 18 33,96%
Auditor
o Manajer 0 0%
Auditor
o Partner 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah
atau sebesar 37,74%. Dilihat dari usia yang paling banyak menjadi
atau sebesar 43,40%, selain itu responden yang berusia di atas kurang
tersebut sebagian besar telah bekerja selama kurang dari 5 tahun yaitu
sebanyak 29 orang atau sebesar 57,72% dan sisanya bekerja selama 5-10
33,96%.
Descriptive Statistics
Std.
N Min Max Mean Deviation
Motivasi 53 31 50 38,68 4,471
Etos Kerja 53 37 55 45,70 4,098
Komitmen Profesional 53 42 63 48,28 4,692
Peningkatan Kinerja 53 74 114 88,11 7,303
Valid N (listwise) 53
Sumber: Data primer yang diolah.
karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini dapat dilihat
0,60.
(reliable) jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally, 1967
yaitu Motivasi (X1), Etos Kerja (X2), Komitmen Profesional (Y) dan
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dan hasil ini membuktikan bahwa
b. Uji Validitas
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Motivasi (M)
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Etos Kerja (E.K)
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Komitmen Profesional (K.P)
Variabel Pearson Correlation Sig Status
dinyatakan valid karena memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
Peningkatan Kinerja (P.K)
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.10
Hasil Uji Korelasi
Correlations
dengan motivasi (X1) yaitu sebesar 0,623. Etos kerja dan motivasi
seberapa jauh variabel motivasi (X1) dan etos kerja (X2) dalam
Model Summary
Square adalah sebesar 0,231, hal ini berarti 23,1% variabel komitmen
lain di luar penelitian ini. Angka koefisien korelasi (R) pada tabel 4.11
berpengaruh.
c. Uji Statistik F
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 298,835 2 149,418 8,832 ,001(a)
Residual 845,920 50 16,918
Total 1144,755 52
a Predictors: (Constant), Etos Kerja, Motivasi
b Dependent Variable: Komitmen Profesional
Sumber: Data primer yang diolah.
tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan
menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen yang
c. Uji Statistik t
Tabel 4.13
Hasil Uji Individual (t)
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 24,286 6,505 3,733 ,000
Motivasi ,434 ,163 ,413 2,660 ,010
Etos Kerja ,158 ,178 ,138 ,887 ,379
a Dependent Variable: Komitmen Profesional
Sumber: Data primer yang diolah
profesional.
Motivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan
sebesar 0,379, karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka
Ho tidak ditolak dan Ha ditolak. Hal ini berarti etos kerja tidak
keberhasilan.
ε1= 0,859
Motivasi
(X1)
ρyx1 = 0,413
Komitmen
Profesional
r12 = 0,623 (Y)
ρyx2 = 0,138
Etos Kerja
(X2)
Gambar 4.1
Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris X1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur tersebut, maka
atau 1,90%.
4. Besarnya korelasi antara motivasi (X1) dan etos kerja (X2) menunjukkan
Tabel 4.14
Koefisien Jalur, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Motivasi (X1) dan
Etos Kerja (X2) Mempengaruhi Komitmen Profesional (Y)
Pengaruh Pengaruh
Koefisien
Variabel Bersama
Jalur
Langsung Total (R2YXk)
X1 0,170569 0,170569 0,170569 -
X2 0,019044 0,019044 0,019044 -
ε1 0,859 1 – 0,261 = 0,739 - -
X1 dan X2 - - - 0,261
2. Hipotesis dan Persamaan Struktural II
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,851(a) ,724 ,707 3,950
a Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Etos Kerja, Motivasi
b Dependent Variable: Peningkatan Kinerja
Sumber : Data primer yang diolah.
atas 0,5.
1993).
Sehubungan dengan itu, kinerja adalah kesediaan seseorang atau
sifat; (d) persepsi terhadap tugas; (e) imbalan internal dan eksternal;
demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1)
c. Uji Statistik F
Tabel 4.16
Hasil Uji F
ANOVA(b)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 2008,700 3 669,567 42,909 ,000(a)
Residual 764,621 49 15,605
Total 2773,321 52
a Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Etos Kerja, Motivasi
b Dependent Variable: Peningkatan Kinerja
Sumber: Data primer yang diolah.
probabilitas (sig)=0,000, karena nilai sig lebih kecil dari 0,05, maka
d. Uji Statistik t
Tabel 4.17
Hasil Uji Individual (t)
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
1 (Constant) 13,305 7,065 1,883 ,066
Motivasi ,477 ,167 ,292 2,848 ,006
Etos Kerja ,349 ,172 ,196 2,024 ,048
Komitmen
,837 ,136 ,538 6,166 ,000
Profesional
a Dependent Variable: Peningkatan Kinerja
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.17 merupakan hasil dari pengujian variabel independen
dengan hasil:
sebesar 0,006, karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
sebesar 0,048, karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
ρzx2 = 0,196
Etos Kerja
(X2)
Gambar 4.2
Hubungan Struktur II variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
Tabel 4.18
Koefisien Jalur, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Motivasi (X1), Etos
Kerja (X2) dan Komitmen Profesional (Y) Mempengaruhi Peningkatan
Kinerja (Z)
Pengaruh Pengaruh
Koefisien
Variabel Bersama
Jalur
Langsung Total (R2YXk)
X1 0,01464 0,01464 0,01464 -
X2 0,038416 0,038416 0,038416 -
Y 0,289444 0,289444 0,289444 -
ε2 0,525 1 – 0,724 = 0,276 - -
X1 , X2 dan Y - - - 0,724
BAB V
A. Kesimpulan
sebesar 0,379. Hal ini berarti etos kerja tidak berpengaruh secara
mempunyai angka signifikan sebesar 0,048. Hal ini berarti etos kerja
peningkatan kinerja.
B. Implikasi
etos kerja dan komitmen profesional auditor dalam suatu Kantor Akuntan
C. Keterbatasan
penelitian adalah:
1. Objek penelitian ini hanya berfokus pada satu profesi saja, yaitu
Bagi pihak-pihak yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih
Maryani, Dwi dan Bambang Supomo, ”Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Individual”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.3, No.1,
April, 2001.
Ratmono, Dwi dan Hendro Prabowo, Yogi, ”Komitmen dalam Hubungan Auditor
dan Klien” : Ateseden dan Konsekuensi”, SNA IX, Agustus, 2006.
Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur (Path Analysis)”. Alfabeta: Bandung, 2007.
Sabeni, Arifin dan Gunawan Aji, “Pengaruh Etika Islam terhadap Komitmen
Organisasi dengan Komitmen Profesi sebagai Variabel Intervening”.
SNA VI, Surabaya, 16-17 Oktober 2003. pp. 971-983.
Tasmara, Toto, “Membudayakan Etos Kerja Islami”. Gema Insani Press. Jakarta:
2002.