Anda di halaman 1dari 12

BAB II(ISI)

PANCASILA DALAM SISTEM POLITIK

A.Sistem Konstitusi

1.Pengertian konstitusi

Dalam prakteknya diartikan secara luas dari pada undang-undang dasar.Politik


constitution adalah keseluruhan dari peraturan peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis
secara mengikat bagaimana pemerintahan diselenggarakan dalam masyarakat.

a.substansi konstitusi

Menurut L.J.Van Apeldoom, konstitusi memuat peraturan tertulis dan tidak tertulis,
sedangkan UUD adalah bagian tertulis daripada konstitusi. Bentuk tunggal daripada
konstitusi adalah ma tetapkan sesuatu secara bersama-sama sedangkan bentuk jamak dari
konstitusi adalah segala yang ditetapkan.Dengan demikian, konstitusi dapat diartikan sebagai
berikut:

- suatu kumpulan kaidah yang memberi batasan kepada para penguasa

- suatu dokumen pembagian tugas sekaligus petugasnya dari bagian sistem politik.

- suatu gambaran dari lembaga-lembaga negara

- suatu gambaran yang menyangkut asasi manusia

Pada hakikatnya, konstitusi berisi tiga hal pokok,yaitu:

a. Adanya jaminan hak asasi manusia dan warga negara.

b. Ditetapkan suatu susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental.

c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental

Konstitusi dapat juga berarti peraturan dasar mengenai pembentukan suatu negara.
Dalam bahasa belanda, konstitusi dikenal dengan istilah grondwet, yang artinya undang-
undang dasar. Jadi,konstitusi adalah aturan-aturan dasar dan ketentuan hukum yang dibentuk
untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan.
b.tujuan dan prinsip konstitusi

Adapun tujuan konstitusi sebagai berikut:

1. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik.

2. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri.

3. Memberi batasan batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

Konstitusi mengandung prinsip sebagai berikut:

a.menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan

b.mayoritas berkuasa dan terjamin hak minoritas

c.pembatasan pemerintahan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi:pemisahan


wewenang kekuasaan berdasarkan trias politika;kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga
pemerintahan;proses hukum dan;adanya pemilu sebagai mekanisme peralihan kekuasaan

d.prinsip-prinsip konstitusidemokrasi merupakan refleksi dari nilai-nilai dasar yang


terkandung dalam hak asasi manusia

c.nilai konstitusi dalam negara

Tanpa adanya konstitusi sebuah negara tidak akan terbentuk, sehingga konstitusi
menempati posisi yang penting dalam ketatanegaraan.Dalam negara modern penyelenggaraan
kekuasaan negara dilakukan berdasarkan hukum dasar(droit constitusional),dimana UUD
dianggap sebagai kedudukan tertinggi,sehingga konstitusi mempunyai kedudukan atau
sederajat supremasi dalam suatu negara.Pada intinya kedudukan konstitusi dibedakan
kedalam dua aspek yaitu:

•aspek hukum:konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi dari aturan hukum yang ada.

•aspek moral: konstitusi dibuatnya berdasarkan etika moral dan nilai-nilai yang bersifat
universal.

B.Pengetahuan Politik dan Sistem Politik


1.Pengertian politik

Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia yang akar
katanya adalah polis(negara) dan teia(urusan).Politik dalam arti politics mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa.Politik merupakan suatu rangkain
asas,prinsip,keadaan,jalan,cara,dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.Pengertian strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang di artikan sebagai “the art of
strategia” atau seni seorang panglima yang bisanya digunakan dalam peperangan.Dalam
pengertian umum strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian
tujuan.

3.Stratifikasi politik nasional

Stratifikasi (kebijakan)nasional dalam NRI sebagai berikut:

°tingkat penentuan kebijakan puncak

°tingkat kebijakan umum

°tingkat penentuan kebijakan khusus

°tingkat penentuan kebijakan teknis

C.Demokrasi Indonesia

1.Arti dan makna demokrasi Indonesia

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani,yaitu demos dan kratos.Demos berarti rakyat
dan kratos berarti pemerintahan.Jadi demokrasi artinya merupakan pemerintahan rakyat,yaitu
pemerintahan yang rakyatnya memegang penentuan yang sangat tinggi.

Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat,dimana


warga negara dewasa turut berpartisipasi melalui wakil yang pemerintahan demokrasi
langsung dapat kita lihat melalui pemilihan kepala desa yang dilakukan secara terbuka dan
sederhana.

Seiring perkembangan zaman, demokrasi secara langsung tidak lagi dilaksanakan


akibatnya beberapa hal,yaitu:

 -tempat yang menampung seluruh warga kota harus besar dan tidak mungkin dapat
disediakan.
 -musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak mungkin
dilaksanakan.
 -hasil persetujuan mufakat yang bulat tidak mungkin didapatkan.

Bagi negara-negara modern, demokrasi dilaksanakan secara tidak langsung


karena:penduduk yang selalu bertambah, masalah yang dihadapi semakin rumit dan tidak lagi
sederhana serta setiap warganegara memiliki kesibukan masing-masing.

2.Jenis-jenis demokrasi

a.Berdasarkan secara pendapat demokrasi di bedakan menjadi 2,yaitu:

1. demokrasi langsung
2. demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan.
3. demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat.

b.berdasrkan titik prioritas dan perhatiannya,dibedakan menjadi 3,yaitu:

1) demokrasi formal
2) demokrasi material
3) demokrasi campuran

c.Berdasarkan ideologi dibagi menjadi berikut:

I. demokrasi liberal
II. demokrasi rakyat atau proletal

d.Berdasarkan wewenang dan hunbungan antara lembaga-lembaga negara,dibedakan


menjadi:

i. demokrasi sistem parlementer


ii. demokrasi pembagian kekuasaan/pemisahan (presidensial).

Hal yang paling utama dalam berlakunya sistem demokrasi di suatu negara,ialah ada
tidaknya asas-asas demokrasi pada sistem itu,yaitu :

-pengakuan ham sebagai penghargaan terhadap martabat manusia dengan tidak melupakan
kepentingan umum.

-adanya partisipasi dan dukungan rakyat kepada pemerintah.

3.Keunggulan demokrasi

Sebagaimana telah diuraikan , ciri-ciri demokrasi sebagai berikut:

a.keputusan diambil sesuai dengan suara dan kehendak rakyat

b.kebebasan individu dibatasi oleh keinginan bersama.

c.kekuasaan merupakan amanat rakyat

d.kedaulatan ada di tangan rakyat.

D.Pemilihan Umum Di Indonesia

1.Pengertian pemilihan umum

Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan
duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu layanan hak asasi warga negara dalam
bidang politik.Dalam pemilu,diharapkan wakil-wakil yang dipilih dapat mewakili
aspirasi,keragaman,kondisi serta keinginan dari rakyat yang memilihnya.Terdapat dua cara
atau sistem pemilihan umum,yaitu:

 single-member constituency(satu daerah pemilihan biasanya memilih satu


wakil,biasanya disebut sistem distrik)
 multy-member constituency(satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil,biasanya
disebut sistem proporsional)

Sistem distrik
Merupakan sistem pemilihan apaling tua dan didasarkan kepada kesatuan
geografis,sering digunakan di negara yang menggunakan sistem dwipartai(Inggris serta bekas
negara jajahannya).Sistem distrik mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

1. Karena kecilnya distrik,wakil yang dipih dapat dengan mudah di kenali oleh
penduduk setempat.
2. Sistem ini lebih cenderung kearah koalisi partai-partai,karena kursi yang diperebutkan
hanya satu oleh suatu distrik.
3. Fragmentasi partai atau kecenderungan untuk membentuk partai baru dapat
terbendung.
4. Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan dalam suatu parlemen.
5. Sistem ini sederhana dan murah serta mudah untuk dijalankan.

Di samping keuntungan tersebut juga terdapat beberapa kekurangan,yaitu:

 Kurang memperhatikan partai kecil atau adanya golongan minoritas.


 Kurang refresentatif,partai yang kalah kehilangan suara pendukungnya.
 Adanya kecenderungan Akil lebih memilih memperhatikan daerah pemilihannya dari
pada kepentingan nasional
 Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.

Sistem proporsional

Merupakan persentase kursi di DPR yang dibagi kepada tiap-tiap partai politik sesuai dengan
jumlah Yanga di perolehnya.Sitem proporsional memiliki beberapa keuntungan,yaitu:

1. Sistem ini dianggap lebih demokratis.


2. Sistem ini dianggap refresentatif.

Sistem proporsional juga memiliki beberapa kekurangan,yaitu

 Mempermudah fragmentasi partai(pembentukan partai baru).


 Sistem ini memperbesar perbedaan yang ada di bandingkan dengan bekerja sama.
 Sistem ini memberikan peranan yang sangat kuat kepada pimpinan partai.
 Wakil yang dipilih, renggang ikatannya dengan warga yang memilihnya
 Karena banyaknya yang bersaing maka sulit bagi suatu partai meraih mayoritas dalam
parlemen.

2.Sejarah pemilu di Indonesia


Pemilihan umum pertama

Pemilu pertama dilaksanakan pada tahun 1955,yaitu pada masa pemerintahan


parlementer untuk memilih anggota DPR serta badan konstituante.Terdapat empat partai
yang menguasai kursi,yaitu Masyumi, PNI, NU dan PKI.Dikarenakan penampilan ideologi
yang bertentangan,sehingga proses menemukan kesepakatan dalam konstituante mengalami
kegagalan.

Pemilihan umum orde baru(1971,1977,1982,1987,1992,1997)

Pada demokrasi terpimpin Indonesia tidak melakukan pemilu,barulah pada masa


Pancasila orde baru(1971),dilaksanakan pemilu dengan peserta 10 oksospol.Pada pemilu orde
baru tidak semua anggota DPR dipilih ada yang dari ABRI dan non-ABRI.

Pemilu adalah pemindahan hak dari setiap warga negara kepada kelompok yang akan
memerintah,atas nama kekuasaan dari rakyat berdasarkan asas pemilu
(langsung,umum,bebas,rahasia,jujur dan adil).

PANCASILA DALAM KONTEKS HAM,RULE OF LAW,DAN HANK KEWAJIBAN


WARGA NEGARA

A.Hak Asai Manusia

1.Pengertian dan ruang lingkup HAM

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri seseorang semenjak dia di lahirkan
kedunia yang sifatnya universal.Adapun ruang lingkup HAM meliputi:

 Hak pribadi(hak kesamaan hidup, kebebasan, keamanan dan lainnya)


 Hak milik pribadi dalam kelompok status sosial
 Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut dalam suatu pemerintahan
 Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial

2.Perkembangan HAM

HAM baru disadari dan diakui semenjak munculnya falsafah individualisme.Dalam


sejarah memperjuangkan HAM ada beberapa dokumen penting cetusan HAM,diantaranya:

1. Magna charta
2. Petition of rights
3. Habeas Corpus act
4. Bill of rights
5. Declaration des droit I’home et du citoyen

Selanjutnya bermunculan berbagai dokumen penyataan HAM dalam UUD negara


merdeka.Selain itu organisasi dunia PBB(UNO) pada 10 Desember 1948 telah meresmikan
Universal Declaration of Human Rights.

Secara umum HAM dibedakan menurut sifatnya,yaitu:

 Personal rights (hak pribadi yang meliputi kebebasan bersifat,bertindak,berpendapat


serta memeluk agama yang diyakini)
 Political rights (hak untuk ikut dalam dunia politik)
 Property right(hak asasi ekonomi)
 Sosial and cultural rights (hak masyarakat dan budaya)
 Rights of legal equality(hak mendapat pengakuan yang sama)
 Procedural rights (hak tata cara peradilan dan jaminan perlindungan

3..HAM di Indonesia:Permasalahan dan Penegakannya

HAM di Indonesia di dasarkan pada konstitusi NKRI yaitu pembukaan UUD


1945(alinea pertama),Pancasila sila keempat,batang tubuh UUD 1945 (pasal27,29dan30),UU
No.39/1999 tentang HAM dan UU No.26/2000 tentang Pengadilan HAM.HAM di Indonesia
menjamin hak untuk hidup,hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,hak mengembangkan
diri,hak memperoleh keadilan,hak atas kebebasan ,hak atas keamanan,hak atas
kesejahteraan,hak turut serta dalam pemerintahan,hak wanita dan hak anak-anak.Kemajuan
dan perlindungan HAM harus dilakukan berdasarkan prinsip saling
menghormati,kesederajatan dan hubungan antar negara serta hukum internasional yang
berlaku.

B.Rule of Law

Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke-1 bersamaan dengan
kelahiran negara konstitusi dan demokrasi.Rule of Law adalah rule by the Law bukan rule by
the man.Ia lahir mengambil alih dominasi kaum gereja,ningrat dan kerajaan,menggeser
negara kerajaan dan memunculkan negara konstitusi.

1.Konsepsi rule of law

Pengertian dan lingkup rule of law


Berdasarkan pengertiannya ,Friedman(1959)membedakan rule of law menjadi 2,yaitu
pengertian secara formal(in the formal sense) diartikan sebagai kekuasaan umum yang
terorganisasi(organize public power) dan secara hakiki atau materiil(ideological sense) terkait
dengan penegakan rule of law,karena menyangkut dengan hukum yang baik dan yang
buruk(just and unjust law).

Rule of law merupakan suatu legalisme yang mengandung gagasan bahwa keadilan
dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang bersifat objektif,tidak
mengatur,tidak memihak dan otonom.

Prinsip-prinsip rule of law secara formal di Indonesia

Prinsip-prinsip ini tertera pada pembukaan UUD 1945 yang hakikatnya merupakan
jaminan secara formal terhadap rasa “keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan
sosial” sehingga pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan instruktur bagi penyelenggara
negara. Dengan demikian,inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat terutama keadilan sosial.

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki dalam penyelenggaraan pemerintahan

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki sangat erat kaitannya dengan the enfrocement
of the rule of law dalam penyelenggaraan pemerintahan dan implementasi prinsip rule of
law.Secara kuantitatif dinegara kita banyak dihasilkan peraturan yang berkaitan dengan rule
of law tetapi dalam mengimplementasikannya sangat kurang sehingga kurang dirasakan oleh
masyarakat kita.

2.Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule of Law di Indonesia

Agar pelaksanaan rule of law dapat terlaksana maka perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:

 Keberhasilan “the enfrocement of the rule of law” harus didasarkan pada


corak masyarakat hukum yang bersangkutan.
 Merupakan institusi sosial yang harus didasarkan kepada akar budaya yang
tumbuh di masyarakat
 Merupakan suatu legalisme yang memuat gagasan sosial masyarakat
Untuk melaksanakan beberapa hal tersebut diperlukan hukum yang progresif untuk
mencari cara mengatasi keterpurukan hukum di Indonesia.Beberapa kasus dalam penegakan
rule of law antara lain sebagai berikut:

 Kasus korupsi KPU dan KPUD


 Kasus illegal logging
 Kasus perdagangan wanita dan anak-anak
 Dan sebagainya

C.WARGA NEGARA INDONESIA

Penduduk menurut pasal 26(2) UUD 1945 ialah warga negara Indonesia dan orang
asing yang menetap di Indonesia,sedangkan warga negara dalam pasal 26(1) UUD 1945 ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang asing yang disahkan UU sebagai warga
negara.

1.Asas Kewarganegaraan

a. Asas kelahiran (ius soli) ialah penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan


tempat kelahiran.
b. Asas keturunan(ius sanguinis)ialah penentuan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan pertalian darah atau keturunan.
c. Asas perkawinan ialah penentuan kewarganegaraan seseorang dilihat dari sisi
perkawinan yang memiliki satu kesatuan hukum.
d. Unsur pewarganegaraan(naturalisasi) ada yang bersifat aktif artinya seseorang
memiliki opsi untuk memilih kewarganegaraan sedangkan bersifat pasif tidak mau
diwarganegarakan oleh suatu negara.

2.Problem Status Kewarganegaraan

Problem ini terjadi apabila asas-asas yang ada ditetapkan secara tegas oleh suatu
negara sehingga dapat menyebabkan:

 Apartide yaitu seseorang tidak mendapatkan kewarganegaraan akibat


seseorang lahir di negara yang menganut sistem ius sanguinis
 Bipartide yaitu seseorang tidak mendapatkan kewarganegaraan akibat lahir
dari orang tua yang berasal dari negara yang menganut sistem ius sanguinis
sedangkan dia lahir di negara yang menganut sistem ius soli
 Multipatride yaitu seseorang penduduk yang tinggal di perbatasan antara dua
negara

Oleh karena hal tersebut setiap negara mempunyai peraturan yang bersifat universal seperti
dalam UUD 1945 pasal 28(D)ayat empat yang berbunyi bahwa setiap orang berhak dalam
status kewarganegaraan.Oleh karena itu Indonesia menyatakan dalam UU No.62 tahun 1958
tentang Kewarganegaraan Indonesia menyatakan cara memperoleh kewarganegaraan
Indonesia sebagai berikut:

 Karena kelahiran
 Karena pengangkatan
 Karena dikabulkan permohonan
 Karena pewarganegaraan
 Karena perkawinan
 Karena turut ayah dan ibu
 Karena pernyataan

3.Hak dan Kewajiban Warga Negara

a. Hak warga negara diantaranya hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,hak
berserikat,berkumpul serta mengeluarkan pendapat,hak untuk hidup dan
mempertahankan kehidupan serta hak-hak lainnya
b. Kewajiban warga negara diantaranya wajéb menjunjung hukum dan
pemerintah,wajéb ikut serta dalam upaya membela negara,wajéb menghormati HAM
orang lain serta kewajiban lainnya.
.

Anda mungkin juga menyukai