Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM OTOMASI INDUSTRI

INSTRUKSI DASAR PLC 2

DISUSUN OLEH :

ANDHIKA FIDYAH HAKIM


323 19 004
3A D3 ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI DIII ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui setiap Instruksi dari
LOAD P dan LOAD N
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui setiap Instruksi dari
Self holding dan Interlock
II. Dasar Teori
Otomasi memiliki salah satunya adalah memiliki fungsi
memudahkan pekerjaan manusia. Misalkan ada operator ingin
menyalakan motor listrik, dia bisa dengan menekan push botton tertentu,
yang sudah didesain dengan system kendali tertentu. Dengan sekali tekan
saja dia sudah bisa mengatur kerja motor listrik, harus putar kea rah
mana, dengan kecepatan berapa, kapan harus berhenti dan sebagainya.
Tentu saja tergantung bagaimana system kendalinya dirancang.

Setelah paham fungsi dari plc, macam-macam plc, komponen


pembentukan PLC maka tahap selanjutnya adalah memahami dasar-dasar
dalam ladder diagram, berikut ini adalah contoh instruksi dasar-dasar
ladder yang wajib dipahami, kebetulan disini menggunakan XG-5000,
namun untuk tipe PLC lainnya hampir sama saja.

Pada system kendali yang memakai PLC, banyak sekali instruksi-


instruksi yang bisa digunakan. Salah satu instruksi yang paling sering
digunakan pada system otomasi adalah instruksi start dan stop.
Contohnya untuk menjalankan perintah start digunakan untuk
menyalakan sebuah relay/coil atau bisa digunakan untuk memulai sebuah
proses, sedangkan perintah stop digunakan untuk mematikan relay/coil
atau menghentikan sebuah proses. Perintah tersebut dapat kita berikan
pada PLC melalui 2 alamat input 2 push botton.

Dibawah ini adalah diagram waktu untuk instruksi start atau stop :
 Set AND reset LOGIC
Rangkaian bekerja seperti ini
Apabila PB12 ditekan maka akan menyalakan lampu9, dan apabila
dilepas maka lampu9 pun akan tetap dalam kondisi menyala, inilah yang
dinakan FUNGSI (S) SET.
Untuk mematikannya adalah dengan menekan tombol PB13, yang akan
menyalakan FUNGSI (R) RESET.

 Selfholding
Kita sudah belajar prinsip kerja push botton, untuk menyambungkan
sebuah signal dapat digunakan push botton NO. tapi signa hanya akan
tersambung dan memberi instruksi pada input PLC saat push botton
ditekan, saat dilepas signal terputus sehingga input PLC tidak aktif lagi.
Sehingga koil hanya menyala sesaat kemudian mati.

Fungsi self holding diatas memiliki fungsi yang sama seperti SET –
RESET diatas hanya saja lebih simple dan menggunakan 1 network saja
serta merupakan perpaduan antara OR dan AND sebenarnya. Apabila
PB5 ditekan atau HIGH maka lamp4 akan menyala, apabila PB5 dilepas
atau OFF maka tetap saja lamp4 akan menyala, dan untuk mematikannya
gunakan PB6 untuk melakukan reser.
III. Alat Dan Bahan
1. Laptop/Komputer
2. Software XG-5000
IV. Data Percobaan
1. Simulasi Percobaan Reset Coil

2. Simulasi Percobaan Set Coil


3. Simulasi Percobaan Self Holding

4. Simulasi Percobaan Interlock Logic

V. Langkah Percobaan
1. Siapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang diinginkan
sebelum merangkai pada computer anda
2. Membuka Software XG-5000
3. Membuat line-diagram atau Schematic sesuai instruksi rangkaian
yang diberikan seperti :
VI. Analisis Data Percobaan
Diagram ladder SHC (Selft Holding Circuit)

Gambar 3 ladder diagram Self Holding Circuit


Instruction list
Address Mnemonik Data
0000 LD 0.00
0001 OR 10.00
0002 AND NOT 0.01
0003 OUT 10.00
0004 FUN 01

Tabel Kebenaran SHC (Self Holding Circuit)


Input Self holding
B A Y
0 0 Terlarang
0 1 1
1 0 Stop
1 1 Terlarang
Rangkaian Self Holding Circuit (SHC) akan bekerja aktif atau menyalakan lampu
output jika kondisi B=0 dan A=1 sesaat (output lampu hidup dan langsung mati). Dan
kondisi lampu akan mati jika kondisi input B=1 dan A =0. Jika input A=B maka
kodisi ini terlarang (lampu mati).

Diagram Ladder Timer.

Gambar 4 ladder diagram Timer

Instruction list
Address Mnemonik Data
0000 LD 0.00
0001 TIM 000
#100
0002 LD TIM000
0003 OUT 10.01
0004 FUN 01

Rangkaian Timer ini bekerja untuk memberi delay sesuai dengan yang diinginkan.
Delay ini mempengaruhi berapa lama lampu akan hidup setelah ditrigger (tenggang
waktu). Nilai timer diatur di TIM000 (#100 diatur).

VII. Kesimpulan
Kesalahan umum yang sering saya lakukan saat menggunakan
instruksi set/reset atau KEEP adalah memutus instruksi set untuk
mematikan koil, yaitu memberi kontak NC disebelah kanan kontak 0.00.
hal ini sudah pasti sia-sia, karena tanpa kontak NC pun arus sudah
terputus dengan dilepaskannya tombol pada kontak 0.00.

Instruksi diatas baik Selfholding mau pun Set/reset bisa anda


terapkan untuk mengendalikan motor listrik secara sederhana, push
botton inpu 1 dan input 2 disambungkan pada alamat input 0.00. dan 0.01
pada PLC sebagai instruksi start stop, sedangkan alamat output 1.00
disambungkan pada relay, untuk berikutnya relay yang akan
menyambungkan sumber tegangan untuk menjalankan motor listrik.

Selengkapnya tentang penyambungan input dan output dapat ditelusuri


lebih lanjut pada praktikum berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai