Anda di halaman 1dari 46

KARAKTERISTIK DAN

KEMITRAAN UKM

1
Kriteria UMKM
◼ Konsep Usaha Kecil itu sendiri sesungguhnya,
dari 48,9 juta usaha kecil di Indonesia, hanya 1
juta unit lebih yang benar-benar dapat di sebut
sebagai pengusaha kecil. Koperasi pun hanya
80 ribu lebih, lebih dari 47,50 juta pengusaha
sesungguhnya dikategorikan sebagai usaha
mikro.
◼ Bila berbicara tentang UMKM perlu di ingat
bahwa sebetulnya kebanyakan usaha yang kita
bahas itu bersifat sangat kecil.
2
◼ Sampai saat ini masih terdapat perbedaan
mengenai kriteria pengusaha kecil baik
yang ada dikalangan perbankan, lembaga
terkait, biro statistik (BPS), maupun
menurut kamar dagang dan industri
Indonesia (KADIN).

3
◼ Bank Indonesia.
 Suatu perusahaan atau perorangan yang
mempunyai total assets maksimal Rp. 600
juta tidak termasuk rumah dan tanah yang
ditempati.

4
◼ Departemen Perindustrian
 kriteria
usaha kecil sama dengan Bank
Indonesia. Biro Pusat Statistik (BPS); Usaha
rumah tangga mempunyai : 1-5 tenaga kerja,
Usaha kecil mempunyai : 6-19 tenaga kerja,
Usaha menengah mempunyai : 20-99 tenaga
kerja.

5
◼ Kamar Dagang Industri Indonesia
(KADIN);
 Industri yang mempunyai total assets
maksimal Rp.600 juta termasuk rumah dan
tanah yang ditempati dengan jumlah tenaga
kerja dibawah 250 orang.

6
◼ Departemen Keuangan;
 Suatu badan usaha atau perorangan yang
mempunyai assets setinggi-tingginya Rp. 300
juta atau yang mempunyai omset
penjualannya maksimal Rp. 300 juta per
tahun.

7
Pengelompokan beberapa negara:
◼ India, Industri yang memiliki pabrik dan mesin-
mesin beserta perlengkapannya dengan fixed
assets maksimal Rupe 2.500.000 atau sekitar Rp.
496,4 juta.
◼ Thailand Industri yang memiliki fixed assets
maksimal Bath 2.000.000 atau sekitar Rp. 438,1
juta.
◼ Philipina Usaha rumah tangga industri adalah yang
nilai fixed assets kurang dari Pesos 100.000 atau
sekitar Rp. 16 juta. Small industry adalah yang nilai
fixed assetsnya antara Pesos 100.000 s/d
1.000.000 atau sekitar Rp. 160,8 juta.
8
◼ Usaha berskala mikro, kecil dan
menengah dalam arti yang sempit
seringkali dipahami sebagai suatu
kegiatan usaha yang memiliki jumlah
tenaga kerja dan atau assets yang relatif
kecil

9
◼ Bila hanya komponen ini dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan besar kecilnya skala usaha maka banyak bias
yang terjadi, sebagai contoh sebuah perusahaan yang
memperkejakan 50 orang karyawan di Amerika Serikat di
kategorikan sebagai perusahaa kecil (relatif terhadap
ukuran ekonomi Amerika Serikat).
◼ Sementara itu untuk ukuran yang sama, sebuah
perusahaan di Bolivia tidak lagi masuk dalam kategori
usaha kecil.
◼ Dengan demikian, diperlukan komponen atau karakteristik
lain dalam melakukan penilaian ukuran usaha, misalnya
dengan melihat tingkat informalitas usaha dengan
berdasarkan kepada dokumen-dokumen usaha yang
dimiliki, tingkat kerumitan teknologi yang digunakan, padat
karya dan lain sebagainya.
10
• Perbedaan beberapa kriteria tersebut dapat
dimengerti karena alasan kepentingan
pembinaan yang spesifik dari masing-masing
sektor/kegiatan yang bersangkutan.

Namun disadari pula bahwa dalam beberapa


hal perbedaan tersebut dapat menimbulkan
kesulitan bagi suatu lembaga peneliti terutama
dalam pengambilan sample penelitian,
sehingga hasilnya dapat menimbulkan persepsi
berbeda.

11
◼ peran UMKM strategis untuk menciptakan
tenaga kerja, kesejahteraan dan
peningkatan standar hidup masyarakat
setempat. Pertumbuhan UMKM
tergantung dari kondisi lingkungan bisnis
yang dibuat sebagai usaha bersama
antara UMKM, Pemerintah dan entitas
masyarakat setempat.
12
◼ unsur lingkungan bisnis kondusif yang
perlu menjadi perhatian, meliputi
ketersediaan modal, infrastruktur dan
fasilitasnya, ketersediaan tenaga terampil,
layanan pendidikan dan pelatihan,
jaringan pengetahuan, ketersediaan
layanan bisnis, lembaga lingkungan
pendukung pembangunan daerah, dan
kualitas pengelolaan sektor publik.
13
◼ strategi dan pendekatan yang bisa dilakukan, a.l.
investasi dibidang infrastruktur, penyediaan insentif bagi
investasi bisnis, mendorong pengembangan investasi
baru, pengembangan klaster, pengembangan kemitraan,
pengembangan kesempatan kerja, penyediaan layanan
pelatihan dan konsultasi, pengembangan lembaga
keuangan mikro, penguatan proteksi lingkungan,
pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan,
perlindungan terhadap warisan budaya, dan pendirian
lembaga pembangunan daerah.

14
UNSUR PENDUKUNG
◼ MEMAJUKAN UMKM

15
Pemerintah Daerah
◼ Untuk mempercepat pembangunan
daerah, maka pemerintah daerah sebagai
pengambil kebijakan pembangunan harus
lelalu mengintegrasikan semua lintas
pelaku, termasuk berbagai unsur dalam
pemerintah daerah, bisnis, organisasi
nirlaba dan penduduk lainnya.

16
Promosi Inovasi
◼ Seorang wirausaha secara umum mampu
memanfaatkan kesempatan untuk
pengembangan kapasitas ekonomi dan
pengalokasian sumber daya secara efektif.
Sejalan dengan tren baru dalam pembangunan
ekonomi, wirausaha juga harus mampu
menghadapi kompetisi dan berinovasi,
menghasilkan pertumbuhan ekonomi,
pembaharuan teknologi, penciptaan lapangan
kerja dan perbaikan kesejahteraan masyarakat
setempat.
17
Kelembagaan
◼ Pembentukan klaster akan mampu merangsang
penumbuhan bisnis baru dan menarik
perusahaan bisnis baru dari luar daerah,
sehingga menigkatkan output industri dan
menciptakan kesempatan kerja baru. Melalui
interaksi dan berbagai sumber daya dalam
jejaring, inovasi dan perbaikan teknologi dapat
ditingkatkan. Dalam kaitan ini pemerintah
daerah perlu menumbuhkan iklim usaha yang
kondusif sesuai dengan kondisi lokal untuk
pengembangan industri klaster.
18
Pengembangan SDM
◼ Unsur-unsur interaksi mempengaruhi keberhasilan
kebijakan tenaga kerja meliputi seberapa baik kebijakan
itu sejalan dengan seluruh strategi pengembangan
ekonomi, yang juga harus membangun jejaring dengan
layanan organisasi ekonomi dan sosial lain, dan
bagaimana kondisi sosial dan ekonomi mempengaruhi
fleksibilitas implementasinya.
◼ Penumbuhan UMKM dan bisnis pemula mempunyai
andil pending dalam penyusunan kebijakan tenaga kerja
diberbagai wilayah.

19
Dukungan finansial
◼ Pengembangan Usaha Mikro kecil dan
Menengah (UMKM) biasanya diiringi
dengan kebutuhan modal. UMKM yang
semakin berkembang, disebabkan karena
semakin besarnya pula peluang usaha
yang dapat diakses.

20
Strategi Pemasaran.

◼ Di banyak daerah, masalah strategi


pemasaran menjadi perhatian utama,
khususnya untuk produk budaya lokal.
Industri budaya lokal yang tradisional
mungkin masih menggunakan metode
pemasaran kadaluarsa. Ini bisa membuat
industri ini mengalami penurunan.

21
Membangun Kemitraan

◼ Pembangunan UMKM sebagian besar


tergantung pada kemitraan antara pemerintah,
pelaku bisnis dan lembaga non pemerintah.
Kemitraan ini memfasilitasi koordinasi dan kerja
sama.
◼ Pasangan lokal darisektor swasta dapat
membantu mengekspolitasi kesempatan daerah
dalam mengembangkan kebijakan dan strategi
yang sesuai dengan kebutuhan setempat.

22
◼ Kunci utama dari kemitraan ini adalah
mekanisme untuk mengatur dan
mengkoordinid secara benar sumber daya
dan upaya-upaya yang berbeda dari para
pelaku yang berbeda.

23
Struktur Usaha di Indonesia

24
JENIS, BENTUK KEMITRAAN UKM
#2
Dasar Kemitraan (UKM)
• Bersifat bisnis
• Saling membutuhkan
• Saling percaya
• Sukarela
• Disiplin
• Saling menguntungkan
• Accountable
• Saling memperkuat
Mengapa Kemitraan (UKM) Penting???

• Memenuhi kebutuhan dalam menjaga kinerja


kompetitif perusahaan
• Ke- bersinambungan dan keberlanjutannya
usaha dalam sektor yang sama atau yang
related
• Membangun kebersamaan dan penguatan
sesama pelaku bisnis
Kekuatan Pendorong KemitraanUKM
Harus Dilaksanakan
• Meningkatnya • Kebutuhan akan
persaingan dalam dunia pengembangan produk
usaha baru yang cepat
• Harapan pelanggan • Kekurangan keahlian
lebih tinggi • Pengenalan proses
• Penekanan pada biaya bisnis baru
• Perubahan tehnologi
yang cepat
• Persaingan dalam pasar
yang lebih luas
Kemitraan UKM dari sudut pandang
sistem
Vertical Backward Linkage
• Adalah sitem kemitraan yang di dalamnya Usaha Besar (UB) bergerak dalam produksi
barang akhir (assembler) Usaha Kecil (UK) sebagai pemasok komponen kepada UB.

Vertical Forward Linkage


• Usaha Centernya/Besar menghasilkan bahan baku dan memasok untuk diproses
selanjutnya oleh Usaha Kecil

Horizontal Linkage
• Usaha Besar sebagai trader/exporter, Usaha Kecil menghasilkan produk yang akan
dipasok ke trader.
Bentuk Kemitraan UKM

Bentuk kemitraan tergantung


pada apa yang diinginkan atau
dalam hal apa saja yang akan
dikerjasamakan
• Sesuai kebutuhan spesifik usaha, kemitraan UKM
dapat berbentuk :
✓ Pembagian kompetensi (produk, tehnologi,
pemasaran, keuangan, sumber daya manusia)
✓ Subkontrak
✓ Pasokan
✓ Usaha Patungan
✓ dll
1 Kelaziman Pola Kemitraan UKM
Kerjasama keterkaitan antar hulu-hilir (forward linkage)
Pembangunan industri dasar dengan skala besar yang dilakukan untuk mengolah langsung
sumber daya alam termasuk sumber energi yang terdapat di suatu daerah, perlu
dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan cabang-cabang dan jenis-jenis industri yang
saling mempunyai kaitan, yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi kawasan-kawasan
industri

2
Kerjasama keterkaitan antar hilir-hulu (backward linkage)
Dapat menggunakan bahan-bahan dalam negeri adalah untuk meningkatkan nilai tambah,
memelihara keseimbangan antara peningkatan produksi dan kesempatan kerja, serta
pemerataan pendapatan, dalam rangka usaha memperbesar nilai tambah sebanyak-
banyaknya, maka pembangunan industri harus dilaksanakan dengan mengembangkan
keterkaitan yang berantai ke segala jurusan secara seluas-luasnya yang saling
menguntungkan kelompok industri hilir, keterkaitan antara kelompok industri hulu/dasar
3
Hal-hal yang harus
diperhatikan :
Kerjasama dalam pemilik 1. Perjanjian tertulis
usaha 2. Berdasarkan asas
jalinan kerjasama yang manfaat
dilakukan antara usaha 3. Berdasarkan asas adil
besar atau menengah
dengan usaha kecil 4. Tidak ada unsur
didasarkan pada paksaan
kesejajaran kedudukan
atau mempunyai derajat
yang sama terhadap
kedua belah pihak yang
bermitra
4 bapak dan anak-angkat bapak angkat sebagai 5
Kerjasama dalam bentuk Kerjasama dalam bentuk

pemodal ventura
Pada dasarnya pola bapak Merupakan bentuk kerjasama
angkat adalah refleksi dalam bentuk suatu investasi
kesediaan pihak yg mampu melaui pembiayaan berupa
atau besar untuk membantu penyertaan modal ke dalam
pihak lainyang kurang suatu perusahaan swasta
mampu atau kecil pihak yang (anak perusahaan) sebagai
memang memerlukan pasangan usaha (investee
pembinaan company) untuk jangka
waktu tertentu
6
Pola Inti Plasma
Adalah merupakan hubungan kemitraan antara UKM dan UB
sebagai inti membina dan mengembangkan UKM yang menjadi
plasmanya dalam menyediakan lahan, penyediaan sarana
produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan
produksi, perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi
dll, yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas
usaha
Perusahaan Mitra membina kelompok
UKM mitra dalam hal????
Penyediaan dan penyiapan lahan

Pemberian saprodi

Pemberian bimbingan teknis manajemen usaha


dan produksi

Perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi

Pembiayaan

Bantuan lain seperti efesiensi dan produktifitas


usaha
7
Subkontrak
hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di
dalamnya Usaha Kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau
Usaha Besar sebagai bagian dari produksinya

Pembinaan oleh perusahaan Pembinaan oleh kelompok


mitra mitra

Meningkatkan pengetahuan dan Merencanakan Usaha


kewirausahaan kelompok mitra

Melaksanakan dan mentaati


perjanjian kemitraan
Membantu mencarikan fasilitas
kredit yang layak
Memupuk modal dan
memanfaatkan pendapatan secara
Mengadakan penelitian, rasional
pengembangan, dan pengaturan
teknologi tepat guna
Meningkatkan hubungan
melembaga dengan koperasi

Melakukan konsultasi dan temu usaha


Mencari dan mencapai skala usaha
ekonomi
8
Pola Pedagang Umum
hubungan kemitraan antara UK dengan UM atau UB,
yang di dalamnya UM atau UB memasarkan hasil
produksi UK atau UK memasok kebutuhan yang
diperlukan oleh UM atau UB mitranya
Waralaba
bentuk hubungan kemitraan antara pemilik waralaba atau
9
pewaralaba (franchisor) dengan penerima waralaba
(franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba)

Pemberi waralaba (Franchisor) Penerima waralaba (Franchisee)


adalah badan usaha atau adalah badan usaha atau
perorangan yang memberikan hak perorangan yang diberikan hak
kepada pihak lain untuk untuk memanfaatkan dan atau
memanfaatkan dan atau menggunakan hak kekayaan
menggunakan hak kekayaan intelektual (HKI) atau penemuan
intelektual (HKI) atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi
atau ciri khas usaha yang dimilikinya waralaba
4 jenis franchise
Product Franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual
produk yang dihasilkan oleh produsen

Manufacture Franchise, memebrikan hak pada suatu badan usaha untuk


membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat dengan
menggunakan merek dagang dan merek franchisor

Business Oportunity Ventures, mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli


dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu

Business Format Franchising, perusahaan menyediakan suatu metode yang


telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan
menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan
10
Keagenan
Adalah hubungan kemitraan antar
kelompok mitra dengan perusahaan mitra
dimana kelompok diberi hak khusus untuk
memasarkan barang dan jasa usaha
pengusaha mitra
Implementasinya di Dunia ????
KOREA SELATAN
Lembaga penunjang
bernama Small and
Medium Industry
Promotion Corporation
bersifat semi pemerintah
dan bertugas menjadikan
UK tangguh dan dapat
bermitra dengan UB serta
melakukan program ahli
teknologi dan investasi
dari UB ke UK
JEPANG
Mendirikan Institut for
promotion of
subcontracting yang
tugasnya memperkuat
kedudukan UKM dan
teknologi UKM serta
menyediakan
informasi
Taiwan
Dalam mengembangkan
kemitraan usaha industri
di Taiwan dibuat Center
satelite system UB
bertindak sebagai center
dan UK dan UM sebagai
satelite. Untuk
menunjang program
tersebut, didirikan
Corporate Synergy
Development Center
(CSD) yang dibiayai oleh
pemerintah dan sektor
swasta

Anda mungkin juga menyukai