Anda di halaman 1dari 10

BAB II PEMBAHASAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

A.PENGERTIAN

Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan
terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa
dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain
seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
(Wikipedia.com)

Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat
asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

B.FUNGSI

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2.
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan
menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus Leukosit merupakan sel imun
utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

· C. LETAK-LETAK SISTEM IMUN

a. Sumsum

Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. Sumsum
tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih (termasuk limfosit dan makrofag)
dan platelet. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.

· b. Timus
Dalam kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami proses pematangan sebelum lepas ke dalam sirkulasi.
Proses ini memungkinkan sel T untuk mengembangkan atribut penting yang dikenal sebagai toleransi
diri.

· c. Getah bening

Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan limfatik. Terkumpul
dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan dan para-aorta daerah. Pengetahuan tentang
situs kelenjar getah bening yang penting dalam pemeriksaan fisik pasien.

Getah adalah basa (pH> 7,0) cairan yang biasanya jelas, transparan, dan tidak berwarna. Mengalir di
pembuluh limfatik dan jaringan mandi dan organ dalam meliput pelindung. Tidak ada sel darah merah
dalam getah bening dan memiliki kandungan protein lebih rendah dari darah. Seperti darah, hal ini
sedikit lebih berat daripada air (densitas = 1,019 ± 0,003). Getah bening mengalir dari cairan interstisial
melalui pembuluh limfatik sampai dengan baik duktus toraks atau saluran getah bening kanan, yang
berakhir di pembuluh darah subklavia, dimana getah bening dicampur ke dalam darah. (Duktus getah
bening yang tepat mengalir di sisi kanan leher, dada, dan kepala, sedangkan duktus toraks menguras
seluruh tubuh.) Limfe membawa lipid dan vitamin yang larut dalam lemak diserap dari saluran
gastrointestinal (GI). Karena tidak ada pompa aktif dalam sistem getah bening, tidak ada tekanan-
kembali diproduksi. Pembuluh limfatik, seperti vena, memiliki arah katup yang mencegah aliran balik.
Selain itu, sepanjang kapal tersebut terdapat kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil yang
berfungsi sebagai filter dari cairan limfatik. Hal ini dalam kelenjar getah bening di mana antigen biasanya
disajikan kepada sistem kekebalan tubuh.

Sistem limfoid manusia sebagai berikut: · organ utama: tulang sumsum (di pusat cekungan tulang) dan
kelenjar timus (terletak di belakang tulang dada di atas jantung), dan

sekunder organ pada atau dekat portal kemungkinan masuknya patogen: kelenjar gondok, amandel,
limpa (terletak di bagian kiri atas perut), kelenjar getah bening (di sepanjang pembuluh limfatik dengan
konsentrasi di leher, ketiak, perut, dan pangkal paha) Peyer’s patch (dalam usus), dan usus buntu.

· c. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

Di samping jaringan limfoid berkonsentrasi dalam kelenjar getah bening dan limpa, jaringan limfoid juga
ditemukan di tempat lain, terutama saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran urogenital.

D.MEKANISME PERTAHANAN
a. Non Spesifik

· Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun alamiah.
Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh kita adalah kulit dengan kelenjarnya,
lapisan mukosa dengan enzimnya, serta kelenjar lain dengan enzimnya seperti kelenjar air mata.

Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen merupakan
komponen mekanisme pertahanan non spesifik.

Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba untuk mencegah,mengontrol dan
mengeliminasi terjadinya infeksi pada host, merangsang terjadinya imunitas spesifik untuk
mengoptimalkan efektifitas kerja dan Hanya bereaksi terhadap mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan
sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang sama untuk infeksi yang berulang. a. pertahanan
fisik : kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan b. pertahanan kimia : bahan yang disekresi mukosa
saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang
dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram

–dengan bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu ( melawan kuman gram + ) c.
pertahanan humoral - komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit
( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat
bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya -
interferon

–suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons
terhadap infeksi virus.

b. Mekanisme Pertahanan Spesifik

· Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme maka imunitas spesifik
akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang diperankan oleh
sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel makrofag dan
komplemen.

· Dilihat dari caranya diperoleh maka mekanisme pertahanan spesifik disebut juga respons imun didapat.
Mekanisme Pertahanan Spesifik (Imunitas Humoral dan Selular)
· Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa bantuan sel
imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel
plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.

· Imunitas selular didefinisikan sebagai suatu respons imun terhadap antigen yang diperankan oleh
limfosit T dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.

b.1.Komponen Sistem Imun Spesifik

b.1.1Barier Sel Epitel

Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan peptida
yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit T dan B,
tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun spesifik. Sel T limfosit
intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya melisiskan
mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan IG M.

b.1.2 Neutrofil dan Makrofag

Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama yang bekerja adalah neutrofil dan makrofag
dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakan makrofag dan
neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali bahan intraselular (DNA),
endotoxin dan lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan aktifitas antimikroba dan
sekresi sitokin.

b.1.3 NK Sel

NK sel mampu mengenali virus dan komponel internal mikroba. NK sel di aktifasi oleh adanya antibodi
yang melingkupi sel yang terinfeksi virus, bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel yang tidak
mempunyai MCH class I. Selanjutnya NK sel akan menghasilkan porifrin dan granenzim untuk
merangsang tterjadinya apoptosis.

c. Antibodi (Immunoglobulin)
sAntibodi (bahasa Inggris:antibody, gamma globulin)adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang
disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen
tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian Immunglobulin

Antibodi A (bahasa Inggris: Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan peran penting
dalam imunitas mukosis (en:mucosal immune). IgA banyak ditemukan pada bagian

sekresi tubuh (liur, mukus, air mata, kolostrum dan susu) sebagai sIgA (en:secretoryIgA) dalam
perlindungan permukaan organ tubuh yang terpapar dengan mencegah penempelan bakteri dan virus
ke membran mukosa. Kontribusi fragmen konstan sIgA dengan ikatan komponen mukus memungkinkan
pengikatan mikroba.

Antibodi D (bahasa Inggris: Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan fragmen yang
dapat mengikat 2 epitop. IgD ditemukan pada permukaan pencerap sel B bersama dengan IgM atau sIga,
tempat IgD dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B. IgD berperan dalam mengendalikan
produksi autoantibodi sel B. Rasio serum IgD hanya sekitar 0,2%.

Antibodi E (bahasa Inggris: antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang hanya dapat
ditemukan pada mamalia. IgE memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada hipersensitivitas tipe
1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing parasit (helminth) seperti Schistosoma
mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica, serta terhadap parasit protozoa tertentu
sepertiPlasmodium falciparum, dan artropoda.

Antibodi G (bahasa Inggris: Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang terbentuk dari dua
rantai berat dan rantai ringan , yang saling mengikat dengan ikatan disulfida, dan mempunyai dua
fragmen antigen-binding. Populasi IgG paling tinggi dalam tubuh dan terdistribusi cukup merata di
dalam darah dan cairan tubuh dengan rasio serum sekitar 75% pada manusia dan waktu paruh 7 hingga
23 hari bergantung pada sub-tipe.

Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin) adalah antibodi dasar yang berada
pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling besar,
berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh terpapar antigen
sebagai respon imunitas awal (en:primary immune response) pada rentang waktu paruh sekitar 5 hari.
Bentuk monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit- B dan reseptor sel-B. IgM
adalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa janin kehidupan seorang manusia
dan berkembang secara fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan IgM adalah bagian yang

menggerakkan lintasan komplemen klasik.

D. Macam-macam imun

d.1 Imunitas bawaan

Sistem kekebalan bawaan adalah apa yang kita dilahirkan dengan dan itu spesifik, semua antigen
diserang sama cukup banyak. Hal ini genetik berdasarkan dan kami sebarkan ke anak cucu kita.

Permukaan Hambatan atau Imunitas Mukosa Dan tentu saja, yang paling penting penghalang pertama
adalah kulit. Kulit tidak dapat ditembus oleh sebagian besar organisme kecuali jika sudah memiliki celah,
seperti goresan, nick, atau dipotong. Mekanis, patogen dikeluarkan dari paru-paru dengan tindakan
ciliary sebagai langkah rambut-rambut kecil di gerakan ke atas, batuk dan bersin tiba-tiba mengeluarkan
baik dan tak hidup makhluk hidup dari sistem pernafasan, aksi penyiraman air mata, air liur, dan urin
juga memaksa keluar patogen , seperti halnya off peluruhan kulit. Lengket lendir di saluran pencernaan
dan pernafasan perangkap banyak mikroorganisme. PH asam (<7,0) dari sekresi kulit menghambat
pertumbuhan bakteri. Folikel rambut mengeluarkan sebum yang mengandung asam laktat dan asam
lemak baik yang menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen dan jamur. Area kulit tidak
ditutupi dengan rambut, seperti telapak tangan dan telapak kaki, yang paling rentan terhadap infeksi
jamur. Pikirkan’s kaki atlet. Air liur, air mata, sekresi hidung, dan keringat mengandung lisozim, suatu
enzim yang menghancurkan dinding sel bakteri positif Gram menyebabkan lisis sel. sekret vagina juga
sedikit asam (setelah onset menstruasi). Spermine dan seng dalam air mani menghancurkan beberapa
patogen. Laktoperoksidase merupakan enzim yang kuat ditemukan dalam susu ibu. Perut merupakan
hambatan yang hebat sepanjang mukosa mensekresi asam klorida nya (0,9 <pH <3,0, sangat asam) dan
protein-mencerna enzim yang membunuh patogen banyak. perut bahkan dapat menghancurkan obat-
obatan dan bahan kimia lainnya. Flora normal adalah mikroba, terutama bakteri, yang hidup di dan di
tubuh dengan, biasanya, tidak ada efek berbahaya bagi kami. Kami memiliki sekitar 10 13 sel di dalam
tubuh kita dan 10 14 bakteri, yang sebagian besar tinggal di usus besar. Ada 10 3 -10 4 mikroba per cm
2 pada kulit (Staphylococcus aureus, Staph,. Epidermidis diphtheroid, streptococci, Candida, dll).
Berbagai bakteri hidup di hidung dan mulut. Lactobacillus tinggal di lambung dan usus kecil. Usus bagian
atas memiliki sekitar 10 4 bakteri per gram, sedangkan usus besar memiliki 10 11 per gram, dimana 95-
99% adalah anaerob (anaerob adalah sebuah mikroorganisme yang dapat hidup tanpa oksigen,
sementara sebuah aerob memerlukan oksigen.) Atau Bacteroides. Saluran urogenitary adalah ringan
dijajah oleh berbagai bakteri dan diphtheroid. Setelah pubertas, vagina dijajah oleh aerophilus
Lactobacillus bahwa glikogen fermentasi untuk mempertahankan pH asam. Normal flora mengisi
hampir semua relung ekologis yang tersedia dalam tubuh dan menghasilkan bacteriocidins, defensin,
protein kationik, dan laktoferin yang semuanya bekerja untuk menghancurkan bakteri lain yang bersaing
untuk ceruk mereka dalam tubuh. Bakteri penduduk bisa menjadi masalah ketika mereka menyerbu
ruang di mana mereka tidak dimaksudkan untuk menjadi.

Beberapa makrofag terkonsentrasi di paru-paru, hati (Kupfer sel), lapisan kelenjar getah bening dan
limpa, mikroglia otak, mesoangial sel-sel ginjal, sinovial A sel, dan osteoklas. Mereka berumur panjang,
tergantung pada mitokondria untuk energi, dan yang terbaik di menyerang sel-sel mati dan patogen
mampu hidup dalam sel. Setelah makrofag sebuah phagocytizes sel, ia menempatkan beberapa protein
tersebut, disebut epitop, pada permukaannya-mirip pesawat tempur menampilkan hits-nya. ini penanda
permukaan berfungsi sebagai alarm untuk sel kekebalan lainnya yang kemudian menyimpulkan bentuk
penyerbu. Semua sel-sel yang melakukan hal ini disebut presentasi antigen sel (APC). The-tetap atau
mengembara makrofag tidak berkeliaran di pembuluh darah dan bahkan dapat meninggalkan mereka
untuk pergi ke situs infeksi di mana mereka menghancurkan jaringan yang mati dan patogen. Emigrasi
dengan menekan melalui dinding kapiler ke

jaringan disebut diapedesis atau ekstravasasi. Kehadiran histamines di lokasi infeksi menarik sel ke
sumber mereka. sel-sel pembunuh alami bergerak dalam darah dan getah bening terhadap pelet
(menyebabkan meledak) sel kanker dan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus. Mereka limfosit butiran besar
yang menempel pada glikoprotein pada permukaan sel yang terinfeksi dan membunuh mereka.
Plmorphonuclear neutrofil, juga disebut polys untuk jangka pendek, adalah fagosit yang tidak
mitokondria dan mendapatkan energi dari glikogen yang tersimpan. Mereka adalah nondividing,
berumur pendek (paruh 6-8 jam, umur 1-4 hari), dan memiliki inti tersegmentasi]. The [gambar di bawah
ini menunjukkan phagocytizing neutrofil bakteri, dengan warna kuning. Mereka merupakan 50-75% dari
seluruh leukosit. Para neutrofil memberikan pertahanan utama terhadap pyogenic (pembentuk nanah)
bakteri dan yang pertama di tempat kejadian untuk melawan infeksi. Mereka diikuti oleh makrofag
berkeliaran sekitar tiga sampai empat jam kemudian. Sistem komplemen adalah plasma dipicu sistem
enzim utama. Ini mantel mikroba dengan molekul yang membuat mereka lebih rentan terhadap
terperosok oleh fagosit meningkatkan permeabilitas Vascular. Mediator permeabilitas kapiler untuk
memungkinkan plasma yang lebih dan melengkapi cairan mengalir ke lokasi infeksi juga. Mereka
mendorong polys untuk mematuhi dinding kapiler (pinggiran) dari mana mereka dapat masuk melalui
dalam hitungan menit untuk tiba di daerah yang rusak. Setelah fagosit melakukan pekerjaan mereka,
mereka mati dan mereka "mayat-mayat," kantong-kantong jaringan yang rusak, dan nanah bentuk cair.
Eosinofil tertarik untuk sel dilapisi dengan pelengkap C3B, di mana mereka melepaskan protein dasar
mayor (MBP), protein kationik, perforins, dan metabolit oksigen, yang semuanya bekerja sama untuk
membakar lubang dalam sel dan cacing (cacing). Sekitar 13% dari leukosit adalah eosinofil. umur mereka
sekitar 8-12 hari. Neutrofil, eosinofil, dan makrofag semua fagosit. sel Dendritic ditutupi dengan selaput
labirin proses yang terlihat seperti dendrit sel saraf. Kebanyakan dari mereka adalah sangat penyajian
antigen sel efisien. Ada empat tipe dasar: sel Langerhans, sel dendritik interstisial, interdigitating sel
dendritik, dan sel dendritik beredar. perhatian utama kami akan sel Langerhans, yang ditemukan pada
epidermis dan selaput lendir, terutama di, vagina, dan rongga mulut dubur. Sel-sel ini membuat titik
antigen menarik dan efisien menyajikannya ke sel penolong T untuk aktivasi mereka]. [Akun ini,
sebagian, untuk transmisi HIV melalui kontak seksual. Setiap sel dalam sistem kekebalan tubuh bawaan
untuk mengikat antigen menggunakan pengenalan reseptor-pola. Reseptor ini dikodekan di garis kuman
setiap orang. kekebalan ini diwariskan dari generasi ke generasi. Selama pembangunan manusia ini
terkait

molekul reseptor untuk pola-patogen telah berevolusi melalui seleksi alam untuk lebih spesifik dengan
karakteristik tertentu dari kelas luas organisme menular. Ada beberapa ratus reseptor dan mereka
mengakui pola lipopolisakarida bakteri, peptidoglikan, DNA bakteri, dsRNA, dan zat lainnya. Jelas,
mereka ditetapkan untuk menargetkan baik-negatif dan Gram-positif bakteri Gram.

d.1.1 Imunitas adaptif atau Acquired

Limfosit datang dalam dua tipe utama: sel B dan sel T. Darah perifer mengandung 20-50% dari limfosit
beredar, sisanya bergerak dalam sistem getah bening. Sekitar 80% dari mereka adalah sel T, sel B 15%
dan sisanya adalah sel atau dibeda-bedakan null. Limfosit merupakan 20-40% dari tubuh leukosit
tersebut. massa total mereka adalah sama seperti yang dilakukan oleh otak atau hati. sel B diproduksi di
sel-sel batang dari sumsum tulang, mereka memproduksi antibodi dan mengawasi imunitas humoral
kekebalan. T-sel nonantibody memproduksi adalah limfosit yang juga diproduksi di tulang sumsum tapi
peka dalam timus dan merupakan dasar sel-dimediasi . Produksi sel-sel ini adalah yang digambarkan di
bawah ini. Bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berubah dan dapat beradaptasi dengan lebih baik
menyerang antigen menyerang. Ada dua mekanisme adaptif mendasar:-mediated imunitas sel dan
kekebalan humoral.

d.1.2 Cell-mediated imunitas

Makrofag menelan antigen, proses mereka secara internal, kemudian menampilkan bagian mereka di
permukaan mereka bersama-sama dengan beberapa protein mereka sendiri. Ini sel T peka untuk
mengenali antigen tersebut. Semua sel yang dilapisi dengan berbagai zat. CD adalah singkatan untuk
cluster diferensiasi dan ada lebih dari seratus enam puluh cluster, masing-masing adalah molekul kimia
yang berbeda yang melapisi permukaan. CD8 + dibaca "CD8 positif." Setiap T dan sel B memiliki sekitar
10 5 = 100.000 molekul pada permukaannya. sel B yang dilapisi dengan CD21, CD35, CD40, dan CD45
selain molekul non-CD lainnya. Sel T memiliki CD2, CD3, CD4, CD28, CD45R, dan non-CD molekul pada
permukaannya. Jumlah besar molekul pada permukaan limfosit memungkinkan variabilitas yang sangat
besar dalam bentuk reseptor. Mereka diproduksi dengan konfigurasi acak pada permukaan mereka. Ada
beberapa 10 18 reseptor struktural berbeda beda. Pada dasarnya, antigen bisa menemukan-sempurna
sesuai dekat dengan jumlah yang sangat kecil limfosit, mungkin sedikitnya satu. T sel prima di timus, di
mana mereka menjalani dua proses seleksi. Proses seleksi positif pertama gulma keluar hanya sel-sel T
dengan set yang benar reseptor yang dapat mengenali molekul MHC bertanggung jawab atas diri-
pengakuan. Kemudian proses
Masing-Masing dari mereka bisa membunuh kita. Tubuh kita secara terus menerus selalu mendapat
serangan dari radikal bebas yang bisa mengakibatkan sel-sel mengalami mutasi. Macrophage mencari
sel yang bermutasi ini kemudian membunuhnya. Ketika macrophage membunuh sel itu, ia segera
mengeluarkan zat kimia yang menciptakan fibroblast, yang mana sangat penting untuk pembentukan
sel baru.

Karena sistem imun menduduki prioritas pertama dalam tubuh kita, ia ada diurutan teratas untuk
mendapatkan sumber daya tubuh kita ketika kita sedang mendapat serangan. Coba pikirkan tentang
bagaimana rasanya ketika kita sedang sakit. Kebanyakan yang kita rasakan bukan dari kuman yang ada
didalam tubuh kita, tetapi itu adalah dari reaksi dari sistem imun kita. Sistem imun kita menggunakan
vitamins, mineral, energi selular, oksigen, hormon, dan banyak dari sumber daya tubuh kita yang lain.
Ketika tubuh kita sedang diserang, sistem imun akan mengalirkan semua sumber daya tubuh kita,
sehingga menyebabkan kita merasa lelah dan lemah.

Bahkan orang yang sehat memerlukan bantuan dari luar untuk membantu sistem imunnya, yang mana
secara terus menerus bekerja keras agar kesehatan individu tersebut tetap terjaga. Pertimbangkan ini.
Sistem imun harus berfungsi pada kisaran 60-70% dari kapasitasnya sedemikian sehingga ketika ada
kuman yang memasuki tubuh atau ada sel yang bermutasi, mereka dapat meningkatkan aktivitasnya
dengan cepat untuk mengalahkan ancaman tersebut. Ketika sistem imun bekerja pada

kisaran 90-100% dari kapasitasnya dikarenakan stress, polusi atau beberapa alasan lain, maka sistem
yang lain dalam tubuh kita akan menderita atau mengalami penuaan dini.

Transfer factor mempunyai peran yang sangat sentral terhadap semua aktivitas ini. Transfer factor
bahkan dilibatkan dalam tingkatan antioxidants didalam tubuh kita dan didalam sel-sel kita seperti
glutathione, catalase, dan asam ascorbic. Transfer factor alami tubuh kita hanya dilibatkan pada
tingkatan glutathione-S-transferase, sebuah agen dasar detoxification didalam sel tubuh kita.
G. Pentingnya Sistem Imun Yang Seimbang

Mutlak diperlukan sistem imun yang seimbang agar tubuh kita selalu sehat. Sebenarnya sebab
timbulnya penyakit dibagi menjadi dua :

H. Penyakit akibat sistem imun lemah

Jika sistem imun lemah, maka bibit penyakit leluasa memasuki tubuh. Akibatnya timbullah penyakit
seperti : Hipertensi, Jantung, Ginjal, Stroke, Kanker, Diabetes, Flu Babi, Flu Burung, dll.

Penyakit akibat sistem imun bekerja terlalu aktif Jika sistem imun terlalu aktif maka yang terjadi adalah
sistem imun yang menyerang agen yang bukan bibit penyakit, hingga timbullah penyakit seperti : Alergi,
Asthma, Multiple Sclerosis, Psoriasis, Rematik, Asam Urat, Lupus, dll. Jadi sistem imun yang optimal
adalah yang mengetahui kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat.

I. SISTEM KERJA SISTEM IMUN

Ketika bakteri, virus atau jamur memasuki tubuh kita, lusinan sel imun, molekul dan zat kimia tubuh
segera beraksi dan saling bekerja sama untuk menghancurkan para penyerbu tersebut berikut sel-sel
yang telah terinfeksi yang bisa menjadi kanker. Saat para penyerbu telah dihancurkan, para prajurit
sistem imun akan menurunkan aktifitasnya dan kemudian tenang kembali. Jika tidak demikian, maka
yang terjadi adalah penyakit autoimun seperti Lupus, MS, Diabetes tipe 1, Crohn, rheumatoid arthritis,
dan lebih dari 100 penyakit autoimun lainnya.

Anda mungkin juga menyukai