Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Media adalah semua alat komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan
informasi dari sumber ke siswa dengan tujuan dapat meransang siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran secara utuh (Uno & Lamatenggo, 2010). Media merupakan semua yang bisa
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana hingga terbentuk
lingkungan belajar yang kondusif dan dapat dilakukannya proses belajar secara efisien dan
efektif (Munadi, 2012).
Berdasarkan Depdiknas (2003) kata media ialah dari bahasa latin yang bentuk jamaknya
kata “medium” berarti perantara atau pengantar. Artinya media pembelajaran adalah sumber
belajar yang berkombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat
belajar). Jadi dapatkan katakan proses belajar merupakan interaksi komunikasi, penghubung
interaksi komunikasi dalam proses belajar dikatakanlah media pembelajaran.
Sedangkan menurut Sadiman (2006: 7) mengatakan media ialah segala sesuatu yang bisa
digunakan untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima sumber agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi. Artinya media pembelajaran ialah sesuatu yang menjembatani penyampaian
materi belajar antara guru dan siswa untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ialah sesuatu yang bisa
digunakan untuk menyampaikan materi belajar dari sumber kepada siswa. Sehingga proses
belajar dapat berjalan dengan lebih berinovasi dan memotivasi siswa. Hal ini bisa dikatakan
bahwa media pembelajaran ialah penunjang proses belajar yang inovasi.
Klasifikasi media pendidikan menurut Sudjana dan Rivai (2005), dilihat dari fungsi dan
peranannya untuk mendukung proses pembelajaran yaitu Media grafis, sering juga disebut
dengan media dua dimensi, yaitu media yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Beberapa yang
tergolong ke dalam jenis media grafis seperti: gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik dan lainlain. Selanjutnya media tiga dimensi, yaitu dengan bentuk model seperti:
model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan
lain-lain. Dan media proyeksi, seperti: slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain.
Media pembelajaran dalam proses belajar untuk membantu proses interaksi antara guru
dan siswa dalam proses belajar secara optimal. Manfaat media pembelajaran yang dijelaskan
dalam Yamin (2010) merupakan proses penyajian materi pelajaran yang dapat diseragamkan,
proses pembelajaran agar lebih menarik, proses belajar siswa lebih interaktif, alokasi waktu
belajar mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa yang bisa ditingkatkan, proses belajar
yang 13 bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran
maupun terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, pendidik dapat berinovasi untuk lebih positif
dan produktif.
Hal ini sejalan dengan Sudjana & Rivai (2005) mengemukakan manfaat media
pengajaran dalam kegiatan belajar yaitu: 1. Proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran menjadi
lebih jelas maknanya serta dapat lebih dipahami oleh siswa dalam menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar menjadi lebih bervariasi, tidak hanya berkomunikasi
secara verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan serta guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa bisa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar karena bukan hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulan bahwa media pembelajaran memberikan banyak
manfaat bagi siswa dan guru dalam kegiatan belajar. Salah satunya bisa meningkatkan motivasi
bagi siswa dalam belajar, pembelajaran lebih produktif, dan meningkatkan kreafitas yang
dimiliki oleh guru. Dengan tersedianya media pembelajaran proses belajar lebih berwarna dan
berinovasi sehingga siswa lebih bersemangat untuk mengikuti proses belajar.
Dalam penentuan dan pemilihan media pembelajaran ada ketentuan karakteristik media
yang harus dilihat. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dari setiap
media untuk digunakan pada proses pembelajaran. Karakteristik media menurut Sanaky (2013),
secara umum yaitu media pembelajaran identik artinya dengan kata keperagaan yang berasal dari
kata raga yaitu suatu bentuk yang bisa diraba, dilihat, didengar, diamati, dengan panca indera.
Karakteristik media pembelajaran dalam Rima, dkk (2016) adalah
3) kebenaran konsep,
6) terdapat apersepsi,
11) gambar, animasi, teks, warna tersaji serasi, harmonis, dan proporsional,
12) interaktif,
Adapun Kustandi (2013: 80-81) menyatakan beberapa kriteria dalam penentuan media
untuk mendukung proses pembelajaran yaitu: sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, media
yang digunakan sesuai untuk mendukung isi pelajaran, bentuk tampilan dari media menarik,
media bersifat praktis luwes dan tahan lama, guru cakap dalam menggunakannya,
pengelompokkan sasaran, dan mutu teknis. Sedangkan Indriana (2011: 28) mengungkapkan
beberapa faktor yang menentukan untuk pemilihan media pembelajaran yaitu kesesuaian media
dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang sedang atau akan diajarkan,
kesesuaian dengan ketersediaan fasilitas, kesesuaian dengan karakteristik siswa, kesesuaian
dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan teori yang digunakan. Dalam pemilihan media
yang akan digunakan pada proses belajar memiliki kriteria yang harus sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum menentukan dan menggunakan media pembelajaran harus dilihat dulu kesesuaian
media dengan keadaan siswa, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, bahan ajar yang
dikembangkan dengan media yang akan digunakan tersebut harus sesuai. Media yang akan
dipilih harus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, tujuan dari pembelajaran yang
harus dicapai, sifat dari bahan ajar yang akan digunakan, pengadaan media, serta sifat dari
pemanfaatan media tersebut. Media pembelajaran digunakan jika sudah terpenuhi semua kriteria-
kriteria dari media.
2. Indikator Pengembangan Media
Dalam melakukan pengengembangan media pembelajaran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan pertimbangan sebelum melakukan proses pengembangan media. Dalam setiap
tahapan yang dilakukan dalam tahapan pengembangan media pembelajaran harus sesuai dengan
ketentuan dan kriteria dalam pengembangan media. Sadiman dkk, (2007) mengemukakan
langkahlangkah yang dilakukan dalam pengembangan media pembelajaran antara lain:
1. Penyusun rancangan yang perlu diperhatikan guru yaitu: telaah kebutuhan dan karakteristik
siswa, perumusan tujuan, dan pengembangan materi pelajaran.
2. Penulisan naskah berisikan materi instruksional yang nantinya akan dituangkan kedalam
media yang telah dipilih. Naskah bertujuan untuk penuntun ketika memproduksi sebuah media.
3. Produksi media merupakan kegiatan menciptakan suatu media pembelajaran. Produksi media
berkaitan dengan pelaksanaan media yang akan digunakan. Dalam hal produksi media meliputi:
produksi audio dan produksi film bingkai.
4. Evaluasi program media, Evaluasi atau penilaian bertujuan untuk mengetahui pencapaian
media dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pengevaluasi media meliputi: evaluasi satu
lawan satu, evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan.
C. MEDIA GAMBAR
Di antara beberapa media pembelajaran media gambar adalah di antara media pembelajaran,
media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih
menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Di bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
1. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor
(Hamalik, 1994:95).
2. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan
bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman,
1996:29).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perwujudan lambang
dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di
visualisasikan kedalam bentuk dua dimensi. Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam
komponen metode mengajarsebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru
siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya.
2. Mengatasi batas ruang dan kelas. Misalnya gambar tokoh pahlawan yang dipajang di
ruang kelas.
3. Mengatasi keterbatasan kemampuan indera.
6. Memungkinkan siswa mengadakan kontak langsung dengan masyarakat atau alam sekitar
(Rohani, 1997:6-7).
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang
umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
Keefektifan media gambar yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut
sebagai upaya dalam membina pengetahuan, sikap, dan keterampilan para siswa melalui
interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru. Pada hakikatnya pembelajaran ini
mempelajari lambang-lambang verbal dan visual, agar diperoleh makna yang terkandung di
dalamnya.
2. Keaktipan siswa
proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dengan murid untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran tersebut, artinya bahwa pembelajaran
yang di laksanakan dalam pembelajaran tersebut harus dapat mengarahkan peserta didik kepada
pencapaian suatu kompetensi yang diinginkan secara aktif.
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah minat dan perhatian siswa dalam belajar,
Uzer (2001) mengemukakan bahwa “minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab
dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya, sebaliknya tanpa minat
seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu”. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitanya
dengan sifatsifat murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat, maupun yang
bersifat keaktifan, rasa percaya diri dan minatnya. Minat dalam arti motifm adalah daya dalam
diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau
organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memakai serangkaian tingkah laku atau
perbuatan. Sedangkan keaktifan adalah suatu proses untuk menggiatkan motif - motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan atau
kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam
mencapai tujuan tertentu. Tugas guru adalah membangkitkan keaktifan anak sehingga ada
keinginannya untuk belajar. Keaktifan dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula
timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. (Inrakusuma,1981:87 ). Proses belajar mengajar yang
menyenangkan terjadi apabila siswa sendiri yang aktif dalam pembelajaran dalam hal
keterlibatan intelektual emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan,
asimilasi
d. PENGIMPLEMENTASIKAN MEDIA
media pembelajaran sebagai segala hal yang bertujuan menyalurkan informasi dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga tercipta proses pembelajaran
yang kondusif. Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah
(3) menjadi sumber informasi bagi siswa dalam proses memperoleh pengetahuan (Mahnun,
2012). Bertajuk kepada fungsi media pembelajaran tersebut, guru memiliki peran untuk
menciptakan media pembelajaran yang dapat mengakomodir ketiga fungsi media pembelajaran
dan keterkaitannya dengan karakteristik siswa.
Mahnun menjabarkan pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum memilih
media pembelajaran. Pertama, pertimbangan kondisi siswa (kebutuhan, minat, pengalaman, serta
kondisi mental yang sesuai dengan perkembangan siswa). Kedua, pertimbangan kondisi guru
(tujuan pembelajaran, strategi, serta kemampuan guru dalam merancang dan menggunakan
media). Ketiga, pertimbangan media itu sendiri (biaya, efisiensi dan efektifitas, aksesibilitas,
serta sarana dan prasarana) (Mahnun, 2012). Melalui pertimbangan tersebut, guru dapat
menyesuaikan media yang paling tepat digunakan ketika pembelajaran berlangsung.
Proses pembuatan (perancangan) media pembelajaran pada dasarnya akan melewati tiga
tahap utama yakni fase define, fase develop, dan fase evaluasi yang terjadi secara simultan dan
berkesinambungan (Malawi & Kadarwati, 2017). Pertama, define atau fase perumusan tujuan.
Pada fase ini, guru akan mempersiapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam membuat
media. Kemudian fase kedua merupakan fase develop atau pengembangan. Pada fase ini, guru
sudah mulai mengembangkan bahan-bahan yang dipersiapkan pada fase pertama. Ketiga, fase
evaluasi yang berfungsi untuk menilai media yang sudah dikembangkan (dibuat). Fase ini berisi
rangkaian uji coba, revisi, dan pengkajian dengan pihak lain sebelum media pembelajaran
tersebut digunakan di dalam kelas.
kepada para siswa sekolah Dasar. Para guru harus benarbenar memahami pembelajaran
yang akan diberikan kepada para siswa dan memiliki berbagai macam strategi yang akan
digunakan dalam penyampaian materi kepada para siswa.
b. Siswa di perkenalkan dengan strategi pembelajaran yang dipakai dandiperkenalkan
dengan media gambar, kemudian siswa diminta untuk mencermati media gambar tersebut
dengan cara mereka sendiri namun tetap dalam pengawasan guru.
REFRENSI
https://pintek.id/blog/media-pembelajaran/
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwilyJn646v0AhXS
h-YKHa8iD2IQFnoECAQQAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.asikbelajar.com
%2Fkarakteristik-media-pembelajaran%2F&usg=AOvVaw2-dz9nMN1CdmZA-5rukoo1
https://www.google.com/search?
q=pengimpletasikan+media+gambar+dalam+menikatkan+keatipan+siswa&client=firefox-b-
d&ei=J4qbYZ-dHNrWz7sPy8KSEA&ved=0ahUKEwjfzMLG-
av0AhVa63MBHUuhBAIQ4dUDCA0&oq=pengimpletasikan+media+gambar+dalam+menikatkan+keatipa
n+siswa&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAw6CAgAELADEM0COgUIABDNAjoHCCEQChCgAToECCEQFToFCCEQoA
FKBAhBGAFQryxYk_4BYIeUAmgCcAB4AIAB9gGIAckjkgEGNi4yOS4xmAEAoAEByAEDwAEB&sclient=gws-
wiz