Anda di halaman 1dari 52

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI

“EMPATI”

Disusun Oleh :

Annisa Ayu Lestari (191810103)

Hardiansyah (191810057)

Maria Della Fajar Bulan (191810016)

Kelas : PS5B

Dosen Pengampuh:
Carli Sintinjak, M.Si

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

2021

1
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................................4
D. Sasaran Subjek.............................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................5
A. Landasan Teori.............................................................................................................5
1. Pengertian Empati................................................................................................5
2. Teori Pendekatan Empati.....................................................................................5
B. Aspek-aspek Empati....................................................................................................9
C. Penguraian Atribut Empati........................................................................................10
D. Kisi-Kisi Bluprint......................................................................................................11
E. Item-item Empati.......................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................15
REFERENSI........................................................................................................................24
LAMPIRAN A.....................................................................................................................17
LAMPIRAN B.....................................................................................................................24
LAMPIRAN C.....................................................................................................................30
LAMPIRAN D.....................................................................................................................36

2
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Empati adalah kemampuan untuk memahami emosi, pikiran, perilaku,


dan tindakan orang lain dengan merespons secara tepat guna membantu
seseorang yang membutuhkan. Empati dilihat sebagai tolak ukur pemikiran
individu yang berorientasi pada orang lain dan daya tanggap atas tanggapan
yang berorientasi pada diri sendiri. Dalam artian yang luas, empati adalah
konstruksi multifaset dengan dua dimensi yaitu empati kognitif dan empati
emosional. Salah satu perbedaan antara dua dimensi bahwa empati
emosional berkaitan dengan gairah emosional yang dialami seseorang
ketika mereka melihat atau mengidentifikasi kemalangan orang lain,
sedangkan empati kognitif berkaitan dengan pemahaman mental tentang
kemalangan orang lain tanpa mengalami hal tersebut .

Konsep empati memiliki peran yang sangat penting dalam memahami


pola interpersonal individu terhadap lingkungan sosial. Secara psikologis,
empati merupakan potensi yang dapat mendorong individu untuk lebih
sensitif terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.

Terkait pembahasan mengenai empati, terdapat beberapa peneliti


empati kontemporer seperti Hoffman dan Davis yang sangat produktif
melakukan berbagai penelitian. Hoffman mempelajari empati dalam
kaitannya dengan perilaku prososial, sementara konsep dari Davis
mengambil pendekatan yang lebih luas dan memandang empati secara
eksplisit sebagai fenomena multidimensi dan mengusulkan model
konstruksi empati.

B. Rumusan Masalah
Apakah skala empati yang disusun berdasarkan konstruk
multidimensional Davis sesuai ?

3
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai


adalah untuk mengetahui kesesuaian skala empati yang telah disusun
berdasarkan konstruk multidimensional Davis.

D. Sasaran Subjek
Dalam pengukuran skala empati ini yang menjadi sasaran subjek adalah
remaja akhir dengan rentang usia 18 sampai 21 tahun.

4
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan
orang lain, melihat sudut pandang orang tersebut dan juga membayangkan
diri sendiri berada pada posisi orang tersebut. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), empati adalah keadaan mental yang membuat
seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan
atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati adalah
reaksi terhadap pengalaman orang lain yang diamati (Davis, 1980).
Menurut Davis, empati muncul dari antecendent atau bawaan dalam diri
individu itu sendiri yang meliputi kapasitas kemampuan bawaan,
pengalaman, kekuatan situasi dan persamaan individu.
(Hoffman, 2000), menyatakan bahwa empati merupakan keterlibatan
proses psikologis yang membuat seseorang memiliki perasaan yang lebih
sama dengan situasi orang lain daripada dengan situasinya sendiri.
Dari berbagai definisi empati menurut para ahli diatas, kami
menyimpulkan bahwa empati adalah sikap atau perilaku dimana seseorang
bisa menempatkan dirinya pada kondisi yang dialami oleh orang lain tanpa
perlu menjadi bagian dari pengalaman tersebut.

2. Teori Pendekatan Empati


Menurut Davis, empati merupakan suatu reaksi terhadap pengalaman
orang lain. Davis mengembangkan suatu indeks pengukuran perbedaan
individu dari empati yang disebut IRI (Indeks Reaktivitas Interpersonal)
berdasarkan pendekatan multidimensi. Dimana Davis menganggap empati
sebagai unipolar tunggal yang membangun baik itu sebagai kognitif
maupun emosional. Umumnya Davis memperlakukan empati sebagai
kontruksi kesatuan meskipun sifat kontruksi yang tepat memiliki banyak

5
bervariasi. Menurut Davis, empati muncul dari antecendent atau bawaan
dalam diri individu itu sendiri, yang meliputi kapasitas kemampuan
bawaan, pengalaman, kekuatan situasi, persamaan individu.
Indeks Reaktivitas Interpersonal adalah kuesioner penelitian empati
multidimensi yang paling banyak digunakan. IRI adalah suatu metode
pengukuran yang digunakan Davis dalam menentukan nilai dari empati.
Pengukuran ini dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisi
pernyataan favorable dan unfavorable, lalu menentukan hasilnya dan
mengklasifikasi ke dalam tingkat empati meningkat atau menurun. IRI
menggunakan empat aspek terpisah dari empati, dijelaskan hubungannya
dengan ukuran fungsi sosial, harga diri, emosionalitas dan kepekaan
terhadap orang lain.
Alasan Davis menggunakan IRI karena empati yang paling baik itu
dianggap sebagai satu kesatuan kontruksi, terkait dalam hal yang
menyangkut responsif terhadap orang lain, tetapi juga jelas dapat
dibedakan satu sama lain. Kami menggunakan teori Davis (1980)
dikarenakan teori ini menjabarkan aspek skala empati yang lengkap dan
sesuai dengan yang dibutuhkan makalah ini.
Beberapa aspek dari konsep empati global, yaitu :
2 bagian mengukur reaksi intelektual yang khas dari responden :
 Pengambilan keputusan, yaitu skala yang mengukur kecenderungan
untuk mengambil sudut pandang orang lain dalam kehidupan
sehari-hari.
 Fantasi, yaitu skala yang menunjukkan kecenderungan responden
dalam menempatkan diri mereka secara imanjinatif ke dalam
perasaan dan tindakan karakter fiktif yang ada di buku, film dan
drama.
2 bagian mengukur reaksi emosional yang khas dari responden :
 Perhatian empatik, yaitu skala yang menilai perasaaan simpati dan
kepedulian untuk menolong orang lain.

6
 Tekanan pribadi, yaitu skala yang mengukur perasaan berorientasi
pada diri sendiri dari pribadi kecemasan dan kegelisahan dalam
situasi interpersonal yang tegang.

Alasan Davis menggunakan empat aspek tersebut dikarenakan mereka


memberikan ukuran dari beberapa kualitas yang penting untuk teori dan
alasan praktis. Dan perlu diketahui bahwa isi dari masing-masing empat
skala itu sesuai dengan definisi umum empati sebagai reaksi terhadap
pengalaman orang lain yang diamati.
Pendekatan yang paling dekat dengan bahasa penelitian kontemporer
adalah pemisahan empati menjadi komponen "afektif" dan "kognitif".
Empati afektif terdiri dari resonansi emosional atau kepedulian terhadap
perasaan orang lain. Empati kognitif, sebaliknya, terdiri dari kapasitas
untuk memahami dan memprediksi pikiran dan perasaan orang lain.
IRI berisi empat skala yaitu Perhatian Empatik (EC), Pengambilan
Perspektif (PT), Fantasi (FN), dan Tekanan Pribadi (PD), yang masing-
masing bertujuan untuk mencerminkan subdimensi berbeda dari konstruksi
empati yang lebih luas. Skala EC dimaksudkan untuk menilai perasaan
simpati dan perhatian orang lain yang berorientasi pada orang lain (Davis,
1983), Skala PT dimaksudkan untuk mengindeks kesiapan untuk
mengadopsi perspektif orang lain, tetapi belum tentu akurasi pengambilan
perspektif tersebut. Skala FN bertujuan untuk mengukur kecenderungan
untuk menjadi terserap secara imajinatif dalam perasaan dan tindakan
karakter dalam buku dan film (Davis, 1983). Skala PD bertujuan untuk
mengukur perasaan 'berorientasi diri' dari kecemasan dan kegelisahan
pribadi dalam suasana interpersonal yang tegang” (Davis, 1983).

7
Berbeda dengan teori Davis yang mengembangkan teori empati dalam
konsep multidimensional, Hoffman mempelajari empati dengan kaitannya
dalam perilaku prososial. Menurut Hoffman (1987, 1989, 2000), Berempati
tidak berarti menyelami emosi orang lain dengan tepat, tetapi memahami dan
secara perwakilan turut merasakan pengalaman emosional orang lain.
Hoffman mendefinisikan empati dengan tidak berfokus pada hasil (misalnya,
kecocokan afektif), tetapi pada proses yang mendasari hubungan antara
perasaan pengamat dan target. Sebagaimana dinyatakan Hoffman (2000),
"persyaratan utama dari tanggapan empatik adalah keterlibatan proses
psikologis yang membuat seseorang memiliki perasaan yang lebih
berhubungan dengan situasi orang lain daripada dengan situasinya sendiri".
Hoffman menyatakan bahwa moralitas yang didasarkan pada empati saja
tidak akan adil dalam kelompok manusia yang lebih besar atau campuran dan
akan mengarah pada bias dan konflik. Untuk hidup bersama secara damai,
Hoffman menegaskan bahwa empati harus ditanamkan dalam prinsip-prinsip
moral, Hoffman menunjukkan bagaimana empati menjadi terkait atau terikat
dengan prinsip-prinsip moral kognitif dan sosial.
Teori Hoffman tentang psikologi dan perkembangan moral terutama
difokuskan pada empati dan tekanan empatik, tetapi juga mencakup
pengkondisian klasik, penalaran kognitif, dan prinsip-prinsip kepedulian dan
keadilan. Penalaran kognitif dan keadilan secara khusus diintegrasikan ke
dalam teori Hoffman pada tahap perkembangan empati yang lebih maju.
Teori Hoffman bersifat komprehensif, dan meskipun sebagian besar
didukung oleh penelitian, Hoffman memanfaatkan banyak anekdot terperinci
dari wawancara, pertanyaan penelitian terbuka, dan sumber lain untuk
"mengisi celah penelitian" dalam teori komprehensif.
Teori Hoffman banyak bercerita tentang "sisi emosional" moralitas dan
beberapa kekuatan dan keterbatasan empati dan pengaruhnya pada perilaku
moral. Penderitaan empatik umumnya harus diatasi dengan motif ego untuk
perilaku moral. Hoffman percaya bahwa empati adalah sifat evolusi. Dan
seperti sifat-sifat evolusi lainnya, seperti kemampuan kognitif, itu mungkin

8
pada distribusi kurva, dengan beberapa dari kita memiliki kapasitas lebih
berempati daripada yang lain. Empati juga memiliki keterbatasan lain, seperti
perasaan tidak menyerah, terbiasa, dan berprasangka secara berlebihan.
Terlepas dari keterbatasannya, empati dapat menjadi kekuatan yang ampuh
untuk motivasi moral.

B. Aspek-aspek Empati
Menurut Davis (1983), terdapat empat aspek yang mendasari empati,
yaitu:
1. Pengambilan Perspektif
Pengambilan perspektif menekankan pentingnya kemampuan
dalam perilaku non egosentrik yang artinya kemampuan lebih
memperdulikan kepentingan orang lain.

2. Fantasi
Fantasi merupakan imajinasi yang berpengaruh pada reaksi emosi
indvidu terhadap orang lain dan menimbulkan perilaku menolong.
3. Perhatian Empatik
Perhatian empatik adalah suatu keadaandimana individu lebih
mengedepankan perasaan simpati yang berfokus pada orang lain dan
perhatian terhadap kesulitan orang lain.
4. Tekanan Pribadi
Tekanan pribadi adalah suatu kondisi dimana invidu merasakan
kecemasan pribadi serta kegelisahan ketika melihat orang sedang
mengalami hambatan atau kesulitan.

9
C. Penguraian Atribut Empati

Empati

Pengambilan Fantasi Perhatian empatik Tekanan Pribadi


Perspektif

Mampu memahami Memiliki perasaan


bagaimana seseorang Mampu cemas dan gelisah
akan berpikir membayangkan pada situasi
bagaimana interpersonal.
Mampu merasakan
seseorang dapat
apabila ia berada pada merasakan yang
posisi orang orang lain rasakan.

Berkemauan untuk Cenderung


melihat sudut menampilkan gairah
pandang fisiologis

Mampu
mengantisipasi
perilaku dan reaksi

Memiliki perasaan Mampu peka terhadap Mampu mewakili Memiliki rasa penuh
simpati terhadap orang lain kasih
perasaan hangat
kemalangan oranglain

10
D. Kisi-Kisi Bluprint

BLUE PRINT

SKALA EMPATI

Aspek Indikator Bobot (%)

A. Pengambilan - Mampu memahami bagaimana seseorang


Perspektif berpikir.
- Mampu merasakan apabila ia berada pada
posisi orang lain.
- Berkemauan untuk melihat sudut pandang 35%
orang lain.
- Mampu mengantisipasi perilaku dan reaksi
dari orang lain.

B. Fantasi - Mampu membayangkan bagaimana seseorang


dapat merasakan yang orang lain rasakan.
- Cenderung menampilkan gairah fisiologis 20%

C. Perhatian - Memiliki perasaan simpati terhadap


Empatik kemalangan orang lain.
- Mampu peka terhadap orang lain
35%
- Mampu mewakili perasaan hangat

- Memiliki rasa penuh kasih.

D. Tekanan - Memiliki perasaan cemas dan gelisah pada


Pribadi situasi interpersonal. 10%

Total 100%

11
E. Aitem Skala Empati

Aitem
Aspek Indikator
Favorable Unfavorable
A. Pengambilan - Mampu memahami bagaimana 9,12,7 7,8,21
Perspektif - Mampu merasakan apabila ia berada pada
posisi orang lain. 10,14,20,22,25 11,13,15,23,24
- Berkemauan untuk melihat sudut pandang 81,83,88 16, 82,85
orang lain. 84,86,87 18,89,90
- Mampu mengantisipasi perilaku dan reaksi
dari orang lain.

B. Fantasi - Mampu membayangkan bagaimana seseorang 1,3,27,28,30 2,26,29,31,32


dapat merasakan yang orang lain rasakan.
- Cenderung menampilkan gairah fisiologis 6,19,33,35 4,5,34,36

C. Perhatian - Memiliki perasaan simpati terhadap 38,40,44,45,48 37,39,43,49,50


Empatik kemalangan orang lain.
- Mampu peka terhadap orang lain 42,51,52,53,64 41,46,54,59,67
47,55,58,73 56,61,63
- Mampu mewakili perasaan hangat

- Memiliki rasa penuh kasih.


57,63,70,75 60,66,69,78
D. Tekanan - Memiliki perasaan cemas dan gelisah pada 62,72,74,79 65,71,76,77,80
Pribadi situasi interpersonal.

Total 45 45

12
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Empati adalah


keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi
dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau
kelompok lain,sederhanya empati berarti menempatkan diri kedalam
kondisi yang sedang dialami oleh orang lain. Dalam artian yang luas
empati adalah konstruksi multifaset dengan dua dimensi yaitu empati
kognitif dan empati emosional. Salah satu perbedaan antara dua dimensi
adalah bahwa empati emosional berkaitan dengan gairah emosional yang
dialami seseorang ketika mereka melihat atau mengidentifikasi kemalangan
orang lain, sedangkan empati kognitif berkaitan dengan pemahaman mental
tentang kemalangan orang lain tanpa mengalami hal tersebut. Rasa empati
adalah sesuatu yang harus ada dalam diri manusia, karena disanalah letak
nilai kemanusiaan seseorang, rasa empati tidak boleh dibiarkan begitu saja,
ia harus diasah agar tidak hilang, walaupun sebenarnya rasa empati
terbentuk tergantung pada lingkungan yang membentuknya.

Dalam Teori Davis, terdapat beberapa aspek dari konsep empati global
yaitu:
2 bagian mengukur reaksi intelektual yang khas dari responden :
 Pengambilan keputusan, yaitu skala yang mengukur kecenderungan
untuk mengambil sudut pandang orang lain dalam kehidupan
sehari-hari.
 Fantasi, yaitu skala yang menunjukkan kecenderungan responden
dalam menempatkan diri mereka secara imanjinatif ke dalam
perasaan dan tindakan karakter fiktif yang ada di buku, film dan
drama.
2 bagian mengukur reaksi emosional yang khas dari responden :
 Perhatian empatik, yaitu skala yang menilai perasaaan simpati dan

13
kepedulian untuk menolong orang lain.
 Tekanan pribadi, yaitu skala yang mengukur perasaan berorinetasi
pada diri sendiri dari pribadi kecemasan dan kegelisahan dalam
situasi interpersonal yang tegang.

Sedangkan dalam teori Hoffman, menyatakan bahwa empati adalah


keterlibatan proses psikologis yang membuat seseorang memiliki perasaan
yang lebih berhubungan dengan situasi orang lain daripada dengan situasinya
sendiri. Teori Hoffman tentang psikologi dan perkembangan moral terutama
difokuskan pada empati dan tekanan empatik, tetapi juga mencakup
pengkondisian klasik, penalaran kognitif, dan prinsip-prinsip kepedulian dan
keadilan.
Teori Hoffman banyak bercerita tentang "sisi emosional" moralitas dan
beberapa kekuatan dan keterbatasan empati dan pengaruhnya pada perilaku
moral. Penderitaan empatik umumnya harus diatasi dengan motif ego untuk
perilaku moral. Hoffman percaya bahwa empati adalah sifat evolusi. Dan
seperti sifat-sifat evolusi lainnya, seperti kemampuan kognitif, itu mungkin
pada distribusi kurva, dengan beberapa dari kita memiliki kapasitas lebih
berempati daripada yang lain.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kelompok kami paparkan,semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca, Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna baik dari segi penulisan, pemilihan kata, dan
juga referensi. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

14
REFERENSI

Davis, Mark H. (1983). Measuring individual differences in empathy: Evidence for a


multidimensional approach.. Journal of Personality and Social Psychology, 44(1),
113–126. doi:10.1037/0022-3514.44.1.113

De Buck, Ann; Pauwels, Lieven J.R (2021). Empathy and Theft by Finding: The
Intermediary Role od Moral Emotions and Norms. Journal of Community
Psychology, 29. doi:10.1002/jcop.22571

Kamas, Linda; Preston, Anne (2020). Empathy, Gender, and Prosocial Behavior.
Journal of Behavioral and Experimental Economics, (), 101654-.
doi:10.1016/j.sosec.2020.101654

Alloway, Tracy Packiam; Copello, Evan; Loesch, Matthew; Soares, Charles;


Watkins, Jade; Miller, Daniel; Campell, Gregg; Tarter, Adam; Law, Nicole; Soares,
Christy; Ray, Sebastian (2016). Investigating the reliability and validity of the
Multidimensional Emotional Empathy Scale. Measurement, 90(), 438– 442.
doi:10.1016/j.measurement.2016.05.014

Bayram, A. Burcu; Holmes, Marcus (2019). Feeling their pain: affective empathy and
public preferences for foreign development aid. European Journal ofInternational
Relations ,() ,135406611989091. doi:10.1177/1354066119890915

Dohrenwend, Anne M. (2018). Defining Empathy to Better Teach, Measure, and


Understand Its Impact. Academic Medicine, 93(12), 1754 –1756.
doi:10.1097/acm.0000000000002427

Gambin, Malgorzata; Sharp, Carla (2018). Relations between empathy and anxiety
dimensions in inpatient adolescents. Anxiety, Stress, & Coping, 31(4), 447– 458.
doi:10.1080/10615806.2018.1475868

15
Murphy, Brett A.; Costello, Thomas H.; Watts, Ashley L.; Cheong, Yuk Fai; Berg,
Joanna M.; Lilienfeld, Scott O. (2018). Strengths and Weaknesses of Two Empathy
Measures: A Comparison of the Measurement Precision, Construct Validity, and
Incremental Validity of Two Multidimensional Indices. Assessment, (),
107319111877763–. doi:10.1177/1073191118777636

Pozzoli, Tiziana; Gini, Gianluca; Thornberg, Robert (2017). Getting angry matters:
Going beyond perspective taking and empathic concern to understand bystanders'
behavior in bullying. Journal of Adolescence, 61(), 87–95.
doi:10.1016/j.adolescence.2017.09.011

Song, Youming; Nie, Tingting; Shi, Wendian; Zhao, Xudong; Yang, Yongyong
(2019). Empathy Impairment in Individuals With Autism Spectrum Conditions From a
Multidimensional Perspective: A Meta-Analysis. Frontiers in Psychology, 10(), 1902–.
doi:10.3389/fpsyg.2019.01902

Watanabe, Yayoi; Motomura, Yurika; Saeki, Elina (2020). Development of


emotional literacy and empathy among elementary-aged Japanese children.
International Journal of School & Educational Psychology, (), 1–20.
doi:10.1080/21683603.2020.1837699

16
LAMPIRAN A. SKALA LIKERT EMPATI

Petunjuk Pengisian Item :


a. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini
b. Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan yang sesuai dengan diri anda
dengan memberikan tanda ceklist () pada kolom yang tersedia
c. Berikut keterangan yang ada pada masing-masing kolom jawaban.
STS
SS S TS
(Sangat Tidak
(Sangat Sesuai) (Sesuai) (Tidak Sesuai)
Sesuai)

Nilai Skoring :
SS (Sangat Sesuai) :4
S (Sesuai) :3
TS (Tidak Sesuai) :2
STS (Sangat Tidak Sesuai) : 1
Contoh pengisian :
Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya dapat mengetahui apa yang teman 
saya pikirkan kalau sedang sedih

Skala Likert Empati

Alternatif Skala
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya bisa membayangkan bagaimana rasanya
diperlakukan tidak adil oleh orang lain.
2. Saya tidak dapat memikirkan perasaan orang lain
3. Saya bisa membayangkan apa yang sedang dialami orang
lain
4. Ketika orang lain mengalami kesulitan, saya tidak peduli
5. Saya merasa tenang ketika orang lain kesusahan
6. Saat membantu orang lain, hati terasa tenang
7. Saya sulit memahami apa yang dipikirkan teman saya,
karena saya tidak pernah mengalaminya
8 Terkadang saya tidak memahami pendapat teman saya
17
9 Saya dapat memahami apa yang dipikirkan teman saya
ketika ia sedih
10 Saya akan merasa sedih apabila teman saya sedang
tertimpa musibah.
11 Saya tidak mampu berpikir dari segala sudut pandang
ketika menasihati orang lain
12 Saya berusaha dapat memahami jalan pikiran teman saya
13 Saya merasa biasa saja ketika teman saya mendapat
musibah
14 Saya bisa merasakan perasaan teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua nya
15 Saya tidak merasa iba ketika teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua nya
16 Saya tidak perlu pendapat orang lain dalam
menyelesaikan permasalahan saya
17 Saya berusaha memahami sudut pandang yang ada dari
setiap permasalahan yang temen saya hadapi
18 Ketika akan menyampaikan kabar buruk kepada
seseorang, saya tidak tau harus bagaimana untuk
menenangkannya
19 Ketika orang lain mengalami kesulitan, saya langsung
membantunya
20 Saya mampu berpikir dari segala sudut pandang ketika
menasihati orang lain
21 Saya merasa tidak perlu untuk mengetahui apa yang
dipikirkan oleh teman saya
22 Saya dapat memahami kesedihan teman yang
diperlakukan tidak adil oleh orang lain
23 Saya tidak perduli ketika teman saya mendapat perlakuan
tidak adil dari orang lain
24 Saya tidak merasa kasihan apabila teman saya
dimanfaatkan oleh orang lain
25 Saya mampu merasakan kesulitan orang lain karena saya
juga pernah mengalaminya
26 Saya tidak kepikiran sulitnya orang tua mencari uang
27 Saya dapat memikirkan betapa sulitnya orang tua
mencari uang
28 Saya bisa membayangkan betapa sedihnya orang yang
18
dikhianati
29 Saya sulit membayangkan keadaan yang dialami orang
lain
30 Saya dapat memikirkan perasaan orang lain
31 Saya kesulitan dalam memahami ketidakadilan dalam
hidup orang lain
32 Saya tidak peduli dengan keadaan orang yang dikhianati
33 Saya merasa tidak tenang ketika melihat orang lain
kesusahan
34 Saya merasa tenang saat tidak terlibat dengan kondisi
orang lain
35 Saya bersemangat ketika bekerja sama dengan orang lain
36 Saya malas bekerja sama dengan orang lain
37 Saya bersikap acuh tak acuh dengan masalah yang
dihadapi oleh teman saya
38 Saya merasa tidak nyaman saat melihat orang lain
dikucilkan
39 Ketika melihat seseorang dikucilkan saya tidak
memperdulikannya
40 Ketika melihat teman saya terkena musibah,saya turut
prihatin
41 Saya sulit untuk memahami ekspresi wajah orang lain
42 Saya mampu memahami perasaan orang lain hanya
dengan melihat raut wajahnya
43 Saya tidak mau menghabiskan waktu hanya untuk
menghibur teman saya yang bersedih
44 Saya selalu menabung uang jajan saya,untuk dapat saya
berikan kepada orang yang membutuhkan
45 Ketika melihat teman saya sedih, saya langsung
menghiburnya
46 Ketika melihat ibu hamil di dalam bus yang tidak
mendapat tempat duduk,saya acuh tak acuh
47 Saya selalu menjadi pendengar yang baik ketika teman
saya bersedih
48 Ketika terjadi kecelakaan di hadapan saya,saya akan
membantunya
49 Saya akan mengabaikan kecelakaan yang terjadi di
hadapan saya
50 Saya tidak pernah memperdulikan kesulitan yang dialami
19
orang lain
51 Saya akan memberikan tempat duduk kepada lansia dan
ibu hamil saat didalam bus
52 Ketika melihat orang lain bersedih saya langsung
memberikannya perhatian
53 Saya dapat mengerti kesulitan yang dialami orang tua
saya hanya dari suaranya
54 Saya sulit menyadari apa yang orang tua saya rasakan
jika hanya mendengar dari suaranya
55 Saat teman saya bercerita tentang masalah hidupnya,
maka saya sebisa mungkin akan membantunya
56 Ketika teman saya sedang berduka ,saya berpura-pura
tidak mengetahui hal tersebut
57 Ketika melihat orang lain dihina,saya merasa tidak
nyaman
58 Saat melihat saudara saya sakit parah,saya akan
memberikan semangat dan membantu dengan doa
59 Saya tidak perduli dengan kesedihan orang lain
60 Saya merasa baik-baik saja ketika melihat orang lain
dihina
61 Saya tidak mau mendengarkan permasalahan hidup
orang lain
62 Saya bingung apa yang harus dilakukan ketika ada
kecelakaan di jalan
63 Saya merasa gelisah saat melihat orang lain menyakiti
hewan
64 Saya turut bahagia saat teman saya mendapatkan sesuatu
yang dia inginkan
65 Saya tau apa yang akan dilakukan saat ada korban
kecelakaan

66 Saya tidak perduli dengan apapun yang dilakukan orang


lain terhadap hewan
67 Saya bersikap acuh tak acuh dengan pencapaian yang
telah di dapat orang lain
68 Ketika melihat saudara saya sakit,saya hanya berdiam
diri dan tidak perduli
69 Saat teman saya marah, saya mengabaikan nya
20
70 Saya merasa tidak enak hati,saat teman saya marah
71 Saya tidak dapat menahan emosi saat mendengar
keluarga tertimpa musibah
72 Saya merasa cemas saat mendengar tugas kuliah yang
deadlinenya dalam waktu dekat
73 Ketika teman saya sedang berduka, maka saya akan
berusaha untuk menguatkan dan menghiburnya
74 Saya merasa gelisah ketika ada pengemis di sekitar saya
75 Saya selalu ingin membuat orang lain merasa bahagia
76 Saya merasa minder ketika tidak bisa menjawab
pertanyaan
77 Saya merasa puas saat memberi uang kepada pengemis
78 Saya tidak mau membuang waktu hanya untuk membuat
orang lain bahagia
79 Saya berusaha menahan emosi ketika ada keluarga yang
tertimpa musibah
80 Saya sangat bersemangat ketika mempunyai banyak
tugas
81 Saya akan meminta pendapat teman ketika mendapatkan
suatu masalah
82 Saya sering menghiraukan teman saya yang memiliki
perbedaan sudut pandang terhadap suatu hal
83 Saya akan menghargai pendapat orang lain ketika
berdiskusi
84 Saya mampu menenangkan seseorang setelah saya
menyampaikan kabar buruk
85 Saya terkadang lebih mengedepankan emosi sehingga
membuat saya tidak bisa melihat suatu masalah dari
sudut pandang orang lain
86 Saya tidak mudah terpancing emosi ketika orang lain
sedang mengkritik saya
87 Saya akan berbicara setelah amarah seseorang mereda
88 Saya melihat perbedaan pendapat dari semua sisi ketika
hendak membuat sebuah keputusan
89 Saya mudah terbawa emosi ketika orang lain mengkritik
saya
90 Saya tidak akan membuang waktu untuk menunggu
amarah seseorang mereda saat saya ingin berbicara

21
LAMPIRAN B. TABEL AITEM SEBELUM DI VALIDASI

22
ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE
Pengambilan Mampu • Saya dapat mengetahui apa • Terkadang saya tidak
Perspektif memahami yang teman saya pikirkan memahami apa yang
bagaimana kalau sedang sedih dipikirkan teman saya,
seseorang • Saya berusaha dapat karena saya tidak
berpikir memahami jalan pikiran mengalaminya
teman saya • Terkadang saya tidak
• Saya mengetahui ada sisi memahami pendapat teman
positif dan negatif di setiap saya
permasalahan yang teman • Saya merasa tidak perlu
saya hadapi dan saya untuk mengetahui apa yang
berusaha memahaminya. dipikirkan oleh teman saya

Mampu • Saya akan merasa sedih • Saya merasa biasa saja


merasakan apabila teman saya sedang ketika teman saya mendapat
apabila ia tertimpa musibah. musibah
berada pada • Saya selalu berhati-hati • Saya tidak berhati-hati
posisi orang ketika menasehati teman ketika menasehati teman
lain karena saya berusaha karena saya tidak bisa
memposisikan diri saya memposisikan diri saya
adalah dia adalah dia
• Saya merasakan perasaan • Saya tidak perduli ketika
teman saya ketika mendapat teman saya mendapat
perlakuan tidak adil dari perlakuan tidak adil dari
orang lain orang lain
• Saya bisa merasakan • Saya tidak merasa iba ketika
perasaan teman saya yang teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua ditinggalkan oleh orang tua
nya nya
• Saya dapat merasakan • Saya tidak merasa kasihan
perasaan teman saya ketika apabila teman saya
mengalami kejadian seperti dimanfaatkan oleh orang

23
yang pernah saya alami lain

Berkemauan • Saya sering menanyakan • Saya jarang menanyakan


untuk melihat bagaimana pendapat teman bagaimana pendapat teman
sudut pandang saya mengenai suatu saya mengenai suatu
orang lain. permasalahan permasalahan
• Saya tidak pernah • Saya sering menghiraukan
menyudutkan teman saya teman saya yang memiliki
yang memiliki perbedaan perbedaan sudut pandang
sudut pandang terhadap terhadap suatu hal
suatu hal • Saya terkadang lebih
• Saya melihat perbedaan mengedepankan emosi
pendapat dari semua sisi sehingga membuat saya
ketika hendak membuat tidak bisa melihat suatu
sebuah keputusan masalah dari sudut pandang
orang lain

Mampu • Ketika akan menyampaikan • Ketika akan menyampaikan


mengantisipasi kabar buruk untuk orang kabar buruk kepada
perilaku dan lain, saya sudah seseorang, saya tidak tau
reaksi dari menyiapkan diri untuk harus bagaimana untuk
orang lain menenangkannya menenangkannya
• Saya tidak mudah • Saya mudah terbawa emosi
terpancing emosi ketika ketika orang lain
orang lain sedang mengkritik saya
mengkritik saya • Saya akan memotong
• Saya akan berbicara setelah pembicaraan dan berdebat
amarah seseorang mereda ketika seseorang sedang
mengungkapkan
amarahnya.

Fantasi Mampu • Saya bisa membayangkan • Saya kesulitan dalam


membayangka bagaimana rasanya memahami ketidakadilan
24
n bagaimana diperlakukan tidak adil dalam hidup orang lain
seseorang oleh orang lain • Saya tidak peduli dengan
dapat • Saya bisa membayangkan keadaan orang yang
merasakan betapa sedihnya orang dikhianati
yang orang lain yang dikhianati • Saya tidak dapat
rasakan • Saya dapat memikirkan memikirkan perasaan
perasaan orang lain orang lain
• Saya bisa membayangkan • Saya sulit membayangkan
apa yang sedang dialami keadaan yang dialami
orang lain orang lain
• Saya dapat memikirkan • Saya tidak kepikiran
betapa sulitnya orang tua sulitnya orang tua
mencari uang mencari uang

Cenderung • Ketika orang lain • Ketika orang lain


menampilkan mengalami kesulitan, saya mengalami kesulitan, saya
gairah langsung membantunya acuh tak acuh
fisiologis • Saat membantu orang lain, • Saya merasa tenang saat
hati terasa tenang tidak terlibat dengan
• Saya merasa stres ketika kondisi orang lain
banyak beban yang dipikul • Saya merasa santai ketika
• Saya merasa tidak tenang banyak beban.
ketika melihat orang lain • Saya merasa tenang
kesusahan ketika orang lain
• Saya bersemangat ketika kesusahan
bekerja sama dengan orang • Saya malas bekerja sama
lain dengan orang lain

Memiliki • Ketika melihat teman saya • Saya bersikap acuh tak acuh
perasaan terkena musibah,saya turut dengan masalah yang
simpati prihatin dihadapi oleh teman saya
terhadap • Saya merasa tidak nyaman • Ketika melihat seseorang
kemalangan saat melihat orang lain dikucilkan saya tidak
25
orang lain. dikucilkan memperdulikannya
• Ketika melihat teman saya • Saya tidak mau
sedih, saya langsung menghabiskan waktu hanya
menghiburnya untuk menghibur teman
• Ketika terjadi kecelakaan di saya yang bersedih
hadapan saya,saya akan • Saat saya melihat ada
membantunya kecelakaan yang terjadi
• Saya selalu menabung uang dihadapan saya,saya hanya
jajan saya,untuk dapat saya berdiam diri
berikan kepada orang yang • Saya tidak pernah
membutuhkan memperdulikan kesulitan
yang dialami orang lain

Perhatian Mampu peka • Saya mampu memahami • Saya sulit untuk memahami
Empatik terhadap perasaan orang lain hanya ekspresi wajah orang lain
oranglain dengan melihat raut • Ketika melihat ibu hamil di
wajahnya dalam bus yang tidak
• Ketika di dalam bus saya mendapat tempat
melihat ada ibu hamil yang duduk,saya acuh tak acuh
tidak memiliki tempat • Saya sulit menyadari apa
duduk,saya akan yang orang tua saya rasakan
memberikan tempat duduk jika hanya mendengar dari
saya untuk ibu hamil suaranya
tersebut • Saya tidak perduli dengan
• Saya dapat menyadari kesedihan orang lain
perasaan orangtua saya • Saya bersikap acuh tak acuh
bahagia atau tidak hanya dengan pencapaian yang
dari suaranya telah di dapat orang lain
• Ketika melihat orang lain
bersedih saya langsung
memberikannya perhatian
• Saya turut bahagia saat

26
teman saya mendapatkan
sesuatu yang dia inginkan

Mampu • Saat teman saya bercerita • Saya sering mengabaikan


mewakili tentang masalah hidupnya, teman saya ,saat dia sedang
perasaan maka saya sebisa mungkin bercerita tentang kesulitan
hangat akan membantunya hidupnya
• Saat melihat saudara saya • Ketika melihat saudara saya
sakit parah,saya akan sakit,saya hanya berdiam
memberikan semangat dan diri dan tidak perduli
membantu dengan doa • Ketika teman saya sedang
• Ketika teman saya sedang berduka ,saya berpura-pura
berduka, maka saya akan tidak mengetahui hal
berusaha untuk menguatkan tersebut
dan menghiburnya
• Saya selalu dijadikan teman
saya sebagai tempat
mencurahkan isi hati ketika
mereka bersedih

Memiliki rasa • Ketika melihat orang lain • Saya merasa baik-baik saja
penuh kasih dihina,saya merasa tidak ketika melihat orang lain
nyaman dihina
• Saya merasa gelisah saat • Saya tidak perduli dengan
melihat orang lain apapun yang dilakukan
menyakiti hewan orang lain terhadap hewan
• Saya merasa tidak enak • Saat teman saya marah,
hati,saat teman saya marah saya mengabaikan nya
• Saya selalu ingin membuat • Saya tidak mau membuang
orang lain merasa bahagia waktu hanya untuk
membuat orang lain
bahagia
27
Tekanan Memiliki • Saya bigung apa yang • Saya tau apa yang akan
Pribadi perasaan cemas harus dilakukan ketika ada dilakukan saat ada korban
dan gelisah kecelakaan di jalan kecelakaan
pada situasi • Saya merasa pintar bila • Saya merasa minder
interpersonal dapat membantu teman ketika tidak bisa
mengerjakan tugas menjawab pertanyaan
• Saya merasa cemas saat • Saya sangat bersemangat
mendengar tugas kuliah ketika mempunyai banyak
yang deadlinenya dalam tugas
waktu dekat • Saya merasa puas saat
• Saya merasa gelisah ketika memberi uang kepada
ada pengemis di sekitar pengemis
• Saya berusaha menahan • Saya tidak dapat menahan
emosi ketika ada keluarga emosi saat mendengar
yang tertimpa musibah keluarga tertimpa
musibah

LAMPIRAN C. TABEL AITEM YANG SUDAH DIVALIDASI

ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE

Pengambilan Mampu • Saya dapat memahami apa • Saya sulit memahami apa
Perspektif memahami yang dipikirkan teman saya yang dipikirkan teman saya,
bagaimana ketika ia sedih karena saya tidak pernah
28
seseorang • Saya berusaha dapat mengalaminya
berpikir memahami jalan pikiran • Terkadang saya tidak
teman saya memahami pendapat teman
• Saya berusaha memahami saya
sudut pandang yang ada dari • Saya merasa tidak perlu
setiap permasalahan yang untuk mengetahui apa yang
temen saya hadapi dipikirkan oleh teman saya

Mampu • Saya akan merasa sedih • Saya merasa biasa saja


merasakan apabila teman saya sedang ketika teman saya mendapat
apabila ia tertimpa musibah. musibah
berada pada • Saya mampu berpikir dari • Saya tidak mampu berpikir
posisi orang segala sudut pandang ketika dari segala sudut pandang
lain menasihati orang lain ketika menasihati orang lain
• Saya dapat memahami • Saya tidak perduli ketika
kesedihan teman yang teman saya mendapat
diperlakukan tidak adil oleh perlakuan tidak adil dari
orang lain orang lain
• Saya bisa merasakan • Saya tidak merasa iba ketika
perasaan teman saya yang teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua ditinggalkan oleh orang tua
nya nya
• Saya mampu merasakan • Saya tidak merasa kasihan
kesulitan orang lain karena apabila teman saya
saya juga pernah dimanfaatkan oleh orang
mengalaminya lain

Berkemauan • Saya akan meminta • Saya tidak perlu pendapat


untuk melihat pendapat teman ketika orang lain dalam
sudut pandang mendapatkan suatu masalah menyelesaikan
orang lain. • Saya akan menghargai permasalahan saya
pendapat orang lain ketika • Saya sering menghiraukan
berdiskusi teman saya yang memiliki
29
• Saya melihat perbedaan perbedaan sudut pandang
pendapat dari semua sisi terhadap suatu hal
ketika hendak membuat • Saya terkadang lebih
sebuah keputusan mengedepankan emosi
sehingga membuat saya
tidak bisa melihat suatu
masalah dari sudut pandang
orang lain

Mampu • Saya mampu menenangkan • Ketika akan menyampaikan


mengantisipasi seseorang setelah saya kabar buruk kepada
perilaku dan menyampaikan kabar buruk seseorang, saya tidak tau
reaksi dari • Saya tidak mudah harus bagaimana untuk
orang lain terpancing emosi ketika menenangkannya
orang lain sedang • Saya mudah terbawa emosi
mengkritik saya ketika orang lain
• Saya akan berbicara setelah mengkritik saya
amarah seseorang mereda • Saya tidak akan membuang
waktu untuk menunggu
amarah seseorang mereda
saat saya ingin berbicara

Fantasi Mampu • Saya bisa membayangkan • Saya kesulitan dalam


membayangka bagaimana rasanya memahami ketidakadilan
n bagaimana diperlakukan tidak adil dalam hidup orang lain
seseorang oleh orang lain • Saya tidak peduli dengan
dapat • Saya bisa membayangkan keadaan orang yang
merasakan betapa sedihnya orang dikhianati
yang orang lain yang dikhianati • Saya tidak dapat
rasakan • Saya dapat memikirkan memikirkan perasaan
perasaan orang lain orang lain
30
• Saya bisa membayangkan • Saya sulit membayangkan
apa yang sedang dialami keadaan yang dialami
orang lain orang lain
• Saya dapat memikirkan • Saya tidak kepikiran
betapa sulitnya orang tua sulitnya orang tua
mencari uang mencari uang

Cenderung • Ketika orang lain • Ketika orang lain


menampilkan mengalami kesulitan, saya mengalami kesulitan, saya
gairah langsung membantunya tidak peduli
fisiologis • Saat membantu orang lain, • Saya merasa tenang saat
hati terasa tenang tidak terlibat dengan
• Saya merasa tidak tenang kondisi orang lain
ketika melihat orang lain • Saya merasa tenang
kesusahan ketika orang lain
• Saya bersemangat ketika kesusahan
bekerja sama dengan orang • Saya malas bekerja sama
lain dengan orang lain

Memiliki • Ketika melihat teman saya • Saya bersikap acuh tak acuh
perasaan terkena musibah,saya turut dengan masalah yang
simpati prihatin dihadapi oleh teman saya
terhadap • Saya merasa tidak nyaman • Ketika melihat seseorang
kemalangan saat melihat orang lain dikucilkan saya tidak
orang lain. dikucilkan memperdulikannya
• Ketika melihat teman saya • Saya tidak mau
sedih, saya langsung menghabiskan waktu hanya
menghiburnya untuk menghibur teman
• Ketika terjadi kecelakaan di saya yang bersedih
hadapan saya,saya akan • Saya akan mengabaikan
membantunya kecelakaan yang terjadi di
• Saya selalu menabung uang hadapan saya
jajan saya,untuk dapat saya • Saya tidak pernah
31
berikan kepada orang yang memperdulikan kesulitan
membutuhkan yang dialami orang lain

Perhatian Mampu peka • Saya mampu memahami • Saya sulit untuk memahami
Empatik terhadap perasaan orang lain hanya ekspresi wajah orang lain
oranglain dengan melihat raut • Ketika melihat ibu hamil di
wajahnya dalam bus yang tidak
• Saya akan memberikan mendapat tempat
tempat duduk kepada lansia duduk,saya acuh tak acuh
dan ibu hamil saat didalam • Saya sulit menyadari apa
bus yang orang tua saya rasakan
• Saya dapat mengerti jika hanya mendengar dari
kesulitan yang dialami suaranya
orang tua saya hanya dari • Saya tidak perduli dengan
suaranya kesedihan orang lain
• Ketika melihat orang lain • Saya bersikap acuh tak acuh
bersedih saya langsung dengan pencapaian yang
memberikannya perhatian telah di dapat orang lain
• Saya turut bahagia saat
teman saya mendapatkan
sesuatu yang dia inginkan

Mampu • Saat teman saya bercerita • Saya tidak mau


mewakili tentang masalah hidupnya, mendengarkan
perasaan maka saya sebisa mungkin permasalahan hidup orang
hangat akan membantunya lain
• Saat melihat saudara saya • Ketika melihat saudara saya
sakit parah,saya akan sakit,saya hanya berdiam
memberikan semangat dan diri dan tidak perduli
membantu dengan doa • Ketika teman saya sedang
• Ketika teman saya sedang berduka ,saya berpura-pura
berduka, maka saya akan tidak mengetahui hal
berusaha untuk menguatkan tersebut
32
dan menghiburnya
• Saya selalu menjadi
pendengar yang baik ketika
teman saya bersedih

Memiliki rasa • Ketika melihat orang lain • Saya merasa baik-baik saja
penuh kasih dihina,saya merasa tidak ketika melihat orang lain
nyaman dihina
• Saya merasa gelisah saat • Saya tidak perduli dengan
melihat orang lain apapun yang dilakukan
menyakiti hewan orang lain terhadap hewan
• Saya merasa tidak enak • Saat teman saya marah,
hati,saat teman saya marah saya mengabaikan nya
• Saya selalu ingin membuat • Saya tidak mau membuang
orang lain merasa bahagia waktu hanya untuk
membuat orang lain
bahagia

Tekanan Memiliki • Saya bigung apa yang • Saya tau apa yang akan
Pribadi perasaan cemas harus dilakukan ketika ada dilakukan saat ada korban
dan gelisah kecelakaan di jalan kecelakaan
pada situasi • Saya merasa cemas saat • Saya merasa minder
interpersonal mendengar tugas kuliah ketika tidak bisa
yang deadlinenya dalam menjawab pertanyaan
waktu dekat • Saya sangat bersemangat
• Saya merasa gelisah ketika ketika mempunyai banyak
ada pengemis di sekitar tugas
saya • Saya merasa puas saat
• Saya berusaha menahan memberi uang kepada
emosi ketika ada keluarga pengemis
yang tertimpa musibah • Saya tidak dapat menahan
emosi saat mendengar
keluarga tertimpa
33
musibah

LAMPIRAN D. VALIDASI DARI KELOMPOK LAIN

VALITIDAS BUTIR AITEM


Dari kelompok 2 :
1) Inne nurjanah
2) Rifan ramadhansyah
3) Tri putri wulandari

ITEM SKALA PENGUKURAN “EMPATI”

ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE

34
Pengambilan Mampu • Saya dapat mengetahui apa • Terkadang saya tidak
Perspektif memahami yang teman saya pikirkan memahami apa yang
bagaimana kalau sedang sedih (1) dipikirkan teman saya,
seseorang • Saya berusaha dapat karena saya tidak
berpikir memahami jalan pikiran mengalaminya (2)
teman saya • Terkadang saya tidak
• Saya mengetahui ada sisi memahami pendapat teman
positif dan negatif di setiap saya
permasalahan yang teman • Saya merasa tidak perlu
saya hadapi dan saya untuk mengetahui apa yang
berusaha memahaminya. (3) dipikirkan oleh teman saya

Mampu • Saya akan merasa sedih • Saya merasa biasa saja


merasakan apabila teman saya sedang ketika teman saya mendapat
apabila ia tertimpa musibah. musibah
berada pada • Saya selalu berhati-hati • Saya tidak berhati-hati
posisi orang ketika menasehati teman ketika menasehati teman
lain karena saya berusaha karena saya tidak bisa
memposisikan diri saya memposisikan diri saya
adalah dia (5) adalah dia (4)
• Saya merasakan perasaan • Saya tidak perduli ketika
teman saya ketika mendapat teman saya mendapat
perlakuan tidak adil dari perlakuan tidak adil dari
orang lain (6) orang lain
• Saya bisa merasakan • Saya tidak merasa iba ketika
perasaan teman saya yang teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua ditinggalkan oleh orang tua
nya nya
• Saya dapat merasakan • Saya tidak merasa kasihan
perasaan teman saya ketika apabila teman saya
mengalami kejadian seperti dimanfaatkan oleh orang
yang pernah saya alami (7) lain

35
Berkemauan • Saya sering menanyakan • Saya jarang menanyakan
untuk melihat bagaimana pendapat teman bagaimana pendapat teman
sudut pandang saya mengenai suatu saya mengenai suatu
orang lain. permasalahan (8) permasalahan (9)
• Saya tidak pernah • Saya sering menghiraukan
menyudutkan teman saya teman saya yang memiliki
yang memiliki perbedaan perbedaan sudut pandang
sudut pandang terhadap terhadap suatu hal (11)
suatu hal (10) • Saya terkadang lebih
• Saya melihat perbedaan mengedepankan emosi
pendapat dari semua sisi sehingga membuat saya
ketika hendak membuat tidak bisa melihat suatu
sebuah keputusan masalah dari sudut pandang
orang lain

Mampu • Ketika akan menyampaikan • Ketika akan menyampaikan


mengantisipasi kabar buruk untuk orang kabar buruk kepada
perilaku dan lain, saya sudah seseorang, saya tidak tau
reaksi dari menyiapkan diri untuk harus bagaimana untuk
orang lain menenangkannya (11) menenangkannya
• Saya tidak mudah • Saya mudah terbawa emosi
terpancing emosi ketika ketika orang lain
orang lain sedang mengkritik saya
mengkritik saya • Saya akan memotong
• Saya akan berbicara setelah pembicaraan dan berdebat
amarah seseorang mereda ketika seseorang sedang
mengungkapkan
amarahnya. (12)
Fantasi Mampu • Saya bisa membayangkan • Saya kesulitan dalam
membayangka bagaimana rasanya memahami ketidakadilan
n bagaimana diperlakukan tidak adil dalam hidup orang lain
seseorang oleh orang lain • Saya tidak peduli dengan
36
dapat • Saya bisa membayangkan keadaan orang yang
merasakan betapa sedihnya orang dikhianati
yang orang lain yang dikhianati • Saya tidak dapat
rasakan • Saya dapat memikirkan memikirkan perasaan
perasaan orang lain orang lain
• Saya bisa membayangkan • Saya sulit membayangkan
apa yang sedang dialami keadaan yang dialami
orang lain orang lain
• Saya dapat memikirkan • Saya tidak kepikiran
betapa sulitnya orang tua sulitnya orang tua
mencari uang mencari uang

Cenderung • Ketika orang lain • Ketika orang lain


menampilkan mengalami kesulitan, saya mengalami kesulitan, saya
gairah langsung membantunya acuh tak acuh (13)
fisiologis • Saat membantu orang lain, • Saya merasa tenang saat
hati terasa tenang tidak terlibat dengan
• Saya merasa stres ketika kondisi orang lain
banyak beban yang dipikul • Saya merasa santai ketika
(14) banyak beban. (15)
• Saya merasa tidak tenang • Saya merasa tenang
ketika melihat orang lain ketika orang lain
kesusahan kesusahan
• Saya bersemangat ketika • Saya malas bekerja sama
bekerja sama dengan orang dengan orang lain
lain

Memiliki • Ketika melihat teman saya • Saya bersikap acuh tak acuh
perasaan terkena musibah,saya turut dengan masalah yang
simpati prihatin dihadapi oleh teman saya
terhadap • Saya merasa tidak nyaman • Ketika melihat seseorang
kemalangan saat melihat orang lain dikucilkan saya tidak
orang lain. dikucilkan memperdulikannya
37
• Ketika melihat teman saya • Saya tidak mau
sedih, saya langsung menghabiskan waktu hanya
menghiburnya untuk menghibur teman
• Ketika terjadi kecelakaan di saya yang bersedih
hadapan saya,saya akan • Saat saya melihat ada
membantunya kecelakaan yang terjadi
• Saya selalu menabung uang dihadapan saya,saya hanya
jajan saya,untuk dapat saya berdiam diri (16)
berikan kepada orang yang • Saya tidak pernah
membutuhkan memperdulikan kesulitan
yang dialami orang lain

Perhatian Mampu peka • Saya mampu memahami • Saya sulit untuk memahami
Empatik terhadap perasaan orang lain hanya ekspresi wajah orang lain
oranglain dengan melihat raut • Ketika melihat ibu hamil di
wajahnya dalam bus yang tidak
• Ketika di dalam bus saya mendapat tempat
melihat ada ibu hamil yang duduk,saya acuh tak acuh
tidak memiliki tempat • Saya sulit menyadari apa
duduk,saya akan yang orang tua saya rasakan
memberikan tempat duduk jika hanya mendengar dari
saya untuk ibu hamil suaranya
tersebut (17) • Saya tidak perduli dengan
• Saya dapat menyadari kesedihan orang lain
perasaan orangtua saya • Saya bersikap acuh tak acuh
bahagia atau tidak hanya dengan pencapaian yang
dari suaranya (18) telah di dapat orang lain
• Ketika melihat orang lain
bersedih saya langsung
memberikannya perhatian
• Saya turut bahagia saat
teman saya mendapatkan

38
sesuatu yang dia inginkan

Mampu • Saat teman saya bercerita • Saya sering mengabaikan


mewakili tentang masalah hidupnya, teman saya ,saat dia sedang
perasaan maka saya sebisa mungkin bercerita tentang kesulitan
hangat akan membantunya hidupnya (19)
• Saat melihat saudara saya • Ketika melihat saudara saya
sakit parah,saya akan sakit,saya hanya berdiam
memberikan semangat dan diri dan tidak perduli
membantu dengan doa • Ketika teman saya sedang
• Ketika teman saya sedang berduka ,saya berpura-pura
berduka, maka saya akan tidak mengetahui hal
berusaha untuk menguatkan tersebut
dan menghiburnya
• Saya selalu dijadikan teman
saya sebagai tempat
mencurahkan isi hati ketika
mereka bersedih (20)

Memiliki rasa • Ketika melihat orang lain • Saya merasa baik-baik saja
penuh kasih dihina,saya merasa tidak ketika melihat orang lain
nyaman dihina
• Saya merasa gelisah saat • Saya tidak perduli dengan
melihat orang lain apapun yang dilakukan
menyakiti hewan orang lain terhadap hewan
• Saya merasa tidak enak • Saat teman saya marah,
hati,saat teman saya marah saya mengabaikan nya
• Saya selalu ingin membuat • Saya tidak mau membuang
orang lain merasa bahagia waktu hanya untuk
membuat orang lain
bahagia

Tekanan Memiliki • Saya bigung apa yang • Saya tau apa yang akan
39
Pribadi perasaan cemas harus dilakukan ketika dilakukan saat ada korban
dan gelisah ada kecelakaan di jalan kecelakaan
pada situasi • Saya merasa pintar bila • Saya merasa minder
interpersonal dapat membantu teman ketika tidak bisa
mengerjakan tugas (21) menjawab pertanyaan
• Saya merasa cemas saat • Saya sangat bersemangat
mendengar tugas kuliah ketika mempunyai banyak
yang deadlinenya dalam tugas
waktu dekat • Saya merasa puas saat
• Saya merasa gelisah memberi uang kepada
ketika ada pengemis di pengemis
sekitar • Saya tidak dapat menahan
• Saya berusaha menahan emosi saat mendengar
emosi ketika ada keluarga tertimpa
keluarga yang tertimpa musibah
musibah

Keterangan :

 Atem yang berwarna kuning adalah aitem yang menurut kami harus dipertimbangkan untuk di
ubah
 Nomor yang tertera setelah atem untuk membantu memberi tanda bahwa nomor tersebut
merupakan urutan penjelasan serta alasan aitem itu harus dipertimbangkan untuk di ubah
 Kalimat warna biru adalah saran penulisan bibit aitem yang mungkin dapat dipertimbangkan
 Kalimat warna hijau adalah butir aitem yang menurut kami hendaknya di hapus / diganti

1. Butir aitem :
Saya dapat mengetahui apa yang teman saya pikirkan kalau sedang sedih
Penjelasan :
Aitem yang baik hendaknya mudah di pahami oleh responden yang akan
mengisinya , dari butir aitem ini , menurut kami kurang tepat dalam menyusun
kalimatnya. Karena kalau “mengetahui apa yang teman pikirkan” terdengar
seperti kita bisa membaca pikiran seseorang

Mungkin bisa di ganti , misalnya :


Saya dapat memahami apa yang dipikirkan teman saya ketia ia sedih

40
2. Butir aitem :
Terkadang saya tidak memahami apa yang dipikirkan teman saya, karena saya
tidak mengalaminya
Penjelasan :
Kalimat yang disusun pada butir aitem sedikit rancu , dan membutuhkan waktu
untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya

Mungkin bisa di ganti misalnya :


Saya sulit memahami kesedihan yang di pikirkan teman karena tidak
mengalaminya secara langsung

3. Butir aitem :
Saya mengetahui ada sisi positif dan negatif di setiap permasalahan yang teman
saya hadapi dan saya berusaha memahaminya.
Penjelasan :
Kalimat terkesan bertele-tele sehingga responden membutuhkan waktu untuk
memahami aitem ini
Mungkin bisa diganti dengan :
Saya berusaha memahami segala sisi yang ada dari setiap permasalahan yang
teman saya hadap
4. Butir aitem :
Saya tidak berhati-hati ketika menasehati teman karena saya tidak bisa
memposisikan diri saya adalah dia
Penjelasan :
Penyusunan kalimat terkesan rancu dan bertele-tele

Mungkin bisa diganti dengan :


Saya memberi nasehat tanpa berfikir dari sudut pandang orang yang
mengalaminya

5. Butir aitem :
Saya selalu berhati-hati ketika menasehati teman karena saya berusaha
memposisikan diri saya adalah dia
Penjelasan :
Kalimat telalu sulit, dan bisa lebih disederhanakan. Dan Terdapat satu kaidah
dalam penulisan aitem menurut Edwards yakni :
“ hindari kata-kata semua, selalu , tidak satupun , tidak pernah , sering “

Karena di butir aitem tersebut memiliki kata “ selalu “ mungkin bisa diganti ,
41
misalnya :
Saya mampu berfikir dari segala sudut pandang ketika menasehati seseorang

6. Butir aitem :
Saya merasakan perasaan teman saya ketika mendapat perlakuan tidak adil dari
orang lain
Penjelasan :
Kalimat kurang pas bila dijadikan butir aitem

Mungkin bisa diganti dengan :


Saya memahami kesedihan teman yang diperlakukan tidak adil oleh orang lain

7. Butir aitem :
Saya dapat merasakan perasaan teman saya ketika mengalami kejadian seperti
yang pernah saya alami
Penjelasan :
Kalimat bisa lebih di sederhanakan

Menjadi :
Saya mampu merasakan kesulitan orang lain yang pernah saya alami

8. Butir aitem :
Saya sering menanyakan bagaimana pendapat teman saya mengenai suatu
permasalahan
Penjelasan :
Terdapat satu kaidah dalam penulisan aitem menurut Edwards yakni :
“ hindari kata-kata semua, selalu , tidak satupun , tidak pernah , sering “ atau kata
lain yang memiliki arti yang sama

Mungkin bisa diganti dengan :


Saya akan meminta pendapat teman ketika memiliki suatu permasalahan

9. Butir aitem :
Saya jarang menanyakan bagaimana pendapat teman saya mengenai suatu
permasalahan
Penjelasan :
Terdapat satu kaidah dalam penulisan aitem menurut Edwards yakni :
“ hindari kata-kata semua, selalu , tidak satupun , tidak pernah , sering “ atau kata
lain yang memiliki arti yang sama
42
Mungkin bisa diganti dengan :
Saya tidak butuh pendapat orang lain dalam menyelesaikan permasalahan saya

10. Butir aitem :


Saya tidak pernah menyudutkan teman saya yang memiliki perbedaan sudut
pandang terhadap suatu hal
Penjelasan :
Terdapat satu kaidah dalam penulisan aitem menurut Edwards yakni :
“ hindari kata-kata semua, selalu , tidak satupun , tidak pernah , sering “

Serta kalimat dapat disusun dengan lebih baik


Mungkin bisa diganti dengan :
saya akan menghargai pendapat orang lain ketika berdiskusi

11. Butir aitem :


Ketika akan menyampaikan kabar buruk untuk orang lain, saya sudah
menyiapkan diri untuk menenangkannya
Penjelasan :
Aitem sulit untuk dipahami

Mungkin maksudnya adalah :


Saya mampu menenangkan seseorang ketika akan menyampaikan kabar buruk

12. Butir aitem :


Saya akan memotong pembicaraan dan berdebat ketika seseorang sedang
mengungkapkan amarahnya.
Penjelasan :
Kalimat bisa lebih disederhanakan

Menjadi :
Saya akan spontan protes ketika orang lain marah kepada saya

13. Butir aitem :


Ketika orang lain mengalami kesulitan, saya acuh tak acuh
Penjelasan :
Kalimat aitem tidak rancu

Mungkin bisa diganti dengan :


43
Saya tidak peduli meskipun orang lain sedang dalam kesulitan

14. Butir aitem :


Saya merasa stres ketika banyak beban yang dipikul
Penejelasan :
Aitem terdapat di aspek “fantasi” yakni imajinasi yang berpengaruh pada reaksi
emosi indvidu terhadap orang lain dan menimbulkan perilaku menolong. Jadi ,
aitem ini menurut kami tidak cocok dikategorikan sebagai pertanyaan untuk aspek
“fantasi” .

15. Butir aitem :


Saya merasa santai ketika banyak beban.
Penjelasan :
Aitem terdapat di aspek “fantasi” yakni imajinasi yang berpengaruh pada reaksi
emosi indvidu terhadap orang lain dan menimbulkan perilaku menolong. Jadi ,
aitem ini menurut kami tidak cocok dikategorikan sebagai pertanyaan untuk aspek
“fantasi” .

16. Butir aitem :


Saat saya melihat ada kecelakaan yang terjadi dihadapan saya,saya hanya berdiam
diri
Penjelasan :
Kalimat bisa lebih dipahami apabila susunan kalimatnya jelas dan terperinci

Mungkin bisa diganti dengan :


Saya akan mengabaikan kecelakaan yang terjadi di hadapan saya

17. Butir aitem :


Ketika di dalam bus saya melihat ada ibu hamil yang tidak memiliki tempat
duduk,saya akan memberikan tempat duduk saya untuk ibu hamil tersebut
Penjelasan :
Kalimat memiliki lebih dari 20 kata.
seperti yang dijelaskan oleh edward bahwa setiap pertanyaan hendaknya ditulis
dengan ringkas, , jangan melebihi 20 kata.

Kalimat bisa disederhanakan menjadi :


Saya akan memberikan tempat duduk saya kepada orang yang lebih
44
membutuhkan

18. Butir aitem :


Saya dapat menyadari perasaan orangtua saya bahagia atau tidak hanya dari
suaranya
Penjelasan :
Kami sulit memahami arti dari pertanyaan ini

Mungkin maksudnya adalah :


Saya dapat mengerti kesulitan orang tua hanya dari suaranya

19. Butir aitem :


Saya sering mengabaikan teman saya ,saat dia sedang bercerita tentang kesulitan
hidupnya
Penjelasan :
Munggunakan kata ‘sering’

Mungkin bisa diganti dengan :


Saya malas memperhatikan orang lain menceritakan permasalahan hidupnya

20. Butir aitem :


Saya selalu dijadikan teman saya sebagai tempat mencurahkan isi hati ketika
mereka bersedih
Penjelasan :
Kalimat terlalu rumit

Mungkin bisa diganti dengan :


Banyak teman yang suka meminta solusi dari permasalaahan kepada saya

21. Butir aitem :


Saya merasa pintar bila dapat membantu teman mengerjakan tugas
Penjelasan :
Menurut kami tidak cocok untuk menjadi butir aitem pada aspek tekanan pribadi ,
karena tekanan pribadi suatu kondisi dimana invidu merasakan kecemasan
pribadi serta kegelisahan ketika melihat orang sedang mengalami hambatan atau
kesulitan.

45
LAMPIRAN VALIDASI DARI KELOMPOK LAIN

VALIDASI BUTIR AITEM


Dari kelompok 5:
1. Deva Agustini
2. Ezra Kristini S.
3. Lulu Rahma Zahirah

ITEM SKALA PENGUKURAN “EMPATI”

ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE

Pengambilan Mampu • Saya dapat mengetahui apa • Terkadang saya tidak


Perspektif memahami yang teman saya pikirkan memahami apa yang
bagaimana kalau sedang sedih dipikirkan teman saya,
seseorang • Saya berusaha dapat karena saya tidak
berpikir memahami jalan pikiran mengalaminya
teman saya • Terkadang saya tidak
• Saya mengetahui ada sisi memahami pendapat teman
positif dan negatif di setiap saya
permasalahan yang teman • Saya merasa tidak perlu
saya hadapi dan saya untuk mengetahui apa yang
berusaha memahaminya. dipikirkan oleh teman saya

Mampu • Saya akan merasa sedih • Saya merasa biasa saja


merasakan apabila teman saya sedang ketika teman saya mendapat
apabila ia tertimpa musibah. musibah
berada pada • Saya selalu berhati-hati • Saya tidak berhati-hati
posisi orang ketika menasehati teman ketika menasehati teman
lain karena saya berusaha karena saya tidak bisa
memposisikan diri saya memposisikan diri saya
adalah dia adalah dia
• Saya merasakan perasaan • Saya tidak perduli ketika
teman saya ketika mendapat teman saya mendapat
perlakuan tidak adil dari perlakuan tidak adil dari
46
orang lain orang lain
• Saya bisa merasakan • Saya tidak merasa iba ketika
perasaan teman saya yang teman saya yang
ditinggalkan oleh orang tua ditinggalkan oleh orang tua
nya nya
• Saya dapat merasakan • Saya tidak merasa kasihan
perasaan teman saya ketika apabila teman saya
mengalami kejadian seperti dimanfaatkan oleh orang
yang pernah saya alami lain

Berkemauan • Saya sering menanyakan • Saya jarang menanyakan


untuk melihat bagaimana pendapat teman bagaimana pendapat teman
sudut pandang saya mengenai suatu saya mengenai suatu
orang lain. permasalahan permasalahan
• Saya tidak pernah • Saya sering menghiraukan
menyudutkan teman saya teman saya yang memiliki
yang memiliki perbedaan perbedaan sudut pandang
sudut pandang terhadap terhadap suatu hal
suatu hal • Saya terkadang lebih
• Saya melihat perbedaan mengedepankan emosi
pendapat dari semua sisi sehingga membuat saya
ketika hendak membuat tidak bisa melihat suatu
sebuah keputusan masalah dari sudut pandang
orang lain

Mampu • Ketika akan menyampaikan • Ketika akan menyampaikan


mengantisipasi kabar buruk untuk orang kabar buruk kepada
perilaku dan lain, saya sudah seseorang, saya tidak tau
reaksi dari menyiapkan diri untuk harus bagaimana untuk
orang lain menenangkannya menenangkannya
• Saya tidak mudah • Saya mudah terbawa emosi
terpancing emosi ketika ketika orang lain
orang lain sedang mengkritik saya
mengkritik saya • Saya akan memotong

47
• Saya akan berbicara setelah pembicaraan dan berdebat
amarah seseorang mereda ketika seseorang sedang
mengungkapkan
amarahnya.

Fantasi Mampu • Saya bisa membayangkan • Saya kesulitan dalam


membayangka bagaimana rasanya memahami ketidakadilan
n bagaimana diperlakukan tidak adil dalam hidup orang lain
seseorang oleh orang lain • Saya tidak peduli dengan
dapat • Saya bisa membayangkan keadaan orang yang
merasakan betapa sedihnya orang dikhianati
yang orang lain yang dikhianati • Saya tidak dapat
rasakan • Saya dapat memikirkan memikirkan perasaan
perasaan orang lain orang lain
• Saya bisa membayangkan • Saya sulit membayangkan
apa yang sedang dialami keadaan yang dialami
orang lain orang lain
• Saya dapat memikirkan • Saya tidak kepikiran
betapa sulitnya orang tua sulitnya orang tua
mencari uang mencari uang

Cenderung • Ketika orang lain • Ketika orang lain


menampilkan mengalami kesulitan, saya mengalami kesulitan, saya
gairah langsung membantunya acuh tak acuh
fisiologis • Saat membantu orang lain, • Saya merasa tenang saat
hati terasa tenang tidak terlibat dengan
• Saya merasa stres ketika kondisi orang lain
banyak beban yang dipikul • Saya merasa santai ketika
• Saya merasa tidak tenang banyak beban.
ketika melihat orang lain • Saya merasa tenang
kesusahan ketika orang lain
• Saya bersemangat ketika kesusahan
bekerja sama dengan orang • Saya malas bekerja sama
lain dengan orang lain

48
Memiliki • Ketika melihat teman saya • Saya bersikap acuh tak acuh
perasaan terkena musibah,saya turut dengan masalah yang
simpati prihatin dihadapi oleh teman saya
terhadap • Saya merasa tidak nyaman • Ketika melihat seseorang
kemalangan saat melihat orang lain dikucilkan saya tidak
orang lain. dikucilkan memperdulikannya
• Ketika melihat teman saya • Saya tidak mau
sedih, saya langsung menghabiskan waktu hanya
menghiburnya untuk menghibur teman
• Ketika terjadi kecelakaan di saya yang bersedih
hadapan saya,saya akan • Saat saya melihat ada
membantunya kecelakaan yang terjadi
• Saya selalu menabung uang dihadapan saya,saya hanya
jajan saya,untuk dapat saya berdiam diri
berikan kepada orang yang • Saya tidak pernah
membutuhkan memperdulikan kesulitan
yang dialami orang lain

Perhatian Mampu peka • Saya mampu memahami • Saya sulit untuk memahami
Empatik terhadap perasaan orang lain hanya ekspresi wajah orang lain
oranglain dengan melihat raut • Ketika melihat ibu hamil di
wajahnya dalam bus yang tidak
• Ketika di dalam bus saya mendapat tempat
melihat ada ibu hamil yang duduk,saya acuh tak acuh
tidak memiliki tempat • Saya sulit menyadari apa
duduk,saya akan yang orang tua saya rasakan
memberikan tempat duduk jika hanya mendengar dari
saya untuk ibu hamil suaranya
tersebut • Saya tidak perduli dengan
• Saya dapat menyadari kesedihan orang lain
perasaan orangtua saya • Saya bersikap acuh tak acuh
bahagia atau tidak hanya dengan pencapaian yang
dari suaranya telah di dapat orang lain

49
• Ketika melihat orang lain
bersedih saya langsung
memberikannya perhatian
• Saya turut bahagia saat
teman saya mendapatkan
sesuatu yang dia inginkan
Mampu • Saat teman saya bercerita • Saya sering mengabaikan
mewakili tentang masalah hidupnya, teman saya ,saat dia sedang
perasaan maka saya sebisa mungkin bercerita tentang kesulitan
hangat akan membantunya hidupnya
• Saat melihat saudara saya • Ketika melihat saudara saya
sakit parah,saya akan sakit,saya hanya berdiam
memberikan semangat dan diri dan tidak perduli
membantu dengan doa • Ketika teman saya sedang
• Ketika teman saya sedang berduka ,saya berpura-pura
berduka, maka saya akan tidak mengetahui hal
berusaha untuk menguatkan tersebut
dan menghiburnya
• Saya selalu dijadikan teman
saya sebagai tempat
mencurahkan isi hati ketika
mereka bersedih

Memiliki rasa • Ketika melihat orang lain • Saya merasa baik-baik saja
penuh kasih dihina,saya merasa tidak ketika melihat orang lain
nyaman dihina
• Saya merasa gelisah saat • Saya tidak perduli dengan
melihat orang lain apapun yang dilakukan
menyakiti hewan orang lain terhadap hewan
• Saya merasa tidak enak • Saat teman saya marah,
hati,saat teman saya marah saya mengabaikan nya
• Saya selalu ingin membuat • Saya tidak mau membuang
orang lain merasa bahagia waktu hanya untuk
membuat orang lain

50
bahagia

Tekanan Memiliki • Saya bigung apa yang • Saya tau apa yang akan
Pribadi perasaan cemas harus dilakukan ketika dilakukan saat ada korban
dan gelisah ada kecelakaan di jalan kecelakaan
pada situasi • Saya merasa pintar bila • Saya merasa minder
interpersonal dapat membantu teman ketika tidak bisa
mengerjakan tugas menjawab pertanyaan
• Saya merasa cemas saat • Saya sangat bersemangat
mendengar tugas kuliah ketika mempunyai banyak
yang deadlinenya dalam tugas
waktu dekat • Saya merasa puas saat
• Saya merasa gelisah memberi uang kepada
ketika ada pengemis di pengemis
sekitar • Saya tidak dapat menahan
• Saya berusaha menahan emosi saat mendengar
emosi ketika ada keluarga tertimpa
keluarga yang tertimpa musibah
musibah

Keterangan :

Yang diberi warna merah menurut kami adalah item yang bisa dipertimbangkan lagi karena
menurut kami jauh berbeda dengan indikatornya

51
52

Anda mungkin juga menyukai