Oleh
A. Latar belakang
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu untuk mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Sehingga
mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan organisme pada
perkembangan sejarah mikrobiologi. Terdapat berbagai tipe mikroskop yang
masing-masing mempunyai tujuan pengunaan tertentu dengan berbagai macam
kelengkapannya mikroskop yang sering digunakan adalah mikroskop cahaya,
yang berlensa tunggal, mikroskop binokuler atau yang berlensa okuler
(Pramesti, H. 2000:2).
B. Tujuan Praktikum
A. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengamati
benda yang berukuran kecil suatu ukuran sel lazim digunakan mikrometer.
Penggunaan mikroskop telah dimulai oleh Robert Hooke 300 tahun lalu untuk
mengamati irisan gabus dan kemudian pada tahun 1830 mikroskop mengalami
penyempurnaanhingga mampu untuk melihat benda-benda berukuran beberapa
micron. Pada tahun 1870 telah diciptakan alat pengiris yaitu mikrotom. Organ
yang akan diiris dengan alat ini harus melalui proses tertentu agar di peroleh
preparat/sedian yang baik, bentuk dan struktur jelas (Sumarjan, 2007:1)
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan
yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat
optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati
bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati
bagian dalam sel (anonim, 2011).
Setiap bagian bagian mikroskop memiliki fungsi yang berbeda agar mampu
menghadirkan sebuah alat laboratorium yang memaksimalkan proses penelitian.
Mikroskop adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil yang
sulit dilihat kasat mata. Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi
menyesuaikan kebutuhan penelitian di laboratorium.
No Nama Fungsi
1 Lensa Okuler Memperbesar tampilan objek dari lensa objektif
sehingga tampak oleh mata.
2 Lensa Objektif Memperbesar objek sampai dapat dilihat oleh lensa
okuler.
3 Tubus Bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa
objektif.
4 Makrometer Menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau
tubus dengan cepat.
5 Mikrometer Menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau
tubus dengan lambat.
6 Revolver Mengatur pembesaran lensa objektif
7 Reflektor Memantulkan cahaya dari cermin ke objek
pengamatan.
8 Diafragma Mengatur jumlah cahaya yang masuk
9 Kondensor Mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin
kemudian di fokuskan ke objek.
10 Meja Penjepit Memegang objek pengamatan agar tidak mudah
bergeser
11 Penjepit Kaca Sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat
tidak bergeser dan mudah digerakkan
12 Lengan Sebagai pegangan ketika mikroskop akan
Mikroskop dipindahkan
13 Kaki Mikroskop Sebagai penyangga atau penopang mikroskop
14 Sendi Inklinasi Mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak
mikroskop
Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan perbesar lemah (4-
10 kali), sedang (40 kali), kuat (100 kali), sedangkan untuk lensa okuler yang
dimiliki oleh mikroskop cahaya memiliki perbesar 10 kali. Jadi pembesaran
minimum yang dimiliki mikroskop cahaya sebesar 40-100 kali dan pembesaran
maksimumnya 1000 kali.
C. Morfologi tumbuhan
Morfologi tumbuhan diperkenalkan pertama kali oleh ilmuwan
berkebangsaan Jerman yaitu Johann Wolfgang von Goethe pada tahun 1790.
Sejarah perkembangan morfologi tumbuhan berpusat di Jerman, selain Goethe
tokoh lain yang paling berpengaruh antara lain yaitu: Wilhelm Hofmeister, Karl
von Goebel, Walter Zimmermann, dan Wilhelm Troll. Metode yang digunakan
oleh Goethe adalah morfologi komparatif atau tipologi yang berpandangan
bahwa meskipun organ pada tumbuhan berbunga menunjukkan keragaman,
terdapat sebuah bentuk rancangan dasar yang disebut Bauplan yang mendasari
keragaman bentuk tubuh tumbuhan tersebut. Studi morfologi di Jerman
melibatkan perbedaan pandangan dan perdebatan oleh masing-masing ilmuwan.
Goethe yang hanya bisa menerima konsep jenis tumbuhan sedangkan
Zimmermann yang hanya menerima kelompok secara alami terbentuk melalui
evolusi serta berasal dari nenek moyang yang sama.
Pada saat yang sama, Agnes Arber pada tahun 1950 mempublikasikan
kelompok alami tumbuhan, yang berangkat dari pandangan bahwa
perkembangan tumbuhan akan terjadi terus-menerus. Sejak pertama kali
diperkenalkan oleh Goethe sampai melalui sejarah perdebatan antar ilmuwan,
konsep morfologi tumbuhan telah berkembang dan diterima secara umum bahwa
tumbuhan merupakan organisme yang berkembang melibatkan aspek dasar
botani yaitu: morfologi, dimensi, fungsi, dan anatomi; Fungsinya pun berkembang
selaras dengan evolusi organisme moyangnya. (Daniel Barthelemy, And Yves
Caraglio 2007).
C. Metode Praktikum
Metode yang dilakukan praktikan kali ini yaitu metode percobaan dan
pengamatan terhadap objek yang akan di amati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Nama Morfologi
Nama Latin
. Tumbuhan Akar Batang Daun
1. Mawar Rose Sp. Tunggang Bulat - Lengkap
bercabang menggarpu - Menyirip
sedikit - Meruncing
- Halus
2. Kembang Hibiscus Rosa Serabut Bulat - Lengkap
Sepatu Sinensis - Menyirip
- Meruncing
- Halus
3. Cabe Capsicum Serabut Bulat - Lengkap
Frutescens monopodial - Meruncing
- Halus
4. Putri Malu Mimosa Pudica Serabut Menjalar pipih - Tidak
lengkap
- Halus
A. Kesimpulan
B. Saran