Anda di halaman 1dari 6

Tugas UAS

Metodologi Penelitian Sosial

Disusun Oleh :

Nama : Fanaya Armansy

NPM : D1E019001

Dosen Pengampu:
Dr. Alfaraby, S.Sos., M.A.

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
Metode Penelitian Kualitatif

Tema/Judul :
Peran Media Sosial Instagram dalam Penyebaran Berita Hoax Covid-19 Terhadap Pola Pikir
Mahasiswa di Universitas Bengkulu

(Studi Fenomenologi Terhadap Pengguna Media Sosial Instagram)

Pendekatan :

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan


fenomenologi. Penggunaan metode ini dengan alasan bahwa focus dalam penelitian ini
adalah pola pikir mahasiswa Universitas Bengkulu pengguna media sosial Instagram terhadap
Covid-19.

Pendekatan fenomenlogi bertujuan untuk menggambarkan makna dari pengalaman


hidup yang dialami oleh beberapa individu, tentang konsep atau fenomena tertentu, dengan
mengeksplorasi struktur kesadaran manusia. Jadi disini peneliti ingin mengetahui makna dari
pengalaman yang dialami oleh mahasiswa pengguna media sosial Instagram dengan
penyebaran berita hoax covid-19 melalui studi fenomenologi ini.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana terpaan berita hoax terkait covid-19 di Instagram?


2. Bagaimana peran pemilihan media sosial mahasiwa/i di Universitas Bengkulu
terhadap banyaknya terpaan berita hoax terkait covid-19?

Tujuan :

1. Mengetahui terpaan berita hoax di media sosial tentang covid-19.


2. Mengetahui seberapa besar peran pemilihan media sosial mahasiwa/i di Universitas
Bengkulu terhadap banyaknya terpaan berita hoax covid-19.

Teori :

Penelitian ini menggunakan teori uses and gratification merupakan pengembangan


dari teori atau model jarum hipodermik. Teori ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan
Elihu Kartz pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current
Perspectives on Grativication Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan suatu media. Pengguna media
berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratification mengasumsikan bahwa pengguna
mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhan.

Teori uses and gratification ini menjelaskan tentang sifat khalayak yang aktif dalam
mengkonsumsi media sehingga mereka dapat selektif dalam memilah milah pesan media
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan audiensi. Pemilihan media yang dilakukan oleh
audiens merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan mereka dalam menerima informasi.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori New Media. Media baru (New
Media) adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau
jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Teori new media
merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa
new media merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media dari
konvensional ke era digital.

Teknik Pengumpulan Data :

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah wawancara dengan pedoman umum yang
dimana peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum dengan
mencantumkan topik yang ingin diteliti. Wawancara akan dilakukan secara informal,
interaktif, dan melalui pertanyaan dari jawaban yang terbuka. Walaupun pada awalnya
peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan, pada pelaksanaannya tidak kaku mengikuti daftar
pertanyaan yang telah dibuat. Wawancara mengalir sesuai dengan respon atau jawaban
responden. Hal terpenting adalah dapat menggali semua data yang dicari.

Teknik Analisis Data :

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis kualitatif dari Miles
dan Huberman yaitu model Analisis interaktif dan Analisis Komparatif, yaitu
membandingkan hasil-hasil penelitian dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya. Proses
analisis ini dilakukan melalui tiga Langkah, yaitu data yang muncul berujud kata-kata dari
hasil wawancara secara mendalam. Data tersebut diproses dengan cara pengetikkan,
pencatatan, dan penyuntingan. Analisis dengan mendeskripsikan data-data tersebut dalam
bentuk teks yang diperluas. Analisis terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, kategorisasi data,
dan verifikasi data.

Metode Penelitian Kuantitatif

Tema/Judul :

Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Komunikasi Antarpribadi Mahasiswa

di Universitas Bengkulu

Penelitian ini dilakukan karena media sosial saat ini sangat berpengaruh di kehidupan
mahasiswa. Semua kegiatan komunikasi mahasiswa seringkali dilakukan di media sosial.
Media sosial ini juga membentuk pola komunikasi mahasiswa, bagaimana mahasiswa
berinteraksi satu sama lain, Bahasa yang mereka gunakan dalam berkomunikasi juga
seringkali dipengaruhi oleh media sosial seperti penggunaan bahasa yang sedang trend.
Penelitian ini dikhususkan untuk mahasiswa Universitas Bengkulu.

Teori :

Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial adalah proses
ikatan yang menggerakan sebuah hubungan dari yang superfisial menjadi hubungan yang
intim. Terdapat langkah-langkah dalam hubungan interpersonal dalam proses penetrasi sosial.
Langkah awal adanya trayek yang menjadi jalan setapak menuju kedekatan. Dengan trayek
tersebut untuk hubungan yang berlanjut akan muncul hubungan yang bersifat teratur dan
dapat diduga dalam perkembangannya. Karena sebuah hubungan adalah sesuatu yang penting
dan ada dalam hati setiap manusia. Ketika hubungan yang terjalin bertambah dekat, maka
hubungan tersebut akan bergerak dari hubungan yang tidak intim menuju yang ke yang intim.
Selain itu, tiap kepribadian akan mempengaruhi arah hubungan. (West & Turner, 2008:196).

Dalam teori penetrasi sosial terdapat empat tahapan proses penetrasi sosial (West &
Turner 2008: 205-209), yaitu : orientasi, pertukaran penajajakan afektif, pertukaran afektif,
dan pertukaran stabil. Disini peneliti ingin melihat bagaimana media sosial berpengaruh
terhadap pola komunikasi mahasiswa dalam proses penetrasi sosial tersebut.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori New Media. Media baru (New
Media) adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau
jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Teori new media
merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa
new media merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media dari
konvensional ke era digital. Dalam teori new media, terdapat dua pandangan, Pertama yaitu
pandangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi
tatap muka.

Variabel :

Variabel Bebas (X) : Media Sosial Instagram, WhatsApp, dan Twitter

Variabel Terikat (Y) : Pola Komunikasi Antarpribadi Mahasiswa di Universitas Bengkulu

Operasional Variabel :

Operasional Variabel X :

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara
online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Dengan indikiator aplikasi yang digunakan, pemanfaatan fasilitas, efek media sosial,
dan pihak yang diajak berkomunikasi.

Operasional Variabel Y :

Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Dengan indikator Pola komunikasi primer, merupakan suatu proses penyampaian
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau
saluran dan Pola komunikasi secara sekunder, adalah proses penyampaian oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang pada media pertama

Anda mungkin juga menyukai