Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan bekerjasama sebagai observer dan kolabolator. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN 278 Pelalan dengan menggunakan model Talking
stick. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan
dimana setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 X 35 menit).

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian


A. Siklus 1
Setiap siklus dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
perangkat dalam proses belajar mengajar. Tindakan siklus 1 di susun dalam 3 kali pertemuan.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan
(tindakan), hasil pengamatan (observasi), dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dipaparkan
sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model talking
stick. Persiapan yang dilakukan diantaranya:
a) Membuat rencana dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran talking
stick.
b) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran IPA SD kelas IV yang relevan.
c) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann kisi-kisi soal. Sebanyak 10
soal yang akan diujikan pada akhir pertemuan siklus 1.
d) Membuat alat pengumpul data berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran (kegiatan guru
dan peserta didik) dan hasil belajar peserta didik.
e) Menyediakan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan Pertama (Kamis, 2 September 2021)
Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari kamis, 2 September 2021. Penelitian ini
sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 278 Pelalan, yang mana
dalam satu minggu terdapat tiga kali pertemuan tediri dari 1 jam pelajaran (2 x 35 menit). Yang
berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menerangkan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
Pada tahap awal di laksanakan guru mengucapkan salam kepada siswa, mengabsen dan
memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan di pelajari dan metode
yang akan digunakan beserta cara-cara pelaksanaannya.
Kegiatan inti pembelajaran dimulai dari guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Guru meminta siswa untuk duduk pada kelompok yang sudah ditentukan. Guru mulai
menjelaskan materi pelajaran yang akan dibahas. Pada pertemuan petama ini tentang tumbuhan
padi, lalu guru membagikan LKS yang akan dikerjakan oleh masing-masing siswa kemudian di
diskusikan dengan kelompok masing-masing. Guru mengambil tongkat dan menjelaskan
bagaimana cara memainkan talking stick. Kemudian guru memberikan kepada salah satu siswa
untuk di jalankan dengan diiringi musik. Tongkat dijalankan secara bergilir bagi siswa menerima
tongkat saat musik diberhentikan maka siswa tersebut mendapat pertanyaan dari guru dan
menjawabnya, teman yang lain tidak boleh memberikan bantuan jawaban kepada teman yang
mendapat tongkat. Begitu pula untuk selanjutnya sampai pertanyaan atau materi yang ada di
LKS selesai dijawab semua.
Setelah kegiatan diskusi selesai guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum memahami matei pelajaran yang telah disampaikan, kemudian mengadakan evaluasi
tertulis kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar daya serap dan hasil yang
diperoleh oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah di pelajari dan guru menyampaikan pekerjaan rumah (PR)
serta materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Agar siswa belajar terlebih dahulu di
rumah. Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca DOA.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 4 September 2021)


Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 September 2021. Penelitian ini
dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas IV SDN 278 Pelalan. Pada kegiatan awal guru
mengucapkan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
pelajaran serta memotivasi siswa dalam belajar. Setelah suasana belajar memungkinkan untuk
dilanjutkan, barulah guru memulai pelajaran dengan mengulang pelajaran pada pertemuan
pertama dan melanjutkan dengan pelajaran berikutnya.
Kegiatan inti pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya
masing-masing yang telah di tentukan. Guru mulai menjalaskan materi yang akan dibahas pada
pertemuan kedua ini tentang tumbuhan dan sumber daya alam hayati. Lalu guru memberikan
LKS kepada masing-masing siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Setelah selesai
kegiatan diskusi guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru
Mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa untuk di jalankan dengan diiringi
musik. Tongkat dijalankan secara bergilir bagi siswa menerima tongkat saat musik diberhentikan
maka siswa tersebut mendapat pertanyaan dari guru dan menjawabnya, teman yang lain tidak
boleh memberikan bantuan jawaban kepada teman yang mendapat tongkat. Begitu pula untuk
selanjutnya sampai pertanyaan atau materi yang ada di LKS selesai dijawab semua.
Setelah tongkat selesai dijalankan guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum faham dengan materi pelajaran yang telah dibahas. Kemudian guru memberikan
evaluasi tertulis kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar daya serap dan
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru bersama
siswa merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan guru menyampaikan
pekerjaan rumah (PR). Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca do’a.

3) Pertemuan ketiga (Senin, 6 September 2021)


Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 6 September 2021. Penelitian ini
dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas IV SDN 278 Pelalan. Pada kegiatan awal guru
mengucapkan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
pelajaran serta memotivasi siswa dalam belajar. Setelah suasana belajar memungkinkan untuk
dilanjutkan, barulah guru memulai pelajaran dengan mengulang pelajaran pada pertemuan kedua
dan melanjutkan dengan pelajaran berikutnya.
Kegiatan inti pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya
masing-masing yang telah di tentukan. Guru mulai menjalaskan materi yang akan dibahas pada
pertemuan kedua ini tentang peran hewan sebagai sumber daya alam hayati. Lalu guru
memberikan LKS kepada masing-masing siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya.
Setelah selesai kegiatan diskusi guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa untuk di
jalankan dengan diiringi musik. Tongkat dijalankan secara bergilir bagi siswa menerima tongkat
saat musik diberhentikan maka siswa tersebut mendapat pertanyaan dari guru dan menjawabnya,
teman yang lain tidak boleh memberikan bantuan jawaban kepada teman yang mendapat tongkat.
Begitu pula untuk selanjutnya sampai pertanyaan atau materi yang ada di LKS selesai dijawab
semua.
Setelah tongkat selesai dijalankan guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum faham dengan materi pelajaran yang telah dibahas. Kemudian guru memberikan
evaluasi tertulis kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar daya serap dan
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Diakhir guru memberikan soal tes siklus 1 kepada siswa untuk dikerjakan. Setelah selesai
siswa berdoa bersama-sama kemudian guru menutup pembelajaran.

c. Observasi (Pengamatan)
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini di pusatkan pada aktivitas guru dan
aktivitas siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran IPA. Adapun yang bertindak sebagai observer aktivitas guru adalah teman
sejawat, sedangkan untuk mengamati aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran diisi oleh
peneliti sendiri karena merangkap sebagai guru.
1) Observasi Aktivitas guru
Pelaksanaan aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Aktivitas guru terdiri dari 14 aktivitas, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4. Persentase Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan 1, 2 dan 3
Pertemuan Jumlah nilai Persentase % Kategori
1 14 100 Sangat Baik
2 14 100 Sangat Baik
3 14 100 Sangat Baik
Rata-rata   100
Sumber: Data hasil observasi 2021
Berdasarkan data pada Tabel di atas aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking stick dengan jumlah jawaban
“Ya” dan “Tidak”, maka pada pertemuan pertama di peroleh jawaban “Ya” sebanyak 14 dengan
persentase 100%. Sedangkan pada pertemuan kedua diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 14
dengan persentase 100%, dan pada pertemuan ketiga diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 14
dengan presentase 100%. Setelah dibandingkan dengan kategori yang telah ditetapkan pada BAB
III, maka aktivitas guru dengan menggunakan metode pembelajaran Talking stick pada siklus
satu berada pada katagori baik.

2) Observasi Aktivitas Siswa


Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun jumlah
aktivitas siswa adalah 12 aspek yang relevan dengan aktivitas guru. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di bawah ini :
Tabel 5. Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1, 2 dan 3
Pertemuan Jumlah nilai Persentase % Kategori
1 12 100 Sangat Baik
2 12 100 Sangat Baik
3 12 100 Sangat Baik
Rata-rata   100
Sumber: Data Primer, Setelah Diolah (2021)

Berdasarkan Tabel. 5 di atas, terlihat aktivitas siswa pertama kali saat dilaksanakan
metode Talking Stick (Pertemuan pertama, kedua, dan ketiga), bahwa aktivitas siswa pada
pertemuan 1 siswa siap untuk belajar, menyimak pembelajaran yang diberikan, menyimak
bagaimana cara memainkan Talking stick, duduk bersama teman kelompok yang ditentukan oleh
guru dan saling bekerjasama, mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat diiringi
musik, memberi tanggapan, dan menyimpulkan materi. Sehingga diperoleh jawaban “YA”
sebanyak 12 dengan presentase 100%. Pertemuan kedua siswa siap untuk belajar dan
memperhatikan materi yang disampaikan, duduk bersama dengan teman kelompok yang telah
ditentukan, bekerja sama mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat yang diiringi
musik, memberi tanggapan dan menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Sehingga diperoleh
jawaban “YA” sebanyak 12 dengan presentase 100%. Pada pertemuan ketiga siswa siap untuk
mengikuti pembelajaran, memberi respon dan termotivasi, duduk bersama teman kelompok yang
telah ditentukan, mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat yang diiringi musik,
memberi tanggapan dan menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Sehingga diperoleh
jawaban “YA” dengan presentase 100%. Setelah dibandingkan dengan kategori yang telah
ditetapkan pada BAB III, maka aktivitas siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
Talking stick pada siklus satu berada pada katagori baik.

3) Tes Hasil Belajar


Tabel 6. Hasil Belajar pada Siklus I menggunakan model pembelajaran Talking Stick
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1 AS 70 80 Tuntas
2 AT 70 66 Tidak tuntas
3 AL 70 83 Tuntas
4 DM 70 73 Tuntas
5 DS 70 68 Tidak tuntas
6 DE 70 86 Tuntas
7 ED 70 80 Tuntas
8 EI 70 66 Tidak tuntas
9 EN 70 86 Tuntas
10 GB 70 63 Tidak tuntas
11 GA 70 87 Tuntas
12 IV 70 82 Tuntas
13 JS 70 85 Tuntas
14 JL 70 73 Tuntas
15 LO 70 50 Tidak tuntas
16 MJ 70 80 Tuntas
17 NA 70 86 Tuntas
18 RO 70 50 Tidak tuntas
19 RP 70 60 Tidak tuntas
20 SA 70 86 Tuntas
21 VO 70 60 Tidak tuntas
22 1VB 70 60 Tidak tuntas
JUMLAH 1610
RATA-RATA 73,18
PRESENTASE KETUNTASAN 60%
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Untuk menghitung nilai rata-rata siswa digunakan rumus mean sebagai berikut:
Ʃx
x́=
n

Keterangan:
x́ = Nilai rata-rata (mean)
Ʃx= Jumlah nilai hasil belajar siswa
N= Banyaknya individu dalam sampel yang harus ditempuh

Presentase ketuntasan dihitung dengan rumus sebagai berikut:


Ʃ jumlah keseluruhantuntas
¿ X 100
Ʃ jumlah siswa

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 siswa, terdapat 13 siswa yang nilainya
mencapai KKM (Tuntas), sedangkan 9 siswa mendapat nilai dibawah KKM (Tidak Tuntas).
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN 278
Pelalan pada siklus I yang dapat di simpulkan pada tabel statistik deskripsi sebagai berikut:
Tabel 7. Statistika deskriptif peningkatan hasil belajar siswa siklus I
Statistik Nilai Statistik Deskriptif
Subjek 22
Nilai Tertinggi 87
Nilai Terendah 50
Nilai Rata-rata 73,18
KKM 70
Jumlah siswa yang telah memenuhi KKM 13
Jumlah siswa yang belum memenuhi KKM 9
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Tabel 7 menunjukkan jumlah siswa kelas IV SDN 278 Pelalan berjumlah 22 siswa orang,
nilai tertinggi perolehan siswa 87, nilai terendah siswa 50, nilai rata-rata siklus I perolehan siswa
73,18, KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA yaitu 70, siswa yang memperoleh nilai
diatas KKM sebanyak 13 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai dibawa KKM sebanyak 9
siswa. Pemaparan ini dilakukan untuk mempermudah membaca melihat nilai yang diperoleh
hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Talking stick. Berikut pemaparan
perolehan nilai berdasarkan kategori yang peneliti gunakan.
Tabel 8. Persentase kategori peningkatan hasil belajar siklus I
Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat tinggi 90-100 1 5
Tinggi 80-89 10 45
Sedang 65-79 5 23
Rendah 55-64 4 18
Sangat rendah 0-54 2 9
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Tabel 8 menunjukkan terdapat 1 (5%) siswa yang masuk dalam kategori sangat baik,
terdapat 10 (45%) siswa yang masuk dalam kategori baik, terdapat 5 (23%) siswa yang masuk
dalam kategori sedang, terdapat 4 (18%) siswa yang masuk dalam kategori rendah, terdapat 2
(9%) siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah.
Hasil pencapaian KKM siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Talking stick utuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 278 Pelalan siklus I, siswa
yang memperoleh nilai 70 keatas sebanyak 13 siswa dengan kategori tuntas dan siswa yang
memperoleh nilai 69 kebawah sebanayak 9 siswa dengan kategori tidak tuntas. Berdasarkan data
diatas dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SDN 278 Pelalan silus I belum berhasil apabila
dikonfirmasikan dengan nilai KKM sekolah pada mata pelajaran IPA, yaitu siswa dinyatakan
berhasil apabila mencapai angka 70% yang memperoleh nilai keatas.

d) Refleksi
Refleksi merupakan perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada
siklus I yang dilakukan tiga kali pertemuan. Memperhatikan diskripsi proses pembelajaran yang
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran talking stick pada siklus I terdapat kelemahan sehingga berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Adapun kelemahan atau kekurangan tersebut diantaranya adalah:
1. Sebagian siswa ribut dan bermain serta kurang aktif dalam belajar.
2. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran terlihat masih ada siswa yang bercerita, karena
penjelasan guru kurang menarik.
3. Saat tongkat dijalankan siswa banyak yang bingung dan gugup karena mereka tidak tahu
pertanyaan yang akan mereka dapatkan dari guru.
4. Dalam memberikan tanggapan siwa masih terlihat takut dan malu malu dikarenakan mereka
takut tanggapan yang di sampaikan salah dan ditertawakan oleh teman-temannya.
Dengan melihat kondisi kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus I, maka perbaikan
yang ingin peneliti lakukan pada siklus berikutnya adalah:
1. Guru lebih menekankan agar siswa lebih aktif dan serius dalam pengikuti proses pembelajaran
IPA dan guru juga harus menguasai materi pembelajaran dengan model pembelajaran Talking
stick supaya proses belajar mengajar lebih lancar lagi.
2. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan tentang materi yang
belum dipahami, karena kemauan bertanua akan menggugah keingintahuan siswa dan
menguatkan daya ingat siswa tentang materi yang dipelajarinya.

B. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model talking
stick. Persiapan yang dilakukan diantaranya:
a) Membuat rencana dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran talking
stick.
b) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran IPA SD kelas IV yang relevan.
c) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann kisi-kisi soal. Sebanyak 10
soal yang akan diujikan pada akhir pertemuan siklus 2.
d) Membuat alat pengumpul data berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran (kegiatan guru
dan peserta didik) dan hasil belajar peserta didik.
e) Menyediakan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan Pertama (Selasa, 7 September 2021)
Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 7 September 2021. Penelitian ini
sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 278 Pelalan, yang mana
dalam satu minggu terdapat tiga pertemuan tediri dari 1 jam pelajaran (2 x 35 menit). Yang
berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menerangkan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
Pada tahap awal di laksanakan guru mengucapkan salam kepada siswa, mengabsen dan
memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan di pelajari dan metode
yang akan digunakan beserta cara-cara pelaksanaannya.
Kegiatan inti pembelajaran dimulai dari guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Guru meminta siswa untuk duduk pada kelompok yang sudah ditentukan. Guru mulai
menjelaskan materi pelajaran yang akan dibahas. Pada pertemuan petama ini tentang Keragaman
hewan yang ada di Indonesia, lalu guru membagikan LKS yang akan dikerjakan oleh masing-
masing siswa kemudian di diskusikan dengan kelompok masing-masing. Guru meminta salah
satu siswa untuk menjelaskan hasil kegiatan diskusi dan mempresentasikannya, dan kelompok
yang lain menanggapi serta mencocokkan dengan jawaban kelompok mereka dan begitu pula
untuk kelompok yang selanjutnya.
Setelah kegiatan diskusi selesai guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum memahami materi pelajaran yang telah disampaikan, kemudia mengadakan evaluasi
tertulis kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar daya serap dan hasil yang
diperoleh oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah di pelajari dan guru menyampaikan pekerjaan rumah (PR)
serta materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Agar siswa belajar terlebih dahulu di
rumah. Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca DOA.
2) Pertemuan Kedua (9 September 2021)
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 9 September 2021. Penelitian ini
dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas IV SDN 278 Pelalan. Pada kegiatan awal guru
mengucapkan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
pelajaran serta memotivasi siswa dalam belajar. Setelah suasana belajar memungkinkan untuk
dilanjutkan, barulah guru memulai pelajaran dengan mengulang pelajaran pada pertemuan
pertama dan dan melanjutkan dengan pelajaran berikutnya.
Kegiatan inti pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya
masing-masing yang telah di tentukan. Guru mulai menjalaskan materi yang akan dibahas pada
pertemuan kedua ini tentang Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Alam. Lalu guru
memberikan LKS kepada masing-masing siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya.
Setelah selesai kegiatan diskusi guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa untuk di
jalankan dengan diiringi musik. Tongkat dijalankan secara bergilir bagi siswa menerima tongkat
saat musik diberhentikan maka siswa tersebut mendapat pertanyaan dari guru dan menjawabnya,
teman yang lain tidak boleh memberikan bantuan jawaban kepada teman yang mendapat tongkat.
Begitu pula untuk selanjutnya sampai pertanyaan atau materi yang ada di LKS selesai dijawab
semua.
Setelah tongkat selesai dijalankan guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum faham dengan materi pelajaran yang telah dibahas. Selanjutnya guru bersama siswa
merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan guru menyampaikan pekerjaan
rumah (PR). Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca do’a.
3) Pertemuan Ketiga (11 September 2021)
Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 September 2021. Penelitian ini
dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas IV SDN 278 Pelalan. Pada kegiatan awal guru
mengucapkan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
pelajaran serta memotivasi siswa dalam belajar. Setelah suasana belajar memungkinkan untuk
dilanjutkan, barulah guru memulai pelajaran dengan mengulang pelajaran pada pertemuan kedua
dan melanjutkan dengan pelajaran berikutnya.
Kegiatan inti pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya
masing-masing yang telah di tentukan. Guru mulai menjalaskan materi yang akan dibahas pada
pertemuan kedua ini tentang peran hewan sebagai sumber daya alam hayati. Lalu guru
memberikan LKS kepada masing-masing siswa untuk didiskusikan bersama kelompoknya.
Setelah selesai kegiatan diskusi guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa untuk di
jalankan dengan diiringi musik. Tongkat dijalankan secara bergilir bagi siswa menerima tongkat
saat musik diberhentikan maka siswa tersebut mendapat pertanyaan dari guru dan menjawabnya,
teman yang lain tidak boleh memberikan bantuan jawaban kepada teman yang mendapat tongkat.
Begitu pula untuk selanjutnya sampai pertanyaan atau materi yang ada di LKS selesai dijawab
semua.
Setelah tongkat selesai dijalankan guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum faham dengan materi pelajaran yang telah dibahas. Kemudian guru memberikan
evaluasi tertulis kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar daya serap dan
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Diakhir guru memberikan soal tes siklus 2 kepada siswa untuk dikerjakan. Setelah selesai
siswa berdoa bersama-sama kemudian guru menutup pembelajaran.

c. Observasi (Pengamatan)
Data yang menunjukkan kegiatan guru dan kegiatan siswa pada siklus II tercantum pada
lember observasi. Hasil observasi yang digambarkan mengangkut dua hal yaitu aktivitas guru
dan aktivitas siswa.
1) Observasi Aktivitas guru
Pelaksanaan aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pembelajaran pada
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Aktivitas guru terdiri dari 14 aktivitas, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel. 9 Persentase Aktivitas Guru Pada Siklus II Pertemuan 1,2 dan 3
Pertemuan Jumlah nilai Persentase % Kategori
1 14 100 Sangat Baik
2 14 100 Sangat Baik
3 14 100 Sangat Baik
Rata-rata   100  

Berdasarkan data pada Tabel di atas aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking stick dengan jumlah jawaban
“Ya” dan “Tidak”, maka pada pertemuan pertama di peroleh jawaban “Ya” sebanyak 14 dengan
persentase 100%. Sedangkan pada pertemuan kedua diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 14
dengan persentase 100%, dan pada pertemuan ketiga diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 14
dengan presentase 100%. Setelah dibandingkan dengan kategori yang telah ditetapkan pada BAB
III, maka aktivitas guru dengan menggunakan metode pembelajaran Talking stick pada siklus
dua berada pada katagori baik.

2) Observasi Aktivitas Siswa


Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun jumlah
aktivitas siswa adalah 12 aspek yang relevan dengan aktivitas guru. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di bawah ini :
Tabel 10. Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1, 2 dan 3
Pertemuan Jumlah nilai Persentase % Kategori
1 12 100 Sangat Baik
2 12 100 Sangat Baik
3 12 100 Sangat Baik
Rata-rata   100
Sumber: Data Primer, Setelah Diolah (2021)

Berdasarkan Tabel di atas, terlihat aktivitas siswa pertama kali saat dilaksanakan metode
Talking Stick (Pertemuan pertama, kedua, dan ketiga), bahwa aktivitas siswa pada pertemuan 1
siswa siap untuk belajar, menyimak pembeljaran yang diberikan, menyimak bagaimana cara
memainkan Talking stick, duduk bersama teman kelompok yang ditentukan oleh guru dan saling
bekerjasama, mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat diiringi musik, memberi
tanggapan, dan menyimpulkan materi. Sehingga diperoleh jawaban “YA” sebanyak 12 dengan
presentase 100%. Pertemuan kedua siswa siap untuk belajar dan memperhatikan materi yang
disampaikan, duduk bersama dengan teman kelompok yang telah ditentukan, bekerja sama
mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat yang diiringi musik, memberi tanggapan
dan menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Sehingga diperoleh jawaban “YA” sebanyak 12
dengan presentase 100%. Pada pertemuan ketiga siswa siap untuk mengikuti pembelajaran,
memberi respon dan termotivasi, duduk bersama teman kelompok yang telah ditentukan,
mengerjakan LKS, menerima dan menjalankan tongkat yang diiringi musik, memberi tanggapan
dan menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Sehingga diperoleh jawaban “YA” dengan
presentase 100%.

3) Tes Hasil Belajar


Tabel 11. Hasil Belajar pada Siklus II menggunakan model pembelajaran Talking Stick
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1 AS 70 93 Tuntas
2 AT 70 96 Tuntas
3 AL 70 60 Tidak tuntas
4 DM 70 67 Tidak tuntas
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
5 DS 70 100 Tuntas
6 DE 70 63 Tidak tuntas
7 ED 70 86 Tuntas
8 EI 70 100 Tuntas
9 EN 70 86 Tuntas
10 GB 70 100 Tuntas
11 GA 70 100 Tuntas
12 IV 70 86 Tuntas
13 JS 70 86 Tuntas
14 JL 70 96 Tuntas
15 LO 70 69 Tuntas
16 MJ 70 96 Tuntas
17 NA 70 100 Tuntas
18 RO 70 83 Tuntas
19 RP 70 100 Tuntas
20 SA 70 65 Tidak tuntas
21 VO 70 100 Tuntas
22 VB 70 73 Tuntas
JUMLAH 1905
RATA-RATA 86,59
PRESENTASE KETUNTASAN 82%
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Untuk menghitung nilai rata-rata siswa digunakan rumus mean sebagai berikut:
Ʃx
x́=
n
Keterangan:
x́ = Nilai rata-rata (mean)
Ʃx= Jumlah nilai hasil belajar siswa
N= Banyaknya individu dalam sampel yang harus ditempuh
Presentase ketuntasan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ʃ jumlah keseluruhantuntas
¿ X 100
Ʃ jumlah siswa

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 siswa, terdapat 18 siswa yang nilainya
mencapai KKM (Tuntas), sedangkan 4 siswa mendapat nilai dibawah KKM (Tidak Tuntas).
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN 278
Pelalan pada siklus I yang dapat di simpulkan pada tabel statistik deskripsi sebagai berikut:
Tabel 12. Statistika deskriptif peningkatan hasil belajar siswa siklus II
Statistik Nilai Statistik Deskriptif
Subjek 22
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Nilai Rata-rata 86,59
KKM 70
Jumlah siswa yang telah memenuhi KKM 18
Jumlah siswa yang belum memenuhi KKM 4
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Tabel 12 menunjukkan jumlah siswa kelas IV SDN 278 Pelalan berjumlah 22 siswa
orang, nilai tertinggi perolehan siswa 100, nilai terendah siswa 60, nilai rata-rata siklus II
perolehan siswa 86,59 , KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA yaitu 70, siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 18 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai dibawa
KKM sebanyak 4 siswa. Pemaparan ini dilakukan untuk mempermudah membaca melihat nilai
yang diperoleh hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Talking stick. Berikut
pemaparan perolehan nilai berdasarkan kategori yang peneliti gunakan.

Tabel 13. Persentase kategori peningkatan hasil belajar siklus II


Kategori Skor Frekuensi Presentase (%)
Sangat tinggi 90-100 10 45
Tinggi 80-89 5 23
Sedang 65-79 3 14
Rendah 55-64 4 18
Sangat rendah 0-54 0 0%
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Tabel 13 menunjukkan terdapat 10 (45%) siswa yang masuk dalam kategori sangat baik,
terdapat 5 (23%) siswa yang masuk dalam kategori baik, terdapat 3 (14%) siswa yang masuk
dalam kategori sedang, terdapat 4 (18%) siswa yang masuk dalam kategori rendah, terdapat 0
(0%) siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah.
Hasil pencapaian KKM siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Talking stick utuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 278 Pelalan siklus II, siswa
yang memperoleh nilai 70 keatas sebanyak 18 siswa dengan kategori tuntas dan siswa yang
memperoleh nilai 69 kebawah sebanayak 4 siswa dengan kategori tidak tuntas. Berdasarkan data
di atas dapat diketahui tercapainya ketuntasan belajar siswa mencapai diakhir siklus dengan
Presentase nilai 82% sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Talking stick dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 278
Pelalan.

d) Refleksi
Ketuntasan siswa berdasarkan KKM mulai dari siklus I ke siklus II adalah dari nilai
ketuntasan 60% menjadi 82%. Terlihat bahwa siklus II telah berhasil. Berdasarkan hasil
observasi selama proses pembelajaran pada siklus II, tingkah laku siswa yang bersifat negatif
telah berkurang. Melalui siklus II siswa mulai menunjukkan adanya keseriusan untuk mengikuti
pembelajaran. Siswa dengan senang mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Keadaan
ini sebagai bukti adanya perubahan perilaku positif. Rasa percaya diri siswa semakin meningkat
hal itu dibuktikan dari meningkatnya jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan
tidak merasa malu,canggung, takut, bahkan siswa merasa bersemangat mengikuti proses
pembelajaran, sehinggga pembelajaran melalui model pembelajaran think pair share sudah
berhasil diterapkan dengan baik pada siklus II, maka peneliti berhenti pada siklus II.
Pada siklus II ini sebagian besar siswa sudah terlihat lebih aktif walaupun belum
semuanya, namun peneliti sudah merasa puas karena proses pembelajaran telah sesuai dengan
apa yang peneliti rencanakan.

4.2 Pembahasan
1. Hasil belajar
Dari hasil penelitian pada tindakan kelas siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar belum
mencapai KKM yang ditetapkan, dengan rata-rata 73,18 dengan persentase 60% sebagaimana
yang terlihat pada Tabel 8. Kemudian pada siklus II hasil belajar siswa mulai meningkat, dimana
pada siklus II nilai rata-rata kelas siswa sebesar 86,59 dengan persentase 82%.
Perbandingan antara hasil pada siklus I dan siklus II secara jelas dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:
Tabel 14. Perbandingan Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II
Siklus Siswa tuntas Rata-rata Ketuntasan Keterangan
Siklus I 13 73,18 60% Kurang Baik
Siklus II 18 86,59 82% Baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I,
siswa memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 13 siswa atau (60%) dengan kategori tuntas dan siswa
yang memperoleh nilai ≤70 sebanyak 9 siswa atau (40%) dengan kategori tidak tuntas dan belum
berhasil apabila dikonfirmasikan dengan nilai KKM sekolah, yaitu siswa dinyatakan tuntas
apabila mencapai 70% yang memperoleh nilai ≥70. Sehingga, hasil ketuntasan siklus I menjadi
acuan peneliti untuk lebih ditingkatkan atau diperbaiki pada siklus II. Ketuntasan pada siklus II,
siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 18 siswa atau (82%) dengan kategori tuntas dan
siswa yang memperoleh nilai ≤70 sebanyak 4 siswa atau (18%) dengan kategori tidak tuntas.
Sehingga demikian, siswa dikatakan tidak tuntas atau belum berhasil apabila dikonfirmasikan
dengan nilai KKM sekolah, yaitu siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 70% yang
memperoleh nilai ≤70. Sehingga, penerapan model pembelajaran Tipe Talking Stick pada siklus
II telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 278 Pelalan, hasil ketuntasan pada siklus
II menjadi acuan peneliti untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai