Pengarah:
Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
Penulis :
Edy Prabowo Atanaius, S.Si. MT.
Sri Handajani, S.Sos. MM.
Tim Peninjau :
Dr. Hj. Dedeh, M.A.
Dr. Nandi, M.Pd.
Tim Penyelia:
Pelaksana Tugas Bidang Program dan Informasi
Pelaksana Tugas Seksi Program
Penyusun Program Peningkatan Kompetensi PTK
Copyright © 2020
i
INFORMASI PENULIS
ii
KATA PENGANTAR
Dari tahun ke tahun, nilai PISA Indonesia menunjukkan penurunan angka dan
hal ini mengindikasikan bahwa siswa di indonesia memiliki masalah dengan
literasi, numerasi dan pengetahuan sains. Saat ini pembelajaran lebih
menekankan pada Lower Order Thinking Skill (LOTS) dan belum ke arah
Higher Order Thinking Skill (HOTS), dan hal ini menjadi perhatian pemerhati
pendidikan tidak terkecuali Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Untuk mengetahui hal ini, sesuai arahan beliau dilakukan survei Identifikasi
Permasalahan Peserta Didik dalam upaya melakukan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK)
taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa. Hasil pemetaan data dan
analisisnya menjadi rekomendasi tepat untuk diimplementasikan dalam bentuk
program pendidikan dan pelatihan (Diklat) GTK bidang taman kanak-kanak,
pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusi melalui diklat dalam jaringan.
iii
PPPPTK TK dan PLB menghadirkan 8 (delapan) paket Pendidikan dan
Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Permasalahan
Peserta Didik (PKB – BPD) melalui dengan beberapa modul yang telah siap
sebagai salah satu sumber belajar di samping sumber belajar yang akan
disajikan oleh para pengajar diklat. Ke delapan diklat dimaksud terdiri dari 4
(empat) paket diklat bidang Taman Kanak-kanak, 2 (dua) paket diklat Bidang
Pendidikan Luar Biasa dan 2 (dua) paket diklat Bidang Pendidikan Inklusi. Kami
berharap Modul Pembelajaran ini dapat membantu guru dan tenaga
kependidikan mengembangkan kompetensi dan keterampilannya dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik dengan optimal.
Penggunaan modul ini sebagai sumber belajar diklat akan dievaluasi dan terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan problematika pembelajaran yang
dinamis. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan
modul ini, diucapkan terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................... i
INFORMASI PENULIS .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….iv
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Deskripsi Modul .......................................................................................................... 4
B. Peta Kompetensi......................................................................................................... 7
C. Petunjuk Penggunaan Modul ..................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 STRATEGI PENDEKATAN STEM
PEMBELAJARAN SAINS................................................................................................. 8
A. Tujuan ......................................................................................................................... 8
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .............................................................................. 9
C. Uraian dan Contoh ...................................................................................................... 9
D. Aktivitas Pembelajaran………………………………………………………………......29
E Rangkuman……………………………………………………………………………… 32
F. Evaluasi…………………………………………………………………………………...33
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut………………………………………………………...34
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 STRATEGI PEMBELAJARAN IPS
JENIS/BENTUK HUBUNGAN SOSIAL ………………………………………………35
A. Tujuan ....................................................................................................................... 35
B. Indikator Keberhasilan Kompetensi .......................................................................... 35
C. Uraian dan Contoh .................................................................................................... 35
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................. 45
E. Rangkuman ............................................................................................................... 46
F. Tes Formatif .............................................................................................................. 47
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut................................................................................ 48
PENUTUP ............................................................................................................................ 49
KUNCI JAWABAN .............................................................................................................. 51
A. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1 ............................................................... 51
B. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2 ............................................................... 52
DAFTAR BACAAN ............................................................................................................. 53
v
PENDAHULUAN
6
Pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya adalah jenjang
pendidikan sekolah luar biasa (SLB) juga memberikan peserta didik
berkebutuhan khusus (PDBK) menerapkan pendekatan
pembelajaran STEM. Muatan materi yang dapat dikembangkan
disemua jenjang pendidikan dapat didesain oleh guru dengan
modifikasi sesuai dengan hambatan PDBK. STEM dalam bahan
ajar ini mencoba menguraikan tentang langkah praktis yang
berkaitan dengan rencana pembelajaran dengan mata pelajaran
terintegrasi dalam aspek STEM dengan topik mengenai sains.
Praktik dalam bahan pembelajaran ini memberikan inspirasi
terhadap langkah persiapan, pelaksanan dan penilaian dengan
mata pelajaran yang dijadikan sebagai contoh. Kemampuan
modifikasi dan desain pembelajaran yang disesuaikan dengan
PDBK dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dengan
PDBK di sekolah masing-masing. Inspirasi pendekatan STEM
memberikan kemudahan dalam memilih tema pembelajaran yang
dapat dikembangkan dengan langkah-langkah yang diruaikan
dalam bahan pembelajaran ini. Materi yang esensial dan dirasakan
masih rendah pencapaian pemahaman PDBK dapat menjadi
prioritas untuk pengembangan pendekatan STEM. Materi esensial
yang berkaitan dengan STEM menjadi tema terintegrasi yang
diharapkan menjadikan pembelajran yang menumbuhkan
kreatifitas , komunikasi, penalaran dan berpikir pemecahan
masalah.
7
Pengembangan bahan ajar ini juga membahas mengenai
strategi pembelajaran ilnu pengetahuan sosial (IPS)
dengan materi jenis hubungan sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar. Pengembangan materi ini
memberikan pemahamana mengenai arti hubungan
sosial, mampu mengidentifikasi jenis hubungan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitar, mampu menganalisis
perilaku yang sesuai di setiap hubungan sosial, dan
mampu menerapkan strategi pembelajaran materi jenis
hubungan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
Penting sekali untuk anak berkebutuhan khusus dapat
memahami arti hubungan, dapat mengidentifikasi
beberapa jenis hubungan, mengembangkan
keterampilan yang sesuai di setiap hubungan, dan
meningkatkan kesadaran apa arti hubungan.
8
A. Deskripsi Modul
9
tidak secara sistematik menyiapkan mereka mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipersyaratkan dunia
kerja Abad ke-21, sebagaimana diwujudkan dalam Pendidikan
STEM. Untuk mengatasi hal tersebut Pendidikan dengan
pendekatan STEM bisa menjadi kunci bagi menciptakan
generasi penerus bangsa yang mampu bersaing di kancah
global. Oleh sebab itu, Pendidikan STEM perlu menjadi
kerangka-rujukan bagi proses pendidikan di Indonesia ke depan.
10
Praktik dalam bahan pembelajaran ini memberikan inspirasi
terhadap langkah persiapan, pelaksanan dan penilaian dengan
mata pelajaran yang dijadikan sebagai contoh. Kemampuan
modifikasi dan desain pembelajaran yang disesuaikan dengan
PDBK dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru
dengan PDBK di sekolah masing-masing. Inspirasi pendekatan
STEM memberikan kemudahan dalam memilih tema
pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan langkah-
langkah yang diruaikan dalam bahan pembelajaran ini. Materi
yang esensial dan dirasakan masih rendah pencapaian
pemahaman PDBK dapat menjadi prioritas untuk
pengembangan pendekatan STEM. Materi esensial yang
berkaitan dengan STEM menjadi tema terintegrasi yang
diharapkan menjadikan pembelajran yang menumbuhkan
kreatifitas , komunikasi, penalaran dan berpikir pemecahan
masalah.
11
mengantarkan pemhaman materi sains menjadi lebih aktif dan bermaknsa. Materi
sains dipilih merupakan materi yang esensial dengan kemampuan prestasi hasil
belajar PDBK yang akan ditingkatkan.
B. Peta Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dimiliki
peserta setelah mengikuti pembelajaran
Pendidikan sains berbasis STEM menuntut
pergeseran moda proses pembelajaran dari
moda konvensional yang berpusat pada
guru (teacher centered) yang
mengandalkan transfer pengetahuan ke
arah moda pembelajaran berpusat pada
peserta didik (student centered) yang
mengandalkan keaktifan, hands-on, dan
kolaborasi peserta didik. Pembelajaran
sains berbasis STEM perlu dilaksanakan
dalam unit-unit pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning), yang di
dalamnya peserta didik ditantang secara
kritis, kreatif, dan inovatif untuk
memecahkan masalah nyata, yang
melibatkan kegiatan kelompok (tim) secara
kolaboratif. Pembelajaran sains berbasis
STEM dalam kelas didesain untuk memberi
peluang bagi peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan akademik dalam dunia nyata.
12
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan
13
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Sebagai wujud keberhasilan proses belajar, perlu didukung oleh bukti-bukti yang
dapat diukur tingkat pencapaiannya. Oleh karena itu indikator pencapaian hasil
belajar peserta dalam kegiatan pelatihan dirumuskan sebagai berikut.
14
Kontribusi perguruan tinggi pada tahap selanjutnya dapat berupa keterlibatannya
dalam advokasi pentingnya integrasi pendidikan STEM ke dalam kebijakan
kurikulum nasional, serta pengembangan kompetensi guru untuk menjamin
efektivitas implementasikan pendidikan STEM sesuai kurikulum yang berlaku.
Dukungan riset ilmiah perguruan tinggi dalam fase-fase tersebut diperlukan untuk
menginvestigasi efektivitas implementasi pendidikan STEM pada skala lebih makro,
serta terlibat dalam pengembangan kapasitas sekolah untuk mengelola pendidikan
STEM.
Sedang menurut lifescience.com. STEM adalah Suatu basis kurikulum yang idenya
adalah mendidik Peserta didik dalam 4 disiplin ilmu: sains, teknologi, engineering,
dan matematika secara pendekatan interdisipliner, menyajikan paradigma
pembelajaran yang kohesif dengan basis aplikasi pada dunia nyata/alam.
15
Secara umum STEM adalah akronim dari science, technology, engineering, dan
mathematics, yaitu :
1. Sains adalah kajian tentang fenomena alam yang melibatkan observasi dan
pengukuran, sebagai wahana untuk menjelaskan secara obyektif alam yang
selalu berubah, atau Berkaitan dengan alam untuk memahami alam semesta
yang merupakan dasar dari teknologi
16
Secara umum tujuan dan manfaat dari model pembelajaran STEM yang
diharapkan, antara lain :
1. Mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif, logis, inovatif dan produktif
17
Sedangkan Prespektif Pendidikan model pembelajaran STEM ada 9, antara lain
(Bebey 2013):
1. STEM Equals Science (or Mathematics), seperti ekosistem hutan untuk pohon
18
2. Aplikasi Model Pembelajaran STEM
19
1. Patterns (pola), di temukan dari kegiatan observasi dan kita akan
menggunakan pola sebagai panduan/guide ketika kita melakukan
klasifikasi , dan ketika pembentukan pola berlangsung perlu ada penjelasan
pertanyaan tentang hubungan antar faktor atau pengaruh antar faktor.
Contoh : Penggunaan hasil Observasi untuk menjelaskan pola proses
pengembunan, bagaimana binantang/manusia dapat beradaptasi untuk
menjelankan keberlangsungan hidupnya.
20
5. Energy and matter (Energi dan Materi), Transfer, siklus dan konservasi,
Tracking Fluxes energi dan materi (into, out, of), sistem energi (krisis dan
dampak pemecahannya), memahami kemungkinan dan keterbatasan
sistem energi. Contoh: pengukuran dan data untuk menunjukkan bukti
proses, ketersediaan, perubahan yang terjadi pada proses
pemanasan,pendinginan, perubahan materi dari suatu proses reaksi,
energi terbarukan.
6. Structure and function (Struktur dan Fungsi), Cara yang digunakan oleh
suatu objek atau pembentukan struktur suatu sistem dan fungsi elemen
pembentuknya. Contoh: penjelasan argumentasi tentang konstruk suatu
objek atau mahluk hidup terkait dengan fungsi faktor internal dan eksternal
yang mendukung terhadap keberlangsungan proses tersebut.
21
3. Penyiapan Instrumen
22
1. Langkah pertama adalah melakukan analisa KD dan model
pembelajarannya.
Pada tahap ini saudar asebagai guru akan mencoba untuk melakukan
analisa KD dengan kurikulum yang berlaku, dengan ketentuan ada
keterakaitan dengan tema dalam KD yang bersangkutan dan memiliki sifat
KD esensial. Langkah ini dilakukan dengan contoh instrumen sebagai
berikut :
23
ANALISA KD DAN MFODEL PEMBELAJARAN
Mata pelajaran :
Jenjang :
Kelas :
MODEL
No DISC INQ
KD3 KD4 PB PJ PB
. OVE UIR
L BL T
RY Y
3.2.Memahami 4.2.Mendimensikan
2 psikoakustik ambang batas V
anatomi telinga daerah dengar
manusia telinga manusia.
3.3.Menerapkan 4.3.Menguji mikrofon
instalasi macam- pada sistem akustik
3 V
macam tipe pada posisi dengan
mikrofon pada level sumber bunyi
sistem akustik yang berbeda-beda.
3.4.Merencanakan 4.4.Membuat rangkaian
rangkaian penguat penguat depan audio
4 V
depan audio (universal pre-
(universal pre- amplifier).
amplifier)
3.5.Merencanakan 4.5.Mengukur rangkaian
5 rangkaian pengatur pengatur nada (tone V
nada (tone control) control) penguat
penguat audio. audio.
3.6.Merencanakan 4.6.Mengukur rangkaian
6 rangkaian pencampur (mixer) V
pencampur (mixer) audio.
audio.
3.7.Merencanakan 4.7.Membuat rangkaian
7 rangkaian penguat penguat daya V
daya audio (power
amplifier).
3.8.Menganalisis 4.8.Mengukur respon
8 rangkaian penguat frekuensi penguat V
daya audio (power daya audio
amplifier
3.9.Merencanakan 4.9.Menguji rangkaian
9 V
rangkaian proteksi proteksi loudspeaker,
loudspeaker, muting, limiter dan
24
muting, limiter dan indikator sistem
indikator sistem audio.
audio.
3.10. Merencanakan 4.10. Merancang
sistem akustik sistem akustik suara
10 ruang kecil untuk keperluan V
ruang kecil
Dalam bahan ajar ini diberikan contoh inspirasi yang dapat dimodifikasi oleh saudara
sebagai guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan
berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi disekolah masing-asing. Contoh ini
adalah inspirasi maka dapat dikembangakan dan dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
Contoh inspirasi :
Mata pelajaran :
Jenjang :
Kelas :
KD :
25
PEMBUATAN AMPLIFIER BTL
Science
Mathematics
26
Langkah ketiga lakukan analisa RPP
Saudara sebagai guru diminta untuk melakukan analisa Dalam bahan ajar ini diberikan
contoh inspirasi yang dapat dimodifikasi oleh saudara sebagai guru sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan berkebutuhan khusus sesuai
dengan kondisi disekolah masing-asing. Contoh ini adalah inspirasi maka dapat
dikembangakan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Contoh inspirasi :
ANALISA RPP
Mata pelajaran :
Jenjang :
Kelas :
KD :
1 2 3 4 5
27
Langkah keempat pengembangan RPP
Dalam bahan ajar ini diberikan contoh inspirasi yang dapat dimodifikasi oleh saudara
sebagai guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan
berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi disekolah masing-asing. Contoh ini
adalah inspirasi maka dapat dikembangakan dan dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
D. Aktifitas Pembelajaran
Contoh inspirasi :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Audio Video pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Audio Video. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
28
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
3.7 Merencanakan rangkaian penguat daya audio (power amplifier).
4. KD pada KI-4
4.7 Membuat rangkaian penguat daya
3. Indikator STEM
a. Memilih jenis amplifier
b. Membuat amplifier BTL
c. Menguji amplifier BTL
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu
Menjelaskan macam-macam amplifier dengan penuh rasa ingin tahu
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu membuat desain PCB amplifier
dan BOX dengan bertanggung jawab
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menghitung penguatan
tegangan, daya dan bandwitdh dengan teliti
4. Disediakan galvanometer, beberapa kumparan dengan berbagai jumlah lilitan
29
berbeda, bebagai magnet dengan kekuatan kutub berbeda, peserta didik
mampu mendeskripksikan pengaruh perubahan fluks magnet terhadap
kumparan (Hukum Faraday) dengan penuh rasa ingin tahu.
5. Melalui kegiatan produk, peserta didik mampu membuat data spesifikasi
amplifier dengan bertanggung jawab
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian amplifier
2. Jenis amplifier
3. Pembuatan amplifier
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan kesatu
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
• Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
• Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan dipelajari.
• Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi
kehidupan.
• Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti (320 menit)
• Membagi siswa dalam 3 kelompok kerja, secara demokratis
• Menggali pengetahuan siswa dengan penentuan pertanyaan mendasar
(Start with the Essential Question) mengenai penguat audio berdasarkan
buku manualnya
• Tiap kelompok berdiskusi dalam Menyusun jadwal (Create a Schedule)
pembautan project penguat audio
• Guru Melakukan penilaian kemampuan dasar siswa dengan tes lisan
c. Penutup (20 menit)
• membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Pertemuan kedua
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
• Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
• Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan dipelajari.
30
b. Kegiatan Inti (320 menit)
• Siswa sesuai kelompoknya berdiskusi Mendesain perencanaan proyek
penguat audio, dengan cara mengamati dan mengumpulkan data tentang
tata letaknya
• Guru Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project) dalam melakukan desain penguat audio;
c. Penutup (20 menit)
• membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Pertemuan ketiga
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
• Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
• Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti (320 menit)
• Siswa bersama kelompoknya Menguji hasil (Assess the Outcome) penguat
audio dan Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience) dengan
mengasosiasikan data pengukuran dengan spesifikasi, serta
mengkomunikasikannya dalam bentuk laporan kerja atau jobsheet
• Guru Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project) dalam pengujian penguat audio
c. Penutup (20 menit)
• membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
• merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan
• menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
31
Langkah kelima melakukan telaah RPP
Dalam bahan ajar ini diberikan contoh inspirasi yang dapat dimodifikasi oleh saudara
sebagai guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan
berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi disekolah masing-masing. Contoh ini
adalah inspirasi maka dapat dikembangakan dan dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
Contoh inspirasi :
Nip : ……………………………………………….
SatuanPendidikan : ……………………………………………….
Kelas/Semester : ………………………………………………
Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelaahan dan Skor
No
Pembelajaran
Catatan
1 2 3
Tidak Lengka Sudah
A Identitas Mata Pelajaran ada p Lengka
p
1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan
Sesuai Sesuai
Tidak
B. Perumusan Tujuan Pembelajaran Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
3. Kesesuaiandenganprinsippendekatan Stem
Sesuai Sesuai
Tidak
C. Perumusan Indikator Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur
3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
4 Kesesuai Indikator dengan prinsip pendekatan stem
Sesuai Sesuai
Tidak
D. Pemilihan Materi Ajar Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaiandengantujuanpembelajarandandibuattematikatauintegrasida
ribeberapa KD
32
4. Materidibuatsecaraberurutandandisesuaikandengan indicator
keberhasilan
Sesuai Sesuai
Tidak
E. Pemilihan Sumber Belajar Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan KI dan KD
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan stem
3. Kesesuaian dengan karakteristik pesertadidik
Sesuai Sesuai
Tidak
F. Pemilihan Media Belajar Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaiandenganmateripembelajarandanpendekatan stem
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4 Melibatkansiswadalampembuatandanataupemanfaatanalatdansumberb
elajar
Sesuai Sesuai
Tidak
G. Model Pembelajaran Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. KesesuaiandenganpendekatanStem
Sesuai Sesuai
Tidak
H. Skenario Pembelajaran Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan stem
3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi
4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi
Sesuai Sesuai
Tidak
I. Penilaian Sebagi Seluruh
Sesuai
an nya
1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik
2. Kesesuaian dengan indicator pencapaian kompetensi
3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal
5. Soal-soalmerepresentasikantingkatpencapaianpengetahuan level C1 –
C6, danketerampilansampaitingkat 5 (K5 : Naturalisasi – DAVE
atauOrisinal – SIMSON)
JUMLAH / PERIDAKAT
Keterangan :
90
81 sd. 90 Baik
71 sd. 80 Cukup
61 sd. 70 Kurang
33
Langkah keenam melakukan telaah pelaksanaan pembelajaran
Dalam bahan ajar ini diberikan contoh inspirasi yang dapat dimodifikasi oleh saudara
sebagai guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan
berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi disekolah masing-asing. Contoh ini
adalah inspirasi maka dapat dikembangakan dan dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
Contoh inspirasi :
Sekolah : .................................................
Topik : .................................................
Kelas : ………………………………..
34
Aspek yang Diamati Kualifikasi tampilan kinerja
Catatan / Temuan
Kegiatan Pendahuluan SK K C B AB
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
2 Mengangkat projek yang sesuai dengan materi pelajaran
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
4 Menguasai kelas.
5 Mengajukan pertanyaan yang menuntun siswa membangun
konsep
6 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan menalar
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
8 Menekankan keterampilan proses/kerja ilmiah
IV. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam
Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3 Menghasilkan pesan yang menarik.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
pembelajaran.
5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
6 Melibatkan siswa dalam pembuatan dan atau pemanfaatan
alat dan sumber belajar
V. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik.
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam
belajar.
35
PENSKORAN:
4 PemanfaatanSumberBelajar/Media dalamPembelajaran 30
5 PelibatanPesertaDidikdalamPembelajaran 25
8 Penutuppembelajaran 20
Keterangan :
1. AmatBaik (AB) :5
2. Baik (B) :4
3. Cukup (C) :3
4. Kurang (K) :2
5. SangatKurang (SK) :1
Nilai: ∑Skorperolehan
X100
∑Skormaksimum
81 sd. 90 Baik
71 sd. 80 Cukup
61 sd. 70 Kurang
36
F. Rangkuman
37
G. Evaluasi
38
H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
39
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
STRATEGI PEMBELAJARAN IPS
JENIS HUBUNGAN SOSIAL
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menerapkan strategi pembelajaran
IPS jenis hubungan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
40
Penting sekali untuk anak berkebutuhan khusus dapat memahami arti hubungan,
dapat mengidentifikasi beberapa jenis hubungan, mengembangkan keterampilan
yang sesuai di setiap hubungan, dan meningkatkan kesadaran apa arti hubungan.
Modul ini akan membahas Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDLB, KD 3.4 dan KD
4.4, yaitu:
Contoh hubungan antar individu: guru dengan guru; contoh hubungan antar
kelompok: pertandingan sepakbola yang mendatangkan 2 tim sepakbola;
contoh hubungan individu dengan kelompok: guru dengan murid.
Hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan tatap muka atau
dengan secara tidak langsung yaitu menggunakan media, misalnya radio,
surat, telepon, televisi, media sosial, dan lain-lain. Proses hubungan sosial
tersebut terjadi saat dua individu atau lebih yang saling melakukan kontak dan
komunikasi.
41
2. Jenis Hubungan Sosial
Dalam menjelaskan jenis hubungan sosial pada peserta didik, akan mudah
apabila kita menggunakan lingkaran hubungan seperti gambar di bawah ini.
Konsepnya menggunakan enam warna pelangi, yaitu ungu, biru, hijau, kuning,
oranye dan merah. Kode untuk warna disamakan dengan lampu lalu lintas.
Hijau berarti OK, Kuning dan Oranye sedang 'Waspadalah' sementara Merah
menandakan bahaya - 'Bahaya Orang Asing'.
• Lingkaran paling dalam adalah untuk anak dan disebut Lingkaran 'Saya'
(Lingkaran Ungu).
• Di luar lingkaran ‘Saya’, kita memiliki orang-orang yang sangat dekat
dengan kita, yaitu orang tua kita, anggota keluarga, (Lingkaran Biru).
• Lingkaran berikutnya adalah Lingkaran Hijau dan ini untuk teman.
• Lingkaran Kuning adalah yang berikutnya dan ini untuk orang-orang dekat
yang kita kenal dengan wajah dan nama.
• Berikutnya adalah Lingkaran Oranye untuk orang-orang yang hanya kita
kenal secara langsung. Kita tidak tahu nama mereka.
• Yang paling luar adalah Lingkaran Merah dan ini untuk Orang asing yaitu
orang-orang yang tidak kita kenal sama sekali (kita tahu tidak tahu wajah
atau nama mereka).
42
Jarak dari lingkaran dalam (Lingkaran Saya) menunjukkan tingkat hubungan.
Warnanya juga membantu membedakan tingkat keintiman yang berbeda dan
menyesuaikan perilaku.
Keluarga
Saya
43
LINGKARAN KUNING Lingkaran kuning
Lingkaran “Kenalan” Lingkaran kuning atau lingkaran kenalan
Lingkaran “Kenal Wajah Kenal Nama” adalah untuk orang-orang yang kenal
wajah kenal nama, contoh teman orang
Saya berjabat tangan dengan orang yang saya kenal tua anak.
nama kenal wajah. Diantaranya teman-teman orang
tua saya. Saya menyapa mereka dengan berjabat TIPS UNTUK LINGKARAN KUNING
tangan, mengucapkan salam dan mengatakan "Halo, • Dikenalkan kepada orang tersebut
Apa kabar?" setidaknya satu kali dengan nama
• Sesekali melihat mereka
• Setidaknya memiliki satu minat yang
Kenal Wajah Kenal Nama sama
• Mengetahui nama mereka
Teman
• Bersikap sopan dan tersenyum dan
Keluarga lakukan kontak mata
• Menunjukkan rasa saling
Saya menghormati
• Memberi dukungan dalam situasi
tertentu dan darurat
Lingkaran Oranye
LINGKARAN ORANYE Orang-orang yang ada di lingkaran ini,
Lingkaran “Kenal Wajah Tak Kenal Nama” anak hanya tahu secara langsung. Anak
tidak tahu nama mereka.Anak hanya
Saya melambaikan tangan kepada dokter, perawat. kenal wajah tidak kenal nama.
Saya melambaikan tangan ke tukang koran, tukang
pos, penjaga toko, tukang kebun, penjaga, petugas TIPS UNTUK LINGKARAN ORANYE
pengiriman paket, petugas cleaning • Anak tidak boleh bergabung karena
service. anak tidak mengenal mereka.
• Anak dapat menawarkan bantuan.
• Jika mereka mengundang anak untuk
bergabung dengan mereka, anak
Kenal Wajah Tidak Kenal Nama harus minta izin ke orang tua atau
pengasuh.
Kenal Wajah Kenal Nama
• Jika anak sendirian, anak tidak boleh
Teman pergi.
• Mereka adalah orang asing dan
Keluarga berada di Lingkaran oranye.
Saya
44
LINGKARAN MERAH Lingkaran Merah
Lingkaran “Tak Kenal Wajah Tak Kenal Nama” Orang yang ada di lingkaran ini adalah
Lingkaran “Orang Asing” orang asing, anak tidak kenal mereka dan
tidak tahu nama mereka.
Saya tidak menyentuh orang asing, orang asing tidak
menyentuh saya. TIPS UNTUK LINGKARAN MERAH
• Anak tidak boleh bergabung karena
anak tidak mengenal mereka
Tak Kenal Wajah, Tak Kenal Nama • Anak tidak boleh mengambil barang
dari orang asing
Kenal Wajah, Tak Kenal Nama • Anak tidak boleh pergi dengan orang
Kenal Wajah Kenal Nama asing
• Jika mereka mengundang anak untuk
Teman bergabung dengan mereka, anak
harus minta izin kepada orang tua
Keluarga
atau pengasuh. Jika anak sendirian,
anak tidak boleh pergi.
Sa
Saya • Mereka orang asing dan termasuk
dalam lingkaran merah.
1) Memahami Hubungan
Tanyakanlah pada peserta didik, apa yang mereka ketahui mengenai
hubungan, kemudian diskusikan. Jelaskan dengan bahasa yang sederhana
(sesuai dengan level komunikasi anak) bahwa hubungan adalah koneksi
antara dua orang. Ada hubungan yang dekat, yaitu hubungan dengan orang
yang kita kenal baik. Terkadang tidak ada hubungan, misalnya orang yang
tidak kita kenal.
2) Mengidentifikasi Perbedaan Orang di Lingkungan sekitar
a) Jelaskan bahwa kita semua hidup dalam perbedaan lingkungan,
misalnya: lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan
lain-lain.
45
b) Jelaskan bahwa di setiap lingkungan, ada banyak orang yang berbeda.
Sebagai contoh di sekolah, mereka punya teman, guru, tukang kebun,
orang kantin dan sebagainya.
c) Minta anak menuliskan orang yang berbeda di lingkungan rumah (di
dalam dan sekitar rumah termasuk orang lain, misalnya: penjual,
satpam/hansip, orang asing, tetangga, dll).
d) Sebagai alternatif, anak dapat menggambar orang yang berbeda pada
kartu kecil.
e) Kita dapat menggunakan flashcard untuk membahas tentang perbedaan
orang di lingkungan.
3) Memahami Konsep Lingkaran Hubungan
a) Jelaskan konsep Lingkaran Hubungan, misalnya, katakan: "Ada banyak
orang dalam hidup kita, ada yang dekat dengan kita dan ada yang jauh”.
b) Gambarlah lingkaran kosentris pada kertas karton. Kemudian jelaskan
sebagai berikut: "Jika kamu berada di tengah lingkaran, lingkaran
berikutnya adalah untuk orang-orang terdekat dengan kamu. Lingkaran
setelah itu adalah untuk orang yang tidak begitu dekat. Lingkaran terjauh
adalah untuk orang yang tidak kamu kenal”.
c) Bantulah anak untuk mengidentifikasi lingkaran yang sesuai untuk
masing-masing orang yang mereka kenal tergantung seberapa dekat
hubungannya. Mereka bisa menulis/menempel gambar di kertas karton.
d) Biarkan setiap anak (bagi anak yang mampu) menjelaskan secara
singkat mengapa mereka tempatkan orang-orang di lingkaran yang
berbeda, kemudian diskusikan.
4) Memahami Perbedaan Interaksi Berdasarkan Lingkaran Hubungan
a) Gambarkan lingkaran di atas kertas karton dan jelaskan makna dari
setiap warna yang berbeda. "ini seperti lampu lalu lintas” Merah artinya
berhenti atau bahaya, hijau berarti aman, saat kuning dan oranye berarti
hati-hati.
b) Jelaskan perbedaan 'sentuhan' dalam hubungan pada lingkaran.
Jelaskan: Biru - adalah pelukan untuk orang yang sangat dekat misalnya
keluarga. Hijau - adalah pelukan sahabat untuk teman. Kuning - adalah
jabat tangan untuk orang yang kita kenal baik wajahnya juga namanya.
46
Oranye - adalah lambaian tangan untuk orang yang hanya kita kenal
wajahnya tetapi tidak dengan nama. Merah – adalah orang asing yang
kita tidak tahu wajah mereka ataupun nama mereka, kita tidak
menyentuh mereka.
5) Memahami perbedaan tingkat kedekatan dari tiap hubungan dalam
berbicara, berperilaku dan kepercayaan.
a) Gunakan konsep lingkaran yang sama.
b) Diskusikan berbagai tingkat pembicaraan, perilaku dan kepercayaan
yang dapat dimiliki anak dengan orang-orang di setiap lingkaran. Kita
bisa mengatakan:
• ‘Orang-orang di lingkaran biru adalah orang yang bisa kamu percaya,
kita dapat menceritakan masalah atau membagikan perasaan’. ‘Kita
tidak boleh membagikan informasi pribadi dengan orang-orang yang
berada di lingkaran berwarna kuning, oranye dan merah.'
6) Memahami hubungan dapat berubah seiring berjalannya waktu
• Untuk saling mengenal lebih baik, orang mungkin mulai sebagai orang
asing dan kemudian menjadi teman. Ini artinya akan ada perbedaan
dalam tingkat keintiman dalam hal sentuhan, bicara dan kepercayaan
dengan orang yang sama tergantung pada tingkat hubungannya.
Misalnya, anak bertemu dengan teman baru di sekolah. Awalnya
temannya itu orang asing, karena tidak kenal wajah dan tidak kenal
nama, tapi setelah berkenalan dan menjalin pertemanan berubah
menjadi teman.
47
Berikut beberapa contoh LK untuk peserta didik.
JENIS HUBUNGAN
Tentukan jenis hubungan apa yang ada di bawah ini. Kemudian masukkan ke LK
berbagai jenis hubungan.
Ani bertemu dokter sebulan sekali Ibu Lani hidup sendirian dan
untuk mengecek penyakit membutuhkan bantuan untuk belanja,
epilepsinya. Dokter Adi selalu baik memasak dan membersihkan rumah.
pada Ani dan banyak bertanya pada Ipah dibayar untuk membantunya
Ani tentang kesehatan dan setiap minggu selama 10 jam dan
keadaannya. hubungan mereka sangat baik.
Sering bertemu dan pergi makan di Gani adalah anak pak Asep. Pak Asep
pujasera. Mereka memiliki banyak sangat menyayangi anaknya dan suka
kesamaan dan kesenangan dan selalu bermain bulutangkis dengan anaknya
terhubung melalui telepon. ketika akhir pekan.
48
BERBAGAI JENIS HUBUNGAN
SEKOLAH/KERJA KELUARGA
49
Tempel foto atau gambar orang-orang yang berada di bawah kategori ini.
Saya
Kemudian kita dapat melanjutkan menempel foto atau gambar pada orang-orang yang
berada di lingkaran hijau, kuning, oranye, dan merah.
D. Aktivitas Pembelajaran
Buatlah RPP untuk peserta didik belajar di rumah untuk KD 3.4 Mengidentifikasi
jenis/bentuk hubungan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar, dan KD 4.4
Mempresentasikan jenis/bentuk hubungan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar. Sertakan pula nilai-nilai karakter yang terkandung ketika hubungan sosial
terjadi.
50
E. Rangkuman
Hubungan sosial dapat dideskripsikan sebagai relasi yang
melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih.
Hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan
tatap muka atau dengan secara tidak langsung yaitu
menggunakan media, misalnya radio, surat, telepon,
televisi, dan lain-lain. Proses hubungan sosial tersebut
terjadi saat dua individu atau lebih yang saling melakukan
kontak dan komunikasi.
51
F. Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan di bawah ini!
1. Berikut ini adalah alasan yang tepat mengapa kita harus mengajarkan tentang
perbedaan hubungan sosial kepada anak.
A. Agar anak dapat merasa nyaman dengan setiap orang yang berbeda yang
ada di lingkungan
B. Agar anak dapat berinteraksi dengan setiap orang yang berbeda dalam
setiap seting lingkungan yang berbeda pula
C. Agar anak dapat menjaga diri dari orang-orang yang tidak terlalu dekat
dengan anak atau orang asing
D. Agar keterampilan sosialisasi dan interaksi anak berkembang secara
optimal, sehingga mudah diterima oleh semua orang di berbagai lapisan
masyarakat
2. Berikut ini adalah alasan yang tepat mengapa kita harus mengajarkan tentang
perbedaan interaksi dalam hubungan sosial kepada anak.
A. Agar anak mengetahui bagaimana cara berinteraksi pada orang yang
berbeda di lingkungan yang berbeda.
B. Agar anak dapat berinteraksi dengan baik dengan semua orang
C. Agar anak meningkat keterampilan sosialnya, ia dapat berinteraksi dan
bersosialisasi denga siapa saja.
D. Agar anak meningkat keterampilan sosial dan komunikasinya, karena ia
berinteraksi dengan semua orang.
3. Apabila anak berada di lingkaran oranye, perillaku apa yang harus diajarkan?
A. Anak berjabat tangan dengan orang yang berada di lingkaran oranye.
B. Anak melambaikan tangan pada orang yang berada di lingkaran oranye.
C. Anak boleh memeluk orang yang berada di lingkaran oranye.
D. Anak memberi pelukan sahabat kepada orang yang berada di lingkaran
oranye.
4. Apabila anak berada di lingkaran kuning, oranye, dan merah, jenis pembicaraan
apa yang harus diajarkan?
A. Kita tidak boleh membagikan informasi pribadi dengan orang-orang yang
berada di lingkaran berwarna kuning, oranye dan merah.
52
B. Kita boleh membagikan informasi pribadi dengan orang-orang yang berada
di lingkaran berwarna kuning, oranye dan merah.
C. Kita boleh membagikan informasi pribadi dengan orang-orang yang di
lingkaran berwarna kuning dan oranye saja.
D. Kita tidak boleh membagikan informasi pribadi dengan orang-orang yang
berada di lingkaran berwarna merah.
5. Saya berjabat tangan dengan teman-teman orang tua saya. Saya menyapa
mereka dengan berjabat tangan, mengucapkan salam dan mengatakan "Halo,
Apa kabar?" Orang-orang tersebut berada di lingkaran...
A. Biru
B. Kuning
C. Oranye
D. Merah
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Anda
dianggap menguasai kegiatan pembelajaran 2. Bagus! Jika tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80% maka Anda harus mengulangi
kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum Anda pahami.
53
PENUTUP
Modul yang dibahas pada Pembelajaran Sains dan IPS ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari rangkaian modul pada Diklat Pengembangan
Kompetensi Akademik Bagi Guru SLB. Perluasan wawasan dan pengetahuan
peserta berkenaan dengan substansi materi ini penting dilakukan, baik melalui
kajian buku, jurnal, maupun penerbitan hasil penelitian-penelitian lain yang
relevan. Di samping itu, penggunaan sarana perpustakaan, media internet, serta
sumber belajar lainnya merupakan wahana yang efektif bagi upaya perluasan
tersebut.
54
Keberhasilan dari kajian teori modul ini bukan diukur dari hasil tes formatif, tetapi
yang lebih hakiki adalah mengimplementasikannya. Keberhasilan peserta dalam
mempelajari modul ini tergantung pada tinggi rendahnya motivasi dan komitmen
peserta dalam mempelajari dan mempraktikan materi yang disajikan. Modul ini
hanyalah merupakan salah satu bentuk stimulasi bagi peserta untuk mempelajari
lebih lanjut substansi materi yang disajikan serta penguasaan kompetensi
lainnya.
55
KUNCI JAWABAN
a. Assessment of learning adalah penilaian terhadap apa yang telah dicapai peserta
didik, pada dasarnya adalah penilaian sumatif yang dilakukan pada akhir periode
pembelajaran, misalnya di akhir semester, atau akhir tahun pelajaran.
Manfaat penilaian bagi guru, ketika penilaian dilakukan pada saat pembelajaran
maka penilaian tersebut akan dijadika sebagai feed back untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran. Bagi sekolah tentu merupaka informasi penting dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Khususnya dalam melayani
pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang belajar dari rumah.
Ketika pandemi ini datang tiba-tiba, tidak ada persiapan sama sekali, maka
penilaian pembelajaran mempunyai peranan penting dalam memperbaiki kualitas
layanan.
51
Jawaban soal nomor 3
1. C
2. A
3. B
4. A
5. B
52
DAFTAR BACAAN
Kegiatan Pembelajaran 1
53
Kegiatan Pembelajaran 2
54
PPPPTK TK dan PLB
dan Komitmen Peningkatan Kompetensi GTK TK dan PLB
55
56