1. Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Asupan Makan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cetarip
2. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga terdampak Covid-19 dengan Status Gizi Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Cetarip
3. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Cetarip
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah gizi pada dasarnya merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang belum
mencukupi kebutuhan tubuh. Seseorang akan mempunyai status gizi baik, apabila asupan
gizi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Asupan gizi yang kurang dalam makanan, dapat
menyebabkan kekurangan gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya berlebih akan
menderita gizi lebih. Jadi status gizi adalah gambaran individu sebagai akibat dari asupan
Indonesia mengalami permasalahan gizi kurang (under nutrition) dan gizi lebih
(over nutrition) keduanya merupakan masalah yang sama-sama berbahaya bagi negara.
Untuk masalah kelebihan gizi banyak terjadi di perkotaan yang tingkat ekonominya
tinggi, penyakit yang timbul adalah degeneratif karena pola konsumsi makanannya
kurang serat tetapi tinggi protein dan lemak. Sedangkan kekurangan gizi banyak terjadi
mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang yang masih
didominasi oleh Kurang Energi Protein (KEP), Masalah Anemia Besi, Masalah
gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Masalah Kurang Vitamin A (KVA), dan
Masalah gizi lebih yaitu masalah Obesitas terutama di kota-kota besar. (Fitriani, Sujitno
Saat ini Indonesia pun sedang dihadapi oleh permasalahan pamdemic Covid-19.
Menurut teori United Nation Children’s Fund (Unicef) mengemukakan bahwa masalah
gizi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor langsung masalah gizi yaitu kurangnya asupan makanan dan penyakit yang di
derita, sedangkan faktor tidak langsung yaitu kurangnya ketersediaan pangan ditingkat
rumah tangga, pola asuh/perilaku ibu yang kurang, kurangnya pelayanan kesehatan dan
Kesulitan makan merupakan kebiasaan dan perilaku makan pada anak yang perlu
diperhatikan oleh orangtua maupun praktisi kesehatan karena memiliki efek yang
merugikan bagi pengasuh maupun anak. Prevalensi masalah kesulitan makan menurut
University George Town dalam (Kesuma, Novayelinda, dan Sabrian 2015) mengatakan 6
jenis kesulitan makan pada anak yaitu hanya mau makan makanan cair atau lumat:
27,3%, kesulitan menghisap, mengunyah atau menelan: 24,1%, kebiasaan makan yang
aneh dan ganjil: 23,4%, tidak menyukai variasi banyak makanan: 11,1%, keterlambatan
33,6%, 44,5% diantaranya menderita malnutrisi ringan sampai sedang dan 79,2 %
dari subjek penelitian telah mengalami kesulitan makan lebih dari 3 bulan.
Berdasarkan hasil pemantauan status gizi pada riset kesehatan dasar tahun 2018 di
Indonesia pada berat badan terhadap umur balita menyatakan 3.9% balita mengalami gizi
buruk, 13.9% gizi kurang, 3.1% gizi lebih. Pada berat badan terhadap tinggi badan
menyatakan 3.5% balita sangat kurus, 6.7% kurus, 8.0% gemuk. Sedangkan hasil dijawa
barat menurut berat badan terhadap umur menyatakan 2.6% balita mengalami gizi buruk,
10.6% gizi kurang, 2.5% mengalami gizi lebih. Dan menurut berat badan terhadap tinggi
badan yaitu 3.2% balita sangat kurus, 5.2% kurus, 8.7% balita gemuk. (Kemenkes RI
2018)
Dari hasil kegiatan bulan penimbangan balita di Kota Bandung tahun 2019,
ditemukan Balita gizi buruk sebanyak 843 Balita atau sebesar 0,68% dari Balita di
timbang dan gizi kurang 7.116 Balita atau 5,72% dari Balita ditimbang. Masalah gizi
balita di tahun 2019, menurut patokan BB/U, sebanyak 7.959 Balita (6,40%). Sedangkan
wilayah dengan persentase masalah gizi Balita (standar BB/U) terbesar berada di
Kecamatan Astanaanyar 18,05%, Cinambo 8,86%, dan Andir 8,83%. Sedangkan wilayah
dengan masalah gizi terkecil berada di Kecamatan Cidadap 0,87%, Sukasari 2,70%, dan
Pemakaian bahan alam saat ini memang cenderung meningkat, diantaranya adalah
pemakaian bahan alam untuk aromaterapi. Seperti halnya yang telah digunakan di
masyarakat bahan alam yang dapat digunakan untuk aromaterapi salah satunya adalah
buah jeruk dan juga sereh. Kedua bahan alam tersebut digunakan sebagai aromaterapi
karena mengandung minyak atsiri yang menyegarkan dan juga membuat nyaman.
digunakan sebagai aromaterapi sebagai peningkat nafsu makan yaitu; daun sereh
temulawak, jahe, temu ireng, lemon, jasmine, rosemary dan lain-lain. Dan
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa aromaterapi daun sereh dapat meningkatkan
Aromaterapi Lemon terhadap Peningkatan Asupan Makan pada Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Cetarip.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut “Adakah
1.3.Tujuan Penelitian
Citarip.
1.4.Manfaat Penelitian
keperawatan komunitas.
b. Bagi Peneliti Lain
c. Bagi Masyarakat
balita.
gizi balita.
Keperawatan Anak.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Bandung. 2019. “Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2012.” Dinas
Pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan suatu hal yang mendapat perhatian
besar perlu ( 2014 ) salah satu faktor penyebab gizi kurang pada balita di Puskesmas
Banguntapan I didapatkan hasil prevalensi gizi kurang yang disebabkan oleh ( Kumala ,
merupakan kelompok yang rawan berbagai faktor salah satunya akibat pemenuhan
nutrisi yang tidak adekuat Pravelensi kesulitan makan pada balita sebesar 33 , 6 %,
terhambatnya terhadap masalah gizi . Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan
sangat dan perkembangan yang sehingga membutuhkan asupan makanan yang cukup
dan bergizi . Makanan yang bergizi jika kurang dikonsumsi anak usia 1-5 tahun sering
timbul masalah terutama dalam pemberian makanan karena faktor kesulitan makan pada
anak ( Maulana , Kesulitan makan pada anak pertumbuhan dan perkembangan . Oleh
karena itu , bila perilaku sulit makan dibiarkan begitu saja maka diprediksi generasi
penerus bangsa akan hilang karena keadaan gizi masyarakat merupakan masalah yang
sangat sering dihadapi orang tua , dokter dan petugas kesehatan lain . Keluhan yang
sering muncul adalah anak tidak mau makan , menolak makan , proses makan yang
terlalu lama , hanya mau minum saja , kalau diberi makan muntah , mengeluh sakit perut
, bahkan ada yang disuruh makan marah – marah bahkan mengamuk . Keluhan –
keluhan yang sering muncul pada balita menunjukkan tanda – tanda gangguan kesulitan
makan ( Ferdinand , Data Dinas Kesehatan 2010-2013 Balita dengan gizi buruk di
salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara atau yang
Depkes , 2005 ). Dalam beberapa dekade terakhir ini terapi aroma dengan minyak atsiri
kembali digemari , masyarakat banyak menganggap bahwa terapi obat- obatan sintesis
membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat akumulasi bahan-bahan sintesis
pada organ penting seperti ; ginjal dan Penggunaan aromaterapi saat ini juga
penelitian sumber tanaman disekitar yang banyak mengandung minyak atsiri yang
digunakan sebagai aromaterapi sebagai peningkat nafsu makan yaitu ; daun sereh ,.” :
162–67.
Fitriani, Eka, Maramis Sujitno Margarita M, dan Joewono Hermanto Tri. 2017. “Penilaian
nal_RKD2018_FINAL.pdf.
Kesuma, Aristiana, Riri Novayelinda, dan Febriana Sabrian. 2015. “Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Kesulitan Makan Anak Pra Sekolah.” The Ramanujan
berhubungan-dengan-perilaku-kesulitan-makan-anak-prasekolah.
Prabandari, Sari, dan Riski Febriyanti. 2017. “Ormulasi Dan Aktivitas Kombinasi Minyak
Jeruk Dan Minyak Sereh Pada Sediaan Lilin Aromaterapi.” Parapemikir : Jurnal Ilmiah