Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS RISIKO BENCANA DI WILAYAH KELURAHAN ARDIMULYO

KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG

TUGAS
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Manajemen Bencana
Yang diampu oleh Bapak Muhammad Al-Irsyad, S.K.M., M.P.H.

Disusun oleh :
Belisa Fitria Az zahra Bachtiar / 190612642958 / Offering A

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2021
1. Pengumpulan dan Pengolahan Data
a. Inventarisasi ancaman/bahaya menurut wilayah : Banjir
b. Kerentanan :
 Kerentanan fisik :
Kerentanan fisik adalah kerusakan, kerugian atau kehilangan suatu kondisi fisik baik
berupa.
- Berdasarkan sebaran rumah
Secara umum, hasil analisis menunjukkan bahwa hampir seluruh lingkungan
perumahan penulis memiliki tingkat kerentanan fisik berdasarkan sebaran rumah
yang memiliki struktur bangunan yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan, semakin
luas kawasan permukiman dan semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk maka
tingkat kerentanan fisik berdasarkan rumah semakin tinggi pula (Fitria et al.,
2019).
- Berdasarkan sebaran fasilitas umum
Pengukuran terhadap tingkat kerentanan fisik berdasarkan fasilitas umum
dilakukan dengan menggunakan data jumlah total fasilitas umum dan penggunaan
lahan fasilitas. Penilaian fasilitas umum termasuk fasilitas pendidikan, mulai dari
tingkat Play Group , Taman Kanak-kanak, hingga Sekolah Dasar dan beberapa
fasilitas ibadah seperti mushola atau masjid sekitar. Tingkatan kerugian terhadap
fasilitas didasarkan pada ganti rugi masing-masing fasilitas dan harga lahan yang
terdapat pada fasilitas tersebut.
 Kerentanan mental :
- Masih terbilang cukup tingginya perhatian serta kesadaran warga sekitar dalam
menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
tempat-tempat sampah yang berserakan dan tidak bertempat sesuai posisinya.
- Ketidaktahuan warga sekitar dalam pemilihan dan perawatan tempat pembuangan
sampah yang baik dan benar (kriteria tempat sampah yang sesuai)

c. Data Demografi
Kecamatan Singosari memiliki luas kawasan secara keseluruhan sekitar 113,74 km
persegi atau sekitar 3,98% dari total luas Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil
Registrasi Penduduk akhir tahun, jumlah Penduduk Kecamatan Singosari pada tahun
2018 tercatat sebesar 184 091 jiwa dengan angka sex ratio sebesar 102,43 persen
(Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2019).
d. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Menurut data statistik hingga per 2018, berikut jumlah sarana kesehatan menurut
kelurahan/desa, 2011 - 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwasanya jumlah sarana kesehatan di wilayah
Kelurahan Ardimulyo, lokasi penulis melakukan analisis risiko bencana, terbilang
cukup terpenuhi dibanding dengan kelurahan/desa lain di wilayah Kecamatan
Singosari. Meskipun tidak memiliki instansi rumah sakit umum maupun rumah sakit
bersalin, Kelurahan Ardimulyo masih memiliki beberapa sarana kesehatan lain yang
lebih dari cukup diantaranya poliklinik sebanyak 3, serta 1 apotek.
e. Ketersediaan Tenaga Kesehatan
Menurut data statistik hingga per 2018, berikut jumlah tenaga kesehatan menurut
kelurahan/desa, 2011 – 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, meskipun tidak tergolong banyak, namun
kuantitas tenanga kesehatan di Kelurahan Ardimulyo masih terbilang cukup
memenuhi target minimal tenaga kesehatan di suatu wilayah, yakni terbilang
sejumlah 2 dokter dengan 3 bidan.
f. Data Cakupan Pelayanan Kesehatan
Pada Kecamatan Singosari khususnya Kelurahan Ardimulyo memiliki puskesmas
yakni Puskesmas Ardimulyo yang memiliki program dan pelayanan kesehatan rutin
dan cukup aktif. Seperti imunisasi rutin, pelayanan gizi, dan beberapa program rutin
lainnya.
g. Manajemen Risiko Bencana
Terkait manajemen risiko bencana seperti peraturan pendukung, sistem peringatan
dini, sistem pembiyaan, hingga rencana penanganan masih belum produktif dan aktif
kembali.

2. Jenis bahaya yang ditetapkan : Banjir

3. Matriks Penilaian

Matriks Penilaian Risiko Bencana di Kelurahan Ardimulyo, Kecamatan Singosari

NO. VARIABEL BANJIR


I. BAHAYA

a. Frekuensi 1

b. Intensitas 1

c. Dampak 2

d. Keluasan 2

e. Ukuran Waktu 1

Sub Total 7

II. KERENTANAN

a. Fisik 2

b. Sosial 2

c. Ekonomi 2

Sub Total 6
III. MANAJEMEN

a. Kebijakan 3

b. Kesiapsiagaan 2

c. PSM 2

Sub Total 7

NILAI AKHIR 20

Penilaian berdasarkan :
a. Penilaian dilakukan terhadap unsur masing-masing variabel
b. Penilaian dilakukan berdasatkan pengalaman dan perkiraan penulis
c. Pada penilaian variabel karakteristik bahaya dan kerentanan sebagai berikut:
- 1 : risiko rendah
- 2 : risiko sedang
- 3 : risiko tinggi
d. Sedangkan pada penilaian variabel manajemen dinilai dengan skala terbalik daripada
variabel bahaya dan kerentanan, sebagai berikut:
- 1 : kemampuan tinggi
- 2 : kemampuan sedang
- 3 : kemampuan rendah

4. Analisis Variabel Penilaian


Penetapan variabel penilaian dalam menganalisis risiko bencana yang terjadi di wilayah
Kelurahan Ardimulyo, Kecamatan Singosari diantaranya sebagai berikut :

I. BAHAYA
a. Frekuensi
Kategori penilaian : sering, jarang, kemungkinan terjadi kecil/tidak pasti
Analisis : gambaran kemungkinan suatu peristiwa banjir yang akan terjadi
berada pada nilai 1 yakni dengan risiko rendah dan masuk
ke dalam kategori frekuensi jarang terjadi.
b. Intensitas
Analisis : diukur dari kekuatan dan kecepatan secara kuantitatif/kualitatif,
dimana ketinggian banjir yang pernah terjadi berada pada
ketinggian 20 hingga 30 cm.
c. Dampak
Kategori penilaian : parah, sedang, ringan
Analisis : pengukuran akan seberapa besar akibat dari peristiwa yang terjadi
terhadap kehidupan sehari-hari berada pada nilai 1 yakni
dengan risiko rendah dan masuk dalam kategori dampak
yang ringan.

d. Keluasan, luasnya daerah yang akan terkena


Analisis : tingkat wilayah administrative Kelurahan Ardimulyo, Kecamatan
Singosari masih terbilang dengan risiko rendah (nilai :1) karena
Kelurahan Ardimulyo termasuk ke dalam jajaran wilayah yang
tidak seberapa luas dibandingkan dengan wilayah keluarah lain di
sekitar Kecamatan Singosari.

e. Ukuran waktu, rentang waktu tanda-tanda peristiwa terjadi dari awal hingga terjadi
serta durasi peristiwa banjir berlangsung
Analisis : peristiwa banjir di Kelurahan Ardimulyo, Kecamatan Singosari
kadang kala memiiki tanda-tanda awal dan waktu terjadi yang
masih dapat diperkirakan sejak tanda-tanda awal diketahui. Durasi
peristiwa banjir juga terbilang tidak cukup lama, hanya
berlangsung dalam hitungan jam kemudian kembali surut,
mengikuti curah hujan yang terjadi

II. KERENTANAN
a. Fisik
Analisis : kerentanan fisik pada risiko bencana berada pada nilai 2 dengan
risiko sedang. Hal ini dikatenakan kerentanan fisik yang
disebebkan oleh kekuatan struktur bangunan fisik terhadap
peristiwa banjir yang berdampak pada rumah, fasilitas umum, dan
lain sebagainya cukup rawan. Selain itu, sistem transortasi dan
telekomunikasi seperti akses jalan, sarana angkutan, jaringan
komunikasi juga terpantau cukup rentan apabila terjadi peristiwa
banjir.
b. Sosial
Analisis : dengan unsur demografi yang ada seperti kuantitas tenaga
kesehatan yang sebenarnya cukup serta beberapa sarana dan
fasilitas kesehatan yang masih belum tersebar merata khususnya di
wilayah Kelurahan Ardimulyo tentu memberikan risiko sedang
(dengan nilai : 2), walaupun status sosial ekonomi dengan rerata
dalam kategori berkecukupan.
c. Ekonomi
Analisis : pada aspek kerentanan ekonomi yang meliputi dampak primer
seperti tentu kehilangan atau kerusakan harta benda masing-
masing rumah. Untuk mata pencaharian terbilang cukup aman
karena mata pencaharian beberapa warga tidak memiliki
keterkaitan khusus dengan lokasi yang terjadi (minim yang
bermatapencaharian petani, dll.)

III. MANAJEMEN
a. Kebijakan
Analisis : penilaian termasuk dalam kemampuan yang tinggi (dengan nilai :
3) dikarenakan telah adanya kebijakan berupa peraturan daerah
oleh Bupati Malang yang tertuang dalam “KEPUTUSAN BUPATI
MALANG NOMOR : 188.45/KEP/676/35.07.013/2016
TENTANG RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021”.
b. Kesiapsiagaan
Analisis : sistem peringatan dini belum berjalan maksimal, hal ini
diakibatkan dari belum optimalnya rencana penanganan (termasuk
pembiayaan) serta masih belum berjalan optimal akan peran serta
masyarakat dalam perencanaan kesiapsiagaan penanggulan
bencana ini.

KESIMPULAN :
Dari matriks penilaian risiko bencana di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun
rerata analisis risiko bencana yang terjadi masih tergolong pada risiko rendah ke sedang, namun
beberapa persiapan dan perencanaan yang belum maksimal dapat mempengaruhi peningkatan
presentase pada risiko bencana yang akan terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan
kesediaan akan peran penuh serta masyarakat sekitar dalam menanggulangi bencana yang akan
terjadi ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahdi, D. (2015). PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI
PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO. 5(1), 13–30.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2016. (2021).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. (2019). KECAMATAN SINGOSARI DALAM ANGKA
2019.
Fitria, L. M., Ni’mah, N. M., & Danu, L. K. (2019). Kerentanan Fisik Terhadap Bencana Banjir
di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Reka Ruang, 2(1), 1–9.
https://doi.org/10.33579/rkr.v2i1.1048

Anda mungkin juga menyukai