Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRINSIP MORAL DAN ETIKA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen mata kuliah :

Ibu Hani Handayani M.Kep

Disusun oleh :

Vina Mardiana (C2114201015)

Rendhy Editya (C2114201017)

Nurbani Syaadah (C2114201019)

Nabila Bintang Rahmadanti (C2114201055)

Fardila Nurhamidah (C2114201067)

Putri Salsa Nabila (C2114201104)

Dila Pebrianti (C2114201105)

S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PRINSIP MORAL DAN
ETIKA” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga sangat menyadari bahwa makalah yang kami buat sangat jauh dari kata
sempurna. namun kami menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
dorongan, bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala – kendala yang kami hadapi
dapat teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Hani Handayani M.Kep, selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
2. Orang tua yang senantiasa mendukung terselesainya makalah ini
3. Rekan kelompok yang telah bekerja sama dalam menyusun makalah ini
Semoga makalah yang kami buat dapat bermamfaat. Kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan

Tasikmalaya, 26 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan masalah .....................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................2

A. Pengertian dan jenis Etika ........................................................................2


B. Pengertian Moral ......................................................................................4
C. Persamaan dan perbedaan Moral dan Etika .............................................6
D. Kode Etik Keperawatan dan Fungsi Kode Etik........................................8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13

A. KESIMPULAN............................................................................................. 13
B. SARAN ......................................................................................................... 13

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 14

ii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan semakin meningkat seiring dengan


kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi. Pemahaman yang baik
mengenai etika dan moral profesi perawat merupakan landasan yang kuat bagi profesi
keperawatan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan keperawatan , dan dalam
berkarya dipelayanan keperawatan, baik kepada individu, keluarga, masyarakat. Oleh karena itu,
para perawat maupun calon perawat, harus mampu memahami kondisi masyarakat yang
semakin kritis dalam memandang kualitas pelayanan keperawatan,termasuk pula ketidakpuasan
dalam pelayanan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu prinsip moral dan etika?
2. Macam dan Jenis Etika?
3. Persamaan serta Perbedaan Moral dan Etika?
4. Bagaimana kode etik keperawatan dan fungsi kode etik?
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini untuk :
1. Agar dapat mengetahui apa itu prinsip moral dan etika.
2. Agar mengetahui macam dan jenis etika
3. Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan moral dan etika.
4. Agar dapat mengetahui dan memahami kode etik keperawatan dan apa saja fungsi
kode etik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN JENIS ETIKA
1. Pengertian etika secara umum

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” menurut Araskar David (1978) berarti
“kebiasaan”, “model perilaku”atau “standar” yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk
suatu tindakan. Sedangkan dalam bentuk jamak (ta etha) berarti adat kebiasaan; dengan kata
lain etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.Menurut Kamus Webster, Etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa
yang baik dan buruk secara moral.Penggunaan istilah etika dewasa ini banyak diartikan
sebagai“motif atau dorongan” yang mempengaruhi suatu perilaku manusia (Suhaemi, 2003
).Potter dan Perry (1997) menyatakan bahwa etika merupakan terminologi dengan berbagai
makna, etika berhubungan dengan bagaimana seseorang harus bertindak dan bagaimana
mereka melakukan hubungan dengan orang lain. Menurut Ismani (2001)Etika adalah : Ilmu
tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam
masyarakat yang menyangkut aturan – aturan dan prinsip – prinsip yang menentukan tingkah
laku yang benar yaitu baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab. Dengan demikian
etika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang adat istiadat, kebiasaan yang
baik dan buruk secara moral serta motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku manusia
dalam berhubungan dengan orang lain yang berdasarkan pada aturan-aturan serta prinsip
yang mengandung tanggung jawab moral. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan tidak
baik ,peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar atau salah,
prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral

2. Pengertian etika dalam keperawatan

Dalam literatur keperawatan dikatakan bahwa etika dimunculkan sebagai moralitas,


pengakuankewenangan, kepatuhan pada peraturan, etikasosial, loyal pada rekan kerja serta
bertanggung jawab dan mempunyai sifat kemanusiaan. Menurut Cooper (1991), dalam Potter
dan Perry (1997), etika keperawatan dikaitkan dengan hubungan antar masyarakat dengan
karakter serta sikap perawat terhadap orang lain.Etika keperawatan merupakan standar acuan
untuk mengatasi segala macam masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap

2
para pasien yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya (Amelia,
2013).Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat
dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994). Misalnya seorang perawat sebelum melakukan
tindakan keperawatan pada pasien, harus terlebih dahulu menjelaskan tujuan dari tindakan
yang akan dilakukannya serta perawat harus menanyakan apakah pasien bersedia untuk
dilakukan tindakan tersebut atau tidak. Dalam hal ini perawat menunjukkan sikap
menghargai otonomi pasien. Jika pasien menolak tindakan maka perawat tidak bisa
memaksakan tindakan tersebut sejauh pasien paham akan akibat dari penolakan tersebut.

3. Tujuan etika keperawatan

Etika keperawatan memiliki tujuan khusus bagi setiap orang yang berprofesi sebagai
perawat, tak terkecuali juga bagi seluruh orang yang menikmati layanan
keperawatan.Tujuan dari etika keperawatan pada dasarnya adalah agar para perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia.Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan dan mempertahankan
kepercayaan antara perawat dan klien, perawat dengan perawat, perawat dengan profesi
lain, juga antara perawat dengan masyarakat. Menurut American Ethics Commission
Bureau on Teaching, tujuan etika keperawatan adalah mampu:

a) Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktekkeperawatan.


b) Membentuk strategi/cara menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktek
keperawatan.
c) Menghubungkan prinsip-prinsip moral yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada
Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.
4. Macam dan Jenis Etika
Karena sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam-macam jenis dan juga
ragamnya diantaranya yaitu:

a) Etika Deskriptif

3
Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari
nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan
sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.

b) Etika Normative
Membahas dan mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia yang biasanya
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
c) Etika Umum
Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan teori-
teori dan juga prinsip-prinsip moral.
d) Etika Khusus adalah suatu implementasi dari prinsip atau asas moral didalam
kehidupan individu secara khusus.
e) Etika sosial ialah yang menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar
sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya.
f) Etika individu ialah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai pribadi.
g) Etika terapan ialah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi.

B. PENGERTIAN MORAL
1. Pengertian Moral secara umum

Moralitas berasal dari kata dasar “moral” berasal dari kata “mos” yang berarti kebiasaan.
Kata “mores” yang berarti kesusilaan, dari “mos”, “mores”. Moral adalah ajaran tentang baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi
pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani; bersemangat; bergairah
berdisiplin dan sebagainya.

Moral secara etimologi diartikan:


a) Keseluruhan kaidah-kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok
tertentu
b) Ajaran kesusilaan, dengan kata lain ajaran tentang azas dan kaidah kesusilaan yang
dipelajari secara sistimatika dalam etika
Dalam bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma, aturan-aturan yang
menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya dengan tindakan manusia itu

4
sendiri, unsur kepribadian dan motif, maksud dan watak manusia. kemudian “etika” yang
berarti kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup dalam
masyarakat, apa yang baik dan yang buruk.

Moralitas yang secara leksikal dapat dipahami sebagai suatu tata aturan yang mengatur
pengertian baik atau buruk perbuatan kemanusiaan, yang mana manusia dapat membedakan
baik dan buruknya yang boleh dilakukan dan larangan sekalipun dapat mewujudkannya, atau
suatu azas dan kaidah kesusilaan dalam hidup bermasyarakat.

2. Konsep Moral dalam keperawatan

Praktik keperawatan, termasuk etika keperawatan mempunyai dasar penting, seperti


advokasi, akuntabilitas, loyalitas, kepedulian, rasa haru, dan menghormati martabat manusia.
Diantara berbagai pernyataan ini, yang lazim termaktub dalam standar praktik keperawatan
dan telah menjadi bahan kajian dalam waktu lama adalah advokasi, responsibilitas dan
akuntabilitas, dan loyalitas (fry, 1991)

a) advokasi
Advokasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak
pasien. Hal tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat, dalam menemukan
kepastian tentang dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan
berdasarkan prinsip dan asuhan.
b) Responsibilitas
Resposibilitas (tanggung jawab) adalah eksekusi terhadap tugas-tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat. Pada saat memberikan obat, perawat bertanggung
jawab untuk mengkaji kebutuhan klien dengan memberikannya dengan aman dan benar,
dan mengevaluasi respons klien terhadap obat tersebut. Perawat yang selalu bertanggung
jawab dalam melakukan tindakannya akan mendapatkan kepercayaan dari klien atau dari
profesi lainnya. Perawat yang bertanggung jawab akan tetap kompeten dalam
pengetahuan dan keterampilannya, serta selalu menunjukkan keinginan untuk bekerja
berdasarkan kode etik profesinya.

5
c) Akuntabilitas
Akuntabilitas (tanggung gugat) dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan
tindakan seseorang. Perawat jawab terhadap dirinya sendiri, klien, profesi, sesama
karyawan,danmasyarakat.
Akuntabilitas merupakan konsep yang sangat penting dalam praktik keperawatan.
Akuntabilitas mengandung arti dapat mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang
dilakukan, dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (Kozier, Erb, 1991).
Fry (1990) menyatakan bahwa akuntabilitas mengandung dua komponen utama, yaitu
tanggung jawab dan tanggung gugat. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan dapat
dilihat dari praktik keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat dibenarkan atau
absah. Akuntabilitas dapat dipandang dalam suatu kerangka sistem hierarki, dimulai dari
tingkat induvidu, tingkat institusi, dan tingkat sosial (Sullivan, Decker, 1988).
d) Loyalitas
Loyalitas merupakan suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan timbal
balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat. Hubungan
profesional dipertahankan dengan cara menyusun tujuan bersama, menepati janji,
menentukan masalah dan prioritas, serta mengupayakan pencapaian kepuasan bersama
(Jameton, 1984, Fry, 1991). Untuk mencapai kualitas asuhan keperawatan yang tinggi
dan hubungan dengan berbagai pihak yang harmonis, loyalitas harus dipertahankan oleh
setiap perawat baik loyalitas kepada klien, teman sejawat, rumah sakit maupun profesi.

C. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ETIKA DAN MORAL

1. Persamaan Etika dan Moral


Ada beberapa persamaan antara etika dan moral, yaitu sebagai berikut :

a) Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku,
sifat dan perangai yang baik.
b) Etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat
dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral dan susila
seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya

c) Etika dan moral seseorang atau sekelompok orang bukan merupakan faktor keturunan
yang bersifat tetap, statis dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki
setiap orang. Untuk pengembangan potensi positip tersebut diperlukan pendidikan,

6
pembiasaan dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah
dan masyarakat yang secara terus menerus, berkesinambungan, dengan tingkat
konsistensi yang tinggi.

Persamaan ke tiga point tersebut di atas terletak pada fungsi dan peran, yaitu menentukan
hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan baik atau buruk.

Secara ringkas persamaan tersebut di atas terdapat dalam 3 (tiga) hal, yaitu :

• Objek : perbuatan manusia


• Ukuran : baik dan buruk
• Tujuan : membentuk kepribadian manusia

2. Perbedaan Moral Dan Etika


Dengan demikian moral dan etika memiliki perbedaan, tolak ukur yang dipakai dengan
moral untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu adat istiadat, kebiasaan dll. Yang
berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi pemakaiannya dalam sehari-
hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang di nilai.
Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada.

Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang
sama, tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika adalah penelaah terhadap aktivitas
kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi
penilai benar atau tidak. Beberapa perbedaan etika dan moral adalah :

• moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang benar.
• moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak
sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
• moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
• moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan.
• moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan
sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah).
• moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan
mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan.
• moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan.
• moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman.
• moral tidak bisa dimanipulasi sedangkan etika bisa dimanipulasi
• moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi
pada situasi dan kondisui, motif, tujuan, kepentingan, dan sebagainya.
• moral sumber acuannya adalah norma dan adat istiadat, sedangkan etika bersumber
pada akal manusia
• moral memandang tingkah laku manusia secara lokal atau khusus, sedangkan etika
berpandangan pada tingkah laku manusia secara umum.

7
D. KODE ETIK KEPERAWATAN DAN FUNGSI KODE ETIK

1. Pengertian kode etik dalam keperawatan

Menurut Wijono D.(1999), kode etik adalah asas dan nilai yang berhubungan erat dengan
moral sehingga bersifat normatif dan tidak empiris, sehingga penilaian dari segi etika
memerlukan tolok ukur. Menurut PPNI (2003), Kode Etik Perawat adalah suatu pernyataan atau
keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode Etik
Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat
nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Dengan adanya kode etik, diharapkan para
profesional perawat dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pasien. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik keperawatan disusun oleh
organisasi profesi, dalam hal ini di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI).

2. Kode Etik Keperawatan

Kode Etik Keperawatan di Indonesia dan di dunia dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Kode Etik Keperawatan di Indonesia (PPNI)

Adapun pokok-pokok etiknya yaitu :

a) Perawat dan klien


Perawat dan Klien Sebagai seorang perawat tentunya kita akan menghadapi pasien
dengan berbagai suku dan ras serta dengan segala keunikannya. Ada pasien kulit hitam,
pasien kulit putih, beragama Kristen, beragama Islam, tua, muda , kaya, miskin, wangi,
bau, diam, cerewet dan masih banyak segala keunikan pasien yang bisa ditemui saat
perawat merawat pasiennya. Perawat tidak bisa memilih hanya mau merawat pasien yang
muda saja, atau pasien yang kaya saja, atau pasien yang bersih saja, atau yang pendiam

8
saja. Perawat harus selalu siap sedia melayani pasien dengan segala keunikannya dan
penuh kasih.
b) Perawat dan praktek
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai seorang perawat terhadap
praktek keperawatan.
• Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui
belajar terus-menerus
• Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
• Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
• Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku profesional.
c) Perawat dan masyarakat
Misalnya memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, pelaksanaan Posyandu Lansia,
Pelaksanaan Posyandu Balita, melakukan Pelatihan Kader kesehatan dan sebagainya.
d) Perawat dan teman sejawat
Hal-hal di bawah ini harus menjadi perhatian anda agar hubungan dengan teman sejawat
tetap harmonis.
• Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
• Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e) Perawat dan Profesi
Sebagai profesi, perawat tentunya perlu meningkatkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilannya dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.Perawat harus selalu ter-
update dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di bidang

9
keperawatan.Perawat juga harus selalu berupaya untuk mengembangkan profesi dengan
berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. Perawat mempunyai peran
utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2. Kode Etik Keperawatan Internasional (International Council of Nurses, 1973)

ICN (International Council of Nurses) merupakan organisasi profesional wanita pertama


di dunia, didirikan pada tanggal 1 Juli 1899, yang dimotori oleh Mrs Bedford Fenwick.ICN
merupakan federasi perhimpunan perawat internasional di seluruh dunia. Tujuan pendirian
ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat di seluruh dunia, memberi kesempatan
bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk membicarakan berbagai masalah tentang
keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam
pelayanan pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi keperawatan. Kode etik
keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat
universal.Keperawatan menjunjung tinggi hak asasi manusia.Kode etik keperawatan yang
dirumuskan oleh ICN diadopsi oleh kode etik keperawatan hampir seluruh negara di dunia.
Berikut adalah rumusannya:

a) Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai hakikat manusia dan keunikan


klien, tidak membedakan sosial ekonomi, keadaan pribadi, atau hakikat masalah
kesehatan
b) Perawat menyelamatkan hak klien dengan memelihara hak klien
c) Perawat menyelamatkan klien atau masyarakat bila asuhan dan keamanan kesehatan
klien dijamah oleh orang yang tidak berwenang, tidak sesuai etik, atau tidak resmi
d) Perawat bertanggung jawab atas kegiatan dan pertimbangan keperawatan kepada
seseorang
e) Perawat membina kompetensi keperawatan
f) Perawat menggunakan pertimbangan akan kualifikasi kompetensi orang yang akan
diminta konsultasi atau diberi tanggung jawab dan menerima delegasi tugas
g) Perawat turut serta dalam usaha profesi untuk mengadakan dan membina keadaan
tugas tenaga kerja yang memungkinkan untuk mencapai kualitas keperawatan yang
tinggi

10
h) Perawat turut serta dalam kegiatan pengembangan profesi ilmu pengetahuan
i) Perawat turut serta dalam usaha profesi untuk melindungi umum dari informasi yang
salah dan penyajian yang salah untuk memelihara integrasi keperawatan
j) Perawat berkolaborasi dengan anggota profesi kesehatan dan warga lain dalam
meningkatkan usaha nasional dan masyarakat untuk memperoleh kebutuhan
kesehatan masyarakat.

3. Tujuan Kode Etik Keperawatan

Menurut Hasyim, pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar
perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati
martabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan
profesi lain di luar profesi keperawatan.
b) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya
c) Untuk mendukung profesi perawat yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat
d) Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan
e) Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan
keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek
keperawatan.

4. Fungsi Etika dalam Keperawatan

Etika keperawatan juga memiliki fungsi penting bagi perawat dan seluruh individu yang
menikmati pelayanan keperawatan. Fungsi-fungsi tersebut adalah:

11
a) Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan
b) Mendorong para perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan
penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan
c) pelayanan atau asuhan keperawatan
d) Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif dalam mendidik dan
melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak hanya di rumah sakit tetapi di
luar rumah sakit.
e) Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas dan loyalitasnya bagi masyarakat luas
f) Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta
sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya
g) Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif, terbuka
untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan perannya.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien,masyarakat atau profesi lain, maka kita harus memamfaatkan nilai- nilai dalam
menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya.

Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan
keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan
standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasien, penghormatan terhadap hal-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

B. SARAN

Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan saya. Oleh karena itu , kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Etika-
Keperawatan-dan-Keperawatan-Profesional-Komprehensif.pdf

http://nersrudi.blogspot.com/2012/01/konsep-moral.html

https://www.gurupendidikan.co.id/moral-dan-etika/

14

Anda mungkin juga menyukai