Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK DIGITAL

PENCACAH

NUR HUDHA WIJAYA, S.T., M.Eng.


PENDAHULUAN
Hampir setiap sistem digital kompleks berisi
beberapa pencacah. Fungsi pencacah
merupakan salah satu dan pencacahan
kejadian atau periode waktu atau
menempatkan kejadian secara berurutan.
Flip- flop merupakan alat yang dapat
dirangkaikan satu sama lain untuk membentuk
rangkaian yang dapat mencacah. Oleh
karena penggunaan pencacah sangat luas,
maka sekarang telah dibuat pencacah yang
terakit dalam bentuk IC. Beberapa pencacah
tersedia dalam bentuk 7TL dan kelompok
CMOS.
PENCACAH RIAK
• Pencacahan dalam biner dan desimal dengan empat
bagian biner (D, C, B, dan A), kita dapat mencacah 0000
sampai 1111 (0 sampai 15 dalam desimal).
• Kolom A merupakan bagian biner 1-an, atau digit
dengan bobot terkecil (LSD, least significant digit).
Biasanya digunakan pula istilah “bit dengan bobot
terkecil” (LSB, least significant bit).
• Kolom D merupakan bagian biner 8-an, atau digit
dengan bbot terbesar (MSD, most significant digit)
biasanya digunakan pula istilah “bit dengan bobot
terbesar” (MSB, most significant bit).
CONTOH
• Bila kita merancang suatu pencacah untuk mencacah
biner dan biner 0000 sampai 1111, kita membutuhkan
suatu peralatan yang mempunyai 16 keadaan
keluaran yang berbeda: suatu pencacah modulo
(mod)-16. Modulus dari suatu pencacah ialah jumlah
keadaan yang berbeda yang harus dilalui pencacah
untuk melengkapi siklus hitungnya.
• Suatu pencacah modulo-16 yang menggunakan
empat-flip-flop. Masing-masing flip-flop J-K berada
dalam posisi togel (baik J maupun K ada pada 1).
• Modulo- 16 menggambarkan jumlah keadaan yang
dilalui oleh pencacah.
GAMBAR PENCACAH RIAK
MOD-16
(a)Diagram logika.

(b)Diagram bentuk
gelombang
TABEL URUTAN PENGHITUNGAN
SUATU PENCACAH
PENCACAH RIAK MODULO- 10
• Urutan penghitungan untuk suatu pencacah modulo 10 ialah
dan 0000 sampai 1001 (0 sampai 9 dalam desimal). ini
terlihat menurun sampai garis tebal pada Gambar 8-1.
Dengan deimikian pencacah mod- 10 ini mempunyai
empat harga bagian: 8-an, 4-an, 2-an, 1-an.
• Pencacah ini akan membutuhkan empat flip-flop yang
dihubungkan sebagai pencacah riak. Kita harus
menambah suatu gerbang NAND, kepada pencacah
riak tersebut untuk mengklearkan semua flip-flop kembali
kepada nol segera sesudah hitungan 1001.
• Pencacah riak dapat disusun dari masing-masing flip-
flop. Industri juga menghasilkan IC dengan empat flip-
flop yang tercakup dalam suatu paket tunggal.
Beberapa IC pencacah bahkan berisi gerbang NAND
reset.
GAMBAR PENCACAH RIAK
MOD-10

Gambar Diagram logika dan suatu penghitung riak mod-


10
PENCACAH SINKRON
• Pencacah riak yang telah kita pelajari merupakan
pencacah asinkron. Masing-masing flip-flop tidak
meinicu langkah secara tepat dengan pulsa detak.
Untuk beberapa operasi frekuensi tinggi, semua
tahapan dan pencacah harus dapat meinicu
bersama-sama. Pencacah seperti itu disebut:
pencacah sinkron
• Suatu pencacah sinkron yang kelihatan agak kompleks
diperlihatkan Gambar (a). Diagram logika ini
merupakan pencacah tiga-bit (mod-8). Pertama kali
perhatikan hubungan CLK. Detak dihubungkan
langsung ke masukan CLK dan masing-masing flip-flop.
Kita katakan bahwa masukan CLK dihubungkan
secara paralel.
CONTOH
Gambar (b) memperlihatkan urutan
hitungan yang dilalui pencacah ini:
• Kolom A merupakan kolom biner 1-an, dan
FF 1 mengerjakan hitungan untuk kolom ini.
• Kolom B merupakan kolom biner 2-an, dan
FF 2 mengerjakan hitungan untuk kolom ini.
• Kolom C merupakan kolom biner 4-an, dan
FF 3 mengerjakan hitungan untuk kolom ini.
GAMBAR

(a)Diagram Iogika

(b)Urutan hitungan
PENCACAH KE BAWAH
• Sampai sekarang telah kita gunakan
pencacah yang menghitung ke atas (0, 1, 2, 3,
4, . . .). Kadangkadang kita harus menghitung
ke bawah (9, 8, 7, 6,.. . ) dalam sistem digital.
Suatu pencacah yang menghitung dan
angka lebih tinggi ke angka lebih rendah
disebut suatu pencacah ke bawah.
• Suatu diagram logika dan penghitung ke
bawah asinkron mod-8 diperlihatkan pada
Gambar 8 (a); urutan hitungan untuk
pencacah ini ditabelkan pada Gambar 8 (b).
Berikut ini:
(a)Diagram Iogika

(b)Urutan hitungan
• Perbedaannya hanya dalam “muatan” dan FF 1 ke FF 2
ke FF 3. Pencacah ke atas membawa dan Q ke masukan
CLK dan flip-flop selanjutnya.
• Pencacah ke bawah membawa dan Q (bukan Q) ke
masukan CLK dan flip-flop selanjutnya. Perhatikan bahwa
pencacah ke bawah mempunyai suatu kontrol preset
(PS) untuk mengerjakan preset pencacah ke 111
(desimal 7) untuk memulai hitungan ke bawah.
• PP 1 merupakan pencacah bagian biner 1-an (kolom A).
PP 2 merupakan pencacah bagian 2-an (kolom B). FF 3
merupakan pencacah bagian 4-an (kolom C).
PENCACAH YANG BERHENTI-SENDIRI

• Pencacah ke bawah yang diperlihatkan


pada Gambar 8 (a) bersirkulasi kembali,
yaitu, bila telah mencapai 000 akan mulai
lagi pada 111, kemudian 110, dan
seterusnya. Namun, kadang-kadang Anda
menginginkan pencacah untuk berhenti
bila suatu urutan telah selesai. Gambar 8-9
melukiskan bagaimana Anda dapat
menghentikan pencacahan ke bawah
dalam Gambar 8 pada hitungan 000.
• Urutan hitungan ini diperlihatkan pada Gambar 8 (b).
Pada Gamban 8-9 kita menambahkan suatu
gerbang OR untuk menempatkan suatu logika 0
pada masukan J dan K dan PP 1, bila hitungan pada
keluanan C, B, dan A mencapai 000. Preset hanus
dibuka (PS pada 0) lagi untuk memulai urutan pada
111 (desimal).
• Pencacah ke atas atau ke bawah dapat dihentikan
sesudah setiap hitungan berurutan dengan
menggunakan gerbang logika atau kombinasi
gerbang. Keluaran gerbang diumpan balik ke
masukan J dan K dan flip-flop pertama dalam suatu
pencacah. Logika 0 diumpan balik ke masukan J dan
K dani PP 1 pada Gambar 8-9, yang
menempatkannya dalam mode. Ini menghentikan
PP 1 dan pentogelan, sehingga menghentikan
hitungan pada 000.
PENCACAH SEBAGAI
PEMBAGI FREKUENSI
• Manfaat yang menarik dan unik dan pencacah
ialah untuk pembagian frekuensi. Contoh sistem
sederhana yang menggunakan pembagi
frekuensi diperlihatkan pada Gambar 8-10.
Sistem ini merupakan dasar bagi jam listrik.
Frekuensi masukan 60-Hz diperoleh dan kawat
daya (dibentuk menjadi gelombang segi
empat). Rangkaian harus membagi frekuensi
menjadi 60, dan keluaran akan menjadi satu
pulsa per detik (1 Hz). ini merupakan suatu
pewaktu detik.
• Diagram blok suatu pencacah dekade
digambarkan pada Gambar 8-11(a). Pada Gambar
8-11(b) diperlihatkan bentuk gelombang pada
masukan CLK pada bagian biner 8-an (keluaran
QD)• Perhatikanlah bahwa untuk menghasilkan 3
pulsa keluaran, diperlukan 30 pulsa masukan.
• Dengan menggunakan pembagian, kita dapatkan
bahwa 30 : 3 = 10. Keluaran dan pencacah dekade
pada Gambar 8-11(a) merupakan pencacah
dibagi-lO. Dengan kata lain, frekuensi keluaran
Gambar 8-10 Suatu sistem pewaktu 1-detik

Gambar 8-10 Suatu sistem pewaktu


1-detik

Gambar 8-11 Pencacah dekade yang biasa dibagi 10. (a) Diagram
logika. (b) Diagram bentuk gelombang
• Bila kita menggunakan pencacah dekade
(pencacah dibagi-lO) Gambar 8-10 dan
pencacah mod-6 (pencacah dibagi-6) dalam
hubungan seri, maka kita peroleh rangkaian
dibagi-60 yang kita perlukan pada Gambar 8-10.
Diagram sistem seperti diperlihatkan pada
Gambar 8-12. Gelombang segiempat 60-Hz
memasuki pencacah dibagi-6 dan keluaran
menjadi 10 Hz. Selanjutnya 10 Hz ini memasuki
pencacah dibagi-lO dan keluaran menjadi 1 Hz.
• Anda telah mengetahui bahwa pencacah
digunakan sebagai pembagi frekuensi dalam
peralatan pewaktu digital, seperti jam digital
elektronik, jam digital mobil, dan arloji digital.
Pembagian frekuensi juga digunakan dalam
pencacah frekuensi, osiloskop, dan pembangkit
titik-dan-garis pada bengkel televisi.

Anda mungkin juga menyukai