Anda di halaman 1dari 14

TATA CARA

PEMICUAN
5 PILAR STBM
PADA SITUASI PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN COVID-19
Pemicuan
Adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi
individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh
perasaan, pola pikir, perilaku, faktor sosial dan ekonomi serta kebiasaan
individu atau masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan bersama oleh masyarakat untuk membangun


pemahaman tentang kondisi lingkungannya dan secara mandiri
menyusun rencana aksi untuk memperbaiki kondisi sanitasi dan
lingkungannya dengan mempertimbangkan aspek kesetaraan gender dan
inklusi sosial.

Pemicuan 5 pilar STBM dilakukan oleh fasilitator bersama


masyarakat, bertujuan untuk membangun pemahaman masyarakat
tentang kondisi lingkungannya dan secara mandiri menyusun rencana
aksi untuk mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi serta
memperbaiki kondisi sanitasi dan lingkungan.

Dalam situasi pandemi Covid-19 dan penerapan new normal untuk


mencegah Covid-19 meluas, kegiatan pemicuan Lima Pilar STBM masih
boleh tetap berlangsung, dengan mengedepankan langkah-langkah
pencegahan. Keluarga dalam hal ini masyarakat memiliki kontribusi besar
dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Oleh karenanya sangat
diperlukan Protokol Kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19
pada kegiatan Pemicuan Lima Pilar STBM, sbb:

1
1 Protokol Kesehatan
pada Pra Pemicuan

Harus selalu memperhatikan


1 informasi terkini serta himbauan
dan instruksi Pemerintah Pusat
dan Daerah terkait COVID-19 di
wilayahnya.
(Secara berkala dapat diakses di
http://infeksiemerging.kemkes.go.id
dan kebijakan Pemerintah Daerah
setempat).

Contoh : Mencari informasi bahwa


wilayah yang akan dipicu bukan
zona orange dan merah Covid-19.

2 Tim pemicuan dapat


berkoordinasi dulu dgn tim
Satgas Covid-19 daerah yg
ada di kab/kota dan/atau
di desa dalam memetakan
wilayah dan rumah mana
saja yg akan dilibatkan pada
waktu pemicuan.

3
Koordinasi dengan aparat
desa tentang rencana
pelaksanaan pemicuan
dan pihak-pihak yang akan
terlibat dalam pemicuan.

2
Jumlah peserta atau
4 masyarakat yang
hadir dibatasi.
(sesuai dengan
anjuran wilayah
setempat. misal :
hanya boleh 5 orang).

jarak minimal 1 meter

Sebelum melakukan pemicuan, agar


5 dilakukan penilaian mandiri resiko
terpapar Covid-19 untuk setiap individu
yang akan di undang, antara lain
dengan pertanyaan-pertanyaan :

• Apakah dalam 14 hari terakhir pernah


berkunjung ke wilayah zona merah
(desa/kelurahan).
• Apakah dalam 14 hari terakhir pernah
kontak dengan OTG, ODP atau PDP
atau pernah merawat pasien positif
Covid-19.
• Apakah dalam 14 hari pernah
berkunjung ke keramaian, pasar,
berkerumun tanpa menggunakan
masker.

Memastikan lokasi tempat


6 pemicuan dalam kondisi bersih
dengan sirkulasi udara yang
baik. Jika pemicuan akan di
luar ruangan maka maksimal
hanya 15 orang saja dan jika
dilaksanakan di dalam ruangan
maka hanya diperbolehkan 4
orang dalam ruangan berukuran
4x4 m2.

3
Mengatur kriteria masyarakat
7 yang akan dipicu dan dikontrol
secara ketat (tidak disarankan
melibatkan lansia (>55 tahun)
dan anak-anak).

Memastikan tersedianya alat


8 komunikasi seperti mic dan
pengeras suara, dsb.

Jika tidak memungkin


9 mengumpulkan warga dapat
dilakukan melalui media.

Contoh : whatsapp, vidcom,


membagikan video.

Disiapkan panduan/protocol
10 dan juga jalur komunikasi
dan bantuan jika ada
masyarakat yang tiba-tiba
jatuh atau yang sakit pada
saat pemicuan.

4
2 Protokol umum
pemicuan
(yang ada mengumpulkan warga)

1.5 m

Sebelum pemicuan dilakukan agar diberikan penjelasan tentang


1 menjelaskan Protokol Kesehatan dan mengajak masyarakat
melakukan Protokol Kesehatan (jaga jarak, pakai masker,
melakukan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer).

Mengatur dan memastikan jaga jarak fisik minimal masyarakat


2 1,5 meter sebagai pertimbangan memilih luas lokasi/tempat
pemicuan.

Kalau dilakukan di tempat tertutup harus dilakukan desinfeksi


3 ruangan terlebih dahulu.

Memastikan bahwa masyrakat yang akan diundang pemicuan


4 mengikuti protokol kesehatan.

5
Menyediakan Sarana Cuci
5 tangan Pakai Sabun dan/
atau hand sanitazer yang
cukup dengan air mengalir
dan sabun

Menjaga kebersihan
6 tangan dengan sering
mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir
atau menggunakan hand
sanitizer.

Selalu melakukan etika batuk dan bersin.


7
Memastikan semua masyarakat menggunakan Jika tidak
8 memungkin mengumpulkan warga dapat dilakukan melalui
media.
contoh : whatsapp, vidcom, membagikan video

Memastikan masyarakat yang ikut pemicuan dalm kondisi


9 sehat tidak ada gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/
pilek/sesak nafas. Jika dimungkinkan disediakan alat pengukur
suhu tubuh. Jika mengalami gejala seperti demam/batuk/
pilek/sakit tenggorokan/sesak nafas tetap di rumah dan
periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila
berlanjut.

Menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang,


10 aktifitas fisik minimal 30 menit perhari, istirahat cukup (tidur
minimal 7 jam).

Fasilitator pemicuan dibatasi 3 orang (luar ruang) dan


11 kunjungan di rumah dibatasi hanya 2 orang dan hanya 1 orang
yang masuk ke dalam rumah.

Waktu pemicuan dibatasi waktu cukup 60 menit dan


12 dipikirkan untuk melakukan pemicuan (dengan sesi-sesi
berbeda bagi tiap kelompok masyarakat)

6
Penting Diingat untuk Untuk Fasilitator :
Peserta Pemicuan 1. Fasilitator dalam kondisi sehat, suhu
tubuh tidak boleh lebih dari 37 C
(tidak sedang menderita batuk, pilek,
Tidak disarankan dan demam)
untuk ikut bagi 2. Fasilitator harus menggunakan
yang berusia lebih masker dan/atau penutup wajah.
dari >55 tahun.
3. Fasilitator terlebih dahulu harus Cuci
Tidak disarankan tangan Pakai Sabun.
untuk membawa 4. Fasilitator harus menyiapkan
anak-anak di tanda/marka untuk memastikan
lokasi pemicuan. jarak minimal 1,5meter bagi seluruh
masyarakat.
5. Untuk permainan, tidak melakukan
Harus menerapkan protokol permainan yang menjadikan
kesehatan, memakai masker, masyarakat berdekatan/bersentuhan.
cuci tangan pakai sabun, jaga
jarak, dan tidak dalam kondisi 6. Dipastikan tidak pernah dalam 14 hari
sakit atau gejala demam/ terakhir berkunjung ke wilayah zona
nyeri tenggorokan/batuk/ merah.
pilek/sesak nafas. 7. Menggunakan pengeras suara/mic
khusus untuk fasilitator. TIdak boleh
Hindari menyentuh wajah, digunakan bersama.
mata, hidung dan mulut
walapun menggunakan 8. Dalam melakukan pemicuan harus
sarung tangan. Jika terpaksa, tetap memperhatikan jaga jarak
pastikan tangan bersih aman dan tidak bersentuhan seperti
dengan menggunakan hand berjabat tangan, dll
sanitizer atau cuci tangan 9. Saat tiba di rumah, segera mandi dan
pakai sabun. berganti pakaian sebelum kontak
dengan anggota keluarga di rumah.
Harus selalu berpartisipasi Bersihkan handphone, kacamata, tas,
aktif saling mengingatkan dan barang lainnya dengan cairan
untuk menggunakan masker disinfektan
dan menjaga jarak.
10. Jika melakukan kunjungan
rumah (FGD, observasi) tetap
Saat tiba di rumah, segera memperhatikan protokol kesehatan
mandi dan berganti pakaian (cuci tangan pakai sabun, pakai
sebelum kontak dengan masker, jaga jarak aman)
anggota keluarga di rumah.
11. Pastikan rumah penduduk yang
Bersihkan handphone,
dikunjungi bukanlah rumah warga
kacamata, tas, dan barang yang sempat kontak dekat dengan
lainnya dengan cairan orang terkonfirmasi COVID-19 (ODP,
disinfektan. PDP atau OTG).
7
3 Pelaksanaan
Monitoring Paska
Pemicuan

1.5 m

Membahas mitigasi risiko tim STBM desa, kunjungan dari rumah,


1 dihindari untuk melakukan pertemuan warga.

2 Tim desa dilengkapi masker, sarung tangan dan kunjungan ke


rumah-rumah dilakukan cukup hanya 1 orang saja per rumah.

3 Promosi Kesehatan lewat stiker dan video whatsup (pentingnya


kepemilikan tangki septik, Cara CTPS, waktu-waktu CTPS)

8
Verifikasi desa/kelurahan STBM
Tim dapat berkoordinasi
dulu dengan tim Satgas
covid yang ada didesa
dalam memetakan wilayah
dan rumah mana saja yang
akan dikunjungi saat akan
melakukan kunjungan
rumah/survey EHRA.

Memastikan wilayah dan/


atau rumah yang dikunjungi
tidak zona merah.

Protokol kesehatan, cuci


tangan pakai sabun dan/
atau hand sanitazer
sebelum masuk ke rumah,
lepas alas kaki, cuci kaki.

Pakai masker dan/atau face


shield, sarung tangan.

9
Tidak bersalaman, tidak
perlu menyentuh barang-
barang yang ada di rumah.

Dilakukan dengan
kunjungan rumah, maka
tidak perlu dilakukan
dengan banyak orang,
petugas verifikasi makimal
2 orang saja.

Lebih disarankan tidak


membawa banyak alat
tulis atau kertas/dokumen.
Cukup di foto dan direkap
di rumah.

10
11

Anda mungkin juga menyukai