Tuntaskan Mohammad Toha

antarafoto

ar t_arsip
Peristiwa 1965, Pelukis Cilik
Presiden Didesak Penangkapan
Terbitkan Perppu Sukarno-Hatta
Komisi Kebenaran dan di Yogya
Rekonsiliasi (KKR)

Volume V – No. 43 / 1-15 Oktober 2021 Rp 8.500

KORAN SULINDO
U N T U K K E S AT UA N R A K YAT DA N BA N G S A koransulindo.com

Mewaspadai
Pemunculan
Kembali
Dwifungsi ABRI
—
Isu
Kebangkitan PKI
tak Laku
—
Visi Besar
Memajukan
Ekonomi Digital
 LAPORAN UTAMA 2

Visi Besar Memajukan

Ekonomi Digital
Meski masih
menghadapi
kesenjangan
infrastruktur
telekomunikasi
antarwilayah,
ekonomi digital
berkembang pesat
di Indonesia.
Ekonomi digital
tumbuh dua digit
di atas negara lain
Asia Tenggara,

behance.net
dan hanya kalah
dari Vietnam.

P EMERINTAH Indonesia memiliki visi besar memajukan kata Muhammad Lutfi dalam
sektor ekonomi digital. Begitu memasuki periode kedua suatu acara diskusi virtual,
pemerintahannya, Presiden Joko Widodo langsung awal Agustus 2021.
menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital Ekonom Universitas Indo­
terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Diproyeksikan nilai tran­ nesia Chatib Basri mengata­
saksi dagang-el (e-commerce) mencapai Rp 1,9 triliun. kan hal sama. Dia mencatat,
Target itu diklaim tercapai. Menteri Koordinator Bidang banyak lini usaha tetap
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengata­ bertahan dengan beradaptasi
kan dalam suatu webinar pada Maret 2021, bahwa ekonomi ke ranah perdagangan digital.
digital berkembang di atas sepuluh persen. Ekonomi digital Di era pandemi, transaksi
di Indonesia disebutnya tumbuh dua digit di atas negara Asia sebagai esensi ekonomi di­la­
Tenggara yang lain, dan hanya kalah dari Vietnam yang tumbuh kukan bukan melalui perte­
16 persen. muan langsung, tapi online.
Di Indonesia perkembangan ekonomi digital tak lepas dari “Ke depan peran e-commerce
investasi di sektor digital. Badan Koordinasi Penanaman Modal sangat penting dan luar biasa,”
(BKPM) mencatat selama tahun 2020, investasi asing yang katanya.
masuk ke sektor digital pada transportasi, pergudangan dan Gubernur BI Perry Warjiyo
telekomunikasi mencapai 36,5 miliar dolar AS (Rp 532 triliun), melihat, selama pandemi
dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 93,2 triliun. Covid-19 tiga bidang ekonomi
Bahkan, pandemi Covid-19 seperti membawa berkah digital, yaitu e-commerce,
bagi ekonomi digital. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi uang elektronik, dan digital
mengatakan, di masa pandemi sektor dagang-el tetap menun­ banking (perbankan digital),
jukkan pertumbuhan signifikan. Dia mencatat, nilai transaksi terus meningkat. Untuk 2021,
dagang-el naik 63,36 persen sepanjang semester I/2020 secara pihaknya memperkirakan
tahunan, dengan total nilai transaksi Rp 186,75 triliun. e-com­merce tumbuh sebesar
Lutfi memprediksi, sektor dagang-el tetap tumbuh 39,1 persen. Lalu, uang elek­
sepanjang tahun. Total transaksi dagang-el diperkirakannya tronik diperkirakan tumbuh
naik 48,4 persen pada 2021, atau Rp 385 triliun dibanding sebesar 32,2 persen, dan digi­
total nilai tahun 2020. “Ini sesuatu yang robust dan besar,” tal banking 21,8 persen.
Data-data di atas menun­
jukkan, visi ekonomi digital
pemerintah yang terkesan
am­­­bisius memiliki dasar
kuat. Banyak hal yang tak
ter­­bayangkan sebelumnya
bi­
sa terjadi. Di masa pan­
demi Covid-19 yang melanda
negeri, ketika semua ak­
tivitas serba dibatasi, orang
pun menemukan cara praktis
bekerja, berbelanja, belajar,
berekreasi, dan berko­ muni­
kasi, melalui saluran digital.
Ini diperkuat fakta bahwa
perilaku masyarakat Indo­
nesia selama ini sangat ber­
orientasi digital. Data dari
Asosiasi Penyedia Jasa Inter­
net Indonesia (APJII) serta
We Are Social menye­butkan,
pengguna Internet Indonesia
berada di kisaran 52 persen,
dan sebagian besar di anta­
ranya mengakses Internet
secara mobile selama empat
jam per hari.
Lebih jauh, saat ini jumlah
pengguna kartu SIM aktif

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 LAPORAN UTAMA 3

di Indonesia secara nasional hanya itu, terjadi persaingan Instagram, dan Youtube. belajaran dan bekerja jarak
mencapai 345,3 juta. Data lain antaroperator dalam bentuk Menurut Inter­netWorldStats, jauh dari rumah.
menyebut angkanya 370 juta. perang tarif. Ini makin di­ pengguna Fa­ce­book di Indo­ Betapapun kecil, cepat­
Jumlah ini melampaui jumlah perkuat oleh menjamurnya nesia men­ca­­pai 175,3 juta nya adopsi teknologi digital
penduduk Indonesia. Badan smartphone murah yang se­ pada akhir Maret 2021. menjadi secercah harapan di
Pusat Statistik (BPS) mencatat, suai daya beli masyarakat me­ Munculnya aplikasi chat Indonesia. Rumah tangga dan
pada 2020 jumlah penduduk nengah ke bawah. seperti WhatsApp dan Tele­ masyarakat sudah semakin
Indonesia mencapai 270,20 Perang tarif boleh jadi gram menjadi pendorong bergantung pada teknologi
juta jiwa. Itu berarti, banyak kurang baik bagi kalangan uta­­ma penetrasi data di Indo­ digital untuk kegiatan sehari-
warga memiliki lebih dari satu industri telekomunikasi. Tapi nesia. hari.
kartu SIM yang aktif. dampaknya terhadap ma­ Belakangan, di masa Pada saat sama, lembaga
Hal di atas didukung oleh sya­­
rakat sangat terasa. Tele­ pan­de­mi yang meng­ha­rus­ pemerintah juga sudah
perkembangan industri dan komunikasi tak lagi di­anggap kan pembatasan perge­ rakan meng­­gunakan teknologi ini
konten. Dari sisi industri, terli­ sebagai barang mahal. Ini sosial, masyarakat ter­ paksa untuk mengatasi tantangan
hat bahwa operator teleko­ berdampak pada sisi konten, menggunakan aplikasi terse­ kese­hatan akibat pandemi.
munikasi berlomba-lomba dan mendorong penggunaan but—di samping aplikasi lain Semen­ tara bagi perusahaan,
mem­­bangun infrastruktur media sosial se­ cara pesat. seperti Zoom, Google Meet, teknologi digital sudah mem­
se­­
cara masif, mulai dari ja­ Masyarakat giat mengisi Google Classroom, dan lain- bantu mereka untuk terus
ringan 4G hingga 5G. Tak konten di Face­book, Twitter, lain—untuk keperluan pem­ beroperasi. [Ahmadie Thaha]

Kesenjangan Digital
P
ERILAKU digital ma­ yang dikeluarkan berbagai konektivitas masih kalah jauh dae­ rah. Apalagi, hanya 30
sya­­rakat Indonesia lembaga, se­perti Networked dibanding negara-negara Asia persen dari warga dewasa
me­­mang menun­juk­ Readiness Index (NRI) dan Tenggara seperti Malaysia dan di kawasan pedesaan
kan ke­ cenderungan me­ GSMA Mobile Connectivity Thailand. Indonesia yang terkoneksi
ning­­kat. Namun demi­kian, Index. Posisi Indonesia dalam Dalam peluncuran World dengan Internet.
faktanya infrastruktur tele­ Bank Indonesia Digital Report Ia memastikan layan­ an
ko­munikasi di Indo­nesia secara virtual di Jakarta, Internet di rumah sangat
belum terbangun secara akhir Juli 2021, Direktur penting untuk belajar mau­
merata. Pembangunan in­ Bank Dunia untuk Indonesia, pun bekerja. Masa­ lahnya,
fra­­struktur yang masif ha­ Satu Kahkonen mengeluhkan populasi yang ter­ koneksi
nya terlihat di kawasan Jawa besarnya kesenjangan digi­ dengan high broadband atau
dan Sumatera, sedangkan di tal itu. Hampir separuh internet dengan kecepatan
kawasan timur Indonesia, dari masyarakat dewasa di tinggi masih sangat minim.
infrastruktur tele­komuni­ Indonesia masih belum bisa Se­lain itu, menurut data
kasi yang ada masih jauh mengakses Internet. “Mereka Bank Dunia, sebanyak 40
dari memadai. tak bisa memanfaatkan buah persen rumah tangga meng­­
Akibatnya jelas, kesen­ dari teknologi digital ini,” ungkapkan biaya pendaf­
jangan digital sangat nyata katanya. taran broadband masih
baturagung-grobogan.desa.id

terjadi di Indonesia. APJII Sementara itu, ekonom sangat mahal.

mencatat, 70 juta pengguna senior Bank Dunia Sailesh “Ini isu paling penting,”
Internet Indo­nesia berpusat Tiwari merekomendasikan katanya. Di tingkat global,
di pulau Jawa, Sumatera, In­
donesia meningkatkan ko­ Indo­ nesia berada pada
dan Bali. Sedangkan total nektivitas digital dan akses posisi 131 terkait biaya
semua pengguna internet universal, terutama kepada langganan Internet. Arti­
di Nusa Tenggara, Maluku, separuh populasi yang belum nya, biaya masih menja­
dan Papua hanya sebesar terpapar teknologi digital un­ di masalah besar bagi
5,9 juta. Pemasangan komponen di tiang tuk menekan tingkat ketim­ masyarakat Indonesia dan
Fakta ini pun juga kabel jaringan wifi mandiri oleh pangan. Ketia­da­an akses mem­pengaruhi struktur
terlihat dari posisi Indo­ Tim Bumdes Wifi Desa Baturagung, digital yang memadai bisa broad­band di Indonesia.
nesia di se­ jumlah indeks Grobogan, Jawa Tengah. mencip­takan ketimpangan [AT]

Nasionalisme yang disuarakan Koran Suluh Indonesia
adalah nasionalime yang berpijak pada nilai-nilai
luhur Pancasila untuk mempererat kesa­tuan bangsa.
Moto yang sama pun masih digunakan oleh Koran
Suluh Indonesia ketika pertama kali diter­bitkan yaitu;
Untuk Kesatuan Rakyat dan Bangsa.
Pendiri Izedrik Emir Moeis Pemimpin Umum Bachri Rizki Arsahadi Pemimpin Redaksi Ahmadie Thaha
Reporter: Irwancha, Wisnu Kiting Penulis Lepas: Ahmad Gabriel, Djulianto Susantio Kontributor Tatiana Lukman
Koordinator Media Nora Ekawani Media Sosial Catur Widi Video Angger Bagas Pralambang Content Creator Kartika Bernice
Desain Grafis Sijo Sudarsono IT/Web Master Jay Siman Administrasi/Keuangan Irma Rachmani
Penerbit PT Sulindo Media Nusantara Alamat Jalan Duren Tiga Raya 12 - Jakarta Selatan, 12780 Telepon / WhatsApp (021) 2696 2069
Website koransulindo.com Email Redaksi redaksi@koransulindo.com Email Iklan dan Promosi bisnis@koransulindo.com

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 NASIONAL 4

Mewaspadai
Pemunculan Kembali
Dwifungsi ABRI
Militer pernah
aktif berkuasa
dan terlibat
penuh dalam
pemerintahan
dan parlemen.
Dwifungsi ABRI
memberi peluang
perwira TNI bisa
otomatis menjadi

kompas.com
kepala daerah
karena penugasan.
Dwifungsi ABRI digagas Jenderal AH-Nasution dengan sebutan “Jalan Tengah,” dan berjaya di era Presiden Soeharto.

D WIFUNGSI ABRI sebetulnya sudah terkubur sejak Tapi, lambat laun Presiden
masa Reformasi yang digerakkan mahasiswa dan Soeharto memperluas konsep
masya­rakat sipil pada 1998. Ia telah dihapuskan, setelah “Jalan Tengah” untuk digu­
dikritik habis-habisan oleh berbagai komponen masyarakat. nakan sebagai pem­be­naran
Tak boleh lagi ada serdadu yang ditempatkan menjadi pejabat militer dalam mening­ kat­
sipil. kan pengaruhnya di peme­
Tapi kini sejumlah pihak menuduh pemerintah hendak rintahan. Dia menem­ pat­
menghidupkan lagi Dwifungsi ABRI melalui rencana penem­ kan orang-orangnya dari
patan personil TNI/Polri sebagai pejabat. Ratusan kepala kalangan militer aktif untuk
daerah akan habis masa jabatannya sebelum Pilkada serentak secara organisatoris mendu­
2024, dan mereka tentu harus diganti. duki jabatan-jabatan strategis
Tercatat, 272 daerah yang akan menjalankan Pilkada pada di lingkungan pemerintahan
2024. Artinya, peluang pemerintah menunjuk polisi dan dan perlemen.
tentara aktif sebagai penjabat kepala daerah sangat besar, seba­ Melalui konsep yang ke­
gaimana diwacanakan. Tapi, ini ditentang banyak pihak karena mu­ dian dikenal dengan
penunjukan itu dianggap sebagai bentuk lain Dwifungsi ABRI. Dwi­­fungsi ABRI, Soeharto
Pada era Orde Baru, kekuatan militer pernah digunakan me­naruh orang-orangnya
untuk menjaga keamanan negara dan memegang kekuasaan men­­­ja­bat mulai sebagai men­
mengatur negara, atau yang lebih dikenal dengan istilah teri, gubernur, bupati, wali
Dwifungsi ABRI. Semula, konsep ini bernama “Jalan Tengah” kota, hingga masuk ke dalam
yang diusulkan Jenderal AH Nasution ke Bung Karno. parlemen sebagai utusan
Saat peringatan ulang tahun Akademi Militer Nasional khusus. Atas nama Dwi­fungsi
(AMN) di Magelang, Jawa Tengah, 13 November 1958, Nasu­ ABRI, di parlemen Senayan
tion mengusulkan konsep “Jalan Tengah”. Tujuannya, mem­ dibentuk sebuah wadah ter­
berikan peluang bagi militer berperan secara terbatas di dalam sendiri bagi utusan mili­ ter,
pemerintahan sipil, agar terjadi keseimbangan dan penguatan disebut Fraksi ABRI/TNI.
pemerintahan serta stabilitas keamanan. Kekuatan militer pada
masa Orde Baru pimpinan
Presiden Soeharto semakin
besar dengan berdirinya
Partai Golkar pada tahun
1964, di akhir kepemimpinan
Presiden Sukarno. Partai
Golkar saat itu didirikan de­
ngan maksud untuk menan­
dingi pengaruh Partai Ko­
mu­­nis Indonesia (PKI)
da­­­lam kehidupan politik di
Indonesia.
Kekuatan militer dalam
urusan politik dan peme­
rintah makin menguat setelah
kemenangan Partai Golkar
dalam Pemilu pertama
tahun 1971. Kemenangan
ini diulang hampir lima kali
dalam pemilu di masa Orde
Baru. Maklumlah, kebijakan-
kebi­ jakan Soeharto sangat
mendukung kemenangan
Partai Golkar, meski dengan
cara penyingkiran partai lain
lawannya.
Namun, kekuatan Dwi­

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 NASIONAL 5

fungsi ABRI secara per­ la­

han-lahan pupus dan habis
menyusul run­ tuhnya rezim
Soe­harto. Berbagai kritik
yang disampaikan ka­lang­an
masyarakat sipil menganggap
Dwi­fung­si ABRI ber­ten­
tangan dengan prinsip
demokrasi. Akhir­­nya melalui
rapat 2000, pim­­ pinan ABRI
se­pa­kati menghapus dok­trin
ini dimulai usai Pemi­lu 2004.
Penghapusan Dwi­fungsi
ABRI menye­ babkan pela­
rangan ten­ tara ikut campur
dalam urusan pemerin­ tahan
maupun politik. Jika ingin
terjun ke dunia politik atau
jabatan sipil, tentara diminta
keluar terlebih dahulu dari
jabatan resminya di ABRI/
TNI. Hanya man­ tan militer Demonstrasi ‘Aksi Kamisan’ yang menolak kembalinya dwifungsi ABRI/TNI. liputan6.com
atau orang militer tak aktif
yang boleh menduduki
jabatan sipil. ter­pilih menjadi Presiden RI, Meski penghapusan Dwi­ pat­­kan anggota TNI, bahkan
Jelang Pemilu 2004, seraya menegaskan tentara fungsi ABRI telah berlalu Polri, seba­gai pejabat sipil
mantan jenderal TNI, Susilo sangat berbahaya jika masuk belasan tahun, namun isu-isu meng­gan­tikan kepala-kepala
Bambang Yudho­ yono (SBY) ke politik praktis. Sebagai TNI berpo­litik te­rus menjadi dae­ rah yang akan habis
berko­mit­men keluar dari seorang mantan militer, dia perbin­cangan masyarakat. masa jabatan mereka se­ be­
militer dan mendirikan tak memberi peluang Dwi­ Mere­ka me­­waspadai ren­ lum pemilihan kepala daerah
Partai Demokrat. Dia pun fungsi ABRI kembali terjadi. cana pe­me­­rintah me­­nem­­ 2024. [AT]

Tajuk
Buta Aksara
M
ESKIPUN peringatan Hari Aksara buta aksara lebih tinggi
Internasional (HAI) sudah lewat dibanding ke­lom­pok umur
sebulan lalu, media ini tetap perlu lainnya. Di antaranya, per­
mengingatkan tentang pentingnya aksara sentase buta aksara per­
atau literasi yang termasuk martabat dan em­puan lebih tinggi diban­
hak asasi setiap manusia. Pada peringatan ding laki-laki. Persen­tase
tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebu­ laki-laki yang buta huruf
dayaan, Riset, dan Teknologi, (Kemen­ sebanyak 2,7%, dan per­
dikbudristek) mengangkat tajuk ‘Digital empuan di angka 5,6%.
Literacy for Indonesia Recovery’. Berarti, kita masih
Tugas kita meningkatkan kesadaran bu­tuh perjuangan keras
masyarakat tentang pentingnya melek untuk me­ lawan buta ak­
digital belum selesai. Masih terdapat se­ sara. Kita perlu membe­
kitar 2,9 juta penduduk di Indonesia buta rikan perhatian khusus
aksara. Jika dipersentasekan, data yang ke daerah-daerah yang
berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka persentase buta
tahun 2020 ini menunjukkan terdapat huruf­nya di atas rata-rata
1,71% penduduk Indonesia buta aksara. persentase nasional. Kita
Ini menurun dibanding data 2019 yang masing-masing sudah se­
1.78%. 4,46%, Nusa Tenggara Timur mestinya memberikan
Data terburuk warga buta huruf 4,2%, Sulawesi Selatan 4,11%, kon­­tribusi, betapa pun
berada di tujuh provinsi. Persentase buta Kalimantan Barat 3,54% dan kecil, misalnya dengan
huruf yang masih di atas rata-rata, di Jawa Timur 3,21%. menye­­diakan perpusakaan
antaranya di Papua 22,03%, disusul Nusa Kelompok umur 44 - 59 kecil di pojok rumah kita.
Tenggara Barat 7.52%, Sulawesi Barat tahun me­ miliki persentase [Ahmadie Thaha]

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 NASIONAL
Tuntaskan Peristiwa
1965, Presiden Didesak
Terbitkan Perppu KKR
Jokowi disarankan menempuh jalur rekonsiliasi. Untuk itu, Presiden didesak
Komnas HAM untuk menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-
undang (perppu) tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).
M ENGENANG peristiwa
kelam masa lalu, kata
Pre­
siden Joko Widodo
(Jokowi), telah menjadi ke­ giatan
rutin tahunan bagi bangsa Indo­
nesia melalui Hari Kesaktian
Panca­sila. Sekaligus, tulis Jokowi
dalam akun Instagram @jokowi,
Jumat (1/10), hari itu mengingatkan
bahwa Indonesia memiliki ke­
kuatan dalam menghadapi setiap
tantangan
Jokowi tak bercerita banyak soal
peristiwa kelam yang dimaksud. Ia
hanya menyertakan gambar Garuda
Pancasila dengan latar Merah
Putih di unggahan tersebut, seraya
membubuhkan ucapan “Selamat
Hari Kesaktian Pancasila” di bagian
Korban pelanggaran bawah gambar.
HAM tahun 1965/66 Kita tahu, Hari Kesaktian
melakukan aksi di Panca­­
sila diperingati setiap 1
pelataran gedung
Komnas HAM,
Okto­ber sejak tahun 1966. Hari
Jakarta Pusat. ini diperingati untuk mengenang
Antarafoto peristiwa Gerakan 30 September
KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021
(G30S). Panglima Komando
Ca­dangan Strategis Angkatan
Darat (Kostrad) Jenderal
Soe­harto menu­ding Partai
Komunis Indo­nesia (PKI) di
balik G30S.
Sejak itu, perburuan ter­
hadap orang-orang yang
ber­­afi­liasi dengan PKI di­
gen­­­carkan. Ribuan orang
men­­­ja­di korban pembunuhan
dan pemencilan. Komisi Na­
sional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) telah mela­­
kukan penyelidikan pelang­
garan HAM 1965-1966 dan
menyatakan ada pelang­garan
HAM berat dalam pem­
basmian orang-orang yang
diduga terkait PKI tahun itu.
Pihak Komnas HAM
pun terus mendorong Presi­
den Jokowi mengecek kem­
bali berkas penyelidikan
peristiwa pelanggaran HAM
6
berat tahun 1965 yang telah
diserahkan kepadanya sejak
2018. Komisioner Komnas
HAM Beka Ulung Hapsara
khawatir kasus itu sulit di­
ungkap jika penyidikan tak
kunjung dimulai. Pasalnya,
korban dan saksi semakin tua
dan ada yang telah meninggal
dunia.
Presiden diharap segera
me­ mastikan bahwa Jaksa
Agung menggunakan kewe­
nangannya melakukan pe­
­ nyi­­­­dik­an atas 12 berkas
penye­­­li­dikan yang telah di­
selesaikan Komnas. Dia juga
mengusulkan Jokowi menem­
puh jalur rekonsiliasi jika
upaya yudisial dinilai tidak
realistis. Menurutnya, Jokowi
bisa menjadikan pasal 47
Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2000 tentang Peng­
adilan HAM sebagai landasan.
Lebih lanjut Komnas
HAM menya­ran­kan Presiden
me­nerbitkan peraturan peme­
rintah penggan­ti un­dang-
undang (perppu) tentang
Komisi Ke­ be­
naran dan Re­
konsiliasi (KKR). Aturan itu
diperlukan karena penye­
lesaian peristiwa pelang­ ­
garan HAM berat ta­hun 1965
mendesak.
“Ini tidak sekadar rekon­
siliasi. Harus ada peng­ ung­
kapan kebenaran terlebih
dahulu, terus rekonsiliasi, ju­
ga kompensasi, kemudian re­
ha­bilitasi, pemulihan,” tutur
Beka. Hingga hari ini, ber­
bagai rencana penuntasan
ka­sus HAM berat belum juga
membuahkan hasil, baru se­
ka­dar wacana dan diskusi.
[AT]
koransulindo.com
 TOKOH 7

Bung Karno dan

Hewan Peliharaannya

Mahatma
Gandhi pernah
mengatakan
‘Kebesaran suatu
bangsa dapat
dinilai dari cara
hewan-hewannya
diperlakukan.’
Sukarno dan ‘Ketuk Satu’ anjing kesayangannya. Bersama Guntur yang sedang memegang anjing, saat mengunjungi
Gubernur Jenderal Massey di Kanada, Juni 1956. Foto: KITLV.

B UNG Karno suatu waktu pernah memberi pelajaran Selain dengan kakaknya,
bahasa Jawa kepada Jaap Kruisweg ketika di Bengkulu. Itu Bung Karno kecil juga tidur
dilakukannya tanpa memungut bayaran. Jimmy atau Jaap dengan Kiar. “Kiar bukanlah
Kruisweg, seorang asisten perkebunan teh, merupakan sahabat gadis, dia cuma seekor anjing
Bung Karno yang berbangsa Belanda. Ia berguru bahasa Jawa campuran jenis fox terrier
karena saat itu hanya Sukarno yang mahir berbahasa Jawa di dengan jenis anjing kampung
sana. Indonesia,” demikian cerita
Sebagai ucapan  terima kasih, Jimmy menghadiahi Bung Sukarmini, kakak Bung
Karno dua ekor anjing jenis Dachshaund. Soekarno begitu me­ Karno, dalam buku  Bung
nyayangi sepasang piaraannya itu sampai dibawa tidur segala Karno Masa Muda.
ketika malam hari. Presiden pertama Indo­
“Aku memanggilnya dengan mengetuk-ngetukkan lidahku. nesia ini, memang penyayang
‘Tuktuktuk’. Dan karena aku tidak pernah memberinya nama, binatang. Saat diasingkan di
lalu binatang-binatang ini dikenal sebagai ‘Ketuk Satu’ dan Ende Flores dia juga memiliki
‘Ketuk Dua’,” demikian diceritakan Bung Karno pada Cindy ‘teman’ khusus, yakni kera
Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat. dan kucing.
Fatmawati dalam  Catatan Kecil Bersama Bung Hal itu diungkap Jae Bara,
Karno membedakan Ketuk Satu dan Ketuk Dua dari warnanya. pengawal Bung Karno saat
Seekor berwarna hitam, sedangkan satunya berwarna kuning. di Ende dalam buku,  Bung
Bahkan ada cerita ketika Ratna Djuami berteriak panik Karno: Ilham dari Flores
sat salah satu Ketuk itu menjilati air dalam panci. Bung Karno untuk Nusantara. Menu­­rut Jae
lantas meminta anak angkatnya itu untuk membuang air Bara, Bung Karno memiliki
lalu mencuci panci bersih-bersih dengan sabun dan kreolin. sekelompok ‘sahabat khusus’,
Ratna terheran-heran dengan permintaan Bung Karno sambil yakni kera dan kucing.
mencoba menerangkan perintah Nabi bahwa, sesuatu yang Berapa sih jumlah kucing­nya?
najis harus dibasuh air tujuh kali dan satu kali dengan tanah. Tidak tanggung-tanggung
Masa pengasingan Soekarno di Bengkulu berakhir ber­ jumlahnya 35 ekor!
barengan dengan pendudukan tentara Jepang. Soekarno Bahkan ketika awal-awal
dikem­balikan ke Batavia. Ketuk Satu dan Ketuk Dua tidak pengasingannya ke Bengkulu,
ketinggalan dibawa juga ke Jawa. menurut AM Hanafi, duta
besar Indonesia untuk Kuba
1965 dalam buku AM Hanafi
Menggugat, Ibu Inggit meme­
lihara seekor kucing. Bukan
kucing anggora yang bulunya
panjang dan halus, melainkan
kucing kampung liar yang tak
bertuan. Bung Karno suka
mengelus-ngelusnya, ka­­rena
kucing itu suka me­nunggu di
dekat Bung Karno kalau Bung
Karno habis sembahyang.”
Bung Karno dan juga
hampir seluruh pemimpin
dunia mempunyai binatang
peliharaan. Katakanlah Ratu
Inggris Ellizabeth, Vladi­
mir Putin dan Barrack
Obama yang masing-masing
meme­ lihara beberapa ekor
anjing, lalu Kaisar Akihito
memelihara ikan jenis baru
Exyrias, Presiden Hollande
dari Perancis memelihara
Unta,   Winston Churchill
meme­ lihara babi, Abdullah
bin Abu Aziz Al Saud dari
Arab Saudi bahkan mem­
punyai 1000 ekor kuda yang
sangat disayanginya. [NoE]

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 PERSONA 8

Pelukis Cilik
Penangkapan
Sukarno-Hatta
di Yogya
S
IAPA sangka seorang pelukis cilik mempunyai naluri
artistik kesejarahan. Mohammad Toha Adimijojo,
dalam usia sebelas tahun, mampu merekam momen
bersejarah peristiwa penangkapan Presiden RI pertama
Sukarno dan Wakil Presiden RI pertama M. Hatta serta
pemimpin lainnya pada 1948 di Yogyakarta saat Agresi
Militer Belanda II.
Kala itu ibu kota Indonesia sudah berpindah ke
Yogyakarta pada 1946 karena kondisi Jakarta sudah tidak
aman. “M. Toha yang saat itu masih berusia 11 tahun
melukis di tempat saat Sukarno dan Hatta dibawa oleh
pasukan Belanda dengan mobil Jeep,” kata Oscar Matuloh,
kepala Divisi Museum dan Galeri Jurnalistik Foto Antara.
Sebetulnya, saat itu bukan hanya Mohammad Toha yang
Mohammad Toha membuat lukisan, tapi juga empat kawannya yang lain. Tapi
bersama ibunya, Toha yang paling cilik. Kala pasukan yang dipimpin Letnan
1948 Kolonel Van Beek bergerak menuju jantung kota Yogya,

Berusia
sebelas tahun,
pelukis cilik
Mohammad
Toha Adimijojo
bersama
kawan-
kawannya
asuhan penulis
Dullah, berhasil
menangkap
momen
bersejarah
Agresi Militer
Belanda II 1948
di Yogyakarta
dalam lukisan.

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 PERSONA 9

di sanggar Seniman Indonesia Muda (SIM) tak ada yang Terlihat ada satu gambar kisah Toha melukis di
berani beraktivitas. Perang sedang berkecamuk. seorang fotografer berada di tengah desingan pelura
Dalam kondisi kacau ini, pelukis Dullah sebelah kiri bawah lukisan dan dentuman bom.
mengumpulkan anak-anak didiknya yang berusia belasan yang sedang memotret iring- Film yang dibikin IDTV
tahun. Mereka adalah Mohammad Toha (11 tahun), iringan jeep tesebut. Amsterdam itu menjadi
Muhammad Affandi (12), Sarjito (14), FX. Soepono (15), Lukisan Mohammad bagian dari film berjudul
dan Sri Suwarno (14). Mereka dianggap mumpuni karena Toha pernah dipertunjukan Een Waarheid Met Vele
sudah diasuhnya lebih dari setahun. dalam pameran Art & Gezichten (Kebenaran
Setelah kelimanya terkumpul, Dullah memberi Diplomacy yang digelar dalam Banyak Wajah).
gambaran singkat mengenai aktivitas mereka yang sarat di tiga tempat yaitu di Seni rupa memang
bahaya. Dia menginstruksikan agar mereka menggambar Perpustakaan Nasional, merupakan sisi lain dari
apapun: kekejaman Belanda, situasi perang, hingga Galeri Foto Jurnalistik Antara, perjuangan kemerdekaan
penangkapan-penangkapan. dan di Museum Bronbeek Indonesia. Selama ini
“Sesudah Belanda menyerbu Yogya, saya langsung di Belanda. Lukisan yang masyarakat hanya
mencari anak didik saya yang masih kecil itu. Lantas saya dipamerkan merupakan mengenal perjuangan
pimpin untuk membuat lukisan-lukisan dokumentasi reproduksi dari lukisan lewat militer saja,
pendudukan Yogyakarta,” ujar Dullah suatu waktu. aslinya yang telah menjadi namun sebenarnya
Mulailah kelima pelukis cilik itu beraksi. Setiap ada koleksi dari Rijksmuseum, seniman, politikus, dan
peristiwa menarik, mereka mengeluarkan alat gambar Belanda. Tak hanya pihak lain juga giat
dan mulai melukis. dipamerkan, lukisan tersebut untuk memperjuangkan
Agus Darmawan T, kurator lukisan, pernah juga menjadi sampul depan kemerdekaan.
mewawancarai Toha. Pelukis cilik ini mengatakan, dari buku Art and Diplomacy. Perjuangan Indonesia
waktu itu pada dirinya ada rasa gentar, ada rasa takut Mohammad Thoha tidak hanya dilakukan
tapi dimotivasi untuk kembali dengan hasil. Karena itu setidaknya memiliki 45 oleh orang-orang yang
dengan berbagai cara diatur sendiri, misalnya dengan lukisan, dan sebagiannya mengangkat senjata
pura-pura berjualan rokok. “Dan alat lukis itu disimpan dijual menjadi menjadi saja, tetapi pihak-pihak
di tempat jualan saya,” ujar Agus menirukan ucapan koleksi dari Rijksmuseum. lain termasuk seniman.
Mohammad Thoha. Sebelumnya, lukisan- Seni rupa hadir untuk
Lukisan mereka kecil saja. Bahkan lebih kecil dari lukisannya pernah dipinjam menggambarkan kondisi
ukuran kartu pos. Hal itu sebagai siasat supaya mereka pemerintah Belanda untuk saat itu. Melalui lukisan,
tak ketahuan dan ditangkap Belanda. Tapi lukisan kecil dipamerkan di Legermuseum kita bisa menambah
mereka memuat informasi besar soal apa yang tengah (Museum Angkatan historiografi dan
terjadi di negeri ini. Bersenjata) di Delft tahun menambah gairah
Oscar menjelaskan, lukisan Mohammad Toha 1992. sejarawan dalam
Adimijojo itu tak hanya merekam kejadian diangkutnya Bahkan pemerintah mengungkap perjalanan
para tokoh-tokoh tersebut, tetapi juga menggambarkan Belanda membuat film bangsa. (AT)
peristiwa itu dan didokumentasikan oleh fotografer. televisi yang merekonstruksi

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 POLITIK
Isu Kebangkitan PKI
tak Laku
D UA survei terbaru menun­
jukkan, mayoritas warga
tidak setuju dengan pen­
dapat yang menyatakan seka­
rang sedang terjadi kebangkitan
PKI di Tanah Air. Dengan angka
hasil survei yang agak berbeda,
survei dilakukan untuk mendesak
penyelesaian kasus HAM berat
pe­ris­
tiwa Gerakan 30 September
1965.
Survei pertama dilakukan Saiful
Mujani Research and Consulting
(SMRC) menghasilkan sebanyak
84 persen responden tidak setuju
isu kebangkitan komunisme. Survei
kedua dari Media Survei Nasional
(Median) menyebut, sebanyak 45
Meski tampil responden tak percaya isu kebang­
dengan hasil kitan komunisme di Indonesia
angka cukup Berdasarkan hasil survei Saiful
Mujani Research and Consulting
berbeda, dua (SMRC), mayoritas warga atau 84
survei terbaru persen tak setuju dengan pendapat
yang menyatakan sekarang sedang
menunjukkan terjadi kebangkitan PKI di Tanah
mayoritas warga Air. Sedangkan, ter­dapat 14 persen
tidak setuju responden yang setuju adanya
kebang­kitan PKI saat ini.
dengan pendapat Dari 14 persen yang setuju itu,
yang menyatakan ada 49 persen (7 persen dari total
sekarang populasi) yang menilai kebangkitan
itu sudah menjadi ancaman nyata
sedang terjadi bagi negara. Namun, ada 24 persen
kebangkitan PKI. (3 persen dari total populasi) yang
KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021
menilai ancaman itu sedikit
sudah menjadi ancaman bagi
negara.
Manajer Program SMRC
Saidiman Ahmad dalam acara
rilis hasil survei secara daring
awal Oktober menuturkan, isu
kebangkitan PKI tidak banyak
direspon warga. Dalam enam
tahun terakhir (Oktober 2015
- September 2021) yang setuju
dengan pen­da­pat sekarang
sedang terjadi kebangkitan
PKI hanya berkisar 10-16
persen.
Survei menggunakan
m­e­tode mul­tistage random
sam­­pling terhadap 1.220 res­
pon­ den. Responden yang
dapat diwawancarai secara
valid sebanyak 981 orang.
Res­ ponden terpilih diwa­
wan­ carai lewat tatap muka
pada 15-21 September 2021.
Margin of error survei di­
perkirakan sebesar kurang
lebih 3,19 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
Berbeda dengan SMRC,
hasil survei terbaru Media
Survei Nasional (Median)
menyatakan, sebanyak 46,4
persen responden masih per­
caya isu kebangkitan komu­
nisme di Indonesia. “Yang
10
percaya itu 28,5 persen, sangat
percaya 17,9 persen,” kata
Direktur Eksekutif Median,
Rico Marbun.
Sementara itu, responden
yang tidak percaya terhadap
isu kebangkitan komu­
nisme di Indonesia sebanyak
45 persen. Jika dirinci, se­
banyak 31,5 persen respon­
den menyatakan tidak per­
caya, sedangkan 13,5 per­sen
menyatakan sangat ti­ dak
percaya. Sementara, res­ pon­
den yang tidak menja­wab dan
tidak tahu 8,6 persen.
Pengambilan data survei
tersebut dilakukan pada 19-
26 Agustus 2021. Responden
yang dilibatkan dalam sur­
vei itu sebanyak 1.000 res­
pon­den dengan margin of
error sebesar +/- 3 persen
pada ting­­kat kepercayaan 95
persen.
Sampel dipilih secara
random dengan teknik multi­
stage random sampling dan
proporsional atas populasi
provinsi dan gender. Quality
control dilakukan terhadap 20
persen sampel yang ada sesuai
dengan standar metodologi.
[AT]
demokrasinews
koransulindo.com
 POLITIK 11

Seruan Menyantuni
dari Megawati

Megawati
Soekarnoputri
menyerukan para
kader partai,
khususnya yang
duduk sebagai
eksekutif dan
legislatif, tak
hanya berpikir
soal politik.
Namun juga
menjunjung nilai-

DPP PDI Perjuangan

nilai kemanusiaan
dengan membantu
sesama.
Pemberian tali asih DPP PDI Perjuangan kepada keluarga ka­der partai yang menjadi korban Covid-19, Kamis (30/9).

K ETUA Umum Partai Demo­krasi Indonesia “Jangan lupa kita juga nyapu, kan tak bersih. Jadi
Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno­ punya kewajiban menyantuni. jangan merasa hina. Laku­ ­
putri mengajak para kader partai, Siapa yang disantuni? Kalau kan semuanya dengan baik,
khususnya yang duduk sebagai ekse­ kutif dan belum mampu menyantuni dengan halal, apapun peker­
legislatif, tak hanya berpikir soal politik. Namun rakyat, kita menyantuni jaannya, sekecil apa­ pun,”
juga menjunjung nilai-nilai kemanu­siaan dengan ang­­­­gota partai kita sendiri. tegas Megawati.
membantu sesama, khu­ susnya sesama kader Memberikan kehidupan yang Mengenai tali asih kepada
partai, yang kesusahan akibat dampak pandemi. bisa bergerak, lahir batin. keluarga kader PDIP yang jadi
Megawati menuturkan, Bung Karno pernah Anak-anaknya bisa sekolah, korban Covid-19, Megawati
mengatakan agar semua orang menggantungkan badannya sehat. Orang tuanya mengatakan bahwa bantuan
mim­ pinya setinggi langit. Sehingga wajar juga kalau pengangguran, tolong itu wujud dukungan agar
ketika para kader PDIP memiliki mimpi politik coba ditanya dan dibantu,” me­reka tak berputus asa.
untuk mendapatkan jabatan di struktur partai, imbuh Megawati. Mega­ wati bercerita bagai­
legislatif, maupun eksekutif. Khusus soal membantu mana sulitnya saat PDIP ma­
Meski demikian, Megawati meng­ ingatkan mencarikan pekerjaan, Mega­ sih bernama PDI, di tengah
agar kader PDIP dimana pun berada tak hanya wati mengatakan bahwa ban­ tekanan Rezim Orde Baru,
melulu berpikir soal politik. Menu­rutnya, saat ini tuan memang tak melulu harus bertahan meng­ ikuti
banyak anak-anak dari kader PDIP yang harus berbentuk uang atau materi. segala peraturan yang ada.
mengalami gizi buruk. Menu­rutnya, sangat sulit Dan pekerjaannya juga tak “Jadi bagi keluarga, jangan
bagi PDIP mem­­bantu rakyat Indonesia lainnya melulu harus pekerjaan kan­ berputus asa. Seluruh struk­
kalau di keluarga sendiri pun masih mengalami toran. Misalnya, jika hanya tur juga saya minta harus
gizi dan kesehatan yang tak mencukupi. mampu memberi peker­ jaan memberikan bantuan dan
“Saya berkeinginan agar kader PDIP itu kebersihan seperti menjadi pertolongan kepada mereka,
jangan berpi­kir politik saja,” kata Megawati secara tukang sapu, juga tak masalah. untuk selalu dengan tangan
daring dalam acara pemberian tali asih DPP PDIP “Tukang sapu itu sangat terbuka memastikan partai
kepada 201 keluarga ka­ der korban Covid-19, dibutuhkan. Karena kalau bergotong royong,” tandas
Kamis (30/9). tempat itu tidak ada yang me­ Megawati. [CHA]

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 EKONOMI
Tonggak Bersejarah
Ultra Mikro
Usai penandatanganan akta penyetoran oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sunarso, Direktur Utama PT BRI.
Hadir dalam acara itu Direk­tur Utama PT Pegadaian Kuswi­yoto, dan Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. antarafoto
Pemerintah
T ONGGAK bersejarah pelak­
sanaan visi ekonomi kerak­
membentuk yatan ditancapkan dengan
Holding Ultra berdirinya Holding Ultra Mikro.
Mikro. Ini diiringi penandatanganan
Akta Inbreng (penyetoran) saham
Inilah tonggak pemerintah pada PT Pegadaian dan
bersejarah bagi PT PNM sebagai penyertaan modal
pemberdayaan negara kepada BRI selaku induk
holding ultra mikro, di Jakarta, 13
terintegrasi dan September 2021.
bersinergi bagi Penandatanganan dilakukan
oleh Menteri Badan Usaha
pelaku usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick
mikro. Thohir bersama dengan Sunarso,
Direktur Utama PT Bank Rakyat
Indonesia (BRI). Hadir dalam
acara penandatanganan itu Direk­
tur Utama PT Pegadaian Kuswi­
yoto, dan Direktur Utama PT
Permodalan Nasional Madani
(PNM) Arief Mulyadi.
Holding Ultra Mikro yang
menandai milestone bersejarah bagi
UMKM tersebut melibatkan tiga
entitas Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Ketiganya adalah PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021
Tbk. atau BRI, PT Pegadaian
(Persero) dan PT Permodalan
Na­sional Madani (Persero)
atau PNM.
Sebelumnya, pemben­
tukan Holding Ultra Mikro
telah melewati sejumlah
pro­ses panjang. Semula, ia
mendapat persetujuan dari
Komite Stabilitas Sistem Ke­
uangan pada 5 Februari 2021,
Ketua Komite Privatisasi
pada 17 Februari 2021, lalu
dukungan dari Komisi XI dan
Komisi VI DPR RI pada 16
Maret & 18 Maret 2021.
Holding juga dilengkapi
penerbitan Peraturan Peme­
rintah (PP) No 73/2021
ten­tang Penyertaan Modal
Negara (PMN) BRI, 2 Juli
2021. Ia juga didukung Kepu­
tusan Menteri Keuangan
tentang nilai PMN BRI pada
16 Juli 2021, persetujuan dari
RUPS-LB BRI pada 22 Juli
2021, serta persetujuan OJK
Bank serta OJK Pasar Modal
12
pada 24 & 30 Agustus 2021.
Tapi, uniknya, pemben­
tukan holding tadi bukanlah
merger ketiga entitas bisnis.
Dengan demikian dapat di­
pastikan, Pegadaian dan PNM
akan tetap eksis sebagaimana
sekarang. Holding Ultra
Mikro boleh dikata meru­
pakan sebuah sinergi serta
kesatuan langkah dan pro­
gram yang terintegrasi di
antara ketiga entitas.
Menurut Menteri BUMN
Erick Thohir, Holding Ultra
Mikro merupakan mo­ men­
tum kebangkitan eko­ nomi
nasional melalui pencip­
taan lapangan kerja dan
pe­­­­nyerapan tenaga kerja.
Holding akan memberikan
ber­ bagai kemudahan dan
biaya pinjaman dana yang
lebih murah dengan jang­
kauan lebih luas, pendalaman
layanan, dan pemberdayaan
masyarakat secara ber­ ke­
lanjutan.
koransulindo.com
 EKONOMI 13

Ketika pemerintah berbi­ Integrate, saat nasabah PNM

cara tentang Indonesia sudah menjadi feasible de­
Maju, kata Erick, maka di ngan kapasitas bisnis yang
da­­lam­­­nya ada kemajuan meningkat, dapat ditawarkan
segmen ultra mikro. Hal ini produk Ultra Mikro BRI dan
dilakukan melalui penguatan Pegadaian. Tujuan akhir dari
ketahanan ekonomi dan Integrated Journey dalam
per­tumbuhan berkualitas, Ekosistem Ultra Mikro ini
mengu­­rangi kesenjangan, dan adalah fase Upgrade, di
meningkatkan kualitas SDM mana nasabah UMi telah
terutama pengusaha Ultra berkembang menjadi peng­
Mikro dengan pemberdayaan usaha dengan kapasitas bisnis
mela­lui holding ini. yang lebih matang dan siap
Hadirnya holding tak naik kelas ke segmen Mikro.
meng­ubah porsi kepemilikan Dari segi bisnis, potensi
pemerintah atas saham holding begitu besar. Ber­
pengen­ dali di BRI. Bahkan, dasar data yang dimiliki
holding akan memperkuat BRI, usaha ultra mikro yang
model bisnis masing-masing mem­butuhkan pendanaan
perseroan. BRI, Pegadaian dan tam­­
bahan mencapai 45 juta
PNM akan bersinergi saling nasabah pada 2018. Dari
melengkapi dalam mem­ jumlah itu, yang sudah ter­
berikan layanan keuangan sentuh lembaga keuangan
yang terintegrasi demi ke­ formal sekitar 15 juta nasabah.
berlanjutan pemberdayaan Pembentukan ekosistem
usaha ultra mikro. ultra mikro akan memperkuat
Sinergi ketiga BUMN perjalanan BRI dalam men­
akan meningkatkan pember­ capai aspirasi The Most
dayaan, efisiensi, serta me­ Valuable Banking Group in
nye­ diakan pembiayaan yang Southeast Asia and Champion
lebih lengkap dan lebih of Financial Inclusion. Hal ini
murah bagi UMKM. Melalui akan terus memberikan value
co-location, misalnya, jejaring berkelanjutan bagi seluruh
layanan BRI ke depan akan stakeholders. [AT]
dilengkapi pula dengan loket
untuk Pegadaian, maupun
pos para account officer (AO)
dari PNM.
Bahkan melalui berbagai
simulasi, co-location mampu Sinergi Ekosistem Usaha Mikro
mencatatkan efisiensi karena
menekan biaya operasional
feasible dan bankable se­
dan biaya dana (cost of fund).
hingga naik kelas. Di
Ekosistem ultra mikro yang
antaranya, layanan inves­
dibangun berdasarkan sinergi
tasi dalam bentuk Ta­
model bisnis BRI, Pegadaian,
bungan Emas yang dapat
dan PNM akan mampu
menjadi tambahan akses
memberikan journey layanan
layanan keuangan kepada
keuangan yang terintegrasi
nasabah ultra mikro
bagi pelaku usaha di segmen
Ketiga entitas tampak­
tersebut.
nya sudah melakukan
Holding Ultra Mikro
integrasi terutama dalam
beritasatu.com

akan menghasilkan lembaga

sumber daya, infrastruktur
pemberdayaan ultra mikro
dan data. Melalui integrasi
terbesar yang memiliki eko­
ekosistem UMi holding,
sistem keuangan terlengkap.
pihak PNM pun optimistis

S
Journey-nya dimu­ lai dengan INERGI ekosistem Ultra Mikro yang terbentuk mela­lui program PNM Mekaar
fase Empower, di mana PNM holding akan membe­rikan akses layanan keuangan yang akan semakin mem­ be­
melalui model bisnis Group lebih luas dan lebih mudah kepada pelaku usaha. Seiring rikan manfaat bagi ma­
Lending-nya memberikan perkembangan usa­ ha, kebutuhan pendanaan tambahan syarakat kecil karena dapat
program pemberdayaan kepa­ dapat dilayani juga oleh Pegadaian untuk produk gadai. mengoptimalkan peran
da nasabah yang unfeasible Pegadaian akan melan­jutkan peran pemberdayaan PNM pem­ber­dayaan PNM de­
dan unbanked untuk menjadi melalui akses produk berbasis gadai dan layanan keuangan ngan pe­nu­runan biaya
pengusaha ultra mikro yang lainnya yang lebih luas kepada nasabah ultra mikro yang overhead. [AT]
lebih independen.
Selanjutnya, pada fase

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com

 JEJAK 14

Kolonialisme
Berkedok Perdagangan
Rempah-Rempah

Hindia Belanda
pada abad
ke-17 dan 18
sebetulnya tidak
dikuasai langsung
pemerintah
Belanda, namun
oleh perusahaan
dagang VOC.
Berkedok
perdagangan
rempah-rempah,
Belanda menjajah
Nusantara selama
ratusan tahun.
Ilustrasi kedatangan penjelajah dari Eropa ke wilayah Nusantara. Tropenmuseum

F ORUM internasional Jalur Rempah yang diadakan Ke­ Portugal Manuel I, empat pulang ke Portugal dengan
menterian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pendidikan kapal di bawah komando navi­­ me­ megang kontrol penuh
Tinggi (Kemendikbuddikti) bekerjasama dengan Yayasan gator Vasco da Gama mengi­ atas rute laut arah Afrika.
Negeri Rempah mengungkap fakta, penjelajahan samudera tari Tanjung Harapan. Mereka Keberhasilan Kerajaan
oleh bangsa Eropa dengan alasan mencari rempah-rempah melanjutkan perjalanan ke Por­­­tugal memacu semangat
sebetulnya terkait dengan kolonialisme juga. pantai timur Afrika, terus Spanyol bersaing dengan
Hal itu diungkap Bram Kushardjanto dari Yayasan Negeri ke Malindi untuk berlayar Portugal demi perdagangan
Rempah dalam forum itu, akhir tahun lalu. Diakunya, banyak menyeberangi Samudera Hin­ yang menguntungkan. Upaya
pedagang dan penjelajah Eropa berusaha mengeksplorasi dia menuju Kalikut di selatan awal pertama mereka dila­
lautan untuk menemukan dan mencari sumber rempah- Hindustan, ibu kota penguasa kukan Christopher Colum­
rempah yang sangat diminati penduduk negeri berhawa dingin lokal Zamorin. bus, namun gagal. Spanyol
itu, namun penjelajahan mereka tidaklah murni bisnis, tapi Kemudian pada Septem­ akhirnya berhasil dengan
bermotif kolonialisme. ber 1500, navigator Portugis perjalanan Ferdinand Magel­
Kita tahu, banyak negara di Eropa berusaha mencapai Pedro Álvares Cabral yang lan. Pada 21 Oktober 1520
daerah sumber rempah-rempah di Asia. Didorong oleh keber­ memanfaatkan rute perja­ ekspedisi Magellan melintasi
hasilan awal Henry sang navigator menjelajahi Afrika utara lanan Vasco da Gama, tiba di daerah yang sekarang dikenal
untuk mengincar monopoli menguntungkan pada rute laut Hindustan (sekarang India), sebagai Selat Magellan.
yang memungkinkan sampai ke tujuan Hindia, Portugis setelah sebelumnya kapalnya Pada 16 Maret 1521 kapal-
pertama kali melintasi Tanjung Harapan pada 1488 dalam tertiup ke arah barat ke wi­ kapalnya sampai di kepu­
sebuah ekspedisi yang dipimpin Bartolomeu Dias. layah yang sekarang disebut lauan yang sekarang disebut
Sembilan tahun kemudian pada 1497, atas perintah Raja Brasil. Setahun kemudian dia Filipina. Kemudian, dari sana

KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021 koransulindo.com


dia segera mencapai Kepu­
lauan rempah-rempah, se­
cara efektif mendirikan rute
perdagangan rempah ke
barat yang pertama ke Asia.
Magellan tewas di Filipina,
namun salah satu kapal eks­
pedisinya berhasil kembali ke
Spanyol pada 1522.
Menurut Encyclopædia
Britannica 2002, ekspedisi
Fer­ dinand Magellan dimulai
pada 1519. Dari lima kapal
yang berada di bawah koman­
do ekspedisinya, hanya kapal
Victoria satu-satunya yang
berhasil kembali ke negerinya,
Spanyol. Namun, kapal ini
membawa bawaan penuh,
sarat dengan cengkih, salah
satu produk rempah-rempah
yang berasal dari Maluku.
Negara Eropa lainnya,
Belanda, tertarik pula mela­
kukan ekspedisi seperti dila­
kukan Portugal dan Spanyol.
Kapal-kapal mereka pertama
kali berlayar dari Amsterdam
ke Hindia Timur (sekarang
Indonesia) pada April 1595.
Ini disusul konvoi kapal
Belanda berikutnya yang
berlayar pada 1598 dan kem­
bali satu tahun kemudian
dengan membawa 600.000
pon rempah-rempah dan pro­
duk Hindia Timur lainnya.
Pada akhirnya, menurut
Encyclopædia Britannica
2002, Belanda mendirikan
Per­usa­haan Hindia Timur
Belanda (VOC) pada 1602
dengan kewenangan penuh
dari Jenderal Perkebunan
Belanda. Prancis pun men­
di­r­ikan Perusahaan Hin­dia
Timur Prancis pada 1664.
Sementara Inggris mem­
bentuk Perusahaan Hindia
Timur Britania (EIC). Semua­
nya mengeruk rempah-rem­
pah, terutama cengkih dan
pala, selama awal abad ke-17.
Portugal, yang selama
lebih seratus tahun menjadi
kekuatan dominan, akhirnya
menyerah terhadap kongsi
perusahaan-perusahaan yang
didirikan Inggris dan Belanda.
Pada abad ke-19, kepentingan
Inggris telah berakar kuat di
India dan Ceylon (sekarang
Sri Lanka), sementara Belan­
da memegang monopoli atas
sebagian besar Hindia Timur
atau Nusantara.
KORAN SULINDO 1-15 Oktober 2021
JEJAK
Ilustrasi kapal-kapal pemburu rempah-rempah di Nusantara.
Benteng Belgica, jejak peninggalan Portugis di Pulau Naira, Maluku.
Memanasnya kompe­ti­
si perdagangan ini menye­
babkan negara yang saling
bersaing beralih ke cara-cara
militer untuk menguasai
per­dagangan rempah-rem­
pah. Pada 1641, Belanda
meng­­habisi para pedagang
Maluku Portugis serta meng­
han­curkan pohon cengkih
dan pala di semua pulau lain
untuk menjaga pasokan dan
mengontrol pasar penting
rempah-rempah.
Hindia Belanda pada abad
ke-17 dan 18 sebetulnya tidak
dikuasai secara langsung pe­
merintah Belanda, namun
oleh perusahaan dagang VOC,
singakatan dari Verenigde
Oost­indische Compagnie
jejaklama.com
(Per­usa­haan Hindia Timur
Belanda). Markasnya di Bata­
via (kini Jakarta).
Sejak semula VOC didi­
rikan, tujuan utamanya me­
mang mempertahankan
mo­no­polinya terhadap perda­
gangan rempah-rempah di
Nusan­tara. Hal ini dilakukan
melalui penggunaan dan
ancaman kekerasan terhadap
penduduk di kepulauan-
kepu­lauan penghasil rempah-
rempah, dan terhadap orang-
orang non-Belanda yang
mencoba berdagang dengan
para penduduk tersebut.
Ketika penduduk Kepu­
lauan Banda terus menjual
biji pala kepada pedagang
Inggris, misalnya, VOC yang
15
tropenmuseum
dilengkapi pasukan militer
membunuh atau men­ depor­
tasi hampir seluruh populasi.
Setelah itu, mereka lalu mem­
populasikan pulau-pulau
ter­
sebut dengan pembantu-
pembantu atau budak-budak
yang bekerja di perkebunan
pala.
Pada awal kedatangan para
pedagang asing dari Belanda,
rakyat di Nusantara menerima
mereka dengan baik.
Rakyat di berbagai daerah
meman­dang perdagangan
merupakan hubungan baik
dengan siapa pun. Lalu VOC
meminta keistimewaan hak-
hak dagang, dan Parlemen
Belanda pun memberikan hak
penguasaan pasar (monopoli)
itu kepada VOC pada 1602.
Lama-lama perdagangan
mereka berkembang men­
jadi penguasaan pasar atau
monopoli atas produk rem­
pah-rempah. VOC me­nekan
para raja di seluruh wilayah
Nusantara untuk melakukan
perdagangan hanya dengan
VOC.
Akhirnya VOC bukan
ha­nya menguasai perda­
gangan, tapi juga menguasai
politik atau pemerintahan.
VOC terus berusaha mem­
peroleh kekuasaan yang lebih
dari sekedar jual beli, dan ini
kemudian berubah menjadi
hubungan penguasaan atau
penjajahan. [AT]
koransulindo.com