Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

Miislich

Manajemen Konflik
Suatu Pendekatan
Konstruktif

I. PENGANTAR tingkah laku, jujur, mo'tivasi, status


Suatu organisasi, perusahaan atau' dan kedudukan kerja, sehingga ada
lembaga pada umumnya dalam perbedaan kepentingan untuk bisa
mencapai tujuan, banyak dipenganihi memahami tentang Konflik, bagai-
•oleh adanya kerja sama yang harmonis mana konflik itu dikelola, maka
diantara para karyawannya. Semakin dalam hal ini kita perlu membicarakan
harmonis kerja sama yang dilakukan terlebih dahulu; apa, mengapa terjadi
para karyawan -biasanya semakin konflik dan bagaimana konflik itu
tinggi tingkat produktifitas yang bisa dikelola khususnya organisasi
dicapai. sehingga :
1. Di satu fihak konflik dirangsang
Namun demikian, suasana kerja
dan diperlukan untuk mendinamisir
sama diantara para karyawan tidaklah
kemajuan organisasi.
selaiu tercipta dengan baik. Banyak
faktor yang menyebabkannya. 2. Di lain fihak konflik. tidak

Diantaranya iaiah faktor ketidak- menjelma menjadi penghambat


samaan prinsip, pandangan, sistem terciptanya kerja sama diantara
pepilaian terhadap nilai-nilai tertentu, para anggpta organisasi untuk men
khusushya'mengenai cara untuk men capai tujuan.
capai tujuan organisasi perusahaan 3. Justru konflik diharapkan dapat
atau lembaga. memunculkan kreatifitas di dalam

Perbedaan-perbedaan tersebut organisasi.


mengakibatkan terjadi konfiik.
Konflik pada suatu organisasi II. PENGERTIAN KONFLIK
merupakan hal yang mungkin saja
terjadi. Hal ini cukup wajar, meng- Telah banyak pengertian konflik,
ingat yang menjadi anggota-organisasi khususnya konflik organisasi, sering di
adalah para manusia yang satu dan fokuskan pada pengertian yang
lainnya mempunyai banyak merugikan pada organisasi.
perbedaan-perbedaan. Selain Konflik organisasi tidak jarang di
perbedaan-perbedaan atas; sifat, konotasikan pada aspek-aspek negatif

66 UNISIA 9.XI.II1.1991
dan lebih berakibat pada penurunan- dangan dan prinsip cara penilaian
penurunan prestasi. antara dua atau lebih anggota organi
Hal-hal tersebut sebenarnya tidak sasi mengenai pencapaian tujuan
selalu benar. Ini tergantung nada organisasi. Jadi dengan demikian
situasi dan macam konflik serta ter konflik organisasi dapat terjadi karena
gantung pada pandangan para sebab-sebab yang bukan pada
manajer terhadap berbagai konflik. perbedaah-perbedaan atas tujuan-
Apakah konflik organisasi itu kons- tujuan organisasi, melaikan pada
truktif atau destrukstif terhadap perbedaan cara menempuh tujuan
kemajuan organisasi. Ini semua ter tersebut. Oleh karenanya pasti terjadi
gantung cara pandang kita terhadap konflik. Namim karena tujuannya
berbagai macam konflik. sama, maka konflik bukan berarti
meniadakan kerja sama untuk.men-
Pengertian konflik ialah : kondisi
capai tujuan perusahaan (organisasi)
terjadinya ketidak sesuaian antara
atau tujuan bersama. Maka konflik
nilai-nilai- atau tujuan yang ingin
dicapai baik di dalam diri sendiri
dapat berdampingan dengan kerja
maupun dalam hubungan dengan sama (COO PERATION). Jadi
konflik bukan lawan dari
orang lainM
COORPERATION (kerja sariia)
Sementara menurut A.F. Stoner melainkan dapat sebagai peraturan
mendifinisikan : kerja sama. Sedangkan lawan
"Orgazational Conflict is a desagre- COOPERATION (kerja sama) adalah
emant between two or more organi NOW COOPERATION (tidak ada
zation members or groups arising kerja sama).
the fact that they must share scare in. DUA PANDANGAN
resources or work activities and/or KONTRADIKTIF
from the fact that they hove def- 1. PANDANGAN TRADISIONAL
ferent statuses, goals, values, or
Menurut pandangan ini, konflik
perceptions. "2)
yang terjadi didalam manajemen
Konflik organisasi adalah - ketidak dinilai sebagai sesuatu yang merugi-
sesuaian antara dua atau lebih banyak kan, Timbulnya konflik dalam mana
anggota organisasi atau kelompok jemen adalah suatu pertanda bahwa di
karena h^s membagi sumber-sumber dalam manajemen atau organisasi ada
yang langka, atau aktifitas kerja dan sesuatu yang tidak beres.
atau karena mereka mempunyai
status, tujuan penilaian atau pan--
dangan yang berbeda. '^Mohammad As'ad, konflik cara
mengaiasinya dalam Perusahaan Masalah Tema
Dari dua pengertian mengenai
kerja Th. 1988. FT. Asuransi Jiwa Seraya, cab
Konflik Organisasi tersebut maka Jawa Tengah Selaian.
dapat diambil suatu kesimpulan
^Ijames A.F. Stoner, CHARLES
bahwa konflik timbul karena per- WANKEL, MANAGEMENT. Therd Edition.
bedaan atau tidak sesuaian pan Prentice-Hall International, Inc 1986, P. 379.

UNISIA 9.XI.ill.1991 67
Timbulnya konflik, lebih disebabkan bahwa konflik ini dapat berfungsi
karena : positif bagi organisasi.
a. Pihak manajemen gagal dalam Sebagai contoh seperti dikemuka-
menjalankan komunikasi kan bahwa bagj organisasi yang meng-
dengan anggota organisasi. hendaki ditemukannya suatu metode/
b. Ada kegagalan dalam menge- sistem mencapai tujuan yang paling
trapkan prinsip-prinsip mana baik, maka diperlukan adanya suatu
jemen yang sehat dalam wahana bagi penyaluran aspirasi, ide,
atau gagasan untuk menemukan suatu
kepemimpinannya.
metode/kombinasi metode yang
Dengan demikian terjadinya konflik paling konstruktif.
selain dikaitkan dengan kegagalan
para manajer dalam menjalin komuni Karena setiap anggota organisasi
kasi yang harmonis dengan para memiliki perbedaan-perbedaan, maka
anggota organisasi, tap! jiiga sangat disini sedikit banyak terjadi konflik
berkaitan dengan aplikasi pengetrapan (berbeda pendapat, gagasan dan Iain-
prinsip-prinsip manajemen yang sehat. lain) dengan berbagai kontribusi
Dalam arti jika pengetrapam prinsip- alasan-alasan. Oleh karena itu tugas
prinsip manajemen berhasil, maka manajer dalam hal ini bukan meredam
sebagai konsekuensinya adalah tidak atas konflik tersebut, akan tetapi
terjadinya konflik dalam organisasi. bagaimana manajer mengelolanya
Sebaliknya jika gagal dalam menge- sehingga ditemukan suatu metode/
trapkan prinsip-prinsip manajemen sistem yang paling baik bagi kemajuan
yang sehat, maka sebagai akibatnya organisasi.
adanya terjadinya konflik, dan konflik
akan berakibat buruk bagi perkem- Dengan demikian konflik merupa-
bangan organisasi (perusahaan). kan sarana untuk mengadakan pem-
baharuan dan perubahan serta akti-
2. PANDANGAN MODERN fitas. Oleh karena itu konflik diperlu
(INTERACTION). kan bagi perusahaan.
Menurut pandangan ini, terjadinya Berikut ini kita sajikan dua per-
konflik dalam suatu organisasi dinilai bedaan pandangan atas konflik, terdiri
sebagai sesuatu yang sulit dihindari. dari atas pandangan Lama dan Baru
Bahkan pada suatu kondisi tertentu seperti nampak pada label sebagai
konflik diperlukan, dengan pengertian berikut :

68 UNISIA 9.XI.III.1991
Tabel : 1 - 4

Pandangan Tradisional dan Modern mengenai Konflik


Pandangan Tradisional Pandangan Modern

1) Konflik dapal dicegah 1) Konflik tidak dapat dielakkan.


2) Konflik ditimbulkan oleh kesalahan 2) Konflik ditimbulkan oleh banyak
manajemen dalam mendesain dan kasus, termasuk struktur organi
' mengelola perusahaan atau oleh sasi, tidak dapat dilakukannya
para pengacau. tujuan yang berbeda-beda, per-
bedaan dalam pandangan dan
3) Konflik mengacaukan organisasi penilaian personil ahli dan
dan mencegah prestasi yang sebagainya.
optimal 3) Konflik membantu dan juga
memperkecil prestasi organisasi di
4) Tugas manajemen ialah melenyap- perbagai tingkat prestasi.
kan konflik
4) Tugas manajemen ialah mengelola
5) Prestasi organisasi yang optimal tingkat konflik dan penyelesaian-
memerlukan dilenyapkannya nya agar mencapai hasil organisasi
konflik. yang optimal.
5) Prestasi organisasi yang optimal
memerlukan konflik yang ber-
tingkat

IV. JENIS-JENIS KONFLIK


segolongan atau kelompok ter
tentu saja. Jadi hanya ber-
Jika dilihat dari berfungsi atau hubungan dengan prospek
tidaknya konflik, maka konflik itu kemajuan organisasi secara
dapat dibagi menjadi 2 bagian : keseluruhan dimasa datang.
1. Konflik Fungsional, yaitu konflik 2. Konflik non fungsional, yaitu
yang memang bertujuan dan konflik yang sama sekali tidak
mempunyai dampak atau berkaitan dengan prospek
kegunaan yang positif bagi kemajuan organisasi. Konflik
pengembangan dan kewajaran yang terjadi hanya benar-benar
organisasi. Persoalan yang berkaitan dengan misalnya
menyebutkan terjadinya konflik "human interest", sentimen
hanya semata-mata pada per pribadi para anggota organisasi.
soalan bagaimana organisasi Demikian juga atas intrik-intrik
dapat mencapi suatu taraf pribadi, golongan yang human
kemajuan tertentu yang diingin- interestnysi sama. Permasalahan
kan bersama oleh seluruh para kurang ada relevansi dengan
anggota organisasi, bukanlah prospek organisasi.

UNISIA 9.XI.111.1991 69
Jika dilihat dari pelaku dalam terhadap masalah tertentu antara
organisasi, maka konflik dapat dibagi individu yang satu dengan individu
menjadi : yang lain dalam suatu organisasi.
1. Konflik internal individu-individu Penyebabnya adalah perbedaan kepri-
2. Konflik antar individu dalam satu badian.
organisasi. Masalah-masalah yang menyebab
3. Konflik antar individu dan kan terjadinya konflik dapat
kelompok dalam satu organisasi. bermacam-macam. Bisa dalam bentuk
4. Konflik antar kelompok dalam perbedaan posisi pekerjaan dalam
satu organisasi. organisasi ataupun masalah-masalah
5. Konflik antar organisasi. pengaturan kerja yang kurang adil.
ad 1. Konflik Internal Individu- 3. Konflik antar Individu dan
individu. Kelompok dalam suatu Organisasi.
Yaitu konflik yang terjadi pada Yaitu konflik yang terjadi antara
individu anggota organisasi. Masalah individu tertentu dengan kelompok
yang menyebabkan terjadinya konflik pekerja. Konflik ini terjadi biasanya
seiain berhubuhgan dengan masalah- dalam hubungan industrial organisasi.
masalah industrial relation. Misal sangsi dan tekanan kelompok
Masalah-masalah yang berhubungan terhadap individu atas pekerjaan yang
dengan industrial relation antara lain ditentukan kelompok organisasi,
adalah tentang kepastian individu sehingga individu yang bersangkutan
tersebut terhadap masa depan profesi merasa tertekan karenanya.
dan karier pekerjaan, apakah mem- 4. Konflik antara Kelompok kerja
punyai prospek yang baik ataukah dalam suatu Organisasi
tidak. Bagaimana kondisi jaminan
Konflik ini terjadi lebih disebabkan
sosial ekonomi yang diterima dari
karena perbedaan kepentingan dan
organisasi, apakah dapat mencukupi
unsur-unsur penyebabnya antara lain
atau tidak, dan Iain-lain.
karena perbedaan mengambil peran
Sementara yang berhubungan dan penempatan sumber daya yang
dengan masalah-masalah diluar indus tersedia, perolehan kontraprestasi,
trial relation dapat disebutkan antara dan Iain-lain.
lain pengaruh dari fihak keluarga yang
5. Konflik antara Organisasi
menghadapi berbagai masalah, dan
Iain-lain. Sehingga di dalam diri Konflik ini adalah konflik yang
individu yang bersangkutan terjadi biasa terjadi karena perbedaan
konflik yang dapat mempengaruhi prinsip, konsep, strategi dan sistem
performancenya dalam pekerjaan. yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan.
2. Konflik antara individu dalam suatu Disamping itu juga karena
Organisasi. perbedaan pemikiran oleh satuan
Konflik ini timbul oleh karena (unit-unit) organisasi, atas suatu
adanya ketidak sesuaian cara pandang proses dan hasil kerja yang akan dan

70 UNiSIA 9.XI.111.1991
tdah dicapai oleh induk organisasi. terfokus .pada kegiatan rutin).
Suiriber penyebab yang lain adalah Sementara pada titik C: konflik ter-
karena perbedaan gaya performance iampau tinggi, flhak manajer sulit
orang (kelompok) dalam merumuskan mengatasinya dan terjadi kekacauan
dan mengoperasikan strategi, konsep yang berlebihan, sehingga prestasi
atau rencana pencapaian yang sama. amat rendah (nol).
Tujuan yang secara umum diakui Dalam gambar tersebut terdapat
ada kesamaan, tetapi dalam cara pen- tingkat konflik fungsional yang tinggi
capaiannya pleh dan atau organisasi dan optimal. Pada titik ini prestasi
ada perbedaan-perbedaan. organisasi berbeda pada tingkat
Perbedaan itu adalah wajar dan maks'imal (pada titik B).
masing-masing mempunyai beberapa Dari gambar hubungan tersebut
argumentasi/alasan tertentu, dilihat dapat disirapulkan bahwa jika konflik
dari sudut pandang yang berbeda- dalam organisasi relatif rendah
beda. Karena itulah terjadi konflik. bahkan tidak ada konflik maka
prestasi kemajuan organisasi juga
V. HUBUNGAN KONFLIK DAN relatif rendah. •
PRESTASI Sebaliknya jika konflik yang terjadi
Hubungan antara konflik organisasi di dalam organisasi terlalu tinggi
dan prestasi nampak pada gambar bahkan mencapai pada taraf antago-
sebagai berikut : nistis antara fihak yang satu dengan
yang lain dalam organisasi itu maka
dapat berakibat organisasi mengalami
Tinggi kemunduran, dengan kata lain prestasi
Prestasi
kerjanya rendah.
Oleh karena itu yang diinginkan
Organtsa adalah konflik tetap diperlukan dalam
batas-batas tertentu yang hanya ter-
CTinggi batas pada konflik positif dan kons-
Konflik truktif. Karena dengan konflik positif
Kegagalan Tingkat dan konstruktif yang sedang-sedang
karena optimal kegagal
stagnasi saja justru akan dapat memperoleh
an kare
na kon prestasi kerja secara keseluruhan pada
flik tingkat yang optimal.

Gambar No. 1 Hubungan antara


Prestasi dan konflik. VI. METODA MANAJEMEN
KONFLIK
Jadi titik A : prestasi dan konflik Dalam situasi tertentu perusahaan
sangat rendah, hingga terjadi stagnasi. atau suatu organisasi memerlukan
Hal ini karena konflik hampir tidak terjadinya konflik dengan batas-batas
pemah terjadi (situasimanajemen dan yang tertentu.

UNISIA 9.XI.III.1991 71
Dengan demikian, perlu adanya menambah kelompok baru dalam
metode tertentu untuk merangsang, jaringan informasi manajemen.
mengurangi dan menyelesaikan c. Manajemen menata kembali
konflik. Dengan lain perkataan, struktur organisasi.
bagaimana cara mengeiak konflik Dengan pengubahan posisi,
dapat dilakukan. jabatan dan fungsi yang berbeda
Ada beberapa metode untuk menge- sehingga komposisi kelompok
lola konflik agar manajemen kerja yang baru ini dapat
perusahaan/organisasi berlangsung merangsang konflik yang kons-
secara dinamis. truktif menuju mekanisme kerja
bagi masing-masing/kelompok
yang lebih produktif.
1. MERANGSANG KONFLIK
d. Meningkatkan kadar persaingan.
Cara merangsang konflik dapat
Hal itu dapat dilakukan dengan
dilakukan sebagai berikut:
pemberian insentif bonus dan
a. Mengundang pihak ketiga untuk penghargaan bagi siapa yang ber-
menggugah konflik (merangsang). prestasi tinggi. Jika persaingan
Jika suatu perusahaan dalam dipertahankan pada tingkat yang
keadaan statis, kurang dinamis dan tinggi maka akan menumpuk dan
innovatif, maka perlu mendatang- mengarah pada konflik yang
kan pihak ketiga sebagai pihak produktif.
yang dapat merangsang konflik,
dengan konflik sehingga perusaha e. Memilih dan menetapkan kembali
an (manajemen dan anggota) manajer yang cocok.
tergugah untuk mengerahkan Manajer yang inginkan ialah
potensinya mencapai prestasi yang manajer yang dapat membangkit-
lebih tinggi. kan dari kelesuan-kelesuan suasana
Jika konflik antar person dan kerja pada seluruh anggota
organisasi terbentuk maka pihak organisasi.
ketiga sekaligus dapat berfungsi Jika manajer type ini yang
penengah dan pendamai, sehingga ditetapkan perlu sedikit banyak
konflik dapat dikendalikan dan akan dapat membangkitkan
konflik dapati dimasukkan pandangan-pandangan yang
pengaruh positifnya bagi kemajuan berbeda dari anggota dengan
perusahaan. manajernya, sehingga sedikit
b. Menyimpang dari peraturan- banyak dapat membangkitkan
peraturan kebiasaan yang berlaku konflik yang berguna bagi
sebagai contoh ialah dengan tidak pengembangan perusahaan.
mengikut sertakan individu atau
kelompok yang biasanya mereka 2. MENGURANGI KONFLIK
lakukan untuk mengambil ke- Selama manajemen konflik,
putusan begitu juga dengan pengurang konflik dapat dilakukan.

72 UNISIA 9.XI.111.1991
Pengurangan konflik dapat dilakukan mereka pada bagaimana meng-
menambah konflik sudah pada tingkat hadapinya.
yang lebih tinggi, yaitu pada tingkat Dengan perhatian yang memusat-
yang merugikan dan menghambat kan pada musuh bersama ini maka
kemajuan dan prestasi yang diingin- perhatian terhadap sebab-sebab
kan. Padahat kita tidak menginginkan atau terjadinya konflik untuk
konflik yang demikian. Oleh karena sementara diabaikan. Dengan
itu hal-hal yang dapat dilakukan demikian konflik dapat dikurangi.
ialah :
a. Saling memberikan informasi yang 3. MENYELESAIKAN KONFLIK
positif saja antara kelompok kerja Ada 3 metode yang dapat di-
yang satu dengan kelompok kerja pergunakan untuk mengatasi konflik.
yang lain. Ketiga metode tersebut adalah :
Sehingga dengan memberikan
informasi yang positif saja,
1. Metode Dominasi.
ketegangan/konflik tidak menjadi
2. Metode Kompromi.
kian bertambah runyam, karena
3. Penyelesaian Integrated.
informasi yang positif adalah
informasi yang hanya dapat
3.1. Metode Dominasi
mempersatukan (tidak menying-
gung sebab munculnya konflik) Metode dominasi adalah metode
semua unsur-unsur yang terlibat mengatasi, meredakan konflik dengan
dalam konflik. cara memaksa supaya semua pihak
menghentikan konflik. Peranan
b. Sering mengadakan kontak-kontak manajer dalam hal ini sangat
sosial. dominan.
Manajer dapat memprakarsai Dalam metode ini dicipta pen
pertemuan-pertemuan tidak resmi dekatan "menang dan kalah",dimana
diantara mereka yang konflik agar pihak yang kalah hams tunduk pada
terjadi kontak (Pendekatan) sosial fihak yang menang.
misalnya mengadakan makan
Dasar kemenangannya adalah
bersama dengan mereka agar
terjalin hubungan sosial yang lebih ketentuan wewenang dan kekuasaan.
baik, mengadakan paguyuban atau
Jadi siapa yang memiliki wewenang
lobi-lobi informal dan Iain-lain.
dan kekuasaan, maka merekalah yang
akan memperoleh kemenangan. Oleh
c. Mempersatukan kelompok konflik karena itu sifat pendekatan ini kurang
dengan menciptakan dan meyakin- memberikan penyelesaian yang
kan mereka akan adanya musuh memuaskan bagi pihak yang dikalah-
bersama. kan.
Dengan didptakan sesuatu yang Cara dominasi yang dapat dilaku
menjadi musuh bersama, maka kan oleh manajer antara lain ialah-
akan dapat memiisatkan perhatian dengan :

UNISIA 9.X1.III.1991 73
— Cara diplomasi penindasan kompromi sebagai keputusan yang
konflik, yaitu dengan membujuk harus di hargai di hormati oleh semua
salah satu pihak untuk mengalah. pihak dalam suatu organisasi.
— Cara menghindari pihak-pihak 3.3.Metode Penyelesaian Integrated
yang (kelompok) yang berkonflik Pada metode ini, berupaya untuk
yaitu tidak memberi peluang untuk memecahkan dan merundingkan
bisa ditemani oleh salah satu
bersama diantara pihak-pihak yang
pihak/kelompok.
berkonflik, mencari dan menemukan
— Cara foating yaitu dengan
penyelesaianyang menyeluruh. Pihak-
mengadakan pemungutan suara
pihak yang berkonflik harus terbuka
terbanyak oleh yang memperoleh bersuaha mencari penyelesaian yang
kemenangan atas pihak-pihak dapat di terima oleh semua di bawah
(kelompok) yang berkonflik. pimpinan yang bijaksana dan adil.
Maka dengan demikian peran
3.2. Metode Kompromi
manajer (pimpinan) • adalah
Mengelola konflik yang.terjadi pada menekankan bahwa semua anggota
suatu organisasi dapat dilakukan organisasi yang sedang mencari
dengan metode kompromi. penyelesaian bersama ini sebenarnya
Metode kompromi yang dimaksud- akan menuju pada tujuan yang sama.
kan ialah metode mengadakan Oleh karena itu tukar menukar pikiran
pendekatanyang dilakukan oleh pihak untuk rhencapai tujuan organisasi
ketiga (Pemimpin) terhadap pihak- yang optimal tersebut, harus dilandasi
pihak atau kelompok-kelompok yang pada itikad dan sikap mengutamakan
berkonflik, dimana kedua pihak/ kepentingan bersama dan dapat
kelompok tersebut dijajagi dilakukan secara bebas jujur dan
kemungkinan terjadinya kompromi terbuka.
diantara mereka.
Dalam pendekatan ini, harus dicari Dalam metode penyelesaian integ
rated ini terdapat 3 macam pendekat
pada masing-masing pihak ada
sejumlah kesamaan-kesamaan an yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
disamping ada perbedaan-perbedaan
persepsi dan tujuan. 1. Metode konsensus.
2. Metode konfrontasi.
Jika terdapat beberapa kesamaan
persepsi dan tujuan maka hal ini di- 3. Metode penetapan tujuan yang
jadikan sebagai bahan untuk men- lebih tinggi.
capai kompromi.
1.Metode Konsensus.
Namun demikian, dalam metode ini
biasanya ada sejumlah perbedaaan Pada metode ini, pihak-pihak yang
diantara kelompok yang berkonflik berselisih mengadakan pertemuan
yang bagi fnereka masing-masing untuk mencari pemasukan. yang
harus ditinggalkan dan dikorbankan terbaik bagi masalah mereka yang
untuk kepentingan konsensus dan menjadi sumber perselisihan.

74 UNISIA 9.XI.III.1991
Pendekatan ini akan lebih disadari, terjadi konflik dimana konflik ini
jika dibandingkan dengan -usaha berada pada masalah 'pencapaian
mencarai kemenangan sendiri-sendiri, tujuan-tujuan yang lebih rendah,
yang justru sering tidak menguntung- maka pimpinan dapat mengemukakan
kan bag! perusahaan atau organisasi. dan menetapkan tujuan yang lebih
Konsensus akan lebih menghasilkan tinggi dan lebih penting untuk bisa
suatu penyelesaian yang lebih efektif diperkirakan dan diselesaikan serta
dari pada penyelesaian secara terpisah. diprioritaskan terlebih dahulu.
dan sendiri-sendiri. Dengan demikian masing-masing
pihak yang berselisih harus
2. Metode Konfrontasi.
mengesampingkan sebab-musabab
Dalam metode Konfrontasi masing- konflik diantara mereka dan selanjut-
masing pihak (kelompok) yang ber- nya menggalang untuk mempersatu-
selisih dapat mengemukakan secara kan potensiorganisasi untuk mencajDai
langsung dalam suatu forum terbuka tujuan yang lebih penting dan
mengenai pandangannya terhadap mendapat prioritas sebagaimana yang
lawan konflik dan sejauh mungkin ditandai oleh masing-masing pihak,
menyampaikan juga alasan-alasannya bahwa sebenarnya konflik yang
sehingga secara bulat diketahui dengan selama ini terjadi hanyalah sebab
lebih jelas tentang posisi pandangan permasalahan yang lebih sederhana dan
tersebut, baik bagi pimpinan maupun
kurang strategis bagi pencapaian
bagi lawan konflik.
perusahaan (organisasi).
Demikian pula lawan konflik yang
lain juga melakukan hal yang sama. Penutup
Dengan demikian bagi pimpinan Demikian mengenai apa, mengapa
yang cukup bijaksana dan trampil dan bagaimana manajemen konflik itu
akan dapat mengetahui secara lebih dapat terjadi pada suatu lembaga,
jelas mengenai kedudukan masing- organisasi atau perusahaan.'
masing pendangan dan dapat meneliti
Karena konflik yang terjadi pada
sebab-sebab terjadinya konflik.
suatu organisasi sering tidak dapat
Jika masing-masing pihak ditekan- dihindarkan maka kegiatan menseleksi
kan pada usaha mendahulukan konflik manajemen yang kita butuh-
kepentingan bersama dalam suatu kan harus benar-benar konflik yang
organsasi maka konflik yang dapat berdimensi yang positif bagi
diselesaikan dengan metode ini jurstru pengembangan organisasi. Jika tidak,
sering menghasilkan penyelesaian yang maka justru kita akan tenggelam pada
rasional dan konstruktif. konflik itu sendiri sehingga maksud
3. Metode penetapan ti^uan yang semula ingin mendinamisir organisasi,
lebih tinggi. tidak akan tercapai karenanya.
Untuk menyelesaikan konflik secara Selain itu aspek lain yang bersifat
integrated dengan metode ini di- turunan dari adanya konflik yang
maksudkan: jika dua fihak atau lebih konstruktif ialah terjadinya proses

UNISIA 9.X1.111.1991 75
kreatif dari para anggota organisasi Oleh karena itu pada tempatnya dan
terhadap gagasan-gagasan baru yang pada saatnyalah kita tidak lagi phobi
tertuju pada metode, sistem dan dan apriori terhadap konflik ini dan
pendekatan alternatif yang berguna justru kita dapat memunculkan dan
.bagi pimpinan. Kondisi demikian bagi mengendalikannya sampai pada batas-
manajer/manajemen sangat meng- batas yang konstruktif, serta
untungkan dan dibutuhkan bagi mengarahkannya pada kesatuan kerja
manajemen konflik. sama yang bulat dan terkendali.

76 UNISIA 9.XI.III.1991

Anda mungkin juga menyukai