Oleh :
DESI 855717663
LUSI ASTUTI 855720962
RIRIN DWI CAHYANI 855719484
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Telaah Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan
Penjabarannya Dalam Rancangan Pembelajaran IPA di Tingkat SD/MI”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
Contents
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN................................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN KTSP.................................................................................................................. 5
B. LANDASAN IMPLEMENTASI KTSP............................................................................................ 5
C. PELAKSANAA PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN .............................. 6
D. MEKANISME PENYUSUNAN .................................................................................................... 7
E. PRINSIP- PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN .................. 8
F. KOMPONEN KURIKULUM KTSP............................................................................................... 8
G. PENGEMBANGAN SILABUS ....................................................................................................11
H. STRUKTUR KURIKULUM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH DASAR
14
SILABUS PEMBELAJARAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................................................................22
KEGIATAN BELAJAR 2 .......................................................................................................................28
A. MERANCANG PEMBELAJARAN IPA KELAS IV .............................................................................28
BAB 3 PENUTUP ...............................................................................................................................36
KESIMPULAN ................................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran umum (TPU) dari modul ini adalah agar Anda dapat mendeskripsikan
pembuatan rancangan pembelajaran berdasarkan KTSP. Sedangkan tujuan pembelajaran khusus
(TPK) adalah agar Anda dapat:
1. memahami pengertian KTSP, dan landasan peraturannya,
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
A. PENGERTIAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Implementasi KTSP di sekolah didasarkan pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006 yang mengharuskan
Satuan Pendidikan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP
memberikan keleluasaan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap
memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar.
2. Standar Isi
Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI
adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas
No. 22 Tahun 2006.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan KTSP adalah melakukan analisis
konteks. Analisis konteks dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
1. Mengidentifikasi standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) sebagai acuan
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana biaya dan program-program.
3. Menganalisis Pluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite
sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia
kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
D. MEKANISME PENYUSUNAN
Pembahasan tentang mekanisme penyusunan KTSP akan dijabarkan dalam tiga hal, yaitu
pembentukan dan instansi yang terlibat dalam tim penyusun ktsp memberlakukan ktsp dan
bagaimana bentuk pelaksanaan penyusunan ktsp berikut adalah penjelasannya.
2. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala
sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas
tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan
SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK
Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala
madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh
departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
5) Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelornpok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompeten. dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
a. Mata pelajaran
b. Muatan Lokal
c. Kegiatan Pengembangan Diri
d. Pengaturan Beban Belajar
e. Ketuntasan Belajar
f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
g. Penjurusan
h. Pendidikan Kecakapan Hidup
i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran yang menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah, Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan penerapan. IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada
penekanan pembelajaran Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang
diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD/MI merupakan Standar Minimum yang
secara Nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan
kurikulum di setiap Satuan Pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan
peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru.
Seperti yang tercantum dalam KTSP ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi
aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dalam proses kehidupan yaitu manusia hewan tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda atau materi sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi gaya bunyi panas magnet listrik cahaya dan pesawat
sederhana
d. Bumi dan alam semesta meliputi tanah bumi tata surya dan benda-benda langit lainnya
Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP Ahmad Susanto, 2015: 171, tujuan
pembelajaran sains di Sekolah Dasar yaitu:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.
Faktor penyebab udara tercemar dapat berupa gas dan berupa partikel-partikel, ada yang
padat dan ada yang cair, ada yang organik dan ada yang anorganik, ada yang biotik dan ada
yang abiotic. Pencemaran pada tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih
bahan pencemar yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan
sekitarnya. Kontribusi terbesar dari pencemaran udara adalah gas buangan hasil pembakaran
bahan bakar dari sektor industry, teknologi, serta lalu lintas yang padat.
Pada reaksi pembakaran terhadap bahan bakar akan terdapat terjadi kemungkinan reaksi-
reaksi pembentukan gas lainnya dengan udara selain gas karbondioksida dan air sehingga hasil
pembakaran menghasilkan banyak komponen pencemar udara dari beberapa reaksi gas
pencemar di atas, komponen yang paling berpengaruh pada pencemar lingkungan adalah
karbondioksida, karbon monoksida, nitrogen, oksida dan partikel-partikel lainnya.
d) Senyawa nitrogen
Senyawa alami nitrogen dioksida, di udara dihasilkan dari persenyawa nitrogen dan
oksigen karena pengaruh penyiaran matahari sedangkan secara tidak alami karena adanya
temperatur tinggi seperti yang terdapat di dalam mesin letup mobil. Hal ini dapat
menghubungkan nitrogen dan oksigen menjadi nitrogen monoksida di dalam udara, oleh
pengaruh cahaya matahari nitrogen monoksida akan berubah menjadi nitrogen dioksida gas
nitrogen berpengaruh tidak baik terhadap kesehatan baunya tidak enak merangsang dan
dapat merusak paruh bahkan dapat menimbulkan kematian walaupun jumlahnya tidak
banyak tetapi jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit kronis yang
berhubungan dengan pernapasan.
e) Ozon
Ozon terdapat di dalam udara dalam dalam jumlah yang kecil. Di lapisan atas kadar ozon
agak banyak akibat pembentukan oleh sinar matahari. Ozon banyak digunakan sebagai obat
desinfektan dan pemutih karena sifatnya yang reaktif. Untuk keperluan ini digunakan
konsentrasi yang besar sekitar 10 sampai 20 ppm. Konsentrasi ini berbahaya bagi manusia
untuk menjaga kesehatan. Kita tidak boleh bekerja dari 8 jam di dalam ruangan yang kadar
ozon nya lebih dari 0,1 ppm. Jadi, Ozon yang dipakai untuk membersihkan udara supaya
bebas kuman atau kotoran lainnya ternyata malah jadi bahan pencemaran.
f) Hidrogen fluoride
Gas yang membentuk rumus HF ini sangat tajam mudah merusak barang-barang dan juga
berpengaruh sangat buruk terhadap tanaman, tetapi untungnya tidak banyak terdapat di
dalam udara dan biasanya disebabkan oleh industri khusus misalnya industri aluminium.
Polutan udara berbentuk partikel-partikel
Asal partikulat dapat merupakan buatan manusia atau alam. Polusi udara dan polusi
air dapat mengambil bentuk partikel padat atau larutan. Garam adalah contoh dari kontaminan
terlarut dalam air, sedangkan pasir umumnya merupakan partikulat padat.
Untuk meningkatkan kualitas air, partikel-partikel padat dapat dihilangkan dengan filter air
atau settling (proses partikulat turun dalam air dan membentuk sedimen), dan disebut sebagai
partikel tak larut. Kontaminan yang dilarutkan dalam air dapat dikumpulkan dengan
penyulingan, memungkinkan air untuk menguap dan kontaminan kembali mengendap.
Beberapa partikulat terjadi secara alami, seperti yang berasal dari gunung berapi, badai
pasir, dan kebakaran hutan. Kegiatan manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan, pembangkit listrik dan berbagai industri juga menghasilkan sejumlah besar
partikulat. Pembakaran batubara di negara berkembang adalah metode utama untuk pemanasan
rumah dan memasok energi. Rata-rata di seluruh dunia, aerosol antropogenik (yang dibuat oleh
aktivitas manusia) mencapai sekitar 10 persen dari total jumlah aerosol di atmosfer kita.
Peningkatan kadar partikel halus di udara terkait dengan bahaya kesehatan seperti penyakit
jantung, fungsi paru-paru dan kanker paru-paru.
SILABUS PEMBELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI:
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
PENILAIAN
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI SUMBER NILAI
INDIKATOR CONTOH
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TEKNIK I NSTRUM EN WAKTU BELAJAR KARAKTER
INSTRUMEN
2.1. Membedaka Lingkungan Sehat dan o Mendeskripsikan o Menjelaskan ciri Tes tertulis Soal essay Latihan hal 64 4 x 30’ Buku IPA Kreatif,
n ciri-ciri
Tidak Sehat lingkungan sehat lingkungan SD/MI BSE mandiri, rasa
lingkungan sehat sehat. Latihan hal 66 ingin tahu
Soal PG
berdasarkan ciri- Kelas III
dan lingkungan A. Perbedaan o Menjelaskan ciri jujur, peduli,
cirinya
Tidk sehat
berdasarkan Lingkungan Sehat lingkungan tidaksehat. Charta tanggung
dan Tidak Sehat o Mendeskripsikan
pengamatan. mengenai jawab, kerja
(hlm.52)
lingkungan lingkungan keras,disiplin.
tidaksehat sehat dan
o Menjelaskan
berdasarkan ciri-
1.Lingkungan sehat tidak sehat;
cirinya penyebab lingkungan
(hlm.53) tidak sehat akibat berbagai
o Memberikan contoh
pencemaran. pencemara
2.Lingkungan tidak di lingkungan sekitaryang
termasuk lingkungan n
sehat (hlm.53 sehat dan o Membuat kliping lingkungan
tidak sehat yang menunjukkan
B. Penyebab
lingkungan sehat
Pencemara dan tidak sehat.
o Melakukan
n
Lingkungan pengamatan di
(hlm.56) lingkungan sekitar
1. . sekolah untukmengetahui
Pe nc emar an ciri
udara lingkungan sehat dan
(hlm.56) tidak sehat
o Membuat kliping
2. . dari berbagai media
Pe nc emar an cetak mengenai
air (hlm.56) lingkungan sehat dan
tidak sehat
3. .
Pe nc emar an
tanah
(hlm.57)
4. .
Pencemaran
suara (hlm.58)
2.2. Mendeskrip Lingkungan Sehat dan o Menjelaskan dampak o Menjelaskan Tes tertulis Soal essay Latihan hal 64 2 x 30’ Buku IPA Kreatif,
sikan kondisi Tidak Sehat bagi kesehatan pengaruh SD/MI BSE mandiri, rasa
lingkungan yang akibat pengaruh pencemaran Soal PG Latihan hal 66 Kelas III ingin tahu,
berpengaruh C. Pengaruh pencemaran udara, lingkungan bagi jujur, peduli,
terhadap Pencemaran air, tanah, dan suara kesehatan. Charta tanggung
kesehatan. Lingkungan mengenai jawab, kerja
terhadap Kesehatan o Menyebutkan pengaruh keras,disiplin.
o Menjelaskan cara
(hlm.58) gangguan kesehatan pencemaran
menjaga kebersihan
yang diakibatkan lingkungan
lingkungan.
1. Pengaruh oleh pencemaran bagi
pencemaran udara, air, tanah, dan kesehatan
udara bagi suara
kesehatan
(hlm.58) o Menjelaskan cara
mengurangi
2. Pengaruh pencemaran udara,
pencemaran air air, tanah dan suara
bagi kesehatan
(hlm.58)
3. Pengaruh
Pencemaran
tanah bagi
kesehtan
PENILAIAN
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI SUMBER NILAI
INDIKATOR CONTOH
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TEKNIK I NSTRUM EN WAKTU BELAJAR KARAKTER
INSTRUMEN
2.3. Menjelaskan Lingkungan Sehat dan o Menjelaskan o Memberi contoh Tes tertulis Soal essay Latihan hal 64 2 x 30’ Buku IPA Kreatif,
cara
cara menjaga Tidak Sehat mandiri, rasa
pentingnya SD/MI BSE
menjaga kesehatan menjaga kesehatan Latihan hal 66 ingin tahu,
kesehata Soal PG
lingkungan lingkungan. Kelas III
n
lingkungan D. Menjaga Kesehatan jujur, peduli,
sekitar. Lingkungan Charta tanggung
o Mencari informasi
(hlm.62)
o Menjelaskan cara mengenai jawab, kerja
tentang
cara keras,disiplin.
cara
menjaga menjaga
kesehatan mengurangi
kesehatan
lingkungan lingkungan
pencemara
n
o Menjelaskan
lingkungan.
perilaku yang o Memberikan
mencerminkan contoh
tindakan perilaku yang
menjaga menjaga kesehatan
kesehatan lingkungan.
lingkungan
(.......................) (.......................)
Contoh RPP
A. Standar Kompetensi
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga
kesehatan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan
pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan minimal 3 ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
2. Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan kotor yang berpengaruh terhadap kesehatan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah diberikan gambar mengenai lingkungan sehat dan tidak sehat, siswa kelas III B
dapat menyebutkan minimal 3 ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat dengan benar.
2. Setelah diberikan pengantar masalah mengenai lingkungan yang kotor, siswa kelas III B
dapat menjelaskan pengaruh lingkungan yang kotor terhadap kesehatan.
H. Sumber Belajar
Zein, A. Z.& Rahman, A. (2009). Mengenal alam. Jakarta: Pusat Perbukuan.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Awal Guru memulai Siswa berdoa bersama
(10 pembelajaran dengan guru.
menit) berdoa.
Guru mengecek kehadiran Siswa dicek
kehadiran siswa. kehadirannya oleh
guru.
Guru meminta siswa untuk
mengamati gambar Siswa mengamati
tentang lingkungan sehat gambar yang
dan tidak sehat yang disediakan oleh guru.
disediakan oleh guru.
Siswa menjawab
Guru memberikan pertanyaan guru.
pertanyaan kepada siswa
mengenai gambar Siswa menyimak
tersebut. penjelasan guru.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Inti Guru membagi siswa ke Siswa berpasangan
(45 dalam kelompok dengan dengan temannya.
menit) anggota dua orang.
Siswa berkumpul
Guru meminta siswa untuk bersama teman
berkumpul dengan teman sekelompoknya.
sekelompoknya di posisi
yang telah ditentukan. Siswa mengerjakan LKS
bersama kelompoknya.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan LKS. Siswa memahami isi
bacaan tersebut.
J. Penilaian
1. Rubrik penilaian afektif
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
1. Mengikuti jalannya proses pembelajaran sesuai
dengan perintah yang dijelaskan
2. Aktif mengeluarkan pendapat
3. Menghargai pendapat teman sekelompok
maupun teman kelompok lain
4. Mau mendengarkan pendapat teman
sekelompok maupun teman kelompok lain
5. Mau bekerja sama dengan teman
sekelompoknya
JUMLAH SKOR
NILAI
(…………………….) (………………………………)
KEGIATAN BELAJAR 2
Merancang Pembelajaran IPA Kelas IV. Penjelasan sebelumnya, Anda telah mempelajari
tentang telaah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Sebelum kita membahas
tentang bagaimana cara membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas
IV, berikut akan disampaikan satu konsep materi yang akan Anda ajarkan di kelas IV, yaitu
konsep Gerak, Gaya dan Energi.
Dalam pengertian ilmiah, gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan suatu benda/makhluk
hidup yang dikenainya mengalami hal-hal berikut:
1. Berubah bentuknya, misalnya plastisin dapat diubah bentuknya dengan menekan atau
menariknya dengan tangan.
2. kecepatannya, misalnya mobil dari berhenti menjadi bergerak atau dari bergerak lambat
menjadi bergerak cepat, dari bergerak menjadi berhenti.
3. Berubah arah geraknya. Bola yang sedang menggelinding dapat ditendang sehingga menuju
ke arah yang diinginkan.
Sebagai rujukan untuk memahami pengertian gaya, Sir Isaac Newton Seorang ahli fisika, telah
berhasil merumuskannya. Rumusan tersebut terangkum dalam Hukum Newton, yang intinya
sebagai berikut.
1. Hukum Newton I:
Semua benda cenderung mempertahankan keadaannya, artinya benda yang semula diam,
maka selamanya akan diam. Contohnya mobil mainan akan diam selamanya. Demikian juga
benda yang semula bergerak, maka selamanya akan bergerak dengan kecepatan tetap.
Contohnya gerakan benda-benda langit, yang sejak diciptakan telah bergerak. Untuk
mengubah keadaan (dari diam menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam)
diperlukan gaya.
Suatu benda yang dikenai gaya tetap, maka benda tersebut akan mengalami perubahan
kecepatan yang tetap pula (besar kecepatan atau arah kecepatan). Perubahan kecepatan yang
tetap itu disebut percepatan
Jika benda I memberi gaya (gaya aksi) kepada benda II, maka benda N juga akan memberi
gaya (gaya reaksi) kepada benda J. Besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi.
Benda yang mengalami tarikan atau dorongan (dikenai gaya) dapat berpindah tempat atau
bergerak. Akan tetapi perlu diingat bahwa tarikan atau dorongan (gaya) pada benda tidak
selalu menyebabkan benda tersebut berpindah tempat atau bergerak. Sebuah benda yang
didorong di atas meja bisa tetap diam jika ada gaya gesek antara meja dan benda yang
melawan gaya dorong. Kedua gaya tersebut sama besar dan berlawanan arah, jadi total
gayanya nol, sehingga benda tersebut tetap diam. Tetapi jika gaya dorong lebih besar
daripada gaya gesek, maka benda tersebut akan bergerak.
Besar kecilnya gaya yang harus kita keluarkan untuk suatu kegiatan, tergantung pada jenis
kegiatannya. Besar gaya dinyatakan dalam satuan newton atau dituliskan dengan huruf N.
Alat untuk mengukur besar gaya adalah neraca pegas.
Gaya memiliki jenis yang berbeda-beda, tergantung bagaimana gaya tersebut ditimbulkan.
Gaya yang ditimbulkan oleh magnet dinamakan gaya magnet, gaya yang ditimbulkan oleh
gesekan disebut gaya gesek.
1. Gaya magnet
Di sekitar magnet terdapat medan magnet. Sebuah benda yang berada di dalam medan
magnet akan dipengaruhi medan magnet tersebut sehingga bersifat seperti magnet, oleh
karena itu benda tersebut akan tarik-menarik dengan magnet.
Tidak semua benda yang berada di dalam medan magnet akan dipengaruhi dan ditarik
oleh magnet, tetapi hanya benda-benda yang terbuat dari besi dan baja atau benda-benda
yang mengandung besi atau baja. Gaya magnet banyak dimanfaatkan pada peralatan
listrik seperti pada bel listrik, pintu lemari es, tutup kotak pensil.
2. Gaya Gravitasi
Benda-benda yang berada di atas permukaan bumi akan selalu jatuh ke permukaan bumi.
Hal ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang mengarah ke pusat bumi. Gaya gravitasi
bumi juga disebut sebagai gaya tarik bumi.
Buah kelapa yang tergantung pada tangkainya mengalami gaya gravitasi. Suatu saat
tangkai buah kelapa tidak dapat lagi menahan beban buahnya sehingga buah kelapa
tersebut terlepas dari tangkainya. Buah kelapa yang semula diam kemudian akan
mempunyai kecepatan yang semakin lama semakin besar. Bertambahnya kecepatan tiap
detik disebut percepatan. Oleh karena percepatan ini disebabkan oleh gaya tarik bumi,
maka disebut sebagai percepatan gravitasi bumi (diberi simbol g). Besar percepatan
gravitasi bumi Sekitar 10 m/detik2. Arah percepatan gravitasi bumi selalu mengarah ke
pusat bumi sesuai dengan arah gaya gravitasi.
1) Pemain sepak bola yang menendang bola yang sedang bergerak ke arahnya. Tendangan
(gaya) yang diberikan ke bola dapat mengubah arah gerak bola.
2) Bola yang dilemparkan ke tembok akan memantul kembali. Gaya dari tembok yang
diberikan kepada bola dapat mengubah arah gerak bola. Akibat lain dari benda yang
dikenai gaya adalah dapat mengubah bentuk benda misalnya:
Gaya dapat digolongkan berdasarkan sumbernya atau dari mana asal dorongan atau tarikan.
Berikut ini adalah contoh-contoh gaya berdasarkan sumbernya.
2. Gaya Gesek
Gaya gesek terjadi apabila dua buah benda saling bersentuhan dan satu benda bergerak
terhadap benda lainnya (misalnya satu benda diam, lainnya bergerak, kedua bergerak
berlawanan arah: kedua benda bergerak searah tapi berbeda kecepatannya). Gaya gesek
yang melawan atau menahan gaya tarik/dorong, berbedabeda besarnya, tergantung pada:
a. Keadaan permukaan benda yang saling bersentuhan. Pada permukaan yang licin besar
gaya gesek lebih kecil dibandingkan dengan gaya gesek yang terjadi pada permukaan
yang kasar. Dengan demikian menarik/mendorong benda di atas lantai semen lebih
mudah daripada menarik/mendorong benda di atas tanah.
Selain terjadi antara dua permukaan benda padat yang bersentuhan, gaya gesek juga
dapat terjadi antara benda padat dengan zat alir (benda cair atau gas) atau antara lapisan-
lapisan zat alir itu sendiri.
Besar gaya gesek pada benda padat yang bergerak di dalam zat alir (cair/gas) tergantung
pada laju benda dan luas penampang (penampang lintang) yang berpapasan dengan zat alir.
Semakin besar laju benda dalam zat alir, maka semakin besar gaya geseknya. Demikian juga
pada luas permukaan, semakin luas permukaan benda yang berpapasan dengan zat alir,
Semakin besar gaya geseknya.
Contohnya: menjatuhkan kertas yang diremas menjadi bola kecil akan lebih cepat sampai di
lantai daripada menjatuhkan selembar kertas. Lembaran kertas (permukaan lebih luas
daripada bola kertas) akan mengalami gaya gesek yang lebih besar daripada bola kertas.
Dalam kehidupan sehari-hari gaya gesekan dapat merugikan tetapi dapat Juga
menguntungkan. Untuk memudahkan mendorong lemari di atas lantai, kita menginginkan
gaya gesek yang kecil. Akan tetapi jika kita berjalan di atas lantai, kita membutuhkan gaya
gesek yang besar. Jika tidak, maka kita akan terpeleset.
4. Gaya pegas
Pegas yang diregangkan atau dimampatkan, akan timbul gaya ke arah yang berlawanan
dengan arah gaya yang diberikan. Gaya yang timbul tersebut disebut gaya pegas. Gaya
pegas timbul karena adanya sifat elastis/sifat lenting bahan pembuatnya. Sifat elastis ini
dimiliki oleh benda yang akan kembali ke keadaan/bentuk semula apabila diubah
bentuknya. Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat elastis atau sifat lenting pegas
maka gaya pegas juga disebut gaya elastis atau gaya lenting.
Gaya pegas dapat timbul pada bambu yang dibengkokkan. Gaya pegas dapat dipakai untuk
mengurangi pengaruh getaran pada sepeda motor, mobil, dokar atau sepeda yang sedang
bergerak di jalan yang kasar.
5. Gaya listrik
Di sekitar benda bermuatan listrik terdapat medan listrik, demikian juga halnya dengan
benda yang bermuatan listrik statis (tidak mengalir). Bendabenda tertentu yang berada di
dalam medan listrik akan ditarik oleh benda bermuatan listrik tersebut. Penggaris plastik
yang tidak digosokkan ke rambut tidak dapat menarik potongan kertas kecil.
Penggaris plastik yang digosokkan ke rambut yang kering dapat menarik potongan kertas
kecil. Penggaris plastik yang digosokkan ke rambut yang kering dapat menarik potongan
kertas kecil, ini berarti penggaris plastik bermuatan listrik. Jika penggaris plastik
digosokkan ke rambut maka bermuatan positif (kekurangan elektron). Jika kemudian
penggaris ini didekatkan ke kertas yang netral (jumlah elektron & jumlah proton), maka
elektron-elektron dalam kertas akan bergerak ke sisi yang dekat penggaris, akibatnya di
bagian tersebut lebih bermuatan negatif (secara keseluruhan masih netral, karena jumlah
elektron masih sama dengan jumlah proton, hanya elektronnya bergeser). Pergerakan
elektron tersebut disebabkan oleh gaya tarik antara muatan-muatan tak sejenis.
Gaya listrik statis dimanfaatkan untuk membersihkan debu pada kursi beludru, baju wol,
lantai berkarpet, dan lain-lain.
Merancang Pembelajaran Materi Kelas IV
Kompetensi dasar : Mendeskripsikan hubungan antara gaya gerak dan energi melalui percobaan
gaya gravitasi gaya gerak gaya magnet
Indikator :
1. Membandingkan kecepatan jatuh dua benda yang berbeda berat
2. Menyimpulkan gaya gravitasi bumi menyebabkan benda jatuh
Tujuan pembelajaran :
Siswa dapat :
Langkah pembelajaran :
Kegiatan awal :
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya kemana arah jatuh bola setelah bola
dilempar ke atas?, mereka diminta memperhatikan arah gerak bola. Akan diperoleh hasil
pengamatan bahwa bola bergerak ke atas dan kembali ke bawah menuju ke permukaan bumi tanah
atau lantai, kemudian ditanyakan apa yang menyebabkan benda benda jatuh ke bawa?
Kegiatan inti:
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukan percobaan dibawah ini:
Hasil pengamatan:
1. Bola dilepaskan dari atas bergerak menuju permukaan bumi
2. Bola dilempar ke atas bergerak sampai di puncak berbalik arah ke permukaan bumi
3. Bola dilempar miring ke atas bergerak dengan lintasan parabola menuju ke permukaan bumi
4. Bola dilempar horizontal ke samping bergerak melengkung menuju ke permukaan bumi
Kesimpulan:
Pasti ada sesuatu yang menarik benda itu yang berasal dari bumi. Lalu diinformasikan bahwa
sesuatu yang menarik semua benda yang ada disekitar permukaan bumi itu disebut gaya gravitasi(
gaya tarik bumi) letaknya pada di pusat bumi.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari karena semua benda di atas permukaan bumi selalu jatuh ke
permukaan bumi maka di buatlah olahraga terjun paying, lempar lembing, lompat indah dan
sebagainya.
Penugasan:
a. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan terjadi jika bumi tidak menarik benda-benda yang
ada di permukaan? bumi laporkan hasil secara tertulis!
b. Bagaimana caranya agar kapas yang bergerak di udara tidak bergerak sampai ke permukaan
bumi
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
Gaya berat atau gaya gravitasi muncul akibat tarikan bumi terhadap benda yang berada didekatnya.
Itu berarti bahwa semua benda yang berada di permukaan bumi atau di dekat permukaan bumi akan
ditariknya. Gaya tarik ini selalu menuju pusat bumi. Benda yang dilepaskan dari suatu ketinggian
akan jatuh menuju ke pusat bumi karena gaya gravitasi.
DAFTAR PUSTAKA